Uji T untuk sampel berpasangan digunakan untuk menguji perbandingan dua rataan sampel yang
berpasangan. Uji T dilakukan pada kelompok dengan subjek yang sama, dalam hal ini sebelum dan
sesudah dilakukan penelitian atau proses. Analisis untuk Uji T Sampel Berpasangan dapat dilakukan
dengan menggunakan 2 jenis uji, yakni Paired T Test untuk data berdistribusi normal (uji statistika
parametrik) atau Uji Wilcoxon untuk data berdistribusi tidak normal (uji statistika non parametrik).
Untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi suatu data, maka perlu dilakukan Uji Normalitas (Test
of Normality) sebagai dasar pemilihan analisis Uji T Sampel Berpasangan. Apabila jumlah sampel (data)
berjumlah ≤ 50, maka pembacaan data di dalam Uji Normalitas (Test of Normality) menggunakan kolom
tabel Shapiro-Wilk, sebaliknya apabila sampel berjumlah > 50, maka menggunakan Kolmogorov-Smirnov
(namun pada umumnya, penggunaan Shapiro-Wilk lebih direkomendasikan tanpa mempertimbangkan
jumlah data / sampel / responden penelitian).
Contoh kasus :
Seorang manajer perusahaan ingin meneliti apakah ada perbedaan rata-rata nilai tes antara sebelum dan
sesudah dilakukan pelatihan pada karyawannya. Sampel yang digunakan sebanyak 10 karyawan dengan
data sebagai berikut :
NILAI TES
KARYAWAN
SEBELUM SESUDAH
1 78 84
2 66 76
3 72 80
4 75 85
5 67 72
6 75 80
7 79 85
8 82 87
9 75 81
10 80 85
*Sebelum melangkah lebih lanjut untuk melakukan analisis Uji T Sampel Berpasangan, perlu dilakukan
pengecekan terhadap Normalitas data dengan langkah sebagai berikut :
1. Isi bagian VARIABLE VIEW
2. Isi data pada bagian DATA VIEW
3. Lakukan tahapan pengolahan data : ANALYZE DESCRIPTIVE STATISTICS EXPLORE
Masukkan variabel data yang akan dianalisis ke dalam kolom DEPENDENT LIST Pilih BOTH pada
bagian DISPLAY Pilih PLOTS Aktifkan FACTOR LEVELS TOGETHER pada kolom BOXPLOTS,
lalu HISTOGRAM pada kolom DESCRIPTIVE, dan NORMALITY PLOTS WITH TEST CONTINUE
OK
4. Analisis output Uji Normalitas :
Jika nilai signifikansi > 0.05, maka distribusi data normal
Jika nilai signifikansi < 0.05, maka distribusi data tidak normal
5. Apabila distribusi data normal (uji statistika parametrik), maka analisis Uji T menggunakan Paired T
Test; apabila distribusi data tidak normal (uji statistika non parametrik), maka dapat menggunakan
Uji Wilcoxon.
Uji T untuk sampel bebas digunakan untuk menguji perbandingan dua rataan kelompok sampel yang
independen. Uji T ini biasanya dilakukan pada subjek dengan kriteria tertentu sebagai pembeda untuk
suatu data atau kajian tertentu. Sama halnya dengan Uji T Sampel Berpasangan, sebelum melangkah
untuk melakukan analisis Uji T Tidak Berpasangan perlu dilakukan Uji Normalitas. Apabila sebaran data
termasuk dalam kategori normal, maka analisis data akan menggunakan Independent Samples T Test;
sebaliknya apabila data berdistribusi tidak normal, maka akan menggunakan Uji Mann-Whitney.
Contoh kasus :
Seorang dosen matematika akan meneliti apakah ada perbedaan nilai tes antara mahasiswa pria dengan
wanita di kampusnya. Sampel yang digunakan sebanyak 20 mahasiswa/i dengan data sebagai berikut :
MAHASISWA/I JENIS KELAMIN NILAI TES MAHASISWA/I JENIS KELAMIN NILAI TES
1 2 128 11 2 147
2 2 145 12 1 113
3 1 107 13 2 138
4 2 134 14 1 107
5 1 124 15 1 97
6 2 140 16 2 115
7 1 106 17 2 127
8 1 92 18 1 102
9 1 136 19 2 142
10 2 142 20 2 137
Langkah Pengerjaan dengan program SPSS untuk Uji T Sampel Tidak Berpasangan :
1. Isi bagian VARIABLE VIEW
2. Isi data pada bagian DATA VIEW
3. Lakukan tahapan pengolahan data : ANALYZE COMPARE MEANS INDEPENDENT SAMPLES T
TEST Masukkan variabel NILAI TES ke kotak TEST VARIABLE(S) dan variabel JENIS KELAMIN
ke kotak GROUPING VARIABLES DEFINE GROUPS (GROUP 1 diisi 1 artinya Pria, sedangkan
GROUP 2 diisi 2 artinya Wanita) CONTINUE OK*
4. Penentuan hipotesis untuk Uji Levene’s :
HO : Kelompok data nilai tes antara mahasiswa/i pria dan wanita memiliki varian sama
H1 : Kelompok data nilai tes antara mahasiswa/i pria dan wanita memiliki varian berbeda
5. Penentuan hipotesis untuk Uji T Independen :
HO : Tidak ada perbedaan nilai tes antara mahasiswa/i pria dan wanita
H1 : Ada perbedaan nilai tes antara mahasiswa/i pria dan wanita
6. Analisis output GROUP STATISTICS
7. Analisis output INDEPENDENT SAMPLES TEST
Terdapat hasil Uji Levene’s (Uji Homogenitas) dan Independent Sampels Test untuk mengetahui
perbedaan nilai tes antara pria dan wanita. Uji Levene’s dilakukan untuk mengetahui jenis varian
data, apakah sama atau berbeda; jika sama maka akan digunakan Uji T Equal Variances Assumed,
jika berbeda maka akan digunakan Uji T Equal Variances Not Assumed.
Pengambilan keputusan untuk Uji Levene’s didasarkan pada Nilai F dan atau nilai signifikansi (Sig.).
Jika nilai signifikansi (Sig.) > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa varian data adalah sama.
Pengambilan keputusan untuk Uji T Independen didasarkan pada nilai signifikansi (Sig.) < 0.05, maka
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai tes antara mahasiswa/i pria dan wanita.
Jika –t hitung < t tabel atau t hitung > t tabel, maka HO ditolak
*Sebelum melangkah lebih lanjut untuk melakukan analisis Uji T Sampel Tidak Berpasangan, perlu
dilakukan pengecekan terhadap Normalitas data dengan langkah sebagai berikut :
1. Isi bagian VARIABLE VIEW
2. Isi data pada bagian DATA VIEW
3. Lakukan tahapan pengolahan data : ANALYZE DESCRIPTIVE STATISTICS EXPLORE
Masukkan variabel data yang akan dianalisis (data numerik) ke dalam kolom DEPENDENT LIST dan
data kategorik ke dalam kolom FACTOR LIST Pilih BOTH pada bagian DISPLAY Pilih PLOTS
Aktifkan FACTOR LEVELS TOGETHER pada kolom BOXPLOTS, lalu HISTOGRAM pada kolom
DESCRIPTIVE, dan NORMALITY PLOTS WITH TEST CONTINUE OK
4. Analisis output Uji Normalitas :
Jika nilai signifikansi > 0.05, maka distribusi data normal
Jika nilai signifikansi < 0.05, maka distribusi data tidak normal
5. Apabila sebaran data termasuk dalam kategori normal, maka data dianalisis dengan Uji Independent
Samples T Test; sebaliknya apabila data berdistribusi tidak normal, maka dilakukan analisis dengan
Uji Mann-Whitney.
LATIHAN SOAL
1. Seorang manajer penjualan ingin mengkaji apakah ada perbedaan jumlah penjualan produk susu
merk CUCU CEPY antara sales pria dan wanita. Berikut ini adalah data penjualan produk susu
tersebut dari 17 orang karyawannya.
2. Seorang dosen Program Studi Ilmu Pangan ingin melakukan perbandingan antara nilai ujian yang
diperoleh mahasiswa/i yang ada di kelas A dan kelas B. Berikut ini adalah nilai ujian yang diperoleh
oleh beberapa mahasiswa/i-nya :
3. Suatu produsen obat diet ingin mengetahui apakah obat yang diproduksi benar – benar
mempunyai efek terhadap penurunan berata badan konsumen. Diketahui pula bahwa sampel
rataan berat badan sebelum minum obat adalah 84,51. Sekelompok orang (10 orang) telah
ditimbang berat badannya. Apakah sekelompok orang ini mempunyai berat badan yang tidak sama
secara signifikan dengan rataan berat sampel sebelum minum obat? Data yang diperoleh adalah
sebagai berikut :
SUMBER PUSTAKA
Anonim. 2009. Panduan Praktis SPSS 17 untuk Pengolahan Data Statistik. Penerbit ANDI. Yogyakarta.
Priyatno, D. 2012. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Penerbit ANDI. Yogyakarta.