TMS SM III
PEMERAHAN NIRA
BAGAN PROSES PENGOLAHAN GULA
Tebu
Air imbibisi Pemerahan
ampas
nm
Kapur,belerang,floccul
ant,phosphat
Pemurnian blotong
ne
Penguapan air
Kristalisasi air
msk
Pemutaran melase
gula
Pengeringan dan pengemasan
tetes
Pengertian dasar :
% pol: kadar gula. berat zat gula/ berat larutan x 100%
% brix: kadar zat terlarut. berat zat terlarut/berat larutan. berat( gula+ bukan
gula)/berat larutan x 100%
% bukan gula (non sugar): zat bukan gula. Menunjukkan kadar zat bukan gula
dalam larutan. %bukan gula= %brix-%pol
Rendemen: Menunjukkan kadar krista dalam tebu. berat kristal/berat tebu x 100%
PASOKAN TEBU
Mutu tebu
Parameter Standar
•Manis :menunjukkan kadar gula,diukur
dengan Pol tebu 8-11%
•Segar : menunjukkan tengang waktu
tebang- giling >=60%
Kesegaran <36 jam
Kesegaran <48 jam >90%
•Bersih: menunjukkan kadar kotoran
tebu <=5%
diukur dengan Trash % tebu Sesuai kapasitas
• Jumlah pasokan cukup,dan giling
ajeg(konstan)
Kadar gula dalam tebu
• Kadar gula dalam tebu dinyatakan dengan pol tebu. Makin tinggi
pol tebu makin tinggi kadar gulanya.
• Cara penetapan:
-Sampel tebu diambil menggunakan core sample,analisis pol
tebu menggunakan NIR (Near Infra Red Spectroscopy)
dilakukan saat tebu masuk halaman pabrik bersama-sama
dengan penimbangan tebu.
-Pol tebu yang digiling dihitung dari pol dalam nira mentah.
Kesegaran tebu
Kesegaran tebu ditandai oleh pH nira tebu; ditentukan pada saat tebu
masuk ke pabrik yaitu di selektor I. jika pH nira>=5 maka kesegaran
tebu masih dikatakan baik.
Dalam tebu yang tidak segar telah terjadi kehilangan gula dalam tebu.
Gula yang hilang ini akibat dari proses inversi,(hasil kerusakan disebut
gula invert). Ini akan menyulitkan proses karena jika gula invert rusak
dalam proses pengolahan, akan terbentuk warna coklat yang
berpemgaruh pada warna gula. atau pembentukan asam sehingga kadar
kapur naik
Kerugian lain dari tebu tidak segar adalah akan terjadi kerusakan gula
oleh mikroba. Hasil kerusakan ini berupa asam atau dextran.
Makin tingi asam yang terbentuk makin tinggi garam kapur,maka
potensi timbulnya kerak di pemanas, penguapan akan makin besar.
Jumlah dan HK tetes akan juga lebih tinggi.
Jika makin tinggi kadar asam dalam nira maka penggunaan kapu besar.
Kebersihan tebu
Brazil Indonesia *)
pol: 14,0 10.0
brix: 16,2 14,0
Sabut: 13,3 13,0
Air 70,5 73,0
*)salah satu PG di Lampung
Kehilangan gula dikebun:
• Inversi
• Panas matahari
• Mikroba
• Kerusakan tebu karena terlindas traktor dll
• Tebu tercecer yang tidak digiling
Selektor tebu
Tebu masuk di seleksi di selektor untuk memilih tebu
yang masak :brix >=18% dan segar: pH >5,0. tebu yang
tidak memenuhi syarat ditolak masuk pabrik.
Truk tippler
Meja tebu
Tempat utuk menerima tebu dari crane tebu,yang kemudian
diumpankan krepyak tebu selum ke gilingan.Ada 2 macam
meja tebu yaitu meja tebu statis dan meja tebu gerak.
Persiapan tebu
Tujuan
• Meningkatkan kapasitas dengan meningkatkn bulk density tebu.
• Meningkatkan ekstraksi dengan memecah struktur tebu.
• Meningkatkan percampuran imbibisi dgn sisa nira dalam ampas.
ALAT KERJA PENDAHULUAN
Preparation index (PI)
• PI= % sel tebu yang terbuka = pol ekstraksi dingin/pol ekstraksi panas. Ditentukan dengan
Jeffco wet disintegrator.
• Cacahan yang kasar memudahkan pembakaran ampas di boiler. Namun dengan desain boiler
dan opeasional yg bai ampas yang lembutpun dapat dibkar dengan bauk.yang baik
Bagan pemerahan nira
air Imb
AP a5
T a1 a2 3 a3 4 a4
1 5
npp npl
n3 n4 nga
nm
Imbibisi
Tujuan
Untuk memperkecil kehilangan gula dalam ampas dengan cara menambahkan air
kedalam ampas. Air akan mengencerkan sisa nira yang masih terdapat dalam ampas.
Sistim
Imbibisi sederhana yaitu hanya menambahkan air pada ampas.Jika air ditambahkan di
satu tempat (ampas selum gilingan akhir) disebut imbibisi sederhana tunggal. Jika di
2 tempat (ampas sebelum gilingan no. 2 dan dan selum terakhir disebut imbibisi
sederhana double dst.
Imbibisi majemuk yaitu imbibisi yang menggunakan air dan nira
Contoh : n5a3,n4a2,n3a1,wa4 . Nira 5 untuk imbibisi ampas 3,nira 4 untuk imbibisi
ampas 2,nira 3 untuk imbibisi ampas 1,air untuk imbibisi ampas 4
Faktor berpengaruh pada keberhasilan imbibisi
Tujuan
• Menghilangkan sebanyak mungkin kotoran (bukan gula)
dalam nira,dengan kehilangan gula serendah mungkin dan
efisien (uap,bahan pembantu proses, alat,orang,biaya)
• Macam proses pemurnian
Saat ini proses pemurnian untuk menghasilkan gula kristal
putih menggunakan proses sulfitasi. Untuk menghasilkan
gula premium menggunakan defekasi remelt karbonatasi
(DRK) atau Defekasi Remelt Phospoflotasi (DRP). Untuk
mnghasilkan gula rafinasi menggunakan proses rafinasi
gula.
Proses Sulfitasi
SOP PROSES PEMURNIAN CARA SULFITASI
Parameter Standar
•pH nm 5,0-5,2
•Suhu Pemanas I 75 oC
•pH Defekasi I 7,0
•pH Defekasi II 8,5-8,6
•pH Sulfitasi 7,1-7,2
•Suhu pemanas II 102-105 oC
•pH nira encer +/- 7,0
•Blotong
-Pol <=3,0%
-Kadar air <=30 %
Operasional proses pemurnian sulfitasi
• Penyaringan nira mentah
- PI terlalu tinggi dapat menyebabka ampas lolos masuk nm
- Setelan gilingan tidak mengakibatkan ampas halus lolos ke
nira mentah
- jika perlu 2-3 kali penyaringan di
gilingan. mis. dipasang 2 macam
saringan DSM (jarak antar spacing
1,0,7 dan 0,5 mm). J
Pemanasan nira
I: 75 oC
Untuk mempercepat reaksi pemurnian (kapur dan
gas SO2 dengan bukan gula dalam nira mentah)
Dengan mempertimbangkan inversi sukrosa) dan
mematikan mikroba
II: 105 oC
Untuk melepaskan gas yang larut dalam nira dan mempercepat
pengendapan kotoran di clarifier
III:110 oC
Untuk memanaskan nira encer pada suhu didih nira di evaporator bp1
Uap pemanas
fl
ml F
D c
C j
E
H H m H V
RVF
! 2 3 A
P205
c
f
rj
rj= raw juice
H1=Heater1
D=Defekator,ml=milk of lime
H2=Heater 2
F=Flash tank
fl=flocculant
C=Clarifier,cj=clear juice,m=mud
RVF=Rotary Vaccum Filter, f=filtrat,c=cake
H3=Heater 3
EVA=Evaporator
ml
c t r c f
E j B s
j l l l B s
V
r r C1 C2 p p
A
M LF
m Br
m
CO2 m
f PF
c
tj=thick juice
Br=raw boiling,rs=raw sugar,m=molases
M=Melter,lr=raw liquor
C1=carbonation1
m1=milk of lime
CO2=Carbon Dioxide,C2=Carbonation 2,cl=carbonated liquor
Lf=leaf filter,fl=fine liquor,m=mud
PF=press cake,f=filtrat,c=cake
Bp=product boiling,sp=sugar product,molases to raw Boiling
PEMURNIAN NIRA MENTAH
• Pemanas I: 75 oC
• Defekasi pH : 7,2
• Pemanas II: 105 oC
• Pengendapan menggunakan Single Tray Clarifier
• Penapisan menggunakan Rotary Vaccum Filter
• P2O5: 200 ppm
• Kapur : 0,7 kg.ton tebu
• Flokulan: 2,5 ppm
PEMURNIAN LIQUOR (LEBURAN)
Uni 2
Uni1 Uni 3 Uni 4 Uni 5
Kondensor
0,1kg/cm2 0 cm Hg 25 cm Hg 45 cm Hg
65 cm Hg
•
105 oC 100 oC 87 oC 75 oC 60 oC
Ube
116oC
0.7 ato
106 oC 102 oC 89 oC 79 oC 68 oC
Nira 0 n1 n2 n3 n4 n5
koind2 kond3 kond4
Kond 1 kond5
brix0 b1 b2 b3 b4 b5
Sasaran proses penguapan
Pengendalian
- Hugot: level +/- 30% tinggi pipa
pemanas. Formosa: BP1 ~ 40% ,BP 2 ~ 25%
- BP 3-4 ~ 20%
- Pengaruh diameter Pipa: pipa kecil ~ 25% ; lbh besar 30%
- Pengaruh kerak: level dinaikkan 15% 20%; 25%30%
- Atur level dengan mengatur valve masukan/ pengeluaran tiap bp
Dia.pipa gas tdk terembunkan
quadrupel effect LP 4600 m2
• BP 1 10 mm
• BP 2 13-20 mm
• BP 3 20-25 mm
• BP 4 28 mm
• Kehilangan gula ,pembentukan warna dan turbidity
e=m/N x w
• Jika disadap lebih dari 1 badan,penghematan yang diperoleh dari iap badan
dijumlahkan e total= e1 + e2 +e3 dst