Anda di halaman 1dari 78

DR. IR.

MAHRENI, MT
MIKROBIOLOGI INDUSTRI
1
2
1. Peranan mikrobiologi
dalam industri
2. Sejarah dan ruang
lingkup mikrobiologi
industri.
3. Klasifikasi, morfologi dan
anatomi mikroorganisme.
4. Media biakan, isolasi dan
manipulasi
mikroorganisme.
5. Pembiakan dan
pertumbuhan
mikroorganisme
6. Faktor faktor yang
berpengaruh
7. Metabolisme
mikoorganisme
(anabolisme dan
katabolisme).


8. Mikroba untuk industri (bakteri, virus
dan protozoa)
9. Fungi, alga).
10. Teknologi fermentasi, definisi,
pemisahan dan pemungutan hasil,
contoh jenis mikroba dan
kegunaan dalam industri).
11. Contoh teknologi fermentasi
menggunakan mikroba pembuatan
asam sitrat, glutamat, PST.
12. Tugas kelompok
13. Produksi enzim ekstraseluler dan
intraseluler, prosedur.
14. Contoh teknologi fermentasi
menggunakan enzim: hidrolisis pati
menggunakan enzim glukoamilase.
Hidrolisi minyak menggunakan
enzim lipase.
UAS



UTS
Mikrobiologi Industri merupakan salah satu
cabang mikrobiologi yang mengkaji pemanfaatan
mikroorganisme untuk menghasilkan bahan
berupa produk yaitu
(a).Bahan yang dapat dikonsumsi langsung (bahan
pangan),
(b).Bahan setengah jadi yang harus dicampurkan
dengan bahan lainnya agar dapat dikonsumsi,
(c). Bahan obat-obatan, vaksin, antiobiotik,vitamin,
pewarna makanan, penyedap
makanan,enzim,dll.,
(d). Bahan kimia untuk keamananl ingkungan:
ethanol, pewarna pakaian, pewarna, cat, plastik
biodegradable,dll


3
Definisi MI
Mikrobiologi industri merupakan satu usaha
memanfaatkan aktivitas mikrobia untuk merubah
bahan baku menjadi produk yang diinginkan
dalam skala industri.
Dalam mikrobiologi industri pokok bahasan utama
adalah fermentasi. Fermentasi dapat didefinisikan
sebagai perubahan gradual oleh enzim beberapa
bakteri, khamir, dan kapang. Beberapa contoh
perubahan kimia dari fermentasi meliputi
pengasaman susu, dekomposisi pati menjadi
dektirn dan glukosa dan gula menjadi alkohol dan
karbon dioksida, dan oksidasi senyawa nitrogen
organik.
4
Sejarah mikroorganisme
Proses fermentasi sudah dikenal sejak ratusan tahun yang
lalu untuk menghasilkan bahan makanan dan minuman
beralkohol. Tetapi secara ilmiah proses perubahan kimia di
dalam fermentasi baru diketahui kira kira 150 tahun silam dan
dikenal sebagai tahun kelahiran mikrobiologi industri.
Mikrobiologi industri tidak bisa dilepaskan dengan penemu
proses pengawetan makanan yang ditemukan oleh Pasteur
pada tahun 1857. Dalam penemuannya Pasteu
menyimpulkan bahwa peoses perubahan karbohidrat atau
gula menjadi alkohol adalah bukan murni proses kimia tetapi
melibatkan peranan aktivitas mikroorganisma. Pasteur juga
telah merumuskan perbedaan proses pembentukan alkohol
secara aerobik dan anaerobik. Pada tahun 1883 Hansen
(Denmark) menemukan mikroorganisma Sacharomyces
cerevisiae dalam proses pembuatan alkohol.


5
Pertama kali produksi bahan kimia menggunakan
aktivitas mikroorganisma pada tahun 1913 oleh
Weizmann menggunakan bacterium Clostridium
acetobutylicum untuk menghasilkan aseton-
butanol secara fermentasi. Kemudian diikuti
produksi asam sitrat menggunakan jamur
filamentous Aspergillus niger. Produksi besar
besaran terjadi pada tahun 1940 pada waktu
terjadi perang dunia ke dua yaitu produksi
penisilin menggunakan jamur penicilium
chrysogenum dan sejenisnya. Produksi penisilin
secara fermentasi mendorong produksi bahan
kimia lain secara fermentasi.

6
Tahap ke empat (1960 sampai sekarang), sejumlah
perusahaan besar meneliti tentang produksi protein
sel tunggal untuk ternak. Tahap ini merupakan
pengembangan tahap ke tiga dengan skala lebih
besar, dengan kemungkinan harga jual yang lebih
rendah. Mulai tahap ini semakin diperhatikan kontrol
peralatan dan proses menggunakan kontrol komputer
dan mulai dilakukan penelitian strain yang digunakan
melalui rekayasa genetik.
Tahap ke lima (1979 sampai sekarang) mulai diteliti
dan diproduksi senyawaan yang tidak umum
dihasilkan mikrobia seperti interferon, insulin dengan
manipulasi genetik. Produksi konvensional juga dapat
ditingkatkan melalui rekayasa genetik. Perkembangan
tahap ini semakin canggi sesuai perkembangan
bioteknologi.
7
Penemuan terbaru adalah produksi monoclonal
antibodies utuk tujuan analisis, diagnostik, dan
terapi serta pemurnian ditemukan oleh Milstein dan
Kohler pada tahun 1970. Setelah itu penemuan yang
revolusioner adalah genetic engineering (recombinant
DNA technology) pada 20 tahun terakhir.
Keberhasilan pengembangan proses fermentasi
memerlukan kontribusi dari banyak disiplin ilmu
terutama biokimia, genetika dan biologi molekuler,
kimia, kimia dan proses, teknik dan matematik dan
teknik komputer.
Proses fermentasi meliputi upstream dan downstream.
Upstream meliputi 1). Produksi mikroorganisma
unggul, 2). Media fermentasi ekonomis dan 3).
Fermentasi efisien..

8
Mikroorganisme unggul
Mikrobia : Mikrobia dalam industri
fermentasi merupakan faktor utama,
sehingga harus memenuhi syarat-
syarat tertentu yaitu:
1. murni
2. unggul
3. stabil
4. bukan patogen.

9
Murni

Dalam proses-proses tertentu harus menggunakan biakan murni
(dari satu strain tertentu) yang telah diketahui sifat-sifatnya.
Untuk menjaga agar biakan tetap murni dalam proses maka
kondisi lingkungan harus dijaga tetap steril. Penggunaan kultur
tunggal mempunyai resiko yang tinggi karena kondisi harus
optimum. Untuk mengurangi kegagalan dapat digunakan biakan
campuran. Keuntungan penggunaan biakan campuran adalah
mengurangi resiko apabila mikrobia yang lain tidak aktif
melakukan fermentasi. Dalam bidang pangan penggunaan
biakan campuran dapat menghasilkan aroma yang spesifik.
Pengembangan inokulum yang terdiri campuran biakan murni
belum berkembang di Indonesia. Sebagai contoh, inokulum
tempe yang dibuat LIPI masih merupakan inokulum kultur
tunggal sehingga produsen tempe sering mencampur inokulum
murni dengan inokulum tradisional dengan maksud memperoleh
hasil yang baik.
10
Unggul

Pada kondisi fermentasi, mikrobia harus
mampu menghasilkan perubahan-perubahan
yang dikehendaki secara cepat dan hasil yang
besar. Sifat unggul yang ada harus dapat
dipertahankan. Proses rekayasa genetik dapat
dilakukan untuk memperbaiki sifat jasad
dengan maksud mempertinggi produk yang
diharapkan dan mengurangi produk-produk
ikutan.
11
Stabil

Pada kondisi fermentasi, mikrobia harus
mempunyai sifat-sifat yang tetap, tidak
mengalami perubahan karena mutasi oleh kondisi
lingkungan
12
Bukan Patogen

Mikrobia yang digunakan adalah bukan
patogen bagi manusia mahupun hewan,
kecuali untuk produksi bahan kimia tertentu.
Jika digunakan mikrobia patogen harus
dijaga, agar tidak menimbulkan akibat
samping pada lingkungan.
13
Pemilihan bahan baku fermentasi ekonomis
Jenis Tepung (tapioka, gandum, dll) (generasi
pertama)
Limbah pertanian (Jerami, rumput,kayu atau dari
golongan lignoselulosa). Limbah industri tapioka,
limbah industri makanan, kertas, dll. (generasi
kedua)


14
Bahan Dasar (bahan baku)

Bahan dasar untuk kepentingan fermentasi dapat
berasal dari hasil-hasil pertanian, perkebunan
maupun limbah industri. Bahan dasar yang umum
digunakan di negara berkembang adalah:
1. molase, karena banyak tebu, 2. jerami, 3. dedak,
4. kulit kopi, kulit coklat, sabut kelapa, 5. ampas
tebu, ampas biji-bijian yang telah diambil
minyaknya, 6. kotoran binatang, 7. air limbah, 8.
sampah sebagai komponen pupuk, 9. sisa pabrik
kertas, pabrik susu dan sebagainya.






15
Bahan dasar harus mempunyai syarat-syarat:
1. mudah didapat
2. jumlah besar
3. murah harganya
4. bila diperlukan ada penggantinya.
16
Sifat-sifat Proses

Sifat-sifat proses harus disesuaikan dengan kondisi yang
dibutuhkan oleh mikrobia dalam melakukan metabolisme.
Kondisi yang dibutuhkan dapat aerob ataupun anaerob,
sedang bentuk medium dapat cair ataupun padat.
Dalam proses produksi dapat digunakan proses tertutup
ataupun kontinyu.
Perbedaan kondisi yang dibutuhkan oleh mikrobia dalam
proses industri
juga akan menentukan :
1. tipe fermentor
2. optimasi lingkungan: pH, aerasi, suhu. kadar nutrien
3. Macam alat bantu: sumber air, listrik, kompresor dan
sebagainya
4. cara pengunduhan hasil, sterilisasi.
17
Downstream
cell harvesting (pemanenan sel) (filtrasi,
sentrifugasi)
Disruption (pemecahan dinding sel)
product purification (pemurnian produk)
misalnya filtrasi, ekstraksi, distilasi dll.
finishing steps (adsorbsi, pengeringan,
kristalisasi).

18
Mekanisme proses fermentasi

19

20

21

22

23

24
Produk fermentasi
25
Didasarkan kepada proses metabolisme sel.
Produk metabolit primer (intraseluler) dan
sekunder (ekstraseluler)
Produk fermentasi terdiri dari produk makanan
dan minuman (alkohol, aseton asam sitrat,
butanol, selulosa, tempe, oncom, tape, kecap,
yoghurt, keju, susu fermentasi, glukosa, dll) dan
produk farmasi (vitamin, antibiotik, vaksin, enzim
dan protein, dll).
Bahan bakar: Hidrogen, etanol, metana
PST (protein sel tunggal) dll.


Ada dua macam proses
fermentasi
Menggunakan enzim sebagai katalisator (Enzim berperan sebagai
katalis organik yang peranannya sama seperti katalis anorganik).
Enzim yang digunakan adalah enzim murni misalnya enzim -
amilase (liquizyme) adalah enzim yang dapat mengkatalisis
peruraian pati menjadi dekstrin dan enzim gluko amilase
(dextrozyme) adalah enzim yang dapat menguraikan dekstrin
menjadi glukosa. Enzim protease dapat menguraikan protein
menjadi asam amino. Ezim Mangan Peroksidase dapat
menguraikan lignin. Enzim MnPeroksidase dihasilkan oleh jamur
akar putih (white root fungi). Enzim lipase menguraikan lipida
menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Enzim enzim tersebut
dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu.
Menggunakan Sel Mikroorganisme. Mikroorganisme dipilih sesuai
dengan produk yang kita inginkan. Mikroorganisme akan
melakukan metabolisme. Produk metabolisme bisa merupakan
bahan yang harus dibuang keluar ari sel karena kalau terakumulasi
akan meracuni sel itu sendiri dan menghambat pertumbuhan sel
(biasanya produk ekstra seluler). Atau bahan tersebut adalah
bahan yang diperlukan oleh sel tetapi dijadikan produk dengan cara
merekayasa metabolisme sel itu sendiri dan biasanya komponen
yang diperlukan masih berada di dalam sel (produk intraseluler)
seperti misalnya protein tertentu.
26
Perbedaan proses fermentasi
27
Mikroorganisme
Fermentasi
Substrat
Pemurnian produk
Produk fermentasi:
Enzim, Alkohol, Asam organik
Vitamin, Antibiotik, Sel (PST)
Selulosa
Enzim Substrat
Fermentasi
Pemurnian produk
Produk fermentasi
Alkohol, Asam organik
Vitamin, selulosa dll
Pilot-plant

Pilot plant adalah semacam laboratorium tetapi
di atas skala laboratorium dan di bawah skala
perusahaan. Jika dalam pilot plant sudah
menunjukkan hasil baik, dapat dibawa ke skala
industri, karena dalam skala industri sudah
terkait modal sehingga diperhitungkan
kegagalan. Dengan pilot plant kegagalan
dikurangi 75% daripada langsung dari
laboratorium.
28
PENGGOLONGAN SEL MIKROORGANISME

29
Sel adalah unit dasar kehidupan semua organisma.
Organisma dibagi menjadi dua yaitu organisma
bersel tunggal (uniseluler) dan multi seluler
(bersel banyak). Organisma ber sel banyak sudah
mempunyai spesifikasi fungsi sel. Semua sel berisi
cairan dikelilingi oleh membran sitoplasma yang
tersusun oleh protein dan lipida. Di dalam sel juga
ada asam nukleat sebagai pembawa informasi
genetika. Asam nukleat membentuk rantai ribosoma
yang bertanggung jawab dalam sintesis protein. Sel
organisma terbagi menjadi dua bagian besar yaitu
golongan organisma yang belum mempunyai inti sel
atau prokaryotes (archaea dan eubacteria) dan
golongan yang kedua adalah fungi, protozoa, algae
dan tumbuhan atau hewan tingkat tinggi sudah
mempunyai inti sel (eukaryotes)

30
Mikrorganisme
Prokaryote
s
31
Eucaryotes
Ragi (yeast) (ber sel
tunggal)
Fungi (jamur) (ber sel
banyak)
Protozoa (ber sel banyak)
Algae (ber sel banyak)
Tumbuhan dan
Hewan tingkat tinggi (bersel
banyak)
Archaebacte
ria
Eubacteria
(keduanya
ber sel
tunggal)
Prokaryotes

archaebacteria atau archaea (ancient
bacteria)
eubacteria (true bacteria)
Contoh archaea: Methanobacterium,
Methanococcus, Pyrococcus dan Sulfolobus.
32
Prokayotes
33
Eucaryotes
34
Struktur sel prokaryotes
35
Struktur sel eucaryotes

36
Archaea

Prokaryote ini sangat berbeda dengan eubacteria
dan mempunyai peranan yang penting untuk
masa yang akan datang. Terutama di dalam
teknik transkripsi dan translasi dalam sintesis
protein .
Beberapa jenis archaea dapat hidup di
lingkungan ekstrem seperti: Lingkungan dengan
kadar garam tinggi (halophiles), lingkungan
tekanan tinggi (barophiles), dan bakteri
penghasil metana (methanogens). Ada juga
yang dapat hidup pada lingkungan suhu tinggi
(thermophiles).



37
Kingdom archaea
1. Euryarchaeota (methanogens), seperti
Methanobacterium, Methanosarcina, halophiles
(Halobacterium) contoh Halococcus.
2. Crenarchaeota (barophiles)
,thermophiles meliput (Pyrodictium, Pyrolobus,
Sulfolobus dsnThermoproteus.)
3. Korarchaeota adalah hyperthermophiles yang
sampai sekarang belum dapat diisolasi dalam
bentuk kultur murni.
38
Eubacteria
Dibagi menjadi 12 subgrup
1. Proteobacteria (gram negative)
2. EubacteriaGram-positive
3. Cyanobacteria
4. Chlamydia (parasit)
5. Planctomyces and Pirella
6. Bacteroides and Flavobacteria
7. Green sulphur bacteria
8. Spirochetes
9. Deinococci,
10. Green non-sulphur bacteria
11. Thermosulfobacteria
12. Aquiflex

39
Fungi

Fungi adalah mikroorganisme eukaryotes yang
menempati sebagian luas bumi pada bermacam-
macam habitat. Terdiri dari filamen (kumpulan
hipa). Fungi banyak digunakan di dalam industri.
Tidak bisa melakukan fotosintesis
(chemoheterotrophic).
Beberapa enzim penting yang dapat
mendegradasi polimer dihasilkan oleh fungi.
Beberapa jenis fungi bersifat saprophyte
memanfaatkan tumbuhan atau haiwan yang
sudah metai sebagai sumber karbon.

40
Bagian bagian sel fungi

41
Pembagian fungi
Phycomycetes
Ascomycetes or Ascomycotina
Basidiomycetes or Basidiomycotina
Deuteromycetes or Deuteromycotina
(imperfect fungi)
Yeasts
42
Protozoa
Lebih sedikit yang dapat dimanfaatkan sebagai
agensia biologi .
43
Algae (banyak digunakan sebagai sumber makanan, kosmetik, bahan
farmasi dan ubat obatan). Tetapi jarang digunakan sebagai katalis di
dalam reaksi reaksi atau proses bioteknologi. Sifatnya dapat
berfotosintesis dan hidup di perairan (laut, danau, kolam dll). Contonya
adalah rumput laut (coklat, merah dan hijau).
Mikroalgae
Makroalga
Produk fermentasi
Produk fermentasi terdiri dari produk makanan
dan minuman (alkohol, aseton asam sitrat,
selulosa, tempe, oncom, tape, kecap, yoghurt,
keju, susu fermentasi, dll) dan produk farmasi
(vitamin, antibiotik, vaksin, dll).

44
Defenisi mikrobiologi industri
Merupakan salah satu cabang mikrobiologi
yang mengkaji pemanfaatan
mikroorganisme untuk menghasilkan bahan
berupa produk yaitu :
Atau: Mikrobiologi industri merupakan usaha
memanfaatkn mikroba sebagai komponen
untuk industri atau mengikut sertakan mikrobia
dalam proses.
(a).Bahan yang dapat dikonsumsi langsung
(bahan pangan),
b). Bahan obat-obatan, vaksin,
antiobiotik,vitamin, pewarna makanan,
penyedap makanan,enzim,dll.,
(c). Bahan kimia untuk keamanan lingkungan:
ethanol, pewarna pakaian, pewarna cat, plastic
biodegradable dll.
(d). Enzim, zat tumbuh dll.
(e) Biofuel (hidrogen, metana) ,

45
46

47
48
49
50
51
52
53
54

55
56

57
58

59
60
Sejarah
Perkembangan
Fermentasi
Mikrobiologi industri tidak dapat dilepaskan
dari kemampuan mikroorganisme dalam
melakukan proses fermentasi
Fermentasi : Perubahan gradual oleh enzim
yang dihasilkan oleh bakteri, khamir (yeast),
dan jamur. Contoh: peng-asaman susu,
dekomposisi pati dan selulosa menjadi gula,
hidrolisi minyak, pengubahan gula menjadi
alkohol dan CO
2
, produksi biohidrogen dari
selulosa.PENGERTIAN TEKNOLOGI
FERMENTASI.doc

61
Faktor yang berpengaruh dan syarat
mikoorganisme
Faktor-faktor yang
dibutuhkan dalam
pengembangan
industri mikroba:
Mikrobia
(mikroorganisme)
Bahan dasar
Sifat bioproses yang
mendukung
Teknik pembesaran
skala produksi
Faktor lingkungan dan
sosek


62
Syarat mikrorganisme
yang akan digunakan:
1. Dalam kondisi biakan
murni.
2. Unggul Secara
Genetis.
3. Merupakan jenis yang
stabil
4. Bukan merupakan jenis
pathogen

Bahan dasar
63
Hasil Pertanian: (i) Jenis non food misanya
biomasa (jerami, limbah gergajian kayu, dedak,
atau semua limbah pertanian dan mikro alga). (ii)
dari jenis makanan (food) misalnya minyak
nabati, biji-bijian, tepung atau pati, buah buahan
dll.
Hasil Perkebunan: gula tebu, ampas tebu, kulit
kopi,kulit coklat, minyak sawit, dll.Limbah industri:
limbah CPO, limbah tahu, sampah, limbah
tapioka, dll. Syarat-syarat bahan dasar:
Bahan dasar harus mudah didapat, kontinyuitas
dapat dijamin, terdapatdalam jumlah
besar, murah harganya kalau bisa ada bahan
pengganti alternative.



Proses dalam fermentasi (perubahan
substrat dan pertumbuhan mo)
64
Pertumbuhan
Kata ini dipakai bagi individu tunggal atau organisme-
organisme yang membentuk koloni, mencakup
peningkatan ukuran sel serta reproduksi sel secara
langsung dengan pembelahan, pertunasan atau
pembentukan badan khusus seperti spora dan
konidia.
Asimilasi
Merupakan aktivitas mikroorganisme melalui
metabolisma di dalam sel mo yang mengubah
berbagai-bagai komponen substrat menjadi substansi
sel sehingga terjadi pertumbuhan dan
perkembangbiakan dan energi.




65
Biosintesis
Merupakan pembentukan senyawa-senyawa
kompleks dalam sel diperlukan untuk menjaga dan
mempertahankan aktivitas normal sehari-hari.
Senyawa hasil biosintesa umumnya adalah substansi
biokimia aktif yang esensial (seperti enzim, vitamin,
antibiotika, toksin dan lain-lain) yang dapat tetap
dijaga keberadaannya dalam sel atau (lebih sering)
dikeluarkan dari sel dan masuk ke dalam substrat.
Biosintesa biasanya tidak spesifik untuk suatu
spesies, tetapi khas untuk suatu Strain.
Asimilasi dan Biosintesa dikelompokkan ke dalam
Anabolisme dan merupakan proses yang memerlukan
energi berupa ATP (adenosin tri fosfat), yang
diperoleh dari proses disimilasi atau katabolisme.


66
Disimilasi (produksi metabolit sekunder)
Merupakan proses pengubahan senyawa substrat
menjadi senyawa-senyawa penyimpan energi seperti
glikogen dan ATP (yang merupakan cadangan
energi). Senyawa ini mempunyai tingkat energi tinggi
dan dalam proses disimilasi dirubah menjadi
senyawa yang memiliki tingkat energi yang lebih
rendah seperti ADP, dan energi dibebaskan dalam
proses ini. Disimilasi berlangsung dalam sel dan
produknya akhir dari proses ini dikeluarkan ke media
sekitarnya. Disimilasi terutama menghasilkan
senyawa anorganik dan beberapa unsur
tertentu.Contohnya adalah karbohidrat, glikosida,
alkohol, aldehid, asam mono, asam keto dan hidroksi,
hidrokarbon, amina; sejumlah garam Fe, Mn dan As,
unsur Karbon, belerang dan lain-lain

67
Efek dari sifat-sifat proses:
Perbedaan proses yang berlangsung akan
memberikan pengaruh terhadap pemilihan
kondisi fermentasi aerob atau anaerob, medium
cair atau medium padat, proses fermentasi batch,
feed batch atau continue. Selain pengaruh
terhadap faktor diatas, sifat proses juga
berpengaruh terhadap:
1. Tipe fermentor
2. Optimasi lingkungan: pH, aerasi, suhu dan
kadar nutrien.
3. Jenis alat bantu: sumber air, listrik, kompresor
dan lain sebagainya.
4. Cara atau teknik pengambilan hasil dan
sterilisasi
Kedudukan mikrobiologi dalam bioteknologi
68
Bidang ilmu yang termasuk dalam
mikrobiologi
69
Taksonomi meliputi : virologi, bakteriologi,
mikologi, protozoologi.
Habitat (lingkungan): mikrobiologi air,
mikrobiologi tanah, mikrobiologi udara dll.
Ilmu Dasar Mikrobiologi: Ekologi mikroba, fisiologi
mikroba, kimia/biokimia mikroba dan genetika
mikroba.
Terapan: kesehatan, industri, makanan,
lingkungan, sanitasi,geologi dan pertambangan,
kesenjataan, pengolahan limbah dll.
Kedudukan mikroorganisme diantara
tumbuhan dan hewan
Mikroorganisme tidak termasuk ke dalam
golongan hewan atau tumbuhan contohnya
adalah jamur. Ada yang menggolongkan jamur ke
dalam tumbuhan karena tidak bergerak tetapi
jamur tidak mempunyai klorofil dan tidak dapat
melakukan fotosintesis sehingga tidak tepat kalau
digolongkan ke dalam golongan tumbuhan.
Kesimpulan: Mikroorganisme mempunyai sifat
diantara hewan dan tumbuhan sehingga
penggolongan mikroorganisme Haeckal 1866
menggolongkan mo ke dalam dunia terpisah yaitu
dunia PROTISTA.
70
PROTISTA
Merupakan uniseluler (bersel tunggal).
Menurut difinisi Haeckal (1866) yang termasuk ke dalam
protista adalah: (Algae, protozoa, jamur dan bakteri).
Perkembangan selanjutnya setelah ditemukannya
mikroskop elektron maka ditemukan bahwa struktur sel
bakteri berbeda dengan struktur sel algae, protozoa dan
jamur). Jadi penggolongan didasarkan kepada
perbedaan struktur sel.
Sel bakteri tidak mempunya pembagian yang jelas antara
inti dan bukan inti. Sedangkan sel algae, protozoa dan
jamur sudah mempunyai pembagian yang jelas diantara
inti dan bukan inti. Inti sudah mempunyai dinding inti
yang jelas atau disebut (sel eukariot) sedangkan bakteri
tidak mempunyai dinding inti atau sel prokariot.
71
Ciri sel prokariotik
(bakteri)
Tidak terdapat membran inti
yang memisahkan nukleus (inti
sel) dengan cairan sel
(sitoplasma).
Pembelahan inti secara amitosis
(aseksual)
Dinding sel mengandung
mukopeptida yang memberikan
kekuatan pada sel.
72
Bargey,s Manual of Determinative
Bacteriology
Bakteri digolongkan ke dalam
tumbuhan
(bentuk tetap, dinding kuat dapat
hidup aototrop)
Dunia tumbuhan dibagi
menjadi beberapa
(divisi, klas, ordo, famili (genus),
spesies dan varietas.
73
Sebagai contoh: Klasifikasi
bakteri asam susu
(Streptococcus lactis).
Regnum (dunia) : Tumbuhan
Divisi : Protophyta
Klas: Schizomycetes
Ordo: Eubacteriales
Sub ordo: Eubacteriineae
Famili : Lactobacteriaceae
Sub famili: Streptococceae
Genus: Streptococcus
Species: S. Lactis
Penyebutan nama bakteri
Untuk menyebutkan nama bakteri dengan
menyebutkan dua nama atau
binomenklatur. Artinya nama genus
diikuti dengan nama spesies. Nama
genus menggunakan huruf besar paa
awal nama dan nama sepsies
menggunakan huruf kecil pada awal
nama.


74
Perkembangan penggolongan
bakteri
Bargey edisi tahun 1994 (edisi ke 9).
Kelompok bakteri secara garis besar
digolongkan menjadi 4 kategori yaitu:
Kategori I : Eubacteria Gram negatif
dengan dinding sel (16 grup).
Kategori II: Eubacteria gram positif
dengan dinding sel (6 grup).
Kategori III: Eubacteria tanpa dinding
sel (1 grup)
Kategori IV: Archeobacteria (5 grup).
75
Klasifikasi Alga
Divisi I. Alga hijau-biru (Cyanophyta terdiri dari
1 klas (kelas Cyanophyceae atau Myxophyceae
atau Schyzophyceae).
Divisi II. Chlorophyta (alga hijau)
Divisi III. (Euglenophyta
Divisi IV. Pyrrophyta (alga api)
Divisi V. Chrysophyta
Divisi VI . Phaeophyta
Divisi VII. Rhodophyta.
76
Klasifikasi Protozoa
Protozoamerupakan hewan bersel tunggal
bergerak dan kemungkinan berasal dari
alga bersel tunggal. Beberapa spesies
protozoa ada yang dimasukkan ke dalam
golongan hewan dan sebagian dimasukkan
ke dalam dunia tumbuhan. Berdasarkan
perbedaan alat geraknya dapat dibedakan
menjadi 4 kelas yaitu:
Rhizopoda
Matigospora
Ciliata
Sporozoa.
77
Klasifikasi virus
Secara garis besar virus dibagi menjadi 2
kelompol yaitu: Kelompok virus AND
(Parviviridae dll).
Kelompok virus ARN (Picornaviridae)
78

Anda mungkin juga menyukai