Disusun Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENNGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengemasaan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk melindungi bahan pangan
dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis maupun mekanis, sehingga
dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan menarik.Bahan kemasan yang
digunakan bervariasi dari bahan kertas, plastik, gelas, logam, fiber, hingga bahan-bahan yang
dilaminasi. Bentuk dan teknologi kemasan juga bervariasi dari kemasan botol, kaleng,
tetrapak, corrugated box, kemasan vakum, kemasan aseptik, kaleng bertekanan, kemasan
tabung hingga kemasan aktif dan pintar ( active and intelligent packaging) yang dapat
menyesuaikan kondisi lingkungan di dalam kemasan dengan kebutuhan produk yang dikemas.
Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan melindungi produk dari
kerusakan-kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan.Juga
berfungsi untuk mempertahankan mutu produk yang dikemas untuk mencapai fungsi- fungsi
tersebut diperlukan pemilihan bahan yang yang dikemas yang sangat tepat.
Bahan pangan dan hasil pertanian merupakan bahan yang rentan terhadap perubahan
sifat sensoris, seperti perubahan rasa, tekstur, dan bentuk. Pengemasan adalah suatu cara
untuk menjamin pengiriman suatu produk yang aman kepada konsumen dengan kuantitas dan
kualitas yang tetap terjaga baik. Fungsi pengemasan makanan adalah untuk memberikan
proteksi sehingga lebih awet, mempermudah penyimpanan, distribusi, promosi, dan sekaligus
jaminan kepada konsumen serta berwawasan lingkungan
Hubungan antara bahan yang dikemas dengan bahan pengemas sangant penting untuk
dapat mempertimbangkan aspek-aspek kimia, fisik, mikrobiologi dan organoleptik produk
kemasan, sehingga dapat disimpan lama, tidak terkontaminasi dan tidak terjadi perubahan
yang negatif dalam kondisi kedap udara ( tertutup rapat).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penggunaan plastic sebagai kemasan dapat berupa kemasan bentuk (flexible) atau
kemasan baku.penggunaan plastic sebagai bahan pengemas mempunyai keunggulan
disbanding bahan pengemas lain sifatnya yang ringan,transparan,kuat,termoplatis dan selektif
dalam permeabilitasnya terhadap uap air,O2,CO 2, sifat permeabilitas plastic terhadap uap air
dan udara menyebabakan plastic mampu berperan memodifikasi ruang kemas selama
penyimpanan (Tim penyusun, 2018).
Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai
dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, compact disk (CD),
kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu kita
bisa hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung
Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah
industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup
makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan
penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai
makan. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A
(Rachmawan, 2013).
Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman
yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi
sperma, dan mengubah fungsi imunitas.Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan
ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah
itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi
air mendidih atau air panas (Syarif, 2012).
Pengemasan yang sering dilakukan dalam produk hortikultrura adalah teknologi
penyimpanan dengan controlled atmosfer (CA) dan modifikasi atmosfer packing (MAP) yang
bertujuan dalam menekan laju respirasi pada buah sehingga buah lebih segar dalam proses
pengirimannya dalam metode MAP biasanya digunakan plastik polietilen dalam setiap
kemasan produk hortikultrura karena dapat menekan CO 2 dan O2 dalam kemasan tetapi
meskipun plastik polietilen ini memiliki permeabilitas yang cukup tinggi tetapi tidak cocok
pada kemasan yang tertutup (Rosalina, Yessi, 2011).
Manfaat pengemasan bagi bahan pangan adalah untuk melindungi bahan pangan dari
kontaminasi bakteri atau mikroba yang berarti melindunginya terhadap mikroorganisme dan
kotoran serta terhadap gigitan serangga atau binatang pengerat lainnya. Pengemasan juga
dapat melindungi kandungan air berarti bahwa makanan didalamnya tidak boleh menyerap air
dari atmosfer dan juga tidak boleh berkurang kadar airnya (Hanifah et al., 2012).
Plastik adalah polimer rantai-panjang dari atom yang mengikat satu sama lain.Rantai
ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Istilah plastikmencakup
produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik, namun ada beberapapolimer alami yang
termasuk plastik.Plastik terbentuk dari kondensasi organik ataupenambahan polimer dan bisa
juga terdiridari zat lain untuk meningkatkan performaatau ekonomi (Azizah, 2013).
Pengemasan mengurangi kehilangan lembab karena mencegah dehidrasi, terutama bila
digunakan bahan penghalang lengas uap air.Hal ini keuntungan dari pengemasan untuk
konsumsi yang dapat memperpanjang umur ketahanan komoditi yang bersangkutan.Bungkus
plastik menimbulkan udara termodifikasi yang menguntungkan yaitu udara yang telah
mengalami perubahan yang menghambat pematangan dan memperpanjang umur simpan hasil
komoditi hortikultura.Pengemasan juga ikut membantu menghindarkan barang dari debu
selama pengangkutan. Produk yang telah dicuci bersih dalam kemasan senantiasa terlindung
dari kontaminan (Peleg,2011).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
1. Timbangan
2. Alat pengemas plastik
3. Bahan pengemas pangan : LDPE, PP, cling wrap + Styrofom
4. Bahan pangan yang dikemas : Telur, buncis, wortel dan pisang
5. Nampah
6. Kulkas/ refrigetor
1 2 3 4 5 6
Kontrol Busuk - - -
TanpaVent Busuk - -
ilasi
Berventila Agaklay - -
si u
1 2 3 4 5 6
Kontrol - - - - - -
TanpaVent - + + + + +
ilasi
Berventila - - + + + +
si
1 2 3 4 5 6
Kontrol 31,5 21,6 20 - - -
Berventila 28 25 25 - - -
si
1 2 3 4 5 6
Kontrol - - - -
Hijau
Agaklayu
TanpaVent - - -
ilasi
Hijau Berembun
Berventila - - -
si
Hijau Hijau
1 2 3 4 5 6
Kontrol - - - - - -
TanpaVent - + + + + +
ilasi
Berventila - - - + + +
si
1 2 3 4 5 6
Kontrol 31,5 28 26 - - -
1 2 3 4 5 6
Kontrol - -
TanpaVen - -
tilasi
Berventila - - -
si
Kontrol
TanpaVent
ilasi
Berventila
si
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
Kontrol - - - -
TanpaVent - -
ilasi
Berventila - -
si
1 2 3 4 5 6
Kontrol
TanpaVent
ilasi
Berventila
si
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
Kontrol
- - -
TanpaVent
ilasi - -
Berventila
si - -
b. Keadaan Kemasan Selama Penyimpanan (Visual)
HariPenyimpanan
1 2 3 4 5 6
Kontrol - + + +
TanpaVent - + + +
ilasi
Berventila - + + +
si
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
Kontrol
- - - -
TanpaVent
ilasi - -
Berventila
si - -
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
Kontrol - - - - - -
TanpaVent - + + + + +
ilasi
Berventila - + + + + +
si
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
Kontrol - - - -
Ungu Ungu
TanpaVent - - - -
ilasi
Ungu Ungu
Berventila - - - -
si
Ungu
1 2 3 4 5 6
Kontrol - - - - - -
TanpaVent - + + + + +
ilasi
Berventila - + + + + +
si
1 2 3 4 5 6
6.2 Saran
Dalam melakukan praktikum hendaknya praktikan lebih kondusif dan tertib agar tidak
menggangu praktikan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA