Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari cengkeh di Indonesia sebagian besar hanya digunakan untuk
proses pengambilan minyak cengkeh dengan metode hydro bahan baku rokok, yaitu pada bagian bunganya. Padahal pada
distillation dan steam-hydro distillation dengan gelombang mikro tanaman cengkeh terdapat minyak atsiri yang dapat
(microwave). Selain itu, mempelajari pengaruh waktu dimanfaatkan sehingga menambah nilai guna tanaman
penyulingan, perlakuan bahan (ukuran 8 mesh dan 4 mesh), dan
cengkeh. Pohon cengkeh memiliki bau yang khas yang berasal
massa bahan terhadap rendemen dan mutu minyak cengkeh
yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah hydro dari minyak atsiri yang terdapat bunga (10-20%), batang (5-
distillation dan steam-hydro distillation dengan microwave. Dalam 10%) dan daun (1-4%) [2]. Komponen terbesar yang terdapat
steam-hydro distillation dengan microwave ditambahkan solvent dalam minyak atsiri cengkeh adalah eugenol sebesar 70-80%.
berupa air pada batang cengkeh kering untuk melarutkan Cara yang paling banyak digunakan saat ini untuk
minyak yang ada di dalam daun cengkeh. Kondisi operasi pada menghasilkan minyak atsiri dari batang cengkeh adalah
kedua metode ini adalah pada massa 50, 80 110, 140, dan 170 metode distilasi. Teknik distilasi ini terdiri dari 3 macam, yaitu
gram, tekanan atmosferik (1 atm), dan suhu uap 110oC. Uap steam distillation, hydro distillation dan steam-hydro
yang dihasilkan dikondensasi lalu distilat yang berupa campuran distillation. Steam distillation dapat menghasilkan rendemen
minyak dan air dipisahkan menggunakan corong pemisah.
lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan hydro
Minyak yang didapat dipisahkan kembali dengan cara
penambahan natrium sulfat sehingga didapatkan minyak murni. distillation [3]. Namun steam distillation membutuhkan waktu
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa yang lebih lama. Sementara steam-hydro distillation
metode steam hydro distillation mempercepat proses ekstraksi merupakan gabungan dari keduanya sehingga memiliki
26,6% pada ukuran 4 mesh dan 30,9% pada ukuran 8 mesh kelebihan dari keduanya. Teknologi yang digunakan telah
dibandingkan metode hydro distillation. Metode steam hydro berkembang dari yang semula penyulingan dilakukan dengan
distillation memperbesar rendemen 14,9% pada ukuran 4 mesh alat yang sederhana yaitu menggunakan drum biasa, sekarang
dan 0,3% pada ukuran 8 mesh dibandingkan metode hydro telah menggunakan ketel yang terbuat dari stainless steel.
distillation. Ukuran bahan 8 mesh mempercepat proses ekstraksi Namun telah berkembang teknologi baru dalam ekstraksi
21,9% pada metode hydro distillation dan 24,9% pada metode
minyak atsiri, yaitu penggunaan microwave sebagai media
steam hydro distillation dari pada ukuran 4 mesh. Dengan ukuran
bahan 8 mesh meningkatkan rendemen 20,1% pada metode pemanas. Penggunaan microwave ini dapat mempercepat
hydro distillatiom dan 37,6% pada metode steam hydro distillation proses ekstraksi dan meningkatkan rendemen produk. Hal ini
dari pada ukuran 4 mesh. Kualitas minyak batang cengkeh dikarenakan gelombang microwave terserap oleh molekul air
terbaik dihasilkan pada metode steam hydro distillation dengan dan mengakibatkan meningkatnya suhu air, baik air pelarut
microwave (8 mesh) dengan kadar eugenol 89,76%. Nilai maupun air yang terkandung dalam sel dengan cepat.
recovery dari proses distilasi minyak batang cengkeh masih Meningkatnya suhu air dalam sel dapat mengakibatkan
berkisar di bawah nilai 67% sehingga berpotensi untuk pecahnya sel dan meningkatkan diffusivitas minyak [4].
ditingkatkan. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan penelitian
untuk membandingkan metode hydro distillaton dan steam-
Kata Kunci Minyak Cengkeh, Hydro Distillation, Steam-Hydro hydro distillation dengan microwave. Perbandingan
Distillation, Microwave didasarkan pada jumlah rendemen serta mutu minyak cengkeh
yang dihasilkan, khususnya kadar eugenol yang terkandung
I. PENDAHULUAN dalam minyak.
Seiring dengan perkembangan industri, kebutuhan akan
cengkeh semakin meningkat sehingga pertumbuhan luas lahan
perkebunan cengkeh terus terjadi tiap tahun. Pada tahun 2009,
2011, dan 2013 perkembangan luas area secara berturut-urut
467.316, 485.191 dan 485.280 hektar [1]. Selama ini, tanaman
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 2
menggunakan piknometer. Selanjutnya analisa indeks bias permukaan. Proses ekstraksi dalam keadaan tersebut hanya
dilakukan dengan menggunakan alat refraktometer. Sementara terjadi karena peristiwa hidrodifusi, tetapi proses ini
itu untuk mengetahui kandungan eugenol dilakukan analisa berlangsung sangat lambat bila bahan dalam keadaan utuh [6].
GC - MS (Gas Chromatography - Mass Spectrometry)
sehingga didapat nilai retention time dan luas peak area pada B. Mutu dari Minyak Batang Cengkeh yang Dihasilkan
tiap senyawa yang terkandung dalam minyak cengkeh yang Penentuan mutu minyak batang cengkeh dilihat dari
dihasilkan. parameter densitas,maka dilakukan analisa densitas minyak
guna diamati harganya berdasarkan rentang sesuai SNI 06-
4374-1996 yaitu minimal 1,033 g/ml dan maksimal 1,063 g/ml
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
[7]. Hasilnya dapat diamati pada gambar 4 berikut;
gambar 5 didapat bahwa sedikit air yang terkandung dalam pada penelitian inidibawah 100% maka masih dapat
minyak tidak sampai menurunkan nilai kualitas indeks bias. ditingkatkan.
Tabel 1 berikut ini menunjukkan rekapan parameter
properti fisik yang telah diamati beserta hasil analisa minyak D. Kadar Eugenol dari Minyak Batang Cengkeh yang
batang cengkeh. Dihasilkan melalui Metode Hydro Distillation dan Steam-
Hydro Distillation dengan Microwave
Tabel 1. Minyak hasil distilasi dianalisa menggunakan alat GCMS
Parameter Properti Fisik Minyak Gagang Cengkeh [7]
untuk mengetahui kandungan beserta komposisinya.
Properti Standar Kualitas Steam Hydro Kandungan eugenol pada penelitian ini diwakili dengan
Hidro Distillation
Fisik (SNI) Distillation dengan besarnya % area peak tertinggi dari hasil uji GC-MS.
Densitas
1,033 1,063 1,0315-1,0461 1,0271-1,0545
Dimana pada peak tertinggi ini merupakan komponen yang
(g/ml) paling stabil dari komponen penyusun lainnya dalam minyak
Indeks Bias 1,51 1,52 1,5176-1,5178 1,5177-1,5178 atsiri. Dari hasil analisa didapatkan data pada tabel 2.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ditjenbun (2014, Januari). Budidaya Cengkeh. Available:
https://ditjenbun.deptan.go.id/2013
[2] Nurdjannah, N., Diversifikasi Penggunaan Cengkeh, Perspektif,
Vol. 3(2) (2004) 61-70.
[3] Yuliarto, Fuki Tri, Lia Umi Khasanah, R. Baskara Katri Anandito,
Pengaruh Ukuran Bahan dan Metode Destilasi (Destilasi Air
danDestilasiUap-Air) Terhadap Kualitas Minyak Atsiri Kulit Kayu
Manis, Jurnal Teknosains Pangan. Vol. 1 (2012) 12-23.
[4] Chemat, F., Cravotto, G.,Microwave-assisted Extraction for
Bioactive Compund, ISBN 978-1-4614-4829-7. New York: Springer
(2013)
[5] Zulnely, Pengaruh Cara Penyulingan terhadap Sifat Minyak Pohon
Wangi, Jurnal :Penelitian Hasil Hutan Volume 26 No. 1 (2008,
Maret)
[6] Guenther, Ernest, Essential oil, 5th edition. New York: Van
Nostrand Reinhold Company Inc. (1952)
[7] Standar Nasional Indonesia, Minyak Gagang Cengkeh, SNI 06-
4374-1996 (1996)
[8] Habibi Wildan, Ayong Ziyaul Haq, Perbandingan Metode Steam
Distillation dan Steam Hydro Distillation dengan Microwave
Terhadap Jumlah Rendemen serta Mutu Minyak Daun Cengkeh,
JurnalTeknik POMITS. Vol. 2 (2013) 234-238