Anda di halaman 1dari 5

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No.

1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1

Perbandingan Metode Hydro-Distillation Dan Steam


Hydro-Distillation Dengan Microwave Terhadap
Rendemen Serta Mutu Minyak Atsiri Dari Batang
Cengkeh (Eugenia Aromaticum)
Joko Santoso, Fajar Mardhi Hutama, Pantjawarni Prihatini, dan Mahfud
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: mahfud@chem-eng.its.ac.id

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari cengkeh di Indonesia sebagian besar hanya digunakan untuk
proses pengambilan minyak cengkeh dengan metode hydro bahan baku rokok, yaitu pada bagian bunganya. Padahal pada
distillation dan steam-hydro distillation dengan gelombang mikro tanaman cengkeh terdapat minyak atsiri yang dapat
(microwave). Selain itu, mempelajari pengaruh waktu dimanfaatkan sehingga menambah nilai guna tanaman
penyulingan, perlakuan bahan (ukuran 8 mesh dan 4 mesh), dan
cengkeh. Pohon cengkeh memiliki bau yang khas yang berasal
massa bahan terhadap rendemen dan mutu minyak cengkeh
yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah hydro dari minyak atsiri yang terdapat bunga (10-20%), batang (5-
distillation dan steam-hydro distillation dengan microwave. Dalam 10%) dan daun (1-4%) [2]. Komponen terbesar yang terdapat
steam-hydro distillation dengan microwave ditambahkan solvent dalam minyak atsiri cengkeh adalah eugenol sebesar 70-80%.
berupa air pada batang cengkeh kering untuk melarutkan Cara yang paling banyak digunakan saat ini untuk
minyak yang ada di dalam daun cengkeh. Kondisi operasi pada menghasilkan minyak atsiri dari batang cengkeh adalah
kedua metode ini adalah pada massa 50, 80 110, 140, dan 170 metode distilasi. Teknik distilasi ini terdiri dari 3 macam, yaitu
gram, tekanan atmosferik (1 atm), dan suhu uap 110oC. Uap steam distillation, hydro distillation dan steam-hydro
yang dihasilkan dikondensasi lalu distilat yang berupa campuran distillation. Steam distillation dapat menghasilkan rendemen
minyak dan air dipisahkan menggunakan corong pemisah.
lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan hydro
Minyak yang didapat dipisahkan kembali dengan cara
penambahan natrium sulfat sehingga didapatkan minyak murni. distillation [3]. Namun steam distillation membutuhkan waktu
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa yang lebih lama. Sementara steam-hydro distillation
metode steam hydro distillation mempercepat proses ekstraksi merupakan gabungan dari keduanya sehingga memiliki
26,6% pada ukuran 4 mesh dan 30,9% pada ukuran 8 mesh kelebihan dari keduanya. Teknologi yang digunakan telah
dibandingkan metode hydro distillation. Metode steam hydro berkembang dari yang semula penyulingan dilakukan dengan
distillation memperbesar rendemen 14,9% pada ukuran 4 mesh alat yang sederhana yaitu menggunakan drum biasa, sekarang
dan 0,3% pada ukuran 8 mesh dibandingkan metode hydro telah menggunakan ketel yang terbuat dari stainless steel.
distillation. Ukuran bahan 8 mesh mempercepat proses ekstraksi Namun telah berkembang teknologi baru dalam ekstraksi
21,9% pada metode hydro distillation dan 24,9% pada metode
minyak atsiri, yaitu penggunaan microwave sebagai media
steam hydro distillation dari pada ukuran 4 mesh. Dengan ukuran
bahan 8 mesh meningkatkan rendemen 20,1% pada metode pemanas. Penggunaan microwave ini dapat mempercepat
hydro distillatiom dan 37,6% pada metode steam hydro distillation proses ekstraksi dan meningkatkan rendemen produk. Hal ini
dari pada ukuran 4 mesh. Kualitas minyak batang cengkeh dikarenakan gelombang microwave terserap oleh molekul air
terbaik dihasilkan pada metode steam hydro distillation dengan dan mengakibatkan meningkatnya suhu air, baik air pelarut
microwave (8 mesh) dengan kadar eugenol 89,76%. Nilai maupun air yang terkandung dalam sel dengan cepat.
recovery dari proses distilasi minyak batang cengkeh masih Meningkatnya suhu air dalam sel dapat mengakibatkan
berkisar di bawah nilai 67% sehingga berpotensi untuk pecahnya sel dan meningkatkan diffusivitas minyak [4].
ditingkatkan. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan penelitian
untuk membandingkan metode hydro distillaton dan steam-
Kata Kunci Minyak Cengkeh, Hydro Distillation, Steam-Hydro hydro distillation dengan microwave. Perbandingan
Distillation, Microwave didasarkan pada jumlah rendemen serta mutu minyak cengkeh
yang dihasilkan, khususnya kadar eugenol yang terkandung
I. PENDAHULUAN dalam minyak.
Seiring dengan perkembangan industri, kebutuhan akan
cengkeh semakin meningkat sehingga pertumbuhan luas lahan
perkebunan cengkeh terus terjadi tiap tahun. Pada tahun 2009,
2011, dan 2013 perkembangan luas area secara berturut-urut
467.316, 485.191 dan 485.280 hektar [1]. Selama ini, tanaman
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 2

II. URAIAN PENELITIAN C. Prosedur Penelitian


1. Prosedur Penelitian Hydro Distillation dengan Pemanas
A. Bahan yang Digunakan
Microwave
Bahan baku yang digunakan adalah batang cengkeh yang Penelitian ini di mulai dengan menimbang batang
diperoleh dari Malang, Jawa Timur dalam keadaan kering. cengkeh dengan ukuran 4 dan 8 mesh masing-masing
Namun batang cengkeh dikeringkan kembali dalam oven sebanyak 50, 80, 110, 140 dan 170 gram. Lalu memasukkan
selama 6 jam dengan suhu 70oC. Selanjutnya batang cengkeh batang cengkeh yang telah ditimbang tersebut ke dalam labu
dicacah hingga berukuran 4 mesh dan 8 mesh. Solvent yang distilasi dan menambahkan aquadest pada bahan. Selanjutnya
digunakan adalah aquadest dan air pendingin yang digunakan meletakkan labu berisi bahan ke dalam microwave dan
pada proses distilasi adalah air ledeng. menyalakan pemanas microwave dengan mengatur daya dan
B. Deskripsi Peralatan suhu microwave sesuai kondisi operasi. Waktu distilasi
dimulai dari tetes pertama distilat keluar kondensor. Distilat
Skema alat pada metode hydro distillation dengan
yang mengandung minyak dipisahkan dari kandungan airnya.
pemanas microwave.
Minyak yang dihasilkan kemudian dianalisa.

2. Prosedur Penelitian Steam-Hydro Distillation dengan


8 Pemanas Microwave
Penelitian ini di mulai dengan menimbang batang
cengkeh dengan ukuran 4 dan 8 mesh masing-masing
sebanyak 50, 80, 110, 140 dan 170 gram. Lalu memasukkan
batang cengkeh yang telah ditimbang tersebut ke dalam labu
distilasi dan menambahkan aquadest pada bahan. Kemudian
meletakkan labu berisi bahan ke dalam microwave.
Selanjutnya memanaskan air pada labu untuk digunakan
9
sebagai steam generator, proses pemanasan menggunakan
heating mantle. Steam yang dihasilkan dialirkan ke dalam
Gambar 1. Skema alat hydro distillation dengan pemanasan microwave labu. Lalu menyalakan pemanas microwave dengan mengatur
daya dan suhu microwave sesuai kondisi operasi. Waktu
Keterangan alat : distilasi dimulai dari tetes pertama distilat keluar kondensor.
1)Labu leher dua 2)Pengatur daya (Watt) 3)Pengatur Distilat yang mengandung minyak dipisahkan dari kandungan
waktu (menit) 4)Kondensor liebig 5)Corong Pemisah airnya. Minyak yang dihasilkan kemudian dianalisa.
6)Gelas Beaker 7)Pengatur Suhu Microwave (oC)
8)Connector 9) Microwave
D. Kondisi Operasi dan Variabel Penelitian
Skema alat pada metode steam-hydro distillation dengan Kondisi operasi dan variable percobaan yang digunakan
pemanas microwave pada percobaan ini adalah :

12 Kondisi Operasi : - Tekanan atmosferik (1 atm)


- Suhu 110oC

Variabel percobaan : - Batang cengkeh ukuran 8 mesh


dan 4 mesh
- Massa batang cengkeh 50, 80, 110,
13 140 dan 170 gram
- Metode hydro distillation dan
steam-hydro distillation
14 menggunakan microwave
Gambar 2. Skema alat Hydro-Aerator Distillation dengan pemanasan
microwave
Waktu Pengamatan : - Masing-masing metode
Keterangan alat : dilakukan pengamatan 30, 60,
1)Labu leher tiga 2)Pengatur Daya (Watt) 3)Pengatur 90, 120, dan 150 menit
Waktu (menit) 4)Kondensor liebig 5)Corong Pemisah - Pengambilan sampel tiap 30 menit
6)Erlenmeyer 7)Pengatur Suhu Microwave (oC) 8)Heater
9)Pengatur Suhu Heater (oC) 10)Thermometer 11) Labu
Leher 1 12) Selang 13)Statif 14)Microwave E. Analisa Mutu Minyak Cengkeh
Analisa yang dilakukan untuk mengetahui kualitas
minyak cengkeh terdiri dari analisa berat jenis dan indeks bias
minyak cengkeh yang dihasilkan serta kandungan eugenol
yang terkandung di dalamnya. Analisa berat jenis dilakukan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 3

menggunakan piknometer. Selanjutnya analisa indeks bias permukaan. Proses ekstraksi dalam keadaan tersebut hanya
dilakukan dengan menggunakan alat refraktometer. Sementara terjadi karena peristiwa hidrodifusi, tetapi proses ini
itu untuk mengetahui kandungan eugenol dilakukan analisa berlangsung sangat lambat bila bahan dalam keadaan utuh [6].
GC - MS (Gas Chromatography - Mass Spectrometry)
sehingga didapat nilai retention time dan luas peak area pada B. Mutu dari Minyak Batang Cengkeh yang Dihasilkan
tiap senyawa yang terkandung dalam minyak cengkeh yang Penentuan mutu minyak batang cengkeh dilihat dari
dihasilkan. parameter densitas,maka dilakukan analisa densitas minyak
guna diamati harganya berdasarkan rentang sesuai SNI 06-
4374-1996 yaitu minimal 1,033 g/ml dan maksimal 1,063 g/ml
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
[7]. Hasilnya dapat diamati pada gambar 4 berikut;

A. Pengaruh Massa dan Ukuran Bahan Terhadap Rendemen


Minyak Cengkeh
Pengaruh massa terhadap % rendemen minyak dapat
dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4. Densitas Minyak Batang Cengkeh Terhadap Massa Bahan Baku

Berdasarkan Gambar 4 terlihat bahwa ada beberapa hasil


yang menunjukkan angka dibawahharga minimum SNI. Hal
ini disebabkan adanya sedikit kandungan air yang terdapat
Gambar 3. Rendemen Terhadap Massa pada Metode Hydro Distillation dan dalam produk minyak atsiri. Adanya air membuat densitas
Steam-Hydro Distillation Untuk Ukuran 4 Mesh dan 8 Mesh
menjadi bertambah ringan karena densitas dari air lebih
rendah dibandingkan dengan densitas minyak batang cengkeh.
Dari gambar 3 terlihat bahwa rendemen cenderung naik
Mutu minyak juga dilihat dari indeks biasnya. Atsiri
seiring pertambahan massa. Kepadatan bahan pada labu tidak
dengan nilai indeks bias yang besar lebih bagus dibandingkan
berpengaruh banyak karena pada metode ini menggunakan
dengan minyak atsiri yang memiliki indeks bias kecil [6].
solvent berupa air sehingga semakin banyak bahan yang
Penentuan indeks bias dilakukan dengan refraktometer
digunakan semakin besar difusifitas minyak yang larut
pada suhu rentang 30,6-31,3C. Selanjutnya dilakukan
kedalam solvent sehingga minyak yang dihasilkan semakin
perhitungan indeks bias yang sesuai dengan Standar Nasional
besar.
Indonesia yaitu pada suhu 25C . Berdasarkan SNI 06-4374-
Metode steam hydro distillation menghasilkan rendemen
1996 untuk kualitas minyak cengkeh yang baik indeks bias
yang lebih tinggi dari pada hydro distillation. Rendemen
minyak cengkeh pada suhu 25C adalah dalam rentang 1,51
steam hydro distillation 0,3% lebih tinggi pada ukuran 8 mesh
1,52 [7]. Pada gambar 5 berikut, dapat diamati hasil analisa
dan 14,9% pada ukuran 4 mesh dibandingkan hydro
indeks bias terhadap rentang berdasarkan SNI.
distillation. Persentase senyawa yang terdapat dalam minyak
hasil destilasi uap-air mempunyai nilai yang lebih besar dari
pada minyak hasil destilasi air. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pada minyak hasil destilasi uap-air memiliki randemen
yang lebih tinggi karena senyawa-senyawa yang terekstrak
lebih banyak [5]. Dibandingkan dengan destilasi air, destilasi
dengan uap-air lebih unggul karena proses dekomposisi
minyak lebih kecil (hidrolisa ester, polimerisasi, resinifikasi,
dan lain-lain [6].
Gambar 3 memperlihatkan bahwa ukuran bahan sangat
mempengaruhi proses distilasi. Pada ukuran 8 mesh dengan
metode Steam Hydro Distillation memiliki rendemen yang
lebih tinggi 20,1% dan pada metode hydro distillation lebih
tinggi 37,6% daripada ukuran 4 mesh.. Hal ini sesuai dengan Gambar 5. Indeks Bias Minyak Batang Cengkeh
literatur bahwa minyak atsiri dalam tanaman aromatik
Dari Gambar 5 terlihat bahwa semua parameter berada
dikelilingi oleh kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh,
dalam range indeks bias berdasarkan SNI. Indeks bias
kantung minyak atau rambut granular. Apabila bahan
berkaitan erat dengan kandungan komponen-komponen yang
dibiarkan utuh, minyak atsiri hanya dapat diekstraksi apabila
tersusun dalam minyak cengkeh yang dihasilkan [8]. Dari
uap air berhasil melalui jaringan tanaman dan mendesaknya ke
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 4

gambar 5 didapat bahwa sedikit air yang terkandung dalam pada penelitian inidibawah 100% maka masih dapat
minyak tidak sampai menurunkan nilai kualitas indeks bias. ditingkatkan.
Tabel 1 berikut ini menunjukkan rekapan parameter
properti fisik yang telah diamati beserta hasil analisa minyak D. Kadar Eugenol dari Minyak Batang Cengkeh yang
batang cengkeh. Dihasilkan melalui Metode Hydro Distillation dan Steam-
Hydro Distillation dengan Microwave
Tabel 1. Minyak hasil distilasi dianalisa menggunakan alat GCMS
Parameter Properti Fisik Minyak Gagang Cengkeh [7]
untuk mengetahui kandungan beserta komposisinya.
Properti Standar Kualitas Steam Hydro Kandungan eugenol pada penelitian ini diwakili dengan
Hidro Distillation
Fisik (SNI) Distillation dengan besarnya % area peak tertinggi dari hasil uji GC-MS.
Densitas
1,033 1,063 1,0315-1,0461 1,0271-1,0545
Dimana pada peak tertinggi ini merupakan komponen yang
(g/ml) paling stabil dari komponen penyusun lainnya dalam minyak
Indeks Bias 1,51 1,52 1,5176-1,5178 1,5177-1,5178 atsiri. Dari hasil analisa didapatkan data pada tabel 2.

C. Hasil Recovery dari Minyak Batang Cengkeh yang Tabel 2.


Kandungan Eugenol dalam Minyak Batang Cengkeh
Dihasilkan melalui Metode Hydro Distillation dan Steam- Kadar Eugenol
Hydro Distillation dengan Microwave Variabel
(%b/b)
Perhitungan recovery dimaksudkan untuk mengetahui Metode Steam Hydro Distillation 8 mesh 89,76
seberapa efisien pengambilan minyak berdasarkan metode dan Metode Hydro Distillation 8 mesh 85,21
variabel yang dilakukan. Harga recovery diperoleh dari berat Metode Hydro Distillation 4 mesh 84,83
minyak yang dihasilkan dari penelitian terhadap berat minyak
total yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan soxhlet. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa metode steam
Besar recovery dapat kita amati pada gambar 10 yang hydro distillation menghasilkan kadar eugenol lebih tinggi
menggambarkan hubungan antara Recovery terhadap massa dibandingkan dengan metode hydro distillation dengan selisih
bahan baku pada masing-masing metode dengan ukuran 4,55%. Hal ini sesuai dengan literatur, dibandingkan dengan
batang cengkeh yang berbeda. destilasi air, destilasi dengan uap-air lebih unggul karena
proses dekomposisi minyak lebih kecil (hidrolisa ester,
polimerisasi, resinifikasi, dan lain-lain). Pada destilasi air
beberapa jenis ester misalnya linalil asetat akan terhidrolisa
sebagian, persenyawaan yang peka seperti aldehid, mengalami
polimerisasi karena pengaruh air mendidih [6]. Jika minyak
yang terdekomposisi lebih sedikit maka kandungan eugenol
yang didapat menjadi lebih banyak. Pada penyulingan sistem
kukus (destilasi uap-air) letak bahan baku yang diambil
minyaknya terpisah dengan air pembawa, sehingga penguapan
air dan minyak dari tumbuhan yang disuling tidak bersamaan,
selain itu pada destilasi uap-air mempunyai suhu proses yang
relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan destilasi air.
Perbedaan suhu yang relatif lebih tinggi tersebut yang
menyebabkan proses ekstraksi minyak atsiri pada destilasi
uap-air akan berjalan lebih baik dibandingkan pada destilasi
Gambar 6. Presentase Recovery terhadap Massa Bahan Baku air [5].
Sementara itu ukuran bahan berpengaruh terhadap
Dari gambar 6 dapat diketahui bahwa pada metode kandungan eugenol. Ukuran 8 mesh memiliki kadar eugenol
hydro distillation dengan ukuran batang cengkeh 8 mesh lebih tinggi 0,38% dari pada ukuran 4 mesh. Pada ukuran yang
setelah 150 menit dilakukan distilasi didapat recovery antara lebih kecil air dapat berdifusi dengan baik sehingga minyak
63,21-66,45% sedangkan untuk ukuran 4 mesh berkisar antara yang tertinggal sedikit. Dengan begitu dekomposisi minyak
48,34-55,08 %. Hal ini menunjukkan bahwa proses hydro yang diakibatkan proses pemanasan menjadi minimum.
distillation dengan ukuran batang cengkeh 8 mesh memiliki Pengecilan ukuran akan membuka jaringan dalam kulit batang
recovery lebih besar dibanding ukuran 4 mesh pada metode yang menyebabkan jumlah minyak yang terekstrak lebih
yang sama. Untuk steam-hydro distillation, recovery untuk tinggi, serta ukuran bahan yang kecil menyebabkan proses
ukuran batang cengkeh 8 mesh berkisar antara 60,70-66,17% difusi semakin cepat [3].
sedangkan untuk ukuran batang cengkeh 4 mesh berkisar
antara 55,06-65,99%. Maka steam-hydro distillation ukuran IV. KESIMPULAN
batang cengkeh 8 mesh dengan memiliki kandungan minyak
lebih besar dibandingkan dengan ukuran batang cengkeh 4 Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
mesh. Dari hasil recovery yang telah didapat, nilai terbaik bahwa :
dibanding variabel yang lain adalah untuk metode hydro 1. Hasil perbandingan antar metode pengambillan minyak
distillation pada ukuran batang cengkeh 8 mesh dengan massa atsiri yang didapat ialah:
110 gram dengan nilai 66,45 %. Nilai recovery yang didapat
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 5

Metode steam hydro distillation mempercepat proses


ekstraksi 26,6% pada ukuran 4 mesh dan 30,9% pada
ukuran 8 mesh dibandingkan metode hydro
distillation.
Metode steam hydro distillation meningkatkan
rendemen 14,9 % pada ukuran 4 mesh dan 0,3 %
pada ukuran 8 mesh dibandingkan metode hydro
distillation.
2. Adapun pengaruh perlakuan bahan terhadap kualitas
minyak batang cengkeh antara lain:
Bahan yang diblender dengan ukuran 8 mesh
mempercepat proses ekstraksi 21,9% pada metode
hydro distillation dan 24,9% pada metode steam
hydro distillation dari pada ukuran 4 mesh.
Bahan yang diblender dengan ukuran 8 mesh
meningkatkan rendemen 20,1% pada metode hydro
distillation dan 37,6% pada metode steam hydro
distillation dari pada ukuran 4 mesh.
Kualitas densitas minyak batang cengkeh yang
dihasilkan pada ukuran 8 mesh terdapat 9 dari 10
sampel masuk kriteria SNI sedangkan pada ukuran 4
mesh terdapat 6 dari 10 sampel yang masuk kriteria
SNI.
3. Metode steam-hydro distillation lebih unggul daripada
metode hydro distillation baik dalam proses ekstraksi
maupun kualitas minyak

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis J.S. dan F.M.H mengucapkan terima kasih kepada
rekan, dosen, instansi pendukung penelitian dan civitas
akademika Laboratorium Proses Teknik Kimia ITS. Penulis
J.S juga mengucapkan terima kasih kepada Direktorat
Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia yang telah memberikan dukungan
finansial melalui Beasiswa Bidik Misi tahun 2010-2014.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Ditjenbun (2014, Januari). Budidaya Cengkeh. Available:
https://ditjenbun.deptan.go.id/2013
[2] Nurdjannah, N., Diversifikasi Penggunaan Cengkeh, Perspektif,
Vol. 3(2) (2004) 61-70.
[3] Yuliarto, Fuki Tri, Lia Umi Khasanah, R. Baskara Katri Anandito,
Pengaruh Ukuran Bahan dan Metode Destilasi (Destilasi Air
danDestilasiUap-Air) Terhadap Kualitas Minyak Atsiri Kulit Kayu
Manis, Jurnal Teknosains Pangan. Vol. 1 (2012) 12-23.
[4] Chemat, F., Cravotto, G.,Microwave-assisted Extraction for
Bioactive Compund, ISBN 978-1-4614-4829-7. New York: Springer
(2013)
[5] Zulnely, Pengaruh Cara Penyulingan terhadap Sifat Minyak Pohon
Wangi, Jurnal :Penelitian Hasil Hutan Volume 26 No. 1 (2008,
Maret)
[6] Guenther, Ernest, Essential oil, 5th edition. New York: Van
Nostrand Reinhold Company Inc. (1952)
[7] Standar Nasional Indonesia, Minyak Gagang Cengkeh, SNI 06-
4374-1996 (1996)
[8] Habibi Wildan, Ayong Ziyaul Haq, Perbandingan Metode Steam
Distillation dan Steam Hydro Distillation dengan Microwave
Terhadap Jumlah Rendemen serta Mutu Minyak Daun Cengkeh,
JurnalTeknik POMITS. Vol. 2 (2013) 234-238

Anda mungkin juga menyukai