Anda di halaman 1dari 2

Proses Pembuatan Gula

Pembuatan gula putih di pabrik gula mengalami beberapa tahapan pengolahan, yaitu pemerahan
nira, pemurian, penguapan, kristalisasi, pemisahan kristal, dan pengeringan.
1. Pemerahan Nira (Ekstrasi)
Tebu setelah ditebang, dikirim ke stasiun gilingan untuk dipisahkan antara bagian padat (ampas)
dengan cairannya yang mengandung gula (nira mentah). Alat penggiling tebu yang digunakan di
pabrik gula berupa suatu rangkaian alat yang terdiri dari alat pengerja pendahuluan (Voorbewer
keras) yang dirangkaikan dengan alat giling dari logam. Alat pengerja pendahuluan terdiri dari
Unigator ark !V dan "ane cutter yang ber#ungsi sebagai pemotong dan pencacah tebu. $etelah
tebu mengalami pencacahan dilakukan pemerahan nira untuk memerah nira digunakan % buah
gilingan.
2. Pemurnian Nira
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk proses pemurnian gula yaitu cara de#ekasi, sul#itasi
dan karbonatasi. Pada umumnya pabrik gula di indonesia memakai cara sul#itasi. "ara sul#itasi
menghemat biaya produksi, bahkan pemurnian mudah di dapat dan gula yang dihasilkan adalah
gula putih atau $&$ ($uperieure &oo#d $umber).
Proses ini menggunakan tabung de#ecator yang berguna membuat larutan menjadi homogen, alat
pengendap dan saringan 'otary Vacuum (ilter dan bahan pemurniannya adalah kapur tohor dan
gas sul#it dari hasil pembakaran.
ula)mula nira mentah ditimbang, dipanaskan pada suhu *+
+
", direaksikan dengan susu kapur
dalam de#ecator yang berguna menghindari kerusakan gula reduksi karena beroprasi pada Ph
diatas * dan bersuhu yang tinggi, susu kapur juga ber#ungsi untuk membunuh kuman, kemudian
diberi gas $,- dalam peti sul#itasi, di beri $,- untuk menetralkan Ph sampai Ph * . *.-
kemudian dipanaskan pada suhu /+%
+
" pada pemanas !! dan diendapkan dalam alat pengendap
(clari#ier). 0ira yang sudah jernih akan masuk ke pemanas !!! sedangkan 0ira kotor akan
diendapkan kemudian disaring menggunakan 'otery Vaccum (ilter. 1ari proses ini dihasilkan
nira jernih dan endapan padat berupa blotong. 0ira jernih yang dihasilkan kemudian dikirim ke
stasiun penguapan setelah mengalami proses pemanasan pada suhu //+
+
".
3. Penguapan Nira (Evaporasi)
0ira jernih masih banyak mengandung uap air. Untuk menghilangkan kadar air dilakukan
penguapan (e2aporasi). 1ipabrik gula penguapan dilakukan dengan menggunakan beberapa
e2aporator dengan sistem multiple e##ect yang disusun secara interchangeable agar dapat
dibersihkan bergantian. 32aporator bisanya terdiri dari 4)% bejana yang bekerja dari satu bejana
sebagai uap pemanas bejana berikutnya. Total luas bidang pemanas %55+m
-
2o.
Joko Budiarto
13644002
2B/S1-Terapan
1alam bejana 0omor / nira diuapkan dengan menggunakan bahan pemanas uap bekas secara
tidak langsung. Uap bekas ini terdapat dalam sisi ruang uap dan nira yang diuapkan terdapat
dalam pipa)pipa nira dari tombol uap. 1ari sini, uap bekas yang mengembun dikeluarkan dengan
kondespot. dalam bejana nomor -, nira dari bejana nomor / diuapkan dengan menggunakan uap
nira dari bejana penguapan nomor /. 6emudian uap nira yang mengembun dikeluarkan dengan
ichaelispot. 1i dalam bejana nomor 7, nira yang berasal dari bejana nomor - diuapkan dengan
menggunakan uap nira dari bejana nomor -. 1emikian seterusnya, sampai pada bejana terakhir
merupakan nira kental yang berwarna gelap dengan kepekatan sekitar 8+ brik. 0ira kental ini
diberi gas $,- sebagai belancing dan siap dikristalkan. $edangkan uap yang dihasilkan dibuang
ke kondensor sentral dengan perantara pompa 2akum.
4. Kristalisasi
0ira kental dari sari stasiun penguapan ini diuapkan lagi dalam suatu pan 2akum, yaitu tempat
dimana nira pekat hasil penguapan dipanaskan terus)menerus sampai mencapai kondisi lewat
jenuh, sehingga timbul kristal gula.
$istem yang dipakai yaitu A"1, dimana gula A dan " sebagai produk,dan gula 1 dipakai sebagai
bibit (seed), serta sebagian lagi dilebur untuk dimasak kembali. Pemanasan menggunakan uap
dengan tekanan dibawah atmos#ir dengan 2akum sebesar 8% cm&g, sehingga suhu didihnya 8%
+
c.
9adi kadar gula (sakarosa) tidak rusak akibat terkena suhu yang tinggi. &asil masakan merupakan
campuran kristal gula dan larutan ($troop). $ebelum dipisahkan di putaran gula, lebih dulu
didinginkan pada palung pendinginan (kultrog).
5. Pemisahan Kristal Gula
pemisahan kristal dilakukan dengan menggunakan saringan yang bekerja dengan gaya memutar
(sentri#ungal). 1alam tingkatan pengkristalan, pemisahan gula dari tetesnya terjadi pada tingkat
". Pada tingkat ini terjadi poses separasi (pemisahan). ekanismenya menggunakan gaya
sentri#ugal. 1engan adanya sistem ini, tetes dan gula terpisah selanjutnya pada tingkat 1
dihasilkan gula melasse (kristal gula) dan melasse (tetes gula).
. Pengeringan Kristal Gula
Air yang dikandung kristal gula hasil sentri#ugasi masih cukup tinggi, kira)kira -+: . ;ula yang
mengandung air akan mudah rusak dibandingkan gula kering, untuk menjaga agar tidak rusak
selama penyimpanan, gula tersebut harus dikeringkan terlebih dahulu. pengeringan dapat
dilakukan dengan cara alami atau dengan memakai udara panas kira)kira <+
+
c. Pengeringan gula
secara alami dilakukan dengan melewatkan $&$ pada talang goyang yang panjang. 1engan
melalui talang ini gula diharapkan dapat kering dan dingin. Proses pengeringan dengan cara ini
membutuhkan ruang yang lebih luas dibandingkan cara pemanasan. 6arena itu, pabrik)pabrik
gula menggunakan cara pemanasan. "ara ini bekerja atas dasar prinsip aliran berlawanan dengan
aliran udara panas.

Anda mungkin juga menyukai