Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KELOMPOK I

PAIRED T TEST

Dosen Pengampu : Lestari Puji Astuti, S.Si.T, M.Kes

Mata Kuliah: Manajemen Data


Kelas B Tegal

Disusun Oleh:
1. Daryati (2004296)
2. Dian Maya Puspitasari (2004300)
3. Eka Yani Pratiwi (2004303)
4. Evi Amdiarsih (2004305)
5. Novita Ika Himmawati (2004320)
6. Rizqa Ulfah (2004326)
7. Rokhana (2004327)
8. Siti Herlina (2004331)
9. Yayah Cahyati (2004345)
10. Yunita Cyntia Dewi (2004347)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARYA HUSADA SEMARANG
2021

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PAIRED T TEST”.Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Data .Kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini.karena itu,kami


sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca utnuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama
proses penyusunan Makalah ini.

Tegal,14 April 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada beberapa tahun terakhir secara signifikan


telah membawa perubahan pada berbagai bidang. Kecanggihan dunia modern yang
tidak bisa terlepas dari peran komputer serta perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi perlahan-lahan menuntut kecakapan serta kesiapan
setiap individu yang produktif di zaman ini untuk bisa menguasainya. Terlebih
khusus dalam dunia kesehatan , mulai dari penunjang proses pemberian
pengetahuan kepada masyarakat sampai pada urusan administrasi kesehatan telah
mulai dimodernisasi dengan komputer dan perangkat teknologi informasi
lainnya.
Tenaga kesehatan dituntut untuk tidak hanya bisa menguasai bidang ilmunya
masing-masing, tapi juga harus bisa menguasai cara pengoperasian komputer
dan mengakses fasilitas teknologi informasi untuk membantu
pengembangan tugas-tugas yang mendukung keberlangsungan pelayanan
kesehatan.

Keharusan menguasai komputer dan teknologi informasi bagi Tenaga


kesehatan dalam memberikan pelayanan dan menganalisa data sejauh mana pelayanan
yang diberikan menghasilkan dampak kepada masyarakat tidak mudah. Bagi nakes
berusia muda yang telah mengenal komputer pada saat sekolah dan kuliah mungkin
tidak akan mengalami kesulitan, namun bagi nakes yang telah berusia lebih tua yang
tidak pernah mengenal komputer selama hidupnya, hal ini jelas akan menjadi kendala
dalam pemberian pelayanan kesehatan. Kenyataan tersebut menjadi kendala bisa
ditemukan oleh peneliti ketika melakukan survei terhadap pengetahuan ibu setelah
mendapatkan materi tentang pengetahuan terhadap Asfiksia di puskesmas Balapulang.
Uji statistik parametik terdapat beberapa uji yang dapat digunakan untuk
mengambil kesimpulan tentang populasi dari sampel tersebut yang diambil.
Seandainya sampel tersebut yang diambil merupakan sampel yang saling
berhubungan, maka akan timbul suatu masalah bagaimana cara (metode)
menganalisisnya dan uji statistik apa yang digunakan. Salah satu uji statistik
parametrik digunakan adalah uji statistik parametrik digunakan adalah uji paired
sample T-test. T-test atau uji T adalah uji statistik yg digunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis nnol. Uji t pertama kali dikembangkan oleh
Wiliam Seely Gosset pada tahun 1915. Uji t dapat dibagi menjadi 2 yaitu uji t yang
digunakan untuk pengujian hipotesis 2 sampel. Bila dihubungkan dengan kebebasan
(independecy) sampel yang digunakan (khusus bagi uji t dengan 2 sampel), maka uji t
dibagi lagi menjadi 2 yaitu uji t untuk sampel bebas berpasangan (paired).

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan uji paired sample t-test?
2. Apakah fungsi dari penggunaan uji paired sample t-test?
3. Bagaimana syarat – syarat penggunaan uji paired sample t –test?
4. Bagaimana langkah – langkah penggunaan uji paired t-test?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendiskusikan dan membahas:
1. Pengertian uji paired sample t-test
2. Fungsi dari penggunaan uji paired sample t-test
3. Syarat – syarat penggunaan uji paired sample t-test
4. Langkah – langkah penggunaan uji paired sample t -test

D. Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang
signifikan bagi pembacanya dalam memahami dan mengimplementasikan konsep
hipotesis dalam perhitungan statistika yang berguna dalam melakukan penelitian.

E. Sistematika penulisan
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode
yang digunakan adalah metode noninteraktif model analisis teks.Melalui metode ini
penulis menguraikan secara rinci permasalahan yang akan dibahas. Data teoritis
dalam makalah ini dikumpulkan dengan teknik studi pustaka, artinya penulis
mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan
tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan
mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema
makalah.

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Sejarah
Uji Paired Sample T-Test atau uji t adalah statistik yang digunakan untuk
menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol. Uji t pertama kali dikembangkan
oleh William Seely Gosset pada tahun 1915 awalnya William Seely Gosset
menggunakan nama samaran Student, dan huruf t yang terdapat dalam istilah uji t dari
huruf terakhir nama beliau. Uji t disebut juga dengan nama student t.(Ridwan,2006)
Uji t (t-test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam masalah-
masalah praktis statistika. Uji t merupakan dalam golongan statistik parametrik.
Statistik uji ini digunakan dalam pengujian hipotesis, uji t digunakan ketika informasi
mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui. Uji t adalah salah satu uji
yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan
(meyakinkan) dari dua mean sampel (dua buah variabel yang dikomparasikan). Uji t
dapat dibagi menjadi 2 , yaitu uji t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 1
sampel dan uji t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2 sampel. Bila
dihubungkan dengan kebebasan (independency) sampel yang digunakan (khusus bagi
uji t dengan 2 sampel), maka uji t untuk sampel bebas (independent)dan uji t untuk
sampel berpasangan (paired). (Ridwan,2006)

B. Pengertian
Uji paired sample T-Test paired adalah jenis uji statistika yang bertujuan
untuk membandingkan rata – rata dua grup yang saling berpasangan. Sampel
berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun
mengalami 2 perlakuan atau pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah
treatment. (Sugiyono,2010).
Menrut Prof. Dr Sugiyono(2009), definisi dari Paired Sample T-test adalah
pengujian yang mana tidak adanya perbedaan yang signifikan antara nilai variabel
dari dua sampel yang berpasangan atau berkorelasi.

Sampel berpasangan dapat berupa:


1. Satu sampel yang diukur dua kali misalnya sebelum sampel diberi iklan dan
sesudah diberi iklan. Yang diukur selanjutnya adalah apakah setelah diberi iklan
anggota sampel yang membeli barang lebih banyak dari pada anggota sampel
sebelum diberi iklan atau tidak.
2. Dua sampel berpasangan diukur bersama , misalnya sampel yang satu diberi iklan
yang lain tidak. Yang diukur selanjutnya adalah apakah anggota sampel yang
diberi iklan memberi barang lebih banyak atau tidak dari pada yang tidak diberi
iklan

C. Fungsi
Fungsi Paired T-Test adalah untuk membandingkan rata – rata dua grup yang
saling berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subyek yang sama
namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran
sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan. Selain itu untuk menguji efektifitas suatu
perlakuan terhadap suatu besaran variabel yang ingin ditentukan, misalnya untuk
mengetahui efektifitas metode penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan dari
responden. (Ridwan, 2009)

D. Syarat
Syarat penggunaan uji Paired Sample T- test terdiri dari:
1. Uji komparasi antar dua nilai pengamatan berpasangan, misalnya sebelum dan
sesudah
2. Digunakan pada uji parametrik dimana syarat nya sebagai berikut:
a. Satu sampel (setiap elemen mempunyai 2 nilai pengamatan)
b. Merupakan data kuantitatif ( rasio – interval)
c. Data berdistribusi normal (di populasi terdapat distribusi difference = d yang
berdistribusi normal dengan mean µd = 0 dan variance = 1) (sugiono,2010).

E. Langkah
Uji-T berpasangan populasi dalam kegiatan ini adalah semua ibu hamil dengan
memiliki usia kehamilan yang berbeda dan ilmu pengetahuan yang berbeda.Penelitian
yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk menyelidiki
hubungan sebab akibat perlakuan tertentu terhadap suatu variabel kemudian
mengobservasi efeknya. Desain eksperimen yang digunakan adalah Pretest-Postest
Control Group Design.
Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pretest tentang pengetahuan ibu hamil tentang asfiksia (bayi lahir tidak langsung
menangis).
2. Dilanjutkan dengan pemberian materi kepada ibu hamil tentang asfiksia (bayi
lahir tidak langsung menangis).
3. Posttest tentang materi yang telah diberikan. Data hasil pretest dan posttest akan
diuji dengan uji-t (t-test) dengan bantuan software Statistika.
Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis
dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling
sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek
penelitian) mendapat 2 buah perlakuan yang berbeda.
Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam
data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua.
Hipotesis dari kasus ini dapat ditulis: 𝐻0 = 𝜇1 − 𝜇2 = 0 𝐻1 = 𝜇1 − 𝜇2 ≠ 0 𝐻𝑎
berarti bahwa selisih sebenarnya dari kedua rata-rata tidak sama dengan nol.
Rumus uji-t berpasangan 𝑡ℎ𝑖𝑡 = 𝐷̅ 𝑆𝐷 √𝑛 dimana: 𝑆𝐷 = √𝑣𝑎𝑟 𝑣𝑎𝑟(𝑠 2) = 1 𝑛 − 1
∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅) 2 𝑛 𝑖=1 t = nilai t hitung 𝐷̅= rata-rata selisih pengukuran 1 dan 2 𝑆𝐷 =
standar deviasi selisih pengukuran 1 dan 2 n = jumlah sampel.
Interpretasi a) untuk menginterpretasikan uji t-test terlebih dahulu harus
ditentukan: - Nilai signifikansi 𝛼 - Df (degree of freedom) = N – k , khusus untuk
paired sample t-test df = N – 1 b) bandingkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏=𝛼;𝑛−1 c)
apabila: 𝑡ℎ𝑖𝑡 > 𝑡𝑡𝑎𝑏 → berbeda secara signifikan (𝐻0 ditolak) 𝑡ℎ𝑖𝑡 < 𝑡𝑡𝑎𝑏 →
tidak berbeda secara signifikan (𝐻0 diterima

Langkah penggunaan Uji Paired Sample T-Test


1. Menghitung selisih (x) antara pengamatan sebelum –pengamatan sesudah
2. Menghitung total selisih xd lalu di cari Mean d yaitu : ∑d/n
3. Menghitung d rata – rata kemudian mengkuadratkan selisih tersebut dan
menghitung total selisih kuadrat
4. Mencari standar deviasi (Sd2) dengan rumus : ∑(X-Xd)2
Sd = √

𝒏−𝟏

5. Menghitung t hitung dengan rumus: t=

||𝑿𝒅|−|𝑿𝒐|| 𝑺𝒅 √𝒏

Contoh Soal

Perhitungan nilai t : dengan nilai korelasi r=0,479 nilai sigfinikansi alpha 5% dan uji
satu arah dengan nilai derajat bebas df=201=19 diperoleh t-tabel=1,729.

Kesimpulannya: Level Signifikan = 0.05 Derajat Kebebasan = n-1 = 19 t Tabel =


1.72913 1.644154 < 1.72913 Dari kesimpulan di atas data tersebut Berdistribusi
Normal.
BAB III

TINJAUAN KASUS

Berdasarkan data dipuskesmas Balapulang bahwa mengetahui pengetahuan ibu hamil


mengenai Asfiksia sangat penting sehingga makalah ini diambil dengan uji statistis dengan
dilakukan uji Paired Test pada ibu Hamil. Data diambil sebelum dan sesudah dilakukan
pemberian materi kepada sampel 17 ibu hamil. Data perlakuan pertama dalam penelitian ini
ditentukan melalui nilai hasil pretest dan perlakuan kedua di tentukan melalui nilai hasil
posttest. Data kedua perlakuan dapat dilihat pada tabel1

Tabel 1. Data nilai sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest).

Data Sebelum Data Sesudah (posttest)


(pretest)
50.00 70.00
55.00 73.00
55.00 82.00
45.00 79.00
48.00 77.00
60.00 80.00
53.00 75.00
47.00 72.00
52.00 68.00
62.00 92.00
57.00 76.00
43.00 72.00
49.00 68.00
54.00 71.00
56.00 70.00
61.00 90.00
41.00 69.00

Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 2, 3, dan 4.


Tabel 2. Paired Samples Statistics

Mean N Std. Std.


(Rata-Rata) (Jumlah
Deviati on Error Mean
Sampel)
Pair 1 Sebelum 52.2353 17 6.19001 1.50130
(Pretest)
Sesudah 75.5294 17 7.18608 1.74288
(Postest)

Tabel 3. Paired Samples Correlations

N (Jumlah Sig.
Sampel) Correlation
Pair 1 sebelum & 17 .615 .009
sesudah

Tabel 4. Paired Samples Test

Paired Differerences
95% Confidence interval of f df Sig
the Difference (2-
failed
)
Mean Standar Standar Lower Upper
(Rata_rata) Deviation Error
Mean
Pair Sebelum 23.29412 5.9346 1.43937 -26.34546 -20.24278 -16.183 16 .000
1 dan
sesudah

Tabel 4 menunjukkan hasil uji-t sebesar 16,183. Dengan nilai signifikan 𝛼


sebesar 0,05, maka 𝑡𝑡𝑎𝑏 = 2,120 . Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡 > 𝑡𝑡𝑎𝑏 .
Dengan kata lain, perlakuan yang dilakukan dalam penelitian memberikan pengaruh
yang cukup signifikan terhadap hasil yang diharapkan. Jika dilihat melalui tabel 1,
pengaruh yang diberikan oleh hasil. Data pada tabel 1 dianalisis uji t dengan penelitian
ini adalah pengaruh yang positif bagi peserta dengan adanya peningkatan pemahaman dan
pengetahuan.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan

Pengkajian kasus kejadian Asfiksia dipuskesmas Balapulang dikarenakan seringnya terjadi


kasus asfiksia diwilayah Puskesmas Balapulang maka kami melakukan pemberian materi
kepada ibu hamil tentang asfiksia (Bayi lahir tidak segera bernafas spontan), yang dilakukan
di Puskesmas Balapulang sejumlah 17 orang, didapatkan data dalam pengkajian ini tentang
perlakuan pertama ditentukan melalui nilai hasil pretest dan perlakuan kedua di tentukan
melalui nilai hasil posttest untuk menganalis data kami menggunakan paired T test . Data
kedua perlakuan dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Data nilai sebelum perlakuan (Pretest) dan sesudah perlakuan (Posttest)

NO. Data Sebelum (Pretest) Data Sesudah (Post Test)


1. 50.00 70.00
2. 55.00 73.00
3. 55.00 82.00
4. 45.00 79.00
5. 48.00 77.00
6. 60.00 80.00
7. 53.00 75.00
8. 47.00 72.00
9. 52.00 68.00
10. 62.00 92.00
11. 57.00 76.00
12. 43.00 72.00
13. 49.00 68.00
14. 54.00 71.00
15. 56.00 70.00
16. 61.00 90.00
17. 41.00 69.00

Berdasarkan hasil perhitungan paired T test menunjukkan hasil uji-t sebesar 16,183.
Dengan nilai signifikan 𝛼 sebesar 0,05, maka 𝑡𝑡𝑎𝑏 = 2,120 . Sehingga didapatkan
kesimpulan bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡 > 𝑡𝑡𝑎𝑏 . Dengan kata lain, perlakuan yang dilakukan dalam penelitian
memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap hasil yang diharapkan. Jika
dilihat melalui tabel 1, pengaruh yang diberikan oleh hasil, data pada tabel 1 dianalisis
uji t dengan penelitian ini adalah pengaruh yang positif bagi peserta dengan adanya
peningkatan pemahaman dan pengetahuan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Paired Test T pada pengetahuan ibu
hamil mengenai asfiksia dapat memberikan hasil yang positif bagi ibu hamil sehingga
diharapkan

B. Saran
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan ilmu baru bagi peneliti dan dapat menganalisis kasus serta
mengaplikasikan Paired T test.
2. Bagi Kampus
Meningkatkan pengetahuan dan sebagai referensi bagi mahasiswa tentang Paired
T Test.
3. Bagi Puskesmas
Mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan yang telah diberikan kepada
masyaratkat pada umumnya dan ibu hamil pada khususnya serta menurunkan
kasus asfiksia diwilayah Puskesmas Balapulang.
4. Bagi Ibu Hamil
Menambah pengetahuan dalam menyiapkan proses persalinan sehingga tidak
terjadi Asfiksia (Bayi tidak bernafas secara spontan).
DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi.Yogyakarta : Andi Offset.

Ridwan. 2006. Dasar – Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.

Ridwan. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Ridwan. 2009. Pengantar Statistika Sosial. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Mediakom : Yogyakarta.

Sugiyono.2008.Statistik Nonparametris untuk Penelitian Cetakan Keenam.Alfabeta.Bandung.


NO. Data Sebelum (Pretest) Data Sesudah (Post Test)
1. 50 70
2. 55 73
3. 55 82
4. 45 79
5. 48 77
6. 60 80
7. 53 75
8. 47 72
9. 52 68
10. 62 92
11. 57 76
12. 43 72
13. 49 68
14. 54 71
15. 56 70
16. 61 90
17. 41 69

Anda mungkin juga menyukai