Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA ANALISIS KOMPARASI

UJI T-TEST, UJI PAIRED T-TEST, UJI MANN WHITNEY TEST


DAN UJI WILCOXON

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biostatistika

Disusun Oleh:
Nama Hasnah Aribahanifah
NPM 222207080

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S-1)


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2023
A. Memahami Perbedaan Uji Beda Paired Sample T Test dan Independent Sample T Test

Paired Sample T Test adalah uji beda untuk sample yang berpasangan, sedangkan
Independent Sample T Test adalah uji beda untuk sample yang tidak berpasangan atau
saling bebas. Prinsip penggunaan uji beda paired dan independent T Test yaitu memahami
tujuan dari uji beda (uji komparasi) tujuannya adalah untuk menguji perbedaan rata-rata
(mean) dari dua sample atau lebih. Data sampel berpasangan adalah sampel yang
jumlahnya sama persis antara kelompok 1 dan kelompok 2. Sedangkan sampel yang tidak
berpasangan adalah kelompok yang datanya tidak sama persis antara kelompok yang kita
bandingkan. Untuk mengamati data sampel berpasangan dan data sampel tidak
berpasangan kita bisa melakukan uji T Test. Dengan uji T Test kita dapat mengetahui
apakah ada perbedaan rata-rata atau mean antara data-data yang dikomparasikan atau
dibandingkan.
Paired Sample T Test bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan rata-rata
antara dua sampel yang berpasangan. Independent sample T Test bertujuan untuk menguji
apakah terdapat perbedaan rata-rata antara dua sampel yang saling bebas. Uji beda paired
sampel T Test asumsi data terdistribusi normal (perlu uji normalitas). Contoh:
1. Perbedaan produksi padi pada kelompok Tani Mukti sebelum dan sesudah
memperoleh pelatihan.
2. Komparasi nilai ekonometrika kelas A sebelum dan setelah pelaksanaan praktikum.

Uji beda independent sample T Test asumsi perlu uji normalitas (data berdistribusi
normal). Contohnya:

1. Perbedaan produksi susu pada kelompok ternak Lembu Makmur dan kelompok
ternak Jaya Ternak.
2. Komparasi nilai ujian tengah semester statistika kelas A dan kelas B.

B. Cara Uji Beda Independent Sample T Test dengan SPSS

Konsep dasar dalam uji independent sample T Test :


1. Uji independent sample t test digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
rata-rata dua sampel yang tidak berpasangan.
2. Syarat uji statistik parametrik : normal dan homogen.

Dasar pengambilan keputusan:

1. Jika nila sig, (2-tailed) < 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar pada KELAS A dan KELAS B.
2. Jika nilai sig, (2-tailed) > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar pada KELAS A dan KELAS B.
Soal:
Perbedaan rata-rata nilai biostatistika pada mahasiswa kebidanan (s-1) di Unjaya

Langkah-langkah dalam melakuan uji beda independent sampel t test adalah sebagai
berikut:

1. Memasukkan data ke ms excel dan memberikan kode 1 mahasiswa angkatan 1 dan


2 mahasiswa angkatan 2

2. Memasukkan data ke SPSS pada variabel view dan berikan values pada masing-
masing angkatan
3. Input data dari ms excel ke SPSS

4. Ke Analyze, kemudian ke compare means dan pilih independens sampel t test


5. Pindahkan hasil pada tes variabel dan angkatan pada group variabel dan pilih define
groups

6. Ketik grup 1 = 1 dan grup 2=2 pilih continue dan klik ok


7. Hasil output

Group Statistics
Angkatan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Hasil pengambilan data angkatan 1 20 74.7000 12.45244 2.78445


G
variabel angkatan 2 20 80.6000 14.68046 3.28265

Group statistik menjelaskan tentang statistik deskriptif data penelitian yang sudah
kita input di SPSS. Didapatkan nilai sig.(2-tailed) 1,179 kesimpulannya tidak
terdapat perbedaan rata-rata nilai biostatistika pada mahasiswa kebidanan (S-1) di
Unjaya angkatan 1 dan angkatan 2 karena nilai signifikan > 0,05.
C. Cara Uji Paired Sample T Test dengan SPSS
Konsep dasar uji paired sampel t test:
1. Paired sampel t test digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata
dua sampel yang berpasangan.
2. Dua sampel yang dimaksud adalah sampel yang sama namun mempunyai dua data
3. Uji paired sampel t test merupakan bagian dari statistik parametrik, oleh karena itu,
sebagaimana aturan dalam statistik parametrik data penelitian haruslah berdistribusi
normal.

Soal:

Pengaruh Pemberian Sari Kurma terhadap HB Ibu Hamil TM III

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Memasukkan data ke ms excel

2. Memasukkan data ke SPSS


3. Klik analyz, kemudian pilih compare means, dan pilih paired sampel t test

4. Pindahkan pre dan post pada kolok paired variabels dan klik ok
5. Hasil output

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PRE PEMBERIAN SARI 10.4000 20 1.46539 .32767


POST PEMBERIAN SARI 11.4500 20 1.39454 .31183

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.

Pair 1 PRE PEMBERIAN SARI &


20 .654 .002
POST PEMBERIAN SARI

Pada output paired sampel statistik diperlihatkan hasil ringkasan statistik deskriptif
dari kedua samepl data pre pemberian sari dan post pemberian sari. Untuk output
yang kedua yaitu paired sampel correlations adalah hasil korelasi atau hubungan
antara kedua data atau variabel yakni pretest dan posttest dengan signifikasi 0,002.
Karena<0,05 maka ada hubungan antara pre pemberian sari dan post pemberian sari.
Untuk output yang ketiga diketahui bahwa nilai sig (3-tailed) sebesar 0,000 < 0,05
maka kita dapat simpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara Pengaruh
Pemberian Sari Kurma Terhadap HB Ibu Hamil TM III pada sebelum pemberian sari
dan setelah pemberian sari.
D. Cara Uji Mann Whitney Non Parametrik
Konsep dasar:
1. Uji mann whitney bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata dua
sampel yang tidak berpasangan.
2. Jumlah sampel yang digunakan tidak harus sama.
3. Uji mann whitney merupakan bagian dari statistik non parametrik, maka dalam uji
mann whitney tidak diperlukan data penelitian yang berdistribusi normal dan homogen.
4. Uji mann whitney digunakan sebagai alternatif dari uji independen sampel t test. Jika
data penelitian tidak berdistribusi normal dan tidak homogen.

Contoh kasus mann whitney:

Perbedaan Kecemasan Ibu Hamil TM III yang Mengikuti Prenatal Gentle Yoga dengan
Senam Hamil Di PMB Mutiara.

HIPOTESIS: “ada perbedaan Kecemasan Ibu Hamil TM III yang Mengikuti Prenatal
Gentle Yoga dengan Senam Hamil Di PMB Mutiara. ”

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Memasukkan data pada ms excel. dalam uji mann whitney diperlukan pengkodean.
kode 1 senam hamil dan kode 2 prenatal gentle yoga.
2. Memasukkan data ke SPSS

3. Analisis data
Pilih analyze, kemudian pilih nonparametik test, klik legacy dialog, kemudian pilih 2
independens sampel.
4. Pindahkan hasil belajar IPA pada bagian test variabel list dan kelas pada grup variabel
5. Hasil output

Dasar pengambilan keputusan mann whitney:


1. Jika nilai asymp sig < 0,05 maka hipotesis diterima.
2. Jika nilai asymp sig > 0,05 maka hipotesis ditolak.

Hipotesis : “ada pengaruh penggunaan metode prenatal gentle yoga dengan senam
hamil di PMB Mutiara ”
Pengambilan keputusan:

Berdasarkan output “test statistik” diketahui bahwa nilai asymp sig (2-tailed) sebesar
0,026 < 0,05. maka dapat disimpulkan bahwa “hipotesis diterima”. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa ada perbedaan kecemasan ibu hamil TM III yang
mengikuti senam hamil dan prenatal yoga di PMB Mutiara”. karana terdapat
perbedaan yang signifikan maka dikatakan bahwa “ada pengaruhpenggunaan metode
senam hamil dan prenatal yoga di PMB Mutiara”.
E. Cara Uji Wilcoxon Non Parametrik

Konsep dasar:
1. Uji wilcoxon bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel
yang saling berpasangan.
2. Data penelitian yang digunakan dalam uji wilcoxon idealnya adalah data berskala
ordinal dan interval.
3. Uji wilcoxon merupakan bagian dari statistik nonparametrik, maka dalam uji wilcoxon
tidak diperlukan data penelitian yang berdistribusi normal.
4. Uji wilcoxon digunakan sebagai alternatif dari uji paired sample t test, jika data
penelitian tidak berdistribusi normal.

Contoh:

Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat “pengaruh penyuluhan tentang pijat laktasi
terhadap pengetahuan ibu tentang pijat laktasi”.

hipotesis: “ ada perbedaan hasil belajar pre test dan post test yang artinya ada pengaruh
penyuluhan tentang pijat laktasi terhadap pengetahuan ibu tentang pijat laktasi”. ”

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Memasukkan data pada ms excel


2. Memasukkan data ke SPSS
3. Analisis data
Klik analyz, non parametric test kemudian pilih legacy dialogs dan pilih 2 related
sampels. kemudian masukkan variabel 1 dan variabel 2 kedalam test pairs dan klik ok
4. Hasil output

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks

POST PENYULUHAN - PRE Negative Ranks 5a 7.30 36.50


PENYULUHAN Positive Ranks 13b 10.35 134.50

Ties 2c
Total 20

a. POST PENYULUHAN < PRE PENYULUHAN


b. POST PENYULUHAN > PRE PENYULUHAN
c. POST PENYULUHAN = PRE PENYULUHAN

Test Statisticsa

POST
PENYULUHAN
- PRE
PENYULUHAN

Z -2.159b
Asymp. Sig. (2-tailed) .031

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.
a. Negatif ranks atau selisih (negatif) antara hasil belajar matematika untuk pre test
dan post test adalah 5, baik itu pada nilai N 5, mean rank 7,30. nilai 0 ini
menunjukkan adanya penurunan (pengurangan) dari nilai pre test ke nilaipost test.
b. Positif ranks atau selisih (positif) antara hasil belajar matematika untuk pre test dan
post test. disini terdapat 13 data positif (N) yang artinya ke 13 siswa mengalami
peningkatan penyuluhan dari nilai pre test ke nilai post test. Mean rankatau rata-
rata peningkatan tersebut adalah sebesar 10,35. Sedangkan jumlah rangking
positif atau sum of ranks adalah sebesar 134,50.

c. Ties adalah kesamaan nilai pre test dan posttest, disini nilai ties adalah 2, sehingga
dapat dikatakan bahwa ada nilai yang sama antara pre test dan post test.

Dasar pengambilan keputusan uji wilcoxon:

1. Jika nilai asymp sig < 0,05 maka hipotesis diterima.


2. Jika nilai asymp sig > 0,05 maka hipotesis ditolak.

Pengambilan keputusan:
Berdasarkan output “test statistic” diketahui asymp sig (2-tailed) bernilai 0,031. Karenanilai
0,031<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa “hipotesis diterima”.Artinya ada perbedaan
antara hasil penyuluhan untuk pre test dan post test, sehingga dapat disimpulkan pula
bahwa “ada perbedaan pengaruh penyuluhan tentang pijat laktasi terhadap pengetahuan
ibu tentang pijat laktasi”.

Anda mungkin juga menyukai