Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIK

UJI T-TEST

NAMA: Fitrian Tyarasatie


NIM : 2201016
KELAS: FA221A
TANGGAL PRAKTIKUM: 13-November-2023

I. TUJUAN
1. Mampu memahami dan melakukan one sample t-test
2. Mampu memahami dan melakukan paired t-test
3. Mampu memahami dan melakukan independent t-test

II. TEORI DASAR

Uji-t termasuk dalam uji parametrik, digunakan untuk variabel yang memiliki skala data
Interval atau Rasio yang berdistribusi normal. Sebelum menggunakan uji ini harus dilakukan
uji normalitas terlebih dahulu (pada paired t-test dan independent t-test) serta ada tambahan
uji homogenitas pada uji-t independen, karena pada uji ini menggunakan 2 kelompok sampel
yang berbeda. Sedangkan pada uji one sample t-test tidak perlu ada 2 syarat ini. Bila syarat uji
normalitas tidak terpenuhi, maka harus digunakan statistika non parametrik. Terdapat 3 jenis
uji-t yaitu: one sample t-test, paired t-test dan independent t-test.

One sample t-test

Uji ini digunakan untuk membandingkan mean sampel yang diuji dengan rata-rata yang sudah
ada (standar). Juga merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu variable bebas yang
digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan
rata-rata sebuah sampel (Wijaya, 2009).

Paired t-test

Disebut juga dependent t-test atau before after test. Tujuan uji ini adalah mengetahui
perbedaan mean (rata-rata) pada 2 sampel yang berpasangan (paired). Sampel berpasangan
maksudnya 1 individu (subjek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda.

Syarat menggunakan uji ini adalah

1. Sampel berpasangan (dependen), maksudnya terdapat 1 kelompok sampel yang memiliki


data pre dan post,

2. Skala data interval atau rasio yang berdistribusi normal. Bila syarat nomor 2 tidak
terpenuhi, maka peneliti harus menggunakan uji non parametrik. Dalam hal ini lawan uji
paired t-test adalah uji Wilcoxon.

Independent t-test

Tujuan uji ini adalah mengetahui perbedaan mean (rata-rata) pada 2 sampel yang tidak
berpasangan (bebas/independen). Sampel independen maksudnya terdapat 2 kelompok sampel
yang dibandingkan, misalnya membandingkan kelompok perlakuan dan kontrol.

Bila pada masing-masing kelompok, peneliti memiliki data pre dan post. Maka data yang diuji
atau dibandingkan adalah selisih pre dan post pada masing-masing kelompok.

Syarat menggunakan uji ini adalah:

1. Sampel berpasangan (dependen), maksudnya terdapat 1 kelompok sampel yang memiliki


data pre dan post,

2. Skala data interval atau rasio yang berdistribusi normal.

3. Uji homogenitas.

Hasil homogen atau tidak homogen tidak menghalangi untuk menggunakan uji t-independen.
Jadi walaupun data tidak homogen tetap bisa menggunakan uji ini, hanya saja rumusnya
berbeda. Ada rumus uji t-independen untuk data homogen dan ada rumus untuk data
heterogen.

Uji homogenitas dilakukan karena terdapat 2 kelompok sampel yang berbeda sehingga kita
perlu mengetahui apakah kedua kelompok homogen atau tidak. Pengujian homogenitas
(kesamaan) beberapa bagian sampel yaitu mengetahui seragam tidaknya variasi sampel-
sampel yang diambil dari populasi yang sama. Bila syarat nomor 2 tidak terpenuhi, maka
peneliti harus menggunakan uji non parametrik. Dalam hal ini lawan uji independent t-test
adalah uji Mann Whitney.

III. CARA KERJA

One sample t-test

1. Masukkan data di minitab

2. Pilih stat pada toolbar di bagian atas

3. Pilih Basic Statistics

4. Pilih “1-Sample t”

5. Karena data yang dimiliki adalah data rangkuman (tidak ada data raw dari tiap
sample), pilih “Summarized data”

6. Masukkan data yang sudah didapat pada box

7. Klik “Perform hypothesis test” dan masukkan angka batasannya

8. Klik “Options”

9. Masukkan angka confidence level 95

10. Pilih alternatif hipotesis (HA) “Mean > hypothesized mean”

11. Klik “OK”

12. Klik “OK”

Paired t-test

1. Masukkan data di minitab

2. Pilih stat pada toolbar di bagian atas

3. Pilih Basic Statistics

4. Pilih “Paired t”

5. Pilih “each sample is in its own column”

6. Letakkan kursor di box Sample 1, kemudian pilih Drug A dan klik “Select”

7. Letakkan kursor di box Sample 2, kemudian pilih Drug B dan klik “Select”

8. Klik “Options”

9. Masukkan angka confidence level 95,0

10. Masukkan hypothesized different 0,0

11. Pilih alternatif hipotesis (HA) “Difference ≠ hypothesized diference”

12. Klik “OK”

13. Klik “OK”

Independent t-test

1. Masukkan data di minitab

2. Pilih stat pada toolbar di bagian atas

3. Pilih Basic Statistics


4. Pilih “2-Sample t”

5. Pilih “each sample is in its own column”

6. Letakkan kursor di box Sample 1, kemudian pilih Formula 1 dan klik “Select”

7. Letakkan kursor di box Sample 2, kemudian pilih Formula 2 dan klik “Select”

8. Klik “Options”

9. Masukkan angka confidence level 95,0

10. Masukkan hypothesized different 0,0

11. Pilih alternatif hipotesis (HA) “Difference ≠ hypothesized diference”

12. Klik “Assume equal variance”

13. Klik “OK”

14. Klik “OK”

IV. DATA

Soal 1
Sebuah survei berminat untuk mengadakan sebuah penelitian mengenai hubungan antara
tekanan darah dengan pemakaian kontrasepsi oral. Delapan wanita subur diukur tekanan
darahnya, kemudian selama satu tahun mereka memakai kontrasepsi oral. Lalu, pada akhir
tahun tekanan darah mereka diukur lagi. Didapatkan data sebagai berikut:
Sebelum 1 tahun Setelah 1 tahun

115 117

115 128

104 102

112 120

105 112

107 115

126 130

119 120

Berdasarkan data di atas, adakah suatu hubungan antara sebelum dan sesudah pemakaian
kontrasepsi oral terhadap tekanan darah?

1. Tentukan uji-t yang harus digunakan


2. Lakukan uji normalitas pada masing-masing kelompok data
3. Lakukan uji homogenitas
4. Lakukan uji-t
Soal 2
Dua macam obat antiobesitas diberikan kepada mereka yang overweight dalam jangka waktu
tiga bulan. Obat A diberikan kepada 10 orang dan obat B diberikan kepada 10 orang. Hasil
penurunan berat badan setelah tiga bulan adalah sebagai berikut (dalam kg):
Obat A Obat B

9 4

8 6

9 7

7 3

8 5

9 3

5 4

7 6

4 6

7 8

Berdasarkan data di atas, ujilah apakah ada perbedaan bermakna dalam daya menurunkan
berat badan kedua macam obat tersebut!

1. Tentukan uji-t yang harus digunakan


2. Lakukan uji normalitas pada masing-masing kelompok data
3. Lakukan uji homogenitas
4. Lakukan uji-t
Soal 3
Diduga rata-rata berat badan suatu kota adalah sbeesar 84,5 kg. UNtuk mengetahui kebenaran
dari dugaan ini, maka diukurlah berat badan beberapa orang sebagai sample.
Orang Berat (kg)

1 76,8

2 77,9

3 78,6

4 79,3

5 82,7

6 88,2

7 92,5

8 96,2
9 84,5

10 88,3

Berdasarkan data di atas, benarkan dugaan tersebut?

1. Tentukan uji-t yang harus digunakan


2. Lakukan uji normalitas pada masing-masing kelompok data
3. Lakukan uji-t

V. PENGOLAHAN DATA

Proses pembuatan data soal no 1

Pada contoh soal terlihat bahwa sample yang digunakan sebanyak 2 kelompok data dan kedua
kelompok data tidak berhubungan, sehingga data tersebut diuji dengan menggunakan 2-
sample independent t-test.

- Uji normalitas
- Uji homogenitas

- Uji t ( independent test )

Proses pembuatan data soal no 2

Pada contoh soal terlihat bahwa sample yang digunakan sebanyak 2 kelompok data dan kedua
kelompok data salin berhubungan karena kedua obat diberikan kepada subjek uji yang sama,
sehingga data tersebut diuji dengan menggunakan paired t-test

-Uji normalitas
- Uji homogenitas

Uji t ( paired test )


Proses pembuatan data soal no 3

Pada contoh soal terlihat bahwa terdiri dari 1 data maka digunakan 1-sampel t-test

-uji normalitas
- Uji t ( 1-sample t-test )
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bedasarkan hasil uji perolehan data pada masing masing soal maka hasil masing masing
variable dianalisis sebagai berikut :

Gambar 1. Uji normalitas pada soal 1

Pada uji normalitas dalam soal no 1 dimana interpretasi p-value > (0.100 )>α (0.05) maka
Ho diterima artinya kedua data tersebut terdistribusi normal .

Gambar 2. Uji homogenitas soal 1

Uji homogenitas pada soal no 1 dimana interpretasi p value ( 0,666 ) > α (0,05) ho
diterima
Dimana variansi data sebelum dan sesudah 1 tahun sama signifikan.

Gambar 3. Uji independent test soal no 1


Pada uji independent test soal no 1 dapat di interpretasi Tingkat Signifikansi p value
(0,234) > (0,05) → Ho diterima , HA diterima Nilai Kritis t hitung (1,25) < t kritis (2,14)
→ Ho diterima , HA diterima.
Independent t-test
Uji independent sample t test digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata –
rata antara kedua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Dua kelompok sampel
berasal dari sumber data yang berbeda.

Gambar 4. Uji normalitas soal no 2

Pada uji normalitas soal no 2 interpretasi p-value > (0.100 )>α (0.05) Ho diterima dimana
data terdistribusi normal .

Uji homogenitas soal 2

Gambar 5. Uji homogenitas soal no 2

Uji homogenitas pada soal no 2 interpretasi p value ( 0,977 ) > α (0,05) ho diterima
Artinya variansi data obat dan obat b tidak beda signifikan .

Gambar 6. Uji paired test

Pada uji paired test Tingkat Signifikansi p value (0,027) < α (0,05) → Ho ditolak, HA
diterima Nilai Kritis hitung (2,64) > t kritis (2,18) → Ho ditolak, HA diterima Obat A
dan obat B memberikan hasil/efek yang berbeda secara signifkan dengan signifikansi
0,05

Paired t-test
Paired sampel t-Test merupakan uji beda dua sampel berpasangan. Sampel berpasangan
merupakan subjek yang sama, tapi mengalami perlakuan yang berbeda. Model uji beda
ini digunakan untuk menganalisis model penelitian sebelum dan sesudah.
Gambar 7. Uji normalitas soal no 3
Pada gambar diatas dihasil kan interpretasi p-value > (0.100 )>α (0.05) Ho diterima
Artinya data terdistribusi normal.

Gambar 8. Uji one sampel t-test

Dalam uji 1 sampel t-test interpretasi P value (0.604 ) > (0.05) Ho diterima Ha diterima Nilai
kritis T hitung (0.54 ) < t kritis ( 1,73) ho di terima .

One sample t-test


Uji t satu sampel (one-sample t test) merupakan prosedur pengujian dimana rata-rata dari
suatu kelompok sampel dibandingkan terhadap suatu rata rata .

VII. KESIMPULAN

Pada ketiga soal diatas memiliki kesamaan yang signifikan untuk uji normalitas

Perbedaan pada uji homogenitas .

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Advernesia. 2017-2019. “Cara Uji Paired Sample T Test dengan SPSS dan Contohnya”.
Diambil dari https://www.advernesia.com/blog/spss/cara-ujipaired-sample-t-test-dengan-spss-
dan-contohnya/, pada tanggal 22 Mei 2019.

Anda mungkin juga menyukai