Anda di halaman 1dari 19

PRAKTIKUM KELOMPOK 1

Abdullah Ramadhan Al Butuni - 1314621035

Tivanka Dwisafna Maharani Iswara – 1314621002

Menyelesaikan Perhitungan Menggunakan Program SPSS

Perbandingan dan Percobaan Sederhana


(Simple Comparative Experiments)

1. Uji T Sampel Berpasangan

Uji Paired Sample T Test adalah pengujian yang digunakan untuk membandingkan selisih dua
mean dari dua sampel yang berpasangan dengan asumsi data berdistribusi normal. Sampel
berpasangan berasal dari subjek yang sama, setiap variabel diambil saat situasi dan keadaan
yang berbeda. Uji ini juga disebut Uji T berpasangan.

Uji Paired Sample T Test menunjukkan apakah sampel berpasangan mengalami perubahan
yang bermakna. Hasil uji Paired Sample T Test ditentukan oleh nilai signifikansinya. Nilai ini
kemudian menentukan keputusan yang diambil dalam penelitian.

 Nilai signifikansi (2-tailed) < 0.05 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
antara variabel awal dengan variabel akhir. Ini menunjukkan terdapat pengaruh yang
bermakna terhadap perbedaan perlakuan yang diberikan pada masing-masing
variabel.

 Nilai signifikansi (2-tailed) >0.05 menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang


signifikan antara variabel awal dengan variabel akhir. Ini menunjukkan tidak terdapat
pengaruh yang bermakna terhadap perbedaan perlakukan yang diberikan pada
masing-masing variabel
Contoh Soal :

"Peningkatan Kekuatan Otot Kelompok Perlakuan dengan Pelatihan Angkat Dumbell"

Data di atas adalah data hasil tes awal (point sebelum pelatihan angkat dumbell) dan test akhir
(point sesudah melakukan pelatihan angkat dumbell). Data ini terdiri dari 15 sampel yang
berdistribusi normal.

H0 : Pelatihan angkat dumbell tidak dapat meningkatkan kekuatan otot

H1 : Pelatihan angkat dumbell dapat meningkatkan kekuatan otot

Penyelesaian :

 Menggunakan SPSS
1. Buka SPSS dan import data ke SPSS
2. Kik Analyze pada tampilan SPSS

3. Berikutnya Klik Compare Means dan klik Paired Sample T Test


4. Akan muncul tampilan seperti berikut
5. Masukan data tes awal dan tes akhir ke “Paired Variables”

6. Klik OK. Lalu didapatkan hasil analisis


 Tabel Paired Samples Statistics

 Tabel Paired Samples Correlations

 Tabel Paired Sample Tes

Penarikan Kesimpulan
Nilai signifikansi (2-tailed) dari contoh kasus ini adalah 0.001 (p < 0.05). Tolak Ho. Sehingga
hasil test awal dan test akhir mengalami perubahan yang signifikan (berarti). Berdasarkan
statistika deskriptif tes awal dan tes akhir terbukti test akhir lebih tinggi. Dapat disimpulkan
pelatihan angkat dumbell dapat meningkatkan kekuatan otot.
2. Uji McNemar

Uji Mc Nemar merupakan salah satu metode pengujian hipotesis yang digunakan ketika
terdapat 2 sampel yang saling berpasangan/dependen. Salah satu contoh yang paling umum
adalah situasi “sebelum” dan “sesudah” perlakuan/treatment.
Sampel bisa saja dipilih dengan subjek yang berbeda yang memiliki karakteristik yang mirip
dengan syarat sampel harus diambil secara acak.
Uji Mc Nemar merupakan salah satu uji non parametrik yang bisa digunakan untuk penelitian
apabila syarat dan ketentuannya memenuhi syarat.

Kegunaan Uji Mc Nemar


 Dapat digunakan untuk rancangan Pre dan Post test, di mana setiap individu
digunakan sebagai pengontrol dirinya sendiri.
 Dapat gunakan untuk menguji keefektifan suatu perlakuan tertentu terhadap suatu
sampel

Contoh Soal :

Seorang peneliti ingin mengetahui efektifitas sebuah metode penyuluhan untuk meningkatkan
pengetahuan murid terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak-anak SD.
Sebanyak 100 murid SD dipilih secara random untuk dilakukan pengukuran tingkat
pengetahuan tentang PHBS. Setelah tes pengetahuan dijalankan, 100 anak-anak SD tersebut
diberikan sebuah metode penyuluhan tentang PHBS. Setelah diberikan penyuluhan, tingkat
pengetahuan PHBS anak SD tersebut diukur kembali. Hasil pengukuran disajikan pada tabel di
bawah. Berdasarkan data tersebut, apakah dapat disimpulkan bahwa metode penyuluhan yang
diberikan efektif meningkatkan pengetahuan anak SD tentang PHBS?
H0 : tidak terdapat perubahan tingkat pengetahuan anak SD tentang PHBS
H1 : terdapat peningkatan tingkat pengetahuan anak SD tentang PHBS

Penyelesaian
 Menggunakan SPSS:

1. Buka aplikasi SPSS dan muncul tampilan seperti ini

2. Klik “Variable View”

3. Input variabel sesuai dengan tabel data


4. Kemudian klik "Data View"

5. Untuk "Pengetahuan baik" diberi kode 1, dan "Pengetahuan tidak baik" diberi kode 2. Lalu
input frekuensi sesuai dengan data ditabel

6. Kemudian klik menu "Variabel View". Untuk mengisi properti Values, maka klik kolom
None pada "Values" (Pada bagian variable PreTest dan PostTest) sampai muncul kotak
dialog "Value Label". Kemudian pada kotak Value isikan 1 dan pada kotak Label isikan
"Pengetahuan baik", lalu klik Add. Berikutnya tambahkan juga pada Value isikan 2 dan
pada kotak Label isikan "Pengetahuan tidak baik", lalu klik Add.
7. Kemudian untuk melakukan Uji Mc Nemar harus memberikan suatu penimbang terlebih
dahulu. Pilih Data > Weight Cases. Pilih Frekuensi sebagai penimbang agar variabel pada
frekuensi tersebut dapat dibaca dalam Uji Mc Nemar yang akan digunakan. Lalu Kik OK.
8. Berikutnya untuk melakukan Uji McNemar, klik Analyze > Nonparametric Tests > Legacy
Dialogs > 2 Related Samples

9. Masukkan variabel Pre Test dan Post Test pada "Test Pairs". Pada "Test Tipe", pilih
McNemar. Klik OK

10. Lalu akan muncul output penelitiannya


Taraf nyata dan nilai tabelnya
α = 0,05 dengan df = 1
Tabel chi-square = 3,841

Penarikan Kesimpulan
Hasil output tersebut menunjukan nilai Chi Square = 13,5. Hal ini lebih besar dibandingkan
dengan Tabel Distribusi Chi-Square dengan derajat kebebasan = 1 pada taraf α = 0,05 yaitu
3,841. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, metode
penyuluhan yang diberikan efektif untuk meningkatkan pengetahuan anak SD tentang PHBS.

3. Uji Wilcoxon

Uji wilcoxon signed test merupakan uji nonparametris yang digunakan untuk megukur
perbedaan 2 kelompok data berpasangan berskala ordinal atau interval tetapi data berdistribusi
tidak normal.
Uji wilcoxon adalah nonparametrik untuk dua sampel berpasangan/independen dengan skala
ordinal yang berfungsi untuk membandingkan data dan melakukan penilaian terhadap skor dari
dua data.

Contoh Soal :
Seorang Mahasiswa igin melakukan penelitian terhadap 10 anak yang merupakan korban
perceraian orangtua mereka. Peneliti ingin melihat perbedaan prestasi belajar anak sebelum
dan setelah terjadinya perceraian tersebut. Apakah ada pengaruh sebelum dan setelah
perceraian terhadap prestasi anak? Berikut hasil penelitiannya.
Ho : Tidak ada pengaruh sebelum dan setelah perceraian terhadap prestasi belajar anak
H1 : Ada pengaruh sebelum dan setelah perceraian terhadap prestasi belajar anak

Penyelesaian
 Menggunakan SPSS:

1. Pertama buat variable terlebih dahulu di variable view

2. Pindah ke data view masukan data


3. Klik nonparametric Tests > Legacy
Dialogs > 2 related samples

4. Masukan Data sebelum dan sesudah ke kolom yg dikanan


5. Klik Ok Akan muncul

Tampilan Berikut

Penarikan Kesimpulan
Hasil output tersebut menunjukan nilai Z = -1.168 dan P-Value = 0,243 lebih besar
dibandingkan dengan taraf α = 0,05. Sehingga Gagal Tolak Ho dan dapat disimpulkan bahwa
dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, terdapat cukup bukti bahwa tidak ada pengaruh
sebelum dan setelah perceraian terhadap prestasi belajar anak.

4. Uji Tanda

Uji Tanda merupakan uji statistik nonparametrik untuk dua sampel berhubungan dan
digunakan untuk menguji signifikansi dua perlakuan. Uji ini memerlukan kondisi bahwa
pasangan subyek yang bersesuaian memiliki dua nilai/skor. Perbedaan nilai/skor pada kedua
kondisi tersebut ditandai dengan "+" atau "-". Jadi, uji ini didasarkan pada tanda dari
perbedaan dua kondisi pengukuran subjek yang saling berhubungan. Uji Tanda menggunakan
data berskala ordinal.

Pengukuran pada dua kondisi ini yang menyebabkan Uji Tanda termasuk dalam golongan uji
untuk dua sampel berpasangan. Subjek atau responden diambil secara acak dari populasinya.
Uji Tanda sangat bermanfaat untuk penelitian yang variabel penelitiannya sulit untuk diukur
dengan tepat.

Uji Tanda digunakan untuk pengolahan data dengan skala ordinal. Asumsi lainnya adalah
data sifatnya kontinu dan dibutuhkan tanda dari data sampel yang bertanda lebih dari ">"
atau kurang dari "<". Uji dilakukan pada 2 sampel terpisah (independen):

 tanda (+) jika data pada sampel 1 > pasangannya pada sampel 2
 tanda (-) jika data pada sampel 1 < pasangannya pada sampel 2
 tanda nol (0) jika data pada sampel 1 = pasangannya pada sampel 2
 tanda nol tidak digunakan atau dikeluarkan dalam perhitungan/analisis.
 n = banyaknya tanda (+) dan tanda (-) dalam sampel

Contoh Soal
CFC Indonesia telah mengembangkan sebuah resep baru untuk adonan tepung ayam.
Departemen pemasaran hanya ingin mengetahui apakah resep baru tersebut lebih enak
daripada resep sebelumnya. Sepuluh konsumen dipilih secara acak untuk menguji rasa.
Setiap konsumen mencicipi sepotong daging ayam yang disajikan dengan resep lama dan
memberi nilai rasa mulai dari 1 sampai 10, dimana 1 berarti sangat buruk dan 10 sangat
baik. Setelah itu konsumen mencicipi sepotong daging ayam yang digoreng dengan resep
baru dan memberi nilai mulai dari 1 sampai 10

Resep
Konsumen Resep Baru
Lama
1 3 9
2 5 5
3 3 6
4 1 3
5 5 10
6 8 4
7 2 2
8 8 5
9 4 6
10 6 7

Ho : Resep baru lebih enak daripada resep sebelumnya.


H1 : Resep sebelumnya lebih enak daripada resep baru.

Penyelesaian
 Menggunakan SPSS:
1. Buka aplikasi SPSS, kemudian ke menu File > Import Data > Pilih jenis file yang ingin
diimport

``

2. Pilih file yang ingin diimport


3. Lalu akan muncul pada layar seperti berikut

4. Berikutnya untuk melakukan Uji Tanda, klik Analyze > Nonparametric Tests > Legacy
Dialogs > 2 Related Samples
5. Masukkan variabel Resep Lama dan Resep Baru pada "Test Pairs". Pada "Test Tipe", pilih
Sign. Klik OK.

6. Lalu akan muncul output penelitiannya


Taraf nyata dan nilai tabelnya
α = 0,05 dengan df = 1
Tabel chi-square = 3,841

Penarikan Kesimpulan
Didapatkan p-value = 0.289 > 0,05. Hal ini menyatakan bahwa terima Ho, sehingga dengan
tingkat signifikan 5%, cukup bukti untuk menyatakan bahwa resep baru yang dikembangkan
oleh CFC Indonesia lebih enak daripada resep sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai