Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

STATISTIKA (TKF 1202, 1 SKS)

UJI HIPOTESIS

Oleh :

Tiyana Firli < 14/363248/TK/41422>

Asisten :

Hakiki Mega L < 12/333628/TK/39973 >

Yovita Indriya F. K. < 13/346823/TK/40659 >

Rhuwanda Yusuf P. < 12/336224/TK/40234 >

Pandhu Picahyo < 12/333657/TK/40001 >

PROGRAM STUDI FISIKA TEKNIK

JURUSAN TEKNIK FISIKA

FAKULTAS TEKNIK UGM

TAHUN 2014
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi SPSS dan Minitab untuk melakukan inferensi
statistik.
2. Mahasiswa memahami dan mampu menganalisis kasus komparasi kualitas produk
menggunakan distribusi z dan distribusi student’s t.

B. DATA-DATA YANG DIPERLUKAN


1. Perbandingan efektifitas antara pembelajaran secara tradisional
(tatap muka) dengan sistem online suatu mata kuliah tertentu, dilihat
dari hasil akhir ujian akhir dari 14 mahasiswa yang mengambil kuliah
tatap muka dan 12 mahasiswa yang mengambil kelas online. Nilai
ujian akhirnya adalah sebagai berikut :
Dengan tingkat kepercayaan ( ) = 2%, dari data tersebut :
Ujilah apakah metode pembelajaran tatap muka lebih efektif
daripada metode online.

2. Suatu percobaan untuk menentukan apakah atmosfer yang bercampur CO mempengaruhi


kemampuan bernafas dilakukan terhadap 9 orang. Petugas dari Jurusan Pendidikan
Jasmani Virginia Polytechnic Int. dan State Univ. menghubungkan
setiap peserta dengan dua ruang pernafasan, yang salah satunya
mengandung CO tinggi, dan ia mengukur pernafasan masing-masing
peserta di setiap ruang dengan urutan acak. Data berikut adalah
banyaknya pernafasan per menit :
Dengan menggunakan = 5%, selidiki apakah atmosfer yang
bercampur CO meningkatkan banyaknya pernafasan sebesar 2
terhadap atmosfer yang bersih tanpa CO.

3. Kadar asam askorbat plasma wanita hamil dibandingkan antara


perokok dengan tidak. 16 wanita pada 3 bulan terakhir kehamilan,
yang tidak menderita penyakit yang berarti dipilih untuk diteliti.
Dari 20 ml darah diambil dari setiap peserta yang berpuasa dahulu
selama 10 jam, hasilnya adalah :
Nilai asam askorbat plasma (dlm mg per 100ml)
a. Hitung selang kepercayaan 99% beda rataan populasi antara
kadar asam askorbat plasma perokok dan tidak.
b. Apakah ada perbedaan antara kadar asam askorbat plasma perokok dan tidak.
(Gunakan uji hipotesis)

C. LANGKAH-LANGKAH OLAH DATA


Nomor 1 :
a. SPSS
1. Aktifkan SPSS terlebih dahulu.
2. Kemudian pada variable view masukkan variabel Tatap Muka
dan Online. Kemudian pada data view dimasukkan data nilai
akhir mahasiswa yang melalui tatap muka dan online.

3. Kita akan menganalisis dengan menggunakan


one sample test. Klik analyze < compare means
> one sample test. Maka akan muncul kotak
dialog.

4. Lalu pada kotak test variable(s) dimasukkan variabel Tatap Muka dan Online. Pada
options masukkan tingkat kepercayaan sebesar 98% karena nilai sebesar 2%. Dan test
value diisi sebesar 82. Klik OK.
5. Maka akan muncul hasil outputnya.
b. Minitab
1. Aktifkan Minitab terlebih dahulu.
2. Pada kolom dibawah C1 tulis Tatap Muka dan dibawah C2 tulis
Online. Kemudian masukkan data hasil ujian akhir mahasiswa
dengan metode tatap muka dan online. Sehingga hasilnya
sebagai berikut.

3. Klik stat > basic statistics > 1 sample t. Maka


akan muncul kotak dialog.

4. Pada kotak dialog, kotak samples in column diisi dengan Tatap Muka dan Online. Klik
Tatap Muka dan Online keduanya sehingga tombol select aktif. Pada kotak bagian
perform hypothesis test masukkan nilai sebesar 82.
5. Pada options masukkan nilai independent level sebesar 98% dan alternative : not equal.
Klik OK. Maka akan muncul hasilnya.

Nomor 2
a. SPSS
1. Aktifkan SPSS terlebih dahulu.
2. Kemudian pada variable view masukkan variabel Tanpa CO
dan Dengan CO. Kemudian pada data view dimasukkan data
banyaknya pernapasan per menit. Sehingga

3. Kita akan menganalisis dengan menggunakan


paired sample test. Klik analyze < compare
means > paired samples t test. Maka akan
muncul kotak dialog.

4. Lalu pada kotak paired variables dimasukkan variabel Tanpa CO dan Dengan CO. Pada
options masukkan tingkat kepercayaan sebesar 95% karena nilai sebesar 5%.Klik OK.
5. Maka akan muncul hasil outputnya.

b. Minitab
1. Aktifkan Minitab terlebih dahulu.
2. Pada kolom dibawah C4 tulis Tanpa CO dan dibawah C5 tulis
Dengan CO. Kemudian masukkan data banyaknya pernapasan
per menit. Sehingga hasilnya sebagai berikut.

3. Klik stat > basic statistics > 2 sample t. Maka akan


muncul kotak dialog.
4. Pada kotak dialog, kotak samples in different columns diisi dengan First : Tanpa CO dan
Second : Dengan CO. Klik Tanpa CO dan Dengan CO sehingga tombol select aktif. Pada
options masukkan nilai independent level sebesar 95, test difference : 2, dan alternative
diisi dengan not equal, less than, dan greater than. Maka akan muncul hasil outputnya.

Nomor 3
a. SPSS
1. Aktifkan SPSS terlebih dahulu.
2. Kemudian pada variable view masukkan variabel Tak Merokok
dan Perokok. Kemudian pada data view dimasukkan data
banyaknya pernapasan per menit. Sehingga

3. Kita akan menganalisis dengan menggunakan paired sample test untuk mengetahui
beda rataan populasi antara kadar asam askorbat
plasma perokok dan tidak. Klik analyze < compare
means > paired samples t test. Maka akan muncul
kotak dialog. Jika mengetahui apakah ada
perbedaan diantara keduanya maka menggunakan
one samples.
4. Lalu pada kotak paired variables dimasukkan variabel Tak Merokok dan Perokok. Pada
options masukkan tingkat kepercayaan sebesar 99%. Klik OK.
5. Maka akan muncul hasil outputnya.
6. Begitu pula pada one sample dimana kita membedakan test value yang dimulai dari 1.1
hingga di dapatkan perbedaan diantara keduanya.

b. Minitab
1. Aktifkan MInitab terlebih dahulu.
2. Pada kolom dibawah C7 tulis Tak Merokok dan dibawah C8
tulis Perokok. Kemudian masukkan data nilai asam askorbat
plasma. Sehingga hasilnya sebagai berikut.

3. Untuk mengetahui beda rataan populasi antara kadar


asam askorbat plasma perokok dan tidak. Klik stat >
basic statistics > 2 sample t. Maka akan muncul kotak
dialog.
4. Pada kotak dialog, kotak samples in different columns diisi dengan First : Tak Merokok
dan Second : Perokok. Klik Tak Merokok dan Perokok sehingga tombol select aktif.
Pada options masukkan nilai independent level sebesar 99, test difference : 0, dan
alternative diisi dengan not equal.. Maka akan muncul hasil outputnya.
5. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan diantara keduanya maka menggunakan one
sample t. Dimana kita membedakan nilai perform hypothesis test yang dimulai dari 1.1
dilanjutkan 1.2 hingga didapatkan hasil yang berbeda pada keduanya.

D. HASIL OUTPUT
Nomor 1
a. SPSS
b. Minitab

Nomor 2
a. SPSS

b. Minitab
Nomor 3
a. SPSS
b. Minitab
E. PEMBAHASAN
Dalam proses SPSS dan Minitab menyediakan fasilitas untuk melakukan inferensi statistik.
Proses inferensi yang dimaksud disini adalah membandingkan kualitas produk berdasarkan
parameter nilai rata-rata pengujian sampel. Dengan demikian dapat membantu kita dalam
mengambil keputusan dari hal yang dibandingkan. Dari hasil kesimpulan yang kita dapat
mengetahui manakah yang lebih baik dan mana yang kurang efektif. Pada praktikum ini kami
membahas tentang uji hipotesis dimana kita menentukan manakah yang lebih baik. Proses
inferensi disini kita menggunakan parameter nilai rata-rata atau mean pengujian sampel.
Sehingga di dapat hasil produk manakah yang lebih baik terhadap produk lainnya. Dan bisa
juga sesuai tidaknya kualitas produk terhadap standar yang sudah ditentukan.
Nomor 1
Pada nomor 1 kita akan membandingkan efektifitas pembelajaran dengan cara tradisional
atau tatap muka dengan secara online. Perbandingan ini dilihat dari nilai akhir ujian dari 14
mahasiswa yang menggunakan metode tatap muka dan 12 mahasiswa yang menggunakan
metode online. Untuk menganalisis metode pembelajaran manakah yang lebih efektif, kita
gunakan SPSS dan Minitab sebagai alat hitungnya. Untuk menjawab pertanyaan nomor 1 yaitu
apakah metode pembelajaran tatap muka lebih efektif daripada metode online, maka kita
gunakan metode parametik dengan one sample di SPSS atau Minitab.
a. SPSS
Pada SPSS untuk menjawab petanyaan apakah metode pembelajaran tatap muka lebih
efektif daripada metode online, maka digunakan one sample t test karena jumlah datanya
berbeda. Mahasiswa yang menggunakan metode pembelajaran tatap muka berjumlah 14
orang, sedangkan mahasiswa yang menggunakan metode online berjumlah 12 orang.
Selain itu dengan menggunakan one sample t test data hasil output pada SPSS akan lebih
mudah dipahami dan dianalisis. Sehingga kita dapat mengambil kesimpulan dengan lebih
mudah. Di SPSS kita menggunakan one sample t test dengan cara analyze < compare
means > one sample test. Dari data nomor 1 diketahui nilai sebesar 2%, sehingga di
dapat tingkat kepercayaan sebesar 1- =98%.
Uji Hipotesis :
H0 : µtatapmuka = µonline
H1 : µtatapmuka ≠ µonline
Untuk mengambil sebuah kesimpulan, maka harus ada salah satu dari H0 dan H1 yang
ditolak. Jika nilai p > maka H0 diterima, dan sebaliknya jika p < maka H0 ditolak.
Kita bisa menggunakan nilai test value untuk mengetahui pada nilai test value
berapakah hasil output yang dihasilkaan pada SPSS antara tatap muka dan online berbeda.
Jika kita memasukkan nilai test value sebesar 80 maka hasil output dari SPSS masih sama.
Hal ini juga terjadi jika kita memasukkan nilai test value sebesar 81, hasilnya masih tetap
sama antara tatap muka dan online. Pada saat kita memasukkan nilai test value sebesar 82,
pada hasil output terjadi perbedaan antara tatap muka dan online. Hasil output dari SPSS
diketahui nilai mean dari tatap muka adalah 74.29, sedangkan nilai mean online adalah
76.75. Pada bagian significant, dengan test value sebesar 82 diperoleh untuk sig. tatap
muka sebesar 0.018 sehingga sig. < . Jika p < maka hipotesis awal atau H0 ditolak.
Tetapi jika sig. > maka hipotesis awal atau H0 diterima. Selain itu kita juga dapat melihat
dari nilai interval atau nilai lower dan upper. Pada tatap muka, terdapat nilai lower sebesar
-15.27 dan nilai upper sebesar -16. Jadi diperoleh nilai minus (-) bertemu nilai minus (-).
Pada online, terdapat nilai lower sebesar -11.98 dan nilai upper sebesar 1.48. Jadi diperoleh
nilai minus (-) bertemu nilai plus (+). Jadi jika ada nilai minus (-) bertemu nilai plus (+) maka
lebih baik daripada nilai minus (-) bertemu nilai minus (-).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 98% metode
pembelajaran dengan tatap muka dan online memiliki keefektifan yang berbeda. Metode
pembelajaran dengan online lebih efektif daripada tatap muka dengan alasan bahwa nilai
H0 ditolak. Selain itu karena nilai minus (-) bertemu nilai plus (+) maka lebih baik daripada
nilai minus (-) bertemu nilai minus (-).
b. Minitab
Pada minitab juga sama hasil outputnya dengan SPSS. Untuk menjawab petanyaan
apakah metode pembelajaran tatap muka lebih efektif daripada metode online, maka
digunakan 1 sample t karena jumlah datanya berbeda. Mahasiswa yang menggunakan
metode pembelajaran tatap muka berjumlah 14 orang, sedangkan mahasiswa yang
menggunakan metode online berjumlah 12 orang. Di Minitab kita menggunakan 1 sample t
dengan cara stat > basic statistics > 1 sample t. Dari data nomor 1 diketahui nilai sebesar
2%, sehingga di dapat tingkat kepercayaan sebesar 1- = 98%.
Uji Hipotesis :
H0 : µtatapmuka = µonline
H1 : µtatapmuka ≠ µonline
Untuk mengambil sebuah kesimpulan, maka harus ada salah satu dari H0 dan H1 yang
ditolak. Jika nilai p > maka H0 diterima, dan sebaliknya jika p < maka H0 ditolak.
Seperti pada SPSS ternyata di dapatkan hasil output yang berbeda pada test value
sebesar 82. Hasil output dari Minitab diketahui nilai mean dari tatap muka adalah 74.29,
sedangkan nilai mean online adalah 76.75. Pada bagian p, dengan test value sebesar 82
diperoleh untuk sig. tatap muka sebesar 0.018 sehingga p < . Jika p < maka hipotesis
awal atau H0 ditolak. Tetapi jika p > maka hipotesis awal atau H0 diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 98% metode
pembelajaran dengan tatap muka dan online memiliki keefektifan yang berbeda. Metode
pembelajaran dengan online lebih efektif daripada tatap muka dengan alasan bahwa p <
sehingga nilai H0 ditolak.
Nomor 2
Pada nomor 2, suatu percobaan untuk menentukan apakah atmosfer yang bercampur CO
mempengaruhi kemampuan bernafas dilakukan terhadap 9 orang. Petugas dari Jurusan
Pendidikan Jasmani Virginia Polytechnic Int. dan State Univ. menghubungkan setiap peserta
dengan dua ruang pernafasan, yang salah satunya mengandung CO tinggi, dan ia mengukur
pernafasan masing-masing peserta di setiap ruang dengan urutan acak. Dari soal nomor 2
diketahui bahwa nilai sebesar 5% sehingga didapatkan tingkat kepercayaan sebesar 1 - =
95%.
a. SPSS
Jika menggunakan SPSS maka kita menghitung dengan metode parametrik yaitu paired
samples test. Sehingga kita dapat mengetahui apakah atmosfer yang bercampur CO
meningkatkan banyaknya pernapasan sebesar 2 terhadap atmosfer bersih tanpa CO.
Dengan uji hipotesis bahwa :
H0 : µd = 0
H1 : µd ≠ 0
Dari hasil output dapat dibaca bahwa nilai sig. sebesar 0.688. Jadi nilai sig.> sehingga
H0 dapat diterima. Selain itu nilai lower yaitu sebesar -13.059 dan nilaiupper sebesar 9.059
melewati angka 0. Untuk menjawab pertanyaan soal nomor 2, jawabannya adalah
atmosfer yang bercampur CO meningkatkan banyaknya pernapasan sebesar 2 terhadap
atmosfer yang bersih tanpa CO. Dapat dilihat pada selisih nilai mean yaitu mean tanpa CO
sebesar 35.44 sedangkan mean dengan CO sebesar 37.44. Jika diselisihkan akan
menghasilkan nilai sebesar 2. Sehingga atmosfer yang bercampur CO meningkatkan
banyaknya pernapasan sebesar 2 terhadap atmosfer yang bersih tanpa CO.
b. Minitab
Jika menggunakan Minitab maka metode parametrik yang digunakan adalah 2 sample t.
Pada Minitab kita melakukan percobaan pada alternative, apakah terjadi perbedaan antara
not equal, less than, dan greater. Dari hasil output yang di dapat menunjukkan bahwa nilai
p> sehingga hipotesis dapat diterima. Jika altenative diubah menjadi less than maka nilai
p sebesar 0.18 dimana nilai sebesar 5% atau 0.05. Sehingga p > dan hipotesis diterima.
Jika altenative diubah menjadi greater than maka nilai p sebesar 0.820 dimana nilai
sebesar 5% atau 0.05. Sehingga p > dan hipotesis diterima. Jika altenative diubah
menjadi not equal maka nilai p sebesar 0.360 dimana nilai sebesar 5% atau 0.05.
Sehingga p > dan hipotesis diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis atmosfer
yang bercampur CO meningkatkan banyaknya pernapasan sebesar 2 terhadap atmosfer
yang bersih tanpa CO dapat diterima.

Nomor 3
Pada soal nomor 3 dilakukan uji kadar asam askorbat plasma wanita hamil dibandingkan
antara perokok dengan tidak. 16 wanita pada 3 bulan terakhir kehamilan, yang tidak
menderita penyakit yang berarti dipilih untuk diteliti. Dari 20 ml darah diambil dari setiap
peserta yang berpuasa dahulu selama 10 jam. Dan tedapat pertanyaan untuk menghiitung
selang kepercayaan 99% beda rataan populasi antara kadar asam askorbat plasma perokok
dan tidak. Dan apakah ada perbedaan antara kadar asam askorbat plasma perokok dan tidak.
Dari informasi diatas diketahui bahwa tingkat kepercayaan sebesar 99% sehingga nilai
sebesar 1% atau 0.01.
a. SPSS
Pada SPSS untuk mengetahui nilai beda rataan populasi antara kadar asam askorbat
plasma perokok dan tidak dapat diketahui pada hasil output SPSS yaitu sebesar 0.72571.
Karena µperokok - µtakmerokok = 1.7286 – 1.0029 = 0.72571. Dengan uji hipotesis :
H0 : µperokok = µtakmerokok
H1 : µperokok ≠ µtakmerokok
Untuk mengambil sebuah kesimpulan, maka harus ada salah satu dari H0 dan H1 yang
ditolak. Jika nilai p > maka H0 diterima, dan sebaliknya jika p < maka H0 ditolak.
Kita bisa menggunakan nilai test value untuk mengetahui pada nilai test value
berapakah hasil output yang dihasilkaan pada SPSS antara tak merokok dan perokok
berbeda. Jika kita memasukkan nilai test value sebesar 1.1 maka hasil output dari SPSS
masih sama. Hal ini juga terjadi jika kita memasukkan nilai test value sebesar 1.2, hasilnya
masih tetap sama antara tak merokok dan perokok. Pada saat kita memasukkan nilai test
value sebesar 1.4, pada hasil output terjadi perbedaan antara tak merokok dan perokok.
Hasil output dari SPSS diketahui nilai mean dari tak merokok adalah 1.0022, sedangkan
nilai mean online adalah 1.7286. Pada bagian significant, dengan test value sebesar 1.4
diperoleh untuk sig. tak merokok sebesar 0.002 sehingga sig. < . Jika p < maka hipotesis
awal atau H0 ditolak. Tetapi jika sig. > maka hipotesis awal atau H0 diterima. Selain itu kita
juga dapat melihat dari nilai interval atau nilai lower dan upper. Pada tak merokok,
terdapat nilai lower sebesar -0.6969 dan nilai upper sebesar -0.0986. Jadi diperoleh nilai
minus (-) bertemu nilai minus (-). Pada perokok, terdapat nilai lower sebesar -2.1830 dan
nilai upper sebesar 2.8401. Jadi diperoleh nilai minus (-) bertemu nilai plus (+). Jadi jika ada
nilai minus (-) bertemu nilai plus (+) maka lebih baik daripada nilai minus (-) bertemu nilai
minus (-).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 99% terdapat perbedaan
kadar asam askorbat plasma perokok dan tak merokok karena H0 ditolak.
b. Minitab
Pada Minitab hasil untuk beda rataan antara kadar asam askorbat perokok dan tidak
adalah sama dengan hasil output SPSS yaitu sebesar 0.726 yang didapat dari hasil selisih
rata-rata tak merokok dan perokok. Sama seperti pada SPSS kita mencari pada perform
hypothesis berapakah antara perokok dan tidak terdapat perbedaan. Setelah dilakukan
percobaan ternyata pada perform hypothesis sebesar 1.4 terjadi perbedaan. Pada Tak
merokok nilai p sebesar 0.002 sehingga nilai p < . Jika p < maka hipotesis awal atau H0
ditolak. Tetapi jika sig. > maka hipotesis awal atau H0 diterima. Jadi dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan kadar asam askorbat plasma perokok dan tak merokok karena
H0 ditolak sehingga tidak mungkin µperokok = µtakmerokok.

F. KESIMPULAN
1. Inferensi statistik dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS dan Minitab.
2. Hasil output dari SPSS dan Minitab mempunyai kesamaan dan semuanya ditentukan oleh
confidence level yang bisa diatur dan diubah.
3. Statistik inferensial dapat digunakan untuk membandingkan suatu kualitas dua jenis hal
atau produk untuk menentukan manakah yang lebih baik dan sesuai ketentuan yang
diberikan.
4. Distribusi z dan Distribusi Student’s t dapat digunakan untuk menganalisis permasalahan
tentang perbandingan atau komparasi kualitas suatu produk atau yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai