Anda di halaman 1dari 25

PRAKTIKUM

STATISTIK INDUSTRI

DISUSUN

NAMA : ADIPA SINUHAJI

NIM : 2103051

JUDUL BAB : ANALISIS PAIRED SAMPLES T TEST

TANGGAL : 21 MARET 2022

POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI MEDAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Mengetahui apa itu analisis Paired Samples T-Test dengan benar.

2. Supaya dapat mengetahui cara menganalisis data paired sampel T-Test dengan
menggunakan program SPSS.

3. Mampu memahami rumus perhitungan paired samples Test.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Paired T-Test merupakan Uji parametrik yang dapat digunakan pada dua data
berpasangan. Tujuan dari uji ini adalah untuk melihat apakah ada perbedaan rata-rata
antara dua sampel yang saling berpasangan atau berhubungUji Paired Sample T Test
adalah pengujian yang digunakan untuk membandingkan selisih dua mean dari dua
sampel yang berpasangan dengan asumsi data berdistribusi normal. Sampel
berpasangan berasal dari subjek yang sama, setiap variabel diambil saat situasi dan
keadaan yang berbeda.

Uji ini juga disebut Uji T. Uji Paired Sample T Test menunjukkan apakah sampel
berpasangan mengalami perubahan yang bermakna. Hasil uji Paired Sample T Test
ditentukan oleh nilai signifikansinya. Nilai ini kemudian menentukan keputusan yang
diambil dalam penelitian.

Paired sample t-test digunakan dalam penelitian komparasi dengan membandingkan


nilai dari dua kelompok yang yang berkaitan. Kelompok yang berkaitan berarti data
didapat dari dua kelompok dengan subjek yang sama namun dalam waktu pengetesan
yang berbeda.

Misalkan kita ingin membandingkan konsentrasi siswa sebelum dan sesudah makan
siang, maka teknik ini dapat digunakan. Teknik ini masuk dalam keluarga teknik
analisis statistik parametrik, sehingga untuk dapat dilakukan analisis harus dipenuhi
beberapa asumsi. Salah satu asumsi yang berlaku bagi semua analisis statistik
parametrik adalah asumsi normalitas.Selain untuk penelitian survey, teknik ini juga
sering dilakukan untuk analisis penelitian eksperimen dengan desain satu kelompok.

Paired sample t-test digunakan apabila data berdistribusi normal.

Menurut Widiyanto (2013), paired sample t-test merupakan salah satu metode
pengujian yang digunakan untuk mengkaji keefektifan perlakuan, ditandai adanya
perbedaan rata-rata sebelum dan rata- rata sesudah diberikan perlakuan.
Sampel berpasangan dapat berupa :

a. Satu sampel yang diukurdua kali misalnya sebelum sampel diberi iklan dan sesudah
diberi iklan. Yang diukur selanjutnya adalah apakah setelah diberi iklan anggota
sampel yang membeli barang lebih banyak dari pada anggota sampel sebelum diberi
iklan atau tidak.

b. Dua sampel berpasangan diukur bersama, misalnya sampel yang satu diberi iklan,
sampel yang lain tidak. Yang diukur selanjutnya adalah apakah anggota sampel yang
diberi iklan memberi barang lebih banyak atau tidak dari pada yang tidak diberi iklan.

Uji t adalah salah satu uji yang digunakanuntuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan yang signifikan (menyakinkan) dari dua mean sampel (dua buah variabel
yang dikomparasikan). Uji t dapat dibagi menjadi 2 , yaitu uji t yang digunakan untuk
pengujian hipotesis 1 sampel dan uji tyang digunakan untuk pengujian hipotesis 2
sampel.

Bila dihubungkan dengan kebebasan (independency) sampel yang digunakan (khusus


bagi uji t dengan 2 sampel), maka uji t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji t untuk sampel
bebas (independent) dan uji t untuk sampel berpasangan (paired).(Ridwan, 2006).

Paired Sampel t-Test adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan
rata-rata dua grup yang salingberpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan
sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau
pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah
treatment.(Sugiyono,2010)

Rumus Paired Sample T-Test, analisis Paired-Samples T Test merupakan prosedur


yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group.
Artinya pula analisis ini berguna untuk melakukan pengujian terhadap dua sampel yang
berhubungan atau dua sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan
untuk menguji bahwa tidak atau adanya pengaruh antara dua variabel. Data boleh
terdiri atas dua pengukuran dengan subjek yang sama atau satu.

pengukuran dengan beberapa subjek. Adapun rumus Paired Sample T-Test

adalah sebagai berikut: 𝑡 = 𝑋1−𝑋2 +y 𝑆2 𝑆2

√ 1+ 2

𝑛1 𝑛2

Keterangan:

𝑋 1= Rata-rata sampel 1 𝑛1= Varian sampel 1

𝑋2= Rata-rata sampel 2 𝑛2= Varian sampel 2

𝑆 1= Simpangan baku sampel y= Korelasi antar dua sampel


1

Untuk memudahkan perhitungan, maka seluruhperhitungan dilakukan dengan


bantuan komputer program SPSS 16.0 for windows sehingga tidak diperlukan
melakukan perbandingan antara hasil penelitian dengan tabel statistik karena dari
out put komputer dapat diketahui besarnya nilai P diakhir semua teknik statistik
yang diuji.(Nurjannah. 2006)

Syarat –syarat penggunaan Paired Sample T –Test, terdiridari :

1. Uji komparasi antar dua nilai pengamatan berpasangan, misalnya: sebelum dan
sesudah

2. Digunakan pada uji parametrik dimana syaratnya sebagai berikut: • Satu sampel
(setiap elemen mempunyai 2 nilai pengamatan)

• Merupakan data kuantitatif (rasio-interval)

• Data berdistribusi normal (di populasi terdapat distribusi difference = d yang


berdistribusi normal dengan mean μd=0 dan variance =1). (Sugiyono,2010).
Metode Paired sample t test merupakan metode parametrik yang memerlukan
pengujian asumsi agar nilai yang diperoleh valid. Adapun asumsi yang harus
dipenuhi pada metode ini adalah : Asumsi 1 : Skala pengukuran pada variabel
dependent adalah kontinu (Interval atau Rasio). Umar, H. (2013).

Uji T digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen


berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

Uji T tidak berpasangan. Perbedaan yang mendasar uji T tidak berpasangan


dengan uji t berpasangan adalah bahwa uji t tidak berpasangan membandingkan
dua sample dari dua populasi yang berbeda. Biasanya uji t tidak berpasangan ini
sering disebut “with-whitout test”. Arikunto, S. (2006).

Nilai signifikansi (2-tailed) < 0.05 menunjukkan adanya perbedaan yang


signifikan antara variabel awal dengan variabel akhir. Ini menunjukkan terdapat
pengaruh yang bermakna terhadap perbedaan perlakuan yang diberikan pada
masing-masing variabel.
BAB 3

PROSEDUR KERJA

Latihan 1

1. Pertama Buka Aplikasi SPSS yang sudah di download sebelumnya setelah


dibuka klik Kolom Variabel view untuk mengisi data pada data view nanti seperti
yang ada pada gambae dibawah ini.

2. Setelah itu Masukkan data pada Variabel View untuk Pre Test dan Post Test
seperti yang ada pada gambar dibawah ini.
3. Input data pada Latihan 1 pada data view yang sudah tertera pada modul yang
diberikan seperti pada gambar dibawah ini.

4. Setelah itu Klik Analyze>>Compare means>>Paired-Samples T-Test klik


seperti yang ada pada gambar dibawah ini.

5. Setelah di klik akan muncul dialog seperti yang ada pada gambar dibawah ini.
6. Pada kotak dialog diatas klik Pre-Test pada Variabel 1 dan Post-Test pada
Variabel 2 seperti yang ada pada gambar dibawah ini.

7. Setelah itu klik OK akan muncul Output Pada Latihan 1 seperti gambar yang
ada dibawah ini.
Latihan 2

1. Pertama Buka Aplikasi SPSS yang sudah di download sebelumnya setelah


dibuka klik Kolom Variabel view untuk mengisi data pada data view nanti seperti
yang ada pada gambae dibawah ini.
2. Setelah itu Masukkan data pada Variabel View untuk Nama, Test 1 dan Test 2
seperti yang ada pada gambar dibawah ini.

3. Input data pada Latihan 2 pada data view yang sudah tertera pada modul yang
diberikan seperti pada gambar dibawah ini.

4. Setelah itu Klik Analyze>>Compare means>>Paired-Samples T-Test klik


seperti yang ada pada gambar dibawah ini.
5. Setelah di klik akan muncul dialog seperti yang ada pada gambar dibawah ini.

6. Pada kotak dialog diatas klik Test 1 pada Variabel 1 dan Test 2 pada Variabel
2 seperti yang ada pada gambar dibawah ini.
7. Setelah itu klik OK akan muncul Output Pada Latihan 2 seperti gambar yang
ada dibawah ini.

Latihan 3

1. Pertama Buka Aplikasi SPSS yang sudah di download sebelumnya setelah


dibuka klik Kolom Variabel view untuk mengisi data pada data view nanti seperti
yang ada pada gambae dibawah ini.
2. Setelah itu Masukkan data pada Variabel View untuk Nama, dan Nilai Sebelum
dan Nilai Sesudah seperti yang ada pada gambar dibawah ini.

3. Input data pada Latihan 2 pada data view yang sudah tertera pada modul yang
diberikan seperti pada gambar dibawah ini.
4. Setelah itu Klik Analyze>>Compare means>>Paired-Samples T-Test klik
seperti yang ada pada gambar dibawah ini.

5. Setelah di klik akan muncul dialog seperti yang ada pada gambar dibawah ini.
6. Pada kotak dialog diatas klik Nilai sebelum pada Variabel 1 dan Nilai Sesudah
pada Variabel 2 seperti yang ada pada gambar dibawah ini.

7. Setelah itu klik OK akan muncul Output Pada Latihan 3 seperti gambar yang
ada dibawah ini.
BAB 4

PEMBAHASAN

Latihan 1

Paired Samples Statistics

Std. Std. Error


Mean N Deviation Mean

Pair 1 Pretest 54.62 13 10.300 2.857

Posttest 67.69 13 10.727 2.975

Interpretasi Ouput Bagian Pertama (Paired Samples Statistics) Pada output ini kita
diperlihatkan hasil ringkasan statistik dari kedua sampel atau data Pretest dan
Posttest. Untuk nilai Pretest diperoleh rata-rata hasil mencar ilmu yakni 54,62.
Sedangkan untuk nilai Posttest diperolah nilai rata-rata hasil mencar ilmu sebesar
67,69. Jumlah responden atau siswa yang dijadikan sampel sebanyak 13 orang siswa.
Untuk Std. Deviation dan Std. Error Mean 2,857 dan 2,975.

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pretest & Posttest 13 .350 .242

Pada output kedua ini menjelaskan hasil korelasi dari sample berpasangan yang
terdiri dari jumlah data yaitu 13, dengan nilai correlation 0,350 dan signifikansi
0,242. Dari hasil berikut menunjukkan bahwa signifikansi > 0,005, itu mengartikan
bahwa hubungannya tidak signifikan antara pre test dan post test penggunaan metode
STAD suatu kelompok siswa.

Output diatas menjeaskan tentang paired sample T test, dengan taraf kepercayaan
95%.

Penentuan hipotesis

Ho= tidak ada perbedaan penggunaan metode STAD suatu kelompok siswa antara
pre test dan post test

Ha= ada perbedaan penggunaan metode STAD suatu kelompok siswaantara pre test
dan post test

Taraf signifikan yaitu 0,05

Menentukan t hitung dan t table , dari output diperoleh bahwa t hitung sebesar -3,930,
t table dapat dilihat dari df, yaitu n-1, sehingga 14-1=13. Sehingga diperoleh t table
sebesar =TINV(0,05;13) adalah 2,16. Hal ini menunjukkan bahwa –t hitung < -t
table, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan disimpulkan ada perbedaan penggunaan
metode STAD suatu kelompok siswa antara pre test dan post test.
Latihan 2

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Test_1 25.13 15 2.560 .661

Test_2 30.33 15 3.352 .866

Pada output ini menjelaskan tentang statistic kelompok maka dapat kita lihat data
berpasangan yang berupa mean test 1 adalah 25,13 dan test 2 adalah 30,33. Dengan
jumlah data pre test dan post test adalah 13 dengan standar error mean 0,661 dan
0,866.

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Test_1 & Test_2 15 .785 .001

Pada output ini menjelaskan hasil korelasi dari sample berpasangan yang terdiri dari
jumlah data yaitu 15, dengan nilai correlation 0,785 dan signifikansi 0,001. Dari hasil
berikut menunjukkan bahwa signifikansi < 0,005, itu mengartikan bahwa
hubungannya signifikan antara test 1 dan test 2 peningkatan kekuatan kelompok
perlakuan dengan pelatihan angkat dumbel.
Output berikut menjelaskan tentang paired sample T test, dengan taraf kepercayaan
95%.

Penentuan hipotesis

Ho= tidak ada perbedaan peningkatan kekuatan kelompok perlakuan dengan


pelatihan angkat dumbel test 1 dan test 2

Ha= ada perbedaan peningkatan kekuatan kelompok perlakuan dengan pelatihan


angkat dumbel test 1 dan test 2.

Taraf signifikan yaitu 0,05

Menentukan t hitung dan t table , dari output diperoleh bahwa t hitung sebesar -9,696,
t table dapat dilihat dari df, yaitu n-1, sehingga 15-1=14. Sehingga diperoleh t table
sebesar =TINV(0,05;14) adalah 2,144. Hal ini menunjukkan bahwa –t hitung < -t
table, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan disimpulkan ada perbedaan peningkatan
kekuatan kelompok perlakuan dengan pelatihan angkat dumbel test 1 dan test 2.

Latihan 3

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Nilai_Sebelum 59.53 15 9.109 2.352

Nilai_Sesudah 59.40 15 9.417 2.432

Pada output ini menjelaskan tentang statistic kelompok data yang berpasangan berupa
mean nilai sebelum adalah 58.80 dan nilai sesudah adalah 59.40, dengan jumlah data
nilai sebelum dan nilai sesudah adalah 15 dengan standar error mean 2,352 dan
2,432.
Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Nilai_Sebelum &


15 .961 .000
Nilai_Sesudah

Pada output ini menjelaskan hasil korelasi dari sample yang berpasangan terdiri dari
jumlah data yaitu 15, dengan nilai correlation 0,961 dan signifikansi 0,000. Dari hasil
berikut menunjukkan bahwa signifikansi < 0,005, itu mengartikan bahwa
hubungannya signifikan antara nilai sesudah dan nilai sebelum pemberian materi.

Output berikut menjeaskan tentang paired sample T test, dengan taraf kepercayaan
95%.

Penentuan hipotesis :

Penentuan hipotesis :

Ho= tidak ada perbedaan antara nilai sesudah dan nilai sebelum pemberian materi.

Ha= ada perbedaan antara nilai sesudah dan nilai sebelum pemberian materi.

Taraf signifikan yaitu 0,05


Menentukan t hitung dan t table , dari output diperoleh bahwa t hitung sebesar 197, t
table dapat dilihat dari df, yaitu n-1, sehingga 15-1=14. Sehingga diperoleh t table
sebesar =TINV(0,05;14) adalah 2,144. Hal ini menunjukkan bahwa –t hitung > -t table,
maka Ho diterima dan Ha ditolak dan disimpulkan tidak ada perbedaan antara nilai
sesudah dan nilai sebelum pemberian materi.
BAB 5

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari pratikum Analisis Paired Sampel T-Test adalah:

1. Adapun pengertian dari analisis paired sampel t-test adalah pengujian yang
digunakan untuk membandingkan selisih dua mean dari dua sampel yang
berpasangan dengan asumsi data berdistribusi normal.Uji Paired Sample T Test
menunjukkan apakah sampel berpasangan mengalami perubahan yang bermakna.
2. Adapun cara untuk menganalisis paired sampel t-test menggunakan SPSS yaitu,
pertama-tamabuka program SPSS. Lalu masukkan variabel pada variabel view, lalu
input data pada data view. Kemudian klik analyze, lalupilih compare means, pilih
paired sample t-test. Maka akan keluar kotak dialog, di kotak tersebut masukkan
masing-masing variabel kedalam kolom paired variabel. Lalu klik OK maka output
data tersebut akan keluar.
3. Adapun rumus Paired Sample T-Test adalah sebagai berikut:

𝑡 = 𝑋1−𝑋2 +y

𝑆2 𝑆2

√1+2

𝑛1 𝑛2

Keterangan: 𝑋 1= Rata-rata 𝑛1= Varian sampel 1


sampel 1

𝑋2= Rata-rata sampel 2 𝑛2= Varian sampel 2

𝑆 1= Simpangan baku sampel y= Korelasi antar dua sampel


1

𝑆2= Simpangan baku sampel 2


DAFTAR PUSTAKA

Nurjannah, 2006. “Model Pelatihan Minitab 13” Malang: Karisma Learning Techno
logies.

Ridwan. 2006. “StatistikauntukPenelitian”.Bandung : Alfabeta

Santoso, 2005.“Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS Versi 11.5”

Jakarta: Gramedia.

Sugiyono. 2010. “StatistikauntukPenelitian”. Bandung : Alfabeta

Sumantri, S. (2015). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Suyanto, W. (2013). Penggunaan Efi Scanner Sebagai Media Pembelajaran Untuk


Meningkatkan Minat, Motivasi, dan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan
Vokasi. Vol.3 (2) hlm. 192.

Anda mungkin juga menyukai