Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH STATISTIKA DASAR

UJI-T DEPENDENT ( BERHUBUNGAN )

Disusun Oleh :
ETTY LISMAWATI ( 5616167838 )

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Mahdiyah,M.Kes

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam uji statistik parametrik terdapat beberapa uji yang dapat digunakan
untuk mengambil kesimpulan tentang populasi dari sampel tersebut yang
diambil. Seandainya sampel yang diambil merupakan sampel yang saling
berhubungan, maka akan timbul suatu permasalahan bagaimana cara (metode)
menganalisisnya dan uji statistik apa yang digunakan. Salah satu uji statistik
parametrik digunakan adalah uji T-test dependent.
T- test atau uji t adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol. Uji t pertama kali dikembangkan oleh
William Seely Gosset pada tahun 1915. Uji t dapat dibagi menjadi 2 , yaitu uji t
yang digunakan untuk pengujian hipotesis 1 sampel dan uji t yang digunakan
untuk pengujian hipotesis 2 sempel. Bila duhubungkan dengan kebebasan
(independency) sampel yang digunakan (khusus bagi uji t dengan 2 sampel),
maka uji t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji t untuk sampel bebas (independent) dan
uji t untuk sampel berpasangan (paired).
Uji t - test dependent adalah pengujian yang mana tidak adanya perbedaan
yang signifikan antara nilai variabel dari dua sampel yang berpasangan atau
berkolerasi.Fungsi dari t-test dependent adalahuntuk membandingkan rata-rata
dua grup yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan
sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami 2
perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan
sesudah dilakukan sebuah perlakuan.Syarat jenis uji t test dependent adalah:
(a) data berdistribusi normal; (b) kedua kelompok data adalah dependen (saling
berhubungan/berpasangan); dan (c) jenis data yang digunakan adalah numeric
dan kategorik (dua kelompok).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah uji t test dependent?
2. Apakah fungsi dari penggunaan t test dependent ?
3. Bagaimana syarat syarat penggunaan uji t test dependent?
4. Bagaimana konsep hipotesis dalam statistika?

5. Bagaimana langkah langkah penggunaan uji t test dependent?


C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Membahas pengertian uji t test dependent.
2. Membahas fungsi dari penggunaan uji t test dependent.
3. Membahas syarat syarat penggunaan uji t test dependent.
4. Membahas konsep hipotesis dalam statistika.
5. Membahas langkah langkah penggunaan uji t test dependent.
D. Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang signifikan
bagi pembacanya dalam memahami dan mengimplementasikan konsep hipotesis
dalam perhitungan statistika yang berguna dalam melakukan penelitian.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah dari Uji T Test Dependent
Tes t atau uji t adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran
atau kepalsuan hipotesis nol. Uji t pertama kali dikembangkan oleh William Seely
Gosset pada tahun 1915. Awalnya William Seely Gosset menggunakan nama
samaran Student, dan huruf t yang terdapat dalam istilah uji t dari huruf terakhir
nama beliau. Uji t disebut juga dengan nama student t.(Ridwan, 2006)
Uji t (t test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam masalah
masalah

praktis

statistika.

Uji

merupakan

dalam

golongan

statistika

parametrik.Statistik uji ini digunakan dalam pengujian hipotesis, uji t digunakan


ketika informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui. Uji t
adalah salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan yang signifikan (menyakinkan) dari dua mean sampel (dua buah

variabel yang dikomparasikan). Uji t dapat dibagi menjadi 2 , yaitu uji t yang
digunakan untuk pengujian hipotesis 1 sampel dan uji t yang digunakan untuk
pengujian

hipotesis

sampel.

Bila

duhubungkan

dengan

kebebasan

(independency) sampel yang digunakan (khusus bagi uji t dengan 2 sampel),


maka uji t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji t untuk sampel bebas (independent) dan
uji t untuk sampel berpasangan (paired).(Ridwan, 2006)
B. Pengertian dari Uji T-Test Dependent
T-test dependent atau sering diistilakan dengan Paired Sampel t-Test, adalah
jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang
saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah
sampel dengan subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau
pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan
sebuah treatment.(Sugiyono, 2010)
Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), definisi dari t test dependent adalah
pengujian yang mana tidak adanya perbedaan yang signifikan antara nilai variabel
dari dua sampel yang berpasangan atau berkolerasi.
Sampel berpasangan dapat berupa :
1. Satu sampel yang diukur dua kali misalnya sebelum sampel diberi iklan dan
sesudah diberi iklan. Yang diukur selanjutnya adalah apakah setelah diberi
iklan anggota sampel yang membeli barang lebih banyak daripada anggota
sampel sebelum diberi iklan atau tidak.
2. Dua sampel berpasangan diukur bersama, misalnya sampel yang satu diberi
iklan, sampel yang lain tidak. Yang diukur selanjutnya adalah apakah anggota
sampel yang diberi iklan memberi barang lebih banyak atau tidak dari pada
yang tidak diberi iklan.
C. Fungsi dari Uji T-test dependent
Fungsi dari t-test dependent adalahuntuk membandingkan rata-rata dua grup
yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah
sampel dengan subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau
pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan
sebuah perlakuan. Selain itu untuk menguji efektifitas suatu perlakuan terhadap
suatu besaran variabel yang ingin ditentukan, misalnya untuk mengetahui

efektifitas

metode

penyuluhan

terhadap

peningkatan

pengetahuan

dari

responden.(Ridwan, 2009)
D. Syarat Syarat Penggunaan Uji T - Test Dependent
Syarat syarat penggunaan uji t test dependent, terdiri dari :
1. Uji komparasi antar dua nilai pengamatan berpasangan, misalnya: sebelum
dan sesudah
2. Digunakan pada uji parametrik dimana syaratnya sebagai berikut:
a. satu sampel (setiap elemen mempunyai 2 nilai pengamatan)
b. merupakan data kuantitatif (rasio-interval)
c. Data berdistribusi normal (di populasi terdapat distribusi difference = d yang
berdistribusi normal dengan mean d=0 dan variance =1)
(Sugiyono, 2010)

E. Jenis Hipotesis pada Uji T - Test Dependent


1. Uji dua arah. Pada hipotesis awal tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata1 dan rata-rata 2, sedangkan pada hipotesis alternatif
sebaliknya yaitu terdapat perbedaan rata-rata 1 dan rata-rata 2.

2. Uji satu arah dimana pada hipotesis awal kelompok atau sampel 1 memiliki
rata-rata sama dengan atau lebih besar dengan rata-rata kelompok 2.
sedangakan hipotesis alternatif rata-rata kelompok 1 lebih kecil dibandingkan
dengan rata-rata kelompok 2.

3. Uji satu arah ini kebalikan pada hipotesis kedua, dimana pada hipotesis awal
kelompok atau sampel 1 memiliki rata-rata sama dengan atau lebih kecil
dengan rata-rata kelompok 2. sedangakan hipotesis alternatif rata-rata
kelompok 1 lebih besar dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2.

Hipotesis awal ditolak, bila:


|t hitung| > t tabel( terdapat perbedaan / Ha)
atau:
Hipotesis awal diterima, bila:
|t hitung| <= t tabel (tidak terdapat perbedaan / Ho)

F. Rumus
Menurut Sugiyono (2010), rumus uji t-test dependent, yaitu :
Statistik hitung (t hitung):

Dimana:

Keterangan
D

= Selisih x1 dan x2 (x1-x2)

= Jumlah Sampel

X bar

= Rata-rata

Sd

= Standar Deviasi dari d.

G. Langkah Menggunakan Uji T Test Dependent

Menurut Ratih (2014), Langkah-langkah pengujian signifikansi (hipotesis) dalam


Pengujian Perbedaan Ratarata Dua kelompok berpasangan:
1. Tetapkan H0 dan H1
2. Tetapkan titik kritis (tingkat kepercayaan 95 %) atau (tingkat kepercayaan 99
%) yang terdapat pada tabel t.
3. Tentukan daerah kritis, dengan db = n -1.
4. Tentukan t hitung dengan menggunakan rumus.
5. Lakukan uji signifikansi dengan membandingkan besarnya t hitung dengan
t tabel.

H. Contoh Kasus dalam Pengerjaan Pengujian Signifikansi (hipotesis)


Suatu kegiatan penelitian eksperimental, telah berhasil menemukan metode
ABG sebagai metode baru untuk mengajarkan mata kuliah Statistika Dasar.
Dalam rangka uji coba terhadap efektifitas atau keampuhan metode baru itu,
dilaksanakan penelitian lanjutan dengan mengajukan Hipotesis Nol (Nihil) yang
mengatakan : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai Statistika Dasar
antara sebelum dan sesudah di terapkannya metode ABG sebagai metode
mengajar mahasiswa UIB semester 6. Dalam rangka pengujian ini diambil sampel
sebanyak 20 mahasiswa. Gunakan taraf kepercayaan 95 % (alfa=5% ) untuk
menguji pernyataan (Hipotesis) tersebut.
Datanya Sebagai berikut:
Nama
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K

Nilai Statistika II
Sebelum Sesudah
78
75
60
68
55
59
70
71
57
63
49
54
68
66
70
74
81
89
30
33
55
51

L
40
50
M
63
68
N
85
83
O
70
77
P
62
69
Q
58
73
R
65
65
S
75
76
T
69
86
Langkah -langkah yang dilakukan:
1. Menentukan Hipotesis yang digunakan, yaitu:
Ho:Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sebelum dan
sesudah
Ha:Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar sebelum dan sesudah

2. Menetapkan titik kritis yaitu alfa 5%


3. Menentukan daerah kritis, dengan db = n -1=20-1=19
4. Menentukan t hitung
a)Memulai dengan menghitung selisih D.

b)Menghitung Standar Deviasi:

c) Menghitung t hitung:

d)Melakukan uji signifikansi


Diketahui t tabel = 2,093. Sehingga |t hitung| > t tabel.
Sehingga dapat disimpulkan:
Ho ditolak , sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara hasil belajar statistika II sebelum dan sesudah diterapkannya Metode
ABG.
Sumber :Setiawan, 2013

Contoh Mengoperasikan SPSS


Ada sebuah kasus seperti berikut: Seorang guru mapel matematika
berhipotesis bahwa skor nilai rata-rata mapel matematika yang akan diperoleh
peserta didiknya jauh berbeda dari yang sebelumnya (sebelum diajar). Untuk
membuktikan hipotesis tersebut, guru itu mengadakan tes (pre-tes) pada 30
siswa, dimana 30 siswa itu kemudian diajar selama 1 bulan. 1 bulan kemudian
guru tersebut mengadakan tes lagi (post-tes) pada 30 siswa itu dan hasilnya
ditunjukkan pada tabel 1 di bawah ini. Dengan taraf kesalahan 5% apakah
hipotesis guru dapat diterima? (dengan catatan data berdistribusi normal dan
homogen)

Tabel 1
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
a.

N-Pretes
63
75
60
76
63
78
88
73
58
68
73
75
68
85
68

N-Postes
65
75
75
85
85
80
85
70
85
85
90
70
85
75
75

Hipotesis
a) H0 : N-Pretest = N-Postes (Skor rata-rata hasil belajar tidak ada
perbedaan.)
b) H1 : N-Pretest N-Postes (Skor rata-rata hasil belajar ada perbedaan.)

b.

Mengoperasikan SPSS
a) Buka
aplikasi
SPSS
yang
antum
miliki
seperti
pada uji
normalitas dan homogenitas variansi, sehingga muncul tampilan seperti
pada gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Tampilan awal SPSS


b)

Klik variable view yang ada di pojok kiri bawah dari spss seperti
pada ujinormalitas, sehingga akan muncul seperti gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2. Variable view yang belum diisi

c)

Buatlah lapak dengan ketentuan seperti di bawah ini:


Name: Isi dengan nama variable anda (terserah mau diberi nama apa saja
biasanya dalam bentuk singkatan), dalam hal ini saya mengisinya dengan
kata NPretes untuk baris 1 dan NPostes untuk baris 2.
Type: Pilih Numeric
Width: Isi dengan angka 8
Decimal: Isi dengan angka 0
Label: Isi dengan kepanjangan dari name di atas, dalam hal ini saya mengisinya
dengan Nilai Pretes untuk baris 1 dan Nilai Postes untuk baris 2.
Value: pilih none
Missing: Pilih none
Columns: Isi dengan angka 8
Align: Pilih right (terserah user)
Measure: Pilih scale

Gambar 3 Tampilan varible view yang sudah di isi


d)
e)

Kalau sudah selesai klik data view (sebelahnya variable view)


Masukkan data nilai NPretes dan NPostes ke dalam kolom yang sudah
disediakankan di spss dengan di ketik atau copas.

Gambar 4. Tampilan data view yang sudah di isi


f)

Klik menu analyze- pilih compare means pilih Independent-sample T test

Gambar 5. Langkah-langkah pengoperasian


g)

Akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini

Gambar 6. Kotak dialog paired sample T test

h)

Pindahkan semua variable (NPretes dan NPostes) ke kolompaired


variabel dengan cara klik variable kemudian klik tanda panah yang mengarah
ke paired
variabel (). Klikoption isikan 95% pada
kolom convidence
interval. Klikcontinue.

Gambar 7. Kotak dialog paired sample Ttes


i)
j)

Klik ok
Output

Gambar 8. Output
k)

3.

Pengambilan keputusan
Jika sig. lebih besar dari 0,05 maka terima H 0 (N-Pretest = N-Postes)
Jika sig. kurang dari 0,05 maka terima H1 (N-Pretest N-Postes)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil hitung spss diperoleh t -2,656 df 14 dan signifikansi 0,019.
Karen sig. (2-tailed) < 0,05 dengan demikian maka disimpulkan terima H 1 yang
berarti bahwa skor rata-rata hasil belajar mapel matematika sebelum dan
sesudah diajar terdapat perbedaan yang signifikan.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Uji T atau T test adalah salah satu tes statistic yang dipergunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua
buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak
terdapat perbedaan signifikan (dalam Sudijono, 2009: 278).
Dengan uji T ini, kita dapat menguji rerata dua sampel bebas dan variasi
populasinya kedua-duanya diketahui, pengujian rerata dua sampel bebas dan kedua
variasi populasinya tidak diketahui, tetapi diasumsikan sama, dan pengujian dua
sampel bebas dan kedua variasi populasinya tidak diketahui.

Daftar Pustaka

Nasrul, Setiawan.2013. Uji t Perbedaan Ratarata Dua kelompok berpasangan


(dependent)

parametrik

(online),

(http://statistikceria.blogspot.com/2013/12/Pengujian-Perbedaan-Ratarata-Dua-kelompok-berpasangan-dependent-parametrik.html,

diakses

tanggal 1 Desember 2014)


Ridwan. 2006. Dasar Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta
Ridwan. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Ridwan. 2009. Pengantar Statistika Sosial. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Ismed, Basuki dan Sudarmono. 2014. Pengujian Hipotesis (ppt 6 pengujian
hipotesis). Surabaya
Hasan, Iqbal. 1999. Pokok-poko Materi Statistik . Jakarta: PT. Bumi Aksara
Hanafiah, Kemas Ali. 2010. Dasar-dasar Statistika : aneka bidang ilmu pertanian dan
hayati. Jakarta: Rajawali Pers
Hamang, Abdul. 2005. Metode Statistika. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai