Anda di halaman 1dari 2

Analisis Uji-t Sampel Berpasangan (Paired-Samples T-test)

Pengertian Uji-t untuk data sampel berpasangan (paired-samples T-test) digunakan untuk
membandingkan rata-rata dua variabel dalam suatu group sampel tunggal. Uji ini menghitung selisih
antara nilai dua variabel pada setiap kasus dan menguji apakah selisih rata-rata tersebut bernilai nol.

Uji-t untuk sampel berpasangan (paired-samples T-test) juga digunakan untuk menguji hipotesis
bahwa tidak ada selisih antara dua variabel. Data dapat berasal dari dua ukuran dari subjek yang
sama atau satu ukuran dari pasangan subjek.

Perhitungan statistik dilakukan untuk masing-masing variabel dan pasangan variabel, yaitu: 1. Untuk
tiap variabel akan dihitung rata-rata, ukuran sampel, standar deviasi, dan standar error rata-rata. 2.
Untuk tiap pasangan variabel akan dihitung korelasi, selisih ratarata, uji-t dan selang kepercayaan
untuk selisih rata-rata, standar deviasi, dan standar error rata-rata.

Uji-t untuk sampel berpasangan (paired-samples T-test) ini menghasilkan:

Statistik deskriptif untuk tiap variabel yang diuji. 2. Korelasi Pearson antara tiap pasangan dan nilai
signifikansinya. 3. Selang kepercayaan untuk selisih rata-rata. Kriteria data yang dapat diuji dengan
menggunakan uji-t satu sample (one-sample T-test), yaitu: 1. Data yang digunakan adalah data
kuantitatif (interval dan rasio). 2. Data berdistribusi normal. Rumus yang digunakan untuk uji-t dua
sampel berpasangan (paired sample T-test) adalah sebagai berikut:

Kasus :

Seorang peneliti ingin mengetahui tentang efektivitas pelatihan komunikasi efektif untuk
meningkatkan self-efficacy akademik mahasiswa. Untuk itu dilakukan penelitian eksperimen dengan
model quasi eksperimen menggunakan one group pre-test post-test design. Penelitian ini menguji
self-efficacy akademik mahasiswa antara sebelum dan sesudah diberikan pelatihan komunikasi
efektif. Penelitian ini membuktikan apakah ada perbedaan self-efficacy akademik mahasiswa antara
sebelum dan sesudah diberikan pelatihan komunikasi efektif. Berdasarkan 40 sampel mahasiswa
yang dipilih secara random dapat diketahui bahwa self-efficacy akademik mahasiswa antara sebelum
dan sesudah diberikan metode pelatihan komunikasi efektif adalah sebagai berikut:

Data 3: Self-Efficacy Akademik Mahasiswa Sebelum dan Sesudah Diberikan Pelatihan Komunukasi
Efektif

Berdasarkan data di atas, maka disusunlah hipotesis sebagai berikut: 1. Hipotesis Ho: Tidak terdapat
perbedaan self-efficacy akademik mahasiswa antara sebelum dan sesudah diberikan pelatihan
komunikasi efektif. Ha: Terdapat perbedaan self-efficacy akademik mahasiswa antara sebelum dan
sesudah diberikan pelatihan komunikasi efektif. 2. Cara Memasukkan Atau Menganalisis Data Ke
SPSS  buka file baru. Klik File  New  Data  berikan nama variable yang diperlukan

Isikan nama variabel pada kolom Name

Maka muncul tampilan sebagai berikut:

Kolom Label dapat diisikan keterangan untuk melengkapi kolom Name

Setelah pengisian selesai  Klik Data View, Untuk mengisikan data


Menyimpan Data  Klik File  Save atau Ctrl C kemudian berilah nama yang anda inginkan (misal:
data 3). Data SPSS akan tersimpan dalam file ekstensen .sav 4. Pengolahan Data  Klik Analyze 
Compare Means  Paired Sample T Test.. sebagaimana gambar berikut ini:

Setelah keluar gambar seperti dibawah ini Klik variable Sebelum-Sesudah dan pindahkan ke kotak
Paired Variable

Anda mungkin juga menyukai