Anda di halaman 1dari 6

BAREPAURA AGUNG ROSYADI

1813211004
STATISTIK LANJUT
Wilcoxon Signed Rank Test
A. Pengertian

Wilcoxon Signed Rank Test adalah uji nonparametris untuk mengukur signifikansi
perbedaan antara 2 kelompok data berpasangan berskala ordinal atau interval tetapi berdistribusi
tidak normal. Uji Wilcoxon Signed Rank Test merupakan uji alternatif dari uji pairing t test atau
t paired apabila tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji ini dikenal juga dengan istilah Wilcoxon
Match Pair Test.

B. Kegunaan

1. Uji Signed Rank Test biasa digunakan sebagai alternatif untuk Uji Paired T Test, dimana
asumsi kenormalan tidak terpenuhi.
2. Digunakan untuk membuat perbandingan antara dua data yang saling berpasangan

C. Asumsi

1. Sampel acak
2. Skala pengukuran minimal interval
3. Peubah yang diukur kontinu
4. Populasi sampel setangkup (simetrik)
5. Pengamatan Bebas

D. Prosedur Uji
1. Hitung selisih nilai data kelompok 1 dengan kelompok 2 dan median untuk setiap
pengamatan, Di = Pre ke i – Post ke i
2. Beri peringkat untuk |Di|. Jika ada nilai yang sama (disebut ties) beri peringkat
tengah (mid-rank).
3. Pasangkan tanda ‘plus’ dan ‘minus’ pada peringkat sesuai nilai pada langkah pertama.
4. Hitunglah : jumlah peringkat bertanda ‘plus’ (T+), dan jumlah peringkat bertanda ‘minus’
(T-).
Dengan rumus:

N = banyak data yang berubah setelah diberi perlakuan berbeda


T = jumlah renking dari nilai selisih yng negative (apabila banyaknya selisih yang positif lebih
banyak dari banyaknya selisih negatif)
Statistik uji yang digunakan untuk masing-masing hipotesis adalah adalah :
T’ = min (T-, T+)

E. Kaidah Keputusan
Tolak H0 jika T’ < Tn(α/2), dimana Tn(α/2) diperoleh dari Tabel Wilcoxon

F. Kelebihan dan Kekurangan Uji Wilcoxon


Kelebihan:
- Uji Wilcoxon lebih praktis dan mudah dalam perhitungan
- Tidak menggunakan Uji Normalitas
Kekurangan :
- Uji ini hanya berdasarkan rank dan distribusi statistik ujinya tidak pasti.
- Nilai tidak digunakan secara langsung

CONTOH SOAL
Menurut seorang pengamat ekonomi , konstelasi politik di indonesia sedikitnya akan
memberikan pengaruh terhadap pasar keuangan diantaranya perbankan. berikut ini diberikan
data dari 10 Bank swasta dan 8 Bank pemerintah yang dipilih secara acak. dengan α = 1 %
Maka di dapat hasil sebagai berikut:
Asumsi:
Ho : p(+) = p(-), pemilu legislatif tidak meningkatkan tingkat bunga deposito 3 bulanan
H1 : p(+)  > p(-), pemilu legislatif meningkatkan tingkat bunga deposito 3 bulanan
α    : 0,01
n = 15 (yang dihitung tanda + dan - saja, 0 = tidak dihitung)
maka menggunakan aturan sampel kecil dengan membandingkan T dengan Tα
T = total rank yang tandanya lebih sedikit

oleh karena itu dari data diatas diperoleh tanda + yang lebih sedikit, jadi nilai T adalah jumlah
ranking (di) yang positif

T = 6,5+4,5 = 11   

Dari tabel diperoleh Tα = T0,01;15 = 20 ( menggunakan tabel harga kritis T dalam tes ranking
bertanda data berpasangan wicoxon, dan perhatikan  α tabel untuk 1 arah atau 2 arah )
 
Kriteria Uji : 
Tolak Ho jika T ≤ Tα, terima dalam hal lainnya ,karena T = 11 dan Tα = 20, maka T ≤ Tα ,
artinya Ho diterima berarti dapat disimpulkan bahwa pemilu legislatif tidak meningkatkan
tingkat bunga deposito 3 bulanan 
Contoh dengan SPSS:

Universitas Gadjah Mada setiap tahunnya menerima Mahasiswa Baru melalui jalur-jalur khusus
misalnya PBOS dan PBUPD. Guna mengetahui kualitas mahasiswa yang telah diterima melalui
jalur tersebut, dilakukan tes Matrikulasi. Dan pihak pelaksana melakukan dua kali ujian yaitu
sebelum program matrikulasi dilakukan dan setelahnya untuk mengetahui keefektifan program
tersebut. Dan untuk itu diambil sampel sebanyak 15 orang dari kelompok IPA untuk mata ujian
FISIKA, dan diperoleh data:

Peserta 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sebelum 67 54 67 55 87 60 70 45 54 66 73 88
Sesudah 66 75 80 60 78 89 65 70 68 75 74 85

1.Inputkan data seperti tampak di bawah ini:

Klik Analyze –> Nonparametric Test –> 2 Related samples


Aktifkan Wilcoxon dan masukan variabel yang akan diuji sebagaimana tampak pada kotak dialog:
Klik OK dan outputnya :

Dari output tersebut diperoleh:

1. Negative Ranks atau selisih antara variabel sebelum dan sesudah yang negatif sebanyak
4 observasi atau dengan kata lain terdapat 4 observasi pada variabel sesudah yang kurang
dari observasi pada variabel sebelum. Dan rata-rata rangkingnya = 4 dengan jumlah
rangking negatif = 16
2. Positive Ranks atau selisih variabel sebelum dan sesudah yang positif sebanyak 10
observasi atau denga kata lain terdapat 10 observasi pada variabel sesudah yang lebih
dari observasi pad avariabel sebelum dengan rata-rata rangkingnya = 8,90 dan jumlah
rangking positif = 89.
3. Ties atau tidak ada perbedaan antara variabel sebelim dan sesudah sebanyak 1 observasi.

Oleh karena jumah rangking negatif lebih kecil dibanding rangking positif maka nilai T
yang digunakan adalah jumlah rangking yang negatif.
Selanjutnya dilakukan uji hipotesis:
H0 : d = 0 (tidak ada perbedaan nilai tes sebelum matrikulasi dan sesudah matrikulasi)
H1 : d ≠ 0 (ada perbedaan diantara nilai tes sebelum matrikulasi dan sesudah matrikulasi )

Tingkat signifikansi α =0,05


Statistik Uji

Untuk nilai statistik uji, tinjau tabel output berikut:

dari tabel diperoleh nilai asymp sig = 0,022

Daerah kritis
H0 ditolak jika nilai asymp sig < nilai α

Kesimpulan
Oleh karena nilai asymp sig = 0,022 < α =0,05 maka Ho ditolak yang berarti bahwa ada
perbedaan nilai Fisika calon mahasiswa sebelum dan sesudah mengikuti program matrikulasi.

Anda mungkin juga menyukai