Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DI RSUD SAWAHLUNTO
“GIZI SEIMBANG PADA BATITA”

OLEH :

1. HERI GUNAWAN 1813211010


2. PUTRI EVISKA 1913211039
3. RAFHIKA SUCI ARDILA 1813211023
4. WIWI RIAWAZSHA PUGORA 1813211032

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM S1 GIZI
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
GIZI SEIMBANG UNTUK BATITA

Materi penyuluhan : Gizi Seimbang Batita


Pokok Bahasan : Gizi Batita
Waktu : 15 Juni 2022
Tempat : Poli Anak
Sasaran : Ibu batita

1. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta dapat mengetahui tentang
gizi seimbang yang harus diberikan pada bayi dan batita.
b.Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan dapat :
1. Menjelaskan yang dimaksud dengan gizi seimbang pada batita
2. Ibu dapat menyusun menu yang sesuai dengan gizi seimbang pada batita
3. Agar gizi pada batita dapat terpenuhi
2. Sasaran penyuluhan
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditunjukkan kepada pasien di poli anak
3. Materi penyuluhan
a. Pengertian gizi seimbang pada batita
b. Kriteria gizi seimbang
c. Zat gizi seimbang pada anak
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi
e. Dampak dari kekurangan dan kelebiahan gizi pada anak
f. Cara mengatasi masalah kekurangan dan kelebihan gizi
g. Contoh menu makanan seimbang bagi anak
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
5. Media
Leaflet
6. Kegiatan penyuluhan

No Tahap kegiatan Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran


1 Pra interaksi 3 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
pembuka  Pasien menerima
 Memperkenalkan diri (nama perkenalan
danasal Institusi)  Pasien menerima kontrak
 Kontrak waktu waktu
 Menyampaikan tujuan  Pasien menerima tujuan
 Persepsi tentang gizi yang disampaikan
seimbang pada anak  Pasien ikut serta aktif
dalam menyampaikan
pendapatnya tentang gizi
pada anak
2 Interaksi 7 menit  Menjelaskan materi tentang  Pasien mendengarkan
pengertian gizi dengan baik dan
seimbang,kriteria gizi kooperatif sampai selesai
seimbang, zat gizi seimbang  Pasien aktif bertanya
pada anak, faktor-faktor yang  Pasien kooperatif
mempengaruhi status gizi,  Pasien merasa senang
dampak dari kekurangan dan
kelebihan gizi pada anak,
contoh menu makanan
seimbang bagi anak dan cara
mengatasi kekurangan dan
kelebihan gizi.
 Memberikan kesempatan
untuk bertanya
 Mendiskusikan bersama
tentang materi yang sudah
diberikan
 Memberikan reinforcement
3 Terminasi 5 menit  Memberikan pertanyaan pada  Pasien dapat menjawab
pasien pertanyaan
 Melakuakan evaluasi pada  Pasien aktif
pasien  Pasien mendengarkan
 Memberikan kesimpulan  Pasien menyetujui
 Kontrak waktu yang akan kontrak yang akan
datang datang
 Memberikan reinforcement  Pasien merasa senang
 Memberikan salam penutup dan membalas senyuman
 Pasien menjawab salam
penutup

7. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1. Persiapan mahasiswa untuk memberikan materi penyuluhan pada Poli Anak
jam 10:30 – 11:00 WIB
2. Media yang digunakan yaitu leaflet
3. Kontrak waktu dengan audien sesuai kesepakatan
4. Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik
b. Evaluasi proses
1. Penyuluhan berjalan dengan lancar yang dihadiri sebanyak 9 audiens
2. Selama proses berlangsung audiens mengikuti seluruh kegiatan
3. Selama kegiatan berlangsung, audiens aktif bertanya
c. Evaluasi hasil
1. Kognitif
Setelah mengikuti penyuluhan diharapakan
a. Audiens mengetahui pengertian gizi seimbang pada batita
b. Audiens mengetahui tentang kriteria gizi seimbang batita
c. Audiens mengetahui tentang zat gizi seimbang batita
d. Audiens mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi
e. Audiens mengetahui tentang dampak dari kekurangan dan kelebihan gizi
pada anak
f. Audiens mengetahui tentang contoh menu makanan seimbang bagi anak
g. Audiens mengetahui tentang cara mengatasi masalah kekurangan dan
kelebihan gizi

2. Afektif
a. Audiens menerima penjelasan yang diberikan dengan baik
b. Audiens menanggapi dan berpartisipasi dengan materi yang diberikan

3. Psikomotor
a. Audiens bisa menerapkan perilaku sesuai dengan materi yang dijelaskan
b. Audiens bisa menerapkan pola hidup sehat
LAMPIRAN MATERI
GIZI SEIMBANG PADA ANAK

A. Defenisi Bayi
Bayi merupakan individu yang berusia 0-12 bulan yang ditandai dengan
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat disertai dengan perubahan dalam
kebutuhan zat gizi (Wong,2019). Menurut Soetjiningsih (2017), bayi adalah usia 0
bulan hingga 1 tahun. Dengan pembagian sebagai berikut :
a. Masa neonatal, yaitu usia 0 – 28 hari. 1) Masa neonatal dini, yaitu usia 0 – 7
hari, 2) Masa neonatal lanjut, yaitu usia 8 – 28 hari.
b. Masa pasca neonatal, yaitu usia 29 hari – 1 tahun

B. Batita dan Balita


Batita adalah istilah umum bagi anak usia 1 – 3 tahun (abtita) dan anak pra-
sekolah ( 3 – 5 ) tahun. Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua
untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan.
Perkembangan berbicara dan berjalan sudah bertambah baik. Namun kemampuan lain
masih terbatas. (Sutomo,2015).
Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat
dalam tumbuh kembang, yaitu pada usia 1 sampai 5 tahun. Masa ini merupakan masa
yang penting terhadap perkembangan kepandaian dan pertumbuhan intelektual.
(Mitayani,2016).
Balita adalah anak yang berumur 0 – 59 bulan, pada masa ini ditandai dengan
proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.

C. Pengertian Gizi Seimbang Pada Batita


Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjang kelangsungan proses
tumbuh kembang. Selama masatumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi
seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan
tersebut kurang terpenuhi, maka proses tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat
(Milah, Samiatul Ana, 2019).
Gizi seimbang pada batita adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung
zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan ideal.(Kemenkes, 2018).

D. Kriteria Gizi Seimbang


1. Zat Pengatur Tubuh (Vitamin dan Mineral)
Contoh : sayuran yang berwarna hijau dan buah-buahan
2. Zat Pembangun Tubuh (Protein dan Lemak)
Contoh : ikan, daging (ayam, kambing, sapi), telur, tahu, tempe, dan susu.
3. Zat Tenaga Tubuh (Karbohidrat)
Contoh : nasi, kentang, jagung, ubi, dan sagu.

E. Zat Gizi Seimbang Pada Anak


1. Karbohidrat
Bersumber dari ASI dan susu sapi, semakin besar anak-anak ditambahkan biji-
bijian, roti, dan makanan lain seperti kentang.
2. Mineral dan Vitamin
Bersumber dari buah-buahan dan sayuran
Vitamin :
a. Vitamin A
Sumber vitamin A : hati, daging, mentega, keju, susu, kuning telur, buah, dan
sayuran berwarna.
b. Vitamin D
Sumber vitamin D : susu dan hasilnya, kuning telur, hati, ikan tuna
c. Vitamin E
Sumber vitamin E : kuning telur, kacang kedelai, sayuran hijau, margarine,
roti, kentang, dan gandum
d. Vitamin K
Penting untuk penggumpalan darah.Sumber vitamin K adaalah sayuran hijau.
e. Vitamin C
Sumber vitamin C : sayuran segar dan buah-buahan segar
3. Protein
a. Kandungan tinggi : susu, daging, ikan, ungags, keju, dan biji-bijian.
b. Kandungan menengah : telur, kacang-kacangan, tepung, biji-bijian dan susu
cair.
c. Kandungan rendah : buah-buahan dan sayur-sayuran
4. Lemak
Lemak diantaranya ialah : ASI, susu spi, minyak, mentega, dan margarine

F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi


a. Anak suka memilih makanan
b. Anak terlalu sering jajan
c. Anak terlalu capek setelah lama bermain.

G. Dampak Dari Kekurangan Gizi Pada Anak


a. Malnutrisi (gizi kurang)
b. Pertumbuhan anak terganggu atau terhambat
c. Daya tahan tubuh rendah
d. Menurunnya kecerdasan pada anak

H. Dampak Dari Kelebihan Gizi Pada Anak


a. Kelebihan berat badan/obesitas
b. Memperbesar resiko munculnya penyakit kronis, kencing manis, tekanan darah
tinggi, dan penyakit jantung.
I. Tabel Berat Badan Sehat Batita Berdasarkan Umur
J. Pola Pemberian Makanan Pada Bayi Usia 0 – 5 Tahun

Umur (bulan) Jenis Makanan Pemberian Dalam Sehari


0-6 ASI Sekehendak
ASI Sekehendak
6-8 Buah 1 kali
Bubur Susu 2 kali
ASI Sekehendak
Buah 1 kali
8-10
Bubur susu 1 kali
Nasi tim saring 2 kali
ASI 1 kali
10-12 Buah 3 kali
Nasi tim saring 3 kali
ASI 2 – 3 kali
12 – 24 Makanan keluarga 3 kali
Makanan kecil (cemilan) 1 kali
Susu 2 – 3 kali
Buah 1 kali
2 tahun – 5 tahun
Makanan keluarga 3 kali
Makanan kecil (cemilan) 1 kali

K. Contoh Menu Sehari Makanan Seimbang Pada Anak


a. Contoh menu pagi hari
Nasi/Tim/Bubur Nasi, semur bola-bola daging ayam, tahu isi (wortel + tahu +
bayam)
b. Selingan Jam 10:00
Bubur kacang hijau
c. Contoh menu siang hari
Nasi/Tim/Bubur Nasi, Sop bakso ikan + wortel + buncis, terik tempe, buah jeruk
d. Selingan Jam 16:00
Puding buah
e. Contoh menu malam hari
Nasi/Tim/Bubur Nasi, opor telur, perkedel tahu + sayuran, tumis kacang panjang,
buah pisang
f. Selingan Jam 21:00
Susu

L. Cara Mengatasi Masalah Kekurangan dan kelebihan Gizi


1. Konsumsi makanan bergizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan tubuh,
usia, jenis kelamin, aktifitas fisik, dan kondisi biologis.
2. Memperhatikan variasi makanan
3. Rajin olahraga
4. Mengontrol berat badan
5. Menjaga kebersihan diri

M. Manfaat Gizi Seimbang Pada Batita


Gizi seimbang sangat berguna bagi anak untuk mendapatkan stimulasi kearah
pertumbuhan dan perkembangan yang lebih optimal. Zat-zat gizi yang dikonsumsi
oleh anak sehari-hari dapat diperoleh dari makanan. Agar stimulasi yang diberikan
pada anak tepat makanan yang diberikan tidak sekedar untuk mengenyangkan perut
saja tetapi makanan tersebut seharusnya beragam jenis, jumlah porsi cukup, higienis
dan aman, makan dilakukan secara teratur, makan mengandung zat gizi yang
seimbang. Zat-zat gizi yang seimbang tersebut bermanfaat untuk :
a. Menghasilkan tenaga yang diguanakan oleh anak melakukan berbagai macam
kegiatan seperti belajar, berolahraga, bermain, dan aktifitas lain (disebut zat
tenaga). Zat makanan yang sumber tenaga utama adalah karbohidrat, dan lemak.
Makanan yang banyak mengandung karbohidrat adalah beras, jagung, singkong,
ubu jalar, kentang, talas, gandum, dan sagu. Makanan yang banyak mengandung
lemak adalah mentega, minyak goreng, kelapa, dan keju.
b. Membangun jaringan tubuh dan mengganti jaringan tubuh yang telah rusak
(disebut zat pembangun). Zat makanan yang merupakan zat pembangun adalah
protein. Makanan yang banyak mengandung protein yaitu tahu, tempe, oncom,
kacang-kacangan, telur, daging, ikan, udang dan kerang.
c. Mengatur kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam tubuh. Zat makanan yang
merupakan zat pengatur adalah vitamin, mineral, dan air. Makanan yang banyak
mengandung vitamin, mineral, dan air adalah sayur-sayuran dan buah-buahan.
d. Kepandaian seorang anak ditentukan oleh perkembangan sistem saraf dan otak.
Sistem saraf terdiri atas bermilyar-milyar sel yang mendeteksi informasi dari
dalam dan dari luar tubuh seorang anak. Sistem saraf dan otak baru berangsur-
angsur sempurna sejalan denganusia dan tergantung pada kualitas dan kuantitas
gizi yang diberikan kepada anak. Manfaat yang dapat diperoleh dari gizi yang
seimbang pada anak adalah dapat menentukan perkembangan otak dan kecerdasan
pada anak. Untuk sistem imunitas atau kekebalan pada anak sehingga anak tidak
mudak terserang penyakit, tidak mudah terserang infeksi terutama diare atau
cacingan.sebagai sumber tenaga bagi anak. Untuk memeberi bahan untuk
membangun atau memelihara jaringan-jaringan tubuh dan pengatur pekerjaan
jaringan tubuh yang terdiri dari vitamin, mineral, dan air.

N. Pesan Gizi Seimbang Untuk Usia 1-3 Tahun


a. Lanjutkan pada pemberian ASI sampai 2 tahun
b. Pemberian MP-ASI secara bertahap
c. Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam) bersama keluarga
Dalam upaya memenuhi kebutuhan zat gizi selama sehari dianjurkan agar anak
makan secara teratur 3 kali sehari dimulai dengan sarapan atau makan pagi, makan
ssiang, dan makan malam. Selain makan utama 3 kali sehari anak usia ini juga
dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan selingan sehat. Untuk
menghindarkan/mengurangi anak-anak mengkonsumsi makanan yang tidak sehat
dan tidak bergizi dianjurkan agar selalu makan bersama keluarga. Sarapan setiap
hari penting terutama bagi anak-anak karena sedang tumbuh dan mengalami
perkembangan otak yang sangat tergantung pada asupan makanan secara teratur.
d. Perbanyak Mengonsumsi Makanan Kaya Protein Seperti Ikan, Telur, Susu,
Tempe, Dan Tahu
Pertumbuhan anak membutuhkan pangan sumber protein dan sumber lemak
kaya Omega 3, DHA, EPA yang banyak terkandung dalam ikan.Anak-anak
dianjurkan banyak mengonsumsi ikan dan telur karena kedua jenis pangan tersebut
mempunyai kualitas protein yang baik.Tempe dan tahu merupakan sumber protein
nabati yang kualitasnya baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Jika memberikan susu kepada anak, tidak perlu menambahkan gula pada saat
menyiapkannya. Pemberian susu dengan kadar gula yang tinggi akan membuat
selera anak terpaku pada kadar kemanisan yang tinggi. Pola makan yang terbiasa
manis akan membahayakan kesehatannya di masa yang akan datang. Seperti
disampaikan dalam pesan umum nomor 5 tentang batasi konsumsi pangan yang
manis.
e. Perbanyak Mengonsumsi Sayuran Dan Buah-Buahan
Sayuran dan buah-buahan adalah pangan sumber vitamin, mineral dan serat.
Vitamin dan mineral merupakan senyawa bioaktif yang tergolong sebagai
antioksidan, yang mempunyai fungsi antara lain untuk mencegah kerusakan sel.
Serat berfungsi untuk memperlancar pencernaan dan dapat mencegah dan
menghambat perkembangan sel kanker usus besar.
f. Batasi mengonsumsi makanan selingan yang terlalu manis, asin dan
berlemak.
Pangan manis, asin dan berlemak dapat meningkatkan risiko terjadinya
penyakit kronis tidak menular seperti tekanan darah tinggi, hiperkolesterol,
hiperglikemia, diabetes mellitus, dan penyakit jantung. Sesuai dalam pesan umum
nomor 5 tentang batasi konsumsi pangan yang manis.
g. Minumlah Air Putih Sesuai Kebutuhan
Sangat dianjurkan agar anak-anak tidak membiasakan minum minuman manis
atau bersoda, karena jenis minuman tersebut kandungan gulanya tinggi. Untuk
mencukupi kebutuhan cairan sehari hari dianjurkan agar anak-anak minum air
sebanyak 1200-1500 ml air/hari, sesuai dengan Permenkes Nomor 75 Tahun 2013
tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi Bangsa Indonesia.
h. Biasakan Bermain Bersama Dan Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari
Perkembangan teknologi mainan dan kemudahan akses anak pada permainan
dengan teknologi canggih (electronic game) tanpa aktivitas fisik, dapat
menimbulkan kegemukan dan gangguan perkembangan mental serta psikomotorik
anak.
Permainan tradisional dan bermain bersama teman penting untuk anak-anak
karena dapat melatih dan menstimulasi kemampuan sosial dan mental anak.Selain
itu, permainan tradisional dan bermain bersama dan melakukan aktivitas fisik
dalam bentuk permainan dapat mengusir rasa bosan pada anak dan merangsang
perkembangan kreativitasnya. Hal ini akan mendukung tumbuh kembang dan
kecerdasan anak.
DAFTAR PUSTAKA

Milah, Samiatul Ana. 2019. NUTRISI IBU DAN ANAK : GIZI UNTUK
KELUARGA. (n.p.): EDU PUBLISHER.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang, NO.41.


Jakarta:Permenkes.RI

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:Kemenkes RI.


LAMPIRAN 1

LEAFLET GIZI SEIMBANG PADA BATITA


LAMPIRAN 2

DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN POLI ANAK

RSUD SAWAHLUNTO

Anda mungkin juga menyukai