Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL

KELOMPOK E. 1

Nadiya Ayu Nopihartati 2241312038

Intan Putri Andriani 2241312039

Yuni Mellianti 2241312040

Endriani Gusni 2241312012

Sucika Apreliza 2241312011

Putri Mulyani 2241312081

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL

Topik Pembelajaran : Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil


Sasaran : Ibu Hamil dan Pengunjung Puskesmas
Hari/Tanggal : Kamis, 5 Januari 2022
Waktu : 10.00 s/d selesai WIB
Tempat : Puskesmas Andalas

A. Latar Belakang

Masalah gizi seimbang di Indoensia masih merupakan masalah yang cukup berat.
Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi Ibu
dan janin. Gizi ibu pada waktu hamil sangat penting untuk pertumbuhan janin yang
dikandungnya. Angka kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) lebih tinggi dinegara-
negara yang sedang berkembang daripada di negara-negara yang sudah maju. Hal ini
disebabkan oleh keadaan sosial ekonomi yang rendah mempengaruhi diet ibu. Gizi ibu yang
baik diperlukan agar pertumbuhan janin berjalan pesat dan tidak mengalami hambatan.

Gizi dan nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus dipenuhi selama kehamilan
berlangsung. Nutrisi dan gizi yang baik ketika kehamilan sangat membantu ibu hamil dan
janin tetap sehat. Status gizi merupakan status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan
antara hubungan dan masukan nutrisi. Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang
yang harus dikonsumsi selama kehamilan yaitu dengan porsi dua kali makan orang yang tidak
hamil

B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pada ibu hamil dan pengunjung puskesmas,
diharapkan sasaran dapat memahami tentang gizi seimbang pada ibu hamil.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, ibu hamil dan pengunjung puskesmas mengerti
apa yang telah disampaikan dengan kriteria hasil:
a. Menjelaskan pengertian gizi seimbang pada ibu hamil.
b. Menjelaskan manfaat gizi seimbang pada ibu hamil.
c. Menjelaskan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil.
d. Menjelaskan kebutuhan zat gizi ibu hamil.
e. Menjelaskan porsi makan dan minum ibu hamil untuk kebutuhan sehari.
C. Pokok Bahasan : Gizi seimbang pada ibu hamil.
D. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian gizi seimbang pada ibu hamil.
2. Manfaat gizi seimbang pada ibu hamil.
3. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil.
4. Menjelaskan kebutuhan zat gizi ibu hamil.
5. Porsi makan dan minum ibu hamil untuk kebutuhan sehari-hari
E. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik Penyuluhan : Gizi seimbang pada ibu hamil.
2. Sasaran : Ibu hamil dan pegunjung puskesmas
3. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab
4. Media dan Peralatan
a. Leaflet
b. Flipchart
5. Tempat penyuluhan
Penyuluhan akan dilaksanakan di Puskesmas Andalas
6. Waktu
Hari/Tanggal : Kamis, 5 Januari 2022
Jam : 10.00 s/d selesai WIB
7. Pengorganisasian
a. Moderator : Putri Mulyani
b. Penyaji : Nadiya Ayu Nopihartati
c. Observer : Sucika Apreliza
d. Fasilitator : Yuni Mellianti, Endriani Gusni, dan Intan Putri Andriani
Uraian Tugas
a. Moderator
- Bertanggungjawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang digunakan selama penyuluhan
- Menyampaikan kontrak waktu
- Merangkum semua audien sesuai kontrak
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
b. Penyaji
- Bertanggungjawab menyampaikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Mengeksplore pengetahuan audien mengenai gizi seimbang pada ibu
hamil
- Menjelaskan gizi seimbang pada ibu hamil dengan bahasa yang mudah
dipahami
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
c. Fasilitator
- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal acara
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada
moderator jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi baik dalam
mengajukan maupun menjawab pertanyaan
- Membagikan leaflet di akhir acara
d. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target keluarga
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
8. Setting Tempat

Keterangan :
: Penyaji : Fasilitator

: Moderator : Pasien

: Observe

F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Metode Media
Penyuluhan
Pembukaan 5 menit a. Membuka dengan a. Mendengarkan Ceramah -
salam b. Memperhatikan
b. Memperkenalkan c. Menjawab
diri pertanyaan
c. Menjelaskan
maksud dan tujuan
penyuluhan
d. Membuat kontrak
waktu dan bahasa
e. Menggali
pengetahuan
peserta sebelum
dilakukannya
Penyuluhan
Penyajian 15 Menjelaskan tentang : a. Mendengarkan Ceramah Flipchart
menit 1. Pengertian gizi b. Memberi Tanya
seimbang pada tanggapan jawab
ibu hamil dan
2. Manfaat gizi pertanyaan
seimbang ibu mengenai hal
hamil yang kurang
3. Dampak dimengerti
kekurangan zat
gizi pada ibu
hamil
4. Kebutuhan zat
gizi ibu hamil
5. Porsi makanan
dan minum ibu
hamil untuk
kebutuhan sehari
Penutup 10 a. Menggali a. Menjawab
Menit pengetahuan pertanyaan
peserta setelah b. Memberikan
dilakukan tanggapan balik
penyuluhan
b. Menyimpulkan
hasil penyuluhan
c. Menutup dengan
Salam
G. Evaluasi
1. Proses
a. Diharapkan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan.
b. Diharapkan peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
c. Diharapkan waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.
d. Diharapkan sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan
penyuluhan sampai selesai.
e. Diharapkan sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan
berjalan.
2. Struktur
a. Diharapkan mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan.
b. Diharapkan tempat dan media serta alat sesuai rencana.
c. Diharapkan mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan.
3. Hasil
a. Diharapkan 90% peserta mampu menjelaskan pengertian gizi seimbang pada
ibu hamil.
b. Diharapkan 90% peserta mampu menjelaskan manfaat gizi seimbang pada ibu
hamil.
c. Diharapkan 90% peserta mampu menjelaskan dampak kekurangan gizi pada
ibu hamil.
d. Diharapkan 90% peserta mampu menjelaskan kebutuhan zat gizi ibu hamil.
e. Diharapkan 90% peserta mampu menjelaskan porsi makan dan minum ibu
hamil untuk kebutuhan sehari
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL

A. Pengertian Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil

Gizi seimbang untuk ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan gizi ibu hamil. Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan
antarazat gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan
perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak
hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya,
bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu
menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.

Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu,terlebih
bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini
dapatmengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada
saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain
yangmungkin memerlukan pembedahan.

Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang


berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi
(keracunankehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir,
kekuranganyang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.

B. Manfaat Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil

1. Ibu hamil dan janin tercukupi kebutuhan zat gizinya.

2. Status gizi ibu hamil normal, sehingga dapat menjalani kehamilan dengan baik dan aman,
serta bayi yang dilahirkan sehat secara fisik dan mental.

3. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan


4. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan tubuh ibu

5. Ibu memperoleh energi yang cukup untuk menyusui dan merawat bayi

C. Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil


Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah baik pada
ibu, saat persalinan, maupun terhadap janin, seperti diuraikan berikut ini:

1. Terhadap ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara
lain anemia pada ibu hamil (Kekurangan jumlah sel darah merah atau kandungan
hemoglobin di dalam darah), pendarahan, terkena penyakit infeksi, dan berat badan ibu
tidak bertambah secara normal.

Adapun kenaikan total berat badan selama kehamilan, normalnya berkisar antara 12-
15kg. Memasuki trimester 2 janin tumbuh pesat dengan pertumbuhan kurang lebih 10 gr
per hari ( minggu ke 16 sekitar 90 gr, minggu ke 20 sekitar 256 gr, minggu ke 24sekitar
680 gr, minggu ke 27 sekitar 900 gr).
2. Terhadap Persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalian sulit
dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, dan
persalinan dengan operasi cenderung meningkat.

3. Terhadap janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengarui proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan,
anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati didalam kandungan), lahir dengan berat
badan lahir rendah (BBLR).

Berat lahir pada umumnya sangat terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan
jangka panjang. Sehingga dampak lanjutan dari BBLR dapat berupa gagal tumbuh.
Seorang bayi dengan BBLR akan sulit dalam mengejar ketinggalan pertumbuhan awal.
Pertumbuhan yang tertinggal dari normal akan menyebabkan anak menjadi stunting. Pada
umumnya stunting terjadi dalam periode singkat (sebelum lahir hingga kurang lebih umur
2 tahun), namun mempunyai konsekuensi yang serius dikemudian hari.

D. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil

Pada trimester pertama, organ-organ penting janin mulai terbentuk seperti otak, syaraf,dan
organ-organ penting. Pada masa ini sebaiknya ibu hamil memperbanyak konsumsi nutrisi
penting seperti asam folat yang membantu pertumbuhan system saraf janin. Jika kebutuhan
asam folat tidak terpenuhi, janin bisa lahir cacat, bibir sumbing, jari-jari tidak lengkap, atau
mengalami cacat jantung bawaan.

Pada trimester pertama, ibu hamil biasanya mengalami morning sickness, dengan gejala
mual, mutah, dan nafsu makan berkurang. Bila ibu hamil enggan makan, maka akan
berdampak buruk terhadap kesehatan ibu, misalnya mengalami kurang gizi.

Masuk trimester kedua, gejala morning sickness sudah berkurang, namun kebutuhan ibu
hamil kian bertambah karena pertumbuhan janin lebih cepat daripada trimester pertama. Pada
trimester kedua, asupan protein bagi ibu harus di tambah. Asupan kalori juga harus tercukupi.
Protein dan kalori akan digunakan untuk membentuk plasenta, ketuban, dan menambah
volume darah, dan mengalirkannya ke seluruh tubuh.

Menginjak trimester ketiga, janin semakin besar dan kebutuhan gizi ibu hamil
semakinmeningkat. Selain protein, kalori, dan vitamin pada trimester ini, ibu hamil juga harus
memperhatikan asupan zat besi. Ibu hamil dapat mengkonsumsi zat besi dengan pengawasan
dokter selama masa kehamilan. Mineral lain yang dibutuhkan adalah iodium, yang berfungsi
sebagai pembentuk senyawa tiroksin. Senyawa ini berguna untuk mengontrol metabolism sel.
Kekurangan iodium bisa menyebabkan bayi lahir kerdil dan pertumbuhannya terhambat.

Zat-zat gizi yang perlu dikonsumsi ibu hamil adalah sebagai berikut:

1. Sumber tenaga/karbohidrat

Digunakan untuk tumbuh kembang janin dan proses perubahan biologis yang
terjadidalam tubuh yang meliputi, pembentukan sel-sel baru, pemberian makanan dari ibu
ke bayi melalui plasenta, serta pembentukan enzim dan hormon penunjang pertumbuhan
janin. Banyak terdapat pada beras, umbi-umbian, kentang , jagung, roti dll..
2. Protein

Diperlukan sebagai pembentuk jaringan baru janin. Kekurangan asupan protein dapat
berpengaruh terhadap pertumbuhan janin, keguguran, bayi lahir dengan berat
badankurang, serta tidak optimalnya pertumbuhan jaringan tubuh dan jaringan pembentuk
otak. Protein merupakan salah satu zat gizi yang dibutuhkan seseorang karena
fungsiutamanya sebagai zat pembangun dan pengatur disamping sebagai bahan bakar
tubuh.Bahan makanan yang mengandung protein digolongkan menjadi dua golongan
yaitu bahan makanan sumber protein hewani dan bahan makanan sumber protein
nabati.Bahan makanan dari hewani nilai proteinnya lebih tinggi dari pada nabati, karena
kandungan asam amino sebagai molekul pembentuk protein lebih lengkap susunannya.
Oleh karena itu bahan makanan dari hewani merupakan sumber protein yang baik dan
sempurna. Contoh protein nabati adalah tempe, tahu. dan golongan kacang-kacangan serta
biji-bijian. sedangkan protein hewani contohnya ikan, telur,daging dll.

3. Vitamin

Dibutuhkan untuk memperlancar proses biologis yang berlangsung dalam tubuh


ibudan janin. Misalnya, vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan, vitamin B1 dan B2
sebagai penghasil energi, vitamin B6 sebagai pengatur pemakaian protein tubuh,vitamin
B12 membantu kelancaran pembentukan sel-sel darah merah. Vitamin C membantu
penyerapan zat besi guna mencegah anemia, dan vitamin D untuk membantu penyerapan
kalsium. Biasa ditemukan dalam sayur-sayuran segar dan buah-buahan segar.

4. Mineral, antara lain :

a. Kalsium, digunakan untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta persendian
janin. Jika ibu hamil kekurangan kalsium, maka kebutuhan kalsium akan diambilkan
dari cadangan kalsium pada tulang ibu. Ini akan mengakibatkan tulang keropos atau
osteoporosis. Untuk itu, si ibu perlu mengkonsumsi susu,telur, keju, kacang-kacangan,
atau tablet kalsium yang dapat diperoleh saat periksa ke Puskesmas atau klinik.

b. Zat besi, erat berkaitan dengan anemia atau kekurangan sel darah merah sebagai
adaptasi adanya perubahan fisiologis selama kehamilan, yang disebabkan oleh
meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin,kurangnya asupan zat besi
pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari, adanya kecenderungan rendahnya
cadangan zat besi pada wanita sehingga tidak mampu menyuplai kebutuhan zat besi
dan mengembalikan persediaan darah yang hilang akibat persalinan sebelumnya.

E. Porsi Makan dan Minum Ibu Hamil Untuk Kebutuhan Sehari.


Bahan makanan Ibu hamil trimester Ibu hamil trimester Keterangan
1 2 dan 3
5 porsi 6 porsi 1 porsi = 100 gr atau
Nasi atau makanan
¾ gelas nasi
pokok
4 porsi 4 porsi 1 porsi = 50 gr atau
Protein hewani,
1 potong sedang ikan
seperti ikan , telur,
1 porsi = 55 gr atau
ayam, dan lainnya
1 butir telur ayam
4 porsi 4 porsi 1 porsi = 50 gr atau
Protein nabati, seperti
1 potong sedang
tempe, tahu, dan
tempel
lainnya
1 porsi = 100 gr atau
2 potong sedang tahu
4 porsi 4 porsi 1 porsi = 100 gr atau
Sayur-sayuran
mangkuk sayur
matang tanpa kuah
4 porsi 4 porsi 1 porsi = 100 gram
Buah-buahan
atau 1 potong sedang
pisang
1 porsi = 100-190 gr
atau 1 potong besar
papaya
5 porsi 5 porsi 1 porsi = 5 gr atau
Minyak/lemak
Minyak/ lemak Minyak/ lemak 1 sendok teh,
termasuk santan yang termasuk santan bersumber dari
digunakan dalam yang digunakan pengolahan makanan
pengolahan, makanan dalam pengolahan, seperti menggoreng,
digoreng, makanan digoreng, menumis, santan,
ditumis,atau dimasak ditumis,atau dimasak kemiri, mentega, dan
dengan santan dengan santan sumber lemak
lainnya.
2 porsi 2 porsi 1 porsi = 10 gr atau
Gula
1 sendok makan
bersumber dari kue-
kue manis, minum
teh manis, dan
lainnya
Ket :

• Minum air putih : 8-12 gelas perhari


• Makan beragam makanan secara proporsional dengan pola gizi seimbang dan 1 porsi
lebih banyak dari sebelum hamil
DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, E. 2010. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor: IPB Press.


Direktorat Bina Gizi. 2011. Makanan Sehat Ibu Hamil. Kementrian Kesehatan RI.
Murti, F.C., Suryati., Oktavianto, E. 2020. Hubungan Berat Badan Lahir Rendah Dengan
Kejadian Stunting Pada Balita 2-5 Tahun di Desa Umbulrejo Ponjong Gunung Kidul.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. 16(2), 52-60.
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian
Kesehatan dan JICA.

Anda mungkin juga menyukai