Anda di halaman 1dari 29

Sasaran : Peserta USG (Ultra Sonography) di BPM Bd. Hj.

Ellyana
Waktu : 60 menit
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Mei 2016
Tempat : BPM Bd. Hj. Ellyana

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit diBPM Bd. Hj. Ellyana, Ibu
hamil mampu memahami Pentingnya Gizi Ibu Hamil dengan benar.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit di diBPM Bd. Hj. Ellyana, ibu
hamil dapat :

1. Menjelaskan definisi gizi pada ibu hamil dengan tepat dan jelas.
2. Menyebutkan tujuan perbaikan nutrisi pada ibu hamil dengan benar.
3. Menjelaskan syarat nutrisi yang baik bagi ibu hamil dengan baik.
4. Menyebutkan dampak dari tidak terpenuhinya gizi atau nutrisi pada ibu hamil
dengan tepat.
5. Menyebutkan faktor pemenuhan gizi pada ibu hamil dengan tepat.

C. Materi
1. Definisi gizi pada ibu hamil
2. Tujuan perbaikan nutrisi pada ibu hamil
3. Syarat nutrisi yang baik bagi ibu hamil
4. Dampak dari tidak terpenuhinya gizi atau nutrisi pada ibu hamil
5. Faktor pemenuhan gizi pada ibu hamil

D. Metode
Ceramah dan tanya jawab

E. Media
Flip Chart, dan Leaflet
F. Strategi Pelaksanaan

NO. KEGIATAN PENYULUHAN RESPON WAKTU


1. Pembukaan 1. Mengucap salam dan  Menjawab salam 5 menit
perkenalan  Menyimak
2. Menyampaikan pokok  Mendengarkan
bahasan dan tujuan
3. Kontrak waktu
4. Memberikan
pertanyaan: Apersepsi

2. Penyampaian 1. Menjelaskan definisi  Mendengarkan 45 menit


Materi gizi pada ibu hamil dan
2. Menyebutkan tujuan memperhatikan
perbaikan nutrisi pada dengan seksama
ibu hamil  Melakukan tanya
3. Menjelaskan syarat jawab materi
nutrisi yang baik bagi
ibu hamil
4. Menyebutkan dampak
dari tidak
terpenuhinya gizi atau
nutrisi pada ibu hamil
5. Menyebutkan faktor
pemenuhan gizi pada
ibu hamil
3. Penutup 1. Menanyakan materi  Aktif bertanya 10 menit
yang telah materi yang
disampaikan belum dimengerti
2. Menyimpulkan hasil  Aktif bersama
penyuluhan menyimpulkan
3. Mengucapkan salam hasil penyuluhan
 Menjawab salam
G. Daftar Pustaka
 http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2013/08/Brosur-Makanan-Sehat-
Ibu-Hamil.pdf
 http://jih.co.id/konsultasi/artikel/tips-memasak-makanan/
 http://www.kesehatanku.xyz/2014/08/cara-memasak-sayuran-yang-benar-dan-
sehat.html

H. Lampiran
a. Materi
b. Soal Evaluasi
c. Leaflet
d. Dokumentasi

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan Praktik

Niken Purbowati, SST, M.Keb Bd. Hj. Ellyana

Penyuluh

TIM
Susunan Kepanitiaan Penyuluhan Pentingnya Gizi Ibu Hamil di di BPM Bd. Hj.
Ellyana

Ketua Penyuluhan : Aisyah


Wakil : Tweede Marina Anggita
Sekretaris : Aisyah
Bendahara : Tweede Marina Anggita
MC : Aisyah
Pemateri : Tweede Marina Anggita
Aisyah
Lampiran I
PENTINGNYA GIZI IBU HAMIL

a. Latar Belakang
Gizi merupakan suatu hal yang penting terutama bagi ibu yang sedang hamil.
Gizi didapat dengan cara kita mengkonsumsi nutrisi yang baik, sehingga gizi yang
akan didapatkan seimbang. Gizi yang seimbang merupakan cikal bakal dari bayi
yang sehat. Jika gizi seimbang maka akan bayi pun akan sehat dan meminimalkan
kecatatan saat lahir. Selain itu dengan gizi yang seimbang ibu pun dapat
mengahasilkan ASI yang cukup untuk memenuhi nutrisi bayinya, sehingga bayi akan
cerdas dan sehat.

b. Definisi Gizi pada Ibu Hamil


Gizi adalah proses organisme menggunakan makan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses pencernaan, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak di gunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
(suparisa, dkk, 2002).
Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara
jumlah (intake) zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai
fungsi biologi : (pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan
kesehatan, dan lainnya) (suyatno, 2009).
Gizi adalah ilmu yang mempelajari proses yang terjadi pada organisme hidup.
Proses tersebut mencakup pengambilan dan pengelolaan zat padat dan cair dari
makanan yang diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan, berfungsinya
organ tubuh dan menghasilkan energi.

c. Tujuan Perbaikan Gizi pada Ibu Hamil


Tujuan gizi seimbang adalah pemenuhan kebutuhan gizi guna mencegah
terjadinya gizi kurang dan gizi berlebih.Oleh karena itu penerapan gizi seimbang dan
perilaku hidup sehat secara berkelanjutan merupakan suatu upaya penting dalam
mewujudkan hidup sehat, bugar, cerdas, dan produktif.
Tujuan pemberian nutrisi pada ibu hamil untuk kesehatan janin dalam
kandungan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan bagi ibu dan bayi dalam kandungannya selama masa
kehamilan.
2. Membantu proses pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan.
3. Sebagai sumber tenaga bagi ibu dan janinnya.
4. Mengurangi komplikasi dan resiko pada ibu hamil seperti perdarahan post
partum.
5. Mencegah terjadniya berat bayi lahir rendah (BBLR).
6. Menghindari dan mencegah terjadinya infeksi pada waktu persalinan.

d. Syarat Nutrisi yang Baik Bagi Ibu Hamil

 Menu Seimbang
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan selama masa
kehamilan karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu
guna pertumbuhan dan perkembangan janin.Menurut Hendrawan Nasedul yang
dikutip oleh Mitayani (2010), gizi pada saat kehamilan adalah zat makanan atau
menu yang takaran semua zat gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari dan
mengandung zat gizi seimbang dengan jumlah sesuai kebutuhan dan tidak
berlebihan. Kondisi kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan
kesehatan ibu hamil, sehingga demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada
waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat
tambahan energi, protein, vitamin, dan mineral (Kusmiyati, 2009). Perubahan
kebutuhan gizi ibu hamil tergantung dari kondisi kesehatan si ibu.
Kusmiyati (2009) mengungkapkan dasar pengaturan gizi ibu hamil adalah
adanya penyesuaian faali selama kehamilan, yaitu sebagai berikut :
a. Peningkatan basal metabolisme dan kebutuhan kalori. Metabolisme basal pada
masa 4 bulan pertama mengalami peningkatanan kemudian menurun 20-25%
pada 20 minggu terakhir.
b. Perubahan fungsi alat pencernaan karena perubahan hormonal, peningkatan
HCG, estrogen, progesteron menimbulkan berbagai perubahan seperti mual
muntah, motilitas lambung sehingga penyerapan makanan lebih lama,
peningkatan absorbsi nutrien, dan motilitas usus sehingga timbul masalah
obstipasi.
c. Peningkatan fungsi ginjal sehingga banyak cairan yang dieksresi pada
pertengahan kehamilan dan sedikit cairan dieksresi pada bulan-bulan terakhir
kehamilan.
d. Peningkatan volume dan plasma darah hingga 50%, jumlah erytrosit 20-30%
sehingga terjadi penurunan hemodilusi dan konsentrasi hemoglobin. Ibu hamil
harus mendapatkan gizi yang adekuat baik jumlah maupun susunan menu serta
mendapat akses pendidikan kesehatan tentang gizi. Malnutrisi kehamilan akan
menyebabkan volume darah menjadi berkurang, aliran darah ke uterus dan
plasenta berkurang dan transfer nutrien melalui plasenta berkurang sehingga
janin pertumbuhan janin menjadi terganggu.

Adapun faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam meningkatkan


kebutuhan gizi pada ibu hamil adalah (Aritonang, 2010):
1. Buruknya status gizi ibu
2. Usia ibu yang masih sangat muda
3. Kehamilan kembar
4. Jarak kehamilan yang rapat
5. Tingkat aktivitas fisik yang tinggi
6. Konsumsi rokok dan alkohol
7. Konsumsi obat legal (antibiotik dan phenytoin) maupun obat ilegal
(narkoba)

Peningkatan berat badan sangat menentukan kelangsungan hasil akhir


kehamilan. Bila ibu hamil sangat kurus makan akan melahirkan bayi dengan
berat badan rendah (BBLR) dan bayi prematur. Sebab-sebab terjadinya
penurunan atau peningkatan berat badan pada ibu hamil yaitu edema,
hipertensi kehamilan, dan makan yang banyak/berlebihan (Salmah dkk, 2006).
Menurut Kusmiyati (2009), proporsi kenaikan berat badan selama hamil
adalah sebagai berikut :
a. Pada trimester I kenaikan berat badan ibu lebih kurang 1 kg yang hampir
seluruhnya merupakan kenaikan berat badan ibu.
b. Pada trimester II sekitar 3 kg atau 0,3 kg/minggu. Sebesar 60% dari
kenaikan berat badan ini disebabkan pertumbuhan jaringan ibu.
c. Pada Trimester III sekitar 6 kg atau 0,3-0,5 kg/minggu. Sebesar 60% dari
kenaikan berat badan ini karena pertumbuhan jaringan janin.

Energi
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang
meningkat.Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan
plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru (Almatsier, 2009). Selain
itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai cadangan lemak serta untuk proses
metabolisme jaringan baru (Mitayani, 2010). Ibu hamil memerlukan sekitar
80.000 tambahan kalori pada kehamilan.Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi 2004 menganjurkan penambahan sebesar 300 kkal/hari untuk ibu hamil
trimester ketiga.
Dengan demikian dalam satu hari asupan energi ibu hamil trimester
ketiga dapat mencapai 2300 kkal/hari. Kebutuhan energi yang tinggi paling
banyak diperoleh dari bahan makanan sumber lemak, seperti lemak dan
minyak, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Setelah itu bahan makanan sumber
karbohidrat seperti padi-padian, umbi-umbian, dan gula murni (Almatsier,
2009).

Protein
Pada saat hamil terjadi peningkatan kebutuhan protein yang
disebabkan oleh peningkatan volume darah dan pertumbuhan jaringan baru
(Aritonang, 2010). Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan
adalah sebanyak 925 gr yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta
janin. Widyakarya Pangan dan Gizi VIII 2004 menganjurkan penambahan
sebanyak 17 gram untuk kehamilan pada trimester ketiga atau sekitar 1,3
g/kg/hr. Dengan demikian, dalam satu hari asupan protein dapat mencapai 67-
100 gr.
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik dalam
hal jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, dan kerang.
Selain sumber hewani, ada juga yang berasal dari nabati seperti tempe, tahu,
serta kacang-kacangan (Almatsier, 2009).
Vitamin dan Mineral
Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan
mineral seperti vitamin C, asam folat, zat besi, kalsium, dan zink. Angka
kecukupan gizi yang dianjurkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi 2004 untuk
tambahan gizi ibu hamil pada trimester ketiga adalah vitamin A +300 RE,
vitamin C +10 mg, tiamin +0,3 mg, riboflavin +0,3 mg, niasin +4 mg, asam
folat +200 μg, vitamin B12 +0,2 μg, kalsium +150 mg, magnesium +40 mg,
zat besi +13 mg, zink +10,2 mg,serta iodium +50 μg.

Zat Besi
Selama hamil, zat besi banyak dibutuhkan untuk mensuplai
pertumbuhan janin dan plasenta serta meningkatkan jumlah sel darah merah
ibu. Zat besi merupakan senyawa yang digunakan untuk memproduksi
hemoglobin yang berfungsi untuk :
1. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
2. Sintesis enzim yang terkait besi
3. Penggunaan oksigen untuk produksi energi sel (Aritonang, 2010)
Arisman (2004) menyatakan total besi yang diperlukan selama hamil
adalah 1040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika
melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg ditransfer ke janin
dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk
menambah jumlah sel darah merah, dan 200 mg lenyap ketika melahirkan.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan penambahan
sebanyak 13 mg untuk kehamilan pada trimester ketiga.
Dengan demikian, angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi ibu
hamil trimester ketiga adalah 39 mg/hari. Menurut Aritonang (2010), ada dua
bentuk besi yang terdapat dalam pangan, yaitu besi heme yang terdapat dalam
produk-produk hewani dan besi nonheme yang terdapat dalam produk-produk
nabati. Makanan dari produk hewani seperti hati, ikan dan daging yang
harganya relatif mahal dan belum sepenuhnya terjangkau oleh kebanyakan
masyarakat Indonesia. Selain sumber hewani, ada juga makanan nabati yang
kaya akan zat besi seperti singkong, kangkung, dan sayuran berwarna hijau
lainnya. Namun, zat besi dalam makanan tersebut lebih sulit
penyerapannya.Dibutuhkan porsi besar sumber nabati untuk mencukupi
kebutuhan besi sehari (Almatsier, 2009).
Menurut Aritonang (2010), makanan-makanan yang dapat
meningkatkan absorpsi besi selama hamil diantaranya sebagai berikut :
1. Konsumsi makanan yang dapat meningkatkan absorpsi besi, yaitu daging,
sayur, dan buah yang kaya vitamin C.
2. Menghindari penghambat (inhibitor) absorpsi besi seperti teh dan kopi.
Kebutuhan akan zat besi yang besar terutama pada kehamilan yang
menginjak usia trimester ketiga tidak akan mungkin tercukupi hanya melalui
diet. Oleh karena itu, suplementasi zat besi sangat penting sekali, bahkan
kepada ibu hamil status gizinya sudah baik.

Asam Folat
Asam folat berperan dalam berbagai proses metabolik seperti
metabolisme beberapa asam amino, sintesis purin, dan timidilat sebagai
senyawa penting dalam sintesis asam nukleat (Aritonang, 2010). Selain itu
Almatsier (2009) menyebutkan bahwa asam folat juga dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sum-sum tulang
belakang dan untuk pendewasaannya.Sekitar 24-60% wanita baik di negara
berkembang maupun yang telah maju mengalami kekurangan asam folat
karena kandungan asam folat di dalam makanan mereka sehari-hari tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka disaat hamil.
Kekurangan asam folat berkaitan dengan tingginya insiden komplikasi
kehamilan seperti aborsi spontan, toxemia, prematur, pendeknya usia
kehamilan dan hemorrhage (pendarahan), (Aritonang, 2010). Widyakarya
Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan penambahan sebanyak 200 μg untuk ibu
hamil, yang dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suplemen.
Suplementasi sebaiknya diberikan sekitar 28 hari setelah ovulasi atau
pada 28 hari pertama kehamilan. Besarnya suplementasi adalah 280, 660, dan
470 μg per hari, masing-masing pada trimester I, II, dan III (Arisman, 2004).
Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat antara lain ragi, hati,
brokoli, sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan, daging, jeruk, dan telur.
Kalsium
Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menunjang
perrtumbuhan tulang dan gigi serta persendian janin.Selain itu kalsium juga
digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontrkasi dan berdilatasi. Jika
kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan
bayi akan diambil dari tulang ibu yang mengakibatkan tulang ibu menjadi
keropos atau osteoporosis (Sophia, 2009).
Widya Karya Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan penambahan
sebesar 150 mg kalsium untuk ibu hamil trimester ketiga. Dengan demikian
kebutuhan kalsium yang harus dipenuhi oleh ibu hamil adalah 950 mg/hari.
Makanan yang menjadi sumber kalsium diantaranya ikan teri, udang, sayuran
hijau, dan berbagai produk olahan susu seperti keju dan yoghurt. Kekurangan
kalsium selama hamil akan menyebabkan tekanan darah ibu menjadi
meningkat.

 Cara Memilih Bahan Makanan yang Baik


1. Pertama, Baca label komposisinya.
Hal yang perlu kita ketahui adalah, kebanyakan produsen tidak akan
mencantumkan bahan-bahan yang hanya sedikit sekali pemakaiannya di
produk mereka (misalnya kurang dari 1%, tidak akan dicantumkan di label
komposisi). Jika tanpa pencantuman bahan kimia yang sedikit itu saja anda
masih menemukan banyak bahan kimia lain yang dicantumkan, anda
sebaiknya tidak membeli produk itu. Hindari produk yang memakai :
aspartame (penggantigula), pewarna (contohnya Cl 15510, Cl 19140, Cl
42090, dll), Perasamakanan (vanili, perasajeruk, dll), pengawet dan
pastinya penguat rasa (Monosodium Glutamat). Usahakan memilih produk
dengan sesedikit mungkin bahan kimia dan sebanyak mungkin ekstrak
tanaman dan minyak alami.
2. Kedua, Lihat kondisi produk (terutama sayur)
Pestisida dan insektisida dibuat untuk memerangi hama yang menggangu
tanaman, sehingga tanaman aman sama sekali dari hama. Tanaman yang
sedikit disemprot bahan kimia atau sama sekali tidak menggunakan bahan
kimia, tidak mungkin terbebas seratus persen dari hama. Pasti ada daun-
daunnya yang dimakan ulat. Sementara daun yang mulus, kemungkinan
pestisidanya ampuh sekali, sehingga tidak ada bagian daun yang tersentuh
hama sama sekali.
3. Ketiga, Usahakan tidak membeli bahan makanan jadi dalam kaleng
Kecuali acar (pickle). Acar adalah sayuran atau buah yang diawetkan
(lebih tepatnya difermentasi) dengan cara mencampur dengan cuka apel
dan biasanya dikemas dalam botol kaca. Acar baik untuk kesehatan jika
tidak dicampur macam-macamya.Makanan kaleng jelasakan mengandung
bahan pengawet, perasa, penguat rasa dan hati-hati dengan minyak yang
dipakai (biasanya minyak dipakai untuk daging atau ikan yang
dikalengkan). Makanan kaleng beragam mulai dari buah-buahan kaleng,
sayuran kaleng, ikan dan daging kaleng sampai susu kaleng.
4. Keempat, Belilah bahan makanan mentah
Bahan makanan belum jadi. Kemudian anda bisa memasaknya di rumah.
Membuat kue untuk keluarga anda tanpa harus membeli kue atau jajan
yang kita tidak tahu apa saja dicampurkan disitu. Jangan juga membeli
bumbu atau saos yang sudah jadi. Baik itu saos sambal atau saos untuk
membuat pasta yang katanya lebih enak dan mengirit waktu Anda pada
saat memasak dan ketika Anda membeli bumbu di pasar, sebaiknya Anda
membeli bahan bumbu yang masi hutuh (seperti cabe, bawang merah,
bawang putih, ketumbar, dll), dan kemudian diproses di rumah. Hindari
membeli bumbu yang sudah dihaluskan yang dijual di pasar. Seringkali
bumbu-bumbu itu dicampur pewarna, pengawet dan bahkan bumbu yang
sudah lama (basi) dicampur dengan yang baru supaya mereka tidak rugi.

 Takaran Nutrisi Untuk Ibu Hamil


Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan optimal janin dan
persiapan persalinan. Oleh karena itu penambahan zat-zat gizi berguna untuk :
 Kesehatan ibu hamil
 Pertumbuhan janin
 Saat persalinan
 Persiapan menyusui dan tumbuh kembang bayi
Makanan yang dianjurkan ibu hamil yaitu:
 Sumber zat tenaga (beras, kentang, bihun, mie, roti, macaroni, krackers,
dll)
 Sumber zat pembangun (ayam, ikan, daging, telur, hati ayam, keju, susu,
kacang-kacangan, tahu, tempe)
 Sumber zat pengatur (sayur-sayuran yang berwarna hijau dan buah-
buahan)
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memberikan nutrisi yaitu :

1. Pada ibu hamilnya, porsi atau nafsu makan akan lebih banyak dari
biasanya.
2. Bagi ibu hamil yang terlalu gemuk, kurangilah porsi makanan. Sumber
energi disesuaikan dengan kebutuhan normal.
3. Bila ibu terlalu kurus, tambahlah jumlah porsi makanan sumber energi dan
protein.
4. Usahakan konsumsi makanan dengan porsi kecil dan frekuensi sering.

 Cara Mengolah Makanan yang Baik dan Benar Untuk Ibu Hamil
Cara mengoloah makanan erat kaitannya dengan nutrisi atau gizi yang
akan diperoleh bagi ibu hamil. Berikut ini merupakan cara memasak yang
benar dan sehat:
1. Cuci sayuran dengan air mengalir hingga bersih

Cara ini yang pertama dan harus anda lakukan ketika mau
melakukan aktivitas memasak. Untuk jenis brokoli dan sayur jenis
dedaunan bisa anda cuci dengan air garam.Sedangkan untuk tomat, wortel,
kentang dan sejenisnya dapat dicuci dengan air mengalir.

2. Memberi sedikit garam dan merica

Bila anda ingin memasak menggunakan teknik mengkukus, hal


yang perlu anda lakukan adalah memberi garam dan merica. Kedua bahan
tersebut membuat sayuran tidak hambar. Kukuslah kira-kira 5-10 menit
saja agar nutrisi tidak rusak.
3. Menumis sayuran

Sayuran seperti kangkung, buncis, toge, dan sejenisnya sangat


direkomendasikan memasak dengan menggunakan teknik menumis.
Tumislah sayuran tersebut dalam jangka waktu kurang lebih 3-4 menit,
kemudian tutup sebentar sekitar 2 menit. Hasil yang akan di dapat pun
renyah dan segar.

4. Merebus sayuran

Panaskan terlebih dahulu air hingga mendidih, jangan pernah


memasukkan sayuran ketika air masih dalam keadaan dingin. Waktu yang
anda butuhkan untuk merebus sekitar 2-3 menit, kemudian tiriskan.

5. Menggoreng lauk-pauk

Bila anda ingin memasak menggunakan teknik menggoreng, hal


yang perlu diperhatikan adalah pengggunaan minyak goreng hanya boleh
digunakan untuk 1-2 kali penggorengan supaya tidak mengganggu
kesehatan ibu hamil.

 Waktu yang Makan Baik


Pada ibu hamil lebih disarankan agar lebih sering dibandingkan sebelum masa
kehamilan yaitu bisa mencapai 5 kali sehari karena untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi janin dan ibu. Tidak jarang ibu hamil yang merasakan morning sickness
(mual yang dirasakan saat pagi hari pada trimester 1) akan mengakibatkan nafsu
makan yang kurang baik sehingga kebuthan nutrisi pada trimester I kurang
dipenuhi. Dengan begitu, dianjurkan untuk ibu hamil makan dengan porsi yang
tidak terlalu banyak namun sering.
e. Dampak dari Tidak Terpenuhinya Gizi atau Nutrisi pada Ibu Hamil

Dampak tidak terpenuhinya nutrisi pada ibu hamil :

a. Kesakitan dan kematian meningkat

Karena tidak terpenuhinya nutrisi yang baik pada ibu hamil, maka ada
kemungkinan ibu hamil tersebut mengalami KEK (kekurangan energi kronik) yang
berdampak pada proses persalinannya.

b. Perkembangan otak janin dan pertumbuhan terhambat

Pada trimester I disebutkan pada beberapa penelitian bahwa nutrisi yang baik
pada saat hamil dapat memengaruhi perkembangan otak janin dan pertumbuhan janin
di dalam abdomen ibu, dengan begitu jika tidak terpenuhinya nutrisi saat kehamilan
dengan baik dapat memengaruhi perkembangan otak janin dan pertumbuhan janin.

c. Berat bayi lahir rendah (BBLR)

Pada beberapa penelitian menyebutkan bahwa tidak terpenuhinya nutrisi yang


baik saat kehamilan akan menganggu pertumbuhan janin selama proses kehamilan
yang akan menyebabkan lahirnya berat bayi yang rendah.

f. Faktor Pemenuhan Gizi pada Ibu Hamil

Faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil :

1. Ekonomi
Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu membeli bahan makanan
yang berkualitas baik, sehingga mengganggu pemenuhan gizi.
2. Pengetahuan
Pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan makanan tertentu,
salah persepsi tentang kebutuhan dan nilai gizi suatu makanan dapat
mempengaruhi status gizi seseorang.
3. Budaya
Masih ada kepercayaan untuk melarang memakan makanan tertentu yang jika
dipandang dari segi gizi, sebenarnya sangat baik bagi ibu hamil.Pantangan pada
makanan tertentu, sehubungan dengan makanan yang dipandang pantas atau tidak
untuk dimakan.Tahayul dan larangan yang beragam didasarkan pada kebudayaan
daerah yang berlainan.Misalnya, ada sebagian masyarakat yang masih percaya ibu
hamil tidak boleh makan ikan.
4. Selera makan
Selera makan juga akan mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan gizi.
Selera makan dipicu oleh sistem tubuh (misal dalam keadaan lapar) atau pun
dipicu oleh pengolahan serta penyajian makanan.
5. Pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja akan berakibat
pemenuhan gizi menurun atau berlebih.
6. Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan) hendaknya jangan sampai
membuat kadar gizi yang terkandung dalam bahan makanan menjadi tercemar
atau tidak higienis dan mengandung kuman penyakit.
Lampiran 2

Soal Evaluasi

1. Apa tujuan dari perbaikan gizi ibu hamil?


2. Apa faktor apa yang memengaruhi gizi ibu hamil?
Lampiran 3
Lampiran 4
SATUAN ACARA PENYULUHAN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

Pokok Bahasan : Prenatal gentle yoga dan Hypnobirthing


Sub pokok bahasan : Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
Sasaran : Ibu Hamil tanpa resiko mulai usia kehamilan 20 minggu - 37
minggu
Waktu : 110 menit
Hari/tanggal : Rabu, 15 Juni 2016
Tempat : BPM. Bd. Hj. ELLYANA

A. Latar Belakang
Kehamilan Trimmester II adalah keadaan dimana usia gestasi 13 Minggu hingga akhir
27 Minggu. Pada rentang usia gestasi ini, beberapa sistem tubuh ibu mengalami perubahan
yang diakibatkan dari perkembangan janin yang terjadi. Pada usia kehamilan ini ibu berhati-
hatilah dengan kenaikan berat badan yang berlebih, karna pada dasarnya di minggu ke-26
titik berat tubuh bergeser, tulang belakang condong ke belakang sementara tulang pinggang
condong ke depan. Jika berat badan ibu berlebih tulang-tulang ibu akan mendapat beban
ekstra untuk menyangga tubuh. Untuk itu Prenatal Gentle Yoga menjadi salah satu olahraga
yang wajib bagi ibu hamil karena fokus pada trimester ini adalah penguatan dan
penyeimbangan tulang belakang, berkaitan tumbuhnya janin dan beban yang lebih pada
tulang belakang dan pada pangul.Selain membutuhkan penguatan dan penyeimbang pada
trimester ini ibu juga memerlukan getaran ketenangan dan kedamaian.Relaksasi dan Hypno-
birthing adalah upaya untuk meningkatkan ketenangan selama hamil, proses melahirkan, dan
masa nifas.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pelatihan Prenatal gentle yoga dan Hypnnobirthing selama 110
menit di BPM Bd. Hj. Elyana diharapkan :
1. Ibu dapat memahami pentingnya Prenatal gentle yoga untuk kehamilannya
2. Ibu dapat mengetahui Hypnobirthing
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan pelatihan Prenatal gentle yoga dan Hypnnobirthing selama 110
menit di BPM Bd. Hj. ELyana diharapkan :
1. Ibu dapat termotivasi untuk melahirkan secara normal tanpa rasa cemas
2. Ibu dapat mengikuti gerakan Prenatal gentle yoga
3. Ibu dapat memahami Hypnobirthing

D. METODE
Peragaan dan Tanya Jawab

E. MEDIA
Flip Chart dan Leaflet

F. STRATEGI PELAKSANAAN

No. Kegiatan materi Penyuluhan Remaja Waktu


1. Pembukaan 1.Mengucapkan salam dan Menjawab salam 5 menit
perkenalan
2.Menyampaikan pokok Menyimak
bahasan dan tujuan
3.Memberikan pertanyaan:
Apersepsi
2. Prenatal gentle 1. Menjelaskan tentang Menyimak 65 menit
yoga Prenatal gentle yoga
2. Melakukan gerakan Meniru gerakan
Prenatal gentle yoga Prenatal gentle
yoga

3. Penjelasan 1. Menjelaskan arti dan Memperhatikan 30 menit


Hypnobirthing manfaat Hypnobirthing
2. Peragaan Hypnobirthing Menyimak

Melakukan
4. Evaluasi 1.Mengadakan sesi Tanya jawab Bertanya 10 menit
seputar materi
2.Evaluasi Materi yang Menjelaskan
disampaikan
5. Penutup 1.Menyimpulkan materi yang Mendengarkan 5 menit
sudah disampaikan
2.Mengucap salam Memperhatikan

Menjawab salam

G. Daftar Pustaka
 Irianti Bayu, dkk. 2014. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta. Sagung Seto
 Aprillia Yesie, Maharani Tantri. 2015. Modul pelatihan Prenatal Gentle Yoga.Jakarta
 www.hypnobirthingindonesia.com

H. Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
3. Dokumentasi
Jakarta, 15 Juni 2016

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Niken Purbowati, SST, M.Keb Bd. Hj. Ellyana

Pelaksana

TIM
Susunan Kepanitiaan Penyuluhan Pentingnya Gizi Ibu Hamil di di BPM Bd. Hj.
Ellyana

Ketua Penyuluhan : Aisyah


Wakil : Tweede Marina Anggita
Sekretaris : Aisyah
Bendahara : Tweede Marina Anggita
MC : Aisyah
Pemateri : Tweede Marina Anggita
Aisyah
LAMPIRAN I

I. Prenatal Gentle Yoga

Yoga merupakan suatu bentuk seni ilmu pengetahuan kuno yang berasal dari India,
yang semula dirancang untuk memperkuat dan membentuk sikap tubuh serta menenangkan
dan memusatkan pikiran untuk masuk kedalam kondisi meditasi. Filosofi utama yoga yaitu:
pikiran, tubuh, dan jiwa semua adalah satu dan tidak bisa dipisahkan.

Prenatal gentle yoga dapat membantu ibu untuk tetap bugar, relaks,percaya diri
dengan citra tubuh, perbaikan sikap tubuh, perbaikan sikap tubuh, menyeimbangkan dan
menstabilkan tubuh ibu hamil, memperbaiki napas ibu, mengurangi dan menghilangkan
keluhan-keluhan yang dirasakan selama masa kehamilan, meningkatkan dan melancaarkan
peredaran oksigen ke seluruh tubuh, membantu untuk mempersiapkan kelahiran, menguatkan
otot punggung, melatih otot-otot dasar panggul, dan meningkatkan kualitas tidur.

II. Hypno-birthing

Teknik hypnosis ini sudah ada sejak tahun 1920. Hypno-birthing berasal dari kata
‘’hypnosis’’ dan ‘’birthing’’. Hypnosis berasal dari kata hypnos (Bahasa Yunani) adalah
nama Dewa Tidur. Arti tidur di sini adalah pikiran yang tenang. Sedangkan
‘’birthing’’(Bahasa Inggris) berarti proses persalinan. Terapi ini adalah upaya untuk
meningkatkan ketenangan selama selama hamil, proses persalinan, dan masa nifas. Hypno-
birthing merupakan salah satu teknik autohypnosis (selfhypnosis), yaitu upaya alami dalam
menanamkan niat positif/ sugesti ke jiwa atau pikiran bawah sadar dalam menjalani masa
kehamilan dan persiapan masa persalinan. Dengan demikian ibu hamil dapat menikmati
indahnya masa kehamilan dan lancarnya proses persalinan.

Metode Hypno-birthing ini didasarkan pada keyakinan bahwa setiapp perempuan


memiliki potensi untuk menjalankan proses melahirkan secara alami, tenang, dan
nyaman(tanpa rasa sakit). Hypno-birthing mengajarkan ibu hamil untuk menyatu dengan
gerak dan ritme tubuhnya saat menjalani proses melahirkan, membiarkan tubuh dan
pikirannya bekerja, serta meyakini bahwa tubuhnya berfungsi sebagaimana seharusnya
sehingga rasa sakit menghilang.
Hypno-birthing adalah pendekatan yang efektif untuk menetralisir dan memprogram
ulang (reprogramming) rekaman negative dalam pikiran bawah sadar dengan program
positif.Hasilnya, rekaman yang tertanam dalam pikiran bawah sadar bahwa persalinan yang
menakutkan dan menyakitkan itu bisa terhapus dan berganti dengan keyakinan baru bahwa
persalinan berlangsung sangat spiritual, mudah, lancar, dan nyaman.

Mekanisme rasa takut menciptakan nyeri

HORMON STRESSOR (Katekolami, Adrenalin) > RESPON TUBUH (Lawan, Lari,


Membeku) > UTERUS TEGANG (Aliran darah kurang, Arteri mengecil/ menyempit).

Manfaat hypnobirthing

Bagi Ibu :

 Menghadirkan rasa nyaman, relaks, dan aman menjelang kelahiran


 Mengeliminasi stres serta ketakutan dan kekhawatiranmenjelang kelahiran
 Mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi uterus
 Membantu untuk meningkatkan ketenangan diri saat persalinan
 Martin, a.a et al (2001) : hypnobirth mempercepat kala i(3 jam pada primi dan 2 jam
pada multi), mengurangi risiko komplikasi, mempercepat proses penyembuhan pada
post partum
 Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri saat
kontraksi
 Membantu suplai o2 kepada bayi selama proses persalinan
 Membantu kondisi janin terlepas dari kondisi terlilit tali pusat bahkan bisa
memperbaiki posisi janin letak sungsang menjadi vertex

Bagi Bayi :

 Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin


 Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan yang sehat akan memberikan hormone-
hormon yang seimbang ke janin lewat plasenta

Beberapa hal yang akan ibu hamil pelajari dalam hypnobirthing :

 Teknik relaksasi dan hypnosis


 Teknik lain untuk memperlancar proses persalinan
 Perlunya ikatan yang kuat dari pasangan
 Mempelajari cara berkonsentrasi agar dapat terfokus pada tujuan hypbirh
 Berkomunikasi dgn bayi dalam kandungan
Lampiran 2
Lampiran 4

Anda mungkin juga menyukai