Ellyana
Waktu : 60 menit
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Mei 2016
Tempat : BPM Bd. Hj. Ellyana
Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit diBPM Bd. Hj. Ellyana, Ibu
hamil mampu memahami Pentingnya Gizi Ibu Hamil dengan benar.
1. Menjelaskan definisi gizi pada ibu hamil dengan tepat dan jelas.
2. Menyebutkan tujuan perbaikan nutrisi pada ibu hamil dengan benar.
3. Menjelaskan syarat nutrisi yang baik bagi ibu hamil dengan baik.
4. Menyebutkan dampak dari tidak terpenuhinya gizi atau nutrisi pada ibu hamil
dengan tepat.
5. Menyebutkan faktor pemenuhan gizi pada ibu hamil dengan tepat.
C. Materi
1. Definisi gizi pada ibu hamil
2. Tujuan perbaikan nutrisi pada ibu hamil
3. Syarat nutrisi yang baik bagi ibu hamil
4. Dampak dari tidak terpenuhinya gizi atau nutrisi pada ibu hamil
5. Faktor pemenuhan gizi pada ibu hamil
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab
E. Media
Flip Chart, dan Leaflet
F. Strategi Pelaksanaan
H. Lampiran
a. Materi
b. Soal Evaluasi
c. Leaflet
d. Dokumentasi
Mengetahui,
Penyuluh
TIM
Susunan Kepanitiaan Penyuluhan Pentingnya Gizi Ibu Hamil di di BPM Bd. Hj.
Ellyana
a. Latar Belakang
Gizi merupakan suatu hal yang penting terutama bagi ibu yang sedang hamil.
Gizi didapat dengan cara kita mengkonsumsi nutrisi yang baik, sehingga gizi yang
akan didapatkan seimbang. Gizi yang seimbang merupakan cikal bakal dari bayi
yang sehat. Jika gizi seimbang maka akan bayi pun akan sehat dan meminimalkan
kecatatan saat lahir. Selain itu dengan gizi yang seimbang ibu pun dapat
mengahasilkan ASI yang cukup untuk memenuhi nutrisi bayinya, sehingga bayi akan
cerdas dan sehat.
Menu Seimbang
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan selama masa
kehamilan karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu
guna pertumbuhan dan perkembangan janin.Menurut Hendrawan Nasedul yang
dikutip oleh Mitayani (2010), gizi pada saat kehamilan adalah zat makanan atau
menu yang takaran semua zat gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari dan
mengandung zat gizi seimbang dengan jumlah sesuai kebutuhan dan tidak
berlebihan. Kondisi kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan
kesehatan ibu hamil, sehingga demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada
waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat
tambahan energi, protein, vitamin, dan mineral (Kusmiyati, 2009). Perubahan
kebutuhan gizi ibu hamil tergantung dari kondisi kesehatan si ibu.
Kusmiyati (2009) mengungkapkan dasar pengaturan gizi ibu hamil adalah
adanya penyesuaian faali selama kehamilan, yaitu sebagai berikut :
a. Peningkatan basal metabolisme dan kebutuhan kalori. Metabolisme basal pada
masa 4 bulan pertama mengalami peningkatanan kemudian menurun 20-25%
pada 20 minggu terakhir.
b. Perubahan fungsi alat pencernaan karena perubahan hormonal, peningkatan
HCG, estrogen, progesteron menimbulkan berbagai perubahan seperti mual
muntah, motilitas lambung sehingga penyerapan makanan lebih lama,
peningkatan absorbsi nutrien, dan motilitas usus sehingga timbul masalah
obstipasi.
c. Peningkatan fungsi ginjal sehingga banyak cairan yang dieksresi pada
pertengahan kehamilan dan sedikit cairan dieksresi pada bulan-bulan terakhir
kehamilan.
d. Peningkatan volume dan plasma darah hingga 50%, jumlah erytrosit 20-30%
sehingga terjadi penurunan hemodilusi dan konsentrasi hemoglobin. Ibu hamil
harus mendapatkan gizi yang adekuat baik jumlah maupun susunan menu serta
mendapat akses pendidikan kesehatan tentang gizi. Malnutrisi kehamilan akan
menyebabkan volume darah menjadi berkurang, aliran darah ke uterus dan
plasenta berkurang dan transfer nutrien melalui plasenta berkurang sehingga
janin pertumbuhan janin menjadi terganggu.
Energi
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang
meningkat.Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan
plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru (Almatsier, 2009). Selain
itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai cadangan lemak serta untuk proses
metabolisme jaringan baru (Mitayani, 2010). Ibu hamil memerlukan sekitar
80.000 tambahan kalori pada kehamilan.Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi 2004 menganjurkan penambahan sebesar 300 kkal/hari untuk ibu hamil
trimester ketiga.
Dengan demikian dalam satu hari asupan energi ibu hamil trimester
ketiga dapat mencapai 2300 kkal/hari. Kebutuhan energi yang tinggi paling
banyak diperoleh dari bahan makanan sumber lemak, seperti lemak dan
minyak, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Setelah itu bahan makanan sumber
karbohidrat seperti padi-padian, umbi-umbian, dan gula murni (Almatsier,
2009).
Protein
Pada saat hamil terjadi peningkatan kebutuhan protein yang
disebabkan oleh peningkatan volume darah dan pertumbuhan jaringan baru
(Aritonang, 2010). Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan
adalah sebanyak 925 gr yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta
janin. Widyakarya Pangan dan Gizi VIII 2004 menganjurkan penambahan
sebanyak 17 gram untuk kehamilan pada trimester ketiga atau sekitar 1,3
g/kg/hr. Dengan demikian, dalam satu hari asupan protein dapat mencapai 67-
100 gr.
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik dalam
hal jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, dan kerang.
Selain sumber hewani, ada juga yang berasal dari nabati seperti tempe, tahu,
serta kacang-kacangan (Almatsier, 2009).
Vitamin dan Mineral
Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan
mineral seperti vitamin C, asam folat, zat besi, kalsium, dan zink. Angka
kecukupan gizi yang dianjurkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi 2004 untuk
tambahan gizi ibu hamil pada trimester ketiga adalah vitamin A +300 RE,
vitamin C +10 mg, tiamin +0,3 mg, riboflavin +0,3 mg, niasin +4 mg, asam
folat +200 μg, vitamin B12 +0,2 μg, kalsium +150 mg, magnesium +40 mg,
zat besi +13 mg, zink +10,2 mg,serta iodium +50 μg.
Zat Besi
Selama hamil, zat besi banyak dibutuhkan untuk mensuplai
pertumbuhan janin dan plasenta serta meningkatkan jumlah sel darah merah
ibu. Zat besi merupakan senyawa yang digunakan untuk memproduksi
hemoglobin yang berfungsi untuk :
1. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
2. Sintesis enzim yang terkait besi
3. Penggunaan oksigen untuk produksi energi sel (Aritonang, 2010)
Arisman (2004) menyatakan total besi yang diperlukan selama hamil
adalah 1040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika
melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg ditransfer ke janin
dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk
menambah jumlah sel darah merah, dan 200 mg lenyap ketika melahirkan.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan penambahan
sebanyak 13 mg untuk kehamilan pada trimester ketiga.
Dengan demikian, angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi ibu
hamil trimester ketiga adalah 39 mg/hari. Menurut Aritonang (2010), ada dua
bentuk besi yang terdapat dalam pangan, yaitu besi heme yang terdapat dalam
produk-produk hewani dan besi nonheme yang terdapat dalam produk-produk
nabati. Makanan dari produk hewani seperti hati, ikan dan daging yang
harganya relatif mahal dan belum sepenuhnya terjangkau oleh kebanyakan
masyarakat Indonesia. Selain sumber hewani, ada juga makanan nabati yang
kaya akan zat besi seperti singkong, kangkung, dan sayuran berwarna hijau
lainnya. Namun, zat besi dalam makanan tersebut lebih sulit
penyerapannya.Dibutuhkan porsi besar sumber nabati untuk mencukupi
kebutuhan besi sehari (Almatsier, 2009).
Menurut Aritonang (2010), makanan-makanan yang dapat
meningkatkan absorpsi besi selama hamil diantaranya sebagai berikut :
1. Konsumsi makanan yang dapat meningkatkan absorpsi besi, yaitu daging,
sayur, dan buah yang kaya vitamin C.
2. Menghindari penghambat (inhibitor) absorpsi besi seperti teh dan kopi.
Kebutuhan akan zat besi yang besar terutama pada kehamilan yang
menginjak usia trimester ketiga tidak akan mungkin tercukupi hanya melalui
diet. Oleh karena itu, suplementasi zat besi sangat penting sekali, bahkan
kepada ibu hamil status gizinya sudah baik.
Asam Folat
Asam folat berperan dalam berbagai proses metabolik seperti
metabolisme beberapa asam amino, sintesis purin, dan timidilat sebagai
senyawa penting dalam sintesis asam nukleat (Aritonang, 2010). Selain itu
Almatsier (2009) menyebutkan bahwa asam folat juga dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sum-sum tulang
belakang dan untuk pendewasaannya.Sekitar 24-60% wanita baik di negara
berkembang maupun yang telah maju mengalami kekurangan asam folat
karena kandungan asam folat di dalam makanan mereka sehari-hari tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka disaat hamil.
Kekurangan asam folat berkaitan dengan tingginya insiden komplikasi
kehamilan seperti aborsi spontan, toxemia, prematur, pendeknya usia
kehamilan dan hemorrhage (pendarahan), (Aritonang, 2010). Widyakarya
Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan penambahan sebanyak 200 μg untuk ibu
hamil, yang dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suplemen.
Suplementasi sebaiknya diberikan sekitar 28 hari setelah ovulasi atau
pada 28 hari pertama kehamilan. Besarnya suplementasi adalah 280, 660, dan
470 μg per hari, masing-masing pada trimester I, II, dan III (Arisman, 2004).
Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat antara lain ragi, hati,
brokoli, sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan, daging, jeruk, dan telur.
Kalsium
Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menunjang
perrtumbuhan tulang dan gigi serta persendian janin.Selain itu kalsium juga
digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontrkasi dan berdilatasi. Jika
kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan
bayi akan diambil dari tulang ibu yang mengakibatkan tulang ibu menjadi
keropos atau osteoporosis (Sophia, 2009).
Widya Karya Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan penambahan
sebesar 150 mg kalsium untuk ibu hamil trimester ketiga. Dengan demikian
kebutuhan kalsium yang harus dipenuhi oleh ibu hamil adalah 950 mg/hari.
Makanan yang menjadi sumber kalsium diantaranya ikan teri, udang, sayuran
hijau, dan berbagai produk olahan susu seperti keju dan yoghurt. Kekurangan
kalsium selama hamil akan menyebabkan tekanan darah ibu menjadi
meningkat.
1. Pada ibu hamilnya, porsi atau nafsu makan akan lebih banyak dari
biasanya.
2. Bagi ibu hamil yang terlalu gemuk, kurangilah porsi makanan. Sumber
energi disesuaikan dengan kebutuhan normal.
3. Bila ibu terlalu kurus, tambahlah jumlah porsi makanan sumber energi dan
protein.
4. Usahakan konsumsi makanan dengan porsi kecil dan frekuensi sering.
Cara Mengolah Makanan yang Baik dan Benar Untuk Ibu Hamil
Cara mengoloah makanan erat kaitannya dengan nutrisi atau gizi yang
akan diperoleh bagi ibu hamil. Berikut ini merupakan cara memasak yang
benar dan sehat:
1. Cuci sayuran dengan air mengalir hingga bersih
Cara ini yang pertama dan harus anda lakukan ketika mau
melakukan aktivitas memasak. Untuk jenis brokoli dan sayur jenis
dedaunan bisa anda cuci dengan air garam.Sedangkan untuk tomat, wortel,
kentang dan sejenisnya dapat dicuci dengan air mengalir.
4. Merebus sayuran
5. Menggoreng lauk-pauk
Karena tidak terpenuhinya nutrisi yang baik pada ibu hamil, maka ada
kemungkinan ibu hamil tersebut mengalami KEK (kekurangan energi kronik) yang
berdampak pada proses persalinannya.
Pada trimester I disebutkan pada beberapa penelitian bahwa nutrisi yang baik
pada saat hamil dapat memengaruhi perkembangan otak janin dan pertumbuhan janin
di dalam abdomen ibu, dengan begitu jika tidak terpenuhinya nutrisi saat kehamilan
dengan baik dapat memengaruhi perkembangan otak janin dan pertumbuhan janin.
1. Ekonomi
Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu membeli bahan makanan
yang berkualitas baik, sehingga mengganggu pemenuhan gizi.
2. Pengetahuan
Pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan makanan tertentu,
salah persepsi tentang kebutuhan dan nilai gizi suatu makanan dapat
mempengaruhi status gizi seseorang.
3. Budaya
Masih ada kepercayaan untuk melarang memakan makanan tertentu yang jika
dipandang dari segi gizi, sebenarnya sangat baik bagi ibu hamil.Pantangan pada
makanan tertentu, sehubungan dengan makanan yang dipandang pantas atau tidak
untuk dimakan.Tahayul dan larangan yang beragam didasarkan pada kebudayaan
daerah yang berlainan.Misalnya, ada sebagian masyarakat yang masih percaya ibu
hamil tidak boleh makan ikan.
4. Selera makan
Selera makan juga akan mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan gizi.
Selera makan dipicu oleh sistem tubuh (misal dalam keadaan lapar) atau pun
dipicu oleh pengolahan serta penyajian makanan.
5. Pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja akan berakibat
pemenuhan gizi menurun atau berlebih.
6. Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan) hendaknya jangan sampai
membuat kadar gizi yang terkandung dalam bahan makanan menjadi tercemar
atau tidak higienis dan mengandung kuman penyakit.
Lampiran 2
Soal Evaluasi
A. Latar Belakang
Kehamilan Trimmester II adalah keadaan dimana usia gestasi 13 Minggu hingga akhir
27 Minggu. Pada rentang usia gestasi ini, beberapa sistem tubuh ibu mengalami perubahan
yang diakibatkan dari perkembangan janin yang terjadi. Pada usia kehamilan ini ibu berhati-
hatilah dengan kenaikan berat badan yang berlebih, karna pada dasarnya di minggu ke-26
titik berat tubuh bergeser, tulang belakang condong ke belakang sementara tulang pinggang
condong ke depan. Jika berat badan ibu berlebih tulang-tulang ibu akan mendapat beban
ekstra untuk menyangga tubuh. Untuk itu Prenatal Gentle Yoga menjadi salah satu olahraga
yang wajib bagi ibu hamil karena fokus pada trimester ini adalah penguatan dan
penyeimbangan tulang belakang, berkaitan tumbuhnya janin dan beban yang lebih pada
tulang belakang dan pada pangul.Selain membutuhkan penguatan dan penyeimbang pada
trimester ini ibu juga memerlukan getaran ketenangan dan kedamaian.Relaksasi dan Hypno-
birthing adalah upaya untuk meningkatkan ketenangan selama hamil, proses melahirkan, dan
masa nifas.
D. METODE
Peragaan dan Tanya Jawab
E. MEDIA
Flip Chart dan Leaflet
F. STRATEGI PELAKSANAAN
Melakukan
4. Evaluasi 1.Mengadakan sesi Tanya jawab Bertanya 10 menit
seputar materi
2.Evaluasi Materi yang Menjelaskan
disampaikan
5. Penutup 1.Menyimpulkan materi yang Mendengarkan 5 menit
sudah disampaikan
2.Mengucap salam Memperhatikan
Menjawab salam
G. Daftar Pustaka
Irianti Bayu, dkk. 2014. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta. Sagung Seto
Aprillia Yesie, Maharani Tantri. 2015. Modul pelatihan Prenatal Gentle Yoga.Jakarta
www.hypnobirthingindonesia.com
H. Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
3. Dokumentasi
Jakarta, 15 Juni 2016
Mengetahui,
Pelaksana
TIM
Susunan Kepanitiaan Penyuluhan Pentingnya Gizi Ibu Hamil di di BPM Bd. Hj.
Ellyana
Yoga merupakan suatu bentuk seni ilmu pengetahuan kuno yang berasal dari India,
yang semula dirancang untuk memperkuat dan membentuk sikap tubuh serta menenangkan
dan memusatkan pikiran untuk masuk kedalam kondisi meditasi. Filosofi utama yoga yaitu:
pikiran, tubuh, dan jiwa semua adalah satu dan tidak bisa dipisahkan.
Prenatal gentle yoga dapat membantu ibu untuk tetap bugar, relaks,percaya diri
dengan citra tubuh, perbaikan sikap tubuh, perbaikan sikap tubuh, menyeimbangkan dan
menstabilkan tubuh ibu hamil, memperbaiki napas ibu, mengurangi dan menghilangkan
keluhan-keluhan yang dirasakan selama masa kehamilan, meningkatkan dan melancaarkan
peredaran oksigen ke seluruh tubuh, membantu untuk mempersiapkan kelahiran, menguatkan
otot punggung, melatih otot-otot dasar panggul, dan meningkatkan kualitas tidur.
II. Hypno-birthing
Teknik hypnosis ini sudah ada sejak tahun 1920. Hypno-birthing berasal dari kata
‘’hypnosis’’ dan ‘’birthing’’. Hypnosis berasal dari kata hypnos (Bahasa Yunani) adalah
nama Dewa Tidur. Arti tidur di sini adalah pikiran yang tenang. Sedangkan
‘’birthing’’(Bahasa Inggris) berarti proses persalinan. Terapi ini adalah upaya untuk
meningkatkan ketenangan selama selama hamil, proses persalinan, dan masa nifas. Hypno-
birthing merupakan salah satu teknik autohypnosis (selfhypnosis), yaitu upaya alami dalam
menanamkan niat positif/ sugesti ke jiwa atau pikiran bawah sadar dalam menjalani masa
kehamilan dan persiapan masa persalinan. Dengan demikian ibu hamil dapat menikmati
indahnya masa kehamilan dan lancarnya proses persalinan.
Manfaat hypnobirthing
Bagi Ibu :
Bagi Bayi :