ACARA PENYULUHAN
NUTRISI PADA IBU HAMIL
III. Materi
a. Pengertian nutrisi pada ibu hamil
b. Manfaat pada ibu hamil
c. Nutrisi apa saja yang di butuhkan ibu hamil
d. Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi ibu hamil
e. Bagaimana mengatur pola makan ibu hamil
IV. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
V. Media : Leafleat
VI. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan pemberian
Tahap Waktu materi Kegiatan sasaran
1. Memberikan
salam,
memperkenalkan
diri.
2. Menyampaikan
maksud dan tujuan
( TIU dan TIK )
3. Menjelaskan
proses belajar
mengajar
4. Mengkaji tingkat
pengetahuan sasaran
terhadap materi yang
akan disampaikan
dengan cara
apersepsi atau secara
lisan.
5. Menjelaskan pada
sasaran tentang :
Pengertian nutrisi
pada ibu hamil,
Menjelaskan
manfaat nutrisi pada
ibu hamil.
6. Menjelaskan
nutrisi apa yang
harus di butuhkan
ibu hamil
Merangkum materi 1. Mejawab salam
yang telah 2. Memperhatikan penjelasan
disampaikan. 3. Memperhatikan
7. Mengevaluasi 4. Menjawab dan menyampaikan apa
materi yang telah yang diketahui
Orientasi disampaikan dengan5. Memperhatikan
(pembukaan) 5 pertanyaan terarah 6. Mendengarkan
Working menit 8. Memberikan 7. Menjawab pertanyaan
(penyampaian 15 reinforcement positif8. Kooperatif,bersemangat
materi ) menit 9. Menyimpulkan 9. Memperhatikan
Terminasi 10 hasil penkes 10. Mendengarkan
(penutup ) menit 10. Salam penutup 11. Menjawab salam
VII. Evaluasi
a) Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penkes dengan memberikan
pertanyaan secara lisan sebagai berikut :
1. Jelaskan pengertian nutrisi ibu hamil
2. Jelaskan manfaat nutrisi ibu hamil
3. Nutrisi apa yang harus di butuhkan ibu hamil
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila
keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan
abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat
mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin
memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan
BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi
(keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir,
kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.
2) PROTEIN
Ibu hamil minimal mengkonsumsi 17g protein/hari.
Pada Trimester I : 1g/kg BB/ protein
Pada Trimester 2 : 1,5g/kg BB/hari
Pada Trimester 3 : 2g/kg BB/hari
Total kebutuhan protein tidak lebih dari 15% kebutuhan energi.
Jenis protein dengan nilai biologi tinggi: daging, ikan, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, biji-
bijian, susu, yogurt, dll.
3) KARBOHIDRAT
1. Sebaiknya ½ dari kebutuhan energi
2. 80.000 kalori selama masa kehamilan untuk bayi yg sehat
3. 300kkal/hari selama 9 bulan.
4. Sumber karbohidrat utama: beras, serealia, gandum, dll.
4) LEMAK
¼ dari kebutuhan energi atau 20% dari total energy. Omega 6 dan omega 3 harus lebih banyak
karena untuk perkembangan pusat susunan saraf termasuk sel otak.
Sumber omega 6 : minyak kedelai, minyak jagung, minyak biji matahari, minyak biji kapas.
Sumber omega 3 : minyak ikan laut (ikan salmon, lemuru, dan tuna), minyak kedelai, minyak
zaitun, minyak jagung.
3) ASAM FOLAT
Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel baru, membantu mengembangkan sel syaraf dan
otak janin. Kebutuhannya 0,4 mg/hari Sumber asam folat adalah hati, sayuran, hijau, jeruk
orange, kembang kol, kedelai/kacan-kacangaan lain, roti, gandum, serealia, dll.
4) KALSIUM
Sumber utama kalsium : susu dan hasil olahannya, udang, sarden, dll .
Dibutuhkan untuk pertumbuhan janin sekitar 250mg/hari dan untuk persediaan si ibu.
Kebutuhan
1. usia >25 tahun: 1200mg/hari
2. usia ≤25 tahun: 800mg/hari
5) YODIUM
Kebutuhan: 200mikrogram/hari
Kekurangan: janin hipotiroidisme, kretinisme, kerusakan syaraf.
Sumber utama: garam, makanan laut, air, sayur.
2. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya
a. Terhadap Ibu
menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, perdarahan, BB ibu tdk
bertambah secara normal, dan terkena infeksi.
b. Terhadap Persalinan
Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), perdarahan
setelah persalinan serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
c. Terhadap Janin
Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir
mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam
kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).