Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI)

SAP ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II

Dosen Pengampu : Heni Purwaningsih, S.Kep., M.Kes

Di susun oleh :

DEWI NOVITA RAHMA FAUZIANA

010116A022

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Pokok Bahasan : Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui

Sub topik : Gangguan Sistem Endokrin

Sasaran : Ibu Menyusui

Hari/tanggal : Sabtu, 17 November 2018

Tempat : RS Bersalin Budi Rahayu Magelang

Pukul : 08.00 - 08.30 WIB (30 menit)

Penyuluh : Dewi Novita Rahma Fauziana

A. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1x55 menit diharapkan pasien dan keluarga
dapat mengetahui dan memahami tentang kebutuhan gizi ibu menyusui dan pengaruh
kebutuhan gizi ibu terpenuhi.

2. Tujuan khusus

Setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarga diharapkan dapat memahami tentang :

a. Pengertian gizi seimbang serta menu seimbang bagi ibu menyusui.


b. Factor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui.
c. Dampak kekurangan gizi serta kebutuhan gizi pada ibu menyusui.
d. Contoh kombinasi menu makanan gizi seimbang pada ibu menyusui.
B. MATERI (Terlampir)

1. Pengertian gizi seimbang serta menu seimbang bagi ibu menyusui.


2. Factor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui.
3. Dampak kekurangan gizi serta kebutuhan gizi pada ibu menyusui.
4. Contoh kombinasi menu makanan gizi seimbang pada ibu menyusui.

C. MEDIA

1. Leaflet
2. Lembar balik

D. METODE PENYULUHAN

1. Ceramah
2. Tanya jawab
KETERANGAN:
E. SETTING TEMPAT

Lyr.proyektor :MODERATOR

:PENYULUH

:FASILITATOR

:PESERTA

G. RINCIAN TUGAS

1. Penanggung jawab

Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.

2. Moderator

a. Membuka dan menutup acara penyuluhan .


b. Membuat kontrak waktu pelaksanaan kegiatan.
c. Menjelaskan tujuan dan topik penyuluhan.
d. Menyerahkan penjelasan penyuluhan kepada presenter.
e. Mengarahkan jalannya diskusi.
f. Memeberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
g. Menyimpulkan kegiatan.

3. Penyuluh

Memberikan penyuluhan sesuai topik yang akan disajikan.

4. Fasilitator

a. Memotivasi peserta agar berperan aktif dalam penyuluhan.

b. Memfasilitasi dalam kegiatan.

H. KEGIATAN PENYULUH

NO WAKTU Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 Menit Pembukaan :

08.00 1. Memberi salam. 1. Menjawab salam.


2. Meperkenalkan diri.
s.d 2. Mendengarkan.
3. Kontrak waktu.
08.02 4. Menjelaskan tujuan 3. Menyetujui.
penyuluhan.
4. Memperhatikan.

2. 25 menit Pelaksanaan :

08.02 1. Menjelaskan materi A. Mendengarkan dan


penyuluhan secara berurutan memperhatikan.
s.d
dan teratur.
08.15
Materi:
2. Pengertian gizi seimbang
serta menu seimbang bagi
ibu menyusui.
3. Factor yang mempengaruhi
gizi ibu menyusui.
4. Dampak kekurangan gizi
serta kebutuhan gizi pada
ibu menyusui.
B. Bertanya.
5. Contoh kombinasi menu
makanan gizi seimbang
pada ibu menyusui.

B. Memberikan peserta kesempatan


untuk bertanya.

3. 20 menit Evaluasi :

08.15 1. Menggali pengetahuan 1. Menjawab pertanyaan.


pasien dan keluarga tentang
s.d
Kebutuhan gizi ibu
08.25 menyusui. 2. Menjawab pertanyaan.
2. Menggali pengetahuan
pasien dan keluarga tentang
bagaimana cara pemenuhan
gizi seimbang.

4. 5 menit Penutup :

08.25 1. Menyimpulkan hasil 1. Mendengarkan.


penyuluhan.
s.d 2. Menjawab salam.
2. Mengucapkan terima kasih.
08.30 3. Mengucapkan salam.

I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan materi penyuluhan.
b. Menyiapkan media penyuluhan.
c. Meminta izin dengan sasaran yang akan diberikan penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a. Klien antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Klien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
c. Klien mengajukan pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
Klien dapat mengetahui tentang gangguan sistem endokrin yaitu hipertiroidisme
dan mampu menjelaskan :
a. Pengertian gizi seimbang serta menu seimbang bagi ibu menyusui.
b. Factor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui.
c. Dampak kekurangan gizi serta kebutuhan gizi pada ibu menyusui.
d. Contoh kombinasi menu makanan gizi seimbang pada ibu menyusui.
MATERI

KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI

A. Pengertian
Periode postpartum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali
ke keadaan tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna
akan berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu
mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan
diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup, asupan gizi
yang cukup untuk menghasilkan kualitas ASI yang baik, juga untuk menghasilkan
kuantitas ASI yang optimal.
Air Susu Ibu (ASI) adalah asupan yang terbaik untuk bayi. Tetapi ada beberapa
hal yang bisa menyebabkan bayi mengalami gangguan kesehatan dikarenakan ibu
yang tidak memenuhi nutrisi dan zat gizi.
Setiap ibu yang melahirkan diharapkan kondisi tubuhnya tetap baik, sehat, dan
menarik, sehingga ibu dapat merawat bayinya dengan baik pula. Seorang ibu
diharapkan dapat menyusui bayinya sebanyak dan selama mungkin. Menyusui
merupakan pemberian nutrisi penting yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang
seorang anak. Oleh karena itu ibu menyusui perlu memperhatikan kualitas air susu ibu
(ASI). Demi meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI diperlukan menu yang sehat
untuk ibu menyusui.

1. Energi (Kalori)
Ibu menyusui dalam kondisi sehat mampu menghasilkan ASI rata-rata 850
ml per hari. Untuk menhasilkan 100 cc ASI diperlukan energi sebesar 89-90
kkal. Energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan ASI 850 ml adalah sekitar
750 kkal.
2. Karbohidrat (KH)
Laktosa adalah KH yang dominan dalam ASI. Laktosa ASI sangat mudah
dicerna dan dapat meningkatkan penyerapan kalsium. Anjuran jumlah KH yang
harus dikonsumsi dalam satu hari adalah 55-65% dari total energi.
3. Protein
Kandungan protein ASI relatif lebih rendah dibandingkan susu sapi.
Namun, protein ASI memiliki gizi dan zat non-gizi penting seperti antivirus dan
antimikroba. Setiap 100cc ASI mengandung 1,2 protein, denagn demikian 850
cc ASI mengandung 10 g protein. Efisiensi konversi protein makanan menjadi
protein susu hanya 70%. Oleh karena itu, ibu menyusui membutuhkan tambahan
protein sebesar 16 g pada enam bulan pertama dan 12 g pada bulan berikutnya.
Jika diproporsikan terhadap total energi sehari maka setara dengan 13-15%.
4. Lemak dan komposisi asam lemak
Lemak adalah komponen terbesar di dalam ASI. Setengah dari energi total
diperoleh dari lemak. Lemak ASI pada ASI foremilk (ASI yang keluar di awal)
lebih rendah, sedangkan ASI hindmilk (ASI yang keluar di akhir) mempunyai
kandungan lemak yang tinggi.
Komposisi asam lemak pada ASI bervariasi tergantung pola makan ibu.
Ibu yang mengonsumsi makanan rendah lemak tidak jenuh maka komposisi
ASI-nya kaya asam lemak rantai menengah. Jika ibu lebih banyak mengonsumsi
asam lemak tidak jenuh ganda (ALTJG), ASI yang dihasilkan pun akan
mengandung ALTJG yang tinggi. Lemak ASI ga menyediakan DHA yang
tinggi terutama pada ibu yang melahirkan bayi prematur. DHA sangat penting
untuk perkembangan otak dan retina selama bulan terakhir kehamilan. Oleh
karena itu, bayi prematur harus segera menerima ASI.
5. Kolesterol
Kolesterol adalah bagian dari lemak yang merupakan komponen penting
dari semua sel membran. Kolesterol diperlukan untuk pertumbuhan replikasi
sel. Konsentrasi kolesterol di ASI berkisar 10-20 mg per hari, Variasi ini sangat
tergantung dengan pemberian. Penelitian menjelaskan bahwa konsumsi
kolesterol melalui ASI berhubungan dengan kecenderungan penurunan
kolesterol darah di kemudian hari.
6. Vitamin larut lemak
a. Vitamin A
Kandungan vitamin A dalam ASI akan sesuai dengan kebutuhan bayi jika
ibu menambahkan asupan vitamin A sebesar 350 RE dari kebutuhan normal
sehingga menjadi 850 RE.
b. Vitamin D
Kebutuhan vitamin D ibu menyusui kurang lebih sama dengan ibu tidak
menyusui. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ibu yang banyak terpapar
sinar matahari memproduksi ASI dengan kandungan vitamin D sepuluh kali
lipat lebih tinggi.
c. Vitamin E
Kebutuhan vitamin E ibu menyusui kurang lebih sama dengan ibu tidak
menyusui.
d. Vitamin K
Kebutuhan vitamin K ibu menyusui kurang lebih sama dengan ibu tidak
menyusui. Beberapa penelitian mengatakan bahwa 5% dari bayi yang
menyusui eksklusif berisiko kekurangan vitamin K.
7. Vitamin larut air
a. Vitamin B1
b. Vitamin B2
c. Vitamin B3
d. Vitamin B6
e. Vitamin B12 dan asam folat
f. Vitamin C
8. Mineral
Kandungan mineral dalam ASI sesuai dengan laju pertumbuhan manusia
sehingga konsentrasinya lebih rendah dibandingkan susu hewan, kecuali
mineral-mineral penting seperti magnesium, kalsium, besi, dan seng. Rendahnya
konsentrasi mineraql pada ASI ditujukan untuk mengurangi beban pada ginjal
bayi.
9. Seng/Zink
10. Kalsium
11. Fosfor
12. Zat besi
13. Iodium
14. Selenium
15. Air
Pada masa 0-6 bulan menyusui, sesorang ibu memerlukan 2.950 kalori dan 64
gram zat protein. Sedangkan pada masa 7-12 bulan menyusui jumlah kebutuhan kalori
berkurang menjadi 2.750 kalori dan 60 gram zat protein (Dr. Muhilai dkk, Angka
Kecukupan Gizi yang Dianjurkan). Kebutuhan ini lebih besar daripada kebutuhan
orang dewasa biasa. Dalam buku Menu dan Resep untuk Ibu Menyusui, 0-6 bulan
pertama ibu membutuhkan tambahan 750 kalori dan untuk bulan selanjutnya cukup
500 kalori saja. Selain kalori dan protein, diperlukan zat-zat lain seperti vitamin A, B,
D, kalsium, zat besi, dan lainnya.

Untuk menu sehari-hari, ibu menyusui bisa berpegang pada pedoman 4 sehat 5
sempurna dan seimbang. Karena beberapa zat gizi mempunyai sifat saling
mempengaruhi yang menguntungkan atau merugikan, maka sebaiknya dalam
menyusun menu menggunakan aneka ragam bahan makanan. Ibu menyusui dapat
makan apa saja, tak ada pantangan. Tapi merokok, minuman beralkohol, kopi, dan teh
sebaiknya tidak disajikan karena kedua bahan tersebut berpengaruh negatif pada
peresapan zat besi.
Ibu menyusui umumnya makan 6 kali sehari sesuai dengan frekuensi
menyusui si bayi, karena setiap habis menyusui merasa lapar. Selain cukup makan,
dianjurkan pula banyak minum minuman berkhasiat yang dapat mempengaruhi
produksi ASI. Misalnya sayur dengan banyak kuah seperti sayur asem daun
lembayung dan kacang-kacangan, jus buah, kacang hijau, bubur kacang hijau, sup
kacang merah, susu fullcream atau nonfat/susu skim, susu kedele, minuman
tradisional seperti beras kencur, asem kunyit.

Makanan
Makanan dapat diartikan sebagai semua zat yang dapat digunakan
dalam metabolisme atau faal dan atau untuk memperoleh energi. Agar dapat
digunakan dalam proses metablisme atau faal, makanan harus disedehanakan
terlebih dahulu sehingga nantinya makanan akan berwujud molekul zat yang
paling kecil yang dapat diserap oleh sel-sel tubuh. Proses penyederhanaan ini
disebut proses pencernaan.

Agar tubuh kita tetap sehat, makanan harus mengandung semua zat
yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh. Dengan kata lain makanan harus
mengandung gizi yang baik. Makanan bergizi yang kita butuhkan harus
mengandung beberapa zat, yaitu karbohidrat, protein, lemak , garam mineral,
viyamin dan air.
Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang
terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh
seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang harus makan makanan
dan minum minuman yang mengandung tiga zat gizi utama yang cukup
jumlahnya, baik zat tenaga, zat pembangun maupun zat pengatur. Tidak
seimbang ataupun kurang asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuh
seseorang.

Makanan dan Gizi Seimbang


Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup
mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein
sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat
pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak
semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.

B. Status Gizi Ibu Menyusui


Status gjzi ibu memberikan peranan yang penting terhadap kuantitas dan
kualitas produksai ASI. Misalnya jika ibu kekurangan kalsium akan menyebabkan
kebutuhan kalsium bayi diambil dari cabang kalsium pada jaringan ibu. Jika hal ini di
biarkan terus berlanjuang mengakibatkan ibu mengalami osteoporosis dan kerusakan
gigi.

Kuantitas produksi ASI dipengaruhi oleh keadaan gizi ibu, ibu dengan gizi
baik akan memproduksi ASI sekitar 600 sampai 800 ml pada bulan pertama,
sedangkan ibu dengan gizi kurang hanya sekitar 500 sampai 700 ml.

Status gizi ibu menyusui dipengaruhi oleh prinsip, dan faktor yang mesti
diperhatikan dalam pemenuhannya.

Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui


Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu
yang sangat di butuhkan oleh tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI
berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit bayi,
tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah
terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang
menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

Faktor
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah :

1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi/


hari
2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-
20 gram protein sehari.
3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan
kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
4. Aktivitas.

C. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui


1. Kalori
Kebutuhan kalori selama menyusui proforsional dengan jumlah ASI yang
dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama kehamilan. Rata-
rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah
70kal/100ml, dan kira-kira 85kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100ml yang
dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640kal per hari untuk 6 bulan
pertama dan 510 kal per hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah
susu normal. Rata-rata ibu bharus mengkonsumsi 2300-2700kal ketika menyusui.
2. Protein
Ibu memerlukan tambahan 20gr diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah
ini hanya 16% dari tambahan 500kal yang dianjurkan.
3. Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjkurkan ibu
menyusui minum 2-3liter per hari dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
4. Vitamin dan mineral
Kebutuhan vitamin dan minerl selama menyusui lebih tinggi dari pada masa
hamil.
Berikut ini adalah tabel kebutuhan gizi ibu menyusui.

Zat Gizi Wanita Dewasa Ibu menyusui


Tidak Menyusui 0-6 bulan 7-12 bulan

Energi 2200 +700 +500

Protein (gram) 48 +16 +12

Vitamin A (RE) 500 +350 +300

Vitamin C (mg) 60 +25 +10

Besi (gram) 26 +2 +2

Yodium (µ) 150 +50 +20

Kalsium (mg) 500 +400 +400

D. Dampak Kekurangan Gizi


Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada
ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi
mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan
gangguan pada mata ataupun tulang.

E. Pengaruh Status Gizi Ibu pada Sukses Menyusui


Bila kebuhan energi wanita usia reproduksi sebesar 2100 kcal/hari,seorang ibu
menyusui memerlukan aiupan rata-rata 2700 kcal dalam kesehariannya.Tambahan
sebesar 500 sampai 700 kkal tersebut tak lain di perlukan untuk keperluan Biosintesis
ASI. Ekstra energi tersebut pun tidak semuanya harus didapatkan dari intke makanan
yang di konsumsi ibu menyusui sehari-hari. 200 kcal ternyata telah tersedia di tubuh
ibu berupa cadangan deposit yang telah di bentuk sejak dimulainya prosesnya masa
kehamilan. Sisa 300 sampai 500 kcal/harilah yang baru diharapkan di peroleh dati
intake makanan keseharian sang ibu. Jadi tidak tepat bila dikatakan seorang ibu
menyusui harus makan dengan porsi besar-besaran agar tidak kelaparan dan produksi
ASI lancar.

Hubungan antara data antrometri sang ibu menyusui-misalnya Body Mass


index (BMI) dengan volume dan energi yang dihasilkan dari asi juga tidak dapat di
buktikan keterkaitannya hingga saat ini. Study-study ilmiah bahkan membuktikan
bahwa dengan status gizi ibu yang marginal, kuantitas ASI yang dihasilkan dapat
mencukupi kebutuhan sang bayi.

Data antropometri sendiri misalnya BMI, biasa yang akan berpengaruh


terhadap berat badan bayi yang akan dilahirkan, namun tidak ada kaitannya dengn
produksi ASI. Karenanya ibu menyusui yang kurus, normal ataupun
overweight sebenarnya tidk perlu menghawatirkan volume produksi ASI yang
dihasilkan dengan bekal keyakinan produksi ASI akan mencukupi si kecil dan
seringnya insentitas si kecil menyusu pada ibu, maka akan di jamin produksi ASI
akan sesuai dengan kebutuhan sang buah hati.

Saat menyusui minuman keras sebisa mungkin dihindari. Selain itu meroko
selama menyusui dapat membahayakan bayi dan mengurangi produksi susu.
Penggunaan pil KB selama menyusui harus dihindari sebab dampak jangka panjang
hormon dalam pil masih belum diketahui. Pil KB juga di ketahui mengurangi
produksi susu. Namun, pil POP(Progesteron onli pil/low- dose) tidak mempengaruhi
produksi susu, dan pada kasus khusus pil ini boleh digunakan(misalnya pada kasus
ibu diabetes yang tidak boleh hamil). Namun, kebanyakan wanita
sebaiknyamenggunakan metode Hb alami, kondom, atau IUD dari pada menggunakan
KB hormonal.

F. Tips Gizi Ibu Menyusui


1. Makronutrients
Saat menyusui disarankan mengkonsumsi protein (terutama ikan), asam lemak
esensial, dan karbohidrat lebih banyak dibanding ketika tidak pad masa
menyusui.
2. Kalsium
Kekurangan kalsium pada saat menyusui dapat mangakibatkan osteoporosis.
Sumber kalsium yang baik bisa diperoleh dari susu kedelai, semua jenis sayuran
daun yang berwarna hijau, ikan laut.
3. Zinc
Masa menyusui membutuhkan asupan zat seng lebih banyak. Zat mineral ini
dapat dip[enuhi dari sumber pangan hewani.
4. Vitamin B (asam folat, B6, B12).
Pastikan daging ikan, ayam, daging merah, telur, dan berbagai produk susu,
polong-polongan, dan biji-bijian masuk ke dalam daftar menu ibu menyusui.
5. Vitamin D
Berjemur dibawah sinar matahari sangat baik untuk merangsang produk susu ibu.

Dengan pemaparan-pemaparan diatas, ibu menyusui diharapkan agar dapat


menyusun menu untuk memnuhi kebutuhan asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
ibu. Dalam menyusun menu makanannya, ibu menyusui dapat memperhatikan
dalam penyusunannya.

G. Menyusun Menu
Menyusun Menu untuk ibu menyusui, makanan sehari-hari yang dikonsumsi
oleh ibu menyusui harus memenuhi syarat menu seimbang sesuai dengan kebutuhan
gizi ibu. Dalam menyusun hidangan untuk ibu menyusui perlu diperhatikan hal
berikut ini:

1. Gunakan bahan makanan yang beraneka ragam


2. Makanan mudah dicerna
3. Bumbu tidak terlalu merangsang
4. Porsi kecil tapi sering
5. Cukup cairan
6. Ibu yang tidak mengalami penyakit tertentu tidak ada pantangn dalam hal makan
7. Makanan yang seimbang,gerak badan,dan udara segar
8. Menjaga kesehatan jasmani dan rohani
9. Jika ibu terlalu gemuk,kurangi makanan sumber zat tenaga
10. Jika ibu terlalu kurus,tambahkan porsi makan.

Contoh Menu Sehari


Contoh Menu Sehari Untuk Ibu Menyusui

Pagi susu 1 gelas (200 cc)

nasi (100 gr), pecel sayuran (100 gram),


Jam 08.00 semur daging (30 gram), tempe goreng
atau bacem (50 gram).
sup kacang march segar (25 gram),
Jam 11.00 ditambah ayam (15 gram), dan wortel (50
gram).

nasi (200 gram), pepes ikan (75 gram),


daun singkong (25 gram), ayam panggang
kalasan (50 gram), tahu bacem (50 gram),
Jam 13.30
sayur bening daun katuk, oyong (150
gram) dan 100 gram buah sesuai
musimnya.

slada buah (150 gram) atau rujak buah (150


Jam 16.00
gram), minum air kacang ijo.

Nasi (200 gram), sate ati ayam (50 gram),


daging ayam (25 gram), tempe bumbu
Jam 19.00
mangut (50 gram), cah aneka sayuran (100
gram), dan buah sesuai musimnya.

Jam 22.00 susu 1 gelas (200 cc)


DAFTAR PUSTAKA

Tejasari. (2005). Nilii-Gizi Pangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Luis, K.A. (2010). Makanan Terlarang untuk Ibu Mrnyusui.. [Online]. Tersedia:
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/03/27/10402764/Makanan.Terlarang.untuk.Ibu
.Menyusui[27Maret2010]

Melany, S. (2010). Makanan Sehat untuk Ibu Menyusui. [Online]. Tersedia:


http://www.ibubayi.com/gizi-bayi/ibu-menyusui-sangat-disarankan-untuk-
mengonsumsi-makanan-sehat.html[3November2010]

Anda mungkin juga menyukai