SAP ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II
Di susun oleh :
010116A022
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1x55 menit diharapkan pasien dan keluarga
dapat mengetahui dan memahami tentang kebutuhan gizi ibu menyusui dan pengaruh
kebutuhan gizi ibu terpenuhi.
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarga diharapkan dapat memahami tentang :
C. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
D. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
KETERANGAN:
E. SETTING TEMPAT
Lyr.proyektor :MODERATOR
:PENYULUH
:FASILITATOR
:PESERTA
G. RINCIAN TUGAS
1. Penanggung jawab
2. Moderator
3. Penyuluh
4. Fasilitator
H. KEGIATAN PENYULUH
1. 5 Menit Pembukaan :
2. 25 menit Pelaksanaan :
3. 20 menit Evaluasi :
4. 5 menit Penutup :
I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan materi penyuluhan.
b. Menyiapkan media penyuluhan.
c. Meminta izin dengan sasaran yang akan diberikan penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a. Klien antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Klien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
c. Klien mengajukan pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
Klien dapat mengetahui tentang gangguan sistem endokrin yaitu hipertiroidisme
dan mampu menjelaskan :
a. Pengertian gizi seimbang serta menu seimbang bagi ibu menyusui.
b. Factor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui.
c. Dampak kekurangan gizi serta kebutuhan gizi pada ibu menyusui.
d. Contoh kombinasi menu makanan gizi seimbang pada ibu menyusui.
MATERI
A. Pengertian
Periode postpartum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali
ke keadaan tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna
akan berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu
mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan
diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup, asupan gizi
yang cukup untuk menghasilkan kualitas ASI yang baik, juga untuk menghasilkan
kuantitas ASI yang optimal.
Air Susu Ibu (ASI) adalah asupan yang terbaik untuk bayi. Tetapi ada beberapa
hal yang bisa menyebabkan bayi mengalami gangguan kesehatan dikarenakan ibu
yang tidak memenuhi nutrisi dan zat gizi.
Setiap ibu yang melahirkan diharapkan kondisi tubuhnya tetap baik, sehat, dan
menarik, sehingga ibu dapat merawat bayinya dengan baik pula. Seorang ibu
diharapkan dapat menyusui bayinya sebanyak dan selama mungkin. Menyusui
merupakan pemberian nutrisi penting yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang
seorang anak. Oleh karena itu ibu menyusui perlu memperhatikan kualitas air susu ibu
(ASI). Demi meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI diperlukan menu yang sehat
untuk ibu menyusui.
1. Energi (Kalori)
Ibu menyusui dalam kondisi sehat mampu menghasilkan ASI rata-rata 850
ml per hari. Untuk menhasilkan 100 cc ASI diperlukan energi sebesar 89-90
kkal. Energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan ASI 850 ml adalah sekitar
750 kkal.
2. Karbohidrat (KH)
Laktosa adalah KH yang dominan dalam ASI. Laktosa ASI sangat mudah
dicerna dan dapat meningkatkan penyerapan kalsium. Anjuran jumlah KH yang
harus dikonsumsi dalam satu hari adalah 55-65% dari total energi.
3. Protein
Kandungan protein ASI relatif lebih rendah dibandingkan susu sapi.
Namun, protein ASI memiliki gizi dan zat non-gizi penting seperti antivirus dan
antimikroba. Setiap 100cc ASI mengandung 1,2 protein, denagn demikian 850
cc ASI mengandung 10 g protein. Efisiensi konversi protein makanan menjadi
protein susu hanya 70%. Oleh karena itu, ibu menyusui membutuhkan tambahan
protein sebesar 16 g pada enam bulan pertama dan 12 g pada bulan berikutnya.
Jika diproporsikan terhadap total energi sehari maka setara dengan 13-15%.
4. Lemak dan komposisi asam lemak
Lemak adalah komponen terbesar di dalam ASI. Setengah dari energi total
diperoleh dari lemak. Lemak ASI pada ASI foremilk (ASI yang keluar di awal)
lebih rendah, sedangkan ASI hindmilk (ASI yang keluar di akhir) mempunyai
kandungan lemak yang tinggi.
Komposisi asam lemak pada ASI bervariasi tergantung pola makan ibu.
Ibu yang mengonsumsi makanan rendah lemak tidak jenuh maka komposisi
ASI-nya kaya asam lemak rantai menengah. Jika ibu lebih banyak mengonsumsi
asam lemak tidak jenuh ganda (ALTJG), ASI yang dihasilkan pun akan
mengandung ALTJG yang tinggi. Lemak ASI ga menyediakan DHA yang
tinggi terutama pada ibu yang melahirkan bayi prematur. DHA sangat penting
untuk perkembangan otak dan retina selama bulan terakhir kehamilan. Oleh
karena itu, bayi prematur harus segera menerima ASI.
5. Kolesterol
Kolesterol adalah bagian dari lemak yang merupakan komponen penting
dari semua sel membran. Kolesterol diperlukan untuk pertumbuhan replikasi
sel. Konsentrasi kolesterol di ASI berkisar 10-20 mg per hari, Variasi ini sangat
tergantung dengan pemberian. Penelitian menjelaskan bahwa konsumsi
kolesterol melalui ASI berhubungan dengan kecenderungan penurunan
kolesterol darah di kemudian hari.
6. Vitamin larut lemak
a. Vitamin A
Kandungan vitamin A dalam ASI akan sesuai dengan kebutuhan bayi jika
ibu menambahkan asupan vitamin A sebesar 350 RE dari kebutuhan normal
sehingga menjadi 850 RE.
b. Vitamin D
Kebutuhan vitamin D ibu menyusui kurang lebih sama dengan ibu tidak
menyusui. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ibu yang banyak terpapar
sinar matahari memproduksi ASI dengan kandungan vitamin D sepuluh kali
lipat lebih tinggi.
c. Vitamin E
Kebutuhan vitamin E ibu menyusui kurang lebih sama dengan ibu tidak
menyusui.
d. Vitamin K
Kebutuhan vitamin K ibu menyusui kurang lebih sama dengan ibu tidak
menyusui. Beberapa penelitian mengatakan bahwa 5% dari bayi yang
menyusui eksklusif berisiko kekurangan vitamin K.
7. Vitamin larut air
a. Vitamin B1
b. Vitamin B2
c. Vitamin B3
d. Vitamin B6
e. Vitamin B12 dan asam folat
f. Vitamin C
8. Mineral
Kandungan mineral dalam ASI sesuai dengan laju pertumbuhan manusia
sehingga konsentrasinya lebih rendah dibandingkan susu hewan, kecuali
mineral-mineral penting seperti magnesium, kalsium, besi, dan seng. Rendahnya
konsentrasi mineraql pada ASI ditujukan untuk mengurangi beban pada ginjal
bayi.
9. Seng/Zink
10. Kalsium
11. Fosfor
12. Zat besi
13. Iodium
14. Selenium
15. Air
Pada masa 0-6 bulan menyusui, sesorang ibu memerlukan 2.950 kalori dan 64
gram zat protein. Sedangkan pada masa 7-12 bulan menyusui jumlah kebutuhan kalori
berkurang menjadi 2.750 kalori dan 60 gram zat protein (Dr. Muhilai dkk, Angka
Kecukupan Gizi yang Dianjurkan). Kebutuhan ini lebih besar daripada kebutuhan
orang dewasa biasa. Dalam buku Menu dan Resep untuk Ibu Menyusui, 0-6 bulan
pertama ibu membutuhkan tambahan 750 kalori dan untuk bulan selanjutnya cukup
500 kalori saja. Selain kalori dan protein, diperlukan zat-zat lain seperti vitamin A, B,
D, kalsium, zat besi, dan lainnya.
Untuk menu sehari-hari, ibu menyusui bisa berpegang pada pedoman 4 sehat 5
sempurna dan seimbang. Karena beberapa zat gizi mempunyai sifat saling
mempengaruhi yang menguntungkan atau merugikan, maka sebaiknya dalam
menyusun menu menggunakan aneka ragam bahan makanan. Ibu menyusui dapat
makan apa saja, tak ada pantangan. Tapi merokok, minuman beralkohol, kopi, dan teh
sebaiknya tidak disajikan karena kedua bahan tersebut berpengaruh negatif pada
peresapan zat besi.
Ibu menyusui umumnya makan 6 kali sehari sesuai dengan frekuensi
menyusui si bayi, karena setiap habis menyusui merasa lapar. Selain cukup makan,
dianjurkan pula banyak minum minuman berkhasiat yang dapat mempengaruhi
produksi ASI. Misalnya sayur dengan banyak kuah seperti sayur asem daun
lembayung dan kacang-kacangan, jus buah, kacang hijau, bubur kacang hijau, sup
kacang merah, susu fullcream atau nonfat/susu skim, susu kedele, minuman
tradisional seperti beras kencur, asem kunyit.
Makanan
Makanan dapat diartikan sebagai semua zat yang dapat digunakan
dalam metabolisme atau faal dan atau untuk memperoleh energi. Agar dapat
digunakan dalam proses metablisme atau faal, makanan harus disedehanakan
terlebih dahulu sehingga nantinya makanan akan berwujud molekul zat yang
paling kecil yang dapat diserap oleh sel-sel tubuh. Proses penyederhanaan ini
disebut proses pencernaan.
Agar tubuh kita tetap sehat, makanan harus mengandung semua zat
yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh. Dengan kata lain makanan harus
mengandung gizi yang baik. Makanan bergizi yang kita butuhkan harus
mengandung beberapa zat, yaitu karbohidrat, protein, lemak , garam mineral,
viyamin dan air.
Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang
terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh
seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang harus makan makanan
dan minum minuman yang mengandung tiga zat gizi utama yang cukup
jumlahnya, baik zat tenaga, zat pembangun maupun zat pengatur. Tidak
seimbang ataupun kurang asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuh
seseorang.
Kuantitas produksi ASI dipengaruhi oleh keadaan gizi ibu, ibu dengan gizi
baik akan memproduksi ASI sekitar 600 sampai 800 ml pada bulan pertama,
sedangkan ibu dengan gizi kurang hanya sekitar 500 sampai 700 ml.
Status gizi ibu menyusui dipengaruhi oleh prinsip, dan faktor yang mesti
diperhatikan dalam pemenuhannya.
Faktor
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah :
Besi (gram) 26 +2 +2
Saat menyusui minuman keras sebisa mungkin dihindari. Selain itu meroko
selama menyusui dapat membahayakan bayi dan mengurangi produksi susu.
Penggunaan pil KB selama menyusui harus dihindari sebab dampak jangka panjang
hormon dalam pil masih belum diketahui. Pil KB juga di ketahui mengurangi
produksi susu. Namun, pil POP(Progesteron onli pil/low- dose) tidak mempengaruhi
produksi susu, dan pada kasus khusus pil ini boleh digunakan(misalnya pada kasus
ibu diabetes yang tidak boleh hamil). Namun, kebanyakan wanita
sebaiknyamenggunakan metode Hb alami, kondom, atau IUD dari pada menggunakan
KB hormonal.
G. Menyusun Menu
Menyusun Menu untuk ibu menyusui, makanan sehari-hari yang dikonsumsi
oleh ibu menyusui harus memenuhi syarat menu seimbang sesuai dengan kebutuhan
gizi ibu. Dalam menyusun hidangan untuk ibu menyusui perlu diperhatikan hal
berikut ini:
Luis, K.A. (2010). Makanan Terlarang untuk Ibu Mrnyusui.. [Online]. Tersedia:
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/03/27/10402764/Makanan.Terlarang.untuk.Ibu
.Menyusui[27Maret2010]