Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI

disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II

oleh:

Farid Kusuma P.W. Fadli


Laksmi Wardani Superzeki Zaiatul
Dessy Pertiwi Febrian Maulana P.
Arum Cahya Intani Nanik
Erawati Mashuda Adi S.
Rizal Pamungkas Luluk Mnarsih
Yeni Kristi Ririn Halimatus
Rozi Yudha Aridha Silmi
Devi Chintya Hendik S
Dita Dityas Roro Ayu
Yohandani Frinda

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2012
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No.37 Kampus Tegal Boto Telp/Fax (0331) 323450

A. LATAR BELAKANG

Gizi yang baik selama kehamilan akan membantu ibu dan bayi untuk
tetap sehat. Kebutuhan akan nutrisi tertentu seperti kalsium, zat besi dan
asam folat meningkat pada masa kehamilan ini, namun hanya perlu sedikit
tambahan energi. Wanita harus didorong untuk makan makanan yang
bergizi dan mengontrol berat badan selama masa kehamilan. Pertambahan
berat badan yang normal adalah sekitar 10-13 kg untuk wanita yang
sebelum kehamilan memiliki berat badan ideal.
Apabila kebutuhan nutrisi tersebut tidak tercukupi, kelebihan atau
bahkan sangat kekurangan maka akan mengganggu kesehatan si ibu dan
janin. Kejadian ini pada wanita biasa disebut KEK (Kurang Energi
Kronis), yang merupakan sebutan lain untuk KEP (Kurang Energi Protein)
yang kronis.
Di Indonesia batas ambang LILA dengan resiko KEK adalah 23,5
cm hal ini berarti ibu hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan
melahirkan bayi BBLR. Bila bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) akan mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan
pertumbuhan, dan gangguan perkembangan anak. Untuk mencegah resiko
KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus
mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LILA tidak kurang dari 23,5
cm. Apabila LILA ibu sebelum hamil kurang dari angka tersebut,
sebaiknya kehamilan ditunda sehingga tidak beresiko melahirkan BBLR.
Ibu hamil dengan KEK pada batas 23 cm mempunyai resiko 2,0087 kali
untuk melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai LILA
lebih dari 23 cm.
Desa Tegal Gede di Kecamatan Sumbersari, Jember adalah salah
satu daerah yang penduduknya ada yang mengalami KEK. Menurut data
Puskesmas Sumbersari (2009), sebanyak 21% dari 56 orang ibu hamil
sekitar bulan Februari hingga November ditemukan mengalami KEK.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya pengenalan dan pencegahan KEK
lebih lanjut ke desa tersebut yaitu salah satunya dengan mengenalkan gizi
pada ibu hamil dan menyusui.

B. MASALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS


Masalah keperawatan yang dihadapi warga Desa Tegal Gede yaitu
inefektif koping komunitas penduduk Desa Tegal Gede dalam menghadapi
kejadian KEK (Kurang Energi Kronis) pada ibu hamil dan menyusui
berhubungan dengan kurang pengetahuan pada ibu hamil dan menyusui
tentang kebutuhan gizi ibu hamil dan menyusui.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan tentang gizi ibu
hamil dan menyusui selama 1x seminggu dalam dua bulan, ibu hamil
dan menyusui di Desa Tegal Gede mengetahui kebutuhan gizi ibu
hamil dan menyusui.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan tentang gizi ibu
hamil dan menyusui selama 1x30 menit, ibu hamil dan menyusui di
Desa Tegal Gede mengetahui tentang:
1. Definisi gizi ibu hamil dan menyusui
2. Jenis-jenis makanan sehat untuk ibu hamil dan menyusui
3. Jenis-jenis makanan tambahan untuk ibu hamil dan menyusui
4. Jenis-jenis makanan yang menjadi pantangan ibu hamil dan
menyusui
D. SASARAN DAN TARGET
1. SASARAN
Yang menjadi sasaran pendidikan kesehatan ini adalah seluruh warga
Desa Tegal Gede.
2. TARGET
Yang menjadi sasaran pendidikan kesehatan ini adalah seluruh warga
Desa Tegal Gede yang merupakan ibu hamil dan menyusui.

E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. METODE
Metode yang digunakan dalam penyajian materi pendidikan kesehatan
ini yaitu ceramah dan diskusi.
2. WAKTU DAN TEMPAT
Acara penyuluhan Gizi Ibu Hamil dan Menyusui akan diselenggarakan
pada hari Sabtu tanggal 7 April 2012 pukul 08.00 s.d 10.00 WIB di
Kantor Desa Tegal Gede, Jember.
3. SETTING TEMPAT
a. Posisi pemateri penyuluhan berhadapan dengan peserta.
b. Pemandu diskusi dan pembawa acara berada di samping pemateri.
c. Media lembar balik di depan peserta.
d. Observer berada di belakang peserta.
e. Fasilitator berada di samping kiri kanan peserta/ruangan

1 2 3
keterangan :
1. penyaji
2. pemandu diskusi
6 6
3. sekretaris
4 4. peserta
5 5. observer
6. fasilitator

4. MEDIA
a. Lembar Balik Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
b. Leaflet Gizi Ibu Hamil dan Menyusui

5. KEGIATAN YANG AKAN DILAKUKAN

Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Memberikan salam, Memperhatikan 10 menit
memperkenalkan dan menjawab
diri, dan membuka salam
penyuluhan
2. Menjelaskan materi Memperhatikan
secara umum
3. Menjelaskan tentang Memperhatikan
Tujuan Instruksional
Umum (TIU) dan
Tujuan Instruksional
Khusus (TIK)
4. Memberikan pre-test Mengerjakan pre-
test
Penyajian 1. Menyajikan materi Memperhatikan 20 menit
tentang:
a. definisi gizi ibu
hamil dan
menyusui
b. jenis-jenis
makanan sehat
untuk ibu hamil
dan menyusui
c. jenis-jenis
makanan
tambahan untuk
ibu hamil dan
menyusui
d. jenis-jenis
makanan yang
menjadi
pantangan ibu
hamil dan
menyusui
2. Menanyakan
kepada peserta
mengenai materi
yang baru Menjawab
disampaikan. pertanyaan
3. Mendiskusikan
bersama jawaban
yang diberikan
Memperhatikan
dan memberi
komentar

Penutup 1. Menutup pertemuan Memperhatikan 15 menit


dengan memberi
kesimpulan dari
materi yang
disampaikan
2. Memberikan post- Mengerjakan
test postest

3. Mendiskusikan Memberi
bersama jawaban komentar dan
dari pertanyaan yang menjawab
telah diberikan pertanyaan
bersama

4. Memberikan leaflet Menerima leaflet


Menutup pertemuan Memperhatikan
dan memberikan dan membalas
salam. salam

6. KRITERIA EVALUASI
a. Persiapan (Struktur)
1) Telah melakukan konsultasi kepada dosen mengenai materi
pendidikan kesehatan yaitu gizi ibu hamil dan balita maksimal
seminggu sebelum pelaksanaan
2) Undangan telah disebar kepada warga Desa Tegal Gede
maksimal dua hari sebelum pelaksanaan
3) Perlengkapan yang diperlukan untuk pendidikan kesehatan
telah tersedia dan siap digunakan maksimal sehari sebelum
pelaksanaan

b. Proses
Kegiatan penyuluhan berjalan lancar, ada sebanyak 50 orang
penduduk Desa Tegal Gede yang mengikuti penyuluhan dan
mampu secara aktif terlibat dalam kegiatan tanya jawab.

c. Hasil
Masyarakat mampu menjelaskan kembali tentang:
1) definisi gizi ibu hamil dan menyusui melalui post-test
2) jenis-jenis makanan sehat untuk ibu hamil dan menyusui
melalui post-test
3) cara menghitung IMT ibu hamil dan menyusui melalui post-test
4) jenis-jenis makanan tambahan untuk ibu hamil dan menyusui
melalui post-test
5) jenis-jenis makanan yang menjadi pantangan ibu hamil dan
menyusui melalui post-test

7. SUSUNAN ACARA

No. Jam Acara Penanggung Jawab


1. 08.00-08.30 WIB Registrasi Devi Chintya
2. 08.30-08.40 WIB Pembukaan Arum Cahya
3. 08.40-08.50 WIB Sambutan Ketua Arum Cahya
Panitia
4. 08.50-09.00 WIB Sambutan Kepala Arum Cahya
Desa
6. 09.00-09.45 WIB Penyajian materi Farid Kusuma P. W.
penyuluhan
7. 09.45-10.00 WIB Penutupan dan Doa Arum Cahya

F. PENGORANISASIAN
1. PENANGGUNG JAWAB: Devi Chintya
Tugas: bertanggung jawab atas terlaksananya acara pendidikan
kesehatan
2. PEMBAWA ACARA: Arum Cahya
Tugas: membawakan acara dari awal hingga akhir, membuka dan
menutup acara
3. PEMANDU DISKUSI: Laksmi Wardani
Tugas: memandu jalannya diskusi (sesi tanya-jawab)
4. SEKRETARIS: Nanik
Tugas: mengurus segala hal yang berhubungan dengan undangan dan
perizinan, mencatat jalannya acara
5. PENYAJI: Farid Kusuma P. W.
Tugas: menyajikan materi kepada peserta acara
6. PERLENGKAPAN: Rozy Yudha, Febrian M., Yohandani F.,
Superzeki Zaiatul
Tugas: Menyediakan peralatan dan perlengkapan acara seperti tempat
duduk, meja, pengeras suara, dekorasi, dsb.
7. FASILITATOR: Dessy Pertiwi, Hendik S, Ririn H., Fadli, Erawati
Tugas: Memfasilitasi penyaji dan peserta selama acara berlangsung
8. OBSERVER/EVALUATOR: Dita Dityas, Rizal Pamungkas
Tugas: Mengamati dan menilai jalannya acara dengan mengisi lembar
observasi/evaluasi
9. KONSUMSI: Luluk Minarsih, Aridha Silmi, Roro Ayu, Mashuda Adi
S., Yeni Kristi
Tugas: Menyediakan konsumsi bagi seluruh panitia dan seluruh
peserta

MATERI GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI

1. Definisi gizi ibu hamil dan menyusui


Gizi ibu hamil dan menyusui adalah pemilihan makanan yang bervariasi
pada masa kehamilan dan menyusui untuk memenuhi kebutuhan ibu dan
bayi.
2. Jenis-jenis makanan sehat untuk ibu hamil dan menyusui

Gambar di atas adalah piramida makanan sehat yang cocok untuk ibu
hamil dan menyusui.
Kalsium.
Sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin serta untuk
mencegah osteoporosis (tulang rapuh) di masa mendatang. Sumbernya:
susu dan produk olahannya, ikan teri, sayuran hijau, dan kacang-
kacangan.
Zat besi.
Penting untuk produksi sel darah merah, baik untuk ibu maupun calon
bayi. Sumbernya: daging merah, kacang-kacangan, bayam, buah kering,
dan sayuran hijau. Vitamin C akan membantu penyerapan zat besi.
Asam folat.
Perlu diperhatikan asupannya pada awal masa kehamilan, agar
kehamilan tetap sehat dan lancar saat melahirkan. Sumbernya: sayuran
berdaun hijau, hati ayam, jeruk, dan kacang-kacangan.
Serat makanan.
Makanan yang tinggi serat seperti sayuran dan biji-bijian, bisa
membantu mencegah konstipasi (sembelit).
Cairan.
Minum air 2 liter sehari untuk membantu pembentukan darah dan
memperlancar pencernaan makanan.

Panduan makanan bergizi untuk ibu hamil menurut trimester adalah


sebagai berikut.
Gizi Bumil Trimester I
Minggu 1 sampai minggu ke-4
Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12), ibu hamil perlu
mengonsumsi berbagai jenis makanan berkalori tinggi untuk mencukupi
kebutuhan kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1 porsi nasi putih).
Tujuannya agar tubuh menghasilkan cukup energi yang diperlukan janin
yang tengah terbentuk pesat. Konsumsi minimal 2000 kilo kalori per
hari yaitu melalui aneka sumber karbohidrat (nasi, mi, roti, sereal, dan
pasta), dilengkapi sayuran, buah, daging-dagingan atau ikan-ikanan,
susu dan produk olahannya.

Minggu ke-5
Agar asupan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, ibu hami
harus makan dalam porsi kecil tapi sering. Konsumsi makanan
sebaiknya selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara lain
roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3 - 4 porsi, sayuran 4 porsi, daging,
sumber protein lainnya 2 - 3 porsi, susu atau produk olahannya 3 - 4
porsi, camilan 2 - 3 porsi.

Minggu ke-7
Perlu konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang
pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini.
Kebutuhan kalsium ibu hamil 1000 miligram/hari bisa didapat dari keju
3/4 cangkir, keju Parmesan atau Romano 1 ons, keju cheddar 1,5 ons,
custard atau puding susu 1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons,
yoghurt 1 cangkir.

Minggu ke-9
Ibu: Jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari,
diperoleh dari hati, kacang kering, telur, brokoli, aneka produk whole
grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin C untuk pembentukan
jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah pre-eklampsia.
Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1 cangkir jus jeruk (82
miligram), 1 kiwi sedang (74 miligram), 1/2 cangkir brokoli (58
miligram).

Minggu ke-10
Ibu perlu makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi
pembentukan otak janin, diitambah kolin dan DHA untuk membentuk
sel otak.

Gizi Bumil Trimester II


Minggu ke-13
Ibu hamil harus menghindari minum kopi sebab kafeinnya (juga
terdapat di teh, kola dan cokelat) berisiko mengganggu perkembangan
sistem saraf pusat janin yang mulai berkembang.

Minggu ke-14
Ibu hamil perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan
energi yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Penuhi antara lain
dari 2 cangkir nasi atau penggantinya. Juga perlu lebih banyak ngemil,
3-4 kali sehari porsi sedang.

Minggu ke-17
Ibu hamil perlu makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah
sembelit. Penuhi kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Pastikan
minum 6-8 gelas air setiap hari. Selain itu, konsumsi sumber zat besi
(ayam, daging, kuning telur, buah kering, bayam) dan vitamin C untuk
mengoptimal pembentukan sel darah merah baru karena jantung dan
sistem peredaran darah janin sedang berkembang.
Minggu ke-24
Ibu hamil perlu membatasi konsumsi garam karena memicu tekanan
darah tinggi dan mencetus kaki bengkak akibat menahan cairan tubuh.
Bila ingin jajan atau makan di luar, pilih yang bersih, tidak hanya kaya
karbohidrat tapi bergizi lengkap, tidak berkadar garam dan lemak tinggi
(misal, gorengan dan junk food). Bila mungkin pilih yang kaya serat.

Minggu ke-28
Ibu bias mengkonsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan
asam lemak omega-3 bagi pembentukan otak dan kecerdasan janin.
Vitamin E sebagai antioksidan juga harus dipenuhi. Pilihannya, bayam
dan buah kering.
Gizi Bumil Trimester III
Kalori.
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo
kalori (kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg.
Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir.
Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar
285-300 kkal. Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan
janin dan plasenta dan menambah volume darah serta cairan amnion
(ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu untuk
keperluan melahirkan dan menyusui.

Sumber kalori utama yaitu karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa


diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang,
gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara lemak bisa
diperoleh dari mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan
minyak nabati.

Vitamin B6 (Piridoksin).
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di
dalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma
asam amino, karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga
berperan dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia
penghantar pesan antar sel saraf). Semakin berkembang otak jianin,
semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan pesan. Angka
kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari.
Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin ini.

Yodium.
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan
mengontrol setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan
senyawa ini, akibatnya proses perkembangan janin, termasuk otaknya
terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.

Kenaikan berat badan saat kehamilan:


a. Rata-rata kenaikan 10-12,5 kg (20% dari BB ideal sebelum hamil)
b. Trimester I kenaikan sekitar 1 kg (kenaikan minimal, hampir
seluruhnya bagian ibu)
c. Trimester II kenaikan 3 kg (0,3 kg/mg) sekitar 60% dalam jaringan
ibu
d. Trimester III kenaikan 6 kg (0,3-0,5 kg/mg) sekitar 60% dalam
jaringan anak

3. Jenis-jenis makanan pelengkap untuk ibu hamil dan menyusui


Asam folat.
Adalah salah satu vitamin dalam kelompok vitamin B untuk proses
perkembangan janin. Juga sebagai pencegah cacat bawaan pada janin
seperti tulang belakang tidak menutup dan bisa menyebabkan
kelumpuhan. Selain itu juga mencegah kelainan seperti tidak
berfungsinya kandung kemih, pengontrol buang air besar atau cacat pada
langit-langit mulut. Asam folat banyak ditemui pada:
a. Sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan brokoli.
b. Buah segar seperti pisang, alpukat atau jeruk.
c. Asparagus, bit merah, kacang kedelai, tempe, serelia (seperti
beras atau gandum), hati serta jamur.

Vitamin C.
Vitamin ini berperan membentuk kolagen (senyawa protein pada tulang)
interseluler dan kulit. Juga ikut andil besar dalam penyembuhan luka
serta daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Banyak terdapat pada:
a. Buah-buahan segar: jeruk, kiwi, pepaya, tomat, paprika kuning,
merah dan hijau
b. Sayuran segar seperti bayam dan brokoli

Vitamin D.
Berperan dalam metabolisme kalsium dan fosfor dalam tubuh. Vitamin
D mampu memperbaiki penyerapan kalsium oleh alat pencernaan dan
ikut mengendalikan pengeluaran dan keseimbangan mineral dalam
darah. Banyak terdapat pada:
a. makanan sumber lemak seperti ikan mackerel, tuna dan salmo
b. minyak ikan, telur, susu full cream atau mentega

4. Jenis-jenis makanan yang menjadi pantangan ibu hamil dan


menyusui

e. Yang seharusnya bukan menjadi pantangan


1) Karbohidrat
Karbohidrat sering dianggap sebagai pemicu kegemukan. Padahal, zat
ini berperan penting dalam menyeimbangkan asupan nutrisi agar ibu
memperoleh kenaikan berat badan yang tepat selama hamil dan memiliki
cadangan energi untuk persalinan nantinya. Penting bagi ibu hamil dan
janinnya untuk mendapat asupan energi yang cukup, terutama di siang
hari. Selain itu, mengurangi asupan karbohidrat hanya akan membuat
ibu hamil lapar dan malah ngemil makanan tidak sehat. Sumber
karbohidrat antara lain beras, kentang, mi, jagung, gandum dan serealia
lain.
2) Susu
Kalsium adalah zat gizi utama dalam susu dan produk olahannya seperti
yoghurt, keju dan mentega. Kalsium membuat tulang dan gigi menjadi
kuat serta menjaga aliran darah dan fungsi sistem saraf. Janin pun
membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulangnya. Jika tidak cukup
mengonsumsi kalsium, maka tubuh dan janin akan mengambil simpanan
kalsium dari tulang yang akan membuat kepadatan tulang menjadi
berkurang (osteoporosis).
3) Ikan
Ikan termasuk makanan yang memiliki kandungan protein dan mineral
penting seperti zat besi dan seleniumnya tinggi. Ikan kembung, tuna dan
kakap, mengandung asam lemak rantai panjang Omega-3 yang penting
bagi perkembangan otak dan mata bayi.
4) protein
Tubuh kita perlu protein cukup selama hamil, yakni sekitar 60 gram per
hari. Protein penting untuk membangun sel-sel tubuh dan mengganti sel-
sel yang rusak. Sumber protein yang baik adalah daging ayam, daging
merah, ikan, susu, telur dan kacang-kacangan (termasuk tempe dan
tahu).
f. Yang patut dihindari selama hamil
1) Makanan bersantan. Efek buruk: iritasi lambung.
2) Makanan yang diberi tambahan (aditif) antara lain pewarna dan
perasa. Efek buruk: Mual, pusing atau sakit perut.
3) Makanan yang diproses secara cepat dan mendapat penambahan
gula dan lemak. Makanan dan minuman dengan kalori tinggi dan
minim gizi yang termasuk dalam kelompok, di antaranya,
minuman ringan bersoda, keripik kentang, pop corn rasa mentega
atau karamel biasanya siap pakai bukan yang plain/tanpa rasa.
Efek buruk: overweight ibu dan janin. Ibu dengan riwayat
keluarga diabetes juga dengan mudah akan mengalami diabetes
gestasional.
4) Makanan dengan kandungan garam tinggi dan/atau MSG. Untuk
ibu hamil, konsumsi garam harus benar-benar dibatasi. Selain
makan instan yang siap saji, fast food sebagian besar diproses
dengan penambahan garam dan MSG yang tak jarang cukup
tinggi. Efek buruk: Kelebihan konsumsi akan menyebabkan
tekanan darah ibu jadi tinggi dan bisa memicu pre-eklampsia.
Sebagian ibu bisa dengan mudah mengalami pembekakan di
kaki, tangan dan bagian tertentu akibat retensi air.
5) Makanan yang kurang higienis. Misalnya, jajanan yang dijual di
pinggir jalan yang sarat debu dan terpapar lalat. Efek buruk: dari
diare hingga keracunan, tipus. Sayur dan buah yang kondisinya
kurang baik, atau masakan yang basi bersifat racun (toksik).

Anda mungkin juga menyukai