Skripsi
FIRDA KHOIRUNNISA
NIM 16.1152.S
FIRDA KHOIRUNNISA
NIM 16.1152.S
i
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa penelitian ini tidak terdapat karya
Pendidikan dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara
tertulis diacu dalam naska ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila
dikemudian hari diketahui adanya plagiasi, fabrikasi dan falsifikasi maka saya
siap mengganti topik/judul penelitian yang akan saya lakukan dan bersedia
Firda Khoirunnisa
NIM 16.1152.S
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Pada Lanjut Usia” yang disusun oleh Firda Khoirunnisa, telahdisetujui dan
diperiksa oleh Dosen Pembimbing Skripsi untuk dilakukan ujian seminar skripsi.
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi
LITERATUR REVIEW : GAMBARAN HASIL
SCREENING HIPERTENSI PADA
LANJUT USIA
disusun oleh
Firda Khoirunnisa
NIM 16.1152.S
Dewan Penguji
Penguji I Penguji II
Penguji III
iv
PRAKARTA
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar
bantuan serta saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan rasa
Pekalongan
2. Herni Rejeki, M.Kep., Ns., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
v
belajar dan doa yang senantiasa mengiringi setiap langkah peneliti dalam
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dari semua pihak yang telah
kemampuan dan pengalaman yang dimiliki sehingga penulis skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat
Firda Khoirunnisa
NIM 16.1152.S
vi
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................... i
PRAKARTA ................................................................................................. v
BAB I ............................................................................................................ 1
PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. PEMILIHAN ARTIKEL............................................................... 28
B. IDENTIFIKASI DATA/EKSTRAKSI DATA ............................. 32
vii
C. ANALISA DATA ......................................................................... 33
BAB IV ....................................................................................................... 34
PENUTUP ................................................................................................... 45
A. KESIMPULAN ............................................................................. 45
B. SARAN ......................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR SKEMA
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
Program StudiSarjanaKeperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
7 Agustus 2020
ABSTRAK
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah tinggi dapat memicu terjadinya
stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan penyebab utama gagal ginjal
perlunya Screening Hipertensi Pada Lanjut Usia guna mengontrol terjadinya
kenaikan tekanan darah berlebih dan gejala yang dapat menjadi masalah tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Screening Hipertensi Pada Lanjut
Usia. Penelitian ini menggunakan metode literatur review hal ini dikarenakan
untuk menelaah penelitian yang telah ada dan membuat kesimpulan tentang
penelitian Screening Hipertensi Pada Lanjut Usia. Pencarian dilakukan dengan
dengan kata kunci Screening Hipertensi Pada Lansia ditemukan 7 Artikel yang
ditetapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata penelitian
menunjukan screening hipertensi pasien sebagian besar tidak beresiko hipertensi
pada pasien hipertensi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi pihak
institusi pendidikan untuk meningkatkan asuhan keperawatan dalam menangani
asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi.
xii
Literature Review: Screening of Hypertension among the Elderly
ABSTRACT
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
darah tinggi dapat memicu terjadinya stroke, serangan jantung, gagal jantung,
dan penyebab utama gagal ginjal. Diperkirakan pada tahun 2025 hipertensi
salah satu penyebab kematian dinidi seluruh dunia. Dengan jumlah 1,56 miliar
hampir 8 juta orang meninggal diseluruh dunia dan hampir 1,5 juta orang
meninggal di Wilayah Asia Tenggara (SEA) pada setiap tahun (World Health
Individu yang berusia > 60 tahun 50-60% mempunyai tekanan darah lebih
lanjut usia yang rentan mengalami penyakit yang berhubungan dengan proses
pada umur 35-44 tahun mencapai 31,6 5%, umur 45-54 tahun 45,3%, umur
1
2
55-64 tahun sebanyak 55,2%, umur 65-74 tahun 63,2% dan umur (>75 th)
berolahraga akibatnya lemak dalam tubuh semakin banyak dan tertimbun yang
jantung menjadi lebih tinggi sehingga memaksa jantung bekerja lebih keras
dan akan menaikan tekanan darah curah jantung dan sirkulasi volume darah
penderita hipertensi yang obesitas lebih tinggi dari penderita hipertensi yang
tidak mengalami obesitas (Suiraoka, 2012, p.71). Data Riskesdas tahun 2018
sentral dan 21,8% obesitas umum (Riskesdas, 2018). Hasil penelitian Sapitri
jenuh dan garam dengan kadar tinggi. Kandungan natrium yang berlebih dapat
jantung bekerja keras memompa darah dan tekanan darah naik (Susilo &
Wulandari 2011 hh.9 - 10). Penelitian yang dilakukan oleh Mamoto dkk
pasien lansia yang dapat dilakukan untuk mencegah tekanan darah berlebih.
Jenis pencegahan dini yang dapat dilakukan seperti screening hipertensi pada
tekanan darah sewaktu mereka dan tidak lanjut dalam mengontrol tekanan
untuk meningkatkan kualitas hidup lansia agar lebih terkontrol dan tertata
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya gambaran hasil
C. Manfaat Penelitian
TINJAUAN TEORI
Lanjut usia adalah seseorang yang telah berusia diatas 60 tahun dan
sehari-hari. Fenomena biologis ini tidak dapat dihindari oleh setiap individu
pada lanjut usia (Ratnawati, 2017, h.17). Menua adalah suatu proses yang
terus menerus berlanjut secara alamiah serta bagian bagian normal dari
lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas baik pria
5
6
a. Tipe mandiri
pengkritik.
c. Tipe pasrah
d. Tipe bingung
mengasingkan diri, merasa minder, menyesal, pasif dan acuh tak acuh.
b. Osteoporosis
produksi vitamin D.
c. Hipertensi
sama atau lebih tinggi dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih
e. Diabetes melitus
dimana gula darah masih tetap normal meskipun dalam kondisi puasa.
kadar glukosa darah sewaktu diatas atau sama dengan 200 mg/dl dan
kadar glukosa darah sewaktu puasa diatas 126 mg/dl. Obesitas, pola
risiko DM. aebagai ilustrasi, sekitar 20% dari lansia berusia 75 tahun
f. Dimensia
jenis demensia yang paling sering terjadi pada usia lanjut. Adanya
factor risiko demensia. Demensia juga kerap terjadi pada wanita dan
B. Konsep Hipertensi
1. Definisi hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah
yang disebabkan satu atau beberapa faktor risiko yang tidak berjalan
tinggi dari 140/90 mmHg. Keadaan itu terjadi jika tekanan darah pada arteri
2. Kriteria hipertensi
Tabel 2.1.
Kriteria Hipertensi menurut American heart association (AHA) 2017
3. Etiologi
menopause.
4. Patofisiologi
kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama. Yaitu aksi
haus. ADH berfungsi untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan
yaitu dengan volume cairan ekstraseluler yang akan ditingkatkan dengan cara
12
meningkat.
Aldosteron juga disebut hormon steroid yang memiliki peranan penting pada
dapat dipicu oleh beberapa faktor yang meliputi faktor genetik, asupan garam
dalam diet, tingkat stress yang dapat berinteraksi untuk memunculkan gejala
dengan komplikasi, yang dapat merusak organ di aorta dan arteri kecil,
jantung, ginjal, retina, dan susunan saraf pusat (Pranata dan prabowo, 2017,
h.166).
5. Manifestasi klinis
dicatat oleh klien atau praktisi kesehatan. Pada akhirnya tekanan darah akan
naik dan jika keadaan ini tidak terdeteksi selama pemeriksaan rutin, klien
akan tetap tidak sadar bahwa tekanan darahnya naik. Jika keadaan ini
dibiarkan tidak terdiagnosis, tekanan darah akan terus naik, manifestasi klinis
menjadi jelas dan klien mengeluhkan sakit kepala terus menerus, kelelahan,
13
6. Penatalaksanaan
b. Penatalaksanaan farmakologi
pada pagi hari (hipertensi pada kehamilan dan bila udem paru).
asma).
kali sehari.
7. Komplikasi
berikut :
a. Stroke
atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh nonotak. Stroke dapat
b. Infark miokardium
c. Gagal ginjal
darah akan mengalir keunit fungsional ginjal, neuron akan terganggu dan
d. Ensefalopati
serta kematian.
Faktor penyebab hipertensi berkaitan dengan gaya hidup dan pola makan.
kali lipat dibandingkan dengan wanita langsng pada usia sama. Curah
itu orang yang obesitas akan lebih cepat gerah dan lelah. Akibatnya
sehingga otot jantung harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi.
5.) Stress
maka tekanan darah akan turun kembali. Dalam keadaan stress maka
menjadi tinggi. Stress dapat memicu suatu hormone dalam tubuh yang
berdenyut lebih cepat serta lebih kuat. Jika stress berlangsung cukup
berupa hipertensi.
1.) Keturunan
3.) Usia
lebih berat. Oleh sebab itu orag dengan obesitas akan lebih cepat gerah
c. Menghindari stress
dan menjauhkan diri dari hal-hal yang membuat stress akan mengurangi
resiko terkena hipertensi. Oleh karena itu perlu mencoba berbagai metode
tekanan darah.
beracun seperti nikotin dan karbon monoksida yang dihisap oleh rokok
hipertensi 50% lebih besar dibanding orang yang tidak aktif melakukan
norepineprin dalam tubuh yakni zat yang dilekuarkan system saraf yang
f. Mengobati penyakit
C. Konsep Screening
1. Definisi screening
untuk diagnosis, tetapi lebih pada identifikasi ada atau tidaknya faktor
3. Kriteria screening
2). Tersedia biaya obat dan biaya pengobatan yang terjangkau bagi
3). Tersedianya fasilitas dan biaya untuk diagnosa pasti bagi mereka
khusus.
5). Tes screening hanya dilakukan bila memenuhi syarat untuk tingkat
7). Sifat perjalanan penyakit yang akan dilakukan tes harus diketahui
dengan pasti.
ditemukan bahwa bila 40 orang diobati selama lima tahun akan dapat
saringan.
Sebagai patokan diambil batas normal tekanan darah bagi lansia adalah
a. Pencegahan primer
suatu penyakit dan diterapkan pada individu yang sehat secara fisik dan
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
METODE PENELITIAN
A. Pemilihan Artikel
1. Penyusunan artikel
a. Population
b. Context
c. Concept :
1) Penyebab langsung
usia lanjut.
28
29
3) Akar Masalah
PubMed.
1) Kriteria Inklusi:
2) Kriteria Ekslusi
Skema 3. 1
Proses Identifikasi Data/Ekstraksi Data
Database Online
PubMed : “ screening hypertension in the elderly” AND “hypertension in
the elderly” (n = 70)
Google Schooler : “gambaran screening hipertensi pada lansia” DAN
“screening hipertensi pada lansia” (n= 326)
C. Analisa Data
lansia.
BAB IV
pertama penulis Yuliana. Pada artikel kedua penulis Djauhar Arif, Rusnoto,
Tabel 4.1
Karakteristik Responden
Karakteristik Responden N %
Jenis Kelamin
Laki-laki 399 42,6
Perempuan 536 57,4
Total 936 100
Usia
< 60 Tahun 654 69,8
> 60 Tahun 282 30,2
Total 936 100
Pendidikan
SD 93 20,5
SMP 56 12,3
SMA 134 29,5
PT 171 37,7
Total 454 100
34
35
Tabel 4.2
Faktor – Faktor Resiko Hipertensi
Sonak D Pastakia,
Shamim M Ali, 2011 24 10% 212 90%
Jemima H Kamano
Emad M Hadlaq,
Ziyad T Faraj, Fahad
M Al Gamdi, Faisal A
2017 115 44.80% 123 55.20%
Al Obathani, Mashael
F Abuabat, Kamran H
Awan
Agnesia Nuarima
2012 53 50% 53 50%
Kartikasari
Erlyna Nur Syahrini,
Henry Setyawan 2012 62 77.5% 18 22.5%
Susanto, Ari Udiyono
faktor genetik < 50% responden beresiko terkenan hipertensi, faktor obesitas
30% responden terkena obesitas, faktor aktofotas fisik > 50% responden
B. Pembahasan
secara dini kejadian hipertensi pada lansia. Skrining yang beresiko pada
yang perlu dilakukan sejak dini seperti pengobatan dalam aspek ini tanpa
dasar skrining maka seseorang tidak akan tahu tentang kondisi kesehatan
seseorang.
akibatnya lemak dalam tubuh semakin banyak dan tertimbun yang dapat
hipertensi oleh sebab itu pada usia ini perlu kepatuhan dalam melakukan
hipertensi yang obesitas lebih tinggi dari penderita hipertensi yang tidak
a. Karakteristik responden
pola hidup yang tidak sehat seperti tidak rajin olahraga. Pada usia 30an
dijalankan masih tradisional, system dan pola kerja yang telah ada
lebih tinggi dimana dalam penelitiannya pasien laki – laki lebih rentan
lebih berat. Oleh sebab itu orang yang obesitas akan lebih cepat
yang lebih tinggi sehingga otot jantung harus bekerja lebih keras
volume plasma atau cairan tubuh dan tekanan darah. Keadaan ini
hipertensi.
43
yang diisap melalui rokok, yang masuk kedalam aliran darah dapat
proses hipertensi.
dengan resiko stress tinggi lebih rentan terkena hipertensi hal ini
dalam hidup dan menjauhkan diri dari hal-hal yang membuat stress
44
PENUTUP
A. Kesimpulan
perempuan.
pada lanjut usia menunjukan dari 981 total populasi terdapat beresiko
hipertensi pada lansia sejumlah 402 (40,9%) responden dan tidak beresiko
3. Faktor resiko hipertensi pada lanjut usia faktor usia> 50 tahun, faktor
45
46
B. Saran
2. Profesi (profesionalism)
Erris & Dahlan.(2012) ‘Hubungan Pola Konsumsi dan Gaya Hidup sebagai
Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi pada Nelayan di Kecamatan Tungkal
Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2012’.Jurnal Poltekkes
Jambi.
DINKES, (2018). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018, DINKES
Jawa Tengah, Semarang.
Reni Dwi dkk. 2013. Studi Prevalensi dan Kajian Faktor Resiko Hipertensi pada
Lansia di Desa Tambaksari - Banyumas.
Saputra & Anam. (2016). 'Gaya Hidup sebagai Faktor Risiko Hipertensi pada
Masyarakat Pesisir Pantai', Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung, vol.5, no.3.
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Susilo & Wulandari. (2011). Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta : C.V
Andi Ofset.
Sutanto. (2010). Cekal (Cegah & Tangkal) Penyakit Modern. Yogyakarta: Andi.
Sonak D Pastakia, 2013. Screening for diabetes and hypertantion in a Rural low
income setting in westren kenya utilizing home - based and community -
based strategies.
WHO. (2018). World Health Organization Regional Office For South-East Asia
“Hypertension”. Di unduh pada tanggal 25 september 2018.
2011 Kenya 25 – Beresiko Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak 24 10% 212 90%
Sonak D 34 24 ada ada ada ada ada
Pastakia, tahun (10%)
Shamim
M Ali,
Jemima
H
Kamano
Emad M
Hadlaq,
Ziyad T
Faraj,
Fahad M
Al
Beresiko
Gamdi, Obesita
Saudi 36 115 Tidak Tidak Tidak Tidak 44.8
Faisal A 2017 s (35,7 115 123 55.20%
Arabia tahun (44,8 ada ada ada ada 0%
Al %)
%)
Obathani,
Mashael
F
Abuabat,
Kamran
H Awan
Agnesia Konsu
Beresiko
Nuarima Indones < 60 Obesitas Tidak msi Tidak Merokok
2012 53 53 50% 53 50%
Kartikasa ia tahun (30,2 %) (67,9%) garam ada (36,9%)
(50%)
ri (75%)
Erlyna Konsu
55 – Beresiko
Nur Indones Obesitas Tidak msi Tidak Merokok 77.5
2012 64 62 62 18 22.5%
Syahrini, ia (10%) ada garam ada (12,5%) %
tahun (77,5%)
Henry (18,7
Setyawan %)
Susanto,
Ari
Udiyono