Disusun oleh:
RESSY HERLIA
NIM. 1611110934
Proposal Skripsi ini telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan tim penguji
Program Studi Keperawatan
Fakultas Keperawatan
Universitas Riau
Pembimbing I Pembimbing II
Ns. Ririn Muthia Zukhra, M.Kep Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom
NIP. 19871216 201903 2 006 NIP. 19760309 200212 2 002
Koordinator Skripsi
ii
HALAMAN BEBAS PLAGIASI
NIM : 1611110934
Menyatakan bahwa, dalam dokumen ilmiah tugas akhir skripsi ini tidak
terdapat bagian karya tulis lain yang telah diajukan untuk memperoleh gelar
akademik disuatu lembaga pendidikan tinggi, dan juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang/lembaga lain, kecuali
yang secara tertulis disitasi dokumen ini dan disebutkan sumbernya secara
lengkap dalam daftar pustaka.
Dengan demikian, saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas dari unsur-
unsur plagiasi. Jika dikemudian hari dokumen ilmiah ini terbukti merupakan
plagiasi dari hasil karya penulis lain dan atau dengan sengaja mengajukan karya
atau pendapar yang merupakan hasil karya penulislain, maka penulis bersedia
menerima sanksi akademik dan atau sanksi hokum berlaku.
Yang menyatakan,
(Ressy Herlia)
iii
IDENTITAS PENELITI
NIM : 1611110934
Riwayat pendidikan:
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrohim
“Allah tidak akan membebani umat nya diluar batas kemampuan umatnya”
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan proposal ini dengan judul “Analisis
Perbedaan Penyebab Stres Kerja Perawat Ruang Instalasi Gawat Darurat dengan
Ruang Intensive Care Unit”. Proposal ini merupakan salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas
Riau.
Peneliti banyak mendapat bantuan dan bimbingan dalam penyusunan
proposal ini dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang
terhormat :
1. Prof. Dr. Ir. Usman M. Tang., MS selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Riau.
2. Ns. Ririn Muthia Zukhra, M. Kep selaku pembimbing I dan Dr. Reni
Zulfitri, M. Kep, Sp. Kom selaku pembimbing II yang telah bersedia
memberikan masukan, bimbingan serta dukungan bagi peneliti.
3. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Musriadi dan Ibunda tercinta
Herwilis, adik Raizha Vastuwidya, serta keluarga besar yang setia
memberikan dukungan, semangat, kasih sayang dan doa yang tulus bagi
peneliti sehingga dapat menyelesaikan proposal ini tepat pada waktunya.
Peneliti ini sadar bahwa proposal ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran pembaca sangat diharapkan demi kebaikan proposal ini.
Akhirnya peneliti berharap semoga peneliti ini bermanfaat bagi semua bidang
ilmu pengetahuan khususnya dalam dunia keperawatan.
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
HALAMAN BEBAS PLAGIASI................................................................... iii
IDENTITAS PENULIS.................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... v
KATA PENGANTAR.................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL........................................................................................... viii
DAFTAR SKEMA.......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 7
BAB V PEMBAHASAN
A. Pembahasan Penelitian......................................................................... 50
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 61
B. Saran..................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 63
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Kegiatan dan Waktu Penelitian........................................................... 34
Tabel 2 Definisi Operasional............................................................................ 38
Tabel 3 Kisi-Kisi Kuesioner Penyebab Stres Kerja.......................................... 42
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik.............. 47
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penyebab Stres.......... 48
viii
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema 1 Kerangka Konsep Penelitian.............................................................. 32
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang bekerja di
rumah sakit dan memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan. Peran
perawat yaitu sebagai care provider, educator, advocate, researcher, dan
manager and community (Kemenkes RI, 2017).
Menurut Mallya (2016) perawat dalam melakukan pekerjaan
mengalami banyak tuntutan, apalagi masyarakat menginginkan perawat
yang caring, dapat memberi pelayanan yang baik sehingga pasien dan
masyarakat menjadi puas. Perawat dituntut untuk dapat berpikir kritis
dalam mengambil keputusan, memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang tinggi dalam menangani pasien baik dalam kondisi apapun, sehingga
dengan tuntutan perawat yang tinggi dapat memicu terjadinya stres kerja
pada perawat.
Stres kerja merupakan suatu ketidakmampuan seseorang dalam
melakukan pekerjaan yang dihadapkan pada tuntutan pekerjaan yang
melampaui batas sehingga ia tidak merasa nyaman dan dapat
menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan fisiologis dan
psikologis (Herquantoet al, 2017). Mahastuti (2017) mengatakan stres
kerja memiliki arti sebagai tuntutan dalam pekerjaan yang dapat
menimbulkan suatu keluhan atau stres.
Hasil survey nasional yang dilakukan oleh Health and Safety
Excecutive ditemukan bahwa 1.800 dari 100.000 orang pekerja di Inggris
mengalami stres, depresi dan ansietas terkait dengan pekerjaan pada tahun
2015-2019 (HSE, 2019). Di Australia ditemukan sebanyak 24,51%
perawat pengalami stres ringan, 10,8% perawat mengalami stres sedang
1
2
dan 5,88% mengalami stres berat (Maharaj, Lees, & Lal, 2018). Studi
yang dilakukan pada tiga rumah sakit di wilayah Yangon, Myanmar
menunjukkan bahwa 50,2% perawat memiliki tingkat stres kerja yang
tinggi (Lwin, 2015).
Menurut data Kementerian Kesehatan RI (2014) jumlah perawat di
Indonesia mencapai 237.181 orang, dengan demikian angka kejadian stres
kerja perawat cukup besar. Lasima (2014) menyatakan sebanyak 75%
perawat di Rumah Sakit Gorontalo mengalami stres kerja berat. Stres yang
dialami oleh perawat tersebut dapat menimbulkan beberapa dampak
negatif terhadap kesehatan mereka.
Dampak stres yang berlebihan pada perawat dapat menyebabkan
kelelahan fisik dan emosional. Stres akan mempengaruhi produktivitas
kerja perawat yang mengakibatkan penurunan kepuasan dalam bekerja,
penurunan kinerja perawat, peningkatan turnover, pelayanan kesehatan
menurun sehingga mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada pasien dan dapat mengakibatkan kepuasan pasien
menjadi rendah. Selain itu, dampak stres yang berkelanjutan pada perawat
dapat mengakibatkan kelelahan kerja atau burnout (Zukhra, 2013).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Woo (2020), dari 113
penelitian yang diterbitkan, menghasilkan total 45.539 perawat di berbagai
negara menyatakan sepersepuluh (11,23%) dari perawat di seluruh dunia
mengalami gejala kelelahan yang tinggi. Di Amerika Latin dan Karibia
memiliki tingkat burnout sebanyak 10,51%, kemudian diikuti oleh Asia
Tenggara dan Pasifik yang memilki tingkat burnout tertinggi sebanyak
13,68%. Penemuan ini tidak mengejutkan mengingat sifat pekerjaan
perawat secara fisik, kognitif, dan emosional banyak tuntutan pekerjaan
(Woo, Ho, Tang, & Tam, 2020).
Tuntutan pekerjaan yang banyak dapat menjadi faktor penyebab
stres pada perawat. Beberapa hal yang dapat menjadi faktor penyebab stres
3
kemacetan lalu lintas, serta fasilitas yang kurang memadai di tempat kerja
(Mahastuti, 2017).
Faktor penyebab stres perawat di ruang Instalasi Gawat Darurat
(IGD) berbeda dengan perawat di ruang Intensive Care Unit (ICU). Stres
pada perawat yang bekerja di ruang IGD merupakan akibat dari banyaknya
tuntutan pekerjaan untuk menangani pasien dalam kondisi gawat maupun
tidak mengalami kondisi gawat, selain itu perawat dapat berpikir kritis
dalam pengambilan keputusan klinis, serta perawat di ruang IGD harus
mampu memprioritaskan perawatan pasien dan kunjungan pasien yang
meningkat pada siang hingga malam hari juga berkontribusi terhadap stres
kerja perawat (Rembang, 2014).
Sedangkan pada perawat di ruang ICU memiliki tanggung jawab
dalam menangani pasien dalam kondisi kritis sehingga perawat dapat
memberikan pelayanan dan pengawasan terhadap kondisi pasien sepanjang
hari. Selain itu perawat di ruang ICU juga dituntut untuk mahir dalam
penggunaan peralatan dan teknologi yang canggihsebagai alat penunjang
hidup pasien, hal ini dapat mengakibatkan kelelahan dan berujung
terjadinya stres kerja (Mallyya, 2016).
Ruang IGD dan ICU merupakan dua bagian terpisah yang terdapat
di rumah sakit. Fasilitas yang ada di IGD harus menjamin efektivitas dan
efisiensi pelayanan gawat darurat dalam waktu 24 jam dalam sehari dan
tujuh hari dalam seminggu secara terus menerus. Perawat harus menangani
pasien yang datang di IGD, dalam kondisi yang terancam nyawanya atau
dalam keadaan darurat sehingga memerlukan pertolongan yang cepat dan
tepat paling lama 5 menit setelah sampai di IGD. Pelayanan yang
dilakukan oleh perawat minimal di IGD meliputi diagnosis, penanganan
permasalahan pada ABC (Airway, Breathing, Circulation) dan bisa
melakukan stabilisasi serta evaluasi (Permenkes RI, 2018).
Sedangkan ICU merupakan tempat yang memiliki kekhususan
sendiri dalam rumah sakit yang menangani pasien gawat karena penyakit,
4
trauma atau komplikasi penyakit lain. Selain itu, ICU menyediakan sarana
dan prasarana dan peralatan khusus untuk menunjang vital pasien seperti
monitor jantung, fibrilator, respirator, yang harus dikuasai oleh perawat,
serta penanganan di ICU berfokus pada bidang life support atau organ
support pada pasien kritis yang membutuhkan monitoring intensif
(Suprihatin, 2015).
Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa persamaan antara IGD
dan ICU diantaranya adalah keduanya memakai pendekatan multidisiplin
dari berbagai profesi yang bekerja sama untuk melakukan intervensi ke
pasien. Petugas medis yang bertugas di IGD dan ICU harus memiliki
keterampilan yang professional, sehingga keterampilan tersebut harus
selalu ditingkatkan, dikembangkan dan dipelihara sehingga menjamin
perawat dapat melaksanakan peran dan fungsinya secara profesional,
seperti kemampuan ACLS (Advance Cardiac Life Support) karena pasien
yang ditangani di IGD dan ICU merupakan pasien yang kritis, baik
disebabkan oleh penyakit maupun kecelakaan (Sesrianty, 2018).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gholamzadeh, Sharfif,
& Rad (2011) menyebutkan penyebab stres kerja pada perawat IGD di
Shiraz yaitu beban kerja yang tinggi, lingkungan fisik pekerjaan, masalah
dengan pasien dan keluarga, terpapar bahaya risiko kesehatan dan
keselamatan, kurangnya dukungan dari atasan, ketidakhadiran dokter di
ruang IGD, dan minimnya peralatan di IGD. Penelitian lainnya dilakukan
oleh Mustafidz (2013) di RSUD Cibinong didapatkan penyebab stres yang
memengaruhi stres kerja pada perawat IGD, yaitu kematian pasien,
kurangnya persiapan untuk perawatan pasien, masalah dengan sesama
profesi, masalah dengan keluarga pasien dan keluarga, serta kondisi ruang
IGD yang tidak layak.
Berbeda dengan penyebab stres kerja di ruang ICU, berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Muthmainah (2012) pada perawat ICU RS
Dr. Cipto Mangunkusumo didapatkan faktor penyebab stres kerja meliputi
5
beban kerja yang berat, rutinitas kerja yang monoton dan membosankan,
serta suasana lingkungan kerja yang tidak menunjang.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Rumah
Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru pada berupa wawancara
kepada 8 orang perawat yang ada di ruang IGD dan ruang ICU, terdapat
sebanyak 5 dari 8 orang perawat yang mengalami stres saat bekerja,
sehingga mengalami masalah dengan pekerjaan. Pembagian jadwal dinas
di ruang IGD dan ruang ICU dibagi dalam 3 shift diatur oleh kepala
ruangan,dimana pada shift pagi perawat yang berdinas terdiri dari 6-8
orang, pada shift siang 4-5 orang dan shift malam selalu 4-5 orang. Shift
dinas tidak selalu tetap karena terkadang ada perawat yang libur dinas atau
cuti melahirkan sehingga jumlahnya bisa saja berkurang. Tidak
seimbangnya antara perawat tiap shift nya dengan jumlah pasien setiap
harinya membuat tuntutan kerja perawat semakin meningkat. Apalagi
dalam merawat pasien dengan kondisi yang gawat darurat maupun tidak
gawat darurat.
Selain itu ruang IGD dan ICU dihadapkan dengan pasien-pasien
yang membutuhkan penanganan segera dan intensif, seperti pasien yang
membutuhkan penanganan resusitasi, pasien yang meninggal maupun
pasien yang akan pindah ke ruang rawat inap biasa merupakan beban kerja
yang tidak sedikit sehingga dengan keterbatasan waktu perawat merasa
stres yang menimbulkan gejala seperti lemas, mudah capek, sensitif, sakit
kepala, sakit pinggang, kurang konsentrasi, kaku otot, sulit untuk
beristirahat, mudah merasa gelisah dan gangguan tidur. Dari hal tersebut
maka perlu dilakukan pengkajian yang mendalam untuk mengetahui
penyebab stres kerja pada perawat di ruang IGD dan ruang ICU.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian terkait analisis perbedaan penyebab stres kerja perawat ruang
instalasi gawat darurat dengan ruang intensive care unit.
6
B. Rumusan Masalah
Ruang IGD dan ICU merupakan dua bagian yang terpisah di rumah
sakit. Fasilitas yang ada di IGD harus menjamin efektivitas dan efisiensi
pelayanan gawat darurat dalam waktu 24 jam secara terus menerus.
Perawat yang bekerja di ruang IGD harus memiliki kemampuan cepat
tanggap dalam memberikan pertolongan pertama paling lama 5 menit
setelah sampai di IGD, baik dalam kondisi terancam nyawa nya maupun
keadaan darurat. Sedangkan perawat di ruang ICU menangani pasien
gawat karena penyakit, trauma atau komplikasi penyakit lain. Serta
menyediakan peralatan khusus untuk menunjang vital pasien.
Perawat di ruang IGD dan ICU memiliki kecenderungan stres kerja
karena perawat diruangan tersebut dihadapkan pada beban kerja yang
menuntut pengetahuan, perhatian dan keterampilan khusus untuk dapat
memberikan tindakan dengan cepat dan tepat. Stres kerja perawat dapat
terjadi karena jumlah tindakan yang harus dilakukan tidak sebanding
dengan jumlah tenaga perawat yang ada. Apabila stres tidak dikelola
dengan baik, maka stres pada perawat dapat menyebabkan terjadinya
kesalahan dalam melakukan perawatan pada pasien dan dapat
membahayakan keselamatan pasien. Oleh karena itu, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai “Apakah Terdapat Perbedaan
Penyebab Stres Kerja Perawat Ruang Instalasi Gawat Darurat dengan
Ruang Intensive Care Unit?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi perbedaan penyebab stres kerja perawat
instalasi gawat darurat dengan ruang intensive care unit.
2. Tujuan Khusus
7
A. Tinjauan Teoritis
1. Konsep Stres Kerja
a. Stres Kerja
Stres merupakan suatu keadaan yang terjadi pada individu
yang dapat mengakibatkan individu tersebut mengalami gangguan
perasaan dalam dirinya dan berpengaruh dalam kehidupan sehari-
hari. Perasaan yang terganggu itu karena adanya tuntutan atau
stimuli yang tidak biasa menimbulkan jawaban respon dari tubuh
secara khusus, tuntutan terhadap tubuh itu membuat tubuh
mengadakan penyesuaian secara kontan untuk memelihara
physiological dan psychososial serta homeostasis. Stres juga dapat
diartikan sebagai respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap
kebutuhan yang terganggu (Suprihatin, 2015).
Stres kerja adalah suatu keadaan emosional yang muncul
akibat ketidakseimbangan antara beban kerja dengan kemampuan
individu untuk mengatasi stres kerja yang dihadapinya (Vanchapo,
2020). Tuntutan kerja yang tinggi membuat para pekerja dituntut
untuk bekerja secara cepat (Karima, 2014).
b. Stres Kerja Perawat
Stres kerja perawat merupakan suatu keadaan di mana
perawat dihadapkan pada tuntutan pekerjaan yang melampaui batas
kemampuan individu perawat yang dapat menyebabkan masalah
kesehatan yang serius seperti gangguan fisiologis dan psikologis
perawat sehingga terganggunya asuhan keperawatan yang
diberikan (Herquanto et al, 2017).
Stres kerja pada perawat berhubungan erat dengan
kekerasan di tempat kerja, kecelakaan, ketegangan organisasi
seperti bentuk absensi, penurunan performa kerja, peningkatan
8
9
b) Masalah ekonomi
Berdasarkan penelitian (Siringoringo, Nontji &
Hadju, 2010) menyebutkan masalah ekonomi yang
dihadapi oleh perawat cenderung akan mengalami stres
kerja berat sebesar 88,25. Perawat yang tidak dapat
mengelola sumber daya keuangan mereka merupakan
kesulitan pribadi yang menciptakan stres bagi perawat dan
dapat mengalihkan perhatian perawat dalam melakukan
pekerjaan.
c) Tipe kepribadian
Tipe kepribadian sangat berpengaruh terhadap
terjadinya stres pada perawat. Tipe kepribadian seseorang
menunjukkan bagaimana cara seseorang beradaptasi
terhadap tekanan-tekanan yang ada dilingkungan kerja
(Ismail, 2013). Tipe kepribadian tipe A bekerja selalu
bergelut dengan batas waktu, memiliki paksaan untuk
bekerja berlebih, dan sering menelantarkan aspek-aspek
lain dari kehidupan seperti keluarga, kegiatan waktu luang
dan rekreasi. Sebaliknya perilaku tipe B digambarkan
sebagai tipe yang easy-going dan santai. Secara relatif
bebas dari rasa mendesak dan saat bekerja mereka tidak
selalu harus berkejar dengan waktu (Muthmainah, 2012).
f. Klasifikasi Stres Kerja
1) Stress Akut (Acute Stress)
Stres Akut (acute stress) merupakan suatu reaksi yang terjadi
terhadap ancaman yang segera, umumnya dikenal dengan
respon atas pertengkaran atau bertingkah laku yang tak karuan.
Penyebab-penyebab dari stres akut antara lain:
a) Kebisingan
b) Keramaian
c) Pengasingan
16
d) Bahaya
e) Lapar
f) Infeksi
g) Bayangan suatu ancaman atau ingatan atas suatu peristiwa
berbahaya (mengerikan)
2) Stres Kronis (Chronic Stress)
Kehidupan yang modern menciptakan situasi stres
berkesinambungan yang tidak berumur pendek. Penyebab-
penyebab umum stres kronis antara lain:
a) Kerja dengan tekanan tinggi yang terus menerus
b) Kesepian
c) Problem-problem hubungan jangka panjang
d) Kekhawatiran financial terus-menerus
g. Tingkatan Stres Kerja
Gangguan yang terjadi pada saat stres biasanya muncul
secara lamban, tidak jelas kapan mulainya dan sering kali kita tidak
menyadarinya. Situasi stres ringan biasanya tidak akan berdampak
pada kerusakan fisiologis kronis, sedangkan stres sedang dan berat
biasanya akan dapat menimbulkan risiko penyakit medis dan
memburuknya penyakit kronis (Potter & Perry, 2010).
1) Stres ringan
Stres ringan merupakan stresor yang dihadapi oleh setiap
individu secara teratur seperti terlalu banyak tidur, kemacetan
lalu lintas, dan kritikan dari atasan.
2) Stres sedang
Stres sedang merupakan stresor yang berlangsung lebih lama,
dari beberapa jam hingga beberapa hari. Misalnya terjadi
perselisihan yang tidak terselesaikan dengan rekan kerja, anak
sakit, atau permasalahan dengan keluarga.
17
3) Stres berat
Stres berat merupakan suatu kondisi kronis yang dapat
berlangsung dari beberapa minggu hingga beberapa tahun
seperti terjadinya pertengkaran dalam rumah tangga yang terus
menerus, kesulitan finansial yang berkepanjangan dan penyakit
fisik jangka panjang. Semakin lama situasi stres, maka semakin
tinggi resiko kesehatan yang ditimbulkan.
h. Faktor Risiko Stres Kerja Perawat
Menurut Khusnah (2017) kelompok stresor yang potensial
dapat menyebabkan stres pada perawat yang bekerja di rumah
sakit, yakni:
1) Kurangnya pengalaman menghadapi peristiwa kematian dan
sekarat
Semua perawat yang terpapar pengalaman bertemu dengan
peristiwa kematian, meninggal ataupun proses menuju
kematian berpotensi menimbulkan stres pada perawat. Hal
tersebut berdampak secara psikologis, fisik, sosial dan spiritual
bagi perawat. Kecemasan yang berkaitan dengan peristiwa
kematian ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengalaman dan
edukasi dalam menghadapi kematian.
2) Konflik dengan profesi kesehatan lain
Kekerasan verbal yang berada di lingkungan rumah sakit
berkaitan dengan situasi kerja yang penuh dengan ketegangan
dan hubungan kerja yang tidak harmonis. Seperti pelecehan
seksual, ancaman fisik, dan kekerasan verbal sering kali
dilakukan oleh dokter terhadap perawat, yang mengakibatkan
munculnya rasa kurang aman, frustasi, permasalah sikap, stres
dan kesulitan situasional.
3) Kurangsiapnya perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien dan
keluarga
18
Skema 1
Kerangka Konsep Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
33
34
Tabel 1
Jadwal Penelitian
Waktu pelaksanaan
Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perumusan
masalah
Penyusunan
proposal
Seminar
proposal
Revisi
proposal
Pengumpulan
data
Pengolahan
data
Seminar hasil
Perbaikan
seminar hasil
N
Rumusn=
N d2 +1
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d2 = presisi yang ditetapkan (5%)
22
n= 2
22( 0,05 )+1
22
n=
1.005
n=20.85
n = dibulatkan menjadi 21 orang
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, jumlah sampel penelitian
untuk perawat yang bertugas di ICU adalah 21 orang. Dalam penelitian
ini jumlah sampel yang digunakan harus memiliki perbandingan yang
sama, sehingga jumlah sampel yang akan diambil untuk perawat di
IGD adalah sebanyak 21 orang juga (Arikunto, 2010).
Pemilihan sampel dilakukan dengan menetapkan kriteria
inklusi dan eksklusi, kriteria tersebut yang dapat menentukan bisa atau
tidaknya sampel tersebut digunakan. Kriteria inklusi adalah kriteria
yang menyaring anggota populasi menjadi sampel yang memenuhi
36
Tabel 2
Definisi Operasional
Penyebab stres
kerja
1. Faktor
intrinsik
pekerjaan
Kapasitas pekerjaan Kuesioner Ordinal IGD
a. Beban yang diberikan oleh Berat jika nilai
kerja ruangan median >19
Ringan jika nilai
median <19
ICU
Berat jika nilai
mean >22
Ringan jika nilai
39
mean <22
2. Faktor
ekstrinsik
pekerjaan
3. Faktor individu
a. Masalah Persepsi Kuesioner Ordinal IGD
Keluarga individu Memiliki
terhadap masalah jika
masalah yang nilai median >17
tidak Tidak Memiliki
menyenangkan masalah jika
di dalam rumah nilai median <17
tangga
ICU
Memiliki
Masalah jika
nilai mean
>15,57
Tidak Memiliki
masalah jika
nilai mean
<15,57
ICU
Tinggi jika nilai
median >16
Rendah jika nilai
median <16
positif Negatif
Faktor individu 3
a. Masalah keluarga
43
b. Masalah ekonomi 2 3
c. Tipe kepribadian 2 4 48-65
4
Total
24 41 65
a. Editing (pemeriksaan)
Proses editing merupakan prosedur yang pertama dilakukan
oleh peneliti dalam melakukan pengolahan data. Editing adalah
suatu kegiatan untuk memeriksa daftar pertanyaan dan pernyataan
kuesioner yang telah diisi oleh responden (Notoatmodjo, 2012).
Pemeriksaan pada lembar kuesioner berupa kejelasan jawaban
pertanyaan yang diisi oleh responden, kelengkapan jawaban dari
responden, relevansi jawaban dengan pertanyaan, konsistensi
jawaban pada pertanyaan yang satu dengan pertanyaan yang
lainnya serta kebenaran perhitungan skor lembar kuesioner
masing-masing responden dan jumlah keseluruhan kuesioner yang
sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan.
b. Coding
Coding merupakan proses dalam pemberian kode pada data
penelitian yang bertujuan untuk mempermudah proses pengolahan
data. Coding dapat diartikan sebagai penambahan huruf menjadi
kode angka (Notoatmodjo, 2012).
c. Entry
Entry merupakan proses memasukkan data hasil
pengkodean ke dalam program pengolahan data di komputer yang
digunakan untuk memudahkan pada saat penyusunan
(Notoatmodjo, 2012).
d. Processing
Processing merupakan proses yang dilakukan setelah
semua kuesioner telah terisi penuh dan benar, serta telah selesai
proses pengkodean jawaban responden pada kuesioner ke dalam
aplikasi pengolahan data di komputer (Masturoh & Anggita, 2018).
e. Cleaning
Cleaning adalah pengecekan ulang data yang sudah di
entry, apakah data sudah betul atau ada kesalahan pada saat
memasukan data (Masturoh & Anggita, 2018).
46
2. Analisa Data
Setelah semua proses pengolahan data selesai dilakukan,
langkah yang harus dilakukan peneliti selanjutnya adalah menganalisis
data. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
analisa data univariat dan analisa data bivariat.
a. Analisa Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian
(Notoatnodjo, 2018). Analisa univariat dalam penelitian ini
berbentuk data kategorik seperti jenis kelamin, pendidikan terakhir,
status pernikahan, dan status kepegawaian disajikan dalam bentuk
persentase. Data penelitian yang berupa data numerik seperti usia
dan masa kerja perawat disajikan dalam bentuk median dan min-
maks karena data tidak terdistribusi normal, sedangkan untuk data
penyebab stres kerja perawat disajikan dalam bentuk mean dan
standar deviasi karena data terdistribusi normal. Semua data
tersebut disusun ke dalam bentuk distribusi melalui program
komputerisasi.
47
BAB IV
H ASIL PENELITIAN
Pada bab ini membahas hasil penelitian Analisis Perbedaan Penyebab Stress
Kerja Perawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat dengan Ruang Intensive Care
Unit. Penelitian ini dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru pada tanggal
15 sampai 22 September 2020 yang dilakukan pada 42 orang perawat di ruang
Instalasi Gawat Darurat dan ruang Intensive Care Unit RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru sebagai sampel penelitian.
A. Analisis Univariat
1. Data Umum
Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden di Ruang Instalasi
Gawat Darurat dengan Ruang Intensive Care Unit
No Karakteristik Kategori IGD ICU
Responden N % n %
1 Usia Dewasa awal 7 33,3 14 66,7
(26-35 tahun)
Dewasa akhir 14 66,7 7 33,3
(36-45 tahun)
2 Jenis Kelamin Laki-laki 9 42,9 4 19,0
Perempuan 12 57,1 17 81,0
3 Pendidikan D3 6 28,6 16 76,2
S1 Ners 15 71,4 5 28,3
4 Status Menikah 15 71,4 20 95,2
Pernikahan Tidak Menikah 6 28,6 1 4,8
5 Lama Kerja <5 tahun 6 28,6 0 0
>5 tahun 5 23 0 0
<10 tahun 0 0 7 33,3
>10 tahun 10 47,6 14 66,7
6 Status PNS 7 33,3 8 38,1
Kepegawaian Pegawai honor 14 66,7 13 61,9
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa dari 42 responden,
mayoritas usia responden diruang IGD berusia pada rentang dewasa akhir
36-45 tahun yaitu sebanyak 14 responden (66,7%) dan mayoritas usia
responden diruang ICU berusia dewasa awal 26-35 tahun yaitu sebanyak
14 responden (66,7%), mayoritas jenis kelamin responden diruang IGD
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 12 responden (57,1%) dan
48
49
BAB V
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian ini diperoleh data yang merupakan langkah awal untuk
melakukan Analisis Perbedaan Penyebab Stres Kerja Perawat Ruang Instalasi
Gawat Darurat Dengan Ruang Intensive Care Unit. Data tersebut dapat dijadikan
acuan dan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan sebagai hasil akhir, dapat
dilihat sebagai berikut :
A. Analisis Univariat
1. Data Umum
a. Tingkat Pendidikan
Berdasarkan uji statistik didapatkan hasil bahwa dari 42
responden diantaranya 21 responden perawat ruang IGD dan 21
responden perawat ruang ICU, didapatkan di ruangan IGD mayoritas
berpendidikan S1 Ners sebanyak 15 responden (71,4%) dan di
ruangan ICU mayoritas berpendidikan D3 sebanyak 16 responden
(76,2%). Tingkat pendidikan tinggi juga menentukan kemampuan
seseorang untuk memahami pengetahuan yang diperoleh, yaitu
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah
seseorang tersebut menerima informasi.
Tingkat pendidikan memiliki pengaruh terhadap kejadian stres.
Orang yang tingkat pendidikannya tinggi biasanya akan memiliki
banyak pengetahuan tentang kesehatan dan lebih banyak
menghabiskan waktu sebagai karyawan di kantoran dengan aktivitas
fisik sedikit sedangkan orang yang pendidikan rendah lebih banyak
menjadi buruh maupun petani dengan aktivitas fisik yang cukup
(Notoatmodjo, 2012). Munculnya stres dapat mengakibatkan
52
kejenuhan dan keinginan untuk keluar dari pekerjaan. Jika stres tidak
di kelola dengan baik, angka trun over terus meningkat (Jennings,
2013).
Rocha et al,(2013), mengungkapkan bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikan maka akan semakin luas wawasan dan
pengetahuan seseorang terutama dalam memberikan asuhan
keperawatan terbaik untuk pasien. Tingkat pendidikan seseorang
juga mempengaruhi tingkat motivasi seseorang dalam bekerja dan
dengan motivasi kerja yang baik dan kuat maka akan menghasilkan
kinerja yang baik.
Hal ini sejalan dengan teori dari Anoraga dan Suyati dalam
Rochaet al (2013), mengungkapkan bahwa tingkat pengetahuan yang
baik pada seseorang akan mempengaruhi motivasi seseorang dan
kesempatan seseorang dalam meraih prestasi kerja. Sedangkan
menurut Ling et al dalam Rochaet al (2013), rendahnya motivasi
pada seseorang akan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
seseorang menjadi stres dalam bekerja.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Niosh (2014) yang menyatakan bahwa adanya hubungan yang
signifikan antara pendidikan dengan stres kerja. Hasil penelitan
menunjukkan distribusi pendidikan D3 sebanyak 9 responden (45%)
dan 2 responden (50%) dengan pendidikan S1 memiliki tingkat stres
kerja yang tinggi. Adapun sebanyak 11 (55%) responden
berpendidikan D3 dan 2 (50%) responden berpendidikan S1
mengalami stres kerja yang rendah.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Golubic dalam
Indiyani (2014) dalam penelitiannya yaitu sebanyak 52 orang
(49,5%) yang berpendidikan D3 lebih cendrung terpapar stres
dibandingkan perawat yang pendidikannya lebih tinggi.
Secara konsep pendidikan merupakan segala sesuatu untuk
membina kepribadian dan mengembangkan ilmu serta kemampuan
53
1. Beban Kerja
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil bahwa beban kerja
di ruangan IGD mayoritas berat yaitu sebanyak 14 responden (66,7%)
dan beban kerja di ruangan ICU mayoritas berat yaitu sebanyak 13
responden (61,9%).
Beban kerja merupakan suatu kegiatan atau tugas yang harus
diselesaikan oleh suatu unit organisasi yang harus diselesaikan dalam
jangka waktu tertentu. Jika seorang pekerja dapat menyelesaikan
jumlah tugas yang diberikan, maka tidak menjadi suatu beban kerja
(Haryuni at el 2014). Faktor stres kerja perawat yang disebabkan oleh
beban kerja yang berat antara lain tugas perawat dengan jumlah rata-
rata pasien tidak seimbang, jenis pekerjaan yang banyak harus
dilakukan demi keselamatan pasien, kurangnya perawat yang memiliki
kompetensi khususnya perawat ruang ICU sehingga mereka merasa
tidak mampu menangani pasien-pasien kritis yang ada di ruang ICU.
Jika hal ini tidak diatasi dengan baik, maka akan menyebabkan
terjadinya stres kerja yang meningkat (Haryuni at el 2014). Hal ini
59
9. Masalah Ekonomi
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil bahwa masalah
ekonomi di ruangan IGD mayoritas baik yaitu sebanyak 12 responden
(57,1%) dan di ruangan ICU mayoritas baik sebanyak 11 responden
(52,4%).
Perawat yang memiliki masalah ekonomi cenderung mengalami
stress kerja yang berat yaitu sebesar 88,2%. Masalah ekonomi perawat
diciptakan oleh perawat yang tidak dapat mengelola sumber daya
keuangan mereka merupakan satu contoh kesulitan pribadi yang dapat
menciptakan stres bagi perawat dan mengalihkan perhatian mereka
dalam bekerja. memperlihatkan distribusi beban kerja berat dengan 16
orang (53,3%). rutinitas kerja monoton dan membosankan 19 orang
(63,3%). suasana lingkungan kerja menunjang dan tidak menunjang
dengan 15 orang (50%). hubungan interpersonal perawat dengan
dokter, 16 orang (53,3%). Pengembangan karir buruk 19 orang
(63,3%). peran dalam organisasi yang baik 20 orang (66,7%).
pengawasan atasan yang buruk 20 orang (66,7%). tidak ada masalah
keluarga anyak 16 orang (53,3%). Memiliki masalah ekonomi 20
orang (66,7%). Tipe kepribadian B dengan 20 orang (66,7%).
Diperlihatkan ada hubungan antara faktor intrinsik pekerjaan faktor
ekstrinsik pekerjaan, faktor individu dengan stres kerja perawat
(P<0.05) (Siringoringo, Nontji dan Hadju, 2012).
10. Tipe Kepribadian
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil bahwa tipe
kepribadian di ruangan IGD mayoritas baik yaitu sebanyak 12
responden (57,1%) dan di ruangan ICU mayoritas baik sebanyak 13
responden (61,9%).
Tipe kepribadian sangat berpengaruh terhadap terjadinya stres pada
perawat. Tipe kepribadian seseorang menunjukkan bagaimana cara
seseorang beradaptasi terhadap tekanan-tekanan yang ada
dilingkungan kerja (Almasitoh, 2011). Tipe kepribadian tipe A bekerja
68
61
62
B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini disarankan kepada rumah sakit untuk
memberikan masukan dan gambaran tentang penyebab stres kerja perawat,
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pihak manajemen
rumah sakit untuk menyesuaikan beban kerja dengan kemampuan dan
keahlian perawat sehingga tidak terjadi stres pada perawat.
2. Bagi Perawat
Hasil penelitian ini disarankan kepada perawat ruangan ICU dan
IGD agar dapat membagi waktunya sehingga stres yang dialaminya bisa
berkurang.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini disarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat
melanjutkan penelitian ini karena masih terdapat berbagai faktor yang
dapat memicu timbulnya stres pada perawat ICU dan IGD
63
DAFTAR PUSTAKA
Almasitoh, U. H. (2011). Stres Kerja ditinjau dari Konflik Peran Ganda dan
Dukungan Sosial pada Perawat. Psikoislamika, Jurnal Psikologi
Islam. (JPI) Lembaga penelitian Pengembangan dan Keislaman
(LP3K). 8(1): 63-82
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Ayupp & Nguok. (2011). Manajemen Stress Kerja Perawat Klinis. Jakarta:
ECG
Badri, I. A. (2020). Hubungan Beban Kerja dan Lingkungan Kerja dengan
Stres Kerja Perawat Ruang ICU dan IGD. Jurnal Human Care.
e-ISSN: 2528-665X; Vol 5, No 1: 380-391
Baptise, M. (2015). Workplace Discrimination: an Additional Stressor for
International Educated Nurses. The Online Journal of Issues in
Nursing. 20 (1)
Barcello, R. C. M., Silvia., Mendes., & Robazzi. (2014). Nurses Workload
and its Relation with Physiological Stress Reactions. Rev.
Latino-Am.Enfermagem. 22 (6): 959-65
Depkes RI. (2006). Standar Pelayanan Keperawatan di ICU. Jakarta:
Depkes RI
Depkes RI. (2011). Pedoman Pelayanan Gawat Darurat. Jakarta: Depkes
RI
Jennings, M. B . 2013. Work Stres and Burnout Among Nurses: Role of the
Work Environment and Working condition. In R. G.
Hughe,Patient Safety and Quality: AnEnvidence-Based
Handbook for Nurses (p. Ch 26). Rockville: AHRQ
Karima, A. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja
pada Pekerja di PT X Tahun 2014. TAZKIYA Journal of
Psychology Vol 2, No 2
Kemenkes RI. (2011). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan
Intensive Care Unit di Rumah Sakit.Jakarta: Kemenkes RI
Kemenkes RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta: Kemenkes
RI
Kemenkes RI. (2017). Situasi Tenaga Keperawatan. Info Datin, 1-12
Khusnah, Z. M. (2017). Hubungan Stres Kerja Perawat Dengan Komitmen
Organisasi Perawat di Ruang Rawat Inap RSD dr. Soebandi
Jember. Skripsi. Fakultas Keperawatan. Universitas Jember:
Jawa Timur
Kristiningsih. (2019). Hubungan Antara Beban Kerja dengan Stres Kerja
Perawat ICU, IMC dan IGD di RSU PKU Muhammadiyah
Bantul Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Keperawatan. Universitas
Aisyiyah: Yogyakarta
Labrague, L. J., & McEnroe-Petitte, D. M. (2017). Job stress in new nurses
during the transition period: an integrative review.
International Nursing Review. doi:10.1111/inr.12425
Lasima, I., Yusuf, Z.K.,& Husain, I.D. (2014). Hubungan Antara Beban
Kerja dengan Stres pada Perawat di Rumah Sakit Toto Kabila
Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. KIM Fakultas
Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan. 10;2(3)
Lestari, R., Kumboyono., &Dyta, L. (2010). Tingkat StresKerja dan
PerilakuCaring Perawat. JunalNers, Vol 5, No. 2
Maharaj, S., Lees, T., & Lal, S. (2018). Prevalence and Risk Factors of
Depression, Anxiety, and Stress in a Cohort of Australian
Nurses. International Journal of Environmental Research and
Public Health, 16(1), 61. doi:10.3390/ijerph16010061
66
Woo, T., Ho, R., Tang, A., & Tam, W. (2020). Global prevalence of
burnout symptoms among nurses: A systematic review and
meta-analysis. Journal of Psychiatric Research 123, 9-20.
doi:10.1016/j.jpsychires.2019.12.015
Yanto, A., & Rejeki, S. (2017). The Related Factors To Decreased The
New Graduate Nurses Work Stress In Semarang. Nurscope:
Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan, 3(2), 1
Kepada Yth :
Calon Responden Penelitian
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Fakultas
Keperawatan Universitas Riau Pekanbaru:
Nama : Ressy Herlia
Nim : 1611110934
Alamat : Jl. Tentram No. 9 Pekanbaru
Dengan ini menyampaikan bahwa saya akan mengadakan
penelitian dengan judul “Analisis Perbedaan Penyebab Stres Kerja
Perawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat dengan Ruang Intensive Care
Unit”. Penelitian ini semata-mata bertujuan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak akan menimbulkan kerugian bagi responden,
kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika responden tidak bersedia
menjadi responden, maka tidak ada paksaan atau ancaman apapun.
Apabila responden menyetujui dan bersedia menjadi responden,
maka dengan ini saya mohon kesediannya untuk menandatangani lembar
persetujuan.
Peneliti
Ressy Herlia
Lampiran 2
Inisial nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Responden
Lampiran 3
Petunjuk Pengisian :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan mengisi titik-titik dan memberikan
tanda check list ( √ ) pada kotak di samping dengan pilihan jawaban yang
dianggap benar.
1. Usia : …….....tahun
3. Pendidikan : SPK D3
S1/NERS Lainnya
Janda Duda
Explore
Notes
Output Created 07-OCT-2020 02:04:01
Comments
E:\skripsi resyy unri\New
Data
folder\master tabel resyy IGD.sav
Active Dataset DataSet1
Input Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 21
User-defined missing values for
Definition of Missing dependent variables are treated as
missing.
Missing Value Handling
Statistics are based on cases with no
Cases Used missing values for any dependent
variable or factor used.
EXAMINE
VARIABLES=skor.beban.kerja
skor.rutinitas.kerja
skor.suasana.lingkungan.kerja
skor.hubungan.interpersonal
skor.pengembangan.karir
skor.peran.dalam.organisasi
skor.pengawasan.atasan
skor.masalah.keluarga
Syntax
skor.masalah.ekonomi
skor.tipe.kepribadian
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF
NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Processor Time 00:00:18,33
Resources
Elapsed Time 00:00:16,78
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 19,05 ,320
Lower Bound 18,38
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 19,71
5% Trimmed Mean 19,05
Median 19,00
Variance 2,148
skor.beban.kerja Std. Deviation 1,465
Minimum 17
Maximum 21
Range 4
Interquartile Range 3
Skewness ,015 ,501
Kurtosis -1,308 ,972
skor.rutinitas.kerja Mean 15,57 ,335
Lower Bound 14,87
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 16,27
5% Trimmed Mean 15,47
Median 16,00
Variance 2,357
Std. Deviation 1,535
Minimum 13
Maximum 20
Range 7
Interquartile Range 2
Skewness ,905 ,501
Kurtosis 2,228 ,972
Mean 16,33 ,465
Lower Bound 15,36
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 17,30
5% Trimmed Mean 16,37
Median 17,00
Variance 4,533
skor.suasana.lingkun
gan.kerja Std. Deviation 2,129
Minimum 13
Maximum 19
Range 6
Interquartile Range 4
Skewness -,346 ,501
Kurtosis -1,402 ,972
Mean 15,57 ,335
Lower Bound 14,87
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 16,27
5% Trimmed Mean 15,47
Median 16,00
Variance 2,357
skor.hubungan.interp
ersonal Std. Deviation 1,535
Minimum 13
Maximum 20
Range 7
Interquartile Range 2
Skewness ,905 ,501
Kurtosis 2,228 ,972
skor.pengembangan.k Mean 19,05 ,320
arir Lower Bound 18,38
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 19,71
5% Trimmed Mean 19,05
Median 19,00
Variance 2,148
Std. Deviation 1,465
Minimum 17
Maximum 21
Range 4
Interquartile Range 3
Skewness ,015 ,501
Kurtosis -1,308 ,972
Mean 19,62 ,434
Lower Bound 18,71
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 20,52
5% Trimmed Mean 19,58
Median 19,00
Variance 3,948
skor.peran.dalam.org
anisasi Std. Deviation 1,987
Minimum 17
Maximum 23
Range 6
Interquartile Range 3
Skewness ,207 ,501
Kurtosis -1,127 ,972
Mean 15,57 ,335
Lower Bound 14,87
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 16,27
5% Trimmed Mean 15,47
Median 16,00
Variance 2,357
skor.pengawasan.atas
an Std. Deviation 1,535
Minimum 13
Maximum 20
Range 7
Interquartile Range 2
Skewness ,905 ,501
Kurtosis 2,228 ,972
Mean 16,86 ,421
Lower Bound 15,98
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 17,74
5% Trimmed Mean 16,95
Median 17,00
Variance 3,729
skor.masalah.keluarg
a Std. Deviation 1,931
Minimum 13
Maximum 19
Range 6
Interquartile Range 3
Skewness -,837 ,501
Kurtosis -,401 ,972
skor.masalah.ekonom Mean 16,33 ,465
i Lower Bound 15,36
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 17,30
5% Trimmed Mean 16,37
Median 17,00
Variance 4,533
Std. Deviation 2,129
Minimum 13
Maximum 19
Range 6
Interquartile Range 4
Skewness -,346 ,501
Kurtosis -1,402 ,972
Mean 15,57 ,335
Lower Bound 14,87
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 16,27
5% Trimmed Mean 15,47
Median 16,00
Variance 2,357
skor.tipe.kepribadian Std. Deviation 1,535
Minimum 13
Maximum 20
Range 7
Interquartile Range 2
Skewness ,905 ,501
Kurtosis 2,228 ,972
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
skor.beban.kerja ,147 21 ,200* ,889 21 ,022
skor.rutinitas.kerja ,200 21 ,029 ,892 21 ,025
skor.suasana.lingkungan.kerja ,212 21 ,015 ,878 21 ,013
skor.hubungan.interpersonal ,200 21 ,029 ,892 21 ,025
skor.pengembangan.karir ,147 21 ,200* ,889 21 ,022
skor.peran.dalam.organisasi ,146 21 ,200* ,925 21 ,108
skor.pengawasan.atasan ,200 21 ,029 ,892 21 ,025
skor.masalah.keluarga ,244 21 ,002 ,866 21 ,008
skor.masalah.ekonomi ,212 21 ,015 ,878 21 ,013
skor.tipe.kepribadian ,200 21 ,029 ,892 21 ,025
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
skor.beban.kerja
skor.beban.kerja Stem-and-Leaf Plot
4,00 17 . 0000
4,00 18 . 0000
5,00 19 . 00000
3,00 20 . 000
5,00 21 . 00000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.rutinitas.kerja
skor.rutinitas.kerja Stem-and-Leaf Plot
1,00 13 . 0
5,00 14 . 00000
3,00 15 . 000
8,00 16 . 00000000
3,00 17 . 000
1,00 Extremes (>=20,0)
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.suasana.lingkungan.kerja
skor.suasana.lingkungan.kerja Stem-and-Leaf Plot
3,00 13 . 000
2,00 14 . 00
4,00 15 . 0000
,00 16 .
3,00 17 . 000
6,00 18 . 000000
3,00 19 . 000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.hubungan.interpersonal
skor.hubungan.interpersonal Stem-and-Leaf Plot
1,00 13 . 0
5,00 14 . 00000
3,00 15 . 000
8,00 16 . 00000000
3,00 17 . 000
1,00 Extremes (>=20,0)
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.pengembangan.karir
skor.pengembangan.karir Stem-and-Leaf Plot
4,00 17 . 0000
4,00 18 . 0000
5,00 19 . 00000
3,00 20 . 000
5,00 21 . 00000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.peran.dalam.organisasi
skor.peran.dalam.organisasi Stem-and-Leaf Plot
4,00 17 . 0000
3,00 18 . 000
4,00 19 . 0000
2,00 20 . 00
4,00 21 . 0000
2,00 22 . 00
2,00 23 . 00
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.pengawasan.atasan
skor.pengawasan.atasan Stem-and-Leaf Plot
1,00 13 . 0
5,00 14 . 00000
3,00 15 . 000
8,00 16 . 00000000
3,00 17 . 000
1,00 Extremes (>=20,0)
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.masalah.keluarga
skor.masalah.keluarga Stem-and-Leaf Plot
2,00 13 . 00
1,00 14 . 0
3,00 15 . 000
,00 16 .
5,00 17 . 00000
6,00 18 . 000000
4,00 19 . 0000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.masalah.ekonomi
skor.masalah.ekonomi Stem-and-Leaf Plot
3,00 13 . 000
2,00 14 . 00
4,00 15 . 0000
,00 16 .
3,00 17 . 000
6,00 18 . 000000
3,00 19 . 000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.tipe.kepribadian
skor.tipe.kepribadian Stem-and-Leaf Plot
1,00 13 . 0
5,00 14 . 00000
3,00 15 . 000
8,00 16 . 00000000
3,00 17 . 000
1,00 Extremes (>=20,0)
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
Mean Median
Frequencies
Notes
Output Created 07-OCT-2020 02:08:46
Comments
E:\skripsi resyy unri\New
Data
folder\master tabel resyy IGD.sav
Active Dataset DataSet1
Input Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 21
User-defined missing values are
Definition of Missing
treated as missing.
Missing Value Handling
Statistics are based on all cases
Cases Used
with valid data.
FREQUENCIES
VARIABLES=skor.beban.kerja
skor.rutinitas.kerja
skor.suasana.lingkungan.kerja
skor.hubungan.interpersonal
skor.pengembangan.karir
skor.peran.dalam.organisasi
skor.pengawasan.atasan
Syntax skor.masalah.keluarga
skor.masalah.ekonomi
skor.tipe.kepribadian
/STATISTICS=STDDEV
VARIANCE RANGE MINIMUM
MAXIMUM SEMEAN MEAN
MEDIAN
/HISTOGRAM NORMAL
/ORDER=ANALYSIS.
Processor Time 00:00:04,17
Resources
Elapsed Time 00:00:04,47
Valid 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 19,05 15,57 16,33 15,57 19,05 19,62 15,57 16,86 16,33 15,57
Std. Error of
,320 ,335 ,465 ,335 ,320 ,434 ,335 ,421 ,465 ,335
Mean
Median 19,00 16,00 17,00 16,00 19,00 19,00 16,00 17,00 17,00 16,00
Std.
1,465 1,535 2,129 1,535 1,465 1,987 1,535 1,931 2,129 1,535
Deviation
Variance 2,148 2,357 4,533 2,357 2,148 3,948 2,357 3,729 4,533 2,357
Range 4 7 6 7 4 6 7 6 6 7
Minimum 17 13 13 13 17 17 13 13 13 13
Maximum 21 20 19 20 21 23 20 19 19 20
Frequency Table
skor.beban.kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
17 4 19,0 19,0 19,0
18 4 19,0 19,0 38,1
19 5 23,8 23,8 61,9
Valid 20 3 14,3 14,3 76,2
21 5 23,8 23,8 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.rutinitas.kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
13 1 4,8 4,8 4,8
14 5 23,8 23,8 28,6
15 3 14,3 14,3 42,9
Valid 16 8 38,1 38,1 81,0
17 3 14,3 14,3 95,2
20 1 4,8 4,8 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.suasana.lingkungan.kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
13 3 14,3 14,3 14,3
14 2 9,5 9,5 23,8
15 4 19,0 19,0 42,9
Valid 17 3 14,3 14,3 57,1
18 6 28,6 28,6 85,7
19 3 14,3 14,3 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.hubungan.interpersonal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
13 1 4,8 4,8 4,8
14 5 23,8 23,8 28,6
15 3 14,3 14,3 42,9
Valid 16 8 38,1 38,1 81,0
17 3 14,3 14,3 95,2
20 1 4,8 4,8 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.pengembangan.karir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 17 4 19,0 19,0 19,0
18 4 19,0 19,0 38,1
19 5 23,8 23,8 61,9
20 3 14,3 14,3 76,2
21 5 23,8 23,8 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.peran.dalam.organisasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
17 4 19,0 19,0 19,0
18 3 14,3 14,3 33,3
19 4 19,0 19,0 52,4
20 2 9,5 9,5 61,9
Valid 21 4 19,0 19,0 81,0
22 2 9,5 9,5 90,5
23 2 9,5 9,5 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.pengawasan.atasan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
13 1 4,8 4,8 4,8
14 5 23,8 23,8 28,6
15 3 14,3 14,3 42,9
Valid 16 8 38,1 38,1 81,0
17 3 14,3 14,3 95,2
20 1 4,8 4,8 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.masalah.keluarga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
13 2 9,5 9,5 9,5
14 1 4,8 4,8 14,3
15 3 14,3 14,3 28,6
Valid 17 5 23,8 23,8 52,4
18 6 28,6 28,6 81,0
19 4 19,0 19,0 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.masalah.ekonomi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
13 3 14,3 14,3 14,3
14 2 9,5 9,5 23,8
15 4 19,0 19,0 42,9
Valid 17 3 14,3 14,3 57,1
18 6 28,6 28,6 85,7
19 3 14,3 14,3 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.tipe.kepribadian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
13 1 4,8 4,8 4,8
14 5 23,8 23,8 28,6
15 3 14,3 14,3 42,9
Valid 16 8 38,1 38,1 81,0
17 3 14,3 14,3 95,2
20 1 4,8 4,8 100,0
Total 21 100,0 100,0
Histogram
Data Umum
Valid 21 21 21 21 21 21
N
Missing 0 0 0 0 0 0
Range 1 1 1 1 32,00 1
Minimum 2 1 2 1 1,00 1
Maximum 3 2 3 2 33,00 2
Frequency Table
usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
dewasa awal 26-35 tahun 7 33,3 33,3 33,3
Valid dewasa akhir 36-45 tahun 14 66,7 66,7 100,0
Total 21 100,0 100,0
jenis.kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
laki-laki 9 42,9 42,9 42,9
Valid perempuan 12 57,1 57,1 100,0
Total 21 100,0 100,0
pendidkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
D3 6 28,6 28,6 28,6
Valid S1 Ners 15 71,4 71,4 100,0
Total 21 100,0 100,0
status.pernikahan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
menikah 15 71,4 71,4 71,4
Valid belum menikah 6 28,6 28,6 100,0
Total 21 100,0 100,0
Lama.Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
< 5 Tahun 6 28,6 28,6 28,6
> 5 Tahun 5 23,8 23,8 52,4
Valid > 10 Tahun 10 47,6 47,6 100,0
Total 21 100,0 100,0
status.kepegawaian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
PNS 7 33,3 33,3 33,3
Valid Pegawai honor 14 66,7 66,7 100,0
Total 21 100,0 100,0
Histogram
Data Khusus
FREQUENCIES VARIABLES=ketrangan.beban.kerja keterangan.rutinitas.kerja
keterangan.suasana.lingkungan.kerja keterangan.interpersonal keterangan.pengembgan.karir
keterangan.peran.dalam.organisasi ketrangan.pengawasan.atasan keterangan.masalah.keluarga
keterangan.masalah.ekonomi keterangan.tipe.kepribadian
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN
/HISTOGRAM NORMAL
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 07-OCT-2020 02:32:12
Comments
E:\skripsi resyy unri\New
Data
folder\master tabel resyy IGD.sav
Active Dataset DataSet1
Input Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 21
User-defined missing values are
Definition of Missing
treated as missing.
Missing Value Handling
Statistics are based on all cases
Cases Used
with valid data.
FREQUENCIES
VARIABLES=ketrangan.beban.ke
rja keterangan.rutinitas.kerja
keterangan.suasana.lingkungan.ke
rja keterangan.interpersonal
keterangan.pengembgan.karir
keterangan.peran.dalam.organisasi
ketrangan.pengawasan.atasan
Syntax
keterangan.masalah.keluarga
keterangan.masalah.ekonomi
keterangan.tipe.kepribadian
/STATISTICS=STDDEV
VARIANCE RANGE MINIMUM
MAXIMUM SEMEAN
/HISTOGRAM NORMAL
/ORDER=ANALYSIS.
Processor Time 00:00:04,13
Resources
Elapsed Time 00:00:04,34
Valid 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Std. Error of
,105 ,111 ,111 ,111 ,109 ,112 ,111 ,101 ,111 ,111
Mean
Std. Deviation ,483 ,507 ,507 ,507 ,498 ,512 ,507 ,463 ,507 ,507
Variance ,233 ,257 ,257 ,257 ,248 ,262 ,257 ,214 ,257 ,257
Range 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Minimum 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Maximum 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Frequency Table
ketrangan.beban.kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Beban Kerja Berat Jika Nilai
14 66,7 66,7 66,7
Median > 19
Valid Beban Kerja Ringan Jika Nilai
7 33,3 33,3 100,0
Median < 19
Total 21 100,0 100,0
keterangan.rutinitas.kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
keterangan.suasana.lingkungan.kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
keterangan.interpersonal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
keterangan.pengembgan.karir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Baik Jika Nilai Median > 19 13 61,9 61,9 61,9
keterangan.peran.dalam.organisasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Buruk Jika Nilai Mean < 19,62 11 52,4 52,4 100,0
ketrangan.pengawasan.atasan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
keterangan.masalah.keluarga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
keterangan.masalah.ekonomi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Histogram
DATA RUANGAN ICU
Uji Normalitas
EXAMINE VARIABLES=skor.beban.kerja skor.rutinitas.kerja skor.suasana.lingkungan.kerja
skor.hubungan.interpersonal skor.pengembangan.karir skor.peran.dalam.organisasi
skor.pengawasan.atasan skor.masalah.keluarga skor.masalah.ekonomi skor.tipe.kepribadian
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Explore
Notes
Output Created 07-OCT-2020 01:12:07
Comments
E:\skripsi resyy unri\New
Data
folder\master tabel resyy ICU.sav
Active Dataset DataSet1
Input Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 21
User-defined missing values for
Definition of Missing dependent variables are treated as
missing.
Missing Value Handling
Statistics are based on cases with
Cases Used no missing values for any
dependent variable or factor used.
EXAMINE
VARIABLES=skor.beban.kerja
skor.rutinitas.kerja
skor.suasana.lingkungan.kerja
skor.hubungan.interpersonal
skor.pengembangan.karir
skor.peran.dalam.organisasi
skor.pengawasan.atasan
skor.masalah.keluarga
Syntax
skor.masalah.ekonomi
skor.tipe.kepribadian
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF
NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Processor Time 00:00:19,59
Resources
Elapsed Time 00:00:18,39
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 21,62 ,465
Lower
20,65
Bound
95% Confidence Interval for Mean
Upper
22,59
Bound
5% Trimmed Mean 21,69
Median 22,00
Variance 4,548
skor.beban.kerja
Std. Deviation 2,133
Minimum 17
Maximum 25
Range 8
Interquartile Range 3
Skewness -,712 ,501
Kurtosis -,125 ,972
skor.rutinitas.kerja Mean 16,48 ,466
Lower
15,50
Bound
95% Confidence Interval for Mean
Upper
17,45
Bound
5% Trimmed Mean 16,53
Median 17,00
Variance 4,562
Std. Deviation 2,136
Minimum 13
Maximum 19
Range 6
Interquartile Range 4
Skewness -,525 ,501
Kurtosis -1,278 ,972
Mean 15,43 ,356
Lower
14,69
Bound
95% Confidence Interval for Mean
Upper
16,17
Bound
5% Trimmed Mean 15,32
Median 16,00
skor.suasana.lingkunga Variance 2,657
n.kerja Std. Deviation 1,630
Minimum 13
Maximum 20
Range 7
Interquartile Range 2
Skewness ,830 ,501
Kurtosis 1,717 ,972
Mean 16,48 ,466
Lower
15,50
Bound
95% Confidence Interval for Mean
Upper
17,45
Bound
5% Trimmed Mean 16,53
Median 17,00
skor.hubungan.interper Variance 4,562
sonal Std. Deviation 2,136
Minimum 13
Maximum 19
Range 6
Interquartile Range 4
Skewness -,525 ,501
Kurtosis -1,278 ,972
skor.pengembangan.kar Mean 21,62 ,465
ir Lower
20,65
Bound
95% Confidence Interval for Mean
Upper
22,59
Bound
5% Trimmed Mean 21,69
Median 22,00
Variance 4,548
Std. Deviation 2,133
Minimum 17
Maximum 25
Range 8
Interquartile Range 3
Skewness -,712 ,501
Kurtosis -,125 ,972
Mean 19,67 ,470
Lower
18,69
Bound
95% Confidence Interval for Mean
Upper
20,65
Bound
5% Trimmed Mean 19,69
Median 20,00
skor.peran.dalam.organ Variance 4,633
isasi Std. Deviation 2,153
Minimum 16
Maximum 23
Range 7
Interquartile Range 4
Skewness -,452 ,501
Kurtosis -,802 ,972
Mean 16,48 ,466
Lower
15,50
Bound
95% Confidence Interval for Mean
Upper
17,45
Bound
5% Trimmed Mean 16,53
Median 17,00
skor.pengawasan.atasa Variance 4,562
n Std. Deviation 2,136
Minimum 13
Maximum 19
Range 6
Interquartile Range 4
Skewness -,525 ,501
Kurtosis -1,278 ,972
Mean 15,57 ,362
Lower
14,82
Bound
95% Confidence Interval for Mean
Upper
16,33
Bound
5% Trimmed Mean 15,47
Median 16,00
Variance 2,757
skor.masalah.keluarga
Std. Deviation 1,660
Minimum 13
Maximum 20
Range 7
Interquartile Range 3
Skewness ,840 ,501
Kurtosis 1,047 ,972
skor.masalah.ekonomi Mean 15,43 ,356
Lower
14,69
Bound
95% Confidence Interval for Mean
Upper
16,17
Bound
5% Trimmed Mean 15,32
Median 16,00
Variance 2,657
Std. Deviation 1,630
Minimum 13
Maximum 20
Range 7
Interquartile Range 2
Skewness ,830 ,501
Kurtosis 1,717 ,972
Mean 16,48 ,466
Lower
15,50
Bound
95% Confidence Interval for Mean
Upper
17,45
Bound
5% Trimmed Mean 16,53
Median 17,00
Variance 4,562
skor.tipe.kepribadian
Std. Deviation 2,136
Minimum 13
Maximum 19
Range 6
Interquartile Range 4
Skewness -,525 ,501
Kurtosis -1,278 ,972
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
skor.beban.kerja
3,00 1 . 788
17,00 2 . 00011222233333344
1,00 2. 5
Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
skor.rutinitas.kerja
skor.rutinitas.kerja Stem-and-Leaf Plot
3,00 13 . 000
2,00 14 . 00
3,00 15 . 000
,00 16 .
3,00 17 . 000
7,00 18 . 0000000
3,00 19 . 000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.suasana.lingkungan.kerja
skor.suasana.lingkungan.kerja Stem-and-Leaf Plot
2,00 13 . 00
5,00 14 . 00000
3,00 15 . 000
7,00 16 . 0000000
3,00 17 . 000
1,00 Extremes (>=20,0)
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.hubungan.interpersonal
skor.hubungan.interpersonal Stem-and-Leaf Plot
3,00 13 . 000
2,00 14 . 00
3,00 15 . 000
,00 16 .
3,00 17 . 000
7,00 18 . 0000000
3,00 19 . 000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.pengembangan.karir
skor.pengembangan.karir Stem-and-Leaf Plot
3,00 1 . 788
17,00 2 . 00011222233333344
1,00 2. 5
Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
skor.peran.dalam.organisasi
skor.peran.dalam.organisasi Stem-and-Leaf Plot
3,00 16 . 000
1,00 17 . 0
2,00 18 . 00
2,00 19 . 00
5,00 20 . 00000
3,00 21 . 000
4,00 22 . 0000
1,00 23 . 0
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.pengawasan.atasan
skor.pengawasan.atasan Stem-and-Leaf Plot
3,00 13 . 000
2,00 14 . 00
3,00 15 . 000
,00 16 .
3,00 17 . 000
7,00 18 . 0000000
3,00 19 . 000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.masalah.keluarga
skor.masalah.keluarga Stem-and-Leaf Plot
1,00 13 . 0
6,00 14 . 000000
3,00 15 . 000
6,00 16 . 000000
3,00 17 . 000
1,00 18 . 0
1,00 Extremes (>=20,0)
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.masalah.ekonomi
skor.masalah.ekonomi Stem-and-Leaf Plot
2,00 13 . 00
5,00 14 . 00000
3,00 15 . 000
7,00 16 . 0000000
3,00 17 . 000
1,00 Extremes (>=20,0)
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.tipe.kepribadian
3,00 13 . 000
2,00 14 . 00
3,00 15 . 000
,00 16 .
3,00 17 . 000
7,00 18 . 0000000
3,00 19 . 000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
EXAMINE VARIABLES=skor.beban.kerja skor.rutinitas.kerja skor.suasana.lingkungan.kerja
skor.hubungan.interpersonal skor.pengembangan.karir skor.peran.dalam.organisasi
skor.pengawasan.atasan skor.masalah.keluarga skor.masalah.ekonomi skor.tipe.kepribadian
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Explore
Notes
Output Created 07-OCT-2020 01:12:07
Comments
Input E:\skripsi resyy unri\New
Data
folder\master tabel resyy ICU.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 21
User-defined missing values for
Definition of Missing dependent variables are treated as
missing.
Missing Value Handling
Statistics are based on cases with
Cases Used no missing values for any
dependent variable or factor used.
EXAMINE
VARIABLES=skor.beban.kerja
skor.rutinitas.kerja
skor.suasana.lingkungan.kerja
skor.hubungan.interpersonal
skor.pengembangan.karir
skor.peran.dalam.organisasi
skor.pengawasan.atasan
skor.masalah.keluarga
Syntax
skor.masalah.ekonomi
skor.tipe.kepribadian
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF
NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Processor Time 00:00:19,59
Resources
Elapsed Time 00:00:18,39
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 21,62 ,465
Lower Bound 20,65
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 22,59
5% Trimmed Mean 21,69
Median 22,00
Variance 4,548
skor.beban.kerja Std. Deviation 2,133
Minimum 17
Maximum 25
Range 8
Interquartile Range 3
Skewness -,712 ,501
Kurtosis -,125 ,972
Mean 16,48 ,466
Lower Bound 15,50
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 17,45
5% Trimmed Mean 16,53
Median 17,00
Variance 4,562
skor.rutinitas.kerja Std. Deviation 2,136
Minimum 13
Maximum 19
Range 6
Interquartile Range 4
Skewness -,525 ,501
Kurtosis -1,278 ,972
Mean 15,43 ,356
Lower Bound 14,69
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 16,17
5% Trimmed Mean 15,32
Median 16,00
Variance 2,657
skor.suasana.lingkunga
n.kerja Std. Deviation 1,630
Minimum 13
Maximum 20
Range 7
Interquartile Range 2
Skewness ,830 ,501
Kurtosis 1,717 ,972
Mean 16,48 ,466
Lower Bound 15,50
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 17,45
5% Trimmed Mean 16,53
Median 17,00
Variance 4,562
skor.hubungan.interper
sonal Std. Deviation 2,136
Minimum 13
Maximum 19
Range 6
Interquartile Range 4
Skewness -,525 ,501
Kurtosis -1,278 ,972
Mean 21,62 ,465
Lower Bound 20,65
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 22,59
5% Trimmed Mean 21,69
Median 22,00
Variance 4,548
skor.pengembangan.kar
ir Std. Deviation 2,133
Minimum 17
Maximum 25
Range 8
Interquartile Range 3
Skewness -,712 ,501
Kurtosis -,125 ,972
Mean 19,67 ,470
Lower Bound 18,69
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 20,65
5% Trimmed Mean 19,69
Median 20,00
Variance 4,633
skor.peran.dalam.organ
isasi Std. Deviation 2,153
Minimum 16
Maximum 23
Range 7
Interquartile Range 4
Skewness -,452 ,501
Kurtosis -,802 ,972
Mean 16,48 ,466
Lower Bound 15,50
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 17,45
5% Trimmed Mean 16,53
skor.pengawasan.atasa Median 17,00
n Variance 4,562
Std. Deviation 2,136
Minimum 13
Maximum 19
Range 6
Interquartile Range 4
Skewness -,525 ,501
Kurtosis -1,278 ,972
Mean 15,57 ,362
Lower Bound 14,82
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 16,33
5% Trimmed Mean 15,47
Median 16,00
Variance 2,757
skor.masalah.keluarga Std. Deviation 1,660
Minimum 13
Maximum 20
Range 7
Interquartile Range 3
Skewness ,840 ,501
Kurtosis 1,047 ,972
Mean 15,43 ,356
Lower Bound 14,69
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 16,17
5% Trimmed Mean 15,32
Median 16,00
Variance 2,657
skor.masalah.ekonomi Std. Deviation 1,630
Minimum 13
Maximum 20
Range 7
Interquartile Range 2
Skewness ,830 ,501
Kurtosis 1,717 ,972
Mean 16,48 ,466
Lower Bound 15,50
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 17,45
5% Trimmed Mean 16,53
Median 17,00
Variance 4,562
skor.tipe.kepribadian Std. Deviation 2,136
Minimum 13
Maximum 19
Range 6
Interquartile Range 4
Skewness -,525 ,501
Kurtosis -1,278 ,972
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
skor.suasana.lingkungan.kerj
,172 21 ,104 ,906 21 ,046
a
skor.beban.kerja
skor.beban.kerja Stem-and-Leaf Plot
3,00 1 . 788
17,00 2 . 00011222233333344
1,00 2. 5
Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
skor.rutinitas.kerja
skor.rutinitas.kerja Stem-and-Leaf Plot
3,00 13 . 000
2,00 14 . 00
3,00 15 . 000
,00 16 .
3,00 17 . 000
7,00 18 . 0000000
3,00 19 . 000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.suasana.lingkungan.kerja
2,00 13 . 00
5,00 14 . 00000
3,00 15 . 000
7,00 16 . 0000000
3,00 17 . 000
1,00 Extremes (>=20,0)
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.hubungan.interpersonal
3,00 13 . 000
2,00 14 . 00
3,00 15 . 000
,00 16 .
3,00 17 . 000
7,00 18 . 0000000
3,00 19 . 000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.pengembangan.karir
3,00 1 . 788
17,00 2 . 00011222233333344
1,00 2. 5
Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
skor.peran.dalam.organisasi
3,00 16 . 000
1,00 17 . 0
2,00 18 . 00
2,00 19 . 00
5,00 20 . 00000
3,00 21 . 000
4,00 22 . 0000
1,00 23 . 0
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.pengawasan.atasan
3,00 13 . 000
2,00 14 . 00
3,00 15 . 000
,00 16 .
3,00 17 . 000
7,00 18 . 0000000
3,00 19 . 000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.masalah.keluarga
1,00 13 . 0
6,00 14 . 000000
3,00 15 . 000
6,00 16 . 000000
3,00 17 . 000
1,00 18 . 0
1,00 Extremes (>=20,0)
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.masalah.ekonomi
2,00 13 . 00
5,00 14 . 00000
3,00 15 . 000
7,00 16 . 0000000
3,00 17 . 000
1,00 Extremes (>=20,0)
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
skor.tipe.kepribadian
3,00 13 . 000
2,00 14 . 00
3,00 15 . 000
,00 16 .
3,00 17 . 000
7,00 18 . 0000000
3,00 19 . 000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
Mean Median
FREQUENCIES VARIABLES=skor.beban.kerja skor.rutinitas.kerja
skor.suasana.lingkungan.kerja skor.hubungan.interpersonal skor.pengembangan.karir
skor.peran.dalam.organisasi skor.pengawasan.atasan skor.masalah.keluarga skor.masalah.ekonomi
skor.tipe.kepribadian
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN MEAN
MEDIAN
/HISTOGRAM NORMAL
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 07-OCT-2020 01:18:26
Comments
E:\skripsi resyy unri\New
Data
folder\master tabel resyy ICU.sav
Active Dataset DataSet1
Input Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 21
User-defined missing values are
Definition of Missing
treated as missing.
Missing Value Handling
Statistics are based on all cases
Cases Used
with valid data.
FREQUENCIES
VARIABLES=skor.beban.kerja
skor.rutinitas.kerja
skor.suasana.lingkungan.kerja
skor.hubungan.interpersonal
skor.pengembangan.karir
skor.peran.dalam.organisasi
skor.pengawasan.atasan
Syntax skor.masalah.keluarga
skor.masalah.ekonomi
skor.tipe.kepribadian
/STATISTICS=STDDEV
VARIANCE RANGE MINIMUM
MAXIMUM SEMEAN MEAN
MEDIAN
/HISTOGRAM NORMAL
/ORDER=ANALYSIS.
Processor Time 00:00:04,00
Resources
Elapsed Time 00:00:04,44
[DataSet1] E:\skripsi resyy unri\New folder\master tabel resyy ICU.sav
Statistics
skor.beban. skor.rutinit skor.suasana.lin skor.hubungan. skor.pengem skor.peran.da skor.penga skor.masalah. skor.masala skor.tipe.kepriba
kerja as.kerja gkungan.kerja interpersonal bangan.karir lam.organisas wasan.atasa keluarga h.ekonomi dian
i n
Valid 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 21,62 16,48 15,43 16,48 21,62 19,67 16,48 15,57 15,43 16,48
Std. Error of Mean ,465 ,466 ,356 ,466 ,465 ,470 ,466 ,362 ,356 ,466
Median 22,00 17,00 16,00 17,00 22,00 20,00 17,00 16,00 16,00 17,00
Std. Deviation 2,133 2,136 1,630 2,136 2,133 2,153 2,136 1,660 1,630 2,136
Variance 4,548 4,562 2,657 4,562 4,548 4,633 4,562 2,757 2,657 4,562
Range 8 6 7 6 8 7 6 7 7 6
Minimum 17 13 13 13 17 16 13 13 13 13
Maximum 25 19 20 19 25 23 19 20 20 19
Frequency Table
skor.beban.kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
17 1 4,8 4,8 4,8
18 2 9,5 9,5 14,3
20 3 14,3 14,3 28,6
21 2 9,5 9,5 38,1
Valid 22 4 19,0 19,0 57,1
23 6 28,6 28,6 85,7
24 2 9,5 9,5 95,2
25 1 4,8 4,8 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.rutinitas.kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
13 3 14,3 14,3 14,3
14 2 9,5 9,5 23,8
15 3 14,3 14,3 38,1
Valid 17 3 14,3 14,3 52,4
18 7 33,3 33,3 85,7
19 3 14,3 14,3 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.suasana.lingkungan.kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
13 2 9,5 9,5 9,5
14 5 23,8 23,8 33,3
15 3 14,3 14,3 47,6
Valid 16 7 33,3 33,3 81,0
17 3 14,3 14,3 95,2
20 1 4,8 4,8 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.hubungan.interpersonal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
13 3 14,3 14,3 14,3
14 2 9,5 9,5 23,8
15 3 14,3 14,3 38,1
Valid 17 3 14,3 14,3 52,4
18 7 33,3 33,3 85,7
19 3 14,3 14,3 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.pengembangan.karir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
17 1 4,8 4,8 4,8
18 2 9,5 9,5 14,3
20 3 14,3 14,3 28,6
21 2 9,5 9,5 38,1
Valid 22 4 19,0 19,0 57,1
23 6 28,6 28,6 85,7
24 2 9,5 9,5 95,2
25 1 4,8 4,8 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.peran.dalam.organisasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
16 3 14,3 14,3 14,3
17 1 4,8 4,8 19,0
18 2 9,5 9,5 28,6
19 2 9,5 9,5 38,1
Valid 20 5 23,8 23,8 61,9
21 3 14,3 14,3 76,2
22 4 19,0 19,0 95,2
23 1 4,8 4,8 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.pengawasan.atasan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
13 3 14,3 14,3 14,3
14 2 9,5 9,5 23,8
15 3 14,3 14,3 38,1
Valid 17 3 14,3 14,3 52,4
18 7 33,3 33,3 85,7
19 3 14,3 14,3 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.masalah.keluarga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
13 1 4,8 4,8 4,8
14 6 28,6 28,6 33,3
15 3 14,3 14,3 47,6
16 6 28,6 28,6 76,2
Valid 17 3 14,3 14,3 90,5
18 1 4,8 4,8 95,2
20 1 4,8 4,8 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.masalah.ekonomi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
13 2 9,5 9,5 9,5
14 5 23,8 23,8 33,3
15 3 14,3 14,3 47,6
Valid 16 7 33,3 33,3 81,0
17 3 14,3 14,3 95,2
20 1 4,8 4,8 100,0
Total 21 100,0 100,0
skor.tipe.kepribadian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
13 3 14,3 14,3 14,3
14 2 9,5 9,5 23,8
15 3 14,3 14,3 38,1
Valid 17 3 14,3 14,3 52,4
18 7 33,3 33,3 85,7
19 3 14,3 14,3 100,0
Total 21 100,0 100,0
Histogram
Data Umum
FREQUENCIES VARIABLES=usia jenis.kelamin pendidkan status.pernikahan Lama.Kerja
status.kepegawaian
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN
/HISTOGRAM NORMAL
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 07-OCT-2020 01:41:08
Comments
E:\skripsi resyy unri\New folder\master tabel
Data
resyy ICU.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Input
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
21
File
User-defined missing values are treated as
Definition of Missing
missing.
Missing Value Handling
Statistics are based on all cases with valid
Cases Used
data.
FREQUENCIES VARIABLES=usia
jenis.kelamin pendidkan status.pernikahan
Lama.Kerja status.kepegawaian
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE
Syntax
RANGE MINIMUM MAXIMUM
SEMEAN
/HISTOGRAM NORMAL
/ORDER=ANALYSIS.
Processor Time 00:00:02,58
Resources
Elapsed Time 00:00:02,95
Statistics
usia jenis.kelam pendidkan status.pernika Lama.Kerja status.kepegawai
in han an
Valid 21 21 21 21 21 21
N
Missing 0 0 0 0 0 0
Std. Error of
,105 ,088 ,095 ,048 ,10541 ,109
Mean
Range 1 1 1 1 1,00 1
Minimum 2 1 2 1 1,00 1
Maximum 3 2 3 2 2,00 2
Frequency Table
usia
Frequenc Percent Valid Percent Cumulative Percent
y
jenis.kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
laki-laki 4 19,0 19,0 19,0
Valid perempuan 17 81,0 81,0 100,0
Total 21 100,0 100,0
pendidkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
D3 16 76,2 76,2 76,2
Valid S1 Ners 5 23,8 23,8 100,0
Total 21 100,0 100,0
status.pernikahan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
menikah 20 95,2 95,2 95,2
Valid belum menikah 1 4,8 4,8 100,0
Total 21 100,0 100,0
Lama.Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
< 10 Tahun 7 33,3 33,3 33,3
Valid > 10 Tahun 14 66,7 66,7 100,0
Total 21 100,0 100,0
status.kepegawaian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
PNS 8 38,1 38,1 38,1
Valid Pegawai honor 13 61,9 61,9 100,0
Total 21 100,0 100,0
Histogram
Data Khusus
REQUENCIES VARIABLES=ketrangan.beban.kerja keterangan.rutinitas.kerja
keterangan.suasana.lingkungan.kerja keterangan.interpersonal keterangan.pengembgan.karir
keterangan.peran.dalam.organisasi ketrangan.pengawasan.atasan keterangan.masalah.keluarga
keterangan.masalah.ekonomi keterangan.tipe.kepribadian
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN
/HISTOGRAM NORMAL
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 07-OCT-2020 02:52:56
Comments
E:\skripsi resyy unri\New
Data
folder\master tabel resyy ICU.sav
Active Dataset DataSet2
Input Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 21
User-defined missing values are
Definition of Missing
treated as missing.
Missing Value Handling
Statistics are based on all cases
Cases Used
with valid data.
FREQUENCIES
VARIABLES=ketrangan.beban.ke
rja keterangan.rutinitas.kerja
keterangan.suasana.lingkungan.ke
rja keterangan.interpersonal
keterangan.pengembgan.karir
keterangan.peran.dalam.organisasi
ketrangan.pengawasan.atasan
Syntax
keterangan.masalah.keluarga
keterangan.masalah.ekonomi
keterangan.tipe.kepribadian
/STATISTICS=STDDEV
VARIANCE RANGE MINIMUM
MAXIMUM SEMEAN
/HISTOGRAM NORMAL
/ORDER=ANALYSIS.
Processor Time 00:00:04,06
Resources
Elapsed Time 00:00:04,25
Valid 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Std. Error of
,109 ,112 ,112 ,109 ,109 ,109 ,109 ,112 ,112 ,109
Mean
Std.
,498 ,512 ,512 ,498 ,498 ,498 ,498 ,512 ,512 ,498
Deviation
Variance ,248 ,262 ,262 ,248 ,248 ,248 ,248 ,262 ,262 ,248
Range 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Minimum 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Maximum 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Frequency Table
ketrangan.beban.kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
keterangan.rutinitas.kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
keterangan.suasana.lingkungan.kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
keterangan.interpersonal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
keterangan.peran.dalam.organisasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Baik Jika Nilai Mean> 19,67 13 61,9 61,9 61,9
Valid Buruk Jika Nilai Mean < 19,67 8 38,1 38,1 100,0
Total 21 100,0 100,0
ketrangan.pengawasan.atasan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Baik Jika Nilai Median >17 13 61,9 61,9 61,9
Valid Buruk Jika Nilai Median < 17 8 38,1 38,1 100,0
Total 21 100,0 100,0
keterangan.masalah.keluarga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Mimiliki Masalah Jika Nilai Mean
11 52,4 52,4 52,4
> 15,57
Valid Tidak Memiliki Masalah Jika Nilai
10 47,6 47,6 100,0
Mean < 15,57
Total 21 100,0 100,0
keterangan.masalah.ekonomi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tinggi Jika Nilai Median >16 11 52,4 52,4 52,4
Valid Rendah Jika Nilai Median < 16 10 47,6 47,6 100,0
Total 21 100,0 100,0
keterangan.tipe.kepribadian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Baik Jika Nilai Median>17 13 61,9 61,9 61,9
Valid Buruk Jika Nilai Median < 17 8 38,1 38,1 100,0
Total 21 100,0 100,0
Histogram