Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN VERTIGO

Disusun Oleh :
NURUL WIDIA SARI
C1018035
3A

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA
HUSADA SLAWI
2021
SATUANACARAPENYULUHAN (SAP)
VERTIGO

Pokok bahasan: Vertigo


Sub-pokok bahasan : Pengertian vertigo, penyebab vertigo, gejala vertigo,
pencegahan vertigo, cara mengatasi vertigo
Sasaran Seluruh anggota keluarga Ny.N
:
Tempat: Rumah Warga, desa grogol
Waktu: 15 Menit

A. Latar Belakang
Dalam Indonesia sehat 2005, lingkungan strategis pembangunan kesehatanyang diharapkan
adalah lingkungan yang kondustif bagi terwujudnya keadaan jasmani, rohani maupun sosial,
yaitu lingkungan yang bebas dari kerawanan sosial budaya dan polusi, tersedia air minum dan
sarana sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat,
perencanaan kawasan yang berkawasan kesehatan, serta terwudnya kehidupan masyarakat
yang memiliki soladaritas sosial dengan memelihara nilai - nilai budaya bangsa.

2
B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 15 menit, ibu menyusui dan
semua peserta yang mengikuti pendidikan kesehatan diharapkan dapat memahami
tentang kebutuhan-kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi pada ibu yang sedang
menyusui.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 15 menit, ibu menyusui
dan semua peserta yang mengikuti pendidikan kesehatan mengerti apa
yang telah disampaikan dengan kriteria hasil :
a. Peserta dapat menyebutkan 3 alasan nutrisi yang baik untuk ibu
menyusui
b. Peserta dapat menyebutkan 3 dari 5 syarat syarat makanan bagi
ibu menyusui.
c. Peserta dapat menyebutkan minimal 3 macam zat nutrisi yang
harus dikonsumsi ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama
menyusui.
d. Peserta dapat menyebutkan jenis jenis makanan yang
mengandung nutrisi dan harus dikonsumsi oleh ibu untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui.
e. Peserta dapat menyebutkan takaran makanan yang harus dipenuhi
perhari untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui.

3
C. Kegiatan Belajar Mengajar
NO TA W KEGIATAN
HA A PENYULUH PESERTA
P K
T
U

1 Pem 2 a. Memberikan salam a. Peserta menjawab


buka m b. Memperkenalkan salam
an e diri b. Peserta mendengarkan
ni c. Menyampaikan c. Peserta mendengarkan
t tujuan d. Peserta menyetujui
d. Kontrak waktu

2 Pela 1 a. Menjelaskan isi a. Peserta mendengarkan


ksan 0 materi dengan seksama
aan m b. Mengevaluasi secara b. Peserta menjawab
e verbal pada peserta beberapa pertanyaan
ni penkes yang di lontarkan
t c. Membagi leaflet perawat
c. Peserta menerima
leaflet.

3 Pen 3 a. Menyimpulkan hasil a. Peserta memperhatikan


utup m kegiatan b. Peserta menjawab
e b. Mengakhiri kegiatan salam
ni dengan mengucapkan
t salam

D. Metode
1. Ceramah

4
2. Diskusi

E. Media
1. Lembar balik
2. Leaflet

F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap sebelum dilaksanakan kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
d. Penyuluh dan peserta sudah siap
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai rencana
b. Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah
direncanakan awal kegiatan hingga selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat menyebutkan 3 alasan pentingnya nuutrisi yang baik
untuk ibu menyusui dengan tepat.
b. Peserta mampu menyebutkan minimal 3 dari 5 syarat syarat makanan
bagi ibu menyusui.
c. Peserta dapat menyebutkan minimal 3 zat nutrisi yang harus
dikonsumsi ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui
dengan tepat.
d. Peserta dapat menyebutkan jenis jenis makanan mengandung nutrisi
dan harus dikonsumsi oleh ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
selama menyusui dengan benar.
e. Peserta dapat menyebutkan takaran makanan yang harus dipenuhi

5
perhari untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui dengan
tepat.
f. Penyuluh dapat melaksanakan tugas sesuai peran

G. Materi (terlampir)
LAMPIRAN (MATERI)

YANG WAJIB DI KONSUMSI IBU MENYUSUI


Sebagai ibu yang baru melahirkan, tak heran bila perhatian ibu sepenuhnya
diberikan pada si buah hati. Sampai-sampai ibu “lupa” dengan kondisi ibu sendiri.
Padahal, setelah melahirkan, masih ada tugas berat menanti ibu, yaitu menyusui si
kecil yang membutuhkan kesehatan yang prima serta kalori lebih banyak lagi
ketimbang di masa hamil.
Salah satu keberhasilan ibu menyusui sangar ditentukan oleh pola makan, baik di
masa hamil maupun setelah melahirkan. Agar ASI ibu terjamin kualitas maupun
kuantitasnya. Makanan bergizi tinggi dan seimbang perlu dikonsumsi karbohidrat,
lemak, vitamin, mineral air dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh
selama menyusui. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, selain mutu ASI dan kesehatan
ibu terganggu, juga akan mempengaruhi jangka waktu ibu dalam memproduksi ASI.
Beberapa penelitan memperhatikan bahwa ibu dengan gizi yang baik, umumnya
mampu menyusui bayinya selama minimal 6 bulan. Sebaliknya, pada ibu yang
gizinya kurang baik, biasanya tidak mampu menyusui bayinya dalam jangka waktu
selama itu, bahkan tak jarang air susunya tidak keluar.
Mengingat pentingnya ASI pada tumbuh kembang si kecil di masa awal
kehidupannya, ada baiknya bila ibu mengupayakan agar ASI yang bermutu baik dapat
diberikan pada si kecil seoptimal mungkin. Caranya ? Disini akan ada dibagikan kiat
mengoptimalkan ASI lewat makanan bergizi, berikur aneka menu dan resep praktis
yang tepat untuk ibu menyusui. Tak hanya itu, juga akan dibagikan kiat kiat khusus
tentang cara tepat menurunkan berat badan setelah melahirkan tanpa harus dilakukan

6
diet ketat yang dampaknya tentu tak baik untuk ibu menyusui.

Gizi yang baik sama pentingnya bagi wanita hamil maupun menyusui, berikut 3
alasan mengapa nutrisi yang baik sangat berguna bagi anda, yaitu :
1. PRODUKSI ASI MEMBUTUHKAN BANYAK ENERGI
Dalam hal gizi, kebutuhan bayi menyusui jauh lebih banyak
dibandingkan masa dalam kandungan. Hal ini di sebabkan oleh laju
pertumbuhan bayi yang sangat cepat. Pada 4 bulan pertama, berat badan
seorang bayi menjadi duakali lipat dibanding berat setelah 9 bulan dalam
kandungan,
Di butuhkan produsi ASI sangat banyak untuk mendukung pertumbuhan
bayi tersebut. Menyusui selama satu bulan memerlukan kalori sama banyak
masa kehamilan.
2. NUTRISI YANG BAIK MENGOPTIMALKAN KUALITAS DAN
KUANTITAS AIR SUSU IBU
Kekurangan nutrisi menyebabkan produksi ASI menurun. Asupan vitamin
yang kronis selama hamil akan menghasilkan air susu yang juga rendah nutrisi
esensial. Protein-protein penting yang membantu mencegah infeksi pun akan
berkurang jumlahnya.
3. NUTRISI YANG BAIK MEMBANTU MELINDUNGI KESEHATAN
ANDA
Apabila makanan tidak memenuhi kebutuhan nutrisi bayi maka tubuh
anda pun menjadi sangat rentan terhadap kekurangan gizi. Sekalipun asupan
mineral rendah cenderung tidak menurunkan kandungan mineral dalam air
susu, tubuh andalah yang akan kekuragan karena harus mengkompensasi
asupan rendah.
Untuk itulah ibu menyusui perlu menkomsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Beberapa penelitian membuktikan ibu dengan gizi yang baik, umumnya maupun
menyusui bayinya selama minimal 6 bulan. Sebaliknya ibu yang gizinya kurang,

7
biasanya tak mampu menyusui selama itu, bahkan tak jarang air susunya tidak keluar.
Ada beberapa syarat makanan bagi ibu menyusui, yakni :
1. Jumlah dan mutu harus lebih baik dari makanan wanita yang baik
menyusui.
2. Makanan harus seimbang dan bervariasi.
3. Hendaknya tidak menggunakan bahan makanan yang bersifat merangsang
seperti bumbu-bumbu yang terlalu pedas.
4. Mengutamakan sayur-sayuran terutama sayuran berwarna hijau dan buah-
buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.
5. Minum air paling sedikit 8 gelas setiap hari dan jangan lupa minum susu.
PENDIDIKAN GIZI BAGI IBU MENYUSUI
1. Buatlah setiap gigitan berarti makan-makanan yang bermanfaat untuk
menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan
mempercepat kondisi setelah melahirkan.
2. Semua kalori tdak diciptakan setara. Memilih makanan yang mengandung
kalori sesuai dengan kebutuhan.
3. Jika anda kelaparan, maka bayi juga. Janhan melewatkan makan jika saat
menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup.
4. Jadilah ahli efesiensi. Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang
terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.
5. Karbohidrat adalah isu komplek. Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan
mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.
6. Yang manis tidak ada manfaatnya bahkan menimbulkan masalah. Kalori yang
berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi.
7. Makanlah makanan yang alami. Makanan olahan biasanya banyak kehilangan
nilai gizi air susu.
8. Buatlah kebiasaan makanan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal in akan
bermanfaat untuk kesehatan keluarga. Jangan minum minuman beralkohol,
obat-obatan, kopi atau merokok. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi air

8
susu dan menimbulkan gangguan pada ibu dan bayi.
TAMBAHAN ENERGI YANG DIBUTUHKAN
Ibu yang menyusui membutuhkan tambahan energi untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas ASI. Untuk 6 bulan pertama menyusui dibutuhkan tambahan sebanyak
500 Kalori. Jadi jumlah energi yang dibutuhkan oleh ibu menyusui perhari adalah
2.400 Kalori. Sedangkan untuk 6 bulan kedua dan seterusnya dibutuhkan tambahan
550 Kalori atau jumlah energi perhari yang dibutuhkan menjadi 2.450 Kalori.
Komposisi makanan juga mesti diperhatikan. Untuk mendapatkan gizi yang
seimbang, yang dianjurkan adalah karbohidrat sebanyak 6070%, protein 1215% dan
lemak kurang lebih sebesar 10-20%. Nah, agar berhasil mecapai jumlah energi yang
dibutuhkan perhari hendaknya ibu menyusui menyiasati dengan menambah frekurensi
makanannya. Misalnya, dengan mengkonsumsi makanan selingan yang bergizi
diantara dua waktu makan.
A. Kalori
Kebutuhan kalori pada masa menyusui jauh lebih besar dibandingkan pada
waktu hamil. Pada umumnya wanita menyusui memerlukan tambahan 500
Kalori diatasi. Kebutuhkan ini akan jauh lebih banyak lagi apabila anda
menyusui bayi kembar.
Sekalipun tubuh anda menyimpan banyak lemak pada waktu hamil, simpanan
tersebut tidak akan mencukupi seluruh kebutuhan kalori. Sisanya harus
didapatkan dari makanan.
Bila menyusui selama 3 bulan, atau berat anda dibawah berat badan ideal,
maka asupan kalori harus lebih banyak lagi.
B. Protein
Wanita hamil membutuhkan protein 30-40% lebih banyak dari kebutuhan
normal.
Untuk memenuhi kebutuhan selama menyusui, setiap hari anda harus
mengkonsumsi 65 gram protein selama 6 bulan kedua. Beberapa penyelidikan
menyebutkan kebutuhan protein selama menyusui bahkan lebih besar dari

9
angka-angka tadi.
Apabila anda kurang mengkonsumsi protein maka produksi air susu pun akan
berkurang. Cadangan protein dalam tubuh anda juga akan berkurang.
Bahan makanan sebagai sumber protein kualitas tinggi adalah ikan dan
seafood, unggas, daging sapi, daging domba, hati dan telur. Sumber lain
adalah semua jenis kacang dan serealia. Susu dan produk olahannya seperti
keju dan yogurt juga kaya protein.
Anda bisa mempertimbangkan mengganti susu sapi segar dengan minuman
bergizi seimbang, S-26 MAMA misalnya. Selain memberikan 9.5 gram
protein persajian, S-26 MAMA juga diperkaya dengan vitamin dan mineral
lengkap.
C. DHA
Asam lemak dokosahexsaenoat (DHA) sangat penting bsgi perkembangan
daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada
kandungan DHA dalam air susu ibu. Para ahli riset telah menemukan
hubungan erat antara kandungan DHA dalam ASI dengan daya lihat bayi.
Para ahli menganjurkan asupan DHA bagi wanita hamil 300mg perhari.
Telur, otak, hati, dan ikan adalah bahan-bahan makanan kaya DHA. Beberapa
minuman yang diformulasikan secara khusus, seperto S-26 MAMA misalnya,
telah diperkaya dengan DHA.
D. Vitamin dan Mineral
Kandungan vitamin dalam air susu mencerminkan kandungan vitamin dalam
makanan ibu. Kecukupan mineral dari bayi yang disusui sangat tergantung
pada air susu ibunya.
Kebutuhan vitamin dan mineral wanita menyusui lebih tinggi dari kebutuhan
normal. Vitamin A, Viramin B6+, Vitamin D, asam folat, kalsium, dan seng
sangat diperlukan selama masa menyusui.
E. Vitamin A
Vitamin A sangat penting bagi kesesahatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata.

10
Sekalipun pada waktu lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, ASI tetap
menjadi sumber penting dari vitamin A dan koroten (zat gizi yang banyak
terdapat secara alami dalam buah-buahan sayur-sayuran). Penyelidikan
menunjukkan bahwa koroten dapat membantu meningkatkan sistem
kekebalan tubuh.
Wanita menyusui berusia 19 tahun keatas dianjurkan mengkonsumsi 1,300
mcg vitamin A perhari.
Hati, telur, dan keju merupakan sumber-sumber vutamin A yang baik.
Vitamin A juga terdapat dalam berkoroten serta karetenoid lainnya.
Berdasarkan manfaat-manfaat ini, mungkin anda ingin menggunakan
suplemen nutrisi yang mengandung beta-karoten dan karotenoid lain sebagai
sumber vitamin A. S-26 MAMA diperkaya dengan karotenoid alami.
MATERNA diperkaya dengan beta-karoten.
F. Vitamin B6
Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf.
Oleh karena kebutuhan protein meningkat selama menyusui anda
memerlukan lebih banyak vitamin B6.
Asupan vitamin B6 sebesar 2.0 mg perhari dianjurkam bagi wanita menyusui.
Daging, hati, padi-padian, kacang polong, dan kentang adalah sumber-sumber
vitamin B6 yang baik.
G. Vitamin D
Vitamin D membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang. Selain itu
vitamin D juga diperlukan untuk penyerapan kalsium.
Walaupun kebutuhan vitamin D sama seperti biasa, asupan yang cukup tetap
harus di jamin setidaknya 5mcg perhari. Bila anda kekurangan vitamin D
maka bayi hanya menerima sedikit kalsium dari air susu ibu. Dengan
demikian bayi beresiko menderita rickestsia, satu penyakit yang
menyebabkan deformasi tulang.
Ikan, hati, dan kuning telur banyak mengandung vitamin D. Suplemen nutrisi

11
seperti S-26 MAMA dapat anda pilih untuk menjamin kecukupan asupan
vitamin D.
H. Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel secara
nomal. Wanita menyusui harus mengkonsumsi 500 mcg asam folat setiap
hari.
Asam folat banyak terdapat dalam hati, dan sayur warna hijau, jeruk dan
semangka. Akan tetapi, karena belum di ketahui secara pasti berapa banyak
asam folat dalam makanan yang dapat diserap, anda perlu mengkonsumsi
suplemen vitamin atay susu untuk menjamin asupan memadai.
I. Kalsium
Kalsium membantu pertumbuhan tulang dan gigi, serta meningkatkan fungsi
otot dan syaraf.
Kebutuhan kalsium selama menyusui tidak meningkat tetapi asupan
hariannya harus terjamin. Wanita menyusui selama 19 tahun keatas harus
mengkonsumsi 1000 mg kalsium perhari. Bila asupan kalsium dari makanan
tidak mencukupi, secara alami ASI akan mengambil fraktur (patah tulang).
Susu dan produk olahannya, ikan salmon dan sarden bertulang, serta bayam,
adalah sumber kalsium yang baik. Akan tetapi, sekalipun anda banyak
mengkonsumsi makanan berkalori tertinggi, belum kalsium anda terpenuhi.
Dalam hal ini, anda tetap membutuhkan suplemen.
J. Seng
Lebih dari 100 enzim yang terlibat dalam perencanaan dan metabolisme
memerlukan seng. ASI rendah seng akan mengganggu selera makan dan
pertumbuhan bayi.
Asupan nutrisi harian sebesar 12mg dianjurkan bagi wanira menyusui berusia
19 tahun keatas.
Seafood, hati dan daging banyak mengandung seng. Beberapa studi
menunjukkan, wanita menyusui justru mengkonsumsi seng kurang dari

12
kecukupan gizi yang dianjurkan. Oleh karena itu penggunaan suplemen dapat
membantu.

TAKARAN
Tak perlu bingung membayangkan tambahan energi yang harus di capai
ibu yang sedang menyusui dalam sehari, tambahan energi sebanyak 500-550
Kalori perhari dapat dicapai dengan meningkatkan jumlah makanan yang
dikonsumsi. Patut diingat bila jumlah energi sudah terpenuhi. Berikut beberapa
contoh makanan dan nilai gizi yang dikandungnya :
Makanan Jumlah Energi
¾ gelas nasi seberat 100 g. 175 kalori, 4 g protein, dan 40 g
karbohidrat.
2 buah kentang berukuran sedang 175 kalori, 4 g protein, dan 40 g
seberat 200 g. kaebohidrat.
2 iris roti seberat 80 g 175 kalori, 4 g protein, dan 40 g
kaebohidrat.
5 biskuit kraker seberat 50 g 175 kalori, 4 g protein, dan 40 g
kaebohidrat.
1 potong daging ukuran sedang seberat 95 kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
50 g
1 butir telur ayam negeri seberat 60 g 95 kalori, 10 protein, dan 6 g lemak
50 g udang basah 95 kalori, 10 protein, dan 6 g lemak
1 buah tahu ukura besar seberat 100 g 80 kalori, 6 g protein, 3 g lemak dan 8 g
karbohidrat
2 potong sedang tempe seberat 50 g 80 kalori, 6 g protein, 3 g lemak dan 8 g
karbohidrat
2 ½ Sdm kacang hijau seberat 25 g 80 kalori, 6 g protein, 3 g lemak dan 8 g
karbohidrat

DAMPAK KEKURANGAN GIZI PADA IBU MENYUSUI


Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada

13
ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi
mudah saki, mudah terkena infeksi kekurangan zat-zat esensial menimbulkan
gangguan pada mata ataupun tulang.

DAFTAR PUSTAKA

14
Aspiani, R. Y. 2017. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas, Aplikasi
NANDA, NIC dan NOC. Jakarta : Trans Info Medika.

Cunningham, G. R. 2006. Obstetri Williams, Edisi 21, Alih Bahasa : Andry


Hartono dan Joko Suyono. Jakarta: EGC.

Lombogia, M. 2017. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.


Yogyakarta : Indomedia Pustaka.

Maritalia, D. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Yogyakarta :


Pustaka Pelajar.

Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika.

Ratnawati, A. 2017. Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Pustaka


Baru.

Reeder, S. J. Dkk. 2011. Keperawatan Maternitas : Kesehatan Wanita, Bayi


& Keluarga. Jakarta : EGC.

15

Anda mungkin juga menyukai