Disusun Oleh:
P17111171016
JURUSAN GIZI
2020
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung unsur-
unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya), maupun kuantitas
(jumlahnya). Saat ini, Indonesia mengalami masalah gizi ganda, bukan hanya
masalah kekurangan gizi yang dihadapi Indonesia, kelebihan gizi pun kini menjadi
momok yang tengah diperangi pemerintah. Sebab, keduanya dapat berakibat buruk
terhadap kesehatan dan kualitas hidup manusia. Data Riskesdas 2010 menyebutkan,
jumlah persentase status gizi kategori kurus dirinci sebagai berikut : pada balita 13,3%,
dan anak sekolah usia 6 - 12 tahun 12,2%. Sementara itu jumlah persentase masyarakat
Indonesia yang gemuk dirinci sebagai berikut : pada balita 14%, pada anak usia 6 – 12
tahun sebanyak 9,2%, pada anak usia 13 – 15 tahun 2,5%, anak usia 16 – 18 tahun 1,4%,
dan dewasa lebih dari 18 tahun sebanyak 21,7%. Jika dulu masyarakat golongan kelas
menengah yang identik berbadan subur, kini di masalah peralihan, kelebihan berat badan
justru diderita masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah. Kedua masalah tersebut
muncul karena pola makan yang tidak seimbang. Kekurangan gizi ditandai dengan
lambatnya pertumbuhan tubuh (terutama pada anak), daya tahan tubuh rendah, kurangnya
tingkat inteligensia, dan produktivitas yang rendah. Kelebihan gizi sebaliknya, ditandai
dengan kelebihan berat badan, besarnya risiko kemunculan berbagai penyakit kronis
degeneratif seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Indonesia saat ini
berada dalam masa transisi gizi, yaitu masa peralihan di antara masalah kekurangan dan
kelebihan gizi. Penting untuk memperhatikan kenaikan jumlah asupan gizi yang
diperlukan. Seperti kebutuhan energi pada trimester pertama sebesar 2.080 kkal, trimester
2 dan 3 sebesar 2.200 kkal dan protein 67 gram per hari pada trimester 1 – 3. Yang juga
menjadi perhatian adalah fakta bahwa ibu hamil bersama remaja perempuan dan bayi
sampai usia 2 tahun termasuk kelompok kritis tumbuh kembang manusia. Masalah dalam
pemberian makan anak di rentang usia 3 – 5 tahun di antaranya anak tidak suka sayuran,
pilih-pilih makanan, dan menyukai junk food. Menurut Angka Kecukupan Gizi rata-rata
yang dianjurkan per orang/hari, kebutuhan energi anak usia 1 – 3 tahun sebesar 1.000
kkal, anak usia 4 – 6 tahun sebesar 1.500 kkal. Sementara kebutuhan protein anak usia 1
– 3 tahun sebesar 25 gram dan usia 4 – 6 tahun adalah sebesar 39 gram. Membiasakan
makan makanan beragam dan memenuhi kebutuhan air putih untuk menyokong aktivitas
keseharian merupakan salah satu prinsip gizi seimbang. Oleh karena itu disini saya akan
memberikan penyuluhan yang ditujukan untuk ibu-ibu yang mempunyai balita mengenai
Gizi Seimbang bagi Balita.
2. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang pemenuhan gizi seimbang untuk
balita
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang pada balita
b. Meningkatkan pengetahuan tentang MPASI untuk balita
c. Meningkatkan kesadaran ibu untuk memperhatikan kebutuhan gizi balita
d. Meningkatkan status gizi balita
3. Sasaran
Ibu balita
Ibu hamil
4. Tempat
Posyandu Tajinan Kabupaten Malang
5. Susunan Panitia
Ketua : Afdhalia
Sekretaris : Anandya
Bendahara : Eswahos
Anggota : 1. Naufalia
2. Mathali’
3. Anindhita
4. Ainul
6. Metode Penyuluhan
Ceramah
Diskusi
7. Materi Penyuluhan
1. Pengertian gizi seimbang
2. 1000 HPK
3. Pengaturan makan untuk balita (MPASI)
8. Alat dan Bahan
Leaflet
Food Model
Bertanya
F. Materi Penyuluhan
A. Gizi
1. Pengertian
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan manusia yang
berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini mungkin yaitu sejak
mereka masih dalam kandungan melalui makanan ibu hamil. Kebiasaan makan sudah
dimulai sejak dari masa kanak-kanak. Gizi adalah suatu zat yang berguna dan
dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Gizi seimbang adalah komposisi zat yang cukup/ideal untuk menjalankan proses
dalam tubuh.
Makanan yang bergizi seimbang mengandung 3 fungsi utama yaitu
a. Zat tenaga
Zat gizi menghasilkan tenaga atau energi. Bagi balita, tenaga diperlukan untuk
melakukan aktivitasnya serta untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh
karena itu kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar daripada
orang dewasa. Zat tenaga dapat diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein.
b. Zat pembangun
Zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-
organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan yang rusak. Zat pembangun
dapat diperoleh dari protein.
c. Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak
dapat berjalan seperti yang diharapkan. Zat pengatur dapat diperoleh dari
vitamin, mineral dan air
b. Obesitas
Anak akan mengalami berat badan berlebih (overweight) dan kelebihan lemak
dalam tubuh (obesitas) apabila selalu makan dalam porsi besar dan tidak
diimbangi dengan aktivitas yang seimbang. Dampak obesitas pada anak
memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler, seperti : hiperlipidemia
(tingginya kadar kolesterol dan lemak dalam darah), hipertensi,
hyperinsulinemia, gangguan pernafasan, dan komplikasi ortopedik (tulang).
Apalagi bila hal ini tidak teratasi, berat badan berlebih (obesitas) akan berlanjut
sampai anak beranjak remaja dan dewasa.
Menurut Aven-Hen (1992), obesitas sering ditemui pada anak-anak sebagai
berikut:
1) Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol
2) Bayi yang terlalu dini diperkenalkan dengan makanan padat
3) Anak dari ibu yang terlalu takut anaknya kekurangan gizi
4) Anak yang selalu mendapat hadiah cookie atau gula-gula jika ia berbuat
sesuai dengan keinginan orang tua
5) Anak yang malas untuk beraktivitas fisik
Upaya agar anak terhindar dari obesitas yakni kuncinya ada pada keluarga. Ada
banyak cara untuk mengendalikan kegemukannya :
1) Orangtua perlu melakukan pencegahan seperti mengendalikan pola
makan anak agar tetap seimbang. Awasi kebiasaan makannya, jangan
berikan makanan yang kandungan lemaknya tinggi.
2) Perbanyak makan sayuran setiap makan. Jangan banyak diberikan
masakan yang mengandung banyak lemak seperti santan yang terlalu
kental.
3) Selain itu memberikan cemilan yang sehat seperti buah-buahan.
4) Jangan terlalu banyak memberikan makanan dan minuman manis, karena
itu adalah sumber kalori yang dapat meningkatkan berat badan.
5) Upayakan melibatkan anak pada aktivitas yang bisa mengeluarkan
energinya, terutama di luar ruangan seperti lari, berenang, atau bermain
bola, dan lain-lain
B. 1000 HPK
Trimester 3 (minggu 28-40), Berat janin mulai bertambah dengan pesat, organ mulai
matang
Setelah lahir juga tetap harus diperhatikan kebutuhan gizinya karena sebagian
organ masih terus berkembang hingga usia 2 tahun, misalnya otak. Perkembangan fungsi
melihat, mendengar, berbahasa, dan fungsi kognitif juga mencapai puncaknya pada usia
0-2 tahun
a. Pengertian
1000 Hari Pertama Kehidupan adalah periode percepatan tumbuh kembang yang dimulai
sejak terbentuknya janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. 1000 HPK juga
disebut periode emas, karena pada periode ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat
pesat, yang mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna. Kurang gizi
pada 1000 HPK tidak dapat diperbaiki dimasa kehidupan selanjutnya.
Pemenuhan gizi yang optimal selama periode 1000 HPK, selain memberi kesempatan
bagi anak untuk hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih produktif, juga berisiko lebih
rendah dari menderita penyakit degeneratif. Analisis dari penelitian kohor di 5 negara
memberikan bukti kuat bahwa gizi yang cukup di dalam kandungan dan di usia 2 tahun
pertama kehidupan sangat kritis untuk pembangunan sumber daya manusia.
Satu hal yang perlu diperhatikan untuk membuat makanan keluarga cocok untuk anak
yaitu gunakan sedikit gula, garam dan hindari bumbu-bumbu dengan rasa yang tajam.
Susu masih sangat berperan penting dalam pola makan anak Anda, meskipun mereka
perlu sedikit lebih berkurang sekarang, sekitar 200-600 ml susu atau 2-3 porsi susu per
hari. Berikan anak makanan yang sehat, bervariasi dan seimbang, Anak harus makan
berbagai macam makanan dari setiap kelompok makanan:
Pemberian MP-ASI kepada bayi diberikan setelah berusia 6 bulan sampai 12 bulan
secara berangsur-angsur untuk mengembangkan kemampuan mengunyah dan menelan
serta menerima macam-macam makanan dengan berbagai tekstur dan rasa. Pemberian
MP-ASI harus bertahap dan bervariasi, mulai dari bentuk bubur cair ke bentuk bubur
kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembik dan akhirnya makanan
padat. MP-ASI sebaiknya diberikan secara bertahap, sedikit demi sedikit dalam bentuk
encer secara berangsur-angsur ke bentuk yang lebih kental sampai padat. Anjuran
pemberian makanan pada bayi dan anak dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1. Anjuran Pemberian Makanan Pada Bayi Dan Anak
MP-ASI
Usia
ASI Makanan Makanan Makanan
(Bulan)
Lumat Lembik Keluarga
0-6
6-8
9-12
12-24
Sumber : Depkes RI, Panduan Untuk Petugas Tentang ASI dan MP-ASI, 2009
Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai pemberian MP-ASI yang mencakup
jenis, tekstur, frekuensi dan porsi pemberian untuk setiap kali makan menurut kelompok
usia dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Pemberian MP-ASI
Usia
Komponen
6-8 bulan 9-11 bulan 12-24 bulan
Jenis 1 Jenis bahan dasar 3-4 jenis bahan dasar Makanan
(6 bulan) (Sajikan secara keluarga
2 jenis bahan dasar terpisah atau
(7-8 bulan) dicampur)
Tekstur Semi cair Makanan yang Padat
(dihaluskan), secara dicincang halus atau
bertahap kurangi lunak (disaring
campuran air kasar). Ditingkatkan
sehingga menjadi sampai semakin
semi padat kasar sehingga dapat
digenggam
Frekuensi Makanan utama 2-3 Makanan utama 3-4 Makanan
kali sehari, camilan kali sehari, camilan utama 3-4 kali
1-2 kali sehari 1-2 kali sehari sehari, camilan
1-2 kali sehari
Porsi setiap Dimulai dengan 2-3 ½ mangkok kecil ¾ sampai 1
makan sendok makan dan atau setara dengan mangkok kecil
ditingkatkan secara 125 ml atau setara
bertahap sampai ½ dengan 175 –
mankok kecil atau 250 ml
setara dengan 125 ml
Sumber : Krisnatuti, 2008
Agar pemberian MP-ASI dapat terpenuhi dengan sempurna, maka perlu diperhatikan
sifat-sifat bahan makanan yang akan digunakan. Makanan tambahan untuk bayi harus
mempunyai sifat fisik yang baik, yaitu tampilan dan aroma yang layak. Selain itu dilihat
dari segi kepraktisannya, makanan tambahan bayi sebaiknya sudah dipersiapkan dengan
waktu pengolahan yang singkat.
Berikut ini bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk bayi :
Bahan Makanan yang dianjurkan :
1. Bubur tepung beras atau beras merah yang dimasak dengan menggunakan cairan atau
kaldu daging dan sayuran, susu formula, (ASI) atau air
2. Buah-buahan yang dihaluskan atau menggunakan blender seperti pepaya, pisang,
apel, melon dan alpukat
3. Sayur-sayuran dan kacang-kacang yang direbus kemudian dihaluskan menggunakan
blender
4. Daging pilihan yang tidak berlemak kemudian diblender
5. Ikan yang diblender sebaiknya ikan yang tidak berduri
Bahan Makanan yang tidak dianjurkan :
1. Makanan yang tidak mengandung protein gluten yaitu tepung terigu barley, biji
gandum dan kue yang terbuat dari tepung terigu. Makanan tersebut dapat membuat
perut bayi kembung, mual dan diare pada bayi. Hal ini disebabkan karena reaksi
gluten intolerance
2. Hindari pemberian gula, garam, bumbu masak atau penyedap rasa.
3. Makanan terlalu berlemak.
4. Buah-buahan yang terlalu asam seperti jeruk dan sirsak
5. Makanan terlalu pedas atau bumbu terlalu tajam
6. Buah-buahan yang mengandung gas seperti durian, cempedak. Sayuran yang
mengandung gas seperti kol, kembang kol, lobak. Kedua makanan tersebut dapat
menyebabkan perut bayi kembung.
7. Kacang tanah dapat menyebabkan alergi atau pembengkakkan pada tenggorokan
sehingga bayi sulit bernapas
8. Kadang kala telur dapat memacu alergi pada bayi, sehingga pemberian telur
dilakukan secara bertahap dan dengan porsi kecil. Jika terjadi alergi terhadap bayi,
maka pemberian dihentikan
11. Evaluasi
a. Keikutsertaan ibu-ibu yang memiliki balita di Desa Banjardowo. Partisipasi yang
cukup besar dari ibu-ibu yang memiliki balita karena pentingnya gizi seimbang
bagi balitanya
b. Ibu-ibu dapat menjawab pertanyaan dari post test yang kami berikan yaitu:
1. Apa saja makanan bergizi bagi balita?
2. Bagaimana cara memasak yang tepat?
3. Apa akibat dari kurang gizi?
Lampiran 1
1. Pengertian Gizi Seimbang
Berikan air susu ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak. Berikan bubur nasi
ditambah telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi /wortel /bayam/ kacang hajau
/santan /minyak. Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari setiap kali makan diberikan
sebagai berikut:
Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan seperti : bubur
kacang hijau, pisang, biscuit, naga sari, dsb.
Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari makanan pokok, minyak
dan zat lemak serta gula.
Berikan sumber protein nabati dan hewani
Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenagi, berikan makanan lain yang
diterima anak.
Berilah makanan selingan (makanan ringan) misalnya, biscuit dan semacamnya,
diberikan antara waktu makan pagi, siang dan malam.
Manfaat makanan bagi bayi dan balita (Piramida Triguna Pangan):
Sebagai sumber zat tenaga
Adalah kekurangan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga terjadi
perubahan tubuh (kurus,lemah,pucat). Penyebab kurangnya gizi yaitu kurang makan,
makanan yang tidak seimbang, makanan yang tidak teratur, salah dalam mengolah
makanan. Sedangkan tanda-tanda kurang gizi yaitu badan kurus, kulit kering kusam,
lemas dan pucat, mata bengkak, kaki dan tangan bengkak. Akibat dari kurang gizi itu
sendiri gangguan pertumbuhan, mudah sakit, dan kurang cerdas. Selain itu dibawah
ini akan dijelaskan lebih rinci akibat kurang gizi dari masing-masing zat gizi:
Cara memasak yang tepat perlu di perhatikan oleh ibu dalam dalam
melakukan pengelolahan makanan yang di konsumsi oleh tiap anggota
keluarga,adapun cara yang di anjurkan adalah merebus, mengukus, menumis
memanggang, membakar sampai makanan matang. Dalam mengolah makanan harus
di perhatikan jenis bahan makanan yang ada,misalnya sayuran sebelum dipotong di
cuci terlebih dahulu dan dalam merebus atau mengukus tidak boleh dari 20 menit,
sedangkan dalam menggoreng ikan tidak boleh sampai kering. Hal ini di harapkan
agar kandungan yang bermanfaat bagi tubuh dalam makanan tidak hilang sehingga
kandungan makanan dapat berguna bagi tubuh.
Lampiran 2
Rincian Pengeluaran:
Kenang-kenangan : Rp 50.000,-
Lain-lain : Rp 30.000,-
Rp 100.000,-
Lampiran 3
DESKRIPSI KERJA KEGIATAN PENYULUHAN
B. Pelaksanaan
Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2020 pukul 09.00 – 11.00 WIB di
Posyandu X Desa Tajinan Kabupaten Malang sesuai dengan yang direncanakan :
Satu jam sebelum acara dimulai kelompok mempersiapkan alat – alat seperti; daftar
hadir, LCD, laptop, alat tulis, dan lefleat.
Acara dimulai dari pukul 09.00 – 11.00 WIB dibawa oleh pembawa acara sekaligus
menjelaskan susunan acara.
Penyuluhan dibagi menjadi 3 tahap, yang pertama tentang pembukaan, yang kedu
tentang inti penyuluhan dan yang terakhir penutupan.