Anda di halaman 1dari 22

PERENCANAAN PENYULUHAN

GIZI SEIMBANG PADA BALITA

Untuk Memenuhi Mata Kuliah Perencanaan Program Gizi

Yang dibimbing oleh :

Bapak Juin Hadisuyitno, SST, M.Kes

Disusun Oleh:

Naufalia Primandita Arie Prasetiawan

P17111171016

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

SARJANA TERAPAN GIZI

JURUSAN GIZI

2020
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung unsur-
unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya), maupun kuantitas
(jumlahnya). Saat ini, Indonesia mengalami masalah gizi ganda, bukan hanya
masalah kekurangan gizi yang dihadapi Indonesia, kelebihan gizi pun kini menjadi
momok yang tengah diperangi pemerintah. Sebab, keduanya dapat berakibat buruk
terhadap kesehatan dan kualitas hidup manusia. Data Riskesdas 2010 menyebutkan,
jumlah persentase status gizi kategori kurus dirinci sebagai berikut : pada balita 13,3%,
dan anak sekolah usia 6 - 12 tahun 12,2%. Sementara itu jumlah persentase masyarakat
Indonesia yang gemuk dirinci sebagai berikut : pada balita 14%, pada anak usia 6 – 12
tahun sebanyak 9,2%, pada anak usia 13 – 15 tahun 2,5%, anak usia 16 – 18 tahun 1,4%,
dan dewasa lebih dari 18 tahun sebanyak 21,7%. Jika dulu masyarakat golongan kelas
menengah yang identik berbadan subur, kini di masalah peralihan, kelebihan berat badan
justru diderita masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah. Kedua masalah tersebut
muncul karena pola makan yang tidak seimbang. Kekurangan gizi ditandai dengan
lambatnya pertumbuhan tubuh (terutama pada anak), daya tahan tubuh rendah, kurangnya
tingkat inteligensia, dan produktivitas yang rendah. Kelebihan gizi sebaliknya, ditandai
dengan kelebihan berat badan, besarnya risiko kemunculan berbagai penyakit kronis
degeneratif seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Indonesia saat ini
berada dalam masa transisi gizi, yaitu masa peralihan di antara masalah kekurangan dan
kelebihan gizi. Penting untuk memperhatikan kenaikan jumlah asupan gizi yang
diperlukan. Seperti kebutuhan energi pada trimester pertama sebesar 2.080 kkal, trimester
2 dan 3 sebesar 2.200 kkal dan protein 67 gram per hari pada trimester 1 – 3. Yang juga
menjadi perhatian adalah fakta bahwa ibu hamil bersama remaja perempuan dan bayi
sampai usia 2 tahun termasuk kelompok kritis tumbuh kembang manusia. Masalah dalam
pemberian makan anak di rentang usia 3 – 5 tahun di antaranya anak tidak suka sayuran,
pilih-pilih makanan, dan menyukai junk food. Menurut Angka Kecukupan Gizi rata-rata
yang dianjurkan per orang/hari, kebutuhan energi anak usia 1 – 3 tahun sebesar 1.000
kkal, anak usia 4 – 6 tahun sebesar 1.500 kkal. Sementara kebutuhan protein anak usia 1
– 3 tahun sebesar 25 gram dan usia 4 – 6 tahun adalah sebesar 39 gram. Membiasakan
makan makanan beragam dan memenuhi kebutuhan air putih untuk menyokong aktivitas
keseharian merupakan salah satu prinsip gizi seimbang. Oleh karena itu disini saya akan
memberikan penyuluhan yang ditujukan untuk ibu-ibu yang mempunyai balita mengenai
Gizi Seimbang bagi Balita.

2. Tujuan
 Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang pemenuhan gizi seimbang untuk
balita
 Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang pada balita
b. Meningkatkan pengetahuan tentang MPASI untuk balita
c. Meningkatkan kesadaran ibu untuk memperhatikan kebutuhan gizi balita
d. Meningkatkan status gizi balita
3. Sasaran
 Ibu balita
 Ibu hamil
4. Tempat
 Posyandu Tajinan Kabupaten Malang
5. Susunan Panitia
 Ketua : Afdhalia
 Sekretaris : Anandya
 Bendahara : Eswahos
 Anggota : 1. Naufalia
2. Mathali’
3. Anindhita
4. Ainul
6. Metode Penyuluhan
 Ceramah
 Diskusi
7. Materi Penyuluhan
1. Pengertian gizi seimbang
2. 1000 HPK
3. Pengaturan makan untuk balita (MPASI)
8. Alat dan Bahan
 Leaflet
 Food Model

9. Rencana Anggaran Penyuluhan

No Alat Jumlah Harga

1 Leaflet 50 x 2000 Rp. 100.000


10. Satpel
GIZI BALITA

A. Materi Pembelajaran : Gizi Balita


B. Pokok Bahasan :
1. Pengertian gizi seimbang
2. 1000 HPK
3. Pengaturan makan untuk balita (MPASI)
C. Sasaran : Ibu menyusi dan ibu balita
D. Waktu : Senin, 4 Mei 2020
E. Tempat : Posyandu Tajinan Kabupaten Malang
F. Tujuan Pembelajaran :
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang pemenuhan gizi seimbang untuk balita
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang pada balita
b. Meningkatkan pengetahuan tentang MPASI untuk balita
c. Meningkatkan kesadaran ibu untuk memperhatikan kebutuhan gizi balita
d. Meningkatkan status gizi balita
G. Kegiatan Pembelajaran :
1. Materi : Terlampir
2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
3. Langkah dan Estimasi :

NoTahap Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta

1 Pembukaan 3 menit a. Salam Menjawab


b. Perkenalan salam
c. Menjelaskan tujuan dari
pertemuan

2 Isi materi 15 menit a. Menjelaskan pengertian Memperhatikan


gizi, 1000 HPK
b. Menjelaskan pengaturan
makan untuk balita Memperhatikan
c. Menjelaskan masalah
gizi akibat dari
kelebihan dan Memperhatikan
kekurangan gizi
d. Memberi kesempatan
peserta
Memperhatikan

Bertanya

3 Penutup 2 menit a. Menyimpulkan materi


bahasan yang telah
disampaikan.
b. Memberikan motivasi
peserta untuk
memberikan gizi
seimbang pada balita

4. Media dan Alat Bantu : leaflet, alat tulis


H. Pemantauan dan Evaluasi :
1. Peserta mengetahui pengertian gizi
2. Peserta mengetahui 1000 HPK
3. Peserta mengetahui pengaturan makan untuk balita
4. Peserta mengetahui masalah gizi akibat dari kelebihan dan kekurangan gizi

F. Materi Penyuluhan

A. Gizi
1. Pengertian
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan manusia yang
berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini mungkin yaitu sejak
mereka masih dalam kandungan melalui makanan ibu hamil. Kebiasaan makan sudah
dimulai sejak dari masa kanak-kanak. Gizi adalah suatu zat yang berguna dan
dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Gizi seimbang adalah komposisi zat yang cukup/ideal untuk menjalankan proses
dalam tubuh.
Makanan yang bergizi seimbang mengandung 3 fungsi utama yaitu
a. Zat tenaga
Zat gizi menghasilkan tenaga atau energi. Bagi balita, tenaga diperlukan untuk
melakukan aktivitasnya serta untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh
karena itu kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar daripada
orang dewasa. Zat tenaga dapat diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein.
b. Zat pembangun
Zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-
organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan yang rusak. Zat pembangun
dapat diperoleh dari protein.
c. Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak
dapat berjalan seperti yang diharapkan. Zat pengatur dapat diperoleh dari
vitamin, mineral dan air

2. Masalah gizi balita


a. Kurang Energi Protein (KEP)
KEP (Kurang Energi Protein) adalah suatu keadaan dimana rendahnya konsumsi
energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka
Kecukupan Gizi (AKG). Anak disebut KEP apabila berat badannya kurang dari
80% indeks berat badan menurut usia (BB/U) baku WHO-NCHS. KEP atau
Protein Energy Malnutrition dapat diartikan sebagai salah satu penyakit
gangguan gizi yang penting dimana pada penyakit KEP ditemukan berbagai
macam keadaan patologis yang disebabkan oleh kekurangan energi maupun
protein dalam proporsi yang bermacam-macam. Kurangnya zat gizi makro
(Energi dan Protein) pada balita bisa menyebabkan KEP. Berikut ini sebab-
sebab kurangnya asupan energi dan protein :
1) Makanan yang tersedia kurang mengandung energi
2) Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan
3) Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan sari makanan
dalam usus terganggu
4) Kebutuhan yang meningkat, misalnya karena penyakit infeksi yang tidak
diimbangi dengan asupan yang memadai

b. Obesitas
Anak akan mengalami berat badan berlebih (overweight) dan kelebihan lemak
dalam tubuh (obesitas) apabila selalu makan dalam porsi besar dan tidak
diimbangi dengan aktivitas yang seimbang. Dampak obesitas pada anak
memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler, seperti : hiperlipidemia
(tingginya kadar kolesterol dan lemak dalam darah), hipertensi,
hyperinsulinemia, gangguan pernafasan, dan komplikasi ortopedik (tulang).
Apalagi bila hal ini tidak teratasi, berat badan berlebih (obesitas) akan berlanjut
sampai anak beranjak remaja dan dewasa.
Menurut Aven-Hen (1992), obesitas sering ditemui pada anak-anak sebagai
berikut:
1) Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol
2) Bayi yang terlalu dini diperkenalkan dengan makanan padat
3) Anak dari ibu yang terlalu takut anaknya kekurangan gizi
4) Anak yang selalu mendapat hadiah cookie atau gula-gula jika ia berbuat
sesuai dengan keinginan orang tua
5) Anak yang malas untuk beraktivitas fisik

Upaya agar anak terhindar dari obesitas yakni kuncinya ada pada keluarga. Ada
banyak cara untuk mengendalikan kegemukannya :
1) Orangtua perlu melakukan pencegahan seperti mengendalikan pola
makan anak agar tetap seimbang. Awasi kebiasaan makannya, jangan
berikan makanan yang kandungan lemaknya tinggi.
2) Perbanyak makan sayuran setiap makan. Jangan banyak diberikan
masakan yang mengandung banyak lemak seperti santan yang terlalu
kental.
3) Selain itu memberikan cemilan yang sehat seperti buah-buahan.
4) Jangan terlalu banyak memberikan makanan dan minuman manis, karena
itu adalah sumber kalori yang dapat meningkatkan berat badan.
5) Upayakan melibatkan anak pada aktivitas yang bisa mengeluarkan
energinya, terutama di luar ruangan seperti lari, berenang, atau bermain
bola, dan lain-lain
B. 1000 HPK

Pada fase kehamilan, perkembangan janin terjadi di setiap trimester


kehamilannya, diantaranya:

 Trimester 1 (minggu 1-12), Pembentukan organ-organ penting (mata, jantung, ginjal,


hati, saluran pencernaan, paru-paru, tulang, tangan atau lengan, kaki, dan organ tubuh
lainnya)

 Trimester 2 (minggu 13-27), Berat janin mulai bertambah, organ mulai berfungsi

 Trimester 3 (minggu 28-40), Berat janin mulai bertambah dengan pesat, organ mulai
matang

Setelah lahir juga tetap harus diperhatikan kebutuhan gizinya karena sebagian
organ masih terus berkembang hingga usia 2 tahun, misalnya otak. Perkembangan fungsi
melihat, mendengar, berbahasa, dan fungsi kognitif juga mencapai puncaknya pada usia
0-2 tahun

a. Pengertian
1000 Hari Pertama Kehidupan adalah periode percepatan tumbuh kembang yang dimulai
sejak terbentuknya janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. 1000 HPK juga
disebut periode emas, karena pada periode ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat
pesat, yang mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna. Kurang gizi
pada 1000 HPK tidak dapat diperbaiki dimasa kehidupan selanjutnya.
Pemenuhan gizi yang optimal selama periode 1000 HPK, selain memberi kesempatan
bagi anak untuk hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih produktif, juga berisiko lebih
rendah dari menderita penyakit degeneratif. Analisis dari penelitian kohor di 5 negara
memberikan bukti kuat bahwa gizi yang cukup di dalam kandungan dan di usia 2 tahun
pertama kehidupan sangat kritis untuk pembangunan sumber daya manusia.

C. Pengaturan Makan Balita


Periode usia 7—24 bulan terdiri dari beberapa kegiatan di antaranya adalah pemberian
ASI sampai usia dua tahun, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), imunisasi, dan
suplementasi vitamin A. Makanan pendamping ASI merupakan makanan yang diberikan
kepada bayi selain ASI. Makanan pendamping ASI diberikan kepada bayi karena
kebutuhan gizi bayi semakin meningkat dan ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi. Pemberian makan pada anak sebaiknya disesuaikan dengan tahap
perkembangannya. Pada saat bayi berumur 6 atau 7 bulan bayi baru belajar mengunyah
dan siap untuk mengonsumsi makanan padat.
Zat gizi yang harus terkandung dalam makanan pendamping ASI adalah karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, dan mineral. Kebutuhan protein dan zat gizi mikro seperti
vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah tinggi karena pada masa ini sampai anak
usia dua tahun merupakan masa pertumbuhan dan dengan laju metabolisme tinggi.
Kandungan lemak pada makanan pendamping ASI anak diperlukan sebagai sumber asam
lemak esensial, memfasilitasi penyerapan vitamin larut lemak. Kebutuhan lemak bagi
anak dalam makanan pendamping ASI berkisar antara 30%-45% kebutuhan energi.

Satu hal yang perlu diperhatikan untuk membuat makanan keluarga cocok untuk anak
yaitu  gunakan sedikit gula, garam dan hindari bumbu-bumbu dengan rasa yang tajam.
Susu masih sangat berperan penting dalam pola makan anak Anda, meskipun mereka
perlu sedikit lebih berkurang sekarang, sekitar 200-600 ml susu atau 2-3 porsi susu per
hari. Berikan anak makanan yang sehat, bervariasi dan seimbang, Anak harus makan
berbagai macam makanan dari setiap kelompok makanan:

a. 4 porsi jenis karbohidrat perhari


b. 2-3 porsi susu perhari
c. 1-2 porsi jenis daging atau jenis daging lainnya perhari
d. 5 porsi jenis buah dan sayuran perhari

Pemberian MP-ASI kepada bayi diberikan setelah berusia 6 bulan sampai 12 bulan
secara berangsur-angsur untuk mengembangkan kemampuan mengunyah dan menelan
serta menerima macam-macam makanan dengan berbagai tekstur dan rasa. Pemberian
MP-ASI harus bertahap dan bervariasi, mulai dari bentuk bubur cair ke bentuk bubur
kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembik dan akhirnya makanan
padat. MP-ASI sebaiknya diberikan secara bertahap, sedikit demi sedikit dalam bentuk
encer secara berangsur-angsur ke bentuk yang lebih kental sampai padat. Anjuran
pemberian makanan pada bayi dan anak dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1. Anjuran Pemberian Makanan Pada Bayi Dan Anak
MP-ASI
Usia
ASI Makanan Makanan Makanan
(Bulan)
Lumat Lembik Keluarga
0-6
6-8
9-12
12-24
Sumber : Depkes RI, Panduan Untuk Petugas Tentang ASI dan MP-ASI, 2009
Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai pemberian MP-ASI yang mencakup
jenis, tekstur, frekuensi dan porsi pemberian untuk setiap kali makan menurut kelompok
usia dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Pemberian MP-ASI

Usia
Komponen
6-8 bulan 9-11 bulan 12-24 bulan
Jenis 1 Jenis bahan dasar 3-4 jenis bahan dasar Makanan
(6 bulan) (Sajikan secara keluarga
2 jenis bahan dasar terpisah atau
(7-8 bulan) dicampur)
Tekstur Semi cair Makanan yang Padat
(dihaluskan), secara dicincang halus atau
bertahap kurangi lunak (disaring
campuran air kasar). Ditingkatkan
sehingga menjadi sampai semakin
semi padat kasar sehingga dapat
digenggam
Frekuensi Makanan utama 2-3 Makanan utama 3-4 Makanan
kali sehari, camilan kali sehari, camilan utama 3-4 kali
1-2 kali sehari 1-2 kali sehari sehari, camilan
1-2 kali sehari
Porsi setiap Dimulai dengan 2-3 ½ mangkok kecil ¾ sampai 1
makan sendok makan dan atau setara dengan mangkok kecil
ditingkatkan secara 125 ml atau setara
bertahap sampai ½ dengan 175 –
mankok kecil atau 250 ml
setara dengan 125 ml
Sumber : Krisnatuti, 2008

Agar pemberian MP-ASI dapat terpenuhi dengan sempurna, maka perlu diperhatikan
sifat-sifat bahan makanan yang akan digunakan. Makanan tambahan untuk bayi harus
mempunyai sifat fisik yang baik, yaitu tampilan dan aroma yang layak. Selain itu dilihat
dari segi kepraktisannya, makanan tambahan bayi sebaiknya sudah dipersiapkan dengan
waktu pengolahan yang singkat.
Berikut ini bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk bayi :
Bahan Makanan yang dianjurkan :
1. Bubur tepung beras atau beras merah yang dimasak dengan menggunakan cairan atau
kaldu daging dan sayuran, susu formula, (ASI) atau air
2. Buah-buahan yang dihaluskan atau menggunakan blender seperti pepaya, pisang,
apel, melon dan alpukat
3. Sayur-sayuran dan kacang-kacang yang direbus kemudian dihaluskan menggunakan
blender
4. Daging pilihan yang tidak berlemak kemudian diblender
5. Ikan yang diblender sebaiknya ikan yang tidak berduri
Bahan Makanan yang tidak dianjurkan :
1. Makanan yang tidak mengandung protein gluten yaitu tepung terigu barley, biji
gandum dan kue yang terbuat dari tepung terigu. Makanan tersebut dapat membuat
perut bayi kembung, mual dan diare pada bayi. Hal ini disebabkan karena reaksi
gluten intolerance
2. Hindari pemberian gula, garam, bumbu masak atau penyedap rasa.
3. Makanan terlalu berlemak.
4. Buah-buahan yang terlalu asam seperti jeruk dan sirsak
5. Makanan terlalu pedas atau bumbu terlalu tajam
6. Buah-buahan yang mengandung gas seperti durian, cempedak. Sayuran yang
mengandung gas seperti kol, kembang kol, lobak. Kedua makanan tersebut dapat
menyebabkan perut bayi kembung.
7. Kacang tanah dapat menyebabkan alergi atau pembengkakkan pada tenggorokan
sehingga bayi sulit bernapas
8. Kadang kala telur dapat memacu alergi pada bayi, sehingga pemberian telur
dilakukan secara bertahap dan dengan porsi kecil. Jika terjadi alergi terhadap bayi,
maka pemberian dihentikan

11. Evaluasi
a. Keikutsertaan ibu-ibu yang memiliki balita di Desa Banjardowo. Partisipasi yang
cukup besar dari ibu-ibu yang memiliki balita karena pentingnya gizi seimbang
bagi balitanya
b. Ibu-ibu dapat menjawab pertanyaan dari post test yang kami berikan yaitu:
1. Apa saja makanan bergizi bagi balita?
2. Bagaimana cara memasak yang tepat?
3. Apa akibat dari kurang gizi?

Lampiran 1
1. Pengertian Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah  keseimbangan antara zat-zat penting yang terkandung di


dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap orang harus makan makanan dan minum minuman yang
mengandung tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat
pembangun maupun zat pengatur. Tidak seimbang ataupun kurang asupan gizi akan
dapat mempengaruhi tubuh seseorang.

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi


dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat
badan (BB) ideal.

Dapat disimpulkan bahwa Gizi Seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat


penting yang terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh
seseorang dalam kehidupan sehari-hari, mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan
(BB) ideal.

2. Pemberian makan balita

 Umur 6-12 bln

Berikan air susu ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak. Berikan bubur nasi
ditambah telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi /wortel /bayam/ kacang hajau
/santan /minyak. Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari setiap kali makan diberikan
sebagai berikut:

 Umur 6 bulan : 6 sendok makan


 Umur 7 bulan : 7 sendok makan
 Umur 8 bulan : 8 sendok makan
 Umur 9 bulan : 9 sendok makan
 Umur 10 bulan: 10 sendok makan
 Umur 11 bulan: 11 sendok makan

Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan seperti : bubur
kacang hijau, pisang, biscuit, naga sari, dsb.

Pola pemberian makanan pada bayi 0-4 tahun


UMUR (BLN) MACAM MAKANAN PEMBERIAN DALAM
SEHARI
0-6 ASI Sekehendak
6-8 ASI Sekehendak
Buah 1 kali
Bubur susu 2 kali
8-10 ASI Sekehendak
Buah 1 kali
Bubur susu 1 kali
Nasi tim saring 2 kali
10-12 ASI 1 kali
Buah 3 kali
Nasi tim saring 3 kali
12-24 ASI 2-3 kali
Buah 1 kali
Makanan seperti keluarga 3 kali
Makanan kecil 1 kali

  Mengatur makanan anak usia 1-5 tahun.


Dalam memenuhi kebutuhan gizi usia 1-5 thn hendaknya digunakan kebutuhan prinsip
sebagai berikut:

 Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari makanan pokok, minyak
dan zat lemak serta gula.
 Berikan sumber protein nabati dan hewani
 Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenagi, berikan makanan lain yang
diterima anak.
 Berilah makanan selingan (makanan ringan) misalnya, biscuit dan semacamnya,
diberikan antara waktu makan pagi, siang dan malam.
 Manfaat makanan bagi bayi dan balita (Piramida Triguna Pangan):
 Sebagai sumber zat tenaga

Makanan sebagai zat tenaga (Karbohidrat dan Lemak) adalah makanan yang berfungsi


untuk menghasilkan tenaga, untuk aktifitas sehari-hari, contohnyaberkerja dan
berolahraga. Zat sumber pembangkit tenaga dalam tubuh kita bisa didapatkan dari padi-
padian, tepung-tepungan, umbi-umbian, dan lain sebagainya. Berfungsi sebagai pemberi
energi/tenaga untuk kegiatan hidup manusia. Makanan yang mengandung zat tenaga
antara lain : beras, mie, kentang, singkong, jagung, roti dan sagu.

 Sebagai sumber zat pengatur


Makanan sebagai zat pengatur (Vitamin dan Mineral) adalah makanan yang berfungsi
sebagai pengatur organ-organ tubuh untuk melaksanakan fungsinya secara teratur. Zat
pengatur dalam tubuh bisa kita dapatkan dari sayur-mayur dan buah-buahan. Fungsi
utama dari zat pembangun adalah untuk memberi tubuh perlindungan maksimal terhadap
serangan penyakit. Makanan yang mengandung zat pengatur antara lain : kangkung, daun
singkong, bayam, sawi hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nanas, nangka, mangga dan
lain-lain.
 Sebagai sumber zat pembangun
Makanan sebagai zat pembagun (Protein) adalah makanan yang berfungsi untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Zat pembangun di dalam tubuh bisa kita dapatkan dari
protein hewani dan nabati seperti kacang-kacangan, susu, keyu, yoghurt, dan lain-lain.
Zat pembangun sangat berguna untuk meregenerasi sel-sel yang mati agar bisa berganti
dengan yang baru. Makanan yang mengandung zat pembangun antara lain : tempe, tahu,
ikan asin, udang, telur, ayam, daging, hati, kacang hijau dan lain-lain.

3. Dampak kurang gizi

Adalah kekurangan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga terjadi
perubahan tubuh (kurus,lemah,pucat). Penyebab kurangnya gizi yaitu kurang makan,
makanan yang tidak seimbang, makanan yang tidak teratur, salah dalam mengolah
makanan. Sedangkan  tanda-tanda kurang gizi yaitu badan kurus, kulit kering kusam,
lemas dan pucat, mata bengkak, kaki dan tangan bengkak. Akibat dari kurang gizi itu
sendiri gangguan pertumbuhan, mudah sakit, dan kurang cerdas. Selain itu dibawah
ini akan dijelaskan lebih rinci akibat kurang gizi dari masing-masing zat gizi:

No Zat Gizi Kelebihan Kekurangan


.
1 Karbohidrat Gula darah meningkat, Diabetes, Malnutrisi, Kurus, Lemah, Tidak
Obesistas, Jantung, Gangguan ada energi, Gangguan
pada pembuluh darah metabolisme otak, Busung lapar
(Cardiovaskuler), Hipertensi
2 Protein Gangguan ginjal beban kerja hati Mudah sakit,
Gangguan metabolisme tubuh
3 Lemak Obesitas, Kolesterol tinggi, Busung lapar, Kekurangan vitamin
Penyempitan pembuluh darah. yang larut dalm lemak (A, D, E, K),
Penurunaan daya tahan tubuh,
Kurang tenaga, Gangguan tumbuh
kembang
4 Mineral Penumpukan zat besi Kurang zat besi berakibat penurunan
berakibatpada gangguan kerja konsentrasi dan IQ, Mudah sakit dan
organ, diare, muntah-muntah,
talasemia, danGangguan Tidak nafsu makan
metabolisme tubuh. Kurang yodium berakibat penyakit
gondok
5 Vitamin A Sakit kepala dan gangguan pada Gangguan pembentukan hormon
sendi, dan pada tingkat yang seks yang terkait dengan produksi
sangat berat dapat menyebabkan sperma menjadi edikit, Mata
gangguan jiwa meradang, Mudah lemah, Kulit
kusam
6 Vitamin B Dapat mengakibatkan kerusakan Gangguan aktivitas enzim dan
otak dan dapat menyebabkan metabolisme, Gangguan produksi
mual(bila diminum dengan dosis testosterone (hormone seks yang
berlebihan) membangkitkan libido)
7 Vitamin C Membuat kontraksi usus lebih Nyeri pada otot, Kerusakan
terangsang dan menyebabkan pembuluh darah, dan Proses
diare metabolisme protein dan lemak
terhambat, nafsu makan berkurang,
nyeri otot, kulit kusam
8 Vitamin D Dapat merusak ginjal dan hati Dapat menyebabkan penyakit tulang
yaitu rakitis dan osteomalasia
9 Vitamin E Dapat meningkatkan tekanan Gangguan pembentukan hormon
darah seks yang membuat
berkurangnyagairah seksual
10 Vitamin K Dapat menyebabkan mual Menghambat proses pembekuan
darah, Perdarahan, dan Menghambat
penyembuhan luka,

Untuk meningkatkan gizi anak yang baik dapat diciptakannya lingkungan


yang dapat menimbulkan selera makan anak seperti makan bersama, alat makan
menarik, serta ajak anak bercerita. Sangat diperhatikan untuk menyajikan makanan
bagi balita yang benar yaitu jumlah yang sesuai tidak berlebihan, makanan yang
bervariasi, makanan yang bersih, serta tidak memberikan camilan sebelum mereka
makan.

4. Cara memasak yang tepat

Cara memasak yang tepat perlu di perhatikan oleh ibu dalam dalam
melakukan pengelolahan makanan yang di konsumsi oleh tiap anggota
keluarga,adapun cara yang di anjurkan adalah merebus, mengukus, menumis
memanggang, membakar sampai makanan matang. Dalam mengolah makanan harus
di perhatikan jenis bahan makanan yang ada,misalnya sayuran sebelum dipotong di
cuci terlebih dahulu dan dalam merebus atau mengukus tidak boleh dari 20 menit,
sedangkan dalam menggoreng ikan tidak boleh sampai kering. Hal ini di harapkan
agar kandungan yang bermanfaat bagi tubuh dalam makanan tidak hilang sehingga
kandungan makanan dapat berguna bagi tubuh.

Lampiran 2

Rincian Anggaran (Pemasukan)

Dana Pribadi : Rp 50.000,-

Dana kampus : Rp 50.000,-

Rincian Pengeluaran:

Pembuatan proposal dan leaflet : Rp 20.000,-

Kenang-kenangan : Rp 50.000,-

Lain-lain : Rp 30.000,-

Rp 100.000,-

Lampiran 3
DESKRIPSI KERJA KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Proses Waktu Rincian kegiatan


Penyuluhan
Pembukaan 08:00 – 08:10 Pembukaan :
WIB , Selasaa.   a. Mengucapkan salam & memperkenalkan diri
8-7-2014 b.   b. Menyampaikan tujuan umum & tujuan khusus
pertemuan kali ini
c.  c. Ice breaking
Kegiatan Inti 08:10-08:40 Menyampaikan materi penyuluhan :
WIB, Selasa a. Pengertian gizi seimbang
8-7-2014 b. Makanan bergizi untuk balita
c. Dampak kekurangan zat gizi
d. Cara memasak yang tepat

Tanya Jawab 08:40-08:50 Memberi kesempatan pada Ibu-Ibu untuk bertanya


WIB, Selasa lebih lanjut
8-7-2014
Penutup 08:50-09:00 Memberikan kesimpulan tentang materi yang telah
WIB, Selasa dijelaskan. Memberikan kenang-kenangan.
8-7-2014
A. Persiapan
Persiapan dilaksanakan oleh mahasiswa dengan terlebih dahulu membuat undangan
kepada kader RT/RW dan warga yang mempunyai balita. Persiapan dilakukan satu
minggu sebelum pelaksanaan kegiatan diantaranya meminta izin kepada Kepala Desa,
membuat laporan pendahuluan, mempersipakan matei mengenai gizi balita. Dan tak lupa
mahasiswa juga menghubungi dosen pembimbing untuk keikutsertaannya dalam
kegiatan tersebut.

B. Pelaksanaan
Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2020 pukul 09.00 – 11.00 WIB di
Posyandu X Desa Tajinan Kabupaten Malang sesuai dengan yang direncanakan :

 Satu jam sebelum acara dimulai kelompok mempersiapkan alat – alat seperti; daftar
hadir, LCD, laptop, alat tulis, dan lefleat.

 Acara di ikuti oleh seluruh warga.

 Acara dimulai dari pukul 09.00 – 11.00 WIB dibawa oleh pembawa acara sekaligus
menjelaskan susunan acara.

 Penyuluhan dibagi menjadi 3 tahap, yang pertama tentang pembukaan, yang kedu
tentang inti penyuluhan dan yang terakhir penutupan.

 Setelah diberikan penyuluhan kesehatan peserta diberikan beberapa pertanyaan


tetntang materi yang sudah dijelaskan kemudian mahasiswa memberikan
reinforcement.

 Acara selesasi dan pembacaac do’a.

Anda mungkin juga menyukai