Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Pokok Bahasan : Gizi seimbang pada balita


Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian gizi seimbang pada bayi dan balita
2. Cara menyusun menu seimbang pada bayi dan balita
3. Pengaruh zat gizi terhadap perkembangan dan pertumbuhan

Waktu pertemuan : 14.00 s/d selesai


Hari/ tanggal : Kamis, 25 November 2021
Sasaran : Balita
Penyuluh : Risa Intan Fitriyani
Tempat : Rumah

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu memahami dan mampu menerapkan
gizi seimbang pada bayi dan balita.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mendapatkan penyuluhan ini diharapkan ibu mampu:
1. Menjelaskan pengertian gizi seimbang pada bayi dan balita
2. Menjelaskan cara menyusun menu seimbang pada bayi dan balita
3. Menjelaskan pengaruh zat gizi terhadap perkembangan dan pertumbuhan

B. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian gizi seimbang pada bayi dan balita
2. Cara menyusun menu seimbang pada bayi dan balita
3. Pengaruh zat gizi terhadap perkembangan dan pertumbuhan

C. KEGIATAN BELAJAR - MENGAJAR


Tahap/ Kegiatan Media &
Waktu Kegiatan penyuluh audien alat Metode
Pendahuluan 1. Memberikan salam Menjawab salam Power Point  Ceramah
5 menit pembuka dan Laptop  Tanya
2. Menjelaskan cakupan Memperhatikan jawab
materi  Demonst
3. Menjelaskan tujuan Memperhatikan rasi
yang ingin dicapai  Diskusi
4. Menjelaskan manfaat Memperhatikan
penyuluhan ini
5. Melakukan apersepsi
Penyajian 6. Menerangkan tentang
10 menit a. Pengertian gizi
seimbang pada bayi
dan balita Bertanya
b. Cara menyusun
menu seimbang
pada bayi dan balita
c. Pengaruh zat gizi
terhadap
Penutup perkembangan dan
5 menit pertumbuhan
7. Memberi kesempatan
untuk bertanya bila
kurang jelas
8. Menjawab dan
menjelaskan kembali
9. Melakukan evaluasi
10. Memberikan
kesimpulan dari materi
kuliah
11. Berterimakasih dan
mengucapkan salam

D. Evaluasi
Prosedur : Tes dalam proses dan pada akhir penyuluhan
Jenis : Lisan

E. Referensi
Hasyim, D. I., & Sulistyaningsih, A. (2019). Pemanfaatan Informasi Tentang Balita Usia
12-59 Bulan pada Buku KIA dengan Kelengkapan Pencatatan Status Gizi di Buku
KIA. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 15(1), 1.
https://doi.org/10.24853/jkk.15.1.1-9
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Pencegahan Dan
Tatalaksana Gizi Buruk Pada Balita. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
RI, D. K. (2013). Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Balita. In Journal of Chemical
Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9, pp. 1689–1699).
Utami, S., Kamil, R., & Fitriliana, D. R. (2021). Pendidikan Kesehatan Gizi Seimbang
pada Balita. Jurnal ABDIMAS-HIP : Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 10–13.
https://doi.org/10.37402/abdimaship.vol2.iss1.125

F. Lampiran
1. Materi (Power Point, Laptop)
2. Dokumentasi (Foto kegiatan)
Materi
Gizi Seimbang Pada Bayi dan Balita

A. Pengertian Gizi Seimbang Pada Bayi dan Balita


Gizi seimbang yaitu gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui makanan
sehari-hari sehingga tubuh bisa aktif, sehat optimal, tidak terganggu penyakit, dan
tubuh tetap sehat. Gizi seimbang dapat dipenuhi dengan pemberian makanan.
(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2020)
Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang terkandung di
dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap orang harus makan makanan dan minum minuman yang
mengandung tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat
pembangun maupun zat pengatur. Tidak seimbang ataupun kurang asupan gizi akan
dapat mempengerahui tubuh seseorang. (RI, 2013)
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat
badan ideal. Gizi seimbang di Indonesia divisualisasikan dalam bentuk tumpeng gizi
seimbang (TGS) yang sesuai dengan budaya Indonesia. TGS dirancang untuk
membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat sesuai
dengan berbagai kebutuhan meurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa, dan usia lanjut),
dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit). (Utami et al.,
2021)
B. Cara menyusun menu seimbang pada bayi dan balita
a. Usia bayi 0-6 bulan
Pemberian ASI harus segera dilakukan setelah bayi lahir sampai 1 jam
pertama. ASI pertama yang diberikan pada bayi disebut kolostrum. Kolostrum ini
sedikit lebih kental dan berwarna kekuningan yang mengandung banyak lemak dan
protein serta sistem kekebalan. Sampai usia 6 bulan bayi cukup mendapatkan
asupan makanan dari ASI tanpa di tambah makanan atau minuman lain karena ASI
mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh
kebutuhan gizi pada 6 bulan pertama kehidupannya. (Hasyim & Sulistyaningsih,
2019)
b. Usia 6-9 bulan
Setelah usia 6 bulan ASI tetap diberikan namun tidak sebagai makanan utama
lagi, sehingga bayi harus sudah di perkenalkan dengan makanan yang dikenal
dengan istilah Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Makanan pendamping untuk
bayi usia 6 – 9 bulan adalah berupa bubur susu sampai nasi tim lumat.
c. Usia 10-12 bulan
ASI tetap diberikan dengan ditambah makanan padat berupa bubur nasi
sampai nasi tim. Frekuesi pemberian makanan pendamping sebanyak 3 kali sehari
atau lebih tergantung kemampuan bayi dalam menerima makanan dengan jumlah
yang disesuaikan dengan umur.
d. Diatas 12 bulan
ASI tetap diberikan dengan tambahan makanan seperti orang dewasa atau
makanan keluarga termasuk telur dan kuning telurnya, jeruk. Frekuensi pemberian
makanan pendamping sebanyak 3-4 kali sehari atau lebih tergantung kemampuan
bayi dalam menerima makanan dengan jumlah yang disesuaikan dengan umur.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memberikan MP-ASI :
1. Makanan pendamping hanya mulai diberikan setelah bayi berusia 6 bulan
2. ASI tetap diberikan dengan memberikan asi terlebih dahulu baru kemudian
memberikan MP-ASI
3. Makanan padat atau MP-ASI yang pertama diberikan harus meiliki tekstur yang
sangat halus dan licin
4. Bubur nasi diberikan sebanyak 3 kali sehari dengan porsi setiap kali makan sesuai
dengan umur.
5. Berikan makanan selingan sebanyak 2 kali sehari diantara waktu makan, berupa
biskuit, pisang, bubur kacang hijau dll
6. Boleh diberikan setelah bayi tumbuh gigi, sedangkan makanan cincang diberikan
setelah bayi pandai mengunyah.
7. Tambahkan telur ayam/ikan/tahu/tempe/daging sapi/wortel/bayam/minyak pada
makanan pendamping
8. Memperkenalkan sayuran dan buah-buahan dapat dimulai dengan memberikan
sayuran dan buah yang berserat rendah, seperti: wortel, tomat, bayam, jeruk, pisang,
pepaya, alpukat dan pir
9. Sebagai selingan dapat diberikan satu buah yang manis dan disaring
10. Bayi dapat diajari makan dan minum dengan menggunakan sendok dan gelas
11. Tetap berikan ASI sampai 2 tahun.
12. Pengaruh zat gizi terhadap perkembangan dan pertumbuhan
C. Pengaruh zat gizi pada pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan :
Bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya
ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur
dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan :
Bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan
gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan memonitoring
melalui KMS :
Kekurangan Gizi
a. Kekurangan gizi seperti (energi, protein, zat besi) menyebabkan berbagai
keterbatasan, antara lain pertumbuhan mendatar, berat, dan tinggi badan
menyimpang dari pertumbuhan normal
b. Keadaan kurang gizi juga berasosiasi dengan keterlambatan perkembangan
motorik.
Kelebihan Gizi
a. Terjadiannya obesitas karena adanya ketidakseimbangan antara asupan energi
dan energi yang dikeluarkan atau digunakan untuk beraktifitas.
b. Pemberian gizi yang tidak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
anak dapat menyebabkan pertumbuhan anak tersebut mengalami gangguan.
c. Gangguan ini bisa disebabkan karena kekurangan gizi maupun kelebihan.
Ciri-ciri tumbuh kembang pada anak
a. Perkembangan menimbulkan perubahan
b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya
c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
d. Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan.
e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Aspek perkembangan anak yang perlu dipantau :
1. Kemampuan bicara dan bahasa
2. Gerak motorik halus atau gerak halus
3. Gerak motorik kasar atau gerak kasar
4. Sosialisasi dan kemandirian
Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
1. Faktor pertumbuhan fisik
Penambahan berat badan tergantung dari makanan, hormon dan faktor keturunan
2. Faktor perkembangan otak
Salah satu faktor utama yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak :
protein, asam lemak, zat besi, dan beberapa komponen dan mineral lainnya
3. Faktor sosial
Beberapa faktor yang menyebutkan kematangan sosial seseorang anak : usia
kroniologis dan usia mental anak, urutan anak, jenis kelamin, keadaan sosial
ekonomi, kepopuleran anak, pendidikan, kepribadian anak, keluarga,kapasitas mental
: emosi dan intelegensi
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai