1. Pengertian
Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan sampai kelahiran.
Proses ini dimulai dari sel telur yang dibuahi sperma, lalu tertanam di dalam
lapisan rahim, kemudian menjadi janin
2. Proses kehamilan
sebagaimana tertuang dalam Q.S Al mu’minun ayat 12-14 yang berbunyi :
12. Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari
tanah.
ُثَّم َجَع ۡل ٰن ُه ُنۡط َفًة ِفۡى َقَر اٍر َّم ِكۡي ٍن
13. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).
ُؕثَّم َخ َلۡق َنا الُّنۡط َفَة َع َلَقًة َفَخ َلۡق َنا اۡل َع َلَقَة ُم ۡض َغ ًة َفَخ َلۡق َن ا اۡل ُم ۡض َغ َة ِع ٰظ ًم ا َفَك َس ۡو َنا اۡل ِع ٰظ َم َلۡح ًم ا ُثَّم َاۡن َش ۡا ٰن ُه َخ ۡل ًق ا ٰا َخ َر
َفَتٰب ـَر َك ُهّٰللا َاۡح َس ُن اۡل ٰخ ِلِقۡي َن
Summa khalaqnan nutfata 'alaqatan fakhalaqnal 'alaqata mudghatan fakhalaq nal
mudghata 'izaaman fakasawnal 'izaama lahman summa anshaanaahu khalqan
aakhar; fatabaarakal laahu ahsanul khaaliqiin
14. Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang
melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah,
Pencipta yang paling baik
َخ َلَقُك ۡم ِّم ۡن َّنۡف ٍس َّواِحَدٍة ُثَّم َجَعَل ِم ۡن َها َزۡو َجَه ا َو َاۡن َز َل َلـُك ۡم ِّم َن اَاۡلۡن َع اِم َثٰم ِنَي َة َاۡز َو اٍجؕ َيۡخ ُلُقُك ۡم ِفۡى ُبُط ۡو ِن ُاَّم ٰه ِتُك ۡم
َخ ۡل ًقا ِّم ۢۡن َبۡع ِد َخ ۡل ٍق ِفۡى ُظُلٰم ٍت َثٰل ٍثؕ ٰذ ِلُك ُم ُهّٰللا َر ُّبُك ۡم َلُه اۡل ُم ۡل ُكؕ ۤاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَوۚ َفَا ّٰن ى ُتۡص َر ُفۡو َن
Khalaqakum min nafsiw wahidatin summa ja'ala minha zaujaha wa anzala lakum
minal-an'ami samaniyata azwaj(in), yakhluqukum fi butuni ummahatikum
khalqam mim ba'di khalqin fi zulumatin salas(in), zalikumullahu rabbukum lahul-
mulk(u), la ilaha illa huw(a), fa'anna tusrafun
Dia menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam) kemudian darinya Dia jadikan
pasangannya dan Dia menurunkan delapan pasang hewan ternak untukmu. Dia
menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga
kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang
memiliki kerajaan. Tidak ada tuhan selain Dia; maka mengapa kamu dapat
dipalingkan?
Dari ayat di atas Allah menjelaskan lebih jauh tentang kejadian manusia.
Manusia diciptakan melalui proses kejadian demi kejadian. Proses kejadiannya
yang pertama ialah sebagai nutfah, sesudah itu melalui proses demi proses
sebagaimana darah kental kemudian sebagai janin. Pada saat sempurna menjadi
janin itulah Allah menciptakan roh di dalamnya sehingga menjadi makhluk hidup.
Tanda-tanda kehidupannya dapat diketahui dari detak jantungnya dengan
menempelkan telinga ke perut sang ibu. Tentang proses kejadian manusia dalam
perut ibu, Nabi Muhammadbersabda: Sesungguhnya kejadian seseorang di antara
kamu dalam perut ibunya adalah 40 hari pertama berupa air mani (sperma),
kemudian menjadi 'alaqah (sesuatu yang menggantung)pada masa seperti itu lagi
(40 hari), lalu menjadi "Mudhgah"(segumpal daging) dalam masa seperti itu (40
hari. Kemudian malaikat di utus (oleh Allah), lalu dia meniupkan roh kepada
janin, dan Allah memerintahkan untuk menetapkan 4 hal: Rezekinya, umurnya,
amalnya, apakah dia orang yang celaka atau bahagia.( Riwayat Muslim dari Ibnu
Mas'ud)
Di samping itu, Allah menjelaskan bahwa ketika bayi berada dalam kandungan, ia
berada dalam tiga kegelapan, yaitu pada bagian dalam selaput yang menutupi bayi
dalam rahim sehingga bayi itu terlindung dari pengaruh pembusukan. Menurut
pandangan mata, sepintas kilas selaput itu seakan-akan hanya selapis saja, namun
bila diteliti dengan seksama, selaput itu ada tiga lapis.
Para ilmuwan menjelaskan bahwa tiga lapis membran yang dapat mengamankan
janin selama berada di dalam rahim, adalah:
1. Lapisan membran amnion yang mengandung cairan sehingga janin dalam
keadaan berenang. Kondisi demikian ini melindungi janin apabila ada
benturan dari luar. Di samping itu, posisi berenang ini memberikan
kesempatan kepada janin dalam memposisikan diri saat akan dilahirkan.
2. Lapisan membran chorion
3. Lapisan membran decidua
َاَلۡم َنۡخ ُلۡق ُّك ۡم ِّم ۡن َّم ٓاٍء َّم ِهۡي ٍۙن
Ketiga ayat di atas kembali mengulang mengenai peran air mani dalam
perkembangan manusia. Namun, dalam ayat ini disebutkan rahim secara khusus.
Untuk itu, tekanan interpretasi yang berkait dengan ayat ini adalah rahim.alam
ayat ini disebutkan rahim secara khusus. Untuk itu, tekanan interpretasi yang
berkait dengan ayat ini adalah rahim.
Menurut sains, rahim atau uterus adalah tempat dimana embrio dan janin tumbuh
dan berkembang, sebelum dilahirkan dalam bentuk anak manusia yang utuh.
Rahim disebutkan sebagai tempat yang kokoh dan aman karena beberapa hal,
yaitu:
Anjuran atau hal islami pertama yang harus dilakukan oleh seorang wanita
(muslim) yang sedang hamil adalah bergembira atas kehamilannya. Islam sangat
menganjurkan agar wanita hamil bergembira atas kehamilannya. Hal ini
sebagaimana terdapat dalam firman Allah Swt :
"Maka, Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar."
(OS. ash-Shaaffaat:101).
Ayat ini mengisahkan bahwa Nabi Ibrahim dalam perantauan memohon kepada
Tuhan agar dianugerahi seorang anak yang saleh dan taat serta dapat
menolongnya dalam menyampaikan dakwah dan mendampinginya dalam
perjalanan dan menjadi kawan dalam kesepian.
Kehadiran anak itu sebagai pengganti dari keluarga dan kaumnya yang
ditinggalkannya. Permohonan Nabi Ibrahim ini diperkenankan oleh Allah.
Kepadanya disampaikan berita gembira bahwa Allah akan menganugerahkan
kepadanya seorang anak laki-laki yang punya sifat sangat sabar
Menjadi ibu hamil akan mendapatkan banyak pahala dari Allah SWT. Hal ini juga
disebutkan dalam surat Al-Ahqaf ayat 15 yang berbunyi;
ّٰٓت
َو َو َّص ۡي َنا اِاۡل ۡن َس اَن ِبَو اِلَد ۡي ِه ِاۡح َس اًناؕ َح َم َلـۡت ُه ُاُّم ٗه ُكۡر ًها َّو َو َضَع ۡت ُه ُكۡر ًهاؕ َو َح ۡم ُل ٗه َوِفٰص ُلٗه َثٰل ـُثۡو َن َش ۡه ًر اؕ َح ى ِاَذ ا
َبَلَغ َاُش َّد ٗه َو َبَلَغ َاۡر َبِع ۡي َن َس َنًة
ۙ َقاَل َر ِّب َاۡو ِزۡع ِنۤۡى َاۡن َاۡش ُك َر ِنۡع َم َتَك اَّلِتۤۡى َاۡن َع ۡم َت َع َلَّى َو َع ٰل ى َو اِلَدَّى َو َاۡن َاۡع َم َل َص اِلًحا َتۡر ٰض ٮُه َو َاۡص ِلۡح ِلۡى ِفۡى
ُذ ِّرَّيِتۡى ۚؕ ِاِّنۡى ُتۡب ُت ِاَلۡي َك َو ِاِّنۡى ِم َن اۡل ُم ۡس ِلِم ۡي َن
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya
dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga
puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya
mencapai empat puluh tahun dia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar
aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan
kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau
ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak
cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk
orang muslim."
a. Penghapus dosa
Melansir buku Buah Hati oleh Abdul Qodir, salah satu keistimewaan ibu hamil
bisa menjadi penghapus dosa. Hal tersebut dinyatakan oleh Rasulullah SAW
dalam sabdanya yang berbunyi: "Wahai Fatimah, jika wanita mengandung anak
di perutnya, maka para malaikat akan memohonkan ampunan baginya. Dan Allah
SWT menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, menghapuskan seribu
kejelekannya. Ketika wanita itu merasa sakit karena melahirkan, maka Allah SWT
menetapkan baginya pahala para pejuang di jalan Allah SWT, jika ia melahirkan
bayinya maka keluarlah dosa-dosanya seperti ketika ia dilahirkan ibunya. Dan
akan keluar dari dunia dengan tidak membawa dosa apapun. Dikuburnya akan
ditempatkan di taman-taman surga.”
b. Dicintai oleh Allah
Rasulullah SAW juga menyatakan bahwa ibu hamil merupakan orang yang paling
dicintai oleh Allah. Hal ini tertuang dalam surat Lukman ayat 14 yang berbunyi;
َو َو َّصْيَنا ٱِإْل نَٰس َن ِبَٰو ِلَد ْيِه َح َم َلْتُه ُأُّم ۥُه َو ْهًنا َع َلٰى َو ْهٍن َوِفَٰص ُل ۥُه ِفى َعاَم ْيِن َأِن ٱْشُك ْر ِلى َو ِلَٰو ِلَد ْيَك ِإَلَّى ٱْلَم ِص يُر
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam 2 tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."
“Allah SWT memberinya pahala seribu ibadah haji dan umrah dan seribu
malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat."
Jika ibu hamil meninggal dunia saat sedang mengandung atau melahirkan
anaknya, dianggap mati syahid. Hal ini tertuang dalam sebuah hadist yang
menyatakan bahwa ibu hamil yang meninggal dunia karena melahirkan termasuk
mati syahid.
“Mati syahid itu ada tujuh, selain mati terbunuh dalam perang fisabilillah, yaitu:
mati karena penyakit tha’un, mati karena tenggelam, mati karena penyakit
lambung, mati karena sakit perut, mati karena terbakar, mati karena tertimpa
reruntuhan, dan wanita yang mati karena hamil atau melahirkan.” (HR. Ahmad,
Abu Dawud, Nasa'i dan Malik)
Penjelasan yang lain Saat seorang wanita meninggal dunia disaat dirinya
sedang melahirkan, maka wanita tersebut akan dianggap sebagai mati sahid.
Rasulullah SAW bersabda jika ada tujuh jenis mati syahid selain mati karena
terbunuh dalam perang fii sabilillah. Salah satu mati syahid tersebut adalah karena
wanita hamil atau melahirkan yang meninggal dunia.
“Tahukah kalian, siapa orang yang mati syahid di kalangan umatku?” beliau
menjawab, orang yang mati syahid di kalangan umatku cuma sedikit. Orang yang
mati berjihad di jalan Allah, syahid, orang yang mati karena Tha’un, syahid.
Orang yang mati tenggelam, syahid. Orang yang mati karena sakit perut, syahid.
Dan wanita yang mati karena nifas, dia akan ditarik oleh anaknya menuju surga
dengan tali pusarnya.” [HR. Ahmad : 15998].
Amalan ibu hamil yang pertama adalah banyak berdoa dan berzikir, Saat
mengetahui kehamilan hal pertama yang biasanya dilakukan adalah bersyukur
kemudian berdoa. Setiap calon orang tua selalu mempunyai harapan besar
terhadap anak-anaknya. Dzikir yang lebih sering dilakukan dimaksudkan sebagai
salah satu bentuk syukur karena telah diberikan kepercayaan janin di dalam rahim.
Berdzikir akan menjadi amalan ibu hamil yang sangat baik dilakukan selama
kehamilan. Salah satu doa yang patut dipanjatkan adalah doa agar Si Kecil
tumbuh menjad hamba yang salih dan salihah.
ِاۡذ َقاَلِت اۡم َر َاُت ِع ۡم ٰر َن َر ِّب ِاِّنۡى َنَذۡر ُت َلـَك َم ا ِفۡى َبۡط ِنۡى ُمَح َّرًرا َفَتَقَّبۡل ِم ِّنۡى
Hal ini pun dijelaskan dalam Alquran: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang
saaleh dan berkhidmat karena itu terimalah (nazar) itu daripadaku,
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui dan Aku mohon perlindungan
untuknya dan keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau dari setan yang
terkutuk.” (QS. Al-Imran: 35-36)
Seringnya berdoa merupakan amalan utama yang harus dilakukan oleh ibu hamil.
Sebab, tidak ada daya upaya yang bisa dilakukan kecuali mendapatkan
pertolongan dari Allah. Sebagaimana doa yang dicontohkan dalam Alquran: “Ya
Allah berikanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang baik. Sesungguhnya
Engkau adalah pendengar permohonan (doa).” (QS. Al-Imran: 38)
Amalan ibu hamil yang selanjutnya adalah mengerjakan salat wajib dan
memperbanyak salat sunah. Salat merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
Menjadi pribadi yang taat pastinya menjadi keinginan bagi setiap orang tua untuk
anak-anaknya. Orang tua harus menjadi teladan untuk anaknya. Tidak ada
salahnya untuk memperkenalkannya bahkan saat masih berada dalam rahim.
َر ِّب اۡج َع ۡل ِنۡى ُم ِقۡي َم الَّص ٰل وِة َوِم ۡن ُذ ِّرَّيِتۡىۖ َر َّبَنا َو َتَقَّبۡل ُدَعٓاِء
“Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap
mendirikan salat. Ya Tuhan kami perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)
Ibu hamil yang sedang sensitif bisa membuat Moms tidak bisa mengontrol emosi.
Istighfar akan memperbaikinya. “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-
Baqarah: 222)
Amalan ibu hamil yang selanjutnya adalah melaksanakan puasa Senin dan Kamis.
Puasa Senin dan Kamis yang dilakukan secara rutin akan melatih calon anak sejak
dalam rahim untuk melaksanakan kewajiban sebagai muslim, yakni melaksanakan
puasa.
Amalan ibu hamil yang selanjutnya adalah perbanyak membaca Alquran. Saat
membaca Alquran, selain membuat hati tenang, saat melakukannya juga
dimaksudkan untuk membiasakan anak dengan lantunan ayat suci.
ِاَّن اَّلِذ ۡي َن َيۡت ُلۡو َن ِكٰت َب ِهّٰللا َو َاَقاُم وا الَّص ٰل وَة َو َاۡن َفُقۡو ا ِمَّم ا َر َز ۡق ٰن ُهۡم ِس ًّر ا َّوَع اَل ِنَيًة َّيۡر ُج ۡو َن ِتَج اَر ًة َّلۡن َتُبۡو َۙر
ُۚهَو اَّلِذ ۡى َخ َلَقُك ۡم ِّم ۡن َّنـۡف ٍس َّواِحَدٍة َّوَجَعَل ِم ۡن َها َز ۡو َجَها ِلَيۡس ُك َن ِاَلۡي َه اۚ َفَلَّم ا َتَغ ّٰش ٮَها َح َم َلۡت َح ۡم اًل َخ ِفۡي ًف ا َفَم َّر ۡت ِبٖه
َفَلَّم ۤا َاۡث َقَلۡت َّد َع َو ا َهّٰللا َر َّبُهَم ا َلِٕٮۡن ٰا َتۡي َتـَنا َص اِلًحا َّلـَنُك ۡو َنَّن ِم َن الّٰش ِك ِرۡي َن
Huwal-lazi khalaqakum min nafsiw wahidatiw waja'ala minha zaujaha liyaskuna
ilaiha, falamma tagasysyaha hamalat hamlan khafifan fa marrat bih(i), falamma
asqalad da'awallaha rabbahuma la'in ataitana salihan lanakunanna minasy-syakirin
Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia
menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah
dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia
merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya
(suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhan Mereka (seraya berkata), "Jika
Engkau memberi kami anak yang shalih, tentulah kami akan selalu bersyukur."
َالِّر َج اُل َقَّواُم ۡو َن َع َلى الِّنَس ٓاِء ِبَم ا َفَّض َل ُهّٰللا َبۡع َض ُهۡم َع ٰل ى َبۡع ٍض َّو ِبَم ۤا َاۡن َفُق ۡو ا ِم ۡن َاۡم َو اِلِهۡمؕ َفالّٰص ِلٰح ُت ٰق ِنٰت ٌت
ٰح ِفٰظ ٌت ِّلۡل َغ ۡي ِب ِبَم ا َح ِفَظ ُهّٰللاؕ َو اّٰل ِتۡى َتَخ اُفۡو َن ُنُش ۡو َزُهَّن َفِع ُظ ۡو ُهَّن َو اۡه ُج ُر ۡو ُهَّن ِفى اۡل َم َض اِج ِع َو اۡض ِرُبۡو ُهَّنۚ َف ِاۡن
َاَطۡع َنُك ۡم َفاَل َتۡب ُغ ۡو ا َع َلۡي ِهَّن َس ِبۡي اًل ؕ ِاَّن َهّٰللا َك اَن َع ِلًّيا َك ِبۡي ًرا
Artinya: “Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah
telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain
(perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dan
hartanya. Maka perempuan yang shaleh adalah mereka yang taat (kepada Allah
SWt) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena allah telah menjaga
(mereka) (QS:An-Nisa : 34)
َو َو َّص ۡي َنا اِاۡل ۡن ٰس َن ِبَو اِلَد ۡي ِۚه َح َم َلۡت ُه ُاُّم ٗه َو ۡه ًنا َع ٰل ى َو ۡه ٍن َّو ِفٰص ُلٗه ِفۡى َعاَم ۡي ِن َاِن اۡش ُكۡر ِلۡى َو ِلـَو اِلَد ۡي َؕك ِاَلَّى اۡل َم ِص ۡي ُر
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.
ِلُيۡن ِفۡق ُذ ۡو َسَعٍة ِّم ۡن َسَعِتٖهؕ َو َم ۡن ُقِدَر َع َلۡي ِه ِر ۡز ُقٗه َفۡل ُيۡن ِفۡق ِمَّم ۤا ٰا ٰت ٮُه ُهّٰللاؕ اَل ُيَك ِّلُف ُهّٰللا َنۡف ًس ا ِااَّل َم ۤا ٰا ٰت ٮَه اؕ َس َيۡج َع ُل ُهّٰللا
َبۡع َد ُع ۡس ٍر ُّيۡس ًرا
Liyuntiq zuu sa'atim min sa'atihii wa man qudira 'alaihi riquhuu falyunfiq
mimmaaa aataahul laah; laa yukalliful laahu nafsan illaa maaa aataahaa; sa
yaj'alul laahu ba'da'usriny yusraa
Pada akhir ayat 34 telah dijelaskan bahwa Allah mendengar apa yang
diucapkan oleh istri Imran, mengetahui niat yang suci, dan mendengar
pujiannya kepada Allah ketika ia bermunajat. Hal-hal inilah yang
menyebabkan doanya terkabul, dan harapannya terpenuhi sebagai karunia dan
kebaikan dari Allah. Di dalam beberapa ayat ini dua kali disebut nama Imran.
Yang pertama dalam ayat 33, yaitu Imran ayah Nabi Musa a.s.; sedang yang
kedua adalah pada ayat 35, yaitu Imran ayah Maryam. Rentang waktu antara
kedua orang itu sangat panjang. Ayat ini menunjukkan bahwa ibu boleh
menazarkan anaknya, dan boleh mengambil manfaat dengan anaknya itu untuk
dirinya sendiri. Pada ayat ini terdapat pula pelajaran, yaitu hendaknya kita
berdoa kepada Allah agar anak kita menjadi orang yang rajin beribadah dan
berguna bagi agamanya, seperti doa Nabi Zakaria yang dikisahkan dalam Al-
Qur'an.
- QS. An-Nahl Ayat 78
- َو ُهّٰللا َاۡخ َر َج ُك ۡم ِّم ۢۡن ُبُط ۡو ِن ُاَّم ٰه ِتُك ۡم اَل َتۡع َلُم ۡو َن َش ۡي ــًٔـ اۙ َّو َجَع َل َلـُك ُم الَّس ۡم َع َو اَاۡلۡب ٰص َر َو اَاۡلۡف ِٕـ َد َةۙ َلَع َّلُك ۡم
َتۡش ُك ُر ۡو َن
- Wallaahu akhrajakum mim butuuni ummahaatikum laa ta'lamuuna
shai'anw wa ja'ala lakumus sam'a wal absaara wal af'idata la'allakum tashkuruun
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani, agar kamu bersyukur.
Dalam ayat ini, Allah swt menjelaskan kegaiban dan keajaiban yang sangat dekat
dengan manusia. Mereka mengetahui fase-fase pertumbuhan janin, tetapi tidak
mengetahui bagaimana proses perkembangan janin yang terjadi dalam rahim
sehingga mencapai kesempurnaan. Sejak bertemunya sel sperma dan sel telur
sampai menjadi manusia baru yang membawa sifat-sifat kedua orang tua dan
leluhurnya. Dalam proses kejadian ini, terdapat rahasia hidup yang tersembunyi.
Hadis Nabi saw.
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, "Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah
swt berfirman, "Siapa yang memusuhi kekasih-Ku, maka Aku menyatakan perang
kepadanya. Dan tiada mendekat kepada-Ku seorang hamba-Ku dengan sesuatu
yang lebih Aku sukai daripada menjalankan pekerjaan yang Aku wajibkan
kepadanya. Hamba-Ku selalu mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan
menjalankan ibadah-ibadah sunah sehingga Aku menyukainya. Apabila Aku telah
menyukainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang ia pakai mendengar,
penglihatannya yang ia pakai melihat, tangannya yang ia pakai memukul, dan
kakinya yang ia pakai berjalan. Apabila ia memohon kepada-Ku, pasti akan
Kukabulkan permohonannya, dan apabila ia minta perlindungan kepada-Ku, pasti
Aku lindungi dia. (Riwayat al-Bukhari)
?اَل ُيَك ِّلُف ُهّٰللا َنۡف ًسا ِااَّل ُو ۡس َعَها? َلَها َم ا َك َسَبت? َو َع َلي?َها َم ا اك?َتَسَبت?? َر َّبَنا اَل ُتَؤ اِخ ذ?َنا? ِان? َّنِس ي?َن ا? َاو
َاخ?َطا?َنا? َر َّبَنا َو اَل َتح?ِم ل? َع َلي?َنا? ِاص?ًرا َك َم ا َح َم ل?َته? َع َلى اَّلِذ ي?َن ِم ن? َقب?ِلَنا
”Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau
salah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang
berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang kami tidak
sanggup untuk memikulnya. Berilah kami maaf, ampunilah kami dan
rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka berilah kami pertolongan
(untuk menang didalam menghadapi) orang-orang kafir.”
Doa yang diajarkan kepada kita bukanlah sekadar untuk dibaca dan diulang-
ulang lafaznya saja, melainkan maksudnya ialah agar doa itu dibaca dengan
tulus ikhlas dengan sepenuh hati dan jiwa, di samping melakukan segala
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, sesuai dengan kesanggupan hamba
itu sendiri.
”Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan anak
keturunan kami penyenang hati (keturunan yang baik), dan Jadikanlah kami
pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa”.
َو ِاۡن َتَو َّلۡو ا َفاۡع َلُم ۤۡو ا َاَّن َهّٰللا َم ۡو ٰل ٮُك ۡمؕ ِنۡع َم اۡل َم ۡو ٰل ى َو ِنۡع َم الَّنِص ۡي ُر
Ayat diatas menjelaskan Dan jika mereka berpaling dari ajakanmu untuk
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan tidak menghentikan penganiayaan,
maka ketahuilah dengan penuh keyakinan bahwa sesungguhnya Allah
pelindungmu, karena itu jangan khawatirkan ancaman mereka, serahkan
sepenuhnya kepada Allah setelah kamu berusaha sesuai kemampuan kamu. Dia
adalah sebaik-baik pelindung, karena tidak ada yang dapat membatalkan
perlindungan-Nya, dan tidak ada selain-Nya yang dapat memberi perlindungan,
dan Dia juga adalah sebaik-baik penolong, karena selain Allah boleh jadi suatu
ketika melemah dan tidak mampu menolong.