Anda di halaman 1dari 20

Kehamilan Dalam Islam

1. Pengertian
Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan sampai kelahiran.
Proses ini dimulai dari sel telur yang dibuahi sperma, lalu tertanam di dalam
lapisan rahim, kemudian menjadi janin

Al-Qur'an telah lama diketahui memiliki jawaban atas semua pertanyaan


manusia. Termasuk perkembangan embrio dalam tubuh ibu yang kemudian lahir
menjadi seorang bayi, setelah melalui masa kehamilan 37-42 minggu. Al-hamlu
(hamil) dalam bahasa arab Dikatakan: “al-mar’atu haamil ma haamilatun idsaa
kaanat hublaa” (wanita itu hamil apabila ia sedang mengandung janin).
Sedangkan menurut istilah fuqaha kehamilan yaitu janin yang dikandung dalam
perut ibunya, baik laki-laki maupun Perempuan,

2. Proses kehamilan
sebagaimana tertuang dalam Q.S Al mu’minun ayat 12-14 yang berbunyi :

‫‌َو َلَقۡد َخ َلۡق َنا اِاۡل ۡن َس اَن ِم ۡن ُس ٰل َلٍة ِّم ۡن ِط ۡي ٍن‬

Wa laqad khalaqnal insaana min sulaalatim mintiin

12. Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari
tanah.

‫ُثَّم َجَع ۡل ٰن ُه ُنۡط َفًة ِفۡى َقَر اٍر َّم ِكۡي ٍن‬

Summa ja'alnaahu nutfatan fii qaraarim makiin

13. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).

ؕ‌‫ُثَّم َخ َلۡق َنا الُّنۡط َفَة َع َلَقًة َفَخ َلۡق َنا اۡل َع َلَقَة ُم ۡض َغ ًة َفَخ َلۡق َن ا اۡل ُم ۡض َغ َة ِع ٰظ ًم ا َفَك َس ۡو َنا اۡل ِع ٰظ َم َلۡح ًم ا ُثَّم َاۡن َش ۡا ٰن ُه َخ ۡل ًق ا ٰا َخ َر‬
‫َفَتٰب ـَر َك ُهّٰللا َاۡح َس ُن اۡل ٰخ ِلِقۡي َن‬
Summa khalaqnan nutfata 'alaqatan fakhalaqnal 'alaqata mudghatan fakhalaq nal
mudghata 'izaaman fakasawnal 'izaama lahman summa anshaanaahu khalqan
aakhar; fatabaarakal laahu ahsanul khaaliqiin

14. Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang
melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah,
Pencipta yang paling baik

Al-qur’an telah mengajarkan manusia bahwa manusia dicipta- kan dalam


perut ibunya mengikuti tahap perkembangan tertentu, sebagaimana pernyataan
Q.S Az Zumar :6 berikut ini :

‫َخ َلَقُك ۡم ِّم ۡن َّنۡف ٍس َّواِحَدٍة ُثَّم َجَعَل ِم ۡن َها َزۡو َجَه ا َو َاۡن َز َل َلـُك ۡم ِّم َن اَاۡلۡن َع اِم َثٰم ِنَي َة َاۡز َو اٍج‌ؕ َيۡخ ُلُقُك ۡم ِفۡى ُبُط ۡو ِن ُاَّم ٰه ِتُك ۡم‬
‫َخ ۡل ًقا ِّم ۢۡن َبۡع ِد َخ ۡل ٍق ِفۡى ُظُلٰم ٍت َثٰل ٍث‌ؕ ٰذ ِلُك ُم ُهّٰللا َر ُّبُك ۡم َلُه اۡل ُم ۡل ُك‌ؕ ۤاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَو‌ۚ َفَا ّٰن ى ُتۡص َر ُفۡو َن‬

Khalaqakum min nafsiw wahidatin summa ja'ala minha zaujaha wa anzala lakum
minal-an'ami samaniyata azwaj(in), yakhluqukum fi butuni ummahatikum
khalqam mim ba'di khalqin fi zulumatin salas(in), zalikumullahu rabbukum lahul-
mulk(u), la ilaha illa huw(a), fa'anna tusrafun

Dia menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam) kemudian darinya Dia jadikan
pasangannya dan Dia menurunkan delapan pasang hewan ternak untukmu. Dia
menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga
kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang
memiliki kerajaan. Tidak ada tuhan selain Dia; maka mengapa kamu dapat
dipalingkan?

Dari ayat di atas Allah menjelaskan lebih jauh tentang kejadian manusia.
Manusia diciptakan melalui proses kejadian demi kejadian. Proses kejadiannya
yang pertama ialah sebagai nutfah, sesudah itu melalui proses demi proses
sebagaimana darah kental kemudian sebagai janin. Pada saat sempurna menjadi
janin itulah Allah menciptakan roh di dalamnya sehingga menjadi makhluk hidup.
Tanda-tanda kehidupannya dapat diketahui dari detak jantungnya dengan
menempelkan telinga ke perut sang ibu. Tentang proses kejadian manusia dalam
perut ibu, Nabi Muhammadbersabda: Sesungguhnya kejadian seseorang di antara
kamu dalam perut ibunya adalah 40 hari pertama berupa air mani (sperma),
kemudian menjadi 'alaqah (sesuatu yang menggantung)pada masa seperti itu lagi
(40 hari), lalu menjadi "Mudhgah"(segumpal daging) dalam masa seperti itu (40
hari. Kemudian malaikat di utus (oleh Allah), lalu dia meniupkan roh kepada
janin, dan Allah memerintahkan untuk menetapkan 4 hal: Rezekinya, umurnya,
amalnya, apakah dia orang yang celaka atau bahagia.( Riwayat Muslim dari Ibnu
Mas'ud)

Di samping itu, Allah menjelaskan bahwa ketika bayi berada dalam kandungan, ia
berada dalam tiga kegelapan, yaitu pada bagian dalam selaput yang menutupi bayi
dalam rahim sehingga bayi itu terlindung dari pengaruh pembusukan. Menurut
pandangan mata, sepintas kilas selaput itu seakan-akan hanya selapis saja, namun
bila diteliti dengan seksama, selaput itu ada tiga lapis.

Para ilmuwan menjelaskan bahwa tiga lapis membran yang dapat mengamankan
janin selama berada di dalam rahim, adalah:
1. Lapisan membran amnion yang mengandung cairan sehingga janin dalam
keadaan berenang. Kondisi demikian ini melindungi janin apabila ada
benturan dari luar. Di samping itu, posisi berenang ini memberikan
kesempatan kepada janin dalam memposisikan diri saat akan dilahirkan.
2. Lapisan membran chorion
3. Lapisan membran decidua

Beberapa peneliti menghubungkan tiga lapisan kegelapan dalam ayat di atas


dengan lapisan membran amniotik yang mengelilingi rahim, dinding rahim itu
sendiri, dan dinding abdomen di bagian perut .Allah menandaskan bahwa yang
berbuat demikian itu ialah Allah Pencipta manusia dan yang menguasai langit dan
bumi serta isinya. Oleh sebab itu, Dia yang berhak disembah. Tidak ada Tuhan
yang patut disembah kecuali Dia, Yang Maha Esa dan tidak mempunyai sekutu.

Dalam ayat lain Al-qur’an juga menggambarkan bahwa Allah


menempatkan bayi pada awal perkembangannya di suatu tempat yang kokoh dan
aman, yaitu dalam Surat Al-Mursalat: 20-22:

‫َاَلۡم َنۡخ ُلۡق ُّك ۡم ِّم ۡن َّم ٓاٍء َّم ِهۡي ٍۙن‬

Alam nakhlukkum mimmaaa'im mahiin

Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina (mani),

‫َفَجَع ۡل ٰن ُه ِفۡى َقَر اٍر َّم ِكۡي ٍۙن‬

Faja'alnaahu fii qaraarim makiin

kemudian Kami letakkan ia dalam tempat yang kokoh (rahim),

‫ِاٰل ى َقَد ٍر َّم ۡع ُلۡو ٍۙم‬

Illaa qadrim ma'luum

sampai waktu yang ditentukan,

Ketiga ayat di atas kembali mengulang mengenai peran air mani dalam
perkembangan manusia. Namun, dalam ayat ini disebutkan rahim secara khusus.
Untuk itu, tekanan interpretasi yang berkait dengan ayat ini adalah rahim.alam
ayat ini disebutkan rahim secara khusus. Untuk itu, tekanan interpretasi yang
berkait dengan ayat ini adalah rahim.
Menurut sains, rahim atau uterus adalah tempat dimana embrio dan janin tumbuh
dan berkembang, sebelum dilahirkan dalam bentuk anak manusia yang utuh.
Rahim disebutkan sebagai tempat yang kokoh dan aman karena beberapa hal,
yaitu:

1. Letaknya terlindung karena terletak di antara tulang panggul. Ia


'dipegang secara kuat di kedua sisinya oleh otot-otot, yang pada saat
bersamaan memberikan kebebasan kepada rahim untuk bergerak dan
tumbuh sampai beberapa ratus kali ukuran sebelumnya, pada saat
puncak kandungan sebelum melahirkan.
2. Pada saat kehamilan, dihasilkan suatu cairan yang dinamakan
progesteron, atau biasa disebut sebagai hormon kehamilan, yang
berfungsi untuk merendahkan frekuensi kontraksi rahim.
3. Embrio yang ada di dalam rahim dikelilingi oleh beberapa lapisan
membran yang menghasilkan suatu cairan dimana embrio itu berenang
di dalamnya. Hal ini menjaga embrio dari kemungkinan rusak akibat
benturan dari luar.

Dari ayat di atas yang dimaksud Tiga kegelapan yaitu

a. Kegelapan dalam dinding perut (anterior abdominal wall),


b. Kegelapan dalam dinding uterus (uterine wall)
c. Kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim (amniochorionic
membrane).
Perkembangan prakelahiran (prenatal period) dibagi tiga periode utama:
1. Tahap Germinal (dari pembuahan sampai 2 minggu) Pada tahap ini
merupakan awal kehidupan manusia yaitu dimulai ketika sperma
melakukan penetrasi terhadap ovum dalam fertilisasi sehingga terbentuklah
zigot. Pada beberapa ayat al-qur’an disebutkan tentang kejadian awal
manusia yang diciptakan dari tetesan (nutfah), yaitu:
“Bukanlah dulu ia adalah tetesan (nutfah) yang ditumpahkan (ke dalam
rahim). Kemudian tetesan itu menjadi segumpal darah (‘alaqah), lalu
Allah menciptakannya dan menyempurnakannya”. (QS. Al-Qiyamah: 37-
38) 43 “ Dan Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan
perempuan. Dari tetesan (nutfah) yang dipancarkan” (QS. An- Najm: 45-
46)
2. Tahap Embrio (2 minggu sampai 8 minggu) Tahap ini dimulai ketika
zigot telah tertanam (implantasi) pada endometrium. Tahap ini sistem dan
organ dasar janin mulai terbentuk dari susunan sel.
3. Tahap Fetus (8 minggu sampai 40 minggu)

3 Bergembira atas Kehamilan

Anjuran atau hal islami pertama yang harus dilakukan oleh seorang wanita
(muslim) yang sedang hamil adalah bergembira atas kehamilannya. Islam sangat
menganjurkan agar wanita hamil bergembira atas kehamilannya. Hal ini
sebagaimana terdapat dalam firman Allah Swt :

‫َفَبَّشۡر ٰن ُه ِبُغ ٰل ٍم َح ِلۡي ٍم‬

Fabashsharnaahu bighulaamin haliim

"Maka, Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar."
(OS. ash-Shaaffaat:101).

Ayat ini mengisahkan bahwa Nabi Ibrahim dalam perantauan memohon kepada
Tuhan agar dianugerahi seorang anak yang saleh dan taat serta dapat
menolongnya dalam menyampaikan dakwah dan mendampinginya dalam
perjalanan dan menjadi kawan dalam kesepian.

Kehadiran anak itu sebagai pengganti dari keluarga dan kaumnya yang
ditinggalkannya. Permohonan Nabi Ibrahim ini diperkenankan oleh Allah.
Kepadanya disampaikan berita gembira bahwa Allah akan menganugerahkan
kepadanya seorang anak laki-laki yang punya sifat sangat sabar

4. Keistimewaan dan keutamaan ibu hamil dalam Islam

Menjadi ibu hamil akan mendapatkan banyak pahala dari Allah SWT. Hal ini juga
disebutkan dalam surat Al-Ahqaf ayat 15 yang berbunyi;

‫ّٰٓت‬
‫َو َو َّص ۡي َنا اِاۡل ۡن َس اَن ِبَو اِلَد ۡي ِه ِاۡح َس اًنا‌ؕ َح َم َلـۡت ُه ُاُّم ٗه ُكۡر ًها َّو َو َضَع ۡت ُه ُكۡر ًها‌ؕ َو َح ۡم ُل ٗه َوِفٰص ُلٗه َثٰل ـُثۡو َن َش ۡه ًر ا‌ؕ َح ى ِاَذ ا‬
‫َبَلَغ َاُش َّد ٗه َو َبَلَغ َاۡر َبِع ۡي َن َس َنًة‬
ۙ ‫َقاَل َر ِّب َاۡو ِزۡع ِنۤۡى َاۡن َاۡش ُك َر ِنۡع َم َتَك اَّلِتۤۡى َاۡن َع ۡم َت َع َلَّى َو َع ٰل ى َو اِلَدَّى َو َاۡن َاۡع َم َل َص اِلًحا َتۡر ٰض ٮُه َو َاۡص ِلۡح ِلۡى ِفۡى‬
‫ُذ ِّرَّيِتۡى ۚؕ ِاِّنۡى ُتۡب ُت ِاَلۡي َك َو ِاِّنۡى ِم َن اۡل ُم ۡس ِلِم ۡي َن‬

Wa wassainal-insana biwalidaihi ihsana(n), hamalathu ummuhu kurhaw wa


wada'athu kurha(n), wa hamluhu wa fisaluhu salasuna syahra(n), hatta iza balaga
asyuddahu wa balaga arba'ina sanah(tan), qala rabbi auzi'ni an asykura ni'matakal-
lati an'amta 'alayya wa 'ala walidayya wa an a'mala salihan tardahu wa aslih li fi
zurriyyati, inni tubtu ilaika wa inni minal-muslimin

Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya
dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga
puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya
mencapai empat puluh tahun dia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar
aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan
kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau
ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak
cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk
orang muslim."

a. Penghapus dosa

Melansir buku Buah Hati oleh Abdul Qodir, salah satu keistimewaan ibu hamil
bisa menjadi penghapus dosa. Hal tersebut dinyatakan oleh Rasulullah SAW
dalam sabdanya yang berbunyi: "Wahai Fatimah, jika wanita mengandung anak
di perutnya, maka para malaikat akan memohonkan ampunan baginya. Dan Allah
SWT menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, menghapuskan seribu
kejelekannya. Ketika wanita itu merasa sakit karena melahirkan, maka Allah SWT
menetapkan baginya pahala para pejuang di jalan Allah SWT, jika ia melahirkan
bayinya maka keluarlah dosa-dosanya seperti ketika ia dilahirkan ibunya. Dan
akan keluar dari dunia dengan tidak membawa dosa apapun. Dikuburnya akan
ditempatkan di taman-taman surga.”
b. Dicintai oleh Allah

Rasulullah SAW juga menyatakan bahwa ibu hamil merupakan orang yang paling
dicintai oleh Allah. Hal ini tertuang dalam surat Lukman ayat 14 yang berbunyi;

‫َو َو َّصْيَنا ٱِإْل نَٰس َن ِبَٰو ِلَد ْيِه َح َم َلْتُه ُأُّم ۥُه َو ْهًنا َع َلٰى َو ْهٍن َوِفَٰص ُل ۥُه ِفى َعاَم ْيِن َأِن ٱْشُك ْر ِلى َو ِلَٰو ِلَد ْيَك ِإَلَّى ٱْلَم ِص يُر‬

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam 2 tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."

c. Pahalanya seperti haji dan umrah

Keistimewaan ibu hamil lainnya mendapatkan pahala berlipat ganda. Dalam


sabdanya, Rasulullah SAW mengatakan bahwa pahala ibu hamil seperti
melakukan haji dan umrah.

“Allah SWT memberinya pahala seribu ibadah haji dan umrah dan seribu
malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat."

d. Pahala mati syahid

Jika ibu hamil meninggal dunia saat sedang mengandung atau melahirkan
anaknya, dianggap mati syahid. Hal ini tertuang dalam sebuah hadist yang
menyatakan bahwa ibu hamil yang meninggal dunia karena melahirkan termasuk
mati syahid.

“Mati syahid itu ada tujuh, selain mati terbunuh dalam perang fisabilillah, yaitu:
mati karena penyakit tha’un, mati karena tenggelam, mati karena penyakit
lambung, mati karena sakit perut, mati karena terbakar, mati karena tertimpa
reruntuhan, dan wanita yang mati karena hamil atau melahirkan.” (HR. Ahmad,
Abu Dawud, Nasa'i dan Malik)
Penjelasan yang lain Saat seorang wanita meninggal dunia disaat dirinya
sedang melahirkan, maka wanita tersebut akan dianggap sebagai mati sahid.
Rasulullah SAW bersabda jika ada tujuh jenis mati syahid selain mati karena
terbunuh dalam perang fii sabilillah. Salah satu mati syahid tersebut adalah karena
wanita hamil atau melahirkan yang meninggal dunia.

“Tahukah kalian, siapa orang yang mati syahid di kalangan umatku?” beliau
menjawab, orang yang mati syahid di kalangan umatku cuma sedikit. Orang yang
mati berjihad di jalan Allah, syahid, orang yang mati karena Tha’un, syahid.
Orang yang mati tenggelam, syahid. Orang yang mati karena sakit perut, syahid.
Dan wanita yang mati karena nifas, dia akan ditarik oleh anaknya menuju surga
dengan tali pusarnya.” [HR. Ahmad : 15998].

5. Amalan-Amalan yang disunahkan selama kehamilan

1. Banyak Berdoa dan Berzikir

Amalan ibu hamil yang pertama adalah banyak berdoa dan berzikir, Saat
mengetahui kehamilan hal pertama yang biasanya dilakukan adalah bersyukur
kemudian berdoa. Setiap calon orang tua selalu mempunyai harapan besar
terhadap anak-anaknya. Dzikir yang lebih sering dilakukan dimaksudkan sebagai
salah satu bentuk syukur karena telah diberikan kepercayaan janin di dalam rahim.
Berdzikir akan menjadi amalan ibu hamil yang sangat baik dilakukan selama
kehamilan. Salah satu doa yang patut dipanjatkan adalah doa agar Si Kecil
tumbuh menjad hamba yang salih dan salihah.

QS. Ali 'Imran Ayat 35

‫ِاۡذ َقاَلِت اۡم َر َاُت ِع ۡم ٰر َن َر ِّب ِاِّنۡى َنَذۡر ُت َلـَك َم ا ِفۡى َبۡط ِنۡى ُمَح َّرًرا َفَتَقَّبۡل ِم ِّنۡى‬

Hal ini pun dijelaskan dalam Alquran: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang
saaleh dan berkhidmat karena itu terimalah (nazar) itu daripadaku,
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui dan Aku mohon perlindungan
untuknya dan keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau dari setan yang
terkutuk.” (QS. Al-Imran: 35-36)

Seringnya berdoa merupakan amalan utama yang harus dilakukan oleh ibu hamil.
Sebab, tidak ada daya upaya yang bisa dilakukan kecuali mendapatkan
pertolongan dari Allah. Sebagaimana doa yang dicontohkan dalam Alquran: “Ya
Allah berikanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang baik. Sesungguhnya
Engkau adalah pendengar permohonan (doa).” (QS. Al-Imran: 38)

2. Mengerjakan Salat Wajib dan Memperbanyak Salat Sunah

Amalan ibu hamil yang selanjutnya adalah mengerjakan salat wajib dan
memperbanyak salat sunah. Salat merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
Menjadi pribadi yang taat pastinya menjadi keinginan bagi setiap orang tua untuk
anak-anaknya. Orang tua harus menjadi teladan untuk anaknya. Tidak ada
salahnya untuk memperkenalkannya bahkan saat masih berada dalam rahim.

Hal ini seperti yang tertera pada ayat berikut ini:

QS. Ibrahim Ayat 40

‫َر ِّب اۡج َع ۡل ِنۡى ُم ِقۡي َم الَّص ٰل وِة َوِم ۡن ُذ ِّرَّيِتۡى‌‌ۖ َر َّبَنا َو َتَقَّبۡل ُدَعٓاِء‬

Rabbij 'alnii muqiimas Salaati wa min zurriyyatii Rabbanaa wa taqabbal du'aaa'

“Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap
mendirikan salat. Ya Tuhan kami perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)

Saat salat, amalan ibu hamil untuk menggenapinya adalah beristigfar.

Ibu hamil yang sedang sensitif bisa membuat Moms tidak bisa mengontrol emosi.
Istighfar akan memperbaikinya. “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-
Baqarah: 222)

3. Melaksanakan Puasa Senin dan Kamis

Amalan ibu hamil yang selanjutnya adalah melaksanakan puasa Senin dan Kamis.

Puasa Senin dan Kamis yang dilakukan secara rutin akan melatih calon anak sejak
dalam rahim untuk melaksanakan kewajiban sebagai muslim, yakni melaksanakan
puasa.

Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Berbagai amalan dihadapkan


(pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku
dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747)

Menurut National Center of Biotechnology Information (NCBI), ada sejumlah


manfaat dari puasa ketika kehamilan:

 Mengurangi peradangan dalam tubuh


 Menurunkan gula darah dan tekanan darah
 Menurunkan kadar kolesterol
 Menurunkan faktor risiko untuk hal-hal seperti diabetes, penyakit
kardiovaskular, dan beberapa kanker

National Institute of Health (NIH) turut memiliki kesimpulan bahwa puasa


Ramadan tidak memengaruhi berat lahir bayi. Selain itu, tidak ada hubungan
dengan puasa dan kelahiran prematur. Sama seperti pada penelitian sebelumnya,
para peneliti menyimpulkan bahwa diperlukan lebih banyak studi tentang puasa
dan dampak buruknya terhadap kesehatan. Meski begitu, jika Moms rutin
berpuasa sebelum hamil dan ingin mencoba berpuasa saat hamil, konsultasikan
hal tersebut kepada dokter.
4. Perbanyak Membaca Alquran

Amalan ibu hamil yang selanjutnya adalah perbanyak membaca Alquran. Saat
membaca Alquran, selain membuat hati tenang, saat melakukannya juga
dimaksudkan untuk membiasakan anak dengan lantunan ayat suci.

Tertuang pada firman Allah SWT seperti di bawah ini:

QS. Fatir Ayat 29

‫ِاَّن اَّلِذ ۡي َن َيۡت ُلۡو َن ِكٰت َب ِهّٰللا َو َاَقاُم وا الَّص ٰل وَة َو َاۡن َفُقۡو ا ِمَّم ا َر َز ۡق ٰن ُهۡم ِس ًّر ا َّوَع اَل ِنَيًة َّيۡر ُج ۡو َن ِتَج اَر ًة َّلۡن َتُبۡو َۙر‬

Innal laziina yatluuna Kitabbal laahi wa aqoomus Salaata wa anfaquu mimmaa


razaqnaahum sirranw wa 'alaa niyatany yarjuuna tijaaratal lan tabuur

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan


salat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada
mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, Mereka itu mengharapkan
perniagaan yang tidak akan merugi agar Allah menyempurnakan kepada mereka
pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir : 29-30).

6. Hak istri dan kewajiban suami kepada istri saat hamil


a. Suami Memberikan Perhatian sepenuhnya saat istri hamil
Seorang suami wajib memberikan perhatian yang lebih terhadap istrinya yang
mulai menunjukkan kehamilannya.
QS. Al-A’raf Ayat 189

ۚ‌‫ُهَو اَّلِذ ۡى َخ َلَقُك ۡم ِّم ۡن َّنـۡف ٍس َّواِحَدٍة َّوَجَعَل ِم ۡن َها َز ۡو َجَها ِلَيۡس ُك َن ِاَلۡي َه ا‌ۚ َفَلَّم ا َتَغ ّٰش ٮَها َح َم َلۡت َح ۡم اًل َخ ِفۡي ًف ا َفَم َّر ۡت ِبٖه‬
‫َفَلَّم ۤا َاۡث َقَلۡت َّد َع َو ا َهّٰللا َر َّبُهَم ا َلِٕٮۡن ٰا َتۡي َتـَنا َص اِلًحا َّلـَنُك ۡو َنَّن ِم َن الّٰش ِك ِرۡي َن‬
Huwal-lazi khalaqakum min nafsiw wahidatiw waja'ala minha zaujaha liyaskuna
ilaiha, falamma tagasysyaha hamalat hamlan khafifan fa marrat bih(i), falamma
asqalad da'awallaha rabbahuma la'in ataitana salihan lanakunanna minasy-syakirin

Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia
menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah
dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia
merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya
(suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhan Mereka (seraya berkata), "Jika
Engkau memberi kami anak yang shalih, tentulah kami akan selalu bersyukur."

Dalam surat ini menjelskan Bila kedua suami-isteri itu berkumpul,


mulailah isterinya mengandung benih. Saat permulaan dari pertumbuhan benih itu
terasa ringan. Pertama-tama terhentinya haid dan selanjutnya benih itu terus
berproses, perlahan-lahan. Maka ketika kandungannya mulai berat, ibu-bapak
memanjatkan doa kepada Allah agar keduanya dianugerahi anak yang saleh,
sempurna jasmani, berbudi luhur, cakap melaksanakan tugas kewajiban sebagai
manusia. Kedua, isteri itu berjanji akan mewajibkan atas dirinya sendiri untuk
bersyukur kepada Allah karena menerima nikmat itu dengan perkataan, perbuatan
dan keyakinan.

a. Wanita Hamil Berhak Mendapat Perlindungan dari Suami


Wanita berhak mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan yang berkaitan
dengan fungsi reproduksinya. Hak ini mutlak mengingat resiko yang sangat
besar bagi kaum ibu dalam menjalankan fungsi reproduksinya. Mulai dari
menstruasi, berhubungan seks, mengandung, melahirkan maupun menyusui.

Seorang wanita ketika sedang mengandung atau hamil, berhak mendapatkan


berbagai perlindungan dari suaminya. Islam telah menempatkan laki-laki (suami)
sebagai pemimpin dan pelindng dalam rumah tangga:
Ayat Allah SWT:
QS. An-Nisa Ayat 34

‫َالِّر َج اُل َقَّواُم ۡو َن َع َلى الِّنَس ٓاِء ِبَم ا َفَّض َل ُهّٰللا َبۡع َض ُهۡم َع ٰل ى َبۡع ٍض َّو ِبَم ۤا َاۡن َفُق ۡو ا ِم ۡن َاۡم َو اِلِهۡم‌ؕ َفالّٰص ِلٰح ُت ٰق ِنٰت ٌت‬
‫ٰح ِفٰظ ٌت ِّلۡل َغ ۡي ِب ِبَم ا َح ِفَظ ُهّٰللا‌ؕ َو اّٰل ِتۡى َتَخ اُفۡو َن ُنُش ۡو َزُهَّن َفِع ُظ ۡو ُهَّن َو اۡه ُج ُر ۡو ُهَّن ِفى اۡل َم َض اِج ِع َو اۡض ِرُبۡو ُهَّن‌ۚ َف ِاۡن‬
‫َاَطۡع َنُك ۡم َفاَل َتۡب ُغ ۡو ا َع َلۡي ِهَّن َس ِبۡي اًل ‌ؕ ِاَّن َهّٰللا َك اَن َع ِلًّيا َك ِبۡي ًرا‬

Ar-rijalu qawwamuna alan-nisa'i bima faddalallahu badahum ala badiw wa bima


anfaqu min amwalihim, fas-salihatu qanitatun hafizatul lil-gaibi bima
hafizallah(u), wal-lati takhafuna nusyuzahunna fa izuhunna wahjuruhunna fil-
madajii wadribuhunn(a), fa in atanakum fala tabgu alaihinna sabila(n), innallaha
kana aliyyan kabira

Artinya: “Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah
telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain
(perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dan
hartanya. Maka perempuan yang shaleh adalah mereka yang taat (kepada Allah
SWt) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena allah telah menjaga
(mereka) (QS:An-Nisa : 34)

Sebagai pemimpin tentu saja seorang suami harus bertanggung jawab


atas keselamatan istrinya. Terutama ketika wanita dalam masa kehamilan yang
menyebabkan dirinya lemah dan semakin lemah secara fisik.

Ayat Allah SWT:


QS. Luqman Ayat 14

‫َو َو َّص ۡي َنا اِاۡل ۡن ٰس َن ِبَو اِلَد ۡي ۚ‌ِه َح َم َلۡت ُه ُاُّم ٗه َو ۡه ًنا َع ٰل ى َو ۡه ٍن َّو ِفٰص ُلٗه ِفۡى َعاَم ۡي ِن َاِن اۡش ُكۡر ِلۡى َو ِلـَو اِلَد ۡي َؕك ِاَلَّى اۡل َم ِص ۡي ُر‬

Wa wassainal bi waalidaihi hamalat hu ummuhuu wahnan 'alaa wahninw wa


fisaaluhuu fii 'aamaini anishkur lii wa liwaalidaika ilaiyal masiir

Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.

Perlindungan yang diberikan suami kepada istrinya meliputi berbagai aspek.


Perlindungan dari kekerasan dalam rumah tangga dengan tidak memperlakukan
istri dengan cara kasar. Perlindungan dari kelaparan, perlindungan dari penyakit
dan lain-lain.

b. Wanita Hamil Berhak Atas Nafkah yang Memadai


(Memenuhi Syarat Kesehatan dan Gizi).
Masa kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membutuhkan makanan
dengan gizi yang cukup.Bahkan dianjurkan seorang ibu hamil untuk makan dua
kali lebih banyak dari biasanya. Dalam hal ini Islam telah mewajibkan sang
suami untuk memberikan nafkah yang layak dan memnuhi standar gizi sesuai
dengan kemampuan suami itu sendiri.

Ayat Allah SWT:


QS. At-Talaq Ayat 7

‫ِلُيۡن ِفۡق ُذ ۡو َسَعٍة ِّم ۡن َسَعِتٖهؕ‌ َو َم ۡن ُقِدَر َع َلۡي ِه ِر ۡز ُقٗه َفۡل ُيۡن ِفۡق ِمَّم ۤا ٰا ٰت ٮُه ُهّٰللاؕ‌ اَل ُيَك ِّلُف ُهّٰللا َنۡف ًس ا ِااَّل َم ۤا ٰا ٰت ٮَه اؕ‌ َس َيۡج َع ُل ُهّٰللا‬
‫َبۡع َد ُع ۡس ٍر ُّيۡس ًرا‬

Liyuntiq zuu sa'atim min sa'atihii wa man qudira 'alaihi riquhuu falyunfiq
mimmaaa aataahul laah; laa yukalliful laahu nafsan illaa maaa aataahaa; sa
yaj'alul laahu ba'da'usriny yusraa

Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut


kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah
dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada
seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah
kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan
Surat di atas menjelaskan Bagi suami yang memiliki kemampuan secara
ekonomi tidak boleh berlaku pelit atas istrinya. Allah swt telah menegaskan
supaya mereka memberikan nafkah sesuai dengan kemampuannya.

7. Do’a Ketika hamil

Doa untuk ibu hamil (dibaca oleh ibu hamil)

QS. Ali 'Imran Ayat 35


- ‫ِاۡذ َقاَلِت اۡم َر َاُت ِع ۡم ٰر َن َر ِّب ِاِّنۡى َنَذۡر ُت َلـَك َم ا ِفۡى َبۡط ِنۡى ُمَح َّرًرا َفَتَقَّبۡل ِم ِّنۡى‬
”Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku bernadzar kepada Engkau anak yang ada
dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (kepada Mu).
karena itu terimalah (doaku) ini . Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Pada akhir ayat 34 telah dijelaskan bahwa Allah mendengar apa yang
diucapkan oleh istri Imran, mengetahui niat yang suci, dan mendengar
pujiannya kepada Allah ketika ia bermunajat. Hal-hal inilah yang
menyebabkan doanya terkabul, dan harapannya terpenuhi sebagai karunia dan
kebaikan dari Allah. Di dalam beberapa ayat ini dua kali disebut nama Imran.
Yang pertama dalam ayat 33, yaitu Imran ayah Nabi Musa a.s.; sedang yang
kedua adalah pada ayat 35, yaitu Imran ayah Maryam. Rentang waktu antara
kedua orang itu sangat panjang. Ayat ini menunjukkan bahwa ibu boleh
menazarkan anaknya, dan boleh mengambil manfaat dengan anaknya itu untuk
dirinya sendiri. Pada ayat ini terdapat pula pelajaran, yaitu hendaknya kita
berdoa kepada Allah agar anak kita menjadi orang yang rajin beribadah dan
berguna bagi agamanya, seperti doa Nabi Zakaria yang dikisahkan dalam Al-
Qur'an.
- QS. An-Nahl Ayat 78

- ‫َو ُهّٰللا َاۡخ َر َج ُك ۡم ِّم ۢۡن ُبُط ۡو ِن ُاَّم ٰه ِتُك ۡم اَل َتۡع َلُم ۡو َن َش ۡي ــًٔـ اۙ َّو َجَع َل َلـُك ُم الَّس ۡم َع َو اَاۡلۡب ٰص َر َو اَاۡلۡف ِٕـ َد َة‌ۙ َلَع َّلُك ۡم‬
‫َتۡش ُك ُر ۡو َن‬
- Wallaahu akhrajakum mim butuuni ummahaatikum laa ta'lamuuna
shai'anw wa ja'ala lakumus sam'a wal absaara wal af'idata la'allakum tashkuruun
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani, agar kamu bersyukur.

Dalam ayat ini, Allah swt menjelaskan kegaiban dan keajaiban yang sangat dekat
dengan manusia. Mereka mengetahui fase-fase pertumbuhan janin, tetapi tidak
mengetahui bagaimana proses perkembangan janin yang terjadi dalam rahim
sehingga mencapai kesempurnaan. Sejak bertemunya sel sperma dan sel telur
sampai menjadi manusia baru yang membawa sifat-sifat kedua orang tua dan
leluhurnya. Dalam proses kejadian ini, terdapat rahasia hidup yang tersembunyi.
Hadis Nabi saw.
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, "Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah
swt berfirman, "Siapa yang memusuhi kekasih-Ku, maka Aku menyatakan perang
kepadanya. Dan tiada mendekat kepada-Ku seorang hamba-Ku dengan sesuatu
yang lebih Aku sukai daripada menjalankan pekerjaan yang Aku wajibkan
kepadanya. Hamba-Ku selalu mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan
menjalankan ibadah-ibadah sunah sehingga Aku menyukainya. Apabila Aku telah
menyukainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang ia pakai mendengar,
penglihatannya yang ia pakai melihat, tangannya yang ia pakai memukul, dan
kakinya yang ia pakai berjalan. Apabila ia memohon kepada-Ku, pasti akan
Kukabulkan permohonannya, dan apabila ia minta perlindungan kepada-Ku, pasti
Aku lindungi dia. (Riwayat al-Bukhari)

Do’a untuk ibu hamil dibaca oleh suami-istri.


- Q.S.2 (Al Baqarah) ayat 286 :

?‫اَل ُيَك ِّلُف ُهّٰللا َنۡف ًسا ِااَّل ُو ۡس َعَها‌? َلَها َم ا َك َسَبت? َو َع َلي?َها َم ا اك?َتَسَبت?‌? َر َّبَنا اَل ُتَؤ اِخ ذ?َنا? ِان? َّنِس ي?َن ا? َاو‬
‫َاخ?َطا?َنا‌? َر َّبَنا َو اَل َتح?ِم ل? َع َلي?َنا? ِاص?ًرا َك َم ا َح َم ل?َته? َع َلى اَّلِذ ي?َن ِم ن? َقب?ِلَنا‬

La yukallifullahu nafsan illa wusaha, laha ma kasabat wa alaiha maktasabat,


rabbana la tu'akhizna in nasina au akhta'na, rabbana wa la tahmil alaina isran
kama hamaltahu alal-lazina min qablina, rabbana wa la tuhammilna ma la taqata
lana bih(i), wafu anna, wagfir lana, warhamna, anta maulana fansurna alal qaumil-
kafirin

”Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau
salah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang
berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang kami tidak
sanggup untuk memikulnya. Berilah kami maaf, ampunilah kami dan
rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka berilah kami pertolongan
(untuk menang didalam menghadapi) orang-orang kafir.”

Doa yang diajarkan kepada kita bukanlah sekadar untuk dibaca dan diulang-
ulang lafaznya saja, melainkan maksudnya ialah agar doa itu dibaca dengan
tulus ikhlas dengan sepenuh hati dan jiwa, di samping melakukan segala
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, sesuai dengan kesanggupan hamba
itu sendiri.

QS. Al-Furqan Ayat 74


- ‫َو اَّلِذ ۡي َن َيُقۡو ُلۡو َن َر َّبَنا َهۡب َلـَنا ِم ۡن َاۡز َو اِج َنا َو ُذ ِّر ّٰي ِتَنا ُقَّرَة َاۡع ُيٍن َّواۡج َع ۡل َنا ِلۡل ُم َّتِقۡي َن ِاَم اًم ا‬
Wallaziina yaquuluuna Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa zurriyaatinaa
qurrata a'yuninw waj 'alnaa lilmuttaqiina Imaamaa

”Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan anak
keturunan kami penyenang hati (keturunan yang baik), dan Jadikanlah kami
pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa”.

Di antara sifat-sifat hamba Allah ialah mereka selalu bermunajat dan


memohon kepada-Nya agar dianugerahi keturunan yang saleh dan baik. Istri
dan anak-anaknya benar-benar menyenangkan hati dan menyejukkan perasaan
karena keluarga mereka terdiri dari orang-orang yang saleh dan bertakwa
kepada Tuhan. Dengan demikian, akan bertambah banyaklah di muka bumi ini
hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
QS. Ali 'Imran Ayat 173
- ‫َاَّلِذ ۡي َن َقاَل َلُهُم الَّناُس ِاَّن الَّناَس َقۡد َج َم ُع ۡو ا َلـُك ۡم َفاۡخ َشۡو ُهۡم َفَز اَد ُهۡم ِاۡي َم اًنا‬
Allaziina qoola lahumun naasu innan naasa qad jama'uu lakum fakhshawhuin
fazaadahum iimaannanwa wa qooluu hasbunal laahu wa ni'malwakiil
- (Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada
orang-orang mengatakan kepadanya, "Orang-orang (Quraisy) telah
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada
mereka," ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka
menjawab, "Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik
pelindung."

QS. Al-Anfal Ayat 40

‫َو ِاۡن َتَو َّلۡو ا َفاۡع َلُم ۤۡو ا َاَّن َهّٰللا َم ۡو ٰل ٮُك ۡمؕ‌ ِنۡع َم اۡل َم ۡو ٰل ى َو ِنۡع َم الَّنِص ۡي ُر‬

Wa in tawallaw fa'lamuuu annal laaha mawlaakum; ni'mal mawlaa wa ni'man


nasiir

“Dia adalah Sebaik-baik pelindung dan Sebaik-baik penolong, tidak


ada daya upaya dan kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah Yang
Maha Tinggi dan Maha Mulia”

Ayat diatas menjelaskan Dan jika mereka berpaling dari ajakanmu untuk
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan tidak menghentikan penganiayaan,
maka ketahuilah dengan penuh keyakinan bahwa sesungguhnya Allah
pelindungmu, karena itu jangan khawatirkan ancaman mereka, serahkan
sepenuhnya kepada Allah setelah kamu berusaha sesuai kemampuan kamu. Dia
adalah sebaik-baik pelindung, karena tidak ada yang dapat membatalkan
perlindungan-Nya, dan tidak ada selain-Nya yang dapat memberi perlindungan,
dan Dia juga adalah sebaik-baik penolong, karena selain Allah boleh jadi suatu
ketika melemah dan tidak mampu menolong.

Anda mungkin juga menyukai