Anda di halaman 1dari 7

Hesti Damayanti

1. Irk persalinan

Kemudian Nabi melanjutkan dengan membaca ayat,

ِ ‫ال َربُّ ُك ُم ا ْدعُونِى َأ ْست َِجبْ لَ ُك ْم أن الَّ ِذينَ يَ ْستَ ْكبِرُونَ ع َْن ِعبَا َدتِى َسيَ ْد ُخلُونَ َجهَنَّ َم د‬
َ‫َاخ ِرين‬ َ َ‫َوق‬

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam
keadaan yang hina." (QS. Al-Mu`min [40]: 60)

Seyogyanya bagi perempuan hamil ketika merasa kesulitan dalam persalinan tepatnya saat merasakan
kontraksi, maka segeralah dia meminta perlindungan kepada Allah dengan berdoa meminta kemudahan
selama persalinan.

Begitu pula, bagi keluarga atau tetangga sekitar seyogianya pula turut mendoakan perempuan yang
akan melahirkan, baik dengan doa-doa atau dzikir yang mengandung permohonan kemudahan dan doa
menghilangkan bahaya.

Diriwayatkan bahwa Rasullah SAW memerintahkan Ummu Salamah dan Zaenab binti Jahasy untuk
menengok Fathimah menjelang persalinannya, kemudian membacakan kepadanya ayat Kursi dan surat
Al-A’raf ayat 54 berikut:

‫س َو ْالقَ َم َر َوالنُّجُو َم‬َ ‫طلُبُهُ َحثِيثًا َوال َّش ْم‬ ْ َ‫ش يُ ْغ ِشى اللَّي َْل النَّهَا َر ي‬ ِ ْ‫ض فِى ِستَّ ِة َأي ٍَّام ثُ َّم ا ْست ََوى َعلَى ْال َعر‬
َ ْ‫ت َواَأْلر‬ َ َ‫ِإ َّن َربَّ ُك ُم هللاُ الَّ ِذى خَ ل‬
َ ‫ق ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬
َ‫ك هللاُ َربُّ ْال َعالَ ِمين‬ َ ‫ق َواَأْل ْم ُر تَبَا َر‬
ُ ‫ت بَِأ ْم ِر ِه َأاَل لَهُ ْال َخ ْل‬
ٍ ‫ُم َس َّخ َرا‬

Kemudian dilanjut dengan membacakan kepadanya mu’awwidzatain (surat Al-Falaq dan An-Nas). Kisah
ini disebutkan oleh Ibnu As-Sunni dalam kitab ‘Amal Al-Youm wa Al-Lailah.

2. Definisi persalinan

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan

Persalinan normal menurut WHO (World Health Organization) adalah persalinan yang dimulai secara
spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama proses persalinan, bayi lahir
secara spontan dalam presentasi belakang kepala pada usia kehamilan 37-42 minggu lengkap dan
setelah persalinan ibu

Persalinan adalah serangkaian kejadian pada ibu hamil selama proses pengeluaran hasil konsepsi
melalui jalan lahir yang telah cukup bulan atau hampir cukup bulan yang diikuti dengan keluarnya
plasenta dan selaput ketuban dari uterus ibu (Depkes, 2008).

3. Tanda-tanda persalinan
Tanda – Tanda Persalinan

Agar dapat mendiagnose persalinan, bidan harus memastikan perubahan serviks dan kontraksi yang
cukup.

a. Perubahan serviks, kepastian persalinan dapat ditentukan hanya jika serviks secara progresif menipis
dan membuka

b. Kontraksi yang cukup/adekuat, kontraksi yang dianggap adekuat jika:

1) Kontraksi terjadi teratur, minimal 3 kali dalam 10 menit, setiap kontraksi berlangsung sedikitnya 40
detik.

2) Uterus mengeras selama kotraksi, sehingga tidak bisa menekan uterus dengan menggunakan jari
tangan. Indikator persalinan sesungguhnya ditandai dengan kemajuan penipisan dan pembukaan
serviks.

Tanda-tanda persalinan sudah dekat:

a. Menjelang minggu ke-36, pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala janin sudah
masuk pintu atas panggul yang disebabkan oleh kontraksi Braxton Hicks. Sedangkan pada multigravida
kepala janin baru masuk pintu atas panggul saat menjelang persalinan.

b. Terjadinya his permulaan. Kontraksi ini terjadi karena perubahan keseimbangan estrogen dan
progesteron dan memberikan rangsangan oksitosin. Semakin tua kehamilan, maka pengeluaran
estrogen dan progesteron makin berkurang, sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih
sering sebagai his palsu.
4. Tahapan dalam persalinan

BUKU AJAR ASUHAN PERSALINAN & MANAGEMEN NYERI PERSALINAN

Disusun Oleh :

Istri Utami, S.ST., M.Keb

Enny Fitriahadi, S.Si.T., M.Kes

Tahapan Persalinan

Persalinan dibagi menjadi 4 tahap. Pada kala I serviks membuka dari 0 sampai 10 sm. Kala I dinamakan
juga kala pembukaan. Kala II disebut juga kala pengeluaran, oleh karena kekuatan his dan kekuatan
mengedan, janin didorong keluar sampai lahir. Dalam kala III atau disebut juga kala urie, plasenta
terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV mulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam kemudian.
Dalam kala tersebut diobservasi apakah terjadi perdarahan post partum.

a. Kala I

Persalinan Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan
lengkap. Pada permulaan his kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga ibu masih dapat
berjalan-jalan. Klinis dinyatakan mulai terjadi partus jika timbul his dan ibu mengeluarkan lendir yang
bersemu darah (bloody show). Proses ini berlangsung kurang lebih 18-24 jam, yang terbagi menjadi 2
fase, yaitu fase laten (8 jam) dari pembukaan 0 cm sampai pembukaan 3 cm, dan fase aktif (7 jam) dari
pembukaan serviks 3 cm sampai pembukaan 10 cm. Dalam fase aktif masih dibagi menjadi 3 fase lagi,
yaitu: fase akselerasi, dimana dalam waktu 2 jam pembukaan 3 menjadi 4 cm; fase dilatasi maksimal,
yakni dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari pembukaan 4 cm menjadi 9 cm;
dan fase deselerasi, dimana pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm
menjadi 10 cm.

b. Kala II (Pengeluaran)

Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung jam pada
primigravida dan 1 jam pada multigravida. Pada kala ini his menjadi lebih kuat dan cepat kurang lebih 2-
3 menit sekali.

c. Kala III (Pelepasan Uri)

Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak diatas pusat. Beberapa menit kemudian
uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya.

d. Kala IV (Observasi)

Dimulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum. Observasi yang harus dilakukan pada
Kala IV adalah:

1) Tingkat kesadaran ibu

2) Pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, dan pernapasan

3) Kontraksi uterus

4) Terjadinya perdarahan

Perdarahan dianggap masih normal jika jumlahnya tidak melebihi 500 cc

https://eprints.triatmamulya.ac.id/1502/1/Buku%20ajar%20Asuhan%20Persalinan%20Managemen
%20Nyeri%20Persalinan.pdf

5. Faktor penting dalam persalinan

Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan antara lain:

Passage: jalan lahir.

Passanger: hasil konsepsi (janin dan plasenta)

Power: kekuatan ibu (his dan tenaga mengejan)


Psyche: psikologis ibu (kecemasan dan kesiapan menghadapi persalinan)

Position: posisi ibu saat bersalin.

Penolong.

https://elearning.stikesadvaita.ac.id/course/info.php?id=36

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN PADA WILAYAH


KERJA PUSKESMAS BENTENG

Magdalena Paunno

MOLUCCAS HEALTH JOURNAL 2 (1), 2020

Kualitas sarana pelayanan kesehatan sangat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Fasilitas
kesehatan merupakan fasilitas yang memberikan pelayanan kesehatan berupa upaya kesehatan
perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM), berupa pelayanan rawat jalan maupun
rawat inap. Persalinan pada fasilitas kesehatan merupakan salah satu indikator kinerja dalam rencana
strategi bidang kesehatan. Faktor yang dapat mempengaruhi persalinan di fasilitas kesehatan antara
lain: kunjungan antenatal care K4, akses biaya dan konseling stiker P4K.

digilib.unisayogya.ac.id

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan persalinan di Puskesmas Jetis I Bantul Yogyakarta

Yanuarita Gitanurani, Fitria Siswi Utami

Universitas' Aisyiyah Yogyakarta, 2017

Kehamilan dan persalinan merupakan kejadian normal dalam kehidupan wanita, walaupun hal tersebut
adalah suatu hal yang normal, tetapi potensi terjadinya patologi pada wanita dan bayi tetap ada.
Kesiapan persalinan adalah proses perencanaan untuk persalinan normal dan antisipasi tindakan yang
diperlukan dalam keadaan darurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan kesiapan persalinan. Rancangan penelitian ini adalah survey analitik dengan
pendekatan waktu cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kelas ibu hamil
(p<0,05), perencanaan kehamilan (p<0,05), dukungan sosial (p<0,05) dengan kesiapan persalinan. Faktor
yang paling berpengaruh pada kesiapan persalinan adalah dukungan sosial. Ibu hamil dengan dukungan
sosial 3,998 kali lebih siap dalam menghadapi persalinan (CI 95%, 0,254 – 0,770). Melibatkan suami
dimulai saat merencanakan kehamilan, persiapan persalinan, ikut serta dalam kelas hamil dan
memberikan dukungan sosial pada ibu. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) pemeriksaan
psikolog minimal 1 kali, untuk menggali informasi yang dibutuhkan dalam mencari solusi permasalahan
psikis yang dialami pada saat kehamilan, menjelang persalinan, dan nifas.
6. Komplikasi dan penanganan

Jenis- jenis Komplikasi Kehamilan

Terkait Komplikasi kehamilan yang paling umum terjadi, dr. Adit sebutkan 1 dari 10 kehamilan berakhir
dengan prematuritas atau bayi kurang bulan dimana bayi lahir pada usia kehamilan 7 atau 8 bulan, atau
bahkan kurang. Hal tersebut memiliki konseksuesi janga pendek, seperti perawatan kesehatannya
hingga konsekuensi janga panjang seperti prestasi ketika di sekolah dan di tempat kerja.

Selain itu wanita hamil kalanya menjadi tekanan darah tinggi karena kehamilan (pre eklampsia) dan
sekarang yang orang – orang sudah mulai paham yaitu down syndrome pada bayi. “Pendarahan selama
kehamilan dan pasca persalinan bahkan infeksi juga masih menjadi pekerjaan rumah bagi Negara kita”
tuturnya.

Pendarahan seperti placenta previa sulit di hindari tetapi yang paling penting ialah rutin melakukan USG
untuk melihat posisi ari – ari dalam kandungan. Sementara untuk pre eklampsia dapat di prediksi dan di
hindari. Pre-eklampsia dapat di cegah bila diketahui sebelum 16 minggu dan diberikan obat yang relatif
murah dan mudah. Lalu diberikan obat relative murah dan mudah.

Dokter kandungan dan bidan dapat mengawasi kondisi ibu dan bayi secara berkala untuk memastikan
kehamilan berjalan dengan baik. Namun wanita hamil perlu segera mencari bantuan medis apabila
mendapatkan kehamilan yang beresiko

https://mediakom.kemkes.go.id/2019/07/mengenal-komplikasi-kehamilan/

7. Peran perawat

Peran perawat pada masa sebelum dan selama kehamilan, persalinan dan sesudah persalinan adalah
sebagai berikut:

a. Pelaksana

Membantu, mengarahkan, dan meningkatkan kesehatan keluarga yang baru yang merencanakan
kehamilan, persalinan dan Postpartum dapat dicapai dengan:

Pengkajian fisik

Nutrisi yang adekuat

Psikososial ibu dan keluarga

Mengenal dan menetapkan masalah sedini mungkin

Merencanakan dan melakukan tindakan Keperawatan

Evaluasi

b. Pendidik
Memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan perencanaan kehamilan, kehamilan saat
ini, persalinan yang akan di hadapi dan Postpartum. Pendidikan dan penyuluhan paling penting
dilakukan oleh perawat untuk meningkatkan kemampuan melaksanakan perawatan mandiri dengan
memberikan informasi disesuaikan dengan tingkat pemahaman ibu dan keluarganya.

c. Advokat

Mendukung hak klien dan membantu dalam membuat keputusan dengan memberikan informasi
dampak dari keputusan yang akan diambil tersebut.

d. Provider

Sebagai penyedia pelayanan kesehatan, peran perawat pada masa persalinan:

Melakukan pengkajian dengan cermat : nyeri, nutrisi, cairan dan kecemasan

Mengingatkan ibu bagaimana berprilaku saat persalinan

Memfasilitasi keterikatan ibu dengan bayinya, misalnya : kebutuhan spiritual

https://mediaperawat.id/peran-dan-fungsi-perawat-maternitas/#:~:text=Sebagai%20penyedia
%20pelayanan%20kesehatan%2C%20peran,dengan%20bayinya%2C%20misalnya%20%3A
%20kebutuhan%20spiritual

21 Januari 2022

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH KESELAMATAN PASIEN MATERNITAS (IBU HAMIL)

Angel Ester Simanjuntak

INA-Rxiv, 2019

Menurut jurnal PENERAPAN MODEL KEPERAWATAN NEED FOR HELP WIEDENBACH DAN SELF CARE
OREM PADA ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN KONTRAKSI DINI menyatakan bahwa Asuhan
keperawatan yang dilakukan pada ibu hamil dengan kontraksi dini tidak hanya merupakan aplikasi peran
sebagai pemberi pelayanan keperawatan, namun juga sebagai kolaborator, komunikator dan
koordinator pada saat bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya. Pembahasan: Keperawatan
maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan yang ditujukan kepada
wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan sistem reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas,
antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada
pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai
kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Penutup: penerapan
langkah-langkah keselamatan pasien maternitas (ibu hamil) sangat penting. Ibu hamil dapat mengalami
resiko jika tidak dilakukan penerapan patient safety dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai