Anda di halaman 1dari 12

1.

Irk persalinan
Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke
tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada
pangkal pohon kurma, Dia berkata: "Aduhai, Alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan
aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan. Maka Jibril menyerunya dari
tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, Sesungguhnya Tuhanmu telah
menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke
arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.
Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia,
Maka Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha
pemurah, Maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini.”
(Q.S. Maryam[19]:22-26)

Bila dipahami isi ayat ini mengandung makna yang sangat dalam terhadap kebutuhan-
kebutuhan menjelang persalinan yang disampaikan kepada perempuan. Hal yang paling
utama dalam ayat ini adalah bagaimana perempuan mengelola dirinya mengatasi
perubahan apapun yang terjadi pada fisiknya. Persalinan yang aman tidak tergantung pada
kecanggihan teknologi.4Sebagai agama yang universal, Islam sangat mendukung persalinan
normal. Karena persalinan normal menawarkan kebaikan-kebaikan terbaik pada saat hamil
hingga persalinan bahkan setelah nifas, baik pada dirinya bayi yang dilahirkannya maupun
keluarga serta orang-orang disekitarnya. Banyaknya pengalaman perempuan yang
merasakan

2. Pengertian
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
uterus melalui vagina ke dunia luar.Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya
serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan
ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan
dengan persentasi belakang kepala berlangsung dalam 18-24 jam tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin (Wiknjosastro, 2008).

Rani Darma Sakti Tanjung, Nani Jahriani . jurnal kesehatan dan kebidanan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN NORMAL DI
KLINIK HARAPAN BUNDA KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA TAHUN
2021
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan di Klinik
Harapan Bunda Kabupaten Padang Lawas Utara yaitu Power (tenaga/kekuatan) (p= 0,000 <
0,05), passenger (janin dan plasenta) (p= 0,000 < 0,05), passage (jalan lahir) (p= 0,000 <
0,05), Psikologi ibu (p= 0,000 < 0,05), penolong (Psycian) (p= 0,000 < 0,05).

3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan


a. Faktor power
Power adalah kekuatan yang mendorong janin lahir keluar. Kekuatan yang mendorong janin
keluar dalam persalinan ialah : his, kontraksi otot- otot perut, kontraksi diafragma, dan aksi
dari ligament, dengan kerjasama yang baik dan sempurna.2 tenaga mengejan
1) His (kontraksi uterus)
His adalah kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna
dengan sifat- sifat : kontraksi simetris, fundus dominan, kemudian diikuti relaksasi.
b. Passage (jalan lahir)
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar panggul, vagina dan
introitus (lubang luar vagina). Meskipun jaringan lunak, khususnya lapisan-lapisan otot dasar
panggul menunjang keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam proses
persalinan. Janin harus berhasil menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relatif kaku.
Oleh karena itu ukuran dan . Passenger (janin dan plasenta)Passanger atau janin bergerak
sepanjang jalan lahir yang merupakan akibat interaksi beberapa faktor yakni ukuran kepala
janin, presentasi, letak, sikap dan posisi janin. Karena plasenta juga melewati jalan lahir,
maka dianggap juga sebagai bagian dari passanger yang menyertai jalan janin, namun
plasenta jarang menghambat proses persalinan pada kehamilan normal. Presentasi adalah
bagian janin yang pertama kali memasuki pintu atas panggul dan melalui jalan lahir
persalinan. Tiga presentase janin yaitu kepala (96%), bokong (3%), bahu (1%). Sedangkan
letak janin ada dua macam yaitu letak memanjang dan letak melintang. Letak memanjang
dapat berupa presentase kepala tauapun bokong. Presentase ini tergantung pada struktur
janin yang pertama memasuki panggul ibu.
d. Psikis
Keadaan psikologi ibu mempengaruhi proses persalinan, ibu bersalin yang didampingi suami
dan orang-orang yang dicintainya cenderung mengalami proses persalinan yang lebih lancar
dibandingkan dengan ibu bersalin yang tanpa didampingi suami atau orang-orang yang
dicintainya. Ini menunjukan bahwa dukungan mental berdampak positif bagi keadaan psikis
ibu, yang berpengaruh pada kelancaran proses persalinan (Asrinah 2010).
e. Penolong
Perubahan psikologis ibu bersalin wajar terjadi pada setiap orang, namun ibu memerlukan
bimbingan dari keluarga dan penolong persalinan agar dapat menerima keadaan yang
terjadi selama persalinan sehingga dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada
dirinya. Perubahan psikologis selama persalinan sehingga dapat beradaptasi terhadap
perubahan yang terjadi pada dirinya. Perubahan psikologis selama persalinan perlu
diketahui oleh penolong persalinan dalam melaksanakan tuganya sebagai pendamping atau
penolong persalinan. Tidah hanya itu, penolong yang sudah mendapat kepercayaan dari ibu
yang akan bersalin harus menunjukan keahlianya maupun ketrampilannya, sehingga disini
ibu yang akan bersalin merasa nyaman dan tenang dalam menghadapi proses persalinannya
(Sumarah , 2008).

 faktor-faktor lain terjadinya komplikasi kehamilan yaitu faktor kekurangan


gizi dan anemia, paritas tinggi, usia melahirkan terlalu muda, dan usia
lanjut pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2008).

4. jenis jenis persalinan


1. Persalinan Pervaginam
Persalinan pervaginam disebut juga persalinan spontan. Persalinan spontan adalah proses
pengeluaran janin secara spontan melalui pervaginam dengan presentasi belakang kepala
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin. Persalinan normal dimulai daengan kala satu
persalinan yang didefinisikan sebagai
2. Persalinan Bedah Sesar
Persalinan bedah sesar termasuk dalam persalinan buatan. Persalinan bedah sesar dikenal
dengan istilah sectio sesarea(SC) yaitu pengeluaran janin melalui insisi yang dibuat pada
dinding abdomen dan uterus. Tindakan ini dipertimbangkan sebagai pembedahan abdomen
mayor (Reeder, 2012)
5. tanda tanda persalinan
Tanda-tanda Persalinan Yang merupakan tanda pasti dari persalinan adalah (Kurniarum,
2016):
a. Timbulnya kontraksi uterus
Biasa juga disebut dengan his persalinan yaitu his pembukaan yang mempunyai sifat sebagai
berikut:
1) Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian depan
2) Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan
3) Sifatnya teratur, inerval makin lama makin pendek dan kekuatannya makin besar
4) Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau pembukaan cervix.
5) Makin beraktifitas ibu akan menambah kekuatan kontraksi. Kontraksi uterus yang
mengakibatkan perubahan pada servix (frekuensi minimal 2 kali dalam
10 menit). Kontraksi yang terjadi dapat menyebabkan pendataran, penipisan dan
pembukaan serviks
b. Penipisan dan pembukaan serviks
Penipisan dan pembukaan servix ditandai dengan adanya pengeluaran lendir dan darah
sebagai tanda pemula.
c. Bloody Show (lendir disertai darah dari jalan lahir)
Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis cervicalis keluar disertai dengan
sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada
bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa capillair darah terputus.

6.;Komplikasi Persalinan
1. Inersia Uteri
a. Definisi Inersia Uteri
Inersia uteri adalah kelainan his yang kekuatannya tidak adekuat untuk melakukan
pembukaan serviks atau mendorong janin ke bawah. Inersia uteri adalah perpanjangan fase
laten ataufase aktif atau kedua-duanya dari kala pembukaan. Pemanjangan fase laten dapat
disebabkan oleh serviks yang belum matang atau
Komplikasi yang mungkin terjadi
Inersia uteri dapat menyebabkan persalinan akan berlangsung lama dengan akibat-akibat
terhadap ibu dan janin (infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi, dll)
1) Inersia uteri dapat menyebabkan kematian atau kesakitan.
2) Kemungkinan infeksi bertambah dan juga meningkatnya kematian perinatal.
3) Kehabisan tenaga ibu dan dehidrasi: tanda-tandanya denyut nadi naik, suhu meninggi,
asetonuria, napas cepat,meteorismus, dan turgor berkurang
2 Ketuban Pecah Dini (KPD)
a. Pengertian
Ketuban Pecah Dini adalah rupturnya membrane ketuban sebelum persalinan berlangsung
(Manuaba, 2010). Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya ketuban
sebelum waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilanmaupun jauh
sebelum waktunya melahirkan. KPD preterm adalah KPD sebelum usia kehamilan 37
minggu. KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya
melahirkan.
3. Preeklamsia Berat
a. Pengertian Pre-eklamsia Berat
Pre-ekalamsia berat adalah ibu hamil yang menderita hipertensi (> 160/110 mmhg) disertai
protein uria (+++) sampai ++++), oedema atau kedua-keduanya, umumnya muncul saat
kehamilan minggu ke-20 hingga 24 jam post partum (Wiknjosastro,2010).
komplikasi
Tekanan darah meningkat menimbulkan perdarahan otak dan kegagalan jantung mendadak
d) Gangguan fungsi ginjal
e) Perdarahan
f) Gangguan fungsi hati dan menimbulkan ikhterus
2) Komplikasi janin dalam rahim:
a) Asfiksia mendadak
b) Solusio plasenta
c) Persalinan prematuritas
e. Penanganan
4. Plasenta Previa
a. Diagnosis
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim demikian
rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum. Sejalan dengan
bertambah membesarnya rahim dan meluasnya segmen bawah rahim ke arah proksimal
memungkinkan plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim ikut berpindah
mengikutiperluasan segmen bawah rahim seolah plasenta tersebut bermigrasi
(Wiknjosastro, 2008).
. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada plasenta pervia yaitu:
1) Kematian janin karena hipoksia
2) Perdarahan dan syok
3) Infeksi
4) Laserasi serviks
5) Plasenta akreta
6) Prematuritas
7) Prolaps tali pusar
8) Prolaps plasenta
5. Partus Lama
a. Definisi
Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari
24 jam pada primi dan lebih dari 18 jam pada multi (Wiknjosastro,2009).Menurut
Wiknjosastro (2008), persalinan (partus) lamaditandai dengan fase laten lebih dari 8 jam,
persalinan telahberlangsung 12 jam atau lebih tanpa kelahiran bayi, dan dilatasiserviks di
kanan garis waspada pada partograf.Bahaya Partus Lama
1) Bahaya bagi ibu
Partus lama menimbulkan efek berbahaya baik terhadap ibu maupun anak. Beratnya cedera
meningkat dengan semakin lamanya proses persalinan, resiko tersebut naik dengan
cepatsetelah waktu 24 jam. Terdapat kenaikan pada insidensi atonia uteri, laserasi,
perdarahan, infeksi, kelelahan ibu dan shock.Angka kelahiran dengan tindakan yang tinggi
semakin memperburuk bahaya bagi ibu.
2) Bahaya bagi janin
Semakin lama persalinan, semakin tinggi morbiditas serta mortalitas janin dan semakin
sering terjadi keadaan berikut ini:
a) Asfiksia akibat partus lama itu sendiri.
b) Trauma cerebri yang disebabkan oleh penekanan pada kepala janin.
c) Cedera akibat tindakan ekstraksi dan rotasi denganforceps
yang sulit.
d) Pecahnya ketuban lama sebelum kelahiran. Keadaan ini
mengakibatkan terinfeksinya cairan ketuban dan selanjutnya
dapat membawa infeksi paru-paru serta infeksi sistemik
pada janin
6. Retensio Plasenta
a. Pengertian
Retensio plasenta adalah terlambatnya kelahriran plasenta selama setengah jam setelah
kelahiran bayi. Pada beberapa kasus dapat terjadi retensio plasenta (habitual retensio
plasenta).Plasenta harus dikeluarkan karena dapat menimbulkan bahayaperdarahan, infeksi
sebagai benda mati, dapat terjadi plasentainkarserata, dapat terjadi polip plasenta dan
terjadi degerasi ganaskorio karsioma. Sewaktu suatu bagian plasenta (satu atau lebih
Komplikasi
Plasenta harus dikeluarkan karena dapat menimbulkan bahaya
1) Perdarahan
Terjadi terlebih lagi bila retensio plasenta yang terdapat sedikit pelepasan hingga kontraksi
memompa darah tetapi bagian yang melekat membuat luka tidak menutup.
2) Infeksi
Karena sebagai benda mati yang tertinggal didalam rahim meningkatkan pertumbuhan
bakteri dibantu dengan potd’entre dari tempat perlekatan plasenta.
3) Terjadi polip plasenta sebagai masa proliferative yangmengalami infeksi sekunder dan
nekrosis.
4) Terjadi degenerasi (keganasan) koriokarsinomaDengan masuknya mutagen, perlukaan
yang semula fisiologik dapat berubah menjadi patologik (displastik-dikariotik)dan akhirnya
menjadi karsinoma invasive, proses keganasan akan berjalan terus. Sel ini tampak abnormal
tetapi tidak ganas.Gawat Janin
a. Definisi
Gawat janin adalah suatu keadaan dimana terdapat hipoksia pada janin (kadar oksigen yang
rendah dalam darah). Keadaan tersebut dapat terjadi baik pada antepartum maupun
intrapartum (Wiknjosastro, 2008)
7. Prolaps Tali Pusat
a. Definisi
Prolaps tali pusat adalah kejadian dimana di samping atau melewati bagian terendah janin
di dalam jalan lahir setelah ketuban pecah. Terhentinya aliran darah yang melewati tali
pusat dapat berakibat fatal karena terkait dengan oksigenasi janin.

7. kala persalinan
Kala I
Kala I adalah pembukaan serviks yang berlangsung antara pembukaan nol sampai
pembukaan lengkap (10 cm). Pada primigravida kala I berlangsung kira –kira 13 jam,
sedangkan pada jlmultigravida kira – kira 7 jam. Gejala pada kala I ini dimulai bila timbulnya
his dan mengeluarkan lender darah. Lendir darah tersebut berasal dari lender kanalis
servikalis karena serviks mulai membuka atau mendatar. Sedangkan darahnya berasal dari
pembuluh–pembuluh kapiler yang berada disekitar kanalis serviks itu pecah karena
pergeseran ketika serviks membuka. Proses membukanya serviks sebagai akibat his dibagi
dalam 2 fase yaitu :
1) Fase laten: berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lamban sampai
mencapai ukuran diameter 3 cm.
2) Fase aktif: dibagi dalam 3 fase lagi, yaitu :
Kala II
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap dan berakhir dengan
lahirnya bayi. Kala II juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi. Gejala dan tanda kala II
persalinan adalah: Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi, Ibu
merasakan adannya peningkatan tekanan pada rektum dan vagina, perineum menonjol,
Vulva dan spingter ani membuka, meningkatkan pengeluaran lendir bercampur darah.
Sedangkan tanda pasti kala II ditentukan melalui pemeriksaan dalam yang hasilnya adalah
pembukaan serviks telah lengkap dan terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus
vagina.
c. Kala III
Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan
selaput ketuban. Manajemen aktif kala III terdiri dari tiga langkah yaitu pemberian oksitosin
dalam menit pertama setelah bayi lahir, melakukan penegangan tali pusat terkendali,
massase fundus uteri.
d. Kala IV
Persalinan kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu
dilakukan dengan melakukan pemantauan pada kala IV yaitu lakukan rangsangan taktil
(masase) uterus untuk merangsang uterus baik dan kuat, evaluasi tinggi fundus uteri,
memperkirakan kehilangan darah secara keseluruhan, periksa kemungkinan perdarahan
dari robekan (laserasi atau episiotomi) perineum, evaluasi keadaan ibu, dokumentasikan
semua asuhan dan temuan selama persalinan kala IV di bagian belakang partograf, segera
setelah asuhan diberikan atau setelah penilaian dilakukan.A

Asuhan keperawatan persalinan normal


Setiap dilakukan asuhan keperawatan di setiap kala di mulai dengan pengkajian, kemudian
menegakkan diagnosa, luaran, intervensi, evaluasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNgkin muncul
Nyeri persalinan berhubungan dengan dilatasi serviks ditandai dengan mengeluhnyeri,
wajah klien tampak meringis, skala nyeri 5 (skala 0-10), klien tampakmemegang area yang
nyeri

Anda mungkin juga menyukai