(18 TAHUN),
G1P0A0, DENGAN PERSALINAN NORMAL DI RUANG LDS
01503180330
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara terutama di negara
berkembang, sebagian besar disebabkan oleh perdarahan persalinan, eklampsia, sepsis dan
komplikasi abortus. Deteksi dini dan pencegahan komplikasi dapat menurunkan angka
kematian dan kesakitan ibu serta bayi baru lahir. Lamanya persalinan sangat penting untuk
kelangsungan hidup ibu dan bayinya, karena risiko morbiditas dan mortalitas dapat
meningkat secara signifikan jika komplikasi muncul. Sejalan dengan target Sustainable
kesejahteraan untuk semua usia, agenda global World Health Organization bahkan
memperluas fokus mereka untuk memastikan bahwa perempuan dan bayinya tidak hanya
selamat dari komplikasi persalinan jika terjadi, tetapi juga bahwa mereka berkembang dan
mencapai potensi penuh mereka untuk kesehatan dan kehidupan. Persalinan bersih, aman
dan tepat waktu merupakan salah satu upaya efektif untuk mencegah kesakitan dan
kematian. Jika semua tenaga penolong persalinan dilatih agar mampu mencegah atau
mendeteksi dini komplikasi yang mungkin terjadi; menerapkan asuhan persalinan secara
tepat guna dan waktu, dan segera melakukan rujukan, maka ibu dan bayi baru lahir akan
terhindar dari ancaman kesakitan dan kematian. (Kurniarum, 2016) (WHO, 2018)
Terlepas dari banyak perdebatan dan penelitian yang telah berlangsung selama
beberapa tahun, konsep "normalitas" dalam persalinan dan melahirkan tidak universal atau
standar. Telah terjadi peningkatan yang substansial selama dua dekade terakhir dalam
penerapan berbagai praktik untuk memulai, mempercepat, mengakhiri, mengatur atau
cenderung mengintervensi kemampuan wanita itu sendiri untuk melahirkan dan berdampak
Proses persalinan dipengaruhi tiga faktor berupa passage (jalan lahir), passanger
(janin), dan power (kekuatan). Persalinan dapat berjalan dengan normal apabila ketiga
faktor terpenuhi dengan baik. Asuhan persalinan kala I, II, III, dan IV memegang kendali
penting pada ibu selama persalinan karena dapat membantu ibu dalam mempermudah
proses persalinan, membuat ibu lebih yakin untuk menjalani proses persalinan serta untuk
2. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
normal.
normal.
d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan persalinan
normal.
normal.
normal.
3. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Teori
Persalinan Fisiologis
a. Pengertian
1) Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam waktu 18 jam,
2) Persalinan adalah bagian dari proses melahirkan sebagai respons terhadap kontraksi
uterus, segmen bawah uterus teregang dan menipis, serviks berdilatasi, jalan lahir
(Hanretty,2014)
3) Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin+uri) yang dapat
hidup ke dunia luar dari dalam Rahim melalui jalan lahir dengan LBK atau dengan
tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat, serta tidak melukai ibu dan bayi, yang
Selama ini dipercaya ada banyak faktor yang memegang peranan dan bekerjasama
sehingga terjadi persalinan. Beberapa teori yang dikemukakan adalah: penurunan kadar
progesteron, teori oxitosin, keregangan otot-otot, pengaruh janin, dan teori prostaglandin.
kadar progesterone dan estrogen dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar
progesteron menurun sehingga timbul his. Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur
kehamilan 28 minggu, dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, dan pembuluh darah
sehingga otot rahim lebih sensitive terhadap oxitosin. Akibatnya otot rahim mulai
2) Teori Oxitosin
sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks. Di akhir kehamilan kadar progesteron
menurun sehingga oxytocin bertambah dan meningkatkan aktivitas otot-otot rahim
3) Keregangan Otot-otot.
melewati batas tertentu terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai. Seperti
halnya dengan vesica urinaria dan gaster, bila dindingnya teregang oleh isi yang
bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan
rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot rahim
makin rentan. Contoh, pada kehamilan ganda sering terjadi kontraksi setelah
4) Pengaruh Janin
Kelenjar hipofisis dan kelenjar suprarenal janin ternyata juga memegang peranan
karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa, karena tidak
5) Teori Prostaglandin
dikeluarkan oleh desidua. Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua diduga menjadi
salah satu sebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa
prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan secara intravena, intra dan extra amnial
prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil
dalam air ketuban maupun daerah perifer pada ibu hamil, sebelum melahirkan atau
selama persalinan.
Tanda-tanda Persalinan
Lightening atau setting atau dropping, yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul.
Sering buang air kecil atau sulit berkemih (polakisuria) karena kandung kemih
Perasaan nyeri di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi- kontraksi lemah
- Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur.
- Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan- robekan
Power adalah kekuatan janin yang mendorong janin keluar. Kekuatan yang
mendorong janin keluar dalam persalinan ialah his, kontraksi otot-otot perut, kontraksi
diafragma dan aksi dari ligament, dengan kerja sama yang baik dan sempurna. (Oxorn,
2010)
Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah faktor janin,yang meliputi
sikap janin, letak janin, presentasi janin, bagian terbawah janin, dan posisi janin.
(Rohani, 2011)
2010)
4) Faktor Psikis
Psikis ibu bersalin sangat berpengaruh dari dukungan suami dan anggota keluarga
yang lain untuk mendampingi ibu selama bersalin dan kelahiran anjurkan merreka
akan sangat membantu kenyamanan ibu, hargai keinginan ibu untuk didampingi, dapat
membantu kenyamanan ibu, hargai keinginan ibu untuk didampingi. (Rukiyah, 2009)
posisi yang diberikan pada ibu bertujuan untuk menghilangkan rasa letih, memberi rasa
Tahap Persalinan
a. Kala I
Pada kala I persalinan dimulainya proses persalinan yang ditandai dengan adanya
kontraksi yang teratur, adekuat, dan menyebakan perubahan pada serviks hingga
mencapai pembukaan lengkap, fase Kala I Persalinan terdiri dari Fase Laten yaitu
dimulai dari awal kontraksi hingga pembukaan mendekati 4cm, kontraksi mulai teratur
tetapi lamanya masih diantara 20-30 detik, tidak terlalu mules; Fase aktif dengan tanda-
tanda kontraksi diatas 3 kali dalam 10 menit, lamanya 40 detik atau lebih dan mules,
pembukaan 4cm hingga lengkap, penurunan bagian terbawah janin, waktu pembukaan
serviks sampai pembukaan lengkap 10 cm, fase pembukaan dibagi menjadi 2 fase, yaitu
fase laten : berlangsung selama 8 jam, pembukaan terjadi sangat lambat sampai
Fase aktif : dibagi dalam 3 fase yaitu fase akselerasi lamanya 2 jam dengan
pembukaan 3 menjadi 4 cm, fase dilatasi maksimal lamanya 2 jam dengan pembukaan
4 menjadi 9 cm, fase deselerasi lamanya 2 jam pembukaan dari 9 sampai pembukaan
b. Kala II
Gejala dan tanda kala II, telah terjadi pembukaan lengkap tampak bagian kepala
janin melalui pembukaan introitus vagina, ada rasa ingin meneran saat kontraksi, ada
dorongan pada rectum atau vagina, perinium terlihat menonjol, vulva dan springter ani
membuka, peningkatan pengeluaran lendir dan darah. Dimulai dari pembukaan lengkap
Fisiologi kala II :
1) His menjadi lebih kuat, kontraksinya selama 50 -100 detik, datangnya tiap 2-3
menit
2) Ketuban biasanya pecah pada kala ini ditandai dengan keluarnya cairan
4) Pada akhir kala II sebagai tanda bahwa kepala sudah sampai di dasar panggul,
5) Pada puncak his, bagian kecil kepala nampak di vulva dan hilang lagi waktu his
berhenti, begitu terus hingga nampak lebih besar. Kejadian ini disebut “Kepala
membuka pintu”
6) Pada akhirnya lingkaran terbesar kepala terpegang oleh vulva sehingga tidak bisa
mundur lagi, tonjolan tulang ubun-ubun telah lahir dan subocciput ada di bawah
pada commissura posterior. Saat ini untuk primipara, perineum biasanya akan robek
pada pinggir depannya karena tidak dapat menahan regangan yang kuat tersebut
8) Setelah kepala lahir dilanjutkan dengan putaran paksi luar, sehingga kepala
melintang, vulva menekan pada leher dan dada tertekan oleh jalan lahir sehingga
9) Pada his berikutnya bahu belakang lahir kemudian bahu depan disusul seluruh
badan anak dengan fleksi lateral, sesuai dengan paksi jalan lahir
10) Setelah anak lahir, sering keluar sisa air ketuban, yang tidak keluar waktu ketuban
Komplikasi yang dapat timbul pada kala II yaitu : eklamsi, kegawatdaruratan janin,
tali pusat menumbung, penurunan kepala terhenti, kelelahan ibu, persalinan lama,
ruptur uteri, distocia karena kelainan letak, infeksi intra partum, inersia uteri, tanda-
c. Kala III
Batasan kala III, masa setelah lahirnya bayi dan berlangsungnya proses pengeluaran
plasenta. Tanda-tanda pelepasan plasenta : terjadi perubahan bentuk uterus dan tinggi
fundus uteri, tali pusat memanjang atau menjulur keluar melalui vagina atau vulva,
adanya semburan darah secara tiba-tiba kala III, berlangsung tidak lebih dari 30menit.
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat beberapa
menit kemudian uterus berkontraksi lagi lagi untuk melepaskan plasenta dari
dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6 menit-15 menit setelah bayi lahir dan
keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta, disertai
pengeluaran darah.
Komplikasi yang dapat timbul pada kala III adalah perdarahan akibat atonia uteri,
retensio plasenta, perlukaan jalan lahir, tanda gejala tali pusat. (Rukiyah, 2009)
d. Kala IV
Dimulainya dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.
Komplikasi yang dapat timbul pada kala IV adalah sub involusi dikarenakan oleh uterus
tidak berkontraksi, perdarahan yang disebabkan oleh atonia uteri, laserasi jalan lahir,
BAB 3
LAPORAN KASUS (ASKEP)
Nama Mahasiswa : Warouw S. Raymond Ganda……………………………
NIM : 0150318830……………………………………………………………
Ruangan / RS : LDS/SHMN…………………………………………………………………………
A. IDENTITAS / BIODATA
Tgl
Usia Komplikasi Bayi Nifas
No Lahir Jenis Tempat
Umur Kehami Persalinan Persalinan Ibu Bayi Penolong BB / Keadaan Keadaaa Laktasi
lan PB n
1
2
3
4
5
6
7
D. DATA PSIKOSOSIAL
1. Perasaan klien terhadap kehamilan sekarang :
Senang……………………………………………
2. Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang : - ………………………………………
3. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang: -
…………………………………
LAPORAN PERSALINAN
I. PENGKAJIAN AWAL
1. Tanggal 09 Oktober 2019 Jam 0900
2. Tanda-tanda vital: TD100/60mmHg, Nadi 78x/menit, Suhu36,4 oC,
P18.x/menit
3. Pemeriksaan palpasi abdomen: TFU 34cm, presentasi kepala, punggung
sebelah kiri ibu, presentasi kepala, kepala janin sudah masuk pintu atas
panggul............................................................................................................................
4. Hasil periksa dalam: pembukaan 3-4 cm, portio tebal, kepala H II, ketuban
positif, penipisan 70%..............................................................................................
5. Persiapan perineum: dilakukan perineum care/hygiene...........................
6. Dilakukan klisma: (ya/tidak), jelaskan..............................................................
7. Pengeluaran pervaginam: lendir bercampur darah dan air ketuban....
8. Perdarahan pervaginam (ya/tidak), jelaskan lendir bercampur darah
9. Kontraksi uterus (frekuensi, lamanya, kekuatan) 2-3X/10’/25-30” kuat
10. Denyut jantung janin (frekuensi, kualitas) 148-155kali/menit,kuat....
11. Status janin (hidup/tidak, jumlah, presentasi) hidup, 1, kepala............
II. KALA PERSALINAN
KALA I
1. Mulai persalinan: tanggal 09 Oktober jam 1800 WITA (laporan ibu)
2. Tanda dan gejala: adanya gerakan janin dan ibu merasakan kontraksi pada
perut.................................................................................................................................
3. Tanda-tanda vital: TD118/68.mmHg, Nadi82x/menit, Suhu36,3 oC, P
22x/menit
4. Lama kala I 16 jam......................menit.............detik
5. Keadaan psikososial: klien belum menikah, ayah bayi di Batam, orang tua
menemani klien...........................................................................................................
6. Kebutuhan khusus klien Tidak ada....................................................................
7. Tindakan pemeriksaan DJJ, periksa dalam (VT) 10cm atau pembukaan
lengkap............................................................................................................................
8. Pengobatan tidak ada................................................................................................
KALA II
1. Mulai persalinan: tanggal Oktober 2019 jam 1900
2. Tanda-tanda vital: TD 130/80mmHg, Nadi90x/menit, Suhu36,3oC, P
24x/menit
3. Lama kala II 1jam. 0 menit 0 detik
4. Tanda dan gejala: Klien mengeluh Nyeri hebat (berdenyut) semakin sering
dan rasa ingin mengejan/BAB...............................................................................
5. Keadaan psikososial Klien ditemani ibu kandung yang penuh support,
membantu melakukan massage punggung, Klien terlihat tidak
nyaman/tenang karena nyeri yang dirasakan.................................................
6. Kebutuhan khusus klien Diberikan support berupa instruksi Tarik nafas
dalam dan instruksi mengedan pada saat kontraksi....................................
7. Tindakan: menginstruksikan nafas dalam, amniotomy, episiotomy,
pemotongan tali pusat,membersihkan bayi.....................................................
KALA III
1. Tanda dan gejala:plasenta terlepas, perdarahan terjadi sedikit-sedikit dan
terus-menerus dan kemudian berhenti.............................................................
2. Plasenta lahir jam 1915...........................................................................................
3. Cara lahir plasenta: terlepas sendiri dan ditarik keluar.............................
4. Karakteristik plasenta
o Ukuran........cm × ............cm × ..........cm
o Panjang tali pusat..........cm
o Jumlah pembuluh darah:.....arteri.............vena
o Kelainan: tidak tampak kelainan........................
5. Perdarahan 100ml, karakteristik.........................................................................
6. Keadaan psikososial: klien tampak lebih relax dan lelah...........................
7. Kebutuhan khusus: tidak ada.................................................................................
8. Tindakan edukasi teknik nafas dalam................................................................
9. Pengobatan....................................................................................................................
KALA IV
1. Mulai jam 1915
2. Tanda-tanda vital: TD mmHg, Nadi120/80x/menit, Suhu36,4oC, P20
.............................................x/menit
3. Kontraksi uterus baik................................................................................................
4. Perdarahan 100ml, karakteristik berwarna gelap dan encer...................
5. Bonding ibu dan bayi: ibu senang dapat menggendong bayinya, bayi
diberikan ASI eksklusif.............................................................................................
6. Tindakan.........................................................................................................................
BAYI
1. Bayi lahir tanggal 09 Oktober 2019/jam 1900
2. Jenis kelamin laki-laki
3. Nilai APGAR 8-10
4. BB/PB/lingkar kepala bayi:. 3420 gram 49cm......cm
5. Karakteristik khusus bayi tidak ada............................................................
6. Kaput: suksedaneum/cephalhematom
7. Suhu 36,4oC
8. Anus: berlubang/tertutup
9. Perawatan tali pusat dibersihkan dengan alcohol swab.............................
10. Perawatan mata diberikan antibiotic ointment.............................................
KALA III
DO:-
2 DS: Klien Trauma jaringan, Nyeri akut
mengatakan respon fisiologis
masih merasa setelah melahirkan
kesakitan, perut
masih tegang.
P: nyeri karena
adanya luka
akibat proses
kelahiran bayi
P: nyeri karena
adanya luka
akibat proses
kelahiran bayi
dan luka
episiotomy.
Q:nyeri terasa
perih di daerah
jalan lahir
R:nyeri terjadi di
daerah jalan lahir
S: skala nyeri 9
T: Nyeri terus-
menerus
DO:klien terlihat
masih kesakitan
setelah proses
kelahiran bayi,
terlihat keluar
keringat di
sekitar wajah,
uterus teraba
keras, kontraksi
kuat, terdapat
luka episiotomi
KALA IV
1 DS: Trauma mekanis / Nyeri akut
Klien edema jaringan,
mengatakan kelelahan fisik dan
masih terasa sakit psikologis, ansietas
di daerah luka
jahitan.
P: nyeri karena
adanya luka
jahitan jalan lahir
bagian dalam
Q:nyeri seperti
ditusuk-tusuk
R:nyeri terjadi di
daerah jalan lahir
S:Skala nyeri 5
T:Nyeri hilang
timbul
DO:
Klien terlihat
kesakitan saat
dilakukan
penjahitan di
daerah luka
episiotomy, klien
tampak meringis
menahan sakit
saat dilakukan
penjahitan
didaerah
genitalia,keluar
keringat disekitar
wajah klien
KALA II:
1. Nyeri akut
2. Resiko infeksi maternal
KALA III:
1. Risiko cedera (maternal)
2. Nyeri akut
KALA IV:
1. Nyeri akut
2. Perubahan proses keluarga
KALA I:
1. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan
2. Kelelahan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energi akibat
peningkatan metabolisme sekunder akibat nyeri selama persalinan
3. Kecemasan berhubungan dengan kekhawatiran terhadap leselamatan ibu
dan janin, kurang pengetahuan proses persalinan.
KALA II:
1. Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian
presentasi , dilatasi/ peregangan jaringan , kompresi saraf, pola kontraksi
semakin intense lama, hiperventilasi maternal.
2. Resiko infeksi maternal b/d prosedur invasive berulang, trauma jaringan,
pemajanan terhadap pathogen, persalinan lama atau pecah ketuban
KALA III:
1. Risiko cedera (maternal) b/d posisi selama melahirkan/pemindahan,
kesulitan dengan plasenta.
2. Nyeri akut b/d trauma jaringan, respon fisiologis setelah melahirkan.
KALA IV:
1. Nyeri akut b/d trauma mekanis / edema jaringan, kelelahan fisik dan
psikologis,
ansietas
2. Perubahan proses keluarga b/d transisi / peningkatan perkembangan
anggota
keluarga
IV. ASUHAN KEPERAWATAN--- dilakukan di tiap KALA
1 Ibu mampu 1. Kaji kontraksi 1. Untuk 09 oktober 2019 09 oktober 2019 Raymond
mengendalikan uterus dan mengetahui 1300 WITA 1300 WITA Ganda
nyerinya ketidaknyamanan kemajuan -Mengobservasi tanda- S: Klien mengatakan
selama proses (awitan, frekuensi, persalinan dan tanda vital nyeri perut bagian
persalinan durasi, intensitas, ketidaknyamanan -Mengobservasi nyeri bawah sampai
dan gambaran yang dirasakan ibu -Melakukan pemeriksaan belakang skala 4/3,
Kriteria ketidaknyamanan) dalam dan observasi DJJ nyerinya semakin
evaluasi : ibu dan HIS bertambah dan
menyatakan -Menganjurkan pasien semakin sering
menerima rasa 2. Kaji tentang 2. Nyeri persalinan melakukan tindakan yang dirasakan namun
nyerinya metode pereda bersifat unik dan membantu meredakan mengatakan rasa nyeri
sebagai proses nyeri yang berbeda–beda tiap nyeri seperti penggunaan berkurang dengan
fisiologis diketahui dan individu. Respon teknik nafas dalam dan nafas dalam dan
persalinan dialami terhadap nyeri miring kiri massage punggung
sangat tergantung -Melakukan massage
budaya, punggung dana menekan O:TD 118/68, N
pengalaman lumbal 2-3 sert 80x/menit, RR:
terdahulu dan mengajari keluarga 22x/menit, S:36,3C,
serta dukungan teknik massage wajah klien meringis
emosional punggung untuk menahan nyeri, DJJ:
termasuk orang membantu meredakan 148x/menit, His
yang diinginkan nyeri 3x/10’/30”/sedang,
klien melakukan nafas
dalam, pembukaan
3. Kaji faktor 3.:mengidentifikasi serviks 6-7cm
yang dapat jalan keluar yang A: Masalah nyeri akut
menurunkan harus dilakukan teratasi sebagian
toleransi terhadap
nyeri P: Lanjutkan teknik
4. Kurangi dan 4. tidak menambah nafas dalam dan
hilangkan faktor nyeri klien massage punggung
yang untuk meredakan
meningkatkan nyeri, observasi DJJ
nyeri dan His per jam,
5. Jelaskan 5. Memungkinkan
metode pereda lebih banyak
nyeri yang ada alternative yang
seperti relaksasi, dimiliki oleh ibu,
massage, pola oleh karena
pernafasan, dukungan kepada
pemberian posisi, ibu untuk
obat – obatan mengendalikan
rasa nyerinya
6. Lakukan 6. Rasional: nyeri
perubahan posisi persalinan bersifat
sesuai dengan sangat individual
keinginan ibu, sehingga posisi
tetapi ingin di nyaman tiap
tempat tidur individu akan
anjurkan untuk berbeda, miring
miring ke kiri kiri dianjurkan
karena
memaksimalkan
curah jantung ibu.
7. Beberapa 7.Untuk
teknik meminimalkan
pengendalian aktivitas simpatis
nyeri Relaksasi pada system
Massage otonom sehingga
ibu dapat
memecah siklus
ketegangan-
ansietas-nyeri.
Massage yang
lebih mudah
diingat dan
menarik perhatian
adalah yang
dilakukan orang
lain.
2 Ibu tidak 1. Kaji tanda – 1. Nadi dan 09 Oktober 2019 09 Oktober 2019 Raymond
mengalami tanda vital yaitu tekanan darah 1300 WITA 1315 WITA Ganda
keletihan dan nadi dan tekanan dapat menjadi -Mengobservasi tanda- S: Klien mengatakan
dapat darah indikator terhadap tanda vital tenaganya cukup
melakukan status hidrasi dan -Menganjurkan pasien terkuras dengan
proses energi ibu. untuk dapat relaks dan proses persalinannya
persalinan istirahat di antara O: O:TD 118/68, N
dengan baik 2. Anjurkan 2. Mengurangi kontraksi 80x/menit, RR:
Kriteria untuk relaksasi bertambahnya -Menganjurkan pasien 22x/menit, S:36,3C,
evaluasi : dan istirahat di keletihan dan melakukan tindakan yang wajah klien meringis
nadi:60- antara kontraksi menghemat energi membantu meredakan menahan nyeri, klien
80x/menit(saat yang dibutuhkan nyeri seperti penggunaan mau relaks dan
tidak ada his), untuk persalinan teknik nafas dalam dan berbaring sebelah kiri,
ibu 3. Sarankan 3. Dukungan miring kiri ibu klien membantu
menyatakan suami atau emosional -Menyarakan ibu/orang memberikan minum
masih memiliki keluarga untuk khususnya dari tua klien untuk dan biscuit
cukup tenaga mendampingi ibu orang – orang yang mendampingi klien dan A; Masalah keletihan
berarti bagi ibu membantu memberikan teratasi sebagian
dapat memberikan minuman atau makan P: Lanjutkan monitor
kekuatan dan kepada klien TTV , observasi DJJ dan
motivasi bagi ibu HIS
2 Tidak terjadi 1. Lakukan 1. Membantu meningkatkan 09 Oktober 2019 09 Oktober 2019 Raymond
infeksi selama perawatan kebersihan , mencegah 1800 1805 Ganda
proses perineal terjadinya infeksi uterus -melakukan S:_
perawatan setiap 4 jam. asenden dan kemungkinan pemeriksaan dalam O: TD= 130/80,
Kriteria hasil: sepsis. Klien dan janin rentan menggunakan sarung N=90, S=36,3C,
Tidak pada infeksi saluran asenden tangan steril dengan RR=24X/menit,
ditemukan dan kemungkinan sepsis. teknik yang benar tidak tampak
tanda-tanda -Melakukan observasi adanya tanda-
adanya infeksi 2. Catat tanda-tanda vital tanda infeksi,
tanggal dan 2. Dalam 4 jam setelah pembukaan
waktu pecah ketuban pecah akan rentan lengkap10cm
ketuban. terjadi infeksi A: Resiko infeksi
. P:Lanjutkan
3. Lakukan 3. Pemeriksaan vagina observasi tanda-
pemeriksaan berulang meningkatkan tanda vital dan
vagina hanya resiko infeksi endometrial. tanda-tanda
bila sangat adanya infeksi
perlu, dengan
menggunakan
tehnik
aseptik 4.Peningkatan suhu atau nadi
4. Pantau > 100 dpm dapat
suhu, nadi menandakan infeksi.
dan sel darah
putih. 5.Menurunkan resiko
5. Gunakan kontaminasi.
tehnik
asepsis bedah
pada
persiapan
peralatan. 6. Digunakan dengan
Kolaborasi : kewaspadaan karena
6. Berikan pemakaian antibiotic dapat
antibiotik merangsang pertumbuhan
sesuai yang berlebih dari organisme
indikasi yang resisten
9. Berikan 9. Meningkatkan
oksitosin IV, kontraktilitas
posisikan miometrium uterus.
kembali uterus
di bawah
pengaruh
anastesi dan
berikan
ergonovin
maleat
(ergotrat)
setelah
penempatan
uterus kembali.
Bantu dengan
tampon sesuai
dengan
indikasi.
10. Berikan 10. Membatasi potensial
antibiotik infeksi endometrial.
profilatik.
2 Nyeri hilang Mandiri 1. Pernapasan membantu 09 Oktober 2019 09 Oktober 2019 Raymond
atau 1. Bantu mengalihkan perhatian 1905 1910 Ganda
berkurang dengan teknik langsung dari -melakukan S:Pasien mengatakan
Kriteria pernapasan ketidaknyamanan, pengkajian nyeri klien, nyeri masih terasa,
hasil : selama meningkatkan relaksasi. intensitas dan namun lebih lega
- perbaikan 2. Mengkonstriksikan frekuensi dan nyeri berkurang
Menyatakan pembedahan pembuluh darah, -Menganjurkan dengan bantuan
nyeri bila tepat. menurunkan edema dan tindakan yang nafas dalam
berkurang 2. Berikan memberikan kenyamanan membantu O: Klien dapat
dengan kompres es dan anastesi lokal. meredakan nyeri yaitu menerapkan nafas
skala (0-3). pada perineum 3. Meningkatkan nafas dalam dalam ketika sakit,
- Wajah setelah kenyamanan, hangat, dan klien terlihat dapat
tampak melahirkan. kebersihan. mentolerir/menahan
tenang. 4.Tremor/menggigil pada nyeri
- Wajah pasca melahirkan A: Masalah nyeri
tampak 3. Ganti mungkin karena akut teratasi
tidak pakaian dan hilangnya tekanan secara sebagian
meringis. linen basah. tiba-tiba pada saraf pelvis P: Lanjut observasi
atau kemungkinana keadaan umum
4. Berikan dihubungkan dengan
selimut hangat. tranfusi janin ke ibu yang
Kolaborasi terjadi pada pelepasan
plasenta.
5. Penyambungan tepi-
tepi memudahkan
penyembuhan
5. Bantu
dalam
perbaikan
episiotomi bila
perlu.
1 Setelah diberikan 1. Kaji sifat dan 1. Membantu 09 Oktober 2019 09 Oktober Raymond
asuhan derajat mengidentifikasi faktor 1930 WITA 2019 Ganda
keperawatan selama ketidaknyamanan, – faktor yang -Mengobservasi TTV 1935
1x30 menit jenis melahirkan, memperberat -Mengobservasi S: Klien
diharapkan pasien sifat kejadian ketidaknyamanan nyeri nyeri mengatakan
dapat mengontrol intrapartal, lama -Menciptakan nyeri
nyeri, nyeri persalinan, dan suasana yang berkurang,
berkurang pemberian nyaman merasa lebih
Kriteria Evaluasi : anastesia atau -Mengatur posisi lega
- Pasien analgesia 2. Informasi dapat nyaman dan aman O: TD: 110/70,
melaporkan nyeri 2. Berikan mengurangi ansietas -Menganjurkan N=80x/menit,
berkurang informasi yang berkenaan rasa takut teknik nafas dalam RR: 20x/menit,
- Menunjukkan tepat tentang tentang ketidaktahuan, S: 36,3C
postur dan ekspresi perawatan rutin yang dapat A: Masalah
wajah rileks selama periode memperberat persepsi nyeri teratasi
- Pasien pascapartum nyeri sebagian
merasakan nyeri 3. Trauma dan edema P: Lanjutkan
berkurang pada meningkatkan derajat observasi TTV
skala nyeri (1-3) ketidaknyamanan dan setiap 4 jam
dapat menyebabkan dan observasi
3. Inspeksi stress pada garis nyeri tiap jam
perbaikan jahitan
episiotomi atau 4. Es memberikan
laserasi. Evaluasi anastesia lokal,
penyatuan meningkatkan
perbaikan luka, vasokontriksi dan
perhatikan menurunkan
adanya edema, pembentukan edema
hemoroid 5. Meningkatkan
4. Berikan kenyamanan, perasaan
kompres es bersih
5. Lakukan
tindakan 6. Masase perlahan
kenyamanan meningkatkan
(misalnya : kontraktilitas tetapi
perawatan mulut, tidak seharusnya
mandi sebagian, menyebabkan
linen bersih dan ketidaknyamanan
kering, perawatan berlebihan. Multipara,
perineal periodik) distensi uterus
6. Masase berlebihan, rangsangan
uterus dengan oksitosin dan menyusui
perlahan sesuai meningkatkan derajat
indikasi. Catat after pain berkenaan
adanya faktor- dengan kontraksi
faktor yang miometrium
memperberat 7. Meningkatkan rasa
hebatnya dan kontrol dan dapat
frekuensi menurunkan beratnya
afterpain ketidaknyamanan
berkenaan dengan
afterpain (kontraksi)
dan masase fundus
8. Persalinan dan
kelahiran merupakan
proses yang
melelahkan. Dengan
ketenangan dan
istirahat dapat
mencegah kelelahan
7. Anjurkan yang tidak perlu
penggunaan
teknik pernafasan 9. Analgesik bekerja
/ relaksasi pada pusat otak, yaitu
dengan menghambat
prostaglandin yang
merangsang timbulnya
nyeri
8. Berikan
lingkungan yang
tenang, anjurkan
pasien istirahat
9. Kolaborasi :
pemberian
analgesik sesuai
kebutuhan
6. Berikan
informasi
mengenai
perawatan segera
pasca kelahiran
Keterangan:
1. Laporan persalinan dibuat narasi berdasarkan point-point diatas
2. Lampirkan Partograf
BAB 4
PEMBAHASAN
BAB 5
PENUTUP
Kesimpulan
Saran