Alamat :
Untuk membedakan atau menetapkan
identitas pasti pasien karena mungkin
memiliki nama yang sama dengan alamat
yang berbeda (Manuaba, 2007).
No. Register :
2. Alasan Kunjungan/Keluhan utama
a. Alasan Kunjungan
Alasan ibu melakukan kunjungan ke rumah sakit. Karena
rujukan atau keinginan sendiri untuk melahirkan di rumah
sakit.
b. Keluhan Utama
Secara umum berikut contoh keluhan yang biasa dialami
(Bobak,2004)
Ibu merasakan kontraksi yang semakin lama semakin
sering dan bertahan lama, merasakan nyeri yang melingkar
dari punggung memancar ke perut bagian depan, keluarnya
lendir bercampur berdarah dari jalan lahir serta cairan
banyak dengan tiba-tiba dari jalan lahir jika ketuban sudah
pecah.
3. Riwayat Kesehatan Klien
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan penyakit
yang diderita pada saat ini yang ada hubungannya dengan
keluhan persalinan.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
1) Penyakit Kardiovaskuler :
Perempuan yang bersalin dengan riwayat penyakit
jantung memerlukan monitor invansif karena dapat terjadi
fluktuasi hemodinamik (Prawirohardjo, 2010)
Ibu dengan hipertensi kronik pada saat melahirkan
memiliki
resiko preeklamsi lebih tinggi (Prawirohardjo, 2009).
2) Penyakit darah :
Terjadinya perdarahan saat persalinan akan
memperburuk dan diperburuk penyakit hemophilia,
anemia, leukemia. (Prawirohardjo,2010).
3) Penyakit paru :
TBC dapat mengakibatkan kematian perinatal 6x lipat,
asma dapat mengakibatkan pre-eklampsia,serta hipoksia
pada janin. (Prawirohardjo, 2010)
4) Penyakit saluran pencernaan :
Usaha mengejan saat persalinan akan memperburuk
hemorrhoid. (Prawirohardjo, 2010).
5) Penyakit hati :
Persalinan sebaiknya jangan dibiarkan berlangsung lama
. Persalinan berlangsung lebih dari 9 jam atau lebih dari
16 jam, sudah meningkatkan kemungkinan virus hepatitis
B intrauterine. Persalinan pada ibu hamil dengan titer
VHB tinggi (3,5pg/ml)atau HBsAg positif ,lebih baik
seksio sesarea. (Prawirohardjo, 2008).
6) Penyakit ginjal dan saluran kencing:
7) Penyakit endokrin :
Pada ibu hamil dengan DM akan meningkatkan resiko
terjadinya preeklamsia saat persalinan, seksio sesarea,
dan makrosomia. (Prawirohardjo,2009).
Pada perempuan hamil diabetes gestasional dengan bayi
makrosomia , komplikasi utama yang mungkin terjadi
pada persalinan adalah trauma kelahiran seperti distosia
bahu, fraktur tulang, dan injuri plekus brakialis.
(Prawirohardjo, 2008).
8) Penyakit saraf :
9) Penyakit jiwa :
Adanya riwayat gangguan jiwa seperti depresi saat
kehamilan dapat memperberat persalinan.
10)Penyakit system imunologi :
Lupus eritematosus dapat mengakibatkan preeklampsia,
dan gawat janin. (Prawirohardjo,2010)
11)Penyakit infeksi :
IMS,ISK,TORCH
12)Riwayat Alergi :
Debu, makanan, hewan
13)Riwayat operasi/pembedahan :
c. Lama haid
Lama menstruasi ideal terjadi 4-7 hari,darah yang keluar
encer karena tidak mengandung fibrin,puncak derasnya
terjadi pada hari ke-3 sampai ke-4, dan pembalut yang
digunakan 2-3 penuh setiap hari (Manuaba, 2007).
d. Keteraturan menstruasi
Sekitar umur menarche sampai umur 18 tahun, ada
kemungkinan menstruasi belum teratur dengan baik,
menstruasi yang teratur menunjukkan bahwa aksis
hypotalamus-hypofisis-ovarium aksis dengan pancaindra,
ini berarti bahwa setiap menstruasi akan dilepaskan ovum
sehingga dapat terjadi kehamilan (Manuaba, 2007).
e. Sifat darah
Darah menstruasi encer karena tidak mengandung
fibrinogen sehingga bersifat encer,warna darah menstruasi
hitam dan baunya amis karena berasal dari deskuamasi
endometrium (Manuaba, 2007).
f. Dismenorhoe
Dismenorhoe bisa disebabkan oleh faktor hormonal dan
non hormonal.Dismenorhoe terjadi karena kadar
prostaglandin yang terlalu tinggi yang menimbulkan spasme
otot (Manuaba, 2007).
g. Fluor albus
Sedikit/sedang/banyak, tidak gatal, tidak bau, warna (putih,
keruh, bening), kekentalan (kental, encer).
6. Riwayat Obstetrik
Untuk mengetahui adakah riwayat obstetrik yang jelek di masa
lalu dan dapat dijadikan salah satu pertimbangan dalam
mengambil keputusan/untuk meramalkan persalinan yang akan
terjadi, apakah ada penyulit/tidak.
Kehamilan :
UK : prematuritas dapat berulang pada kehamilan saat ini.
Penyakit : penyakit yang diderita saat kehamilan yang lalu
dapat terjadi pada kehamilan saat ini. Misalnya : DM
kehamilan.
Persalinan :
Jenis : adanya persalinan Caesar dapat mengindikasikan
kelainan pada kehamilan maupun jalan lahir. (Linda
Wheeler,2003)
Penolong : penolong persalinan menggambarkan
kepercayaan wanita dan/ keluarganya pada orang tersebut.
Tempat : terdapat kecenderungan wanita akan mendatangi
tempat yang sama dengan persalinan terdahulu untuk
melahirkan
Penyakit : terjadinya komplikasi saat persalinan terdahulu
dapat berulangpada persalinan saat ini yang harus dideteksi
sedini mungkin.
Anak :
Usia : jarak kelahiran yang ≤12 bulan dapat mengakibatkan
premature. Sedangkan jarak kelahiran yang ≤ 1 th
meningkatkan resiko anemia.(Linda Wheeler,2003)
Abnormalitas : adanya abnormalitas pada anak terdahulu
dapat mengindikasikan kelainan genetik .( Linda
Wheeler,2003)
7. Riwayat Kehamilan Sekarang
Apakah ibu pernah melakukan pemeriksaan antenatal,
pernahkah ibu mendapat masalah selama kehamilannya,
kapan mulai kontraksi, apakah kontraksi teratur dan berapa
sering, apakah masih merasakan gerakan bayi, apakah selaput
ketuban sudah pecah, warnanya, konsistensi dan kapan
ketuban pecah, apakah ada keluar cairan bercampur darah
dari vagina. (Asuhan Persalinan Normal, 2008)
8. Riwayat Kontrasepsi
a. Pernah ikut KB :
b. Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan :
c. Lama pemakaian :
d. Keluhan selama pemakaian :
e. Tempat pelayanan KB :
f. Alasan ganti metode :
g. Ikut KB atas motivasi :
9. Pola Fungsional Kesehatan
Data Keterangan
Nutrisi Kapan terakhir makan dan minum pasien. Untuk
mengetahui nutrisi yang ada di dalam tubuh ibu apakah
sudah mencukupi untuk tenaga dalam melahirkan/perlu
tambahan nutrisi per IV jika diperlukan (Sarwono, 2005).
Istirahat Kapan terakhir istirahat. Jika istirahat kurang dapat
menimbulkan kecapekan bahkan stress sehingga dapat
menghambat persalinan (Sarwono, 2005).
Aktivitas Aktivitas yang terakhir dilakukan oleh pasien. Untuk
mengetahui apakah keadaan inpartu saat ini disebabkan
oleh persalinan yang sesungguhnya / hanya karena
kecapekan (Sarwono,2005).
Aktivitas Kapan terakhir melakukan hubungan seksual. Hubungan
seksual seksual pada trimester III dapat merangsang terjadinya
kontraksi sebagai permulaan persalinan.
Eliminasi Kapan terakhir kali BAB dan BAK. Kandung kemih dan
rectum yang penuh dapat menghalangi penurunan bayi
saat persalinan karena mempersempit jalan lahir (Ilmu
Kebidanan Sarwono, 2002).
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik/Sedang/Jelek
Kesadaran : Compos mentis yakni dengan sadar dapat
menjawab semua pertanyaan petugas.
Tanda-Tanda Vital
TD : 110/70-120/80 mmHg.
Nadi : 60-90 x/menit.
Suhu : 36,5-37,50C.
Pernapasan : 20-24 x/menit.
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002)
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala :
Kulit kepala bersih, distribusi rambut merata
Wajah :
Tidak pucat dan oedema, ada /tidak ada kloasma
gravidarum
Mata :
simetris, kelopak mata tidak ada oedema, sclera berwarna
putih, tidak ada kelainan, konjungtiva berwarna merah
muda
Hidung :
bersih, tidak ada cuping hidung, polip, dan peradangan
Mulut :
bibir bersih, mukosa mulut lembab, lidah bersih dan tremor,
gigi geraham lengkap, tidak ada stomatitis, caries dentis, dan
pembesaran tonsil
Telinga :
Tidak ada bersih, tidak ada pengeluaran sekret
Leher :
ada/tidak ada hyperpigmentasi, tidak ada pembesaran
tonsil, faring, laring, vena jugularis, kelenjar tiroid, dan kelenjar
getah bening
Dada :
simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Payudara :
simetris dan bersih, areolla dan putting kehitaman, lebih
besar, tidak ada benjolan.
Abdomen :
Memanjang/melintang, ada/tidak ada linea dan striae, tidak
ada bekas operasi dan asites
Genetalia :
Tidak ada oedema, varices, pengeluaran lendir darah,
cairan ketuban (Varney, Dkk ,2006:674)
Anus :
Tidak ada hemoroid
Ekstremitas :
simetris, tidak oedema
Palpasi
Leher :
Ada/Tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar getah
bening, dan kelenjar tiroid
Payudara :
Ada /Tidak ada benjolan
Abdomen :
TFU Mc. Donald :
Menggunakan Midline, ukuran cm
33cm = 36 minggu UK (Mochtar,2011)
Leopold I: TFU menggunakan jari (Mochtar,2011)
Leopold II :
Untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua
sisi uterus.Teraba bagian panjang dan keras seperti papan
pada sebelah kanan/kiri ibu dan sebaliknya teraba bagian
kecil janin.
Leopold III :
Untuk menentukan bagian janin yang berada pada bagian
SBR dan sudah masuk PAP atau belum. Pada SBR, teraba
bagian keras, bulat dan melenting, bagian ini masih/ sudah
tidak dapat digoyangkan.
Leopold IV :
Untuk menentukan presentasi dan engangement.
Bagian terendah janin sudah masuk PAP(Divergen) atau
belum masuk PAP(Konvergen).
TBJ :
TFU (cm) diukur dengan pita pengukur kemudian dimasukkan
ke dalam Rumus Johnson (hanya jika presentasi kepala)
TBJ (gr) = (TFU-11) x 155, jika kepala sudah masuk ke dalam
panggul
TBJ (gr) = (TFU-12) x 155, jika kepala masih diatas spina
ischiadika
Penurunan Kepala Janin:
Perlimaan
5/5: Jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba di atas
simfisis pubis.
4/5 : Jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah
memasuki pintu atas panggul.
3/5 : Jika sebagian (2/5) bagian terbawah janin telah
memasuki rongga panggul
2/5 : jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih
berada diatas simfisis dan (3/5) bagian telah turun melewati
bidang tengah rongga pangul.
1/5 : jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian
terbawah janin yang berada diatas simfisis dan 4/5 bagian
telah masuk kedalam rongga panggul.
0/5 : jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari
pemeriksaan luar dan seluruh bagian terbawah janin sudah
masuk kedalam rongga panggul.
HIS :
KALA I
Fase Laten :
Mulai terjadi setiap 10 sampai 20 menit,berlangsung sampai
15 hingga 20 detik dengan intensitas ringan –sedang (Varney,
2008).
Fase Aktif :
Durasi lebih panjang dan intensitas kuat serta frekuensi akan
lebih sering. Menjelang akhir fase aktif kontraksi muncul
biasanya 2 sampai 3 detik, berlangsung sekitar 60
detik,dimana intensitas akan lebih kuat. (Varney, 2008).
Genetalia :
Ada/Tidak ada oedema, tidak teraba pembesaran pada
kelenjar bartholini (Manuaba, 2007).
Ekstremitas :
Ada/Tidak ada oedema, cavilarie revile kembali dalam waktu
< 2 detik
Auskultasi
Dada :
Irama jantung teratur, Frek:…. x/m Tidak terdengar suara
nafas tambahan.
Abdomen :
DJJ : terdengar jelas, teratur, frekuensi 120-160 x/menit,
interval teratur tidak lebih dari 2 punctum maximal, 2 jari
bawah pusat (kuadran bawah kiri/kanan) (Mochtar, 2011)
Perkusi
Dada : Sonor
Ekstremitas :
Reflek trisep : + (Lengan ekstensi)
Refleks bisep : + (Ekstensi pada jari tengah)
Reflek patella : + (Ekstensi pada tungkai kaki)
Refleks babinski : - (Jari – jari kaki tidak fleksi)
3. Pemeriksaan Dalam
Untuk mengetahui kemajuan persalinan dengan melakukan
pemeriksaan langsung pada jalan lahir.
Tanggal : jam :
KALA I Persalinan Normal
Adakah kelainan pada dinding vagiana, elastisitas
perineum.
Penipisan/effacement portio
Pembukaan : 0 – 3cm : Fase laten
4 cm : Fase aktif, akselerasi
4 – 9 cm : Fase aktif, dilatasi maksimal
9 – 10 cm : Fase aktif, Deselearasi
Ketuban :
U : Selaput ketuban masih utuh (belum pecah)
J : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih
M : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban
bercampur meconium
D : Darah
K : Kering
Presentasi : Belakang Kepala
Denominator : UUK Kiri atau kanan depan
Adakah bagian kecil di sekeliling bagian terendah
(presentasi ganda).
Hodge :
Hodge I : Jarak antara promontorium dan pinggir atas
simfisis. Sejajar dengan PAP.
Hodge II : Sejajar dengan PAP, melewati pinggir bawah
simfisis.
Hodge III : Sejajar dengan PAP, melewati Spina Ischiadika.
Hodge IV : Sejajar dengan PAP, melewati ujung coccygeus.
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
a. Kadar Hb normal lebih dari 11 gr%
b. Albumin urine negative
c. Reduksi urine negative (Sulaiman, 1983:157)
Pemeriksaan Radiologi
Ultrasonografi (UNPAD,1983)
5. Data Rekam Medis
Berisi tindakan yang telah dilakukan oleh petugas lain
dimana tindakan tersebut yang menunjang riwayat
kesehatan sekarang dan terdapat pada catatan/status klien.
Tindakan tersebut dilakukan sejak pasien masuk rumah sakit
hingga dilakukan pengkajian.
V. Intervensi
1. Fase laten
a. Informasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.
Rasional : Informasi yang jelas mengoptimalkan asuhan yang
diberikan
b. Jaga privasi ibu dengan menutup tirai tidak menghadirkan
orang tanpa setahu ibu dan membuka bagian tubuh ibu
seperlunya.
Rasional : Memberikan rasa nyaman dan aman pada ibu
dapat mempercepat proses persalinan.
c. Sarankan ibu untuk berjalan-jalan di sekitar area bila ibu masih
kuat untuk jalan
Rasional : Dengan mobilisasi dapat membantu mempercepat
penurunan bagian terendah janin dan mengurangi nyeri dan
cemas pada ibu.
d. Bantu ibu mengatasi kecemasannya dengan memberi
dukungan dan mengajari ibu untuk menarik nafas panjang saat
ada kontraksi.
Rasional : Nafas panjang dapat membuat ibu menjadi lebih
rileks dan tidak kaku dalam menjalani persalinan.
e. Anjurkan ibu untuk miring kekiri atau posisi-posisi nyaman
Rasional : Posisi miring ke kiri mencegah tertekannya vena
cavainferior sehingga memperlancar sirkulasi darah ibu.
f. Penuhi kebutuhan makan, minum dan support
Rasional Memenuhi kebutuhan fisik dan psikis ibu
memberikan rasa aman dan nyaman ibu.
g. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara
rutin selama persalinan sedikitnya setiap 2 jam.
Rasional Kandung kemih penuh dapat menghalangi
penurunan kepala janin.
h. Lakukan observasi fase laten di lembar observasi yakni:
Tekanan darah setiap 4 jam, suhu badan tiap 2 jam, nadi
setiap 30-60 menit, DJJ setiap 1 jam, kontraksi setiap 1 jam,
pembukaan serviks setiap 4 jam, penurunan setiap 4 jam.
Rasional Kemajuan persalinan pada fase laten ditulis dilembar
observasi sehingga diketahui perkembangan kondisi ibu dan
janin.
2. Fase aktif
a. Informasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.
Rasional Informasi yang jelas mengoptimalkan asuhan yang
diberikan.
b. Anjurkan ibu untuk miring ke kiri atau posisi yang nyaman
Rasional Posisi miring ke kiri mencegah tertekannya Vena
Cava Inferior sehingga sirkulasi darah ibu lancar.
c. Penuhi kebutuhan makan, terutama minum
Rasional: Memenuhi kebutuhan fisik dan psikis ibu
memberikan rasa aman dan nyaman ibu.
d. Siapkan partus set dan obat-obatan yang diperlukan.
Rasional: Kelengkapan dan kesiapan alat-alat persalinan dapat
mengurangi keteledoran yang dapat terjadi.
e. Observasi fase aktif di partograf: Tekanan darah setiap 4 jam,
suhu badan tiap 2 jam, nadi setiap 30-60 menit, DJJ setiap 30
menit, kontraksi tiap 30 menit, pembukaan serviks setiap 4 jam,
penurunan setiap 4 jam.
Rasional: Dengan menggunakan partograf, kemajuan
persalinan dapat diketahui sesegera mungkin serta menghindari
adanya keterlambatan merujuk.
f. Libatkan keluarga atau suami dalam proses persalinan.
Rasional: Asuhan sayang ibu dalam melibatkan keluarga dapat
memberikan rasa aman dan nyaman sehingga persalinan
lancar.
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilaksananakan dengan efisien dan aman sesuai
dengan rencana asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien
atau anggota tim kesehatan lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah diberikan. Evaluasi didokumentasikan
dalambentuk SOAP
C. TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGIS
S :
1. Alasan Datang Periksa/ Keluhan Utama
Ibu mengatakan kencang-kencang sampai ke pinggang
bagian belakang sejak terdapat pengeluaran lender bercampur
darah dan merasa ada keluar air sedikit.
2. Pemeriksaan Fisik
Wajah : tidak pucat, tidak terdapat chloasma
gravidarum, tidak teraba oedema.
Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak
odema pada palpebra
Mulut : bibir lembab, tidak pucat, tidak terdapat
stomatitis, tidak terdapat pembengkakan/
peradangan pada tonsil dan ovula.
Payudara : bersih, puting susu menonjol, terdapat
hiperpigmentasi pada areola mammae, tidak
teraba benjolan abnormal pada payudara, tidak
teraba pembesaran kelenjar limfe, terdapat
pengeluaran ASI.
Abdomen : terdapat linea nigra dan striae livide, pembesaran
pada uterus sesuai usia kehamilan, terdapat luka
bekas operasi apediktomi TFU : 33 cm
Leopold I : teraba bagian kurang bulat, kurang melenting, dan
lunak pada fundus ibu
Leopold II : teraba bagian keras, panjang, rata seperti papan
pada bagian kanan ibu dan teraba bagian terkecil
janin pada bagian kiri ibu (puki)
Leopold III : teraba bagian keras, bulat dan melenting pada
segmen bawah rahim, bagian terendah janin sudah
tidak bisa digoyangkan
Leopold IV : divergen, sebagian besar bagian terendah janin
sudah masuk pintu atas panggul.
TBJ : (33-11)x155= 3410 gram
DJJ : 133 kali/menit
HIS : 2x10’ = 20-25”
Genitalia : terdapat pengeluaran lendir campur darah, vulva
dan vagina terdapat kemerahan.
Anus : tidak terdapat hemorroid
3. Pemeriksaan Khusus
Tanggal : 29 Desember 2020
Jam : 08.00 wita
Oleh : Bidan
Hasil : Terdapat pengeluaran lendir darah, tidak terdapat
odema, massa/benjolan, portio lunak, pembukaan 2
cm, ketuban utuh, presentasi kepala, kepala berada
di hodge I.
4. Pemeriksaan Penunjang
Lakmus merak untuk memeriksa apakah yang keluar sejak malam
adalah cairan ketuban. Lakmus merah tetap berwarna merah.
A :
Diagnosis : GIP0000, usia kehamilan 39 minggu 6 hari
inpartu kala I fase laten persalinan normal
Janin tunggal hidup intrauterine
Masalah : tidak ada
Diagnosis Potensial : tidak ada
Masalah Potensial : tidak ada
Kebutuhan Segera : tidak ada
P:
Tanggal Paraf
Penatalaksanaan
Waktu Pelaksana
29 Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu, Bidan
Desember kontraksi ibu akan semakin kuat dan itu adalah Mahasiswa
2020 proses yang akan terjadi untuk membuka jalan lahir
08.00 wita dan penurunan kepala bayi, akan semakin lama
Tanggal Paraf
Penatalaksanaan
Waktu Pelaksana
semakin kuat dan terdapat pengeluaran lendir
darah; ibu mengetahui keadaannya saat ini.
Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi agar ibu memiliki energi untuk menghadapi
08.15 wita Mahasiswa
proses persalinan; ibu makan setengah porsi nasi
dan lauk ayam dan telur rebus.
Menganjurkan ibu untuk duduk di gymball untuk
08.30 wita mengoptimalisasi penurunan kepala janin; Ibu Mahasiswa
duduk di gymball dibantu oleh Bidan dan keluarga
Memantau DJJ dan HIS;
09.00 wita Mahasiswa
DJJ : 145 x/menit, his : 2 x 10’ = 15-20”
Menganjurkan ibu untuk berbaring miring kiri, jika
ibu merasa lelah berjalan-jalan di PMB, miring kiri
dianjurkan untuk mendapatkan aliran darah dan
nutrisi yang maksimal dari plasenta, karena adanya
09.15 wita Mahasiswa
pembuluh darah yang bertanggung jawab
mengembalikan darah dari tubuh bagian bawah ke
jantung; ibu mengerti dan ibu dalam posisi baring
miring kiri.
Memantau DJJ dan HIS;
10.00 wita Mahasiswa
DJJ : 145 x/menit, his : 2 x 10’ = 20-25”
Menganjurkan ibu untuk ke kamar kecil dan tidak
menahan buang air kecil karena kandung kemih
10.15 wita yang penuh dapat menghambat kontraksi rahim; Ibu Mahasiswa
ke kamar kecil di bantu suami dan dapat buang air
kecil dengan lancar
Memantau DJJ dan HIS;
11.00 wita Mahasiswa
DJJ : 130 x/menit, his : 2 x 10’= 20-25”
11.15 wita Menganjurkan ibu untuk mandi agar ibu merasa Mahasiswa
Tanggal Paraf
Penatalaksanaan
Waktu Pelaksana
segar dan nyaman, juga dapat merangsang
kontraksi rahim ibu; ibu memahami dan akan mandi.
Melakukan pemeriksaan dalam, observasi DJJ dan
his ibu; hasil pemeriksaan dalam terdapat
pengeluaran lendir darah, tidak ada oedema, tumor, Bidan
12.00 wita
portio lunak, pembukaan 3 cm, ketuban utuh, Mahasiswa
presentasi kepala, kepala janin hodge I
DJJ : 146 x/menit, his : 2 x 10’= 25”
Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan
nutrisi agar ibu memiliki energi untuk menghadapi
12.15 wita Mahasiswa
proses persalinan; ibu makan nasi dan lauk
beberapa sendok dan minum air putih
Memantau DJJ dan HIS;
13.00 wita Mahasiswa
DJJ : 145 x/menit, his : 3 x 10’= 20”
Memantau DJJ dan HIS;
14.00 wita Mahasiswa
DJJ : 140 x/menit, his : 3 x 10’= 20”
Memberikan dukungan kepada ibu agar ibu tetap
14.15 wita semangat menghadapi persalinan; ibu akan Mahasiswa
semangat menghadapi proses persalinan.
Memantau DJJ dan HIS;
15.00 wita Mahasiswa
DJJ : 145 x/menit, his : 3 x 10’= 20”
Menyampaikan kepada Ibu agar dapat mobilisasi,
berjalan, duduk di atas gymball di sela kontraksi;ibu
15.15 wita Mahasiswa
berjalan sekitar PMB dan duduk di gymball di
dampingi
Melakukan pemeriksaan dalam, observasi DJJ dan
his; hasil pemeriksaan dalam portio lunak,
16.00 wita Mahasiswa
pembukaan 4 cm, ketuban utuh, presentasi kepala,
kepala janin hodge I
Tanggal Paraf
Penatalaksanaan
Waktu Pelaksana
DJJ : 150 x/menit, his : 3 x 10’= 30-40”
S :
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan perut semakin sering sakit.. dengan jarak yang
berdekatan dari sebelumnya
O:
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Ekspresi wajah : sesekali meringis
2. Tanda – Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg MAP : 93.33 menit
Nadi : 85 kali/menit
Pernafasan : 23 kali/menit
Suhu : 36o C
3. Pemeriksaan Fisik
Abdomen
DJJ : 150 kali/menit
HIS : 3 x 10’= 30-40”
Genitalia : terdapat pengeluaran lendir campur darah
4. Pemeriksaan Khusus
Tanggal : 29 Desember 2020
Jam : 16.00 wita
Oleh : Bidan
Hasil : hasil pemeriksaan dalam portio lunak, pembukaan 4
cm, ketuban utuh, presentasi kepala, kepala janin
hodge I
A :
Diagnosis : GIP00000, usia kehamilan 39 minggu 6 hari
inpartu kala I fase aktif persalinan normal
Janin tunggal hidup intrauterine
Masalah : tidak ada
Diagnosis Potensial : tidak ada
Masalah Potensial : tidak ada
Kebutuhan Segera : tidak ada
Tangga
Paraf
l Penatalaksanaan
Pelaksana
Waktu
Menjelaskan kepada Ibu bahwa Ia sudah
16.15
memasuki fase aktif persalinan dengan Mahasiswa
wita
pembukaan 4 cm ; Ibu mengerti dan memahami
16.30 Mengobservasi His,Djj dan Nadi tiap 30 menit;
Mahasiswa
wita hasil terlampir di partograf
Menganjurkan Ibu untuk mandi dan tidak
16.50
menahan jika ada keinginan BAK; Ibu mandi dan Mahasiswa
wita
lebih segar dan BAK setiap ada keinginan BAK
18.30 Menganjurkan kepada Ibu agar dapat mobilisasi, Mahasiswa
Tangga
Paraf
l Penatalaksanaan
Pelaksana
Waktu
berjalan, duduk di atas gymball di sela
wita kontraksi;ibu berjalan sekitar PMB dan duduk di
gymball di dampingi Bidan
Mengobservasi DJJ, HIS dan nadi serta
melakukan pemeriksaan dalam.
DJJ : 151x/menit, HIS : 4x10’40-45’’, N
:81x/menit
20.00
TD : 125/80mmHg. Mahasiswa
wita
Hasil VT: ada pengeluaran lendir darah, tidak
teraba oedema, portio tidak teraba, pembukaan ∅
9 cm, ketuban pecah dan jernih, presentasi
kepala, denominator UUK, hodge II
Hasil VT: ada pengeluaran lendir darah, tidak
teraba oedema, portio tidak teraba, pembukaan ∅
20.20 Mahasiswa
10 cm, ketuban pecah dan jernih, presentasi
kepala, denominator UUK, hodge II
Menjelaskan kepada Ibu bahwa pembukaan
persalinannya sudah lengkap,akan tetapi kepala
20.22 janin masih agak tinggi dan menganjurkan ibu Mahasiswa
untuk miring kiri sambil meneran yang benar;ibu
miring kiri dan meneran posisi miring
Menyiapkan partus set, APD dan kelengkapan
lainnya
20.25 ; partus set, heating set, APD dan larutan klorin Mahasiswa
sudah siap
O:
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
2. Pemeriksaan Fisik
Abdomen : DJJ terdengar jelas, teratur, frekuensi 146 x/menit,
kontraksi uterus 4 x 10’= >45”
Genetalia : adanya tanda dan gejala kala II, terdapat
pengeluaran lendir campur darah, dorongan kuat
untuk meneran, tekanan pada anus, perineum
menonjol, vulva dan sfringter ani membuka.
3. Pemeriksaan Dalam
Tanggal : 29 Desember 2020
Jam : 21.00 wita
Terdapat pengeluaran lendir campur darah, portio tidak teraba,
pembukaan 10 cm, ketuban menonjol, presentasi kepala,
denominator UUK, tidak teraba bagian terkecil janin, hodge II.
A:
Diagnosis : GIP0000, kala II persalinan normal
Janin tunggal hidup intra uterine
Masalah : tidak ada
Diagnosa Potensial : tidak ada
Masalah Potensial : tidak ada
Kebutuhan Segera : tidak ada
P:
Paraf
Tgl/Jam Penatalaksanaan
Pelaksana
29 Des2020 Memakai APD dan mencuci tangan; APD
Mahasiswa
20.40 telah digunakan.
Mengecek alat-alat persalinan dan
memasukkan oksitosin 1 ampul (10 IU)
20.50 wita Mahasiswa
dalam spuit 3 cc; alat persalinan telah
lengkap, dan oksitosin telah diaplus.
Membantu ibu memilih posisi yang
nyaman untuk melahirkan; ibu memilih
20.55 wita Mahasiswa
posisi ibu setengah duduk (semi fowler).
Observasi DJJ;
21.40 wita Mahasiswa
Djj 145x/menit
telah diganti
21.54 Menjepit tali pusat dengan 2 klem, Mahasiswa
klem pertama diletakkan 3 cm dari
umbilikus bayi dan klem kedua 2
cm dari klem pertama; tali pusat
telah dijepit oleh 2 klem.
21.55 Memotong tali pusat diantara 2 Mahasiswa
klem; tali pusat telah dipotong
21.55 Mengikat tali pusat bayi; tali pusat Mahasiswa
telah diikat
O:
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
2. Pemeriksaan Fisik
Abdomen : memeriksa fundus : tinggi fundus uteri
sepusat, janin tunggal, tidak ada janin kedua,
Genitalia : adanya tanda-tanda pelepasan plasenta, yaitu
adanya semburan darah, tali pusat memanjang,
dan perubahan pada tinggi fundus
A:
Diagnosis : GIP0000, Kala III Persalinan Normal
Masalah : Tidak ada
Diagnosa Potensial : Tidak ada
Masalah Potensial : Tidak ada
Kebutuhan Segera : Tidak ada
P:
Paraf
Tgl/Jam Penatalaksanaan
Pelaksana
29 Memberitahu ibu bahwa akan disuntikkan
Desember oksitosin agar plasenta lahir; ibu bersedia
Mahasiswa
2020 disuntikkan oksitosin.
21. 53
Menyuntikkan oksitosin 1 ampul 10 unit
21.54 wita secara IM pada sepertiga bagian paha Mahasiswa
luar; ibu telah disuntik oksitosin.
O:
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 81 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,1oC.
2. Pemeriksaan Fisik
Wajah : tidak pucat
Abdomen : uterus teraba bulat dan keras, kontraksi baik,
TFU sepusat, kandung kemih kosong
Genetalia :terdapat pengeluaran darah, tidak ada oedema,
terdapat laserasi derajat II
A:
Diagnosis : P1001, kala IV Persalinan Normal
Masalah : tidak ada
Diagnosa Potensial : tidak ada
Masalah Potensial : tidak ada
Kebutuhan Segera : tidak ada
P:
Paraf
Tgl/Jam Penatalaksanaan Pelaksan
a
29 Desember Menilai jumlah perdarahan; perdarahan
2020 ±250 cc. Mahasiswa
22.01 wita
Membersihkan ibu dan bantu ibu
mengenakan pakaian; ibu bersedia untuk
22.22 wita Mahasiswa
dibersihkan dan dibantu dalam
mengenakan pakaian.
Mendekontaminasi tempat persalinan
dan alat-alat yang digunakan saat
22.24 wita Mahasiswa
persalinan; tempat persalinan dan alat-
alat telah dibersihkan.
22.30 wita Mengobservasi kala IV; Mahasiswa
TD: 110/80 mmHg TFU: sepusat
N: 81 x/menit kontraksi baik
T: 36,1ºC kandung kemih
Paraf
Tgl/Jam Penatalaksanaan Pelaksan
a
kosong
Perdarahan ±30 cc
Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
dengan memulai dari gerakan ringan
22.45 wita seperti miring kiri atau kanan, lalu duduk Mahasiswa
hingga berjalan; ibu mengerti dan ibu
sudah dapat miring kanan dan kiri.
Mengobservasi kala IV;
TD: 110/70 mmHg TFU: sepusat
23.05 wita N: 82 x/menit kontraksi baik Mahasiswa
Perdarahan ±20 cc kandung kemih
kosong
Menganjurkan ibu untuk makan dan
minum serta istirahat agar kondisi ibu
kembali pulih setelah kelelahan
23.10 wita melewati proses persalinan; ibu Mahasiswa
mengerti mengenai penjelasan yang
diberikan dan ibu sudah makan dan
minum.
Mengobservasi kala IV;
TD: 110/80 mmHg TFU 1 jari
dibawah pusat
23.25 wita Mahasiswa
N: 78 x/menit kontraksi baik
Perdarahan ±10 cc kandung kemih
kosong
Mengobservasi kala IV;
23.40 wita TD: 110/80 mmHg TFU 1 jari Mahasiswa
dibawah pusat
Paraf
Tgl/Jam Penatalaksanaan Pelaksan
a
N: 80 x/menit kontraksi baik
Perdarahan ±10 cc kandung kemih
kosong
Mengobservasi kala IV;
TD: 100/80 mmHg TFU 2 jari
dibawah pusat
00.10 wita N: 83 x/menit kontraksi baik Mahasiswa
T: 36ºC kandung kemih
kosong
Perdarahan ±5 cc
Mengobservasi kala IV;
TD: 100/70 mmHg TFU 2 jari
dibawah pusat
00.40 wita Mahasiswa
N: 86 x/menit kontraksi baik
Perdarahan ±5 cc kandung kemih
kosong
00.45 wita Melengkapi partograf; partograf telah Mahasisw
terisi. a
00.55 wita Memberikan KIE tentang : Mahasisw
- Mobilisasi, dengan menganjurkan ibu a
menggerakkan tubuh secara
bertahap
- Nutrisi, dengan menganjurkan ibu
mengkonsumsi makanan yang kaya
akan protein untuk mempercepat
proses penyembuhan luka jalan lahir
pada ibu serta menganjurkan ibu
Paraf
Tgl/Jam Penatalaksanaan Pelaksan
a
memberikan ASI saja pada bayi
- Mengajarkan cara menyusui yang
benar kepada ibu
; ibu mengerti dan bersedia mengikuti
anjuran yang diberikan
Pola Keterangan
O :
1. Keadaan Bayi Saat Lahir
Bayi lahir tanggal 29 Desember 2020 pukul 21.52 WITA,
jenis kelamin laki-laki, ketuban jernih, keadaan tali pusat baik
dan tidak ada perdarahan, bayi tidak sianosis, tonus otot
bergerak aktif, dan bayi menangis kuat. Dilakukan langkah awal
yakni menjaga kehangatan bayi, mengatur posisi bayi untuk
dilakukan penilaian dan melakukan IMD diatas dada ibu.
2. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Tanda vital :
Nadi : 130 kali/menit
Suhu : 36,6oC
Pernafasan : 46 kali/menit
Antropometri
Berat badan : 2900 gram
Panjang badan : 50 cm
Lingkar kepala :
- Circum ferensia Suboccipito Bregmatica : 32 cm
- Circum ferensia Oksipito frontalis : 33 cm
- Circum ferensia Mento Oksipitasilis : 35 cm
Lingkar dada : 31 cm
Lingkar perut : 30 cm
LILA : 11 cm
3. Pemeriksaan Fisik
Kepala : bentuk kepala bulat, terdapat caput
succadaneum, tetapitidak terdapat cephal
hematoma, dan kelainan konginetal lainnya
pada kepala bayi.
Wajah : kulit kemerahan, tidak ada oedema
Mata : simetris, bersih, sklera putih, konjungtiva merah
muda, tidak ada oedema palpebra, tidak ada
kotoran atau perdarahan
Hidung : simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung,
tidak ada pengeluaran cairan dari lubang
hidung
Telinga : simetris, terdapat lubang telinga, tidak terdapat
pengeluaran cairan dari lubang telinga, daun
telinga tidak kaku
Mulut : simetris, bayi menangis kuat, tidak sianosis,
tidak terdapat kelainan konginetal pada mulut
seperti labioskizis dan labiopalatoskizis
Leher : pergerakan leher aktif
Dada : simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada,
bunyi jantung normal, BJ I dan BJ II terdengar
teratur yaitu lup dan dup, terdengar 150x/menit,
suara nafas teratur, tidak terdengar suara nafas
tambahan seperti bronchi, wheezing, ronchi.
Abdomen : simetris, tidak teraba massa atau benjolan
abnormal, pada tali pusat terdapat 2 arteri dan
1 vena, tali pusat berwarna putih segar, suara
perut hipertimpani.
Punggung : simetris, tidak terdapat kelainan konginetal
pada punggung seperti spina bifida, terdapat
lanugo dan verniks
Genetalia : testis telah turun di skrotum
Anus : terdapat lubang anus
Lanugo : terdapat lanugo pada bahu bayi
Verniks : terdapat verniks caseosa pada ketiak dan
lipatan pangkal paha bayi.
Ekstremitas : jari tangan dan jari kaki bayi lengkap, tidak
terdapat kelainan seperti polidaktili, garis
telapak tangan dan kaki jelas, pergerakan
ekstremitas aktif.
4. Pemeriksaan Neurologis
a. Babinski : Positif. Ketika telapak kaki digesek, jari-jari
kaki bayi menekuk kebawah
b. Swallowing : Positif. Bayi dapat menelan ASI ketika
menyusu.
c. Sucking : Positif. Bayi dapat menghisap dengan baik
pada saat menyusu.
d. Morro : Positif, Bayi tampak terkejut ketika dikejutkan
dengan suara
e. Rooting : Positif. Bayi tampak menoleh kearah
sentuhan ketika pipi bayi disentuh
f. Grasping : Positif. Ketika telapak tangan bayi disentuh,
jari-jari bayi menggenggam dengan kuat.
A :
Diagnosis : NCB SMK usia 1 jam
Masalah : Tidak ada
Diagnosis Potensial : Tidak ada
Masalah potensial : Tidak ada
Kebutuhan Segera : Tidak ada
P :
No Tgl/Jam Pelaksanaan TTD
1. 23.00 Membersihkan bayi dan menjelaskan
hasil pemeriksaan kepada orangtua
bayi Mahasisw
; Badan bayi telah dibersihkan dan a
orangtua telah mengetahui keadaan
bayinya
2. 23.15 Memberikan Vit K dengan dosis 1 mg
atau 0,5 cc secara IM pada paha kiri
bayi. Mahasisw
; Vit K telah diberikan pada 1/3 paha a
kiri bayi bagian luar secara IM dan
tidak tampak perdarahan
3. 23.20 Memberikan vaksin Hb0 secara IM
pada paha kanan bayi.
Mahasisw
; vaksin Hb0 telah diberikan pada 1/3
a
paha kanan bayi bagian luar secara
IM dan tidak tampak perdarahan
4. 23.25 Memberikan salep mata gentamiycin
zalf mata pada kedua mata bayi.
; Salep mata telah diberikan untuk Mahasisw
masing-masing mata dan tidak a
tampak kemerahan pada kedua mata
bayi
5. 23.28 Melakukan perawatan tali pusat
Mahasisw
; tali pusat telah diikat kuat dan tali
a
pusat dibalut dengan kassa steril.
REFERENSI
Aasheim, V., Abv, N., Lm, R., & Lukasse, M. (2017). Perineal techniques
during the second stage of labour for reducing perineal trauma
(Review). Cochrane Database of Systematic Reviews, 6.
https://doi.org/10.1002/14651858.CD006672.pub3.www.cochranelibra
ry.com
Bonet, M., Oladapo, O. T., Souza, J. P., & Gülmezoglu, A. M. (2019).
Diagnostic accuracy of the partograph alert and action lines to predict
adverse birth outcomes: a systematic review. BJOG: An International
Journal of Obstetrics and Gynaecology, 126(13), 1524–1533.
https://doi.org/10.1111/1471-0528.15884
Dahlqvist, K., & Jonsson, M. (2017). Neonatal outcomes of deliveries in
occiput posterior position when delayed pushing is practiced : a cohort
study. BMC Pregnancy and Childbirth, 1–7.
https://doi.org/10.1186/s12884-017-1556-5
Dalal, A. R., Ameya, •, & Purandare, C. (2018). The Partograph in
Childbirth: An Absolute Essentiality or a Mere Exercise? The Journal
of Obstetrics and Gynecology of India, 68(1), 3–14.
https://doi.org/10.1007/s13224-017-1051-y
Escuriet, R., García-lausin, L., Salgado-poveda, I., Casañas, R., &
Robleda, G. (2017). Midwives ’ contribution to normal childbirth care :
Cross-sectional study in public-health settings , the MidconBirth Study
protocol. European Journal of Midwifery, 1–5.
F. Gary Cunningham, Kenneth J. Leveno, Steven L. Bloom, Jodi S.
Dashe, Catherine Y. Spong, Barbara L. Hoffman, Brian M. Casey, C.
Y. S. (2018). Williams Obstetric (M. G. Hills (ed.); 25th ed., p. 334).
Mac Grow Hills.
Farrington, E., Connolly, M., Phung, L., Wilson, A. N., Thomson, L. C.,
Bohren, M. A., Homer, C. S. E., & Vogel, J. P. (2021). The prevalence
of uterine fundal pressure during the second stage of labour for
women giving birth in health facilities : a systematic review and meta -
analysis. Reproductive Health, 1–17. https://doi.org/10.1186/s12978-
021-01148-1
Güngördük, K., Olgaç, Y., Gülseren, V., & Kocaer, M. (2018). Active
management of the third stage of labor: A brief overview of key
issues. Turkish Journal of Obstetrics and Gynecology, 15(3), 188–
192. https://doi.org/10.4274/tjod.39049
Haile, Y., Tafese, F., Weldemarium, T. D., & Rad, M. H. (2020).
Partograph Utilization and Associated Factors among Obstetric Care
Providers at Public Health Facilities in Hadiya Zone, Southern
Ethiopia. Journal of Pregnancy, 8.
https://doi.org/10.1155/2020/3943498
Holmes, D. (2011). Buku Ajar Ilmu Kebidanan. EGC.
Inde, Y., Nakai, A., Sekiguchi, A., Hayashi, M., & Takeshita, T. (2018).
Cervical Dilatation Curves of Spontaneous Deliveries in Pregnant
Japanese Females. International Journal of Medical Sciences, 15.
https://doi.org/10.7150/ijms.23505
Isacson, M., Thies-lagergren, L., Oras, P., Hellström-westas, L., &
Andersson, O. (2022). Umbilical cord clamping and management of
the third stage of labor : A telephone-survey describing Swedish
midwives ’ clinical practice. European Journal of Midwifery, 1–7.
Kf, W., Kibuka, M., Jg, T., Nw, J., Kf, W., Kibuka, M., Jg, T., & Nw, J.
(2018). Maternal position in the second stage of labour for women
with epidural anaesthesia (Review). Cochrane Database of
Systematic Reviews, 55.
https://doi.org/10.1002/14651858.CD008070.pub4.www.cochranelibra
ry.com
Kibuka, M., Price, A., Onakpoya, I., Tierney, S., & Clarke, M. (2021).
Evaluating the effects of maternal positions in childbirth : An overview
of Cochrane Systematic Reviews. European Journal of Midwifery, 1–
14.
Lundborg, L., Åberg, K., Sandström, A., Discacciati, A., Tilden, E. L.,
Stephansson, O., & Ahlberg, M. (2020). First stage progression in
women with spontaneous onset of labor: A large population-based
cohort study. PLoS ONE, 15(9 September).
https://doi.org/10.1371/JOURNAL.PONE.0239724
Obstetric, H., & Nurses, N. (2021). Guidelines for Active Management of
the Third Stage of Labor using Oxytocin: AWHONN Practice Brief
Number 12. JOGNN - Journal of Obstetric, Gynecologic, and
Neonatal Nursing, 50(4), 499–502.
https://doi.org/10.1016/j.jogn.2021.04.006
Oladapo, O. T., Souza, J. P., Fawole, B., Mugerwa, K., Alves, D., Souza,
H., Reis, R., Oliveira-ciabati, L., Maiorano, A., Akintan, A., Alu, F. E.,
Oyeneyin, L., Adebayo, A., Byamugisha, J., Nakalembe, M., Idris, H.
A., Okike, O., Althabe, F., Hundley, V., … Liljestrand, J. (2018).
Progression of the first stage of spontaneous labour : A prospective
cohort study in two sub- Saharan African countries. PLoS Medicine,
1–30.
Philip toozs hobson, Elizabeth edwards, aneta obloza, J. B. toozs hobson.
(2021). Feasibility study for the value of pelvic floor distension in
predicting mode of birth for women undergoing vaginal birth after
caesarean. European Journal of Obstetrics & Gynecology and
Reproductive Biologi:X, 10.
https://doi.org/org./10.1016/j.eurox.2021.100126
Picetti, R., Miller, L., Shakur-Still, H., Pepple, T., Beaumont, D., Balogun,
E., Asonganyi, E., Chaudhri, R., El-Sheikh, M., Vwalika, B.,
Arulkumaran, S., & Roberts, I. (2020). The WOMAN Trial: Clinical and
Contextual Factors Surrounding the Deaths of 483 Women following
Post-Partum Hemorrhage in Developing Countries. Obstetrical and
Gynecological Survey, 75(12), 723–725.
https://doi.org/10.1097/01.ogx.0000723728.09046.e3
World Health Organization. (2018). Intrapartum care for a positive
childbirth experience.
Zelellw, D. A., & Kassaw Tegegne, T. (2018). Level of partograph
utilization and its associated factors among obstetric caregivers at
public health facilities in East Gojam Zone, Northwest Ethiopia.
Journal Pone. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0200479