PERSALINAN NORMAL
Oleh :
Melania Jelina
2022611021
MALANG
2023
A. Pengertian Persalinan Normal
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Prawiroharjo, 2006). Persalinan normal adalah proses dimana bayi, plasenta dan
selaput ketuban keluar dari uterus ibu pada usia kehamilan cukup bulan.
B. Etiologi
Dalam persalinan ada dua hormon yang mempengaruhi dan dominan yaitu:
rangsangan mekanisme.
a. Teori keregangan: Keregangan otot rahim mempunyai batas tertentu oleh karena
kontraksi rahim.
(Manuaba, 2010).
a. Passenger
Pada faktor passenger, terdapat beberapa factor yang mempengaruhi yakni ukuran
kepala janin, presentasi, letak, sikap dan posisi janin. Karena plasenta juga harus
melalui jalan lahir, maka ia dianggap sebagai penumpang yang menyertai janin.
b. Passageaway
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar panggul,
vagina dan introitus (lubang luar vagina). Meskipun jaringan lunak khususnya
lapisan-lapisan otot dasar panggul ikut menunjang keluarnya bayi, tetapi panggul
ibu jauh lebih berperan dalam proses persalinan. Janin harus berhasil
c. Powers
His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan serviks membuka
dan mendorong janin ke bawah. Pada presentasi kepala, bila his sudah cukup
kuat, kepala akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul. Ibu
d. Position
Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan. Posisi tegak
e. Psychologic Respons
Proses persalinan adalah saat yang menegangkan dan mencemaskan bagi wanita
dan keluarganya. Rasa takut, tegang dan cemas mungkin mengakibatkan proses
menceritakannya.
C. Patofisiologi
D. Klasifikasi
b. Persalinan buatan: bila persalinan dengan bantuan tenaga dari luar yaitu alat
c. Persalinan anjuran: bila kekuatan untuk persalinan diambilkan dari luar dengan
(Manuaba, 2010)
E. Gejala Klinis
a. KALA I
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kala pembukaan
berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturien masih dapat berjalan-jalan.
Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan terus meningkat secara bertahap
b. KALA II
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks lengkap (10 cm)
dan berakhir dengan lahirnya bayi (Kurniawati dkk, 2009).Tanda dan gejala kala
hal ini dapat sangat bervariasi (Manuaba, 2010). Kemampuan ibu untuk
Kala III adalah dimulai ketika bayi lahir dan berakhir pada saat plasenta
seluruhnya sudah dilahirkan. Pada kala III, otot uterus (miometrium) berkontraksi
tempat perlekatan menjadi semkin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah
maka pasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus.
Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau ke dalam vagina.
d. KALA IV
perdarahan postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya syok hipovolemia pada ibu yang dapat mengancam
jiwa. Persalinan kala empat dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam
jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc. Adapun 7 pokok penting yang harus
dan pernapasan)
E .Pemeriksaan Fisik
Tujuan pemeriksaan fisik adalah untuk menilai kondisi kesehatan ibu dan
bayinya serta kenyamanan fisik ibu bersalin, meliputi pemeriksaan abdomen dan
pemeriksaan dalam.
- Menentukan presentasi
- Kapasitas panggul
- Sifat fluor albus dan apakah ada alat yang sakit umpamanya bartholmitis,
(Prawirohardjo, 2006).
f. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
c. Pemeriksaan darah
2) Ultrasonografi (USG)
3) Stetoskop Monokuler
Mendengar denyut jantung janin, daerah yang paling jelas terdengar DJJ, daerah
keduanya direkam pada kertas yang sama sehingga terlihat gambaran keadaan
g. Penatalaksanaan
kontraksi uterus, tanda vital ibu, pemeriksaan vt berikut, makanan oral, cairan
3. Mencegah agar tidak terjadi kerusakan otot dasar panggul secara berlebihan.
1. Kontraksi uterus sangat kuat dan disertai ibu yang merasa sangat ingin
meneran.
Pada kala II sangat diperlukan kerjasama yang baik antara parturien dengan
penolong persalinan.
1. Persiapan
2. Pertolongan persalinan
3. Persalinan kepala
4. Membersihkan nasopharynx:
5. Lilitan talipusat
6. Menjepit talipusat:
Persalinan Kala III adalah periode setelah lahirnya anak sampai plasenta lahir.
Segera setelah anak lahir dilakukan penilaian atas ukuran besar dan konsistensi
uterus dan ditentukan apakah ini aalah persalinan pada kehamilan tunggal atau
kembar.
Bila kontraksi uterus berlangsung dengan baik dan tidak terdapat perdarahan
maka dapat dilakukan pengamatan atas lancarnya proses persalinan kala III.
1. Tangan kiri melakukan elevasi uterus (seperti tanda panah) dengan tangan
talipusat keatas.
ketuban agar selaput ketuban tidak robek dan lahir secara lengkap oleh karena
pasca persalinan.
janin kembar.
2. Bila ini adalah persalinan janin tunggal, segera berikan oksitosin 10 U i.m
Dua jam pertama pasca persalinan merupakan waktu kritis bagi ibu dan neonatus.
Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik luar biasa dimana ibu baru
melahirkan bayi dari dalam perutnya dan neonatus sedang menyesuaikan kehidupan
Petugas medis harus tinggal bersama ibu dan neonatus untuk memastikan bahwa
keduanya berada dalam kondisi stabil dan dapat mengambil tindakan yang tepat dan
KALA I
1. PENGKAJIAN
a. Data biologis/fisiologis
- Keluhan Utama
- Pemeriksaan kehamilan
infeksi)
g. Pola Gordon
Frekuensi tidur dan istirahat, kualitas tidur, dan ada tidaknya kesulitan tidur.
Sirkulasi
Integritas Ego
Eliminasi
perdarahan.
Porsi makan dan minum, komposisi makanan dan minuman, jenis makanan
dan minuman.
Neurosensori
Nyeri /kenyamanan
Pernafasan
Ada tidaknya gangguan pada sistem pernapasan dan RR.
Seksualitas
keluarga.
- Palpasi: tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda dilakukan dengan
lebih besar, tinggi fundus dapat diukur dengan pita ukuran sentimeter, jarak
nyeri, wajah klien tampak meringis, skala nyeri 5 (skala 0-10), klien tampak
1. Nyeri persalinan Setelah diberikan asuhan NIC Label: Intrapartal Care NIC Label: Intrapartal Care
berhubungan dengan keperawatan ... x ... jam 1. Pantau keadaan ibu (tekanan 1. Memastikan kondisi ibu siap
dilatasi serviks ditandai diharapkan pasien siap darah, nadi , suhu) untuk persalinan
dengan mengeluh, wajah meningkatkan proses 2. Lakukan pemeriksaan leopold 2. Pemeriksaan leopold
klien tampak meringis, kehamilan melahirkn dengan 3. Lakukan pemeriksaan vagina dilakukan untuk mengetahui
skala nyeri 5 (skala 0 - kriteria hasil : jika diperlukan posisi dan kondisi janin
10), klien tampak NOC Label: Maternal Status 4. Pantau keadaan janin (DJJ dan 3. Untuk melihat kemajuan
nyeri 1. Frekuensi kontraksi uterus 5. Libatkan keluarga (suami) 4. Memastikan kondisi bayi
Respiratory rate dalam 7. Anjurkan posisi yang nyaman ibu dalam mempersiapkan
mmHg Sistolik), (70-80 10. Fasilitasi pemenuhan nutrisi dan 7. Perubaan posisi dapat
4. Denyut nadi radial dbn 11. Siapkan perlengkapan partus mengurangi ambang nyeri
60-100 x/menit (partus set, obat-obatan, pakaian 8. Cara bernafas, rileksasi dan
1. EVALUASI KALA I
dilatasi serviks ditandai dengan mengeluh, meneran dengan kuat disertai kontraksi
wajah klien tampak meringis, skala nyeri 5 vagina dan anusnya terasa tertekan dan ibu
(skala 0 -10), klien tampak memegang area mengatakan mampu untuk mengontrol
intervensi kala II
KALA II
1. PENGKAJIAN
Pada Ibu
a. Aktivitas/istirahat
Melaporkan kelelahan
b. Sirkulasi
c. Integritas ego
d. Eliminasi
e. Nyeri/ketidak nyamanan.
f. Pernafasaan
g. Seksualitas
a. Penilaian APGAR meliputi pernapasan, frekuensi jantung, warna kulit, tonus otot, dan refleks.
b. Pengukuran Antropometri, meliputi Berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas, dan lingkar perut.
Kepala :
Inspeksi : bentuk kepala, keadaan fontanel, apakah ada molase, caput succadenum dan chepal hematoma, perdarahan atau
kelainan lainnya.
Palpasi : Sutura kepala, benjolan pada kepala, pemeriksaan lingkar kepala bayi
Mata :
Inspeksi : reaksi pupil, sclera, konjungtiva, gerakan mata bayi, tidak ada kotoran/sekret
Mulut :
Inspeksi : bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada bagian yang terbelah, lidahnya rata dan simetris
2) Tubuh :
Inspeksi kulit: adanya veniks kaseosa, milia (bintik keputihan yang khas terlihat pada hidung , dahi, dan pipi), lanugo (rambut
halus yang melapisi janin), deskuamasi (pelepasan kulit yang secara normal terjadi selama 2-4 minggu pertama kehidupan),
eritema toksikum (alergi kemerahan yang terlihat sebagai bercak-bercak kemerahan pada kulit bayi normal), warna
3) Dada :
4) Abdomen :
Inspeksi : bentuk perut bayi, tali pusat bayi (tidak ada perdarahan, pembengkakan, nanah, bau yang tidak enak pada tali
Inspeksi : Periksa jenis kelamin, raba alat kelamin luar (pada perempuan kadang terlihat cairan vagina berwarna putih atau
kemerahan dan pada laki-laki terdapat lubang pada ujung penis), adanya lubang anus pada bayi, periksa adanya mekonium.
6) Ekstremitas :
Inspeksi : Periksa adanya refleks moro, graps, bentuk kaki simetris, dan jumlah jari pada kaki.
a. Nyeri persalinan berhubungan dengan ekspulsi janin ditandai dengan ketegangan otot, perubahan fungsi saluran kemih dan prilaku
ekspresif.
3. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KALA II
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Nyeri persalinan Setelah diberikan asuhan NIC Label:Intrapartal Care NIC Label:Intrapartal Care
berhubungan keperawatan 1. Monitor nyeri ketika persalinan 1. Melihat toleransi nyeri ibu saat
dengan ekspulsi selama…..x…… jam 2. Pastikan pasien siap untuk proses persalinan
janin ditandai diharapkan pasien siap persalinan 2. Agar proses persalinan berjalan
perubahan fungsi kriteria hasil: 4. Lakukan amniotomi 4. Apabila selaput ketuban belum pecah,
saluran kemih NOC Label: Maternal 5. Bimbing pasien untuk meneran yang agar proses persalinan bisa
ekspresif. 1. Koping terhadap - Meneran mengikuti dorongan 5. Waktu menyedan dan hanya
ketidaknyamanan - Berhenti meneran dan istirahat diantara menghembus harus sesuai agar tidak
2. Mampu melakukan - Tidak mengangkat bokong saat meneran 6. Memberikan energy tambahan agar
teknik relaksasi yang 6. Berikan intake cairan (minuman) di sela- ibu kuat untuk menjalani proses
3. Mampu menggunakan 8. Monitor TTV dan his pasien 8. Memastikan kondisi ibu tetap stabil
4. TTV dalam batas NIC Label:Birthing 1. Energi ibu harus tetap terjaga dan
1. EVALUASI KALA II
ekspulsi janin ditandai dengan ketegangan telah lahir dan merasa lega karena
1. PENGKAJIAN
Aktivitas/istirahat
Sirkulasi
Makanan/cairan
Nyeri/ketidaknyamanan
Inspeksi manual pada uterus dan jalan lahir menetukan adanya robekan atau
Seksualitas
Darah yang berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas dari
endometrium, biasanya dalam 1-5 menit setelah melahirkan bayi. Tali pusat
memanjang pada muara vagina. Uterus berubah dari discoid menjadi bentuk
globular.
1. Risiko perdarahan Setelah diberikan asuhan NIC Label: Intranatal Care NIC Label: Intranatal Care
berhubungan dengan keperawatan selama …x….jam 1. Beri oksitosin 10 IV secara 1. Merangsang kontraksi
persalinan. manajemen aktif kala III tercapai 2. Lakukan peregangan tali 2. Memudahkan kelahiran
NOC Label: Maternal Status: 3. Lahirkan plasenta dengan 3. Mengurangi faktor yang
NOC Label: Blood Lose 5. Bersihkan hingga tidak ada 5. Meminimalisir faktor
tidak pucat
4. EVALUASI KALA III
PENGKAJIAN
a. Aktivitas / Istirahat
b. Sirkulasi
Edema : bila ada mungkin dependen (misal : pada ekstremitas bawah), atau
dapat juga pada ekstremitas atas dan wajah atau mungkin umum (tanda
Kehilangan darah selama persalinan dan kelahiran sampai 400 - 500 ml untuk
c. Integritas Ego
kecewa
mengenai kondisi bayi baru lahir dan perawatan segera pada neonatal.
d. Eliminasi
mungkin dipasang
e. Makanan / Cairan
f. Neurosensori
khususnya pada pasien dengan diabetes mellitus, remaja, atau pasien primipara)
g. Nyeri /Ketidaknyamanan
h. Keamanan
i. Seksualitas
Fundus keras berkontraksi, pada garis tengah dan terletak setinggi umbilikus
Drainase vagina atau lokhia jumlahnya sedang, merah gelap dengan hanya
j. Penyuluhan / Pembelajaran
1 Resiko Perdarahan Setelah diberikan asuhan NIC Label: Bleeding Reduction : NIC Label: Bleeding Reduction
komplikasi setelah jam diharapkan tidak terjadi 1. Lakukan massase uterus 1. Kontraksi uterus yang baik
persalinan perdarahan post partum 2. Monitor jumlah darah yang mengurangi resiko
NOC Label: Blood Loss 3. Inspeksi laserasi dari serviks 2. Mengevaluasi terjadinya
Tekanan darah dalam menit pada 1 jam pertama dan 6. Mencegah komplikasi
batas normal 100-120 tiap 30 menit pada jam kedua 7. Mencegah klien pingsan dan
Nadi dalam batas normal klien jika perlu 8. Mencegah terjadinya syok
RR dalam batas normal 8. Kaji mual dan muntah perdarhan dan tindakan
P :-
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermilk & Jensen. (2004). Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi 4, Alih Bahasa
Kurniawati, Desi, dkk. (2009). Obynacea: Obstetri dan Ginekologi. Yogykarta: Tosca
Enterprise.
Manuaba, IBG. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono. (2006). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP–
SP