Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN &

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY “S”


DENGAN PERSALINAN NORMAL

OLEH :
NAMA : SURYANI DJAELAN
NIM : 2014314901039

STIKES MAHARANI MALANG


PROGRAM STUDI NERS
2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
DEPARTEMEN MATERNITAS

Disusun Oleh :
Nama : Suryani Djaelan
NIM : 2014314901039
Program Studi : Profesi Ners
Institusi : STIKes Maharani

Malang, 30 April 2021


Pimbimbing Institusi

Ns. Lilla Maria., S.Kep., M.Kep


NIDN : 0709028102
LAPORAN PENDAHULUAN INTRANATAL CARE (INC)

A. KONSEP PERSALINAN NORMAL


1. Definisi
Persalinan normal merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan/kekuatan sendiri (Suyati, 2011).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Prawirohardjo, 2008)
2. Faktor-Faktor Penyebab Persalinan
Penyebab persalinan belum pasti diketahui, namun beberapa teori menghubungkan
dengan faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf
dan nutrisi (Hafifah, 2011)
a) Faktor hormonal
Satu sampai dua minggu sebelum persalinan terjadi penurunan hormone esterogen
dan progresteron. Dimana progresteron bekerja sebagai relaksasi otot polos.
Sehingga aliran darah berkurang dan hal ini menyebabkan atau merangasang
pengeluaran prostaglandin merangsang dilepaskannya oksitosin. Hal ini juga
merangsang kontraksi uterus. Faktor struktur uterus atau rahim membesar dan
menekan, menyebabkan iskemia otot-otot rahim sehingga menganggu sirkulasi otot
plasenta yang berakibat degenerasi.
b) Faktor syaraf
Karena pembesaran janin dan masuknya janin ke panggul maka akan menekan dan
menggesek ganglion servikalis yang akan merangsang timbulnya kontraksi uterus.
c) Faktor kekuatan plasenta
Plasenta yang mengalami degenerasi akan mengakibatkan penurunan produk
hormon progrestero dan esterogen.
d) Faktor nutrisi
Suplai nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan dikeluarkan.
e) Faktor partus
Partus sengaja ditimbulkan oleh penolong dengan menggunakan oksitosin,
amniotomo gagang laminaria
3. Klasifikasi
a) Persalinan spontan : bila persalinan seluruhnya dengan kekuatan ibu sendiri.dan
melalui jalur lahir
b) Persalinan buatan : bila persalinan dengan bantuan tenaga dari luar yaitu alat
forceps, vacum, dan sectio caesarea
c) Persalinan anjuran : bila kekuatan untuk persalinan diambilkan dari luar dengan
jalan rangsangan yaitu : persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru
berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin
ataupun dengan induksi, amniotomi, dan lain-lain
4. Patofisiologi
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang dapat
menyebabkan nyeri. Ini dipengaruhi oleh adanya keregangan otot rahim, penurunan
progesteron, peningkatan oxytoksin, peningkatan prostaglandin, dan tekanan kepala
bayi. Dengan adanya kontraksi maka terjadi pemendekan SAR dan penipisan SBR.
Penipisan SBR menyebabkan pembukaan servik. Penurunan kepala bayi yang terdiri
dari beberapa tahap antara lain enggament, descent, fleksi, fleksi maksimal, rotasi
internal, ekstensi, ekspulsi kepala janin, rotasi eksterna. Semakin menurunnya kepala
bayi menimbulkan rasa mengejan sehingga terjadi ekspulsi. Ekspulsi dapat
menyebabkan terjadinya robekan jalan lahir akibatnya akan terasa nyeri. Setelah bayi
lahir kontraksi rahim akan berhenti 5-10 menit, kemudian akan berkontraksi lagi.
Kontraksi akan mengurangi area plasenta, rahim bertambah kecil, dinding menebal
yang menyebabkan plasenta terlepas secara bertahap. Dari berbagai implantasi
plasenta antara lain mengeluarkan lochea, lochea dan robekan jalan lahir sebagai
tempat invasi bakteri secara asending yang dapat menyebabkan terjadi risiko tinggi
infeksi. Dengan pelepasan plasenta maka produksi estrogen dan progesteron akan
mengalami penurunan, sehingga hormon prolaktin aktif dan produksi laktasi dimulai.

5. Tanda-Tanda Mulainya Persalinan


Tanda-tanda permulaan persalinan adalah
a) Lightening atau settling atau dropping yang merupakan kepala turun memasuki
pintu atas panggul terutama pada primigravida.
b) Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
c) Perasaan sering-sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan
oleh bagian terbawah janin.
d) Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah
diuterus (fase labor pains).
e) Servik menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur
darah (bloody show). (Haffieva, 2011).

6. Tanda-Tanda In Partu :
a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
b) Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak, robekan kecil pada bagian 
servik.
c) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
d) Pada pemeriksaan dalam, servik mendatar dan pembukaan telah ada
7. Faktor-Faktor Persalinan
a) Power (Tenaga)
Kontraksi uterus, dinding perut dan daya meneran. Ibu melakukan kontraksi
involunter dan volunter secara bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta
dari uterus.
b) Passageway (Jalan lahir)
Jalan lahir terdiri panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar panggul,
vagina, dan introitus ( lubang luar vagina ) janin harus dapat menyesuaikan diri
dengan jalan lahir tersebut.
c) Passanger (Janin)
Cara penumpang (passanger) atau janin bergerak disepanjang jalan lahir
merupakan akibat interaksi beberapa faktor, yakni : ukuran kepala janin, presentasi
letak kepala, letak, sikap, dan posisi janin.
d) Psikologikal respon
Penampilan dan perilaku wanita serta pasangannya secara keseluruhan merupakan
petunjuk yang berharga tentang jenis dukungan yang ia akan perlukan.
e) Penolong
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini Bidan adalah mengantisipasi dan
menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Proses tergantung
dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi proses persalinan.
(Yanti, 2009).
8. Proses Persalinan
Persalinan dibagi dalam empat kala menurut Prawirohardjo (2008) yaitu:
a) Kala I (kala pembukaan)
Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga
mencapai pembukaan lengkap (10 cm). Persalinan kala satu dibagi menjadi 2 fase
yaitu :
a. Fase laten : Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap. Pembukaan serviks kurang dari 4 cm dan
biasanya berlangsung dibawah 8 jam.
b. Fase aktif : Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi
dianggap adekuat/ memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10
menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih. Serviks membuka dari 3 ke
10 cm, biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih perjam dan terjadi penurunan
bagian terbawah janin.
Dapat dibedakan menjadi tiga fase :
 Fase akselerasi: Dalam waktu 3 jam pembukaan 3 cm tersebut menjadi
4cm
 Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung
sangat cepat dari 4cm menjadi 9cm
 Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali, dalam waktu 2 jam
pembukaan dari 9cm menjadi lengkap.

Akhir kala I serviks mengalami dilatasi penuh, uterus servik dan vagina menjadi
saluran yang continue, selaput amnio ruptur, kontraksi uterus kuat tiap 2-3
menit selama 50-60 detik untuk setiap kontraksi, kepala janin turun ke pelvis.
Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada multi gravid pun terjadi
demikian, akan tetapi fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi terjadi lebih
pendek. Kala I selesai apabila pembukaan seviks uteri telah lengkap. Pada
primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan pada multigravida
kira-kira 7 jam.
b) Kala II (pengeluaran janin)
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan
berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua dikenal juga sebagai kala pengeluaran.
Ada beberapa tanda dan gejala kala dua persalinan :
 Ibu merasakan keinginan meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi
 Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rectum dan atau vaginanya.
 Perineum terlihat menonjol
 Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat membuka
 Peningkatan pengeluaran lender dan darah
Diagnosis kala dua persalinan dapat ditegakkan atas dasar hasil pemeriksaan
dalam yang menunjukkan :
 Pembukaan serviks telah lengkap
 Terlihatnya bagian kepala bayi pada introitus vagina
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit
sekali. Karena biasanya dalam hal ini janin sudah masuk ruang panggul, maka
pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara reflektoris
menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasa pula tekanan pada rectum dan
hendak buang air besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar
dengan anus membuka, labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala
janin tampak dalam vulva pada waktu his. Bila dasar panggul sudah lebih
berelaksasi, kepala tidak masuk lagi di luar his, dengan his dan kekuatan
mengedan maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput di bawah simfisis
dan dahi, muka, dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar, his mulai
lagi untuk mengeluarkan badan dan anggota bayi. Pada primi gravida kala II
berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multipara rata-rata 0,5 jam.

c) Kala III (pengeluaran plasenta)


Setelah bayi lahir, kontraksi, rahim istirahat sebentar, uterus teraba keras
dengan fundus uteri sehingga pucat, plasenta menjadi tebal 2x sebelumnya.
Beberapa saat kemudian timbul his, dalam waktu 5-10 menit, seluruh plasenta
terlepas, terdorong kedalam vagina dan akan lahir secara spontan atau dengan
sedikit dorongan dari atas simpisis/fundus uteri, seluruh proses berlangsung 5-30
menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah
kira-kira 100-200 cc.
d) Kala IV
Dimulai saat plasenta lahir sampai 2 jam pertama post partum. Keduanya baru
saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Rata-rata perdarahan normal
adalah 250 cc. Perdarahan persalinan yang lebih dari 500cc adalah perdarahan
abnormal. Pengawasan, selama 2 jam setelah bayi dan plasenta lahir, mengamati
keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum. Dengan menjaga
kondisi kontraksi dan retraksi uterus yang kuat dan terus-menerus. Tugas uterus
ini dapat dibantu dengan obat-obat oksitosin.

9. Mekanisme persalinan normal


a) Engagement
Bila diameter biparietal kepala melewati pintu atas panggul, kepala dikatakan telah
menancap ( engaged ) pada pintu atas panggul.
b) Penurunan
Penurunan adalah gerakan bagian presentasi melewati panggul. Penurunan terjadi
akibat tiga kekuatan yaitu tekanan dari cairan amnion, tekanan langsung kontraksi
fundus pada janin, dan kontraksi diafragma serta otot- otot abdomen ibu pada
tahap kedua persalinan.
c) Fleksi
Segera setelah kepala yang turun tertahan oleh serviks, dinding panggul, atau dasar
panggul, dalam keadaan normal fleksi terjadi dan dagu didekatkan kearah dada
janin.

d) Putaran paksi dalam


Putaran paksi dalam dimulai pada bidang setinggi spina iskiadika. Setiap kali terjadi
kontraksi kepala janin diarahkan ke bawah lengkung pubis, dan kepala hampir
selalu berputar saat mencapai otot panggul.
e) Ekstensi
Saat kepala janin mancapai perineum, kepala akan defleksi ke arah anterior oleh
perineum. Mula-mula oksiput melewati permukaan bawah simfisis pubis,
kemudian kepala muncul keluar akibat ekstensi.
f) Restitusi dan putaran paksi luar
Restitusi adalah gerakan berputar setelah kepala bayi lahir hingga mencapai posisi
yang sama dengan saat ia memasuki pintu atas. Putaran paksi luar terjadi saat
bahu engaged dan turun dengan gerakan mirip dengan gerakan kepala.
g) Ekspulsi
Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang pubis ibu dan badan bayi
di keluarkan dengan gerakan fleksi lateral kearah simfisis pubis.
PATHWAY
 Faktor hormone
 Faktor syaraf
 Faktor kekuatan plasenta
 Faktor nutrisi
 Faktor partus

KALA I

AKTIF TRANSISI
LATEN

Rahim Nafas mulut kontraksi↑ Meningkatnya Kepala bayi ↓


Estrogen
dan besar dan metabolisme
progrester menegang
o
Sirkulasi O2 Dilatasi Menekan
maternal ↓ uterus 4-8 cm Kadar aliran
Oksitosin ↑ Ischemia jaringan
darah
alat
menurun
rahim
Kadar Tekanan pada
Hipoksia Hipoksia
prostaglandin ↑ Sirkulasi jaringan Aliran balik
jaringan jaringan
uteroplasent vena menurun
janin
a terganggu
Kontraksi
uterus Nyeri
Resiko tinggi
akut Resti penurnan
Hipoksia kerusakan
curah jantung
jaringan pertukara gas
janin
Nyeri akut
Resiko tinggi
cidera pada janin
KALA II KALA III KALA IV

Pembukaan cerviks Bayi lahir


10 cm Plasenta lahir Kelahiran bayi

Kontraksi uterus

Kepala janin menurun


Terjadi laserasi Pertambahan
Kehilangan anggota keluarga
darah Sirkulasi
Mengeran involunter Tremor otot
Uteroplasenta
Kontraksi Pemulihan
trauma jaringan Sistem tubuh
Pengeluran darah lebih Menekan saraf/penegangan uterus
berlanjut
banyak jaringan Resiko Perubahan
kekurangan Trauma
proses
cairan mekanis/
perdarahan
Resiko kekurangan Nyeri akut edema otot
Nyeri akut
volume cairan

Resiko kekurangan
Nyeri akut
volume cairan
ASUHAN KEPERAWATAN
LEMBAR PENGKAJIAN MATERNITAS (INC)
Nama Mahasiswa : Suryani Djaelan Tempat Praktik: -
NIM : 2014314901039 Tgl. Praktek : 26 – 30 April 2021

A. Identitas Klien
Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. H ke 1
Usia : 33 Tahun Usia : 46 Tahun
Suku/bangsa : Jawa Suku/bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Ds. Jeru, Tumpang Alamat :Ds. Jeru, Tumpang
Stts P’kawinan : Menikah Lama Menikah : 14 Tahun
Pasien datang : 22-03-2021
Jam : 09.00 WIB
No RM : 0175

B. Status Kesehatan Saat Ini


1. Alasan kunjungan ke rumah sakit : pasien mau melahirkan
2. Keluhan utama saat ini : perut terasa kenceng- kenceng
3. Timbulnya keluhan: ( ) bertahap, ( √ ) mendadak
4. Faktor yang memperberat: saat bergerak
5. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi: Dibawa ke Bidan
6. Diagnosa medik: G3P2002Ab000

C. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Obstetri:
 Menarche: umur 13 Tahun Siklus: 30 hari teratur ( √ ) tidak ( )
 Dismenorrhea : Ya
 Banyaknya: sehari 5x ganti pembalut Lamanya: 5-6 hari
2. Riwayat Kehamilan Saat Ini
HPHT: 16- 6- 2020 Taksiran Partus 23- 3- 2021 ( +7-3)
Berapa kali periksa hamil: 5 kali Tempat periksa/ pemeriksa: BPM Jeru Tumpang
Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak
N Thn Umur Penyuli Jenis Penolon Penyuli Laseras Infeks Perdaraha Jeni BB P
o Kehamila t g t i i n s B
n
1 200 9 Bulan 5 Tidak Norma Nakes Tidak - - - L 2.80 49
5 Hari Ada l Ada 0
gram

2 201 9 Bulan 10 Tidak Norma Bidan Tidak - - - P 2.60 50


2 Hari Ada l Ada 0
gram

Pengalaman menyusui : ya/ tidak Berapa lama : 2 tahun


Masalah saat menyusui : ada/tidak, kalau ada jelaskan,

3. Genogram

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis keturunan
: Hubungan pernikahan
: Klien
: Tinggal dalam 1 rumah
: Meninggal dunia
A. Kehamilan Sekarang :
Diagnosa : G3P2Ab000
Imunisasi : TT 1 √ sudah – belum
TT2 √ sudah – belum
Keluhan selama hamil :
√ mual – muntah √ pusing
Lainnya : Tidak Ada
Pengobatan selama hamil – ya √ tidak
Pergerakan janin : √ ya – tidak Sejak usia, 5 Bulan
Rencana perawatan bayi : ( √ ) sendiri ( ) orang tua ( ) lain lain
Kesangggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
 Breast care: ( √ ) Ya ( ) Tidak
 Perineal care : ( √ ) Ya ( ) Tidak
 Nutrisi : ( √ ) Ya ( ) Tidak
 Senam nifas : ( √ ) Ya ( ) Tidak
 KB : ( √ ) Ya ( ) Tidak
 Menyusui : ( √ ) Ya ( ) Tidak

B. Persalinan Sekarang :
1. Keluhan His
Mulai kontraksi tanggal/jam : 22/3/2021 Pukul 04.00 WIB
√ teratur –tidak
Interval : Reguler
Lama : 35 detik
Kekuatan : Kuat

2. Pengeluaran Pervagina
Jenis : √ Lendir –Darah –Darah lendir –Air ketuban.
Jumlah : banyak

3. Vaginal Touche (VT) :


Jam 09.30 wib
Pembukaan 7 cm
Effecement : 50%
Ketuban : + / -
Presentasi janin kepala :Bidang Hodge II
4. Kala Persalinan :
a. Kala I :
- Mulai tanda gejala : Tgl 22/ 3/ 2021 Jam 09.00 WIB
- Tanda-tanda vital: TD 120/80 mmHg, Nadi 92 x/menit, Suhu: 36.4oC
- Lama kala I :07 Jam 30 Menit
b. Kala II : (partograf)
- Mulai tanda gejala : Tgl 22/ 3/ 2021 Jam 11.30 WIB
- Pembukaan lengkap 10 cm, ket -, kep H IV Eff 100%
- Tanda-tanda vital: TD 120/80 mmHg, Nadi 90 x/menit, Suhu: 36.1oC
- Lama kala II :1. Jam
- Tanda dan gejala : dorongan mengejan, tekanan anus, perineum menonjol dan
vulva membuka
- Bayi lahir jam 12.30 wib spontan, langsung menangis, kelamin laki-laki, BB :
3.000 gr, PB :50 cm, AS 7-9, cacat : -
- Riwayat Psikososial : pasien terlihat tenang
c. Kala III: (partograf)
- Tanda dan gejala : perubahan fundus, tali pusat memanjang dan semburan
darah mendadak
- Plasenta lahir jam : 12.45 WIB
- Cara lahir plasenta : peregangan tali pusat terkendali spontan
- Karakteristik plasenta :
 Ukuran : 19 cm x 19 cm x 2,5 cm
 Panjang tali pusat : 14 cm
 Jumlah pembuluh darah : 2 arteri 1 vena
 Kelainan : tidak ada
- Perdarahan : ± 150 ml, karakteristik warna merah terang
- Tindakan : Massage uterus
- Pengobatan : injeksi oksitosin
d. Kala IV : (partograf, 2 jam pp)
- Mulai jam : 14.30 WIB
- Tanda- tanda Vital : Td : 120/80 mmHg. N : 88x/ menit. S : 36ºC
- Kontraksi uterus : baik
- Perdarahan : ±150 ml, karakteristik warna merah terang
- Tindakan : IMD, inj Vit K, zalf mata, imunisasi HBo
D. Riwayat Keluarga Berencana:
 Melaksanakan KB: ( √ ) ya ( ) tidak
 Bila ya, jenis kontrasepsi apa yang pernah atau sedang digunakan: Suntik 3
bulanan
 Sejak kapan menggunakan kontrasepsi: Tahun 2015
 Masalah yang terjadi: Haid tidak teratur
E. Riwayat Kesehatan
 Penyakit yang pernah dialami ibu: Tidak Pernah
 Pengobatan yang didapat: Tidak Ada
 Riwayat penyakit keluarga
( ) Penyakit Diabetes Mellitus
( ) Penyakit Jantung
( ) Penyakit hipertensi
( ) Penyakit lainnya: sebutkan Tidak Ada
F. Riwayat Lingkungan
 Kebersihan:
Rumah pasien sangat bersih, karena setiap pagi dan sore selalu disapu
 Bahaya:
Tidak Ada
 Lainnya Sebutkan tidak Ada

G. Aspek Psikososial
1. Bagaimana pendapat ibu tentang penyakit saat ini:Ibu sangat senang dengan kelahiran
anak yang ketiga, dan mersa lega karena sudah selesai melahirkan dan bayinya sehat.
2. Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari? Ya
Bila ya, bagaimana Ibu harus selalu merawat bayinya dan siap menyusui dengan
pemberian ASI eksklusif selama 2 tahun
3. Bagaimana dukungan pasangan terhadap keadaan saat ini: Suami sangat senang dan
mendukung dengan kelahiran bayi yang ketiga, dan akan merawat bayinya bersama
dengan istri dan anak- anaknya yang lain.
4. Bagaimana sikap anggota keluarga lainnya terhadap keadaan saat ini: Anggota
keluarga yang lain sangat senang dan tidak sabar untuk bertemu dengan bayinya.
Lainnya sebutkan: Tidak Ada
H. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Pola Nutrisi
Jenis Rumah Rumah Sakit
Makan
 Jenis diit/makanan 4 sehat 5 sempurna 4 sehat 5 sempurna
 Frekuensi/pola 3x sehari. 2x sehari
 Porsi yang dihabiskan 1 porsi ½ porsi
 Komposisi menu nasi, sayur, lauk nasi, sayur, lauk
 Pantangan Tidak ada Tidak Ada
 Nafsu makan Ada Tidak Ada
Minum
 Jenis minuman air putih, teh air putih air putih
 Frekuensi/pola minum 5x sehari 3x sehari
 Gelas yang dihabiskan 1 gelas 1 gelas
 Sukar menelan tidak tidak
 Pemakaian gigi palsu tidak tidak
 Riw.masalah
penyembuhan luka Tidak ada Tidak ada
 Nafsu makan (√ )baik, () tidak nafsu, alasan : mual

2. Pola Eliminasi
Jenis Rumah Rumah Sakit
BAB
 Frekuensi/pola 2x sehari -
 Konsistensi padat -
 Warna & bau kuning kecoklatan&khas -
 Kesulitan Tidak Ada -
 Upaya mengetasi Tidak Ada -
BAK
 Frekuensi/pola 4x sehari -
 Konsistensi Cair -
 Warna & bau kuning & khas -
 Kesulitan Tidak Ada -
Upaya mengetasi Tidak ada

3. Pola personal hygine


Rumah Rumah Sakit
Mandi: Frekuensi 2x sehari 1x sehari (seka)
Penggunaan sabun secukupnya -
Keramas: Frekuensi 2 hari sekali -
Penggunaan Shampo secukupnya -
Gosok gigi: Frekuensi 2x sehari -
Penggunaan odol secukupnya -
Ganti baju: Frekuensi 1 hari sekali -
Memotong kuku: Frekuensi 1 minggu 1x -
Kesulitan tidak ada -
Upaya yang dilakuan tidak ada -

4. Pola istirahat dan tidur


Rumah Rumah Sakit
 Tidur siang: Lamanya 3 jam 2 jam
Jam .....s/d...... 12.00 – 15.00 12.00 – 14.00
Kenyamanan stl tidur Nyaman kurang nyaman
 Tidur malam: Lamanya 8 Jam 5 jam
Jam .....s/d...... 21.00 – 05.00 22.00- 03.00
Kenyamanan stl tidur Nyaman kurang nyaman
Kebiasaan sbl tidur Nonton TV -
Kesulitan Tidak Ada susah tidur
Upaya mengatasi Tidak Ada dikipasi,dipijat

5. Pola aktifitas dan latihan


Kegiatan dalam pekerjaan: menyapu
Waktu bekerja: ( √ ) Pagi, ( √ ) Sore, ( ) Malam
Olahraga: ( )ya, ( √ ) tidak
Jenisnya: …………
Frekuensi: …………
Kegiatan waktu luang: nonton TV
Keluhan dalam beraktifitas: tidak ada

6. Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


Merokok: Tidak Pernah
Minuman Keras: Tidak Pernah
Ketergantungan obat: Tidak Pernah
I. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum: Cukup Kesadaran: Composmentis
 Tekanan Darah: 120/80 mmHg Nadi: 88 x/menit
 Respirasi: 22x/ menit Suhu: 36oC
 Berat Badan: 55 kg Tinggi Badan: 155 Cm
1. Kepala & Leher
a. Kepala:
Bentuk : Normocephal
Distribusi Rambut : Merata
Warna Kulit Kepala : Sawo matang
Keluhan : Tidak Ada
b. Mata:
Bentuk : Simetris
Konjungtiva : Normal
Pupil : ( ) reaksi terhadap cahaya (√ ) isokor
( ) Miosis ( ) Pin point ( ) Midriasis
Tanda-tanda radang : Tidak Ada
Funsi penglihatan : (√ ) Baik ( ) Kabur
Penggunaan alat bantu : ( ) Ya (√ ) Tidak
Apabila ya menggunakan : ( ) Kaca mata ( ) Lensa kontak
( ) Minus…..ka/ ki ( ) Plus….ka/ki ( ) silinder…ka/ki
Pemeriksaan mata terakhir : Tidak Pernah
RiwayatOperasi : Tidak Pernah
c. Hidung:
Bentuk : Simetris
Warna : Sawo matang
Pembengkakan : TidakAda
Nyeri Tekan : Tidak Ada
Perdarahan : Tidak Ada
Sinus : Tidak Ada
d. Mulut & Tenggorokan:
Warna Bibir : Pink
Mukosa : kering
Ulkus :Tidak Ada
Lesi : Tidak Ada
Massa : Tidak Ada
Warna Lidah : Putih
Perdarahan Gusi : Tidak Ada
Karies : Tidak Ada
Gangguan Bicara : Tidak
e. Telinga:
Bentuk : Simetris
Warna : Sawo matang
Lesi : Tidak Ada
Massa : Tidak Ada
Nyeri : Tidak
Nyeri Tekan : Tidak
f. Leher:
Kekakuan : Tidak
Massa : Tidak Ada
Vena Jugularis : Tidak ada pelebaran
Nyeri : Tidak
Nyeri tekan : Tidak
Keterbatasan Gerak : Tidak
Keluhan Lain : Tidak Ada
2. Thorak & Dada:
a. Jantung
- Inspeksi: tidak ada massa
- Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi: Pekak
- Auskultasi: S1 S2 tunggal, tidak ada suara tambahan
b. Paru
- Inspeksi: Pergerakan dinding dada reguler
- Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi: Pekak
- Auskultasi: vesikuler, tidak ada ronchii dan wheezing
3. Payudara & Ketiak
Benjolan : Tidak Ada
Bengkak : Tidak Ada
Nyeri : Tidak Ada
Nyeri Tekan : Tidak Ada
Kesimetrisan : Simetris

4. Punggung & Tulang Belakang


Normal

5. Abdomen
Mengecil : Ya
Linea dan striae :-
Luka bekas operasi : Tidak Ada
Kontraksi : Baik
Lainnya sebutkan : Tidak Ada

6. Genitourinary
Perineum/ Vulva : bersih dan tidak ada kelainan
Vesika Urinaria : normal
Lainnya Sebutkan : Tidak Ada

7. Ekstremitas
a. Atas: Tidak ada edema , kekuatan otot 4 / 4
b. Bawah: Tidak ada edema, kekuatan otot 4/4

8. Sistem Neorologi (N. kranial, refleks, patologis)


Reflek pattela +2

9. Kulit & Kuku


a. Kulit: bersih, tidak ada massa dan nyeri tekan
b. Kuku: bersih, dan tidak panjang
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1 Data subjektif : Tanda-tanda inpartu Nyeri Akut


P : Pasien mau melahirkan (D12, K1
Q : Perut terasa kenceng- kenceng KD:00132)
R : Diperut KALA I
T : Timbulnya secara mendadak, akan
memberat saat bergerak
S : (0-10) Fase aktif
Data Objektif :
Kala I
- Kontraksi (+) Kontraksi
teratur
- Interval : Reguler
- Lama : 35 detik Dilatasi Uterus 4-8 cm
- Kekuatan : Kuat
- Pengeluaran
Pervagina : Lendir dengan jumlah Tekanan pada jaringan
banyak
- Vaginal Touche
(VT) : Pembukaan 7 cm Nyeri Akut
- Effecement :
50%K
- Ketuban : + / -
- Presentasi janin :
Kepala
- Bidang Hodge II
- Tanda-tanda vital:
TD 120/80 mmHg, Nadi 92 x/menit,
Suhu: 36.4oC

2 Data Subjektif :- KALA III Resiko Defisien


Data Objektif : Volume cairan
Kala III Plasenta Lahir (D2, K5
- Perubahan fundus, KD:00028)
tali pusat memanjang dan semburan Kontraksi uterus
darah mendadak
- Plasenta lahir Sirkulasi uteroplasenta
dengan peregangan tali pusat terkendali berlanjut
spontan
- Perdarahan : ± 150 Pendarahan
ml, karakteristik warna merah terang
- Tanda- tanda Vital Resiko kekurangan
: Td : 120/80 mmHg. N : 88x/ menit. S : volume cairan
36ºC
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cidera biologis
2. Resiko Defisien Volume cairan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Dx Keperawatan NOC NIC
1 Nyeri Akut b/d Agen NOC: NIC:
Cidera biologis  Comfort level Pain Management
 Pain Control 1. Monitor tanda-tanda vital
 Pain Level 2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3. Observasi reaksi verbal maupun non-verbal klien
diharapkan nyeri terkontrol dengan, kriteria hasil: 4. Bantu penggunaan teknik pernapasan dalam dan
relaksasi untuk mengurangi nyeri dan kecemasan
Kontrol Nyeri Tehnik Latihan pernafasan
1.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tyseer
2.
3. marzouk, Hanan abd-elmohdy emarah pada tahun 2019
tanpa analgetik dengan judul “Effectiveness of breathing exercise on
reducing pain perception and state anxiety among primi
parturients” intervensi yang diberikan pada penelitian
ini :
1) Tempatkna pasien dengan nyaman dikursi
berlengan selama latihan, lalu satu tangan didada
dan tangan lainnya di perut setinggi pusar
2) Secara bertahap menghirup udara selama 4 detik
dengan hidung sampai perut dan dada terisi udara
3) Keluarkan udara yang dihirup secara perlahan
dalam wakru 6 detik melalui mulut hingga
menghasilkan suara hoo
4) Ulangi langkah 2 dan 3 setiap merasa kontraksi,
selama masa istrahat peserta diajarai bernafas
seperti dalam keadaan normal.
5. Bantu tindakan kenyamanan dengan berikan massage
atau mengosok perut,punggung, bahu dan kaki
Tehnik pijat
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nahid
Bolbo Haghighi1, Seyedeh Zahra Maso umi, Farideh
Kazemi pada tahun 2015 dengan judul “Effect of”
intervensi yang diberikan pada massage therapy on
duration of labour: a randomized controlled trial
penelitian ini :
1) Berikan pijatan di daerah dibawah perut, paha atas,
daerah sacral, bahu dan kaki setidaknya selama 30
menit
6. Berikan lingkungan yang tenang
7. Libatkan keluarga dalam modalitas penngurangan
nyeri.
8. Pantau dilatasi servik dan tanda-tanda inpartus
9. Pantau tanda vital dan DJJ
2 Resiko Defisien NOC: NIC :
 Fluid Balance Fluid Management
Volume cairan
 Hydration 1. Monitor status dehidrasi (kelembapan membran
Setelah dilakukan asuhan keperawatan mukosa)
diharapkan resiko kekurangan volume cairan 2. Monitor tanda- tanda vital
tidak terjadi dengan, kriteria hasil: 3. Monitor IV line
1. TTV dalam batas normal 4. Motivasi keluarga untuk membantu pasien makan dan
2. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi,
minum
turgor kulit baik, membran mukosa lembab,
tidak ada rasa haus yang berlebihan Hypovolemia Management
1. Monitor tingkat Hb dan Hemotokrit
5. Monitor tanda- tanda vital
Tgl Dx Implementasi Evaluasi
Keperawatan
22/03/2021 Nyeri Akut b/d 1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital Subjektif :
Agen Cidera 2. Melakukan pengkajian nyeri - Pesien mengatakan nyeri masih
biologis 3. Mengobservasi reaksi verbal maupun terasa, namun bukan lagi diperut tapi di vagina/ jalan lahir
non-verbal klien Objektif :
4. Mengajarkan klien teknik pernapasan dan - Klien telah partus, bayi lahir jam
relaksasi untuk mengurangi nyeri 12.30 wib spontan, langsung menangis, kelamin laki-laki,
5. Mengajarkan pada keluarga untuk BB : 3.000 gr, PB :50 cm, AS 7-9, cacat : -
memberikan massage atau pijatan pada - Tanda-tanda vital: TD 120/80
punggung atau belakang klien untuk mmHg, Nadi 90 x/menit, Suhu: 36.1oC
mengurangi nyeri Analisa : Masalah teratasi sebagian
6. Berikan lingkungan yang tenang
7. Memeriksa dilatasi servik dan tanda- Planning : Lanjutkan intervensi
tanda inpartus
8. Memerikasa DJJ
22/03/2021 Resiko 1. Memerikasa status dehidrasi (kelembapan Subjektif : -
Defisien membran mukosa, turgor kulit) Objektif :
Volume cairan 2. Memeriksa tanda- tanda vital - Klien tampak letih dan lelah
3. Memantau IV line - Membran mukosa kering
4. Menganjurkan keluarga untuk membantu - Tanda-tanda vital: TD 120/80
pasien makan dan minum mmHg, Nadi 88 x/menit, RR : 22x/m, Suhu: 36.oC
5. Memcek tingkat Hb dan Hemotokrit - Klien tampak pada saat makan dan
minum dibantu keluarga
- Tampak terpasing cairan RL/12 jam
Analisa : Masalah teratasi sebagian
Planning : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai