Anda di halaman 1dari 16

FORMAT

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien memiliki perasaan curiga terhadap orang lain yang berlebihan dan
takut jika suaminya Aldebaran akan direbut oleh orang lain. Klien memiliki
keyakinan yang berlebihan terhadap kemampuannya yang disampaikan secara
berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan. Klien sering flight of idea saat
diajak komunikasi serta sering mengulang kata-kata yang tidak realistis. Klien
menuturkan jika dia mendapatkan ilmu pasak bumi dari Kyai yang sering
muncul dan mengajaknya bicara agar dunia dan segala isinya berada
digenggamannya dan Kyai tersebut mengatakan jika Mei adalah bidadari Allah
yang diturunkan ke bumi.

2. Diagnosa keperawatan
Gangguan proses pikir : Wahan

3. Tujuan khusus
1. Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)
2. SP 1
 Identifikasi tanda dan gejala waham
 Bantu orientasi realitas panggil nama,orientasi waktu,orang dan
tempat/lingkungan
 Diskusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi
 Bantu pasien memenuhi kebutuhannya yang realitas
 Masukkan pada jadwal kegiatan pemenuhan kebutuhan

4. Tindakan keperawatan
1. Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)
2. SP 1
 Identifikasi tanda dan gejala waham
 Bantu orientasi realitas panggil nama,orientasi waktu,orang dan
tempat/lingkungan
 Diskusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi
 Bantu pasien memenuhi kebutuhannya yang realitas
 Masukkan pada jadwal kegiatan pemenuhan kebutuhan
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
a. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
Selamat Sore ibu perkenalkan nama saya Suryani. Saya senang dipanggil
Sury. Saya mahasiswa STIKes Maharani yang akan praktek disini selama
satu minggu. Nama ibu siapa? Senangnya dipanggil siapa?
2. Evaluasi/ validasi :
Bagaimana perasaan ibu hari ini?Bagaimana tidurnya semalam?
3. Kontrak
Topik : Ibu saya ingin berbincang – bincang tentang perasaan yang ibu
rasakan serta kemampuan yang ibu miliki
Waktu : Ibu kita akan berbincang – bincang jam berapa? Dan berapa
lama? Bagaimana jika jam 10.00 sampai 10.20?
Tempat : Dimana kita akan berbincang – bincang, bagaimana kalau kita
berbincang – bincang disini?
Tujuan : Kita berbincang – bincang agar kita saling mengenal.

b. Fase Kerja
ibu asalnya dari mana? Ibu sudah berapa lama disini? Sekarang ibu umurnya
berapa? Ibu ingat ngak kenapa ibu di bwa kesini ? Oow ibu merasa tentangga iri
pada kecantikan ibu serta ingin merebut suami ibu ? Jadi pak kiyai itu
mengatakan kalau ibu bidadari yang trun dari ke bumi ? Saya mengerti dengan
yang ibu rasakan. Tapi bidadari itu hanya hidup dilangit ibu sedangkan ibu
dibumi jadi menurut saya itu tidak mungkin, ibu juga kan sekarang masih hidup
mana mungkin jadi bidadari iakan?. Jadi sebenarnya apa yang sedang ibu
butuhkan untuk kehidupan sehari-hari ibu? Ooh ibu ingin mempunyai kegiatan.
Coba sekarang ibu tulis kegiatan apa saja yang ingin ibu lakukan. Wah bagus
sekali kegiatan yang ibu inginkan.S ekarang pilih kegiatan yang paling ibu ingin
lakukan. Ooh ibu ingin menjahit. Kalau begitu kita masukkan kedalam jadwal
harian ya bu. Kalau ibu mengerjakannya sendiri beri tanda M, kalau dibantu
suster beri tanda B, kalau tidak dikerjakan beri tanda T.

c. Fase Terminasi
1. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang – bincang dengan saya dan
menyusun kegiatan harian ibu?
2. Evaluasi Obyektif
Coba ibu sebutkan lagi kegiatan apa saja yang ibu ingin lakukan.
3. Rencana Tindak Lanjut
Saya harap ibu melakukan kegiatan-kegiatan tadi ya dan memasukkan
kedalam jadwal kegiatan harian ya bu
.
4. Kontrak yang akan datang
Topik : Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang –
bincang lagi.
Waktu : Bagaimana kalau kita berbincang- bincang kembali besok
jam 16.00 WIB selama 20 menit, apakah ibu setuju?
Tempat : Mau dimana besok kita berbincang – bincang, bagaimana
kalau di tempat ini lagi? Baiklah sampai bertemu lagi. Selamat pagi ibu
FORMAT ANALISIS PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Ny M Nama mahaisswa : Suryani Djaelan


Status interaksi P-K : I (Pertama) Tanggal : 07/04/2021
Lingkungan : Ditaman dan P-K duduk berhadapan Jam : 10.00 WIB
Deskripsi klien : Klien terlihat bersih dan rapi Ruangan : Manggis
Tujuan (berorientasi pd K) : Klien dapat memperkenalkan diri dan terbina hubungan saling percaya antara K dan P

Kamunikasi Non Verbal Analisa Berpusat Pada Analisa Berpusat Pada Klien
Komunikasi Verbal Rasional
Perawat
P: Selamat pagi bu, boleh P: Kontak mata, Membuka percakapan dengan K masih ragu terhadap orang Salam merupakan kalimat
duduk sebentar di sini? tersenyum menatap klien klien dan berharap dengan baru yang masuk ke pembuka untuk memulai suatu
sapaan sederhana P bisa lingkungannya percakapan sehingga dapat
K: Pagi, mbak. K: menunduk dan duduk diterima oleh K. terjalin rasa percaya.

P: Oh iya bu, perkenalkan saya P: Memandang K, tersenyum P merasa bahwa K harus K masih memberikan Memperkenalkan diri dapat
suryani mahasiswa Stikes sambil menjulurkan tangan. diberikan penjelasan tentang tanggapan secara ragu-ragu menciptakan rasa percaya
Maharani yang akan praktek kedatangan P klien terhadap perawat
disini selama 1 minggu., ibu K: Menerima uluran tangan
bisa panggil saya sury. Nama dari para P. sambil tersenyum
ibu siapa?

K: nama saya M

P: Memandang K dan P ingin menjalin kedekatan K mulai tertarik dengan Nama panggilan merupakan
P: Biasanya ibu senang tersenyum dengan pasien. P senang perkenalan dengan P nama akrab klien sehingga
dipanggil dengan nama apa? walaupun jawaban singkat menciptakan rasa senang akan
K: Memandang P dan adanya pengakuan atas
K: Panggel M menunduk kembali namanya

P : Bagaimana tidurnya ibu


semalam ? P: Memandang K dan kontak P ingin memulai percakapan K memberikan respon sepintas Topik ringan akan
mata dengan topik ringan sebelum dan menunjukkan perhatian memudahkan interaksi lebih
K : Nyeyak mbak, saya masuk ke kondisi K cukup terhadap P lanjut
semalam tidur jam 11 malam
dan bangun tadi pagi jam 5 K: Klien menjawab sambil
menunduk

P: Bagaimana perasaan ibu P: Memandang K dan kontak P ingin memulai percakapan K memberikan respon sepintas Menanyakan perasaan
hari ini setelah bangun? mata dengan topik ringan sebelum dan menunjukkan perhatian tujuannya untuk mengevaluasi
masuk ke kondisi K cukup terhadap P kondisi klien
K : Bosan Mbak, ngak
ngapain-ngapain, saya mau K: Klien menjawab sambil
pulang saja mbak melihat sekeliling

P : Baiklah bu, untuk


mengurangi rasa bosan ibu P: Memandang K dan kontak P ingin meminta persetujuan K terlihat antusias dan Meminta persetujuan Klien
bagaiman kalau kita mata klien untuk memulai menyetujui akan membuat klien merasa di
berbincang – bincang tentang percakapan tentang kondisi hargai
perasaan yang ibu klien
K: Klien menjawab sambil
K : ohh boleh mbak memandang P
P : Ibu maunya kita bincang- P: Memandang K dan kontak P ingin meminta kontrak K terlihat antusias dan Meminta persetujuan Klien
bincang kapan dan berapa mata waktu menyetujui akan membuat klien merasa di
lama hargai

K : Besok saja mbak, yang K: Klien menjawab sambil


penting jangan lama-lama memandang P

P : Baiklah kita berbincang- Meminta persetujuan Klien


bincang selama 20 menit saja P: Memandang K dan kontak P ingin meminta tempat K terlihat antusias dan akan membuat klien merasa di
ya bu, dan tempatnya disini mata menyetujui hargai
apa dimna bu?

K : Disini saja mbak K: Klien menjawab sambil


memandang P

Kesan Perawat :

Fase awal yaitu pertemuan I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif walaupun awal-awalnya masih ragu-ragu dengan perawat. Secara umum
proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya
FORMAT
ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Ny M Nama mahaisswa : Suryani Djaelan


Status interaksi P-K : II (Kedua) Tanggal : 07/04/2021
Lingkungan : Ditaman dan P K duduk berhadapan Jam : 10.00 WIB
Deskripsi klien : Klien terlihat bersih dan rapi Ruangan : Manggis
Tujuan (Berorientasi pada K ): 1. Identifikasi tanda dan gejala waham
2. Bantu orientasi realitas panggil nama,orientasi waktu,orang dan tempat/lingkungan

Komunikasi Verbal Kamunikasi Non Verbal Analisa Berpusat Pada Perawat Analisa Berpusat Pada Klien Rasional
P: Memandang K dan tersenyum P : Ingin membuka percakapan K mencoba mengingat-ingat P Salam merupakan kalimat
P : Selamat pagi ibu, masih ingat K: Ekpresi tersenyum dengan klien dan berharap K pembuka untuk memulai suatu
dengan sya gak ? ingat pada P percakapan sehingga dapat
K: Ekpresi tersenyum terjalin rasa percaya. Mencoba
P: Memandang K P merasa senang karena K ingat mengingatkan pasien pada
K : Masih. Mbak suryani kan pada P perawat merupakan upaya untuk
mengetahui daya ingat pasien.
P: Menepuk bahu K, touching P merasa senang karena K ingat K mengingat nama P
P : Bagus bu, Ingatannya masih hand. pada P
kuat. K: Ekpresi tersenyum Touching hand berguna menjalin
rasa aman klien
K: Iya. K: Ekpresi tersenyum
P: Memandang K
P : Memandang K P mengingatkan kontrak dengan K mencoba mengingat kontrak
Setiap interaksi harus
P : ibu, seperti janji sya kemarin, K : melihat P K yang sudah disepakati
berdasarkan kontrak yang telah
sekarang kita ngobrol tentang
dibuat dan klien selalu harus
ibu. Apa ibu bersedia ngobrol
diingatkan pada kontak yang
dengan sya?
telah disepakati untuk
K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun jawaban K tertarik untuk ngobrol dengan
memudahkan serta mengarahkan
K : Ya, bersedia. menjawab singkat singkat dan respon K belum P
proses interaksi
P : Memandang K menunjukkan ketertarikan
P : Memandang K sambil P mencoba memberikan K mulai merasa bahwa P datang
tersenyum perhatian pada keadaan K untuk membantu K
P : bagaimana keadaan ibu
K : tersenyum Perhatian pada keadaan klien
sekarang ?
dapat meningkatkan rasa percaya
K : Menoleh ke P P bertanya-tanya tentang apa K mencoba menggambarkan klien kepada perawat
K : baik.
P : Memperhatikan K yang dirasakan oleh K pada P tentang keadaannya
sekarang
P: Baik bu, boleh saya tau ibu P : Memandang K P masih berusaha membangun K berpikir dan mengingat-ingat Topik sederhana membantu
asalnya dari mana? K : berpikir keakraban dengan topik menjalin kedekatan dengan klien
sederhana
K: Surabaya K senang karena ingat daerah
K : Menoleh ke P dan tersenyum P senang karena K memberi asalnya dan kembali
lalu menunduk lagi respon membayangkan daerah asalnya
P : Memperhatikan K tersebut

P: Ooh Surabaya, lumayan jauh P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data umum K berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan apakah
ya. Ibu sudah berapa lama disini? tersenyum pasien mengingat klien kronis atau akut
K : Bicara sambil menatap P
K: Belum lama mbak tetapi kontak mata kurang fokus
P : Memandang K P khawatir kalau pertanyaan K membayangkan keadaan yang
membuat K tersinggung telah lama dijalaninya

P : Sekarang ibu umurnya P : Mendekatkan diri ke K sambil P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat-ingat Umur mempengaruhi daya ingat
berapa? tersenyum klien
K : Menoleh P sebentar lalu
menunduk lagi (kontak mata P merasa arah pertanyaan sudah K menjawab sesuai dengan daya
K : Emm 23 tahun kurang) dapat dijawab jelas oleh K ingat yang dimilikinya

P : ibu ingat nggak, kenapa ibu P : Menunjukkan keseriusan P berhati-hati karena pertanyaan K mengingat-ingat Keluhan utama merupakan dasar
dirawat disini? tsb sangat spesifik dan takut pasien dirawat di RS Jiwa
K : Menunduk dan menjawab menyinggung pasien
K : saya ndak tau mbak, wong P lega karena K tidak tersinggung K menjawab dengan serius
saya merasa baik-baik saja dan
tidak mengalami gangguan jiwa.
Saya dibohongi oleh suami saya
mas Al, katanya saya mau diajak
jalan-jalan ke Madura, ehh
malah dibawa ke RSJ

P : Ibu pernah ngamuk dan P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh alasan K mengingat-ingat mencoba
marah-marah ndak ? K : Menunduk pasien dirawat untuk menjawab

K : Menoleh ke P kemudian
K : gak pernah. Tapi saya mau menjawab
cerita mbak P : Memperhatikan respon pasien
P : cerita apa bu ? P : Bertanya dan memandangi K P Mendengarkan K bercerita K mencoba menceritakan Dengan diam therapeutik, klien
P menemukan adanya pikir semuanya merasa didengarkan dan bercerita
K : tetangga saya itu punya ilmu K : Melihat kesana kemari curiga tentang keadaannya
magis mbak, dia itu sirik sama diruangan sambil nyerocos
kecantikan saya, dia iri karena
saya memiliki suami ganteng
seperti mas Aldebaran
jadi saya sakit kayanya gini
karena diguna- guna sama
tetangga saya .

P:- P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data yang K menikmati waham yang Waham kemungkinan terjadi
K: Tapi mbaknya jangan ceritaa- K : Memandang kosong ke terkait kata-katanya tadi dirasakannya karena halusinasi
cerita-cerita ya ? sebenarnya saya sekitar ruangan
juga punya ilmu magis lo, saya K : Menunduk sambil nyerocos P menemukan adanya
mendapatkan ilmu pasak bumi P : Memperhatikan kemungkinan waham kebesaran
dari Kyai yang sering muncul dan serta halusinasi
mengajak saya bicara agar dunia
dan segala isinya berada
digenggaman saya dan Kyai itu
juga bilang kalau saya adalah
bidadari Allah yang diturunkan
ke bumi

P: Oow ibu merasa tentangga iri P : Memperhatikan dan bertanya P berusaha mengkaji data yang K menikmati waham yang Waham kemungkinan terjadi
pada kecantikan ibu serta ingin terkait kata-katanya tadi dirasakannya karena halusinasi
merebut suami ibu ? K : Melihat P sambil berbicara
P menemukan adanya
K : Iyah kata pak kiyai tetangga kemungkinan waham agama serta
saya mau guna-guna saya karena halusinasi
saya cantik, kata pak kiyai saya
itu adalah bidadari yang Allah
turunkan ke bumi
P : Memperhatikan dan bertanya P berusaha mengkaji data yang K menikmati waham yang Waham kemungkinan terjadi
P : Oh jadi ibu merasa kalau ibu terkait kata-katanya tadi dirasakannya karena halusinasi
adalah bidadari yang trun dari ke K : Melihat P sambil berbicara
bumi ? P menemukan adanya
kemungkinan waham agama serta
K : iyah kan saya cantik jadi saya halusinasi
bidadari, saya juga rajin
beribadah bahkan berpuasa sunah
agar tetap menjaga tubuh saya
biar tetap cantik dan rumah
tangga saya langgeng Bersama
Mas Al

P : Saya mengerti dengan yang P : Menatap K dan berbicara P memberikan penjelasan namun K Terlihat berfikir Waham kemungkinan terjadi
ibu rasakan. Tapi bidadari itu tidak membantah K karena halusinasi
hanya hidup dilangit ibu K : Klien melihat P dengan serius
sedangkan ibu dibumi jadi P memberikan reinforcement
menurut saya itu tidak mungkin, pada K
ibu juga kan sekarang masih
hidup mana mungkin jadi
bidadari iakan?.

K : hmmm
P : Kenapa ibu bisa berpikir P : Menatap K dan berbicara P memberikan penjelasan namun K Terlihat berfikir Memberikan informasi dapat
kalau tetangga ibu akan merebut tidak membantah K meruba isi pikir klien
suami ibu, apakah tetangga ibu K : Klien melihat P dengan serius
mengatakannya pada ibu P memberikan reinforcement
pada K
K : ngak si mbak cuma menurut
saya sih tetangga saya iri sama
saya soalnya saya cantik dan
suami saya juga ganteng

P : Saya mengerti tapikan bisa P : Menatap K dan berbicara P memberikan penjelasan namun K Terlihat berfikir Memberikan informasi dapat
jadi tetangga ibu tidak seperti itu, tidak membantah K meruba isi pikir klien
bisa saja ibu salah berpikir seperti K : Klien melihat P dengan serius
itu soalnya tetangga ibu saja tidak P memberikan reinforcement
mengatakan langsung sama pada K
ibukan ?

K : klien mengangguk kepala…


P : Baiklah bu sepertinya P : Menatap K dan berbicara P mengakhiri pembicaraan K Menyetujui Memberikan informasi dapat
sekarang waktunya ibu makan meruba isi pikir klien
siang, kira akhir saja ya bu K : Klien melihat P dengan serius
obrolan kita hari ini’

K : Iya mbak
P : Menepuk bahu K P memberikan reinforcement K senang diberikan Kontrak berikutnya harus
P : saya senang sekali hari ini K : Menoleh dan tersenyum pada K reinforcement ditentukan dan harus
bisa ngobrol dengan ibu mei, mendapatkan persetujuan klien
Bagaimana kalau besok kita agar klien ingat terhadap kontrak
ngobrol lagi? Sebentar saja kok,
cukup 20 menit saja sepeti hari
ini. K : Tersenyum P senang karena K mau K ikut menentukan kontrak
P : Tersenyum menentukan kontrak berikutnya
K : saya juga senang ngobrol
sama mbak, iya boleh mbak

P : Nanti tempatnya disini saja ya P : Memandang K sambil P memberikan mengingatkan K ikut menentukan kontrak Kontrak berikutnya harus
bu? tersenyum klien untukkegiatan ditentukan dan harus
mendapatkan persetujuan klien
K : iya mbak agar klien ingat terhadap kontrak
K : Memandang P sambil P senang karena K mau
tersenyum menentukan kontrak berikutnya

P : Terimakasih atas kesediaan P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa percaya Salam penutup merupakan akhir
ibu untuk ngobrol dengan sya, mengulurkan jabat tangan pada P fase yang harus dilakukan untuk
sampai bertemu lagi. Selamat K : Menoleh, menjabat tangan mencegah tidak percaya pada
pagi ibu
K : Tersenyum lalu menunduk P senang karena K mau K menyambut salam P
K : Pagi mbak P : Tersenyum berinteraksi dengan P

Kesan Perawat :

Fase Kedua yaitu Pertemuan II dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan wahamnya. Data yang tergali adalah data
mengenai, halusinasi dengar, waham kebesaran, menarik diri, koping individu tidak efektif, , flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan
dan pasien menerima kontrak tersebut.
FORMAT
ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Ny M Nama mahaisswa : Suryani Djaelan


Status interaksi P-K : III (Ketiga) Tanggal : 07/04/2021
Lingkungan : Ditaman dan P-K duduk berhadapan Jam : 10.00 WIB
Deskripsi klien : Klien terlihat bersih dan rapi Ruangan : Manggis
Tujuan (Berorientasi pada K ): 1. Diskusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi
2. Bantu pasien memenuhi kebutuhannya yang realitas
3. Masukkan pada jadwal kegiatan pemenuhan kebutuhan

Komunikasi Verbal Kamunikasi Non Verbal Analisa Berpusat Pada Perawat Analisa Berpusat Pada Klien Rasional
P : Tersenyum sambil P membuka percakapan dengan K tersenyum melihat P dan Salam merupakan kalimat
mengulurkan tangan kepada K harap K ingat dengan P langsung mengambil posisi pembuka untuk memulai suatu
P : Selamat pagi bu? gimana duduk didepan P percakapan sehingga dapat
kabarnya hari ini? terjalin rasa percaya. Mencoba
mengingatkan pasien pada
K : Baik. K : Tersenyum sambil menerima perawat merupakan upaya untuk
uluran tangan P mengetahui daya ingat pasien.

P : Menatap K P mencoba mengajak K untuk K mencoba mengingat kontrak Setiap interaksi harus
P : Hari ini kita ngobrol-ngobrol bercerita lebih lanjut yang di sepakati berdasarkan kontrak yang telah
lagi ya.. dibuat dan klien selalu harus
diingatkan pada kontak yang
K : Tersenyum telah disepakati untuk
K tertarik untuk ngobrol dengan memudahkan serta mengarahkan
K : Iya. P proses interaksi

P : Gimana bu, apa yang ibu P : Memandang K sambil P ingin memulai percakapan K menjawab dengan tersenyum Perhatian pada keadaan klien
rasakan hari ini? tersenyum dengan topik ringan sebelum dapat meningkatkan rasa percaya
bertanya lebih lanjut klien kepada perawat
K : Biasa saja. Sy mengantuk. K : Menatap dengan ekspresi
tersenyum malu-malu

P: Ohh.. Bgtu. Knp kog ngantuk. P : Memandang Klien P ingin tahu penjelasan dari K K Menjawab dengan tersenyum

Menawarkan suatu alternatif


kegiatan yang positif pada K
K : Gag tau mungkin karena efek K : Tersenyum malu-malu
obat yg sya minum

P : Masih memandang K P memulai pertanyaan dan mulai K mencoba mengingat-ingat dan


P : sesuai dengan kesepakatan mengakrabkan suasana menjawab
kita kamrin, hari ini kita lanjut Menggali informasi lebih lanjut
ngobrol tentang kegiatan ibu dari K mengenai waham yang di
sehari-hari ya derita K
K : iya mabk K : Memandang P
P senang dengan respon K

P : ibu, kegiatan sehari-hari P : Menepuk bahu K P mencoba mengalihkan K teralih karena pertanyaan baru Pengalihan agar klien tidak larut
biasanya ngapain saja? K : Menoleh P pembicaraan terkait waham dalam waham

K : Mandi, makan, bantu bersih- K : Menggaruk-garuk kepalanya P merasa senang karena pasien
bersih ruangan ehm…ya itu P : Memperhatikan respon K bisa beralih
nyapu atau ngepel.
P : ibu betah gak tinggal disini? K : menunduk P mengalihkan perhatian K dari K masih terbawa oleh waham Pengalihan agar pasien tidak larut
waham pada waham pada fase interaksi
K : Tidak, sya mau pulang. Saya P : memperhatikan ini
bosan disini P senang karena dapat K berusaha menjawab sekenanya
mengalihkan perhatian pasien

P : Kalau di rumah, ada ndak P : Memandang K sambil P berusaha mengkaji aktivitas K K mengingat aktivitasnya di Kegiatan sebagai Pengalihan agar
kegiatan yang ibu suka kerjakan? tersenyum di rumah rumah K tidak larut dengan wahamnya
K : kalau dirumah sya suka K : Menoleh dan Memandang
menjahit mbak
P : Wah bagus sekali kegiatan P : Memandang K sambil P mengajukan kegiatan tersebut K terlihat antusias Kegiatan sebagai Pengalihan agar
yang ibu lakukan, bagaimana tersenyum sabagai kegiatan harian klien K tidak larut dengan wahamnya
kalau besok kita masukkan K : Menoleh P
kegiatan menjahit sebagai
kegiatan harian ibu K : Memandang P sambil
tersenyum
K : Wah boleh mbak

P : Jadi besok kita mulai ya untuk P : P tersenyum P mengajukan kegiatan tersebut K terlihat antusias Kegiatan sebagai Pengalihan agar
kagiatan ibu menjahit ya sabagai kegiatan harian klien K tidak larut dengan wahamnya
K : K memang P dan tertawa
K : iya nbak sdh ndak sabar saya

P : Bagaimana perasaan ibu P : Memandang K sambil P mengevaluasi perasaan klien K terlihat antusias dan senang Mengevaluasi perasaan bertujuan
setelah berbincang – bincang tersenyum setelah berbincang-bincang untuk melihat kenyamanan K
dengan saya dan menyusun pada P
kegiatan harian ibu? K : Memandang P sambil
tersenyum
K : Saya senang ngobrol dengan
mbak, saya senang karena
akhirnya saya bisa menjahit lagi
mbak

P : saya juga senang sekali bisa P : Menepuk bahu K P memberikan reinforcement K senang diberikan Kontrak berikutnya harus
ngobrol dengan ibu mei, K : Menoleh dan tersenyum pada K reinforcement ditentukan dan harus
Bagaimana kalau besok kita mendapatkan persetujuan klien
ngobrol lagi? Sebentar saja kok, agar klien ingat terhadap kontrak
yach cukup 20 menit saja.

K : Boleh K : Tersenyum P senang karena K mau K ikut menentukan kontrak


P : Tersenyum menentukan kontrak berikutnya

P : Nanti tempatnya disini saja ya P : Memandang K sambil P memberikan mengingatkan K ikut menentukan kontrak Kontrak berikutnya harus
bu, dan jangan lupa masukan tersenyum klien untukkegiatan ditentukan dan harus
kegiatan tadi ke kegiatan harian mendapatkan persetujuan klien
ibu ya agar klien ingat terhadap kontrak
K : Memandang P sambil P senang karena K mau
K : iya mbak tersenyum menentukan kontrak berikutnya

P : Terimakasih atas kesediaan P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa percaya Salam penutup merupakan akhir
ibu untuk ngobrol dengan sya, mengulurkan jabat tangan pada P fase yang harus dilakukan untuk
sampai bertemu lagi. Selamat K : Menoleh, menjabat tangan mencegah tidak percaya pada
pagi ibu
K : Tersenyum lalu menunduk P senang karena K mau K menyambut salam P
K : Pagi mbak P : Tersenyum berinteraksi dengan P

Kesan Perawat :

Fase awal yaitu fase II dapat dilaksanakan dengan baik. Klien kooperatif dalam menyusun rencana kegiatan hariannya.

Anda mungkin juga menyukai