Anda di halaman 1dari 16

FORMAT

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Tn. A


Nama Mahasiswa : Vega Luyuni Dwiyanti
Status interaksi perawat – kien : Fase III (Kerja)
Tanggal :
Lingkungan : lapangan dan berhadapan dengan klien
Jam :
Deskripsi Klien : klien tampak beraktifitas, kooperatif
Bangsal : no 19
Tujuan (Berorientasi pada klien) : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahannya

KOMUNIKASI KAMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Ingin membuka
P: Selamat siang pak, boleh P: Tersenyum memandang percakapan dengan klien K masih ragu terhadap Salam merupakan kalimat
duduk sebentar di sini? klien dan berharap dengan orang baru yang masuk ke pembuka untuk memulai
K: menunduk sapaan sederhana P bisa lingkungannya suatu percakapan sehingga
K: siang, iya. diterima oleh K. dapat terjalin rasa percaya.
K: ekspresi senyum dan
memandang P P merasa senang ada K ragu terhadap orang
P: tersenyum tanggapan atas salam baru
walaupun belum
diekpresikan secara tulus
P ingin memulai K memberikan respon Topik ringan akan
P: Wah, suasana disini P: Memandang K dan percakapan dengan topik sepintas dan menunjukkan memudahkan interaksi
lumayan menyenangkan ya ruangan sekitar. ringan sebelum masuk ke perhatian cukup terhadap lebih lanjut
pak? K: ikut memandang kondisi K P
ruangan sekitar
K: Iyah.
K: Mengikuti P dengan
memandang ruangan
sekitar
P:menatap K
P merasa bahwa K harus K masih memberikan Memperkenalkan diri
P: Saya Vega Luyuni P: Memandang K sambil diberikan penjelasan tanggapan secara ragu- dapat menciptakan rasa
Dwiyanti dari STIKes menjulurkan tangan. tentang kedatangan P ragu percaya klien terhadap
Maharani Malang, saya perawat
praktek disini selamat 3 K: Menerima uluran
minggu, boleh tau nama tangan dari para P. sambil
bapak siapa? tersenyum

K: diam.

P: Memandang K P ingin menjalin K mulai tertarik dengan Nama panggilan


P: Biasanya bapak senang kedekatan dengan pasien perkenalan dengan P merupakan nama akrab
dipanggil dengan nama K: Memandang P dan klien sehingga
apa? menunduk kembali P senang walaupun menciptakan rasa senang
jawaban singkat akan adanya pengakuan
K: Tn. A. atas namanya

P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan K mulai merasa bahwa P Pujian berguna untuk
P: Wah, kalau begitu saya tersenyum suasana datang untuk membantu K mendekatkan perawat
panggil pak A aja ya. K : Menunduk menjalin hubungan
therapeutik dengan klien
K: Iya. K : Menoleh ke P P merasa pertanyaan
P : Memperhatikan K mendapatkan respon

P: Bapak asalnya dari P : Memandang K P masih berusaha K berpikir dan mengingat- Topik sederhana
mana? K : berpikir membangun keakraban ingat membantu menjalin
dengan topik sederhana kedekatan dengan klien
K: Surabaya
K : Menoleh ke P dan P senang karena K
tersenyum lalu menunduk memberi respon K senang karena ingat
lagi daerah asalnya dan
P : Memperhatikan K kembali membayangkan
daerah asalnya tersebut
P: Ooh Surabaya, lumayan P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data K berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan
jauh ya pak. BApak sudah tersenyum umum pasien mengingat apakah klien kronis atau
berapa lama disini? K : Bicara sambil menatap akut
P tetapi kontak mata
K: 2,5 tahun kurang fokus
P : Memandang K
P khawatir kalau K membayangkan keadaan
pertanyaan membuat K yang telah lama
tersinggung dijalaninya
P : Sekarang bapak P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat- Umur mempengaruhi daya
umurnya berapa? sambil tersenyum ingat ingat klien
K : Menoleh P sebentar
lalu menunduk lagi
K : Emm 64 tahun (kontak mata kurang) P merasa arah pertanyaan
sudah dapat dijawab jelas K menjawab sesuai
oleh K dengan daya ingat yang
dimilikinya
P : bapak ingat nggak, P : Menunjukkan P berhati-hati karena K mengingat-ingat Keluhan utama merupakan
kenapa mas dirawat disini? keseriusan pertanyaan tsb sangat dasar pasien dirawat di RS
K : Menunduk spesifik dan takut Jiwa
K : stress karna ibu saya menyinggung pasien K menjawab agak ragu-
meninggal P lega karena K tidak ragu
tersinggung
P : Mas pernah ngamuk? P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh K mengingat-ingat
K : Menunduk alasan pasien dirawat mencoba untuk menjawab

K : gak pernah. K : Menoleh ke P


kemudian menjawab
P : Memperhatikan respon
pasien
P : bapak, kegiatan sehari- P : Menepuk bahu K P mencoba mengalihkan K teralih karena Pengalihan agar klien tidak
hari biasanya ngapain saja? K : Menoleh P pembicaraan terkait pertanyaan baru larut dalam waham
waham
K : gak ada, ya begini aja. K : Menggaruk-garuk
kepalanya P merasa senang karena
P : Memperhatikan respon pasien bisa beralih
K
P : bapak betah gak tinggal K : menunduk P mengalihkan perhatian K masih terbawa oleh Pengalihan agar pasien
disini? K dari waham waham tidak larut pada waham
P : memperhatikan pada fase interaksi ini
K : Tidak, saya mau P senang karena dapat
pulang. mengalihkan perhatian K berusaha menjawab
pasien sekenanya
P : Keluarga bapak sering P : Memandang K sambil P ingin mengkaji K berusaha mengingat Keluarga merupakan
menjenguk ? tersenyum keterlibatan keluarga keluarganya support sistem bagi klien
K : Menoleh P terhadap perawatan K sehingga harus dikaji
K : iya. keterlibatannya
K : Menunduk lagi K ingat terhadap
P : Memperhatikan respon P senang mendapatkan keluarganya
K jawaban K

P : Kalau di rumah, mas P : Memandang K sambil P berusaha mengkaji K mengingat aktivitasnya Aktivitas di rumah
ngapain aja? tersenyum aktivitas K di rumah di rumah merupakan data pantas
K : Menoleh P tidaknya pasien dilibatkan
dalam keluarga
K : gak ada, duduk-duduk K : Memandang P
K menikmati waham yang
dialaminya
P : Bagaimana perasaan P : Memandang K sambil P mengalihkan topik K bingung dengan Pengalihan agar K tidak
bapak sekarang? tersenyum bahasan pertanyaan yang diberikan larut dengan wahamnya
K : Menoleh P
K : Biasa aja. K menjawab tentang
K : Memandang P sambil P bingung harus ngobrol keadaannya
tersenyum tentang apa lagi

P : bapak, kita tadi kan P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I K memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil
sudah berkenalan, masih K : Menoleh karena sudah cukup jika K dapat mengingat
inget nggak nama sya banyak data yang terkaji nama P sehingga nantinya
siapa? terjalin trust
K : Memandang P dan P senang karena K ingat K mengingat-ingat nama P
K : Mbak Vega tersenyum nama P
P : Memperhatikan

P : saya senang sekali bisa P : Menepuk bahu K P memberikan K senang diberikan Kontrak berikutnya harus
ngobrol dengan bapak A K : Menoleh dan reinforcement pada K reinforcement ditentukan dan harus
Bagaimana kalau besok tersenyum mendapatkan persetujuan
kita ngobrol lagi? Sebentar klien agar klien ingat
saja kok, yach cukup 20 terhadap kontrak
menit saja.
P senang karena K mau K ikut menentukan
K : iya, boleh. Jam 10.30 K : Tersenyum menentukan kontrak kontrak
saja ya P : Tersenyum berikutnya

P : iya pak. terimakasih P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa Salam penutup merupakan
atas kesediaan pak A untuk mengulurkan jabat tangan percaya pada P akhir fase yang harus
ngobrol dengan sya, K : Menoleh, menjabat dilakukan untuk mencegah
sekamat siang tangan P tidak percaya pada
P senang karena K mau K menyambut salam P
K : ya, selamat siang K : Tersenyum lalu berinteraksi dengan P
menunduk
P : Tersenyum
Kesan Perawat :

Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan wahamnya. Data
yang tergali adalah flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut.
Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
FORMAT
ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Tn. A


Nama Mahasiswa : Vega Luyuni Dwiyanti
Status interaksi perawat – kien : Fase III (Kerja)
Tanggal :
Lingkungan : lapangan dan berhadapan dengan klien
Jam :
Deskripsi Klien : klien sedang duduk di lapangan
Bangsal : no 19
Tujuan (Berorientasi pada klien) : 1. Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam pikiran klien.
2. Klien dapat mengidentifikasi stressor / pencetus wahamnya.

KOMUNIKASI KAMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P: Memandang K dan P : Ingin membuka K mencoba mengingat- Salam merupakan kalimat
tersenyum percakapan dengan klien ingat P pembuka untuk memulai
P : Selamat siang pak,
K: Ekpresi tersenyum dan berharap K ingat pada suatu percakapan sehingga
masih ingat dengan saya
P dapat terjalin rasa percaya.
gak ?
K: Ekpresi tersenyum Mencoba mengingatkan
P: Memandang K P merasa senang karena K pasien pada perawat
ingat pada P merupakan upaya untuk
K : Masih. Mbak Vega kan
mengetahui daya ingat
pasien.
P: Menepuk bahu K, P merasa senang karena K K mengingat nama P
P : Bagus pak, Ingatannya touching hand. ingat pada P
masih kuat. K: Ekpresi tersenyum Touching hand berguna
menjalin rasa aman klien
K: Iya. K: Ekpresi tersenyum
P: Memandang K
P : Memandang K P mengingatkan kontrak K mencoba mengingat Setiap interaksi harus
P : bapak, seperti janji sya K : melihat P dengan K kontrak yang sudah berdasarkan kontrak yang
kemarin, sekarang kita disepakati telah dibuat dan klien
ngobrol tentang bapak. selalu harus diingatkan
bapak bersedia ngobrol pada kontak yang telah
dengan sya? K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun disepakati untuk
menjawab singkat jawaban singkat dan K tertarik untuk ngobrol memudahkan serta
K : Ya, bersedia. P : Memandang K respon K belum dengan P mengarahkan proses
menunjukkan ketertarikan interaksi
P : Memandang K sambil P mencoba memberikan K mulai merasa bahwa P
tersenyum perhatian pada keadaan K datang untuk membantu K
P : bagaimana keadaan
K : tersenyum Perhatian pada keadaan
bapak sekarang ?
klien dapat meningkatkan
K : Menoleh ke P P bertanya-tanya tentang K mencoba rasa percaya klien kepada
P : Memperhatikan K apa yang dirasakan oleh K menggambarkan pada P perawat
K : baik.
tentang keadaannya
sekarang
P : Baik ya pak, berarti P : Memandang K sambil P mulai mengkaji K berpikir dan berusaha
mas senang dong tersenyum kebiasaan klien dalam mengingat
sekarang? Coba ceritakan K : Menghisap rokok menghadapi masalah
pada saya pengalaman apa
yang membuat bapak tidak
senang? K : Bicara menoleh P Ekplorasi ditujukan untuk
P : Memandang K menggali aspek positif
K : yah, saat saya berada P berpikir apa kira-kira klien
disini, saya juga gak yang bisa dilakukan klien
senang kalau barang- selain diam
barang saya disentuh
apalagu diambil sama
orang lain.
P : “saya lihat bapak sering P : Mendengarkan K P mengkaji aspek positif K berusaha mengingat- Kegiatan yang jarang
menyendiri dan lebih pemecahan masalah klien ingat kebiasaannya dilakukan biasanya lama
sering keluar masuk K : Nyerocos
kamar, kadang ngomong
sendiri, kenapa pak?
P mendapat data koping K menjawab sesuai dengan
K: “ karena saya lebih suka pada K daya ingat yang
sendiri, dan menjaga yang dimilikinya
saya miliki, saya juga takut
diingat oleh klien
barang saya diambil orang
lain, itu barang mahal yang
dibawakan oleh keluarga
saya, kamar saya juga saya
mahal kelas 1 mangkanya
kamar saya sering saya
tutup”
P:- P : Mendengarkan K P mencoba mendapatkan K menjawab sesuai dengan
data daya ingat yang
P memberikan kesan jika
K : saya dulu kuliah K : Memandang P, kontak dimilikinya
P menghargai cerita K
jurusan psikologi tapi mata mulai focus
berhenti di semester 2
P : Ada gak pak kebutuhan P : Mendengarkan K P memfokuskan K menjawab sesuai dengan
yang belum terpenuhi? pembicaraan daya ingat yang
Perhatian pada keadaan
K : Memandang P, dimilikinya
klien dapat meningkatkan
K : ehhhmmm ada. semakin bersemangat dan
rasa percaya klien kepada
kebutuhan hiburan dan kooperatif
perawat
pengen punya paper buat
saya menulis
P : Ohh bgtu.. P : Mendengarkan K P mencoba memikirkan K belum bisa
pertanyaan memfokuskan
Meningkatkan kerjasama
K : Memandang P, pembicaraannya
yang baik antara P dengan
K : iya soalnya aya pengen semakin bersemangat dan
K
punya barang2 itu kan kooperatif
keren
P : Nah, kalau bgtu di P : Mendengarkan K P mencoba mendapatkan K belum bisa
keluarga mas yg paling data memfokuskan
dekat siapa? K : Memandang P, pembicaraannya
semakin bersemangat dan
Menggali kemampuan K
K : ibu sama adek nomer kooperatif P menemukan adanya
untuk mengingat
dua, tapi ibu saya sekrang inkoherensi pembicaraan
sudah meninggal, sekarang
tidak ada yang
mendengarkan cerita saya.
P : Tidak ada yang mau P : Mendengarkan K P mencoba mendapatkan K berusaha mengingat
mendengarkan cerita mas ? data
Mengulang pertanyaan
K : Memandang P dan
untuk mandapatkan data
K : Ya mau, tapi tetapi kooperatif
yang lebih akurat
kadang tidak percaya
dengan saya.
P : bapak takut gak kalau P : Mendengarkan K P masih mencoba K menjawab dg ekspresi
cerita bapak tidak mendapatkan data datar
Memberikan kesan seolah
didengarkan? K : Memandang P dan
– olah P menghargai K
kooperatif
K : Tidak, biasa saja.
P : Begitu ya pak…. P : Memandang K sambil P mencoba memfokuskan K menunduk diam sambil
tersenyum kembali pembicaraan tersenyum

K : Diam sambil K : tersenyum


tersenyum
P : Tapi bapak kelihatan P : Mendengarkan K P kembali dalam K berusaha menjawab
Bertanya kembali
sering menyendiri, apa pertanyaan
merupakan cara untuk
bapak mendengar suara- K : Memandang P dan
mengevaluasi secara
suara itu? kooperatif
langsung apa yang dialami
K
K : Tidak.
P : bapak kok tidak pernah P : Memandang K P kembali dalam K menjawab pertanyaan P Pertanyaan untuk
bercerita dengan teman- pertanyaan
temannya? K : Tersenyum malu-malu
meningkatkan kemauan K
mengenal orang lain
K : gak tau pak, saya
merasa kurang sefrekuensi
P : bapak dekat sama siapa P : Masih memandang K P mencoba memfokuskan K geleng-geleng kepala
di ruangan ini? pertanyaan saat menjawab pertanyaan
Menggali alasan K terkait
K : sama pak roy.tapi K : Tersenyum sambil perasaannya.
ngomong biasa aja dan memandang P
itupun jarang
P : Bagus kalau bgtu. P : Tersenyum P memberikan pujian K senang dengan pujian
Harus sering-sering kepada K yang diberikan P
bercerita dg teman- Memberikan dorongan
temannya jangan sendirian K : Membalas tersenyum P senang karena K K tersenyum sambil diperlukan bagi klien
terus ya… lalu menunduk merespon menatap P untuk meningkatkan rasa
percaya pada dirinya
K : iya tapi kdang mreka sendiri
sibuk dengan urusannya
sendiri ..
P : Kalau begitu, kegiatan P : Memandang K P kembali dalam K menjawab sambil
Bertanya untuk menilai
bapak apa disini? pertanyaan tersenyum dan melihat
kemapuan positif yang
K : Memandang P sekitar ruangan
dimiliki K
K : Ya, gak ada.
P: baik pak, kita sudah P memandang K P ingin mengakhiri fase I K memperhati P Evaluasi fase I berhasil
lebih mengenal, masih K menoleh dan karena sudah cukup K merasa mengenal P jika K dapat mengingat
ingat dengan nama saya? menyebutkan nama P banyak data yang terkaji nama P sehingga dapat
P senang karena K ingat terjalin rasa percaya satu
K:”iya masih, mbak Vega” nama P sama lain
P:” saya senang sekali bisa P tersenyum kepada K P memberikan K senang diberikan Kontrakk berikutnya harus
ngobrol dengan bapak, K menoleh dengan sedikit reinforcement pada K reinforcement ditentukan dan harus
bagaimana kalau kita senyum kepada P P senang karena K mau K ikut menentukan mendapat pesetujuan klien
besok mengobrol lagi? menentukan kontrak kontrakk agar klien ingat terhadap
Sama seperti hari ini hanya berikutnya kontrak
sebentar hanya 10 menit
saja.”
K:”: iya boleh jam 11.30
ya”
P:” terima kasih atas P mengulurkan jabar P menutup fase I K menunjukkan rasa Salam penutup merupakan
kesediaannya bapak untuk tangan dengan tersenyum P senang karena K mau percaya pada P akhir fase yang harus
mengobrol dengan saya, K sedikit menoleh dan berinteraksi dengan P K menyambut salam P dilakukan unutuk
selamat siang” menjabat tangan P mencegah tidak percaya
K:”iya selamat siang” pada perawat

Kesan Perawat :

Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang bisa dilakukannya walaupun harus
diarahkan secara terfokus terlebih dahulu.
FORMAT
ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Tn. A


Nama Mahasiswa : Vega Luyuni Dwiyanti
Status interaksi perawat – kien : Fase III (Kerja)
Tanggal :
Lingkungan : lapangan dan berhadapan dengan klien
Jam :
Deskripsi Klien : klien tampak duduk santai di pinggir lapangan
Bangsal : no 19
Tujuan (Berorientasi pada klien) : 1. Klien dapat mengidentifikasi wahamnya
2. Klien dapat mengidentifikasi konsekuensi dari wahamnya

KOMUNIKASI KAMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Tersenyum sambil P membuka percakapan K tersenyum melihat P dan Salam merupakan kalimat
mengulurkan tangan dengan harap K ingat langsung mengambil pembuka untuk memulai
P : selamat siang pak A?
kepada K dengan P posisi duduk didepan P suatu percakapan sehingga
gimana kabarnya hari ini? dapat terjalin rasa percaya.
K : Tersenyum sambil Mencoba mengingatkan
menerima uluran tangan P pasien pada perawat
K : Baik. merupakan upaya untuk
mengetahui daya ingat
pasien.
P : Hari ini kita ngobrol- P : Menatap K P mencoba mengajak K K mencoba mengingat Setiap interaksi harus
ngobrol lagi ya.. untuk bercerita lebih lanjut kontrak yang di sepakati berdasarkan kontrak yang
K : Tersenyum telah dibuat dan klien
K tertarik untuk ngobrol selalu harus diingatkan
dengan P pada kontak yang telah
disepakati untuk
K : Iya.
memudahkan serta
mengarahkan proses
interaksi
P : Memandang K sambil P ingin memulai K menjawab dengan
P : Gimana pak, apa yang
tersenyum percakapan dengan topik tersenyum Perhatian pada keadaan
mas rasakan hari ini?
ringan sebelum bertanya klien dapat meningkatkan
K : Menatap dengan lebih lanjut rasa percaya klien kepada
K : Biasa saja. Sama kaya
ekspresi tersenyum malu- perawat
kemarin
malu
P : oh iya pak, katanya P : Masih memandang K P memulai pertanyaan dan K mencoba mengingat-
kemarin bapak kuliah di mulai mengakrabkan ingat dan menjawab
fakultas psikolog, dan suasana
berhenti di semester 2, K : Memandang P
boleh dijelaskan kenapa
bapak berhenti dulu di P senang dengan respon K
semester 2?

K : ya karna saya stress


Menggali informasi lebih
karna ditinggal oleh ibu
lanjut dari K mengenai
saya . saya juga pernah
waham yang di derita K
bekerja semacam penjaga
koto hp, lalu saya juga
pernah bermain film
menjadi pemeran utama
sama artis kiki maria anak
nya suzzana di bali, saya
juga punya lagu yang saya
ciptakan sendiri judulnya
asmara cita
P : Ohh..begitu. P : Memandang K P mulai masuk dalam K diam sambil menunduk
Memberikan kesan yang
dunia cerita K sejenak
positif kepada K
K : diam K : Diam
P : kalau sekarang bapak P : Memandang K P berharap dapat K menjawab dengan
masih merasa kalau artis memperoleh data dari K penuh semangat
tidak?
Menggali informasi lebih
P senang K masih mau
lanjut dari K mengenai
K : ya masih, saya juga K : Menunduk kemudian bercerita tentang
waham yang di derita K
pernah merilis lagu dengan menatap P masalahnya
judul asmara cita, sudah
diterbitkan di indonesia.
P : Okeh. Sekarang saya P : Masih memandang P mengalihkan pertanyaan K menjawab dengan
tanya, selama ini bapak klien dan menepuk pundak agar K tidak terpaku pada kooperatif
dekatnya sama siapa? K wahamnya saja
Mengulangi pertanyaan
K : sama ibu saya tapi ibu
untuk mendapatkan data
saya udah meninggal, dan
yang akurat.
adek-adek saya juga tidak K : Menunduk kemudian
mendengarkan dan tidak menatap P
percaya sama yang sama
bicarakan
P : Ada masalah ya pak, P : Memandang K P senang K masih mampu K menjawab pertanyaan
kok sampai tidak dipercaya menjawab pertanyaan dengan tersenyum
oleh keluargnya? dengan baik walaupun
Mengulangi pertanyaan
masih ngelantur
untuk mendapatkan data
K : Saya juga tidak tau. K : Menatap P sambil
yang akurat.
Mereka tidak percaya saja tersenyum
sama semua omongan
saya.
P : Selama diruangan P : Memandang K P masih berusaha K menjelaskan tangannya Menggali informasi yang
aktivitas mas terhambat menggali data lebih dalam yang sakit sambil dapat menghambat
gak? menggerak-gerakkan kemampuan K
K : Memandangi tangannya
tangannya sambil mencoba P senang mendapat
K : Tidak. Tapi kaki kiri
menggerak-gerakkan jawaban dari K
saya sudah tidak senormal
tangannya.
dulu.
P : Ohhh. Kenapa bisa P : Melihat tangan K P masih bertanya K masih menggerak-
begitu pak? gerakkan tangannya
Menggali informasi yang
dapat menghambat
K : dulu saya pernah loncat K : Menatap P kemudian
kemampuan K
dari dinding pas mau turun menatap tangannya
ketabrak sama mobil kaki
saya keglindes
P : baik kalau begitu, P : Menatap K P ingin mengakhiri fase K memperhatikan P
ngobrolnya sama sini dulu III karena mendekati Menggali informasi yang
ya pak? K : Menatap Balik minum bat dan makan dapat menghambat
siang kemampuan K
K : Iya. Saya juga mau
istirhat sebentar
P: baik pak, ini juga sudah P : Memandang K P memberikan K senang diberikan Kontrak berikutnya harus
mau mendekati jam makan reinforcement pada K reinforcement ditentukan dan harus
siang, bagaimana kalau mendapatkan persetujuan
kita lanjutkan besok klien agar klien ingat
selamat siang, selmat K : Memandang P P senang karena K mau K ikut menentukan terhadap kontrak
istirahat? menentukan kontrak kontrak
berikutnya
K : Iya, saya mau, jamnya
seperti tadi saja, selamat
siang.

Kesan Perawat :
Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang bisa dilakukannya walaupun harus
diarahkan secara terfokus terlebih dahulu. Klien mau memberikan informasi kepada perawat.

Anda mungkin juga menyukai