Anda di halaman 1dari 6

Nama Mahasiswa :

NIM :

Stikes SOP
Maharani BASIC TRAUMA LIFE SUPPORT (BTLS)
Malang No. Dokumen No. Revisi Halaman
/XII/2016 02 1
Tanggal Dibuat oleh: Ditetapkan oleh:
Prosedur Tetap Ditetapkan Ketua Stikes Maharani
S1 KEPERAWATAN
10/10/2020
Ns. Risna Yekti Mumpuni, M.Kep. Ns. Wiwik A, S. Kep., M. Biomed.
NIK. 07314315080 NIK. 07314307008
Pengertian Tindakan penilaian secara cepat fungsi vital penderita berdasarkan prioritas, diikuti
resusitasi dan stabilisasi serta pemeriksaan menyeluruh baik di tempat kejadian maupun di
dalam ambulance.
Tujuan - Untuk mengetahui secara cepat kondisi korban
- Untuk dapat memberikan penanganan yang cepat pada korban trauma yang mengalami
kondisi yang mengancam kehidupan
- Untuk mencari cedera yang mengancam jiwa atau dapat menyebabkan kecacatan
Kebijakan Dilakukan oleh seluruh mahasiswa keperawatan yang akan melakukan perasat terkait.
Kriteria Penilaian
Langkah Prosedur No
Aspek yang dinilai 0 1 2 3
I. Persiapan Alat 1. Alat pelindung diri sesuai kebutuhan
a. Apron plastik 1 buah
b. Surgical gloves 7.5 2 pasang
c. Surgical gloves 7 2 pasang
d. Masker 3ply 6 pcs
2. Long backboard dengan strapping dan alat imobilisasi kepala
3. Rigid cervical collar
4. Trauma box / first aid emergency kit (alat untuk dewasa dan anak
terpisah)
a. Airway dan breathing kit
i. Orofaringeal dan nasofaringeal airway berbagai ukuran
ii. Laringomask airway
iii. Oksigen
iv. Endotrakheral tube dan peralatan intubasi (laringoskop)
v. Bag valve mask
vi. Suction
vii. Nasal kanul, simple face mask, NRM, dan RM
b. Circulation kit
i. Cairan elektrolit: NS, RL, RA
ii. Cairan glukosa: D40, D10, D5W
iii. Water for Injection
iv. Transparent dressing
v. Spuit 3cc 10 buah
vi. Spuit 5cc 5 buah
vii. Spuit 20cc 2 buah
viii. Spuit 10cc without needle 2 buah
ix. Needle 21g 10 buah
x. Needle 23g 10 buah
xi. IV cath 18g 3 buah
xii. IV cath 20g 3 buah
xiii. Infusion set anak 1 buah
xiv. Infusion set dewasa 1 buah
xv. Blood transfusion set 2 buah
xvi. Tourniquet 1 buah
5. Bandage & Sanitary Set
a. Arm Sling 1 buah
b. Spalk set 1 buah
c. Verband 5cm 5 rol
Stikes SOP
Maharani BASIC TRAUMA LIFE SUPPORT (BTLS)
Malang No. Dokumen No. Revisi Halaman
/XII/2016 02 2
Kriteria Penilaian
Langkah Prosedur No
Aspek yang dinilai 0 1 2 3
d. Verband 10cm 5 rol
e. Kasa steril 16 x 16 5 buah
f. Plester 5 cm x 1 cm 2 buah
g. Surgical tape - 0,5" 1 rol
h. Surgical tape - 2" 1 rol
i. Elastic bandage - 3" 1 rol
j. Elastic bandage - 4" 1 rol
k. Elastic bandage - 6" 1 rol
l. Plester Cepat 1 pak
m. Alcohol swab 5 buah
n. Mitela 1 buah
6. Instrumen diagnostic:
a. Tensimeter
b. Pulse oksimetri
c. Stetoskop
d. Termometer
e. Penlight
f. Spatel lidah
g. Hamer refleks
7. Tabung oksigen portabel
INITIAL ASSESSMENT
Scene Size Up 1. Keamanan penolong: pakai sarung tangan, masker, dan apron.
2. Pastikan tempat tersebut aman untuk melakukan pertolongan
3. Hitung berapa jumlah korban, minta bantuan tambahan jika
diperlukan
4. Jika dibutuhkan ekstrikasi, minta bantuan peralatan khusus
5. Tentukan mekanisme terjadinya cedera (MoI), dan tentukan
prioritas kegawatan pasien.
General Impression Tentukan penilaian umum terhadap status pasien:
6. Perkirakan jenis kelamin, usia, dan berat badan pasien
7. Amati posisi dan postur tubuh pasien
8. Amati apakah pasien masih bergerak atau diam
9. Cek dengan AVPU.
10. Jika pasien alert atau berespon terhadap suara, beritahukan
pada pasien untuk mempertahankan pembatasan pergerakan
Level of Consciousness
cervical-spine
11. Jika pasien tidak berespon terhadap suara, lakukan modified
jaw thrust.
12. Kaji kepatenan airway (saluran pernafasan pasien) dengan
Airway mendengarkan suara pada jalan napas.
13. Jika terdengar snoring lakukan modified jaw thrust
14. Jika terdengar Gurgling lakukan suction
15. Jika terdengar stridor lakukan intubasi
16. Jika pasien diam tidak terdengar suara napas, berikan ventilasi.
Jika belum berhasil, reposisi airway dan segera fiksasi tulang
servikal kembali dean pasang cervical collar. Amati suara napas.
Breathing 17. Jika tidak ada napas, berikan ventilasi dua kali. Cek nadi
sebelum melanjutkan pemberian ventilasi dengan oksigen 10
kali/menit
18. Jika RR <8 kali/menit, berikan bantuan ventilasi hingga 10
kali/menit dengan BVM dan oksigen
19. Jika RR Normal atau cepat, berikan oksigen dengan nasal NRM
atau nasal kanul
Stikes SOP
Maharani BASIC TRAUMA LIFE SUPPORT (BTLS)
Malang No. Dokumen No. Revisi Halaman
/XII/2016 02 3
Kriteria Penilaian
Langkah Prosedur No
Aspek yang dinilai 0 1 2 3
Circulation 20. Cek nadi radialis
21. Jika tidak ada, cek nadi karotis. Pertimbangkan syok fase akhir
22. Jika nadi radialis ada, hitung frekuensi dan kualitas nadi
23. Jika ditemukan bradikardi, pertimbangkan syok spinal dan atau
cedera kepala
24. Jika ditemukan takikardi, lakukan usaha untuk menurunkan HR,
pertimbangkan syok
25. Cek nadi karotis (Dilakukan jika nadi radialis tidak teraba)
26. Jika nadi karotis tidak teraba, laksanakan algoritma henti
jantung (BLS)
27. Jika nadi karotis teraba, hitung frekuensi dan cek kualitas nadi
28. Jika ditemukan bradikardi, pertimbangkan syok spinal dan atau
cedera kepala
29. Jika ditemukan takikardi, lakukan usaha untuk menurunkan HR,
pertimbangkan syok
30. Cek kulit pasien
31. Jika kulit tampak pucat, teraba dingin, dan basah,
pertimbangkan syok
32. Jika kulit tampak sianosis, cek intubasi dan pemberian oksigen
33. Cek apakah ada perdarahan mayor. Jika ada, berikan bebat
tekan pada lokasi perdarahan
RAPID TRAUMA SURVEY
34. Lakukan pemeriksaan ini hanya jika pasien tidak sadar,
mekanisme cedera yang terjadi bersifat mayor (melibatkan
energi tinggi), dan/atau ada korban lain yang meninggal.
Head 35. Lakukan pemeriksaan menyeluruh dari kepala sampai kaki
(Head-to-toe) dengan mengecek adanya DCAPBTLS
(deformity, crepitation, abrassion, puncture/penetration, burn,
tenderness, laceration, swelling)
36. Periksa kepala, jika ditemukan cedera wajah mayor,
pertimbangkan intubasi
Neck 37. Periksa leher, jika ditemukan pembengkakan, jejas dan retraksi
otot lakukan intubasi. Jika ditemukan distensi vena jugularis,
pertimbangkan tamponade jantung atau tension pneumothorax.
Jika ditemukan deviasi trakhea, pertimbangkan tension
pneumothorax. Jika ditemukan deformitas dan nyeri tekan,
pasang cervical collar.
Chest 38. Periksa dada. Jika ditemukan pergerakan dada yang simetris dan
stabil, lanjutkan pemeriksaan. Jika ditemukan jejas dan
krepitasi, pertimbangkan pemantauan jantung. Jika ditemukan
luka penetrasi, berikan plester tiga sisi. Jika ditemukan
pergerakan paradoks, stabilisasi segmen tulang yang patah, dan
pertimbangkan pemasangan intubasi.
Breath Sounds 39. Periksa suara napas. Jika ada napas dan suaranya sama di kedua
sisi, lanjutkan pemeriksaan. Jika tidak sama, lakukan perkusi
untuk menentukan apakah pasien mengalami pneumothoraks
atau hematothoraks. Jika pasien disertai penurunan kesadaran,
tidak adanya nadi radialis, sianosis, JVD, dan deviasi trakhea,
lakukan needle decompression.
Heart sounds 40. Periksa suara jantung. Jika ditemukan suara jantung menjauh
disertai JVD bersamaan dengan suara nafas bilateral,
pertimbangkan pericardial tamponade.
Stikes SOP
Maharani BASIC TRAUMA LIFE SUPPORT (BTLS)
Malang No. Dokumen No. Revisi Halaman
/XII/2016 02 4
Kriteria Penilaian
Langkah Prosedur No
Aspek yang dinilai 0 1 2 3
Abdomen, pelvis, and 41. Periksa abdomen, pelvis, kaki, dan bagian atas. Jika ditemukan
Upper Leg nyeri tekan abdomen, pelvis tidak stabil, atau fraktur femur
bilateral, pertimbangkan terjadinya syok hipovolemik.
PMS 42. Periksa PMS (Pulse, Motoric, and Sensory) pada ujung
ekstremitas. Jika ada lanjutkan pemeriksaan. Jika tidak ada,
pertimbangkan cedera spinal.
Posterior Surface 43. Periksa posterior dengan log roll. Buka pakaian belakang, jika
kesulitan gunting pakaian korban.
44. Identifikasi cedera yang terjadi. Periksa jejas, luka-luka,
perubahan bentuk tulang dll dari kepala sampai kaki bagian
belakang. Lakukan tata laksana yang sesuai dengan cedera yang
ada dan pasang long backboard. Kembalikan pasien ke posisi
semula lalu berikan selimut untuk mencegah hipotermia.
45. Catat kelaianan yang ditemukan terutama yang mengancam jiwa
FOCUSED EXAMINATION
46. Lakukan pemeriksaan ini hanya jika pasien sadar dan/atau
cedera yang terjadi bersifat lokal.
47. Lakukan pemeriksaan mendalam pada area cedera dengan
menerapkan (DCAPBTLS)
LOAD AND GO SITUATION
48. Buat keputusan apakah korban dalam kategori:
1. Kritis (critical), semua ABC negatif: Cardiac arrest,
respiratory arrest/
2. Tidak stabil (unstable), jika ditemukan dua stauts ABCDE
negatif: kesulitan bernapas dan jalan napas yang tidak paten,
trauma kepala dan dada yang berat, syok, nyeri dada yang
hebat, fraktur tulang panjang, diduga meningitis, luka tusuk
pada leher, dada, abdomen dan genitalia, penurunan
kesadaran, luka bakar >10% pada orang dewasa, luka bakar
>5% pada anak.
3. Risiko tidak stabil (potentially unstable) jika salah satu dari
ABCDE negatif: trauma mayor, cedera yang tersembunyi,
cedera ekstremitas dengan kerusakan saraf dan sirkulasi.
4. Stabil, jika ABCDE positif: cedera minor tanpa perdarahan
mayor, tidak ada kerusakan saraf dan sirkulasi, tidak ada
tanda-tanda syok dan komplikasi lainnya.
49. Segera transportasikan pasien jika ditemukan situasi kritis
trauma pada pasien
50. Lakukan monitoring pasien selama perjalanan.
SECONDARY SURVEY
51. Dapat dilakukan di lokasi kejadian, atau di dalam ambulans jika
kondisi pasien kritis dan harus segera dibawa ke RS rujukan.
Sample 52. Periksa riwayat SAMPLE pasien
Vital signs 53. Periksa tanda-tanda vital pasien. Jika TDS < 90 mmHg diikuti
dengan tanda-tanda syok maka berikan cairan IV.jika tekanan
nadi > 60 mmHg disertai penurunan kesadaran, pertimbangkan
peningkatan TIK dan pertahankan TDS 110-120 mmHg.
54. Periksa suhu, RR, HR selama satu menit penuh.
55. Periksa saturasi oksigen
Stikes SOP
Maharani BASIC TRAUMA LIFE SUPPORT (BTLS)
Malang No. Dokumen No. Revisi Halaman
/XII/2016 02 5
Neurological exam 56. Lakukan pemeriksaan neurologis jika ditemukan penurunan
status kesadaran.
57. Periksa pupil, jika tidak sama pertimbangkan cedera kepala
sampai pasien alert. Jika pasien sadar pertimbangkan cedera
mata. Berikan oksigen 100%. Jika pupil tidak sama atau dilatasi
dan terfiksasi dengan GCS <8 (pertimbangkan herniasi
serebral), berikan oksigen 100% pertahankan TDS 100-120
mmHg. Lakukan intubasi dan berikan hiperventilasi (20
kali/menit). Jika pupil pinpoint, berikan nalokson. Jika pupil
bereaksi dengan dilatasi disertai GCS <8, berikan oksigen 100%
dan lakukan intubasi.
58. Periksa GCS jika ditemukan penurunan kesadaran. Jika GCS
<8, berikan oksigen 100% dan lakukan intubasi dan pertahankan
TDS 100-120 mmHg
59. Pada semua pasien dengan penurunan kesadaran, lakukan
pemeriksaan GDS. Jika low, maka berikan D40%.
60. Cek ulang status ABC pasien
61. Lakukan detailed exam secara menyeluruh pada head-to-toe
dengan menggunakan DCAP BTLS
62. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Penilaian

Nilai = Jumlah score yang didapat x 100 =


Jumlah score keseluruhan
(186)

Keterangan :
3 : Mahasiswa dapat melakukan tindakan dengan benar (alat 100)
2 : Mahasiswa melakukan dengan bantuan minimal (alat 76-99%)
1 : Mahasiswa melakukan sebagian dan dilakukan dengan bimbingan (alat 51-75%)
0 : Mahasiswa tidak melakukan sama sekali (alat 0-50%)

Kesimpulan/Saran:

Malang, 20

Penguji,

( )

Stikes SOP
Maharani BASIC TRAUMA LIFE SUPPORT (BTLS)
Malang No. Dokumen No. Revisi Halaman
/XII/2016 02 6

Anda mungkin juga menyukai