Anda di halaman 1dari 10

PERSIAPAN, PROSEDUR DAN ALAT-ALAT BEDAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Mata Kuliah KMB II

Disusun oleh :

Vinda Astri Permatasari P07120112080

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

2014
FIBRO ADENOMA MAMMAE (FAM)

A. PENGERTIAN FIBRO ADENOMA MAMMAE (FAM)


Fibro adenoma mammae adalah tumor jinak dari kelenjar dan
jaringan ikat pada payudara. FAM yang tumbuh dipayudara akan teraba
sebagai benjolan bulat yang memiliki batas tegas. Fibro adenoma mammae
(FAM) mudah digerakan (mobile), konsistensi padat dan kenyal, kadang-
kadang terasa nyeri bila ditekan.

B. PENATALAKSANAAN PEMBEDAHAN FAM


Sebelum pembedahan atau operasi dimulai, Instrumentator yang
handal telah menyiapkan segala kebutuhan operasi. Seperti, menata
instrumen dengan benar dan menyediakan kebutuhan operasi, sebagai
berikut:
1. Persiapan Instrumen Bedah
a. Clamp lurus kecil 2 buah
b. Clamp bengkok kecil 2 buah
c. Clamp bengkok sedang 2 buah
d. Allys 1 buah
e. Needle holder 2 buah
f. Towel clips 4 buah
g. Tangkai pisau No. 20 atau 22 1 buah
h. Gunting jaringan 1 buah
i. Gunting benang 1 buah
j. Hak atau Eyelide 2 buah
k. Nierbeken 1 buah
l. Kom betadine 1 buah
m. Desinfektan forcep 1 buah

2. Cara Kerja atau Teknik Pembedahan FAM


a. Anestesi atau pembiusan
b. Atur posisi pasien telentang dengan punggung diganjal sama
botol cairan infus agar payudara atau lokasi FAM membumbung
ke depan.
c. Tandai lokasi sayatan dengan spidol atau pulpen
d. Team work cuci tangan

e. Pasang jas operasi dan sarung tangan sesuai protap

f. Lokasi FAM di disinfeksi secara melingkar dengan betadine


g. Tutupi seluruh tubuh pasien dengan kain steril, pasang duk besar
dan duk kecil sehingga yang tampak lokasi yang akan disayat
atau lokasi FAM
h. Bersihkan sisa betadine yang menempel di kulit dengan alkohol
i. Sebelum penyayatan dimulai, uji efek anestesi dengan pinset
chirurgi, jika rasa nyeri telah hilang, penyayatan siap dilakukan.
j. Gunakan pisau no 20-22
k. Kendalikan perdarahan dengan dram qaas dan jepit ujung
pembuluh darah yang terputus dengan clamp bengkok,
kemudian bisa digunakan elektrik cauter untuk koagulasi atau
ikat ujung pembuluh darah dengan benang silk 2/0 atau plain 2/0.
l. Kuak lokasi sayatan dengan Eyelide (mengangakan daerah
subkutis, sehingga terlihat FAM yang akan diangkat)
m. Fiksasi FAM dengan Allys

n. Bebaskan FAM dari jaringan sekitar dengan gunting atau dengan


elektrik cauter, sewaktu pembebasan dengan gunting, Allys
berfungsi untuk mengangkat FAM yang telah terfiksasi.
o. Setelah FAM dibebaskan dan terangkat dari sarangnya, jika ada
perdarahan hentikan dengan kiat pada poin ke 11 diatas
p. Jahit jaringan bekas FAM dengan benang cromich 2/0

q. Jika diperlukan, pasang drain untuk mengontrol perdarahan

r. Jahit sub kutis dengan plain 2/0


s. Jahit kutis atau kulit dengan teknik subkutikuler menggunakan
benang plain 4/0 atau vicril 4/0 atau dengan premilene 4/0 cutting
non atraumatik.
t. Setelah luka terjahit dengan rapi sampai ke kulit, maka bekas
luka ditutup dengan qaas tambah betadine dan di fiksasi dengan
plester.
u. Pasien dirapikan dan dirawat di recovery room
SECTIO CAESAREA

A. PENGERTIAN SECTIO CAESAREA

Suatu tindakan instrumentasi untuk membantu persalinan (persalinan


buatan) dengan cara janin dilahirkan melalui insisi dinding perut dan dinding
rahim dimana berat janin diatas 500 gram

B. INDIKASI

a. Klien dengan kehamilan post date


b. Klien dengan panggul sempit
c. Klien dengan pre eklamsia
d. Klien dengan plasenta previa totalis
e. Klien dengan kehamilan primitua
f. Klien dengan arrest dilatation

C. PERSIAPAN OPERASI
1. Persiapan alat
a. Alat tidak steril terdiri dari :

1) Alas meja dan meja operasi


2) Mesin suction
3) Mesin diathermi
4) Lampu operasi
5) Standar infus
6) Tempat sampah

b. Set alat steril

1) Washing dan Dressing Forcep (desinfeksi klem) 1 buah


2) Towel Clems (Doek klems) 5 buah
3) Dissecting Forcep (pinset anatomis) 3 buah
4) Tissue Forcep (pinset anatomis) 3 buah
5) Scalp Blade dan Handle (hand fat mess) 1 buah
6) Delicate Hemostatic Forceps pean (mosquito klem pean bengkok
kecil) 6 buah
7) Delicate Hemostatic Forceps pean (mosquito klem pean bengkok
tanggung)
8) Retractor Us Army (Langeenbeck) 2 buah
9) Delicate Hemostatic Forceps Kocher (klem kokher) 2 buah
10) Metzenboum Scissor (gunting metzenboum) 1 buah
11) Surgical Scissor (gunting jaringan kasar bengkok) 1 buah
12) Surgical Scissor (gunting benang lurus) 1 buah
13) Needle Holder (nald foeder) 2 buah
14) Surgical Needle : round body, taper, cutting
15) Polypus and Ovum Forceps (Ring Klem) 6 buah
16) Mikulicz (Peritonium Klem) 4 buah
17) Abdominal retractors Fritsch (Haak berdaun dalam) 2 buah
18) Retractors kokher (Haak tajam gigi 4) 2 buah
19) Canule Suction (ujung suction) 1 buah

c. Persiapan linen steril

1) Meja operasi
2) Duk Besar 8
3) Duk Kecil 6
4) Sarung meja mayo 1
5) Schort 6
6) Selang suction 1
7) Kabel Couter 1
8) Bengkok + kom 2+2
9) Perlak karet + handuk kecil 1+4

d. Bahan Habis Pakai

1) Paragon Mess 22 1
2) Handschoen 6,5/7/7,5/8 4/4/4/4
3) Cairan Normal Saline 0,9% 1 flash
4) Catgut plain 0/1/0-2/0-3 1/1/1/1
5) Catgut chromic 2/1/0 3/3/2
6) Vicryl 0/safil 1 1/1
7) Monosyn 3-0/vicryl rapid 3-0 1/1

2. Persiapan pasien

a. Puasa
b. Menanggalkan semua perhiasan dan gigi palsu
c. Personal hygiene
d. Informed consent
e. Persiapan psikologi

3. Prosedur

a. Tim bedah cuci tangan


b. Tim memakai jas operasi, sarung tangan
c. Perawat mengatur posisi klien terlentang
d. Berikan antiseptik untuk desinfeksi
e. Pasang draping untuk mempersempit area pembedahan
f. Pasang slang suction, kabel diathermi
g. Perawat siap membacakan identitas, diagnosa tindakan yang akan
dilakukan.
h. Berikan handlemess no: 3 dan mess:20 untuk insisi kulit sampai
lemak.
i. Berikan arteri vanpean dan kabel diatermi untu merawat perdarahan.
j. Berikan handlemess no: 3 dan mess:20 ke operator dan 2 cokker
untuk asisten untuk insisi vasia.
k. Berikan gunting metzenboum pada operator dan pinset cirurrgi,
berikan richardson kepada asisten untuk memperluas insisi vasia.
l. Berikan pinset anatomis ke operator untuk membuka otot secara
tumpul
m. Berikan pinset anatomis dan gunting metzenbourm untuk membuka
peritoneum
n. Berikan 4 peritoneum klem untuk memegang atas,bawah, kanan, kiri
peritoneum.
o. Berikan deaver retractor untuk membuka rongga perut.
p. Berikan kassa besar untuk melindungi usus
q. Berikan metzenboum dan pinset anatomis pada operator untuk
membuka segmen bawah rahim.
r. Berikan arteri klem vanpean untuk memegang blader flap
s. Berikan handlemess no:3 dan mess No:20 untuk insisi segmen
bawah rahim. (Bayi keluar)
t. Berikan suction untuk menyedot perdarahan
u. Berikan 2 arteri klem vanpean dan gunting untuk memotong tali
pusat.
v. Berkan 4 ring klem untuk memegang insisi segmen bawah rahim
w. Berikan bengkok untk tempat plasenta
x. Berikan kassa besar untuk membersihkan uterus dari sisa-sisa
plasenta
y. Berikan hacting set dengan benang cromic no:2 untuk menjahit sudut
kanan dan kiri insisi uterus.
z. Berikan arteri klem vanpean untuk memegang benang
aa. Berikan hacting set dengan benang cromic no:2 untuk menjahit
endometrium dan myometri.
bb. Berikan hacting set dengan benang plain no:00 untuk menjahit
perimetrium.
cc. (Evaluasi perdarahan), jika masih terjadi perdarahan perawat
menyiapkan jahitan.
dd. Menghitung dan mengeluarkan kassa besar.
ee. Berikan cairan NaCl 0,9 % (bila perlu) untuk mencuci intra abdoment.
ff. Berikan hacting set dengan benang plain no:1 untuk menjahit
peritoneum
gg. Berikan hacting set dengan benang plain no:00 untuk menjahit otot
hh. Berikan hacting set dengan benang cromic no:2 atau vicril no:0 untuk
menjahit vasia
ii. Berikan hacting set dengan benang plain no:000 atau no:00 untuk
menjahit lemak
jj. Berikan hacting set dengan benang zeide no:000 atau no:00 atau
prolin no:000 untuk menjahit kulit
kk. Berikan kasa basah kepada asisten untuk membersihkan darah dan
sisa antiseptic
ll. Berikan kasa steril dan desinfektan untuk menutup luka operasi.
mm. Operasi selesai
ORIF (OPEN REDUCTION AND INTERNAL FIXATION)

A. PENGERTIAN ORIF (OPEN REDUCTION AND INTERNAL FIXATION)


B. TUJUAN TINDAKAN OPERASI
Tujuan dari operasi ORIF untuk mempertahankan posisi fragmen
tulang agar tetap menyatu dan tidak mengalami pergeseran. Internal
fiksasi ini berupa Intra Medullary Nail biasanya digunakan untuk fraktur
tulang panjang dengan tipe fraktur tranvers
C. PERSIAPAN PERIOPERATIVE
1. Keadaan pre operasi :
a. Klien menjalani program puasa 6 jam sebelum operasi dimulai.
b. Jenis Anestesi : General anestesi : Face mask
c. Premedikasi yang diberikan : Muscle relaxan : Atracurium
d. Induksi Anestesi : Untuk induksi digunakan Propofol 80 mg I.V
secara pelan
e. Anestesi inhalasi : O2, Halothane
f. Rumatan : RL digrojog
g. Posisi anastesi : Terlentang

2. Persiapan dan prosedur di Ruang OK


a. Persiapan alat dan Ruangan
1) Alat tidak steril : Lampu operasi, Cuter unit, Meja operasi,
Suction, Hepafik, Gunting
2) Alat Steril : Duk besar (3), Baju operasi (4), Selang suction
steril, Selang cuter Steril,side 2/0, plain 2/0, berbagai macam
ukuran jarum
b. Set ORIF :
1) Koker panjang 2
2) Klem bengkok 6
3) Bengkok panjang 1
4) Pinset cirugis 2
5) Gunting jaringan 1
6) Kom 2

Anda mungkin juga menyukai