Anda di halaman 1dari 9

INSTRUMENTASI TEKNIK OPEN CHOLECYSTECTOMY

EXPLORASI DUCTUS DENGAN IMAGE

Nama pasien : Tn. FR


No. RM : 12 65 xxx
Diagnosa : Cholelitiasis
Tindakan : Open Chelecistectomy + Explor Ductus dengan image

1 Pengertian
Suatu cara melakukan instrumentasi pada operasi pengangkatan batu dan kandung
empedu pada ductus coleductus dan dilanjutakan dengan explorasi CBD menggunakan
Cholesdoscopy dengan image

2 Anatomi Fisiologi
3 Patofisiologi Penyakit

Peningkatan Diaet tinggi Obesitas


hormon kalori

Asam empedu dan posfolipid

Kolesterol dalam cairan


empedu tidak dapat larut

Pengendapan Kolesterol

Peradangan pada Penyumbatan Saluran


Batu Empedu
kandung epedu Empedu (choleductus)

Kerusakan
Jaringan sekitar Ikterus

Nyeri kholelitiasis

Tidakan Pembedahan

Cemas Nyeri Resiko Infeksi

4 Tujuan
1. Mampu mempersiapakan alat-alat instrument dengan baik dan sistematis
2. Dapat mempertahankan kesterilan alat instrument sampai operasi selesai.
3. Memperlancar jalannya operasi sampai operasi selesai
4. Dapat mengatur / menata alat instrument secara sistematis di meja mayo.
5. Memehami tentang instrument teknik operasi Open Cholecytectomy Explorasi
Ductus dengan Cholesdoscopy dan image
5.Persiapan
1. Persiapan Lingkungan
a. Ruang Operasi sudah siap
b. Ruang scrub siap (air, sabun, sikat dan waslap steril)
c. Dokter Anestesi dan doker bedah sudah siap
d. Aliran listrik di kamar operasi tidak trobel
e. Mesin diatermi berfungsi baik
f. Suction berfungsi baik
g. Lampu operasi berfungsi baik
h. Meja operasi diberi alas perlak, kain dan anderpet
i. Meja mayo
j. Meja linen dan instrumen
k. Hiter penghangat Aquades
l. Tempat baca x-ray
m. Standart infus
n. Tempat sampah medis, non medis dan Safety box
2. Persiapan Pasien
a. Timbang terima pasien
b. Inform consent dan inform to consent
c. Puasa
d. Sign in periode
e. Obat Antibiotik Profilaksis
f. Mengatur posisi pasien supine kokher.
g. Memasang plat diatermi
h. Memasang safety (tali pengaman)
3. Persiapan alat dan bahan habis pakai :
a. Alat non steril :
1) Mesin diathermi dan plat diatermi
2) Suction pump
3) Meja operasi
4) Meja mayo
5) Meja instrument
6) Meja linen
7) Tempat sampah infecsius dan non infecsius
8) Lampu operasi
9) Gunting verband dan hypafix
10) Mesin image dan Radiografer
b. Set dasar yang disiapkan (basic instrument set)
Terdiri dari :
1) Desinfeksi klem ( Sponge holding forceps ) 1 buah
2) Duk klem ( Towel forceps ) 5 buah
3) Pemegang pisau /Handvat mess no 3 2 buah
4) Pincet anatomi sedang 1 buah
5) Pincet anatomi panjang 1 buah
6) Pincet Cas panjang (pincet debaki) 1 buah
7) Pincet chirurrgie 2 buah
8) Arteri klem pean lurus 2 buah
9) Arteri klem pean bengkok (Chrom klem) sedang 3 buah
10) Arteri klem pean bengkok (Chrom klem) pajang 3 buah
11) Arteri klem kocher 5 buah
12) Gunting Benang ( Ligature Scissors ) 1 buah
13) Gunting preparer 1 buah
14) Gunting Metzembaum 1 buah
15) Nald Voerder 2 buah
16) Woundhag gigi 4 tajam 2 buah
17) Langenbeck 2 buah
18) Kanula saction 1 buah
19) Ringtang 2 buah
c. Set tambahan khusus :
Terdiri dari :
1) Spraider abdomen/abdomen retraktor (bulfour) 1 buah
2) Timan sedang 2 buah
3) Timan besar 2 buah
4) Timan kecil 1 buah
5) Spatel besar/ lidah 1 buah
6) Ellis klem 2 buah
7) Raight angle 1 buah
8) Stone tank 1 buah
9) Stone tank bengkok (90 derajat) 1 buah
10) Cholesdocopy set 1 set
d. Alat penunjang steril
Terdiri dari :
1) Linen set steril
2) Larutan desinfectan ( iodine povidone 10%)
3) Cairan Aqua bidest
4) Gass, Depers dan Darm gaas
5) Cucing, Mangkok dan Bengkok
6) Handle lampu
7) Senur diathermi
8) Selang suction
9) Handscoon steril sesuai ukuran
10) Mess no. 10 dan no.11
11) Benang Multifilamen asorbeble no. 1 dan 3-0 (taper)
12) Benang monofilament asorbeble no. 3/0 jarum cating
13) Benang catgut plain no.1
14) Benang side no. 0 dan no. 2-0 jarum round
15) Benang side no. 0 dan no. 2-0 tanpa jarum
16) Rectal tube no. 24
17) Maslang no. 6 dan 8
18) Urografin (contras)
19) T-Drainage no 4/5
20) Transfusi set
21) Urine bag
22) Spuit 50 cc, 20 cc dan 10 cc
23) Supratul
24) Plester obside
25) Coutery tip cliner
6.Cara Kerja
1. Tahap Awal
a. Setelah pasien di lakukan pembiusan kemudian posisi pasien di atur dengan
posisi supine kocher, kemudian pasang plat diatermi dan tali pengaman
b. Perawat Instrumen cuci tangan, dengan cara furbringer, kemudian dikeringkan
dengan wasslap steril. Pakai baju/gaun operasi dan handscoen steril dengan
teknik tertutup,

c. Memasang sarung meja mayo dan di lapisi duk kecil, kemudian menata alat-
alat secara teratur di meja mayo dan meja instrument
d. Membantu memakaikan baju/ gaun operasi dan hand scon kepada asisten dan
operator, kemudian memberikan desinfeksi klem dan mangkok berisi gass
deppres dicampur larutan Iodine povidone 10 % kepada operator / asisten
untuk melakukan desinfeksi lapangan operasi mulai perut bagian
epigastrium melebar sampai atas dan bawah hingga antar kedua paha
e. Mulai drapping lapangan operasi dengan menggunakan duck lebar dari daera
bawah dan atas kemudian duck kecil di sisi kanan dan kiri kemudian klem
dengan duck klem, atur kabel senur diatermi dan selang suction
f. Sebelum incisi di lakukan TIME OUT.
2. Tahapan incisi
a) Perawat instrumen memberikan hanvas mes no. 3 yang sudah dipasang
mes no. 10 kepada operator, operator melakukan incici pada daerah sub costal
kanan mulai kulit hingga lemak
b) Berikan double pincet cirurgi ke operator dan asisten untuk memperdalam
incisi hinga fascia dengan diatermi
c) Berikan Kassa dan arteri klem pean bengkok untuk merawat pendarahan
dengan diatermi.
d) Incici dibuka dengan memberikan haak tajam ke asisten, kemudian fascia
dibuka dengan gunting matzembum atau cutting diatermi
e) Setelah facsia terbuka berikan klem kokher untuk menjepit kedua sisi fascia,
incici diperdalam dengan memotong jaringan otot dengan diatermi hingga
peritoneum terlihat
f) Peritoneum dijepit dengan memberiakn double pincet cirurgie dan dibuka
dengan gunting matzembum kemudian dijepit dengan 2 buah kocher.
g) Berikan Kassa dan crom klem atau pincet cas untuk merawat pendarahan
dengan diatermi.
3. Tahap Explosrasi
a. Dinding abdomen dibuka dengan memberikan spraider/retraktor abdominal,
sehingga dapat terlihat jelas.
b. Berikan darm gaas untuk melindungi usus dan omentum serta organ lain
dan ditarik dengan hag timan untuk memperjelas posisi kantong empedu dan
ductus.
c. Fundus kantong empedu dijepit dengan memberikan ring tang, ductus
sistikus di bebaskan dari jaringan soft tusue dan lemak dengan menggunakan
pincet anatomis manis panjang (pincet debaki) atau righ angel sampai terlihat
jelas ductus sistikus dan aretri sistika,
d. Setelah ductus sisticus terlihat jelas diligasi dengan memberikan benang side
2-0 dengan bantuan right angel dibagian distal dan proximal.
e. Perawat instrument memberikan gunting metzembum kepada operator dan
operator memotong ductus sisticus diantara dua ikatan, begitu juga dengan
arteri sistika diligasi dengan side 2-0 pada daerah distal dan proximal dengan
menggunakan right angel kemudian dipotong dengan gunting metzembum.
f. Kemudian dilakukan pembebasan daerah rectro antara kantong empedu dan
lever dengan memberikan pincet anatomis dan gunting metzemboum ke
operator dan perdarahan dirawat menggunakan diatermi (koagulasi) sampai
kantong empedu terangkat.
g. Instrument memberikan benang side 3-0 untuk mentegel CBD, kemudian
berikan mes no.11 untuk incici ductus coleductus /CBD distal ±1 cm
kemudian berikan maslang no. 8/6 dan spul dengan PZ menggunakan spuit
20/50 cc.
h. Siapkan choledoscopy dengan meyambungkanya ke litgshos dan blood set
yang tersambung dengan cairan PZ kemudian berikan keoperator untuk
observasi lumen ductus, apabila ada batu diambil dengan stone tank.
i. Peralatan image disiapkan dengan membungkus daerah proyektor dengan
sarung image steril kemudian diklem dan posisikan diatas daerah lapangan
operasi oleh radiografer, peralatan Instrument Spreider dan timan dilepas.
j. Instrumen memberikan cairan urografin 20cc yang di encerkan dengan PZ 30-
40cc kepada operator didalam spuit 50cc kemudian dimasukkan melalui
maslang, bersamaan itu dilakukan pemotretan untuk melihat seluruh saluran
ductus mulai dari hepar sampai duodenum.
k. Perawat instrumen memberikan T-drain no. 4/5 untuk dipasang pada ductus
koledoctus/CBD kemudian berikan benang side 3-0 jarum round dan nald
voeder kepada operator, operator melakukan penjahitan secara simpul pada
daerah incici.
l. Perawat instrument memberikan cairan PZ /aquades hangat untuk cuci
dalam rongga abdomen dan sambung T-draine dengan trocart tajam untuk
mengeluarkan T-drain melalui kulit kemudian memberikan benang side 2-0
dan nald voeder menggunakan jarum cutting untuk fiksasi.
m. Sebelum luka incisi ditutup dilakukan Sign Out, cek semua kelengkapan gass,
darm gass dan alat instrument apa sudah lengkap
4. Tahap penutupan
a. Luka operasi ditutup terlebih dahulu pada peritenium atau dapat sekaligus
dengan fascia dengan masing-masing sisi dijepit dengan memebrikan klem
kocher.
b. Usus dan omentum dilindungi dengan memberikan spatel dan berikan
benang multifilamen asorbeble no.1 jarum round dengan nald vouder dan
pincet chirurgis ke operatot untuk menjahit fascia secara jelujur.
c. Berikan gunting benang ke asisten untuk memotong benang, dilanjutkan
memberikan benang catgut plain no.1 dengan nald voeder ke operator untuk
menjahit vet/lemak.
d. Berikan benang monofilamen asorbeble no.3-0 jarum cutting untuk jahit kulit
subkutikuler satu-satu.
5. Dressing dan pembersihan pasien
a. Luka operasi selesai jahit/ditutup dibersihan dari sisa darah dengan cairan PZ
hingga bersih dan dikeringkan dengan kasa kering
b. Luka di tutup dengan diberi supratule dan dilapisi kassa kemudian di plester
dengan obside
c. Pasien di bersihkan dari sisa-sisa cairan iodine dan darah dengan kasa / kain
basah dan di keringkan.

7. Proses Perawatan Alat Dan Sterilisasi


1. Perawat intrumen menyiapkan alat bekas operasi, mess dibuka dari hand vat mess
kemudian masukan kedalam wada container yang tertutup bawah ke tempat
pencucian
2. Instrument dibersihkan dari sisa-sisa darah dengan air mengalir kemudian rendam
kedalam larutan enzimmatic selama ±10 menit (25cc enzimmatic dicampur 5 liter
air)
3. Sikat setiap bagian permukaan peralatan dengan sikat lunak menggunakan cairan
disenfektan
4. Bilas alat dengan air mengalir lalu dikeringkan dengan handuk yang lembut
5. Lakukan pengecekan dan infentarisasi alat, kemudian alat instrument diset ulang
dan di masukan kedalam box container instrument yang sesuai pada tempatnya
6. Alat dikirim ke CSSD untuk proses sterilisasi

Anda mungkin juga menyukai