Anda di halaman 1dari 7

TEHNIK INSTRUME NTASI DUODENODUODENOSTOMY ATAS INDIKASI

OBSTRUKSIUSUS LETAK TINGGI SUSP. ATRESIA DUODENUM


DI KAMAR OPERASI RS LAVALETTE

ISLINA SARI FRIYANTI

NIM. 1501410001

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-IV PERIOPERATIF
2016
1
TEKNIK INSTRUMENTASI EXPLORASI LAPARATOMY

1. Definisi
Teknik Instrumentasi Explorasi laparatomi adalah prosedur pembedahan membuka abomen untuk
mencari kalainan pada area abdomen.(www.kamus kedokteran.co.id)
Teknik Instrumentasi Ileustomi adalah pembedahan dengan memotong ileum dan membentuk
stoma.
Laparatomy adalah suatu explorasi bedah terbuka pada perut untuk melihat organ internal, ter
masuk perut, usus, ginjal, hati, pankreas, kandung empedu, dan organ yang membentuk sistem
reproduksi wanita. (blogkesehatan.net/laparotomy/)

2. Indikasi
Klien dengan obstruksi usus letak tinggi susp. atresia

3. Kontra Indikasi
Keadaan umum klien jelek

4. Tujuan Instrumentasi
Menyiapkan perlengkapan peralatan instrumen bedah pada operasi eksplore laparatomi.
Mengatur alat secara sistematis di meja instrumen dan meja mayo.
Memperlancar handling instrumen.
Mempertahankan keseterilan alat alat instrumen selama pembedahan.
5. Petugas
Operator
Asisten Operator
Anestesi
Asisten Anestesi
Perawat Instrument
6. Tindakan
Explorasi Laparatomy

7. Persiapan
a. Persiapan Pasien
Sebelum pasien di pindah ke meja operasi
Pengecekan status (Informed Consent)

2
Pengecekan persiapan fisik pasien (Puasa)
Mengecek dan mencatat obat-obatan yang di bawa
Setelah pasien di pindah ke meja operasi
Pasien dibaringkan di meja operasi dan dibaringkan dengan posisi supine Pasien dilakukan anastesi
general anestesi, dipasang vital sign, oksigen
Pasien dipasang negative cauter dibawah punggung (daerah banyak lemak)
Dipasang softband pada kedua tungkai untuk mencegah hipotemi.
b. Persiapan Lingkungan
Cek couter, suction dan lampu operasi
Mencuci area yang akan di operasi
Memasang braket dan jelly board
Memberi alas perlak dan linen pada meja operasi
c. Persiapan Alat
1. BHP (Bahan Habis Pakai)
1) Handscoon steril sesuai ukuran : sesuai kebutuhan
2) Kasa Steril : 20 pcs
3) Kasa Deppers : 5 pcs
4) Kasa Big Gauze : 5 pcs
5) Underpad steril : 2 pcs
6) Mess no. 15 : 1 pcs
7) Benang Mersilk 3.0 : 1 pcs
8) Benang Mersilk 4.0 : 1 pcs
9) Benang Vicryl 4.0 : 2 pcs
10) Cairan NACL 0.9 % 500 ml : 1 pcs
11) Spuit 50 cc : 1 pcs
12) Spuit 10 cc : 2 pcs
13) Opsite jumbo : 1 pcs
14) Sofratule : 1 pcs
15) NGT no.8 biasa : 1 pcs
16) NGT no.8 100cm : 1 pcs
17) Foley catheter no. 6 : 1 pcs
18) Urine bag : 1 pcs
19) Jelly : 5 cc
20) Betadine 10 % : 100 cc
21) Alcohol 70 % : 50 cc

3
2. Alat non steril
1) Lampu operasi : 1 set
2) Mesin termocouter : 1 set
3) Plat diathermi : 1 pcs
4) Meja operasi : 1 set
5) Meja mayo : 1 pcs
6) Meja instrument : 3 pcs
7) Mesin suction : 1 pcs
8) Infant Warmer : 1 set
9) Penghangat cairan : 1 set
10) Wascom : 2 pcs
11) Standart tempat wascom : 2 pcs
12) Gunting Verband : 1 pcs
13) Tempat sampah : 1 pcs
3. Alat steril
Meja mayo
Basic Set
1) Handmess no. 3 : 1 pcs
2) Gunting metzenbaum (metzenbaum scissor) : 1 pcs
3) Gunting kasar (surgical scissor curve) : 1 pcs
4) Pinset cyrugis (dissecting forcep) : 2 pcs
5) Pinset anatomis (tissue forcep) : 2 pcs
6) Desinfektan forcep (washing and dressing forcep) : 1 pcs
7) Duk klem (towel klem) : 5 pcs
8) Klem pean bengkok (delicate hemostatic forceps pean curve) : 4 pcs
9) Klem kocher lurus (delicate hemostaticforceps kokher straight) : 4 pcs
10) Klem kocher bengkok (delicate hemostaticforceps kokher curve) : 4 pcs
11) Needle holder (hald foeder) : 1 pcs
12) Gunting benang (surgical scissor) : 1 pcs
13) Kanul suction (canule suction) : 1 pcs
14) Hak Timan : 2 pcs
15) Hak Piulum : 2 pcs
16) Hak Senmailler : 2 pcs
17) Hak U : 2 Pcs

4
Set tambahan
1) Darm klem lurus kasar : 2 pcs
2) Darm klem lurus halus : 2 pcs
Meja Instrumen
1) Duk besar
2) : 3 pcs
3) Duk sedang : 3 pcs
4) Duk kecil : 5 pcs
5) Sarung mayo : 1 pcs
6) Jas operasi : 5 pcs
7) Handuk kecil : 5 pcs
8) Bengkok/nier becken : 1 pcs
9) Kom kecil : 1 pcs
10) Kom besar : 1 pcs
11) Selang suction steril : 1 pcs

A. TEKHNIK INSTRUMENTASI
1. Pasien masuk kamar operasi melakukan SIGN IN.
2. Setelah pasien diberikan general anastesi dan diposisikan supinasi, kemudian pasang ground couter
dibawah punggung.
3. Perawat sirkuler memasang kateter pada pasien.
4. Perawat sirkuler membebatkan softband pada kedua tangan dan kaki pasien.
5. Perawat instrument melakukan scrubing, gowning dan gloving kemudian membantu operator dan
asisten untuk mengenakan gown dan handscoen.
6. Berikan desinfeksi klem, deppres dan povidon iodine 10% dalam cucing pada asisten untuk
melakukan desinfeksi pada lapangan operasi.
7. Lakukan drapping dengan memberikan :
a. Duk besar untuk bagian bawah
b. Duk sedang untuk bagian atas
c. Duk kecil untuk bagian kanan/kiri
d. Fiksasi keempat sudut dengan duk klem
e. Berikan opsite sedang dan kassa kering pada operator untuk menutup area operasi.
8. Dekatkan meja mayo dan meja instrument lalu pasang kabel couter dan selang suction lalu fiksasi
duk klem
9. Marker daerah yang akan di lakukan operasi (2cm diatas umbilikus)

5
TIME OUT
10. Berikan handle mess no 3 dan mess no 15 pada operator untuk melakukan insisi pada abdomen.
11. Berikan kassa lembab Ns 0,9 %, klem pean dan pinset cirurgis pada asisten operator untuk merawat
perdahan.
12. Berikan couter dan pinset cirurgis pada operator untuk memperdalam insisi.
13. Berikan pean untuk split otot, lalu di perlebar dengan haak U setelah nampak peritoneum, berikan
dua pinset anatomis pada asisten dan gunting metzemboum kepada operator, setelah peritoneum
terbuka perawat memberikan klem peritoneum untuk menjepit peritoneum.
14. Lakukan eksplore laparatomi, operator identifikasi duodenum, pancreas, gaster dan duodenum.
Operator melakukan eksplorasi sampai ditemukannya ileum yang kolaps sampai ke rectum.
15. Berikan kassa dan pinset anatomis untuk melindungi usus
16. Berikan timann atau hak abdomen dan kassa basah pada asisten untuk membuka lapang operasi.
17. Berikan klem pean bengkok kepada operator untuk membebaskan duodenum dari perlekatan
retroperitonium.
18. Berikan operator jahitan mersilk 3-0 untuk traksi redundant wall dari duodenum proximal masing-
masing di dua tempat, ditarik kebawah untuk dapat berada di atas proximal portion dari distal
duodenum segmen.
19. Berikan handle mess no 3 dan mess no 15 tentukan bagian yang akan diinsisi, kemudian lakukan side
to side duodenoduodenostomy atau Diamond shaped duodenoduodenostomy dimana insisi tranversal
pada ujung distal dari proximal duodenum dan insisi longitudinal pada distal duodenum dan
kemudian di observasi serta rawat perdarahan.
20. Kemudian berikan NGT no.8 dan spoel dengan NS hangat untuk membersihkan bagian dalam usus
dari obstruksi dan feces (meconium).
21. Berikan operator pincet bayonet dan watches (kapas+salvon) untuk membersihkan usus dari sisa
feces.
22. Cuci bagian dalam abdomen yang dioperasi dengan NS 0,9% hangat.
23. Pemasangan NGT No.8 ukuran 100cm,
24. Berikan nald voeder dan vicril 4.0 pada operator untuk menjahit insisi area atau Diamond shaped
duodenoduodenostomy secara menyilang untuk memungkinan aproksimasi yang lebih baik.
25. Kemudian pemasangan NGT No.8 ukuran 100cc hingga dapat diturunkan kedalam jejunum bagian
atas untuk early post operatif enteral feeding.

SIGN OUT
26. Inventaris instrumen dan kasa sebelum peritonium ditutup.
27. Berikan nald voeder dan vicril 3.0 pada operator untuk menjahit peritomium, otot, fasia dan fat lapis
demi lapis.
6
28. Sebelum menjahit kulit, berikan spuit 3 cc berisi larutan Buvanest 0,5% sebanyal cc ditambah Ns
0,9% 2 cc untuk infiltrasi secara sub cutis.
29. Berikan nald voeder dan Monosyn 4.0 pada operator untuk menjahit kulit.
30. Setelah proses penjahit selesai, berikan kasa basah untuk membersihkan sisa/ bekas darah dan
terakhir kasa kering.
31. Kemudian tutup dengan sofratule, kassa kering dan fiksasi dengan hypafix
32. Operasi selesai, alat-alat dibersihkan dan siap untuk di sterilkan kembali.

Anda mungkin juga menyukai