Anda di halaman 1dari 12

STANDAR TENAGA PERAWATAN

A. PERAWAT KAMAR OPERASI


1. KUALIFIKASI KEPALA RUANGAN
a. Diutamakan Ners dengan pengalaman kerja 5 tahun di kamar bedah
b. D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja 10 tahun di kamar bedah
c. Memiliki sertifikat kamar bedah dasar, sertifikat manajemen kamar bedah,
BCLS
d. Memiliki sertifikat manajemen keperawatan
e. Peran Kepala Ruang
1) Mengelola kamar bedah;
2) Sebagai advocator pasien dan staf;
3) Sebagai peneliti untuk pengembangan kamar operasi;
4) Sebagai pembimbing kepada staf dan mahasiswa keperawatan;
5) Sebagai komunikator dalam tim bedah.
f. Kompetensi Kepala Ruang
1) Mampu mengelola perawatan kamar operasi;
2) Mampu mengkoordinasikan antara pasien, tim bedah dan tim anestesi;
3) Mampu menyusun rencana kebutuhan tenaga (SDM) dan sarana prasarana
kamar operasi
4) Mampu menyusun Standar Prosedur Operasional (SPO);
5) Mampu melakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian/evaluasi;
6) Memiliki kemampuan kepemimpinan;
7) Mampu melakukan supervise, memberikan saran dan bimbingan.
2. KUALIFIKASI SCRUB NURSE
a. Ners memiliki sertifikat : Kamar Bedah dan BCLS dengan pengalaman kerja di
kamar bedah minimal 6 bulan
b. D3 Keperawatan: memiliki sertifikat kamar bedah dasar, dan BCLS dengan
pengalaman kerja di kamar bedah minimal 1 tahun
c. Mempunyai SIP dan SIK
d. Fungsi dan peran Scrub Nurse
1) Pre Operasi
a) Melakukan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan
dokumentasi perawatan pasien selama pre operasi;
b) Menyiapkan lingkungan kamar bedah dalam keadaan siap pakai meliputi
ruang pembedahan dan perlengkapan dasar kamar bedah (basic
equipment)
c) Menyiapkan instrument steril sesuai dengan jenis pembedahan;
d) Menyiapkan linen dan sarung tangan steril sesuai dengan kebutuhan
pembedahan;
e) Menyiapkan berbagai perlengkapan persediaan bahan habis pakai
(antara lain: kassa, benang, pisau operasi, jarum suntik dan desinfektan);
f) Menyiapkan perlengkapan penunjang operasi dengan tepat dan benar.
2) Intra Operasi

1
a) Melakukan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan
dokumentasi perawatan pasien selama intra operasi;
b) Melakukan cuci tangan bedah dengan baik dan benar;
c) Menggunakan jas operasi dan sarung tangan steril;
d) Menata instrument dan perlengkapan steril sesuai jenis pembedahan,
baik dimeja mayo maupun di meja tray;
e) Bersama – sama dengan perawat sirkuler menghitung berbagai
perlengkapan kassa, instrument, jarum, depper dll;
f) Mengatur posisi pasien;
g) Melaksanakan prinsip teknis aseptik;
h) Melakukan prosedur drapping;
i) Mengendalikan instrument dan alat – alat secara baik dan benar sesuai
kebutuhan;
j) Melakukan penghitungan jumlah instrument dan bahan habis pakai
(kassa, depper, tampon, dll) yng digunakan sebelum penutupan luka.
3) Post Operasi
a) Melakukan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan
dokumentasi perawatan pasien selama post operasi;
b) Memeriksan dan menghitung kembali semua instrument yang digunakan
sebelum pasien dipindahkan ke ruang pemulihan
c) Melakukan fiksasi drain yang digunakan;
d) Mengganti alat tenun dan memindahkan pasien
e. Kompetensi Scrub Nurse
1) Mampu menyiapkan pasien untuk tindakan operasi (kelengkapan data dan
kondisi pasien pre operasi);
2) Mampu melakukan standar precaution (pencegahan dan pengendalian
Infeksi);
3) Mampu menyiapkan instrument bedah, linen dan persediaan alat kesehatan;
4) Mampu mengendalikan kestabilan emosi;
5) Mampu melaksanakan prosedur patient safety.
3. KUALIFIKASI PERAWAT SIRKULER
a. Ners: memiliki sertifikat kamar bedah dasar dan sertifikat kamar bedah
lanjut/khusus dan BCLS dengan pengalaman klinis di kamar bedah minimal 3
tahun;
b. D3 Keperawatan dengan pengalaman klinis di kamar bedah minimal 5 tahun;
c. Memiliki kemampuan kepemimpinan dalmTim;
d. Mempunyai SIP dan SIK
e. Mampu melakukan supervise, memberikan saran dan bimibingan;
f. Fungsi dan peran perawat sirkuler
1) Pre Operasi
a) Menerima pasien yang akan dilakukan pembedahan di ruang persiapan;
b) Memeriksa kesiapan fisik dan emosional;

2
c) Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan khusus dari perawat
ruangan;
d) Memberikan penjelasan kepada pasien tentang prosedur persiapan
pembedahan.
2) Intra Operasi
a) Memantau dan mengkoordinir semua aktivitas selama tindakan
pembedahan;
b) Mengontrol suasana fisik dan emosi tim di kamar operasi;
c) Mengendalikan keamanan dan kenyamanan kamar operasi;
d) Sebagai advocator pasien;
e) Mengaplikasikan asuhan keperawatan;
f) Memfasilitasi komunikasi dengan tim bedah;
g) Mengidentifikasi kemungkinan lingkungan yang berbahaya.
3) Post Operasi
a) Memastikan kembali kelengkapan semua instrument yang digunakan
sebelum pasien dipindahkan ke ruang pemulihan;
b) Mengganti alat tenun dan memindahkan pasien;
c) Memastikan fungsi drain yang dgunakan berjalan dengan baik;
d) Mendokumentasikan semua tindakan yang dilakukan selama proses
pembedahan;
e) Melakukan monitoring ABC, hemodinamik, kesadaran dan lain-lain.
g. Kompetensi perawat sirkuler
1) Mampu sebagai scrub nurse;
2) Mampu menyiapkan pasien memasuki area semi ketat/ruang induksi;
3) Mampu bekerjasama dengan tim bedah;
4) Mampu memantau kesadaran pasien dan hemodinamik dan keseimbangan
cairan;
5) Mampu menyiapkan dan mengantisipasi kekurangan peralatan serta bahan
habis pakai dalam waktu cepat;
6) Mampu melakukan persiapan akhir pasien operasi;
7) Mampu melakukan supervise dan pembelajaran klinik;
8) Mampu memfasilitasi komunikasi antara tim bedah dan pasien;
9) Memiliki kemampuan kepemimpinan;
10) Mampu melakukan supervise, memberikan saran dan bimbingan.
4. KUALIFIKASI PERAWAT ASISTEN II
a. Ners: memiliki sertifikat kamar bedah dasar dan sertifikat kamar bedah
lanjut/khusus dan BCLS dengan pengalaman 5 tahun menjadi perawat Scrub
Nurse di kamar bedah;
b. D3 Keperawatan memiliki sertifikat kamar bedah dasar dan sertifikat kamar
bedah lanjut/khusus dan BCLS dengan pengalaman menjadi perawat Scrub
Nurse di kamar bedah minimal 5 tahun;
c. Peran perawat asisten II
1) Menjadi asisten II operator untuk kelancaran tindakan operasi;

3
2) Mampu bekerjasama dan berkomunikasi dengan tim bedah;
3) Menjadi asisten I apabila asisten I (dokter) tidak ada.
d. Kompetensi perawat asisten II
1) Mampu sebagai perawat sirkuler;
2) Mampu menjadi asisten operator dalam melakukan tindakan operasi;
3) Memiliki kemampuan teknik aseptic antiseptic;
4) Mampu melakukan persiapan akhir pasien operasi;
5) Memahami anatomi dasar tubuh, fisiologi, penyembuhan luka yang
berhubungan dengan prosedur pembedahan.
B. PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT
1. KUALIFIKASI KEPALA RUANG
a. Perawat professional yang bertanggung jawab dan berwenang dalam mengelola
pelayanan keperawatan di IGD dan secara operasional bertanggung jawab
kepada Kepala IGD.
b. Kualifikasi Kepala Ruang IGD level III dan IV
1) Minimal Ners,
2) Pengalaman sebagai perawat pelaksana 3 tahun di IGD
3) Pengalaman menjadi Ketua Tim 2 tahun
4) Sertifikat emergency nursing basic 2 dan
5) Pelatihan gawat darurat advance lainnya
6) Memiliki sertifikat Manajemen Keperawatan
c. Kompetensi:
1) Memiliki kemampuan sebagai ketua Tim;
2) Mampu menjamin tersedianya tenaga keperawatan yang kompeten di rumah
sakit;
3) Mampu mengorganisasi dan mengkoordinasi semua kegiatan keperawatan
gawat darurat dan bencana;
4) Mampu membuat perencanaan dan melakukan pengembangan keperawatan
serta pelayanan gawat darurat;
5) Mampu melakukan kolaborasi dan koordinasi dengan tim dan tenaga
kesehatan lain;
6) Mampu melakukan fungsi manajemen dalam menggerakkan tim kesehatan
untuk mencapai tujuan;
7) Mampu menjaga mutu asuhan keperawatan.
d. Uraian Tugas Kepala Ruang
1) Melaksanakan fungsi perencanaan (P1)
a) Menentukan jenis, mutu dan jumlah alat yang dibutuhkan dalam
pelayanan gawat darurat;
b) Bersama staf menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan;
c) Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat
kemampuan tenaga kerawatan;
d) Menyusun dan mengusulkan program pengembangan staf dalam
pendidikan formal dan non formal;

4
e) Berperan aktif dalam menyusun, evaluasi, dan revisi SPO;
f) Menyusun program orientasi bagi perawat baru;
g) Mentaati peraturan dan kewajiban yang telah ditetapkan rumah sakit.
2) Melaksanakan fungsi Penggerakan dan Pelaksana (P2)
a) Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan
peraturan/etika yang berlaku di IGD;
b) Mengatur kekuatan dan keseimbangan tim keperawatan sesuai dengan
kemampuan tenaga;
c) Membuat jadwal kegiatan ruangan (jadwal dinas,pertemuan ilmiah,
jadwal ronde keperawatan, dll).
d) Memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan;
e) Mengatur pemanfaatan sumber daya secaratepat guna dan hasil guna;
f) Mengisi dan menyimpan buku kegiatan (log book) serta menandatangani
daftar presentasi untuk berbagai kepentingan.
3) Melaksanakan fungsi Pengawasan (P3)
a) Mengawasi pelaksanaan tugas masing – masing staf keperawatan gawat
darurat;
b) Mengawasi, mempertahankan dan mengatur penempatan alat – alat agar
selalu siap pakai, tepat guna dan tepat sasaran;
c) Mengawasi pelaksanaan inventarisasi secara periodic;
d) Menganalisa masalah dan melakukan tindak lanjut;
e) Menilai dan mengevaluasi kinerja perawat;
f) Mempertahankan dan meningkatkan mutu asuhan keperawatan gawat
darurat.
2. KUALIFIKASI KETUA TIM/PENANGGUNG SHIFT
a. Kualifikasi Ketua Tim
Seorang perawat yang bertanggung jawab dan berwenang terhadap perawat
pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien di
gawat darurat, yang bertanggung jawab kepada kepala ruang IGD.
Kualifikasi Ketua Tim IGD Level III dan IV
1) D3 Keperawatan dengan pengalaman 5 tahuan di IGD;
2) Ners dengan pengalaman 3 tahun di IGD
3) Sertifikat Emergency Nursing Basic 2 dan pelatihan gawat darurat darurat
advance lainnya.
b. Kompetensi
1) Memiliki kemampuan sebagai perawat pelaksana;
2) Mampu mengelola pelayanan asuhan keperawatan;
3) Mampu menjaga mutu asuhan keperawatan.
c. Uraian Tugas
1) Bersama Kepala Ruangan atau Ketua Tim lainnya melakukan serah terima
setiap pergantian dinas;
2) Mengkoordinir pelayanan keperawatan dikleompoknya;

5
3) Melaksanakan asuhan keperawatan (pengkajian, perencanaan,
implementasi, evaluasi, dan dokumentasi);
4) Menganalisa masalah dan melakukan tindak lanjut;
5) Membuat laporan;
6) Mengawasi kinerja anggota keompoknya;
7) Mengawasi lingkungan kerja agar tertib, bersih dan rapi;
8) Menciptakan kerjasama serta koordinasi yang harmonis antara sesame
perawat dan tim kesehatan yang lainnya;
9) Mentaati peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh rumah sakit;
10) Menginformasikan kondisi dan rencana tindak lanjut pasien kepada keluarga
sesuai dengan hasil kolaborasi;
11) Berperan secara aktif dalam kegiatan penanganan bencana;
12) Mengikuti pertemuan ilmiah baik dalam bidang kesehatan maupun
keperawatan sesuai kompetensinya.
3. KUALIFIKASI PERAWAT PELAKSANA
a. Kualifikasi Perawat Pelaksana
1) D3 perawatan dengan pengalaman klinik 2 tahun;
2) Ners dengan pengalaman klinik 1 tahun di RS
3) Sertifikasi Emergency Nursing Basic 2
b. Kompetensi
1) Mampu menguasai basic assessment primary survey dan secondary survey;
2) Mampu memahami triase dan retriase;
3) Mampu memberikan asuhan keperawatan kegawat daruratan, pengkajian,
diagnose, perencanaan, memberikan tindakan keperawatan, evaluasi dan
tindak lanjut;
4) Mampu melakukan tindakan keperawatan: live saving antara lain resusitasi
dengan atau tanpa alat, stabilisasi;
5) Mampu memamhami terapi definitive;
6) Mampu menerapkan aspek etik dan legal;
7) Mampu melakukan komunikasi terapetutik kepada pasien/keluarga;
8) Mampu bekerjasama dalam Tim;
9) Mampu melakukan pendokumentasian/pencatatan dan pelaporan.
c. Uraian tugas
1) Melakukan serah terima setuap pergantian dinas yang mencakup pasien dan
peralatan;
2) Melakukan asuhan keperawatan pasien;
a) Mengkaji keadaan pasien;
b) Membuat rencana keperawatan;
c) Melakukan tindakan keperawatan;
d) Melakukan evaluasi;
e) Melakukan pencatatan dan pendokumentasian.
3) Berperan serta membahas kasus dalam upaya meningkatkan mutu asuhan
keperawatan di IGD;

6
4) Menyiapkan, memelihara dan menyimpan peralatan agar siap pakai;
5) Melakukan dinas rotasi sesuai jadwal yang dibuat oleh kepala ruangan;
6) Memelihara lingkungan untuk kelancaran pelayanan;
7) Memberi penjelasan kepada pasien atau keluarga tentang IGD dan
lingkungannya, peraturan/tatatertib yang berlaku, fasilitas yang ada;
8) Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pasien dan keluarga,
ataupun dengan anggota Tim Kesehatan lainnya;
9) Membantu merujuk pasien kepada fsilitas kesehatan lainnya dengan
mengikuti aturan/system yang berlaku;
10) Mengikuti pertemua berkala bersama dokter penanggung jawab gawat
darurat serta perawat/penanggung jawab gawat darurat;
11) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan keperawatan gawat darurat;
12) Menyiapkan persiapan pasien yang akan keluar ruang gawat darurat
meliputi:
a) Menyiapkan formulir untuk penyelesaian administrasi seperti: surat ijin
pulang, surat keterangan sakit; petunjuk diit; resep obat untuk dirumah
sakit yang diperlukan; surat rujukan atau pemeriksaan ulang;
b) Mmeberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan kelauarga, meliputi
diet atau pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaan obat;
menganjurkan pasien tentang pentingnya pemeriksaan ulang/control ke
RS, Puskesmas, fasilitas kesehatan lainnya.
13) Mentaati peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh RS;
14) Berperan serta dalam kegiatan penanganan bencana
15) Mengikuti pertemuan ilmiah baik dalam bidang kesehatan maupun
keperawatan sesuai kompetensinya.
C. PERAWAT INSTALASI CARE UNIT
Pelayanan Keperawatan ICU Sekunder: pelayanan keperawatan ICU yang memberikan
pelayanan keparaatan pada pasien dengan standar ICU umum yang tinggi, memberikan
bantuan ventilasi mekanik lebih lama, melakukan dukungan atau bantuan hidup lain,
tetapi tidak terlalu kompleks
 Rasio Perawat dan pasien: 1 perawat : 1-2 pasien
 Semua perawat yang memberikan pelayanan/asuhan di ICU mempunyai SIP dan
SIK dan sertifikat yang berkaitan dengan ICU
1. KUALIFIKASI KEPALA RUANG
a. Ners dengan pengalaman sebagai Ketua Tim ICU minimal 3 tahun
b. Sertifikat manajemen keperawatan
c. Kompetensi
1) Memahami konsep keperawatan intensif;
2) Memahami isu etik dan hukum;
3) Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif;
4) Melakukan pengkajian dan menganalisa data yang didapat;
5) Pengelolaan jalan nafas;
6) Melakukan fisioterapi dada;

7
7) Memberikan inhalasi;
8) Memberikan terapi oksigen;
9) Mengukur saturasi oksigen;
10) Monitoring hemodinamik non invasive;
11) Melakukan BLS dan ALS;
12) Merekam dan melakukan interpretasi EKG;
13) Melakukan pengambilan specimen untuk pemeriksaan lab;
14) Mengetahui dan dapat menginterpretasi hasil Analisa Gas Darah (AGD);
15) Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainase toraks;
16) Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi;
17) Melakukan pengelolaan nutrisi pada pasien kritis
18) Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena;
19) Melakukan pencegahan dan penanggulangan infeksi nosocomial;
20) Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif;
21) Kemampuan Leadership;
22) Kompetensi manajerial.
2. KUALIFIKASI KETUA TIM/PJ Shift
a. Minimal D3 Keperawatan
b. Pengamalan kerja di ICU minimal 3 tahun
c. Sertifikat ICU dan sertfikat pelatihan tambahan
d. Kompetensi:
1) Memahami konsep keperawatan intensif;
2) Memahami isu etik dan hukum;
3) Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif;
4) Melakukan pengkajian dan menganalisa data yang didapat;
5) Pengelolaan jalan nafas;
6) Melakukan fisioterapi dada;
7) Memberikan inhalasi;
8) Memberikan terapi oksigen;
9) Mengukur saturasi oksigen;
10) Monitoring hemodinamik non invasive;
11) Melakukan BLS dan ALS;
12) Merekam dan melakukan interpretasi EKG;
13) Melakukan pengambilan specimen untuk pemeriksaan lab;
14) Mengetahui dan dapat menginterpretasi hasil Analisa Gas Darah (AGD);
15) Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainase toraks;
16) Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi;
17) Melakukan pengelolaan nutrisi pada pasien kritis
18) Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena;
19) Melakukan pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomial;
20) Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif;
21) Kemampuan Leadership.
3. KUALIFIKASI PERAWAT PALAKSANA

8
a. Minimal D3 Keperawatan
b. Sertifikat pelatihan ICU
c. Pengalaman klinik minimal 2 tahun di lingkup keperawatan.
d. Kompetensi:
1) Memahami konsep keperawatan intensif;
2) Memahami isu etik dan hokum;
3) Mempergunakan ketrampilan komunikasi yang efektif;
4) Melakukan pengkajian dan menganalisa data yang didapat;
5) Pengelolaan jalan nafas;
6) Melakukan fisioterapi dada;
7) Memberikan inhalasi;
8) Memberikan terapi oksigen;
9) Mengukur saturasi oksigen;
10) Monitoring hemodinamik non invasive;
11) Melakukan BLS dan ALS;
12) Merekam dan melakukan interpretasi EKG;
13) Melakukan pengambilan specimen untuk pemeriksaan lab;
14) Mengetahui dan dapat menginterpretasi hasil Analisa Gas Darah (AGD);
15) Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainase toraks;
16) Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi;
17) Melakukan pengelolaan nutrisi pada pasien kritis
18) Pengelolaan pemberian terapi cairan dan elektrolit intra vena;
19) Melakukan pencegahan dan penanggulangan infeksi nosocomial;
20) Mampu mengkaji dan mendukung mekanisme koping pasien yang efektif;
21) Pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanik;
22) Pengelolaan pasien dengan drainase toraks;
23) Mempersiapkan pemasangan monitoring invasive (tekanan vena sentral,
tekanan arteri sistemik dan pulmonal);
24) Melakukan pengukuran tekanan vena sentral dan arteri;
25) Melakukan pengelolaan terapi trombolitik;
26) Melakukan persiapan Renal Replacement Therapy.
D. PERAWAT NEONATUS
Fokus Pelayanan IIA, IIB dam IIIA:
1. Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat II A
a. Bayi premature dan atau sakit yang memerlukan reusitasi dan stabilisasi
sebelum dipindahkan ke fasilitas asuhan keperawatan intensif neonates;
b. Bayi yang lahir dengan usia kehamilan > 32 minggu dan memiliki berat lahir ≥
1500 gr yang tidak memiliki ketidakmatangan fisiologis seperti apneu,
prematuritas, ketidak mampuan menerima asupan oral atau menderita sakit yang
tidak diantisipasi sebelumnya;
c. Bayi yang memerlukan oksigen nasal dengan pemantauan saturasi oksigen;
d. Bayi yang memerlukan infus intravena perifer dan mungkin nutrisi parenteral
untuk jangka waktu terbatas;

9
e. Bayi yang sedang dalam penyembuhan setelah perawatan intensif
2. Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat II B, sama dengan pelayanan
perawatan II A ditambah dengan Pelayanan keperawatan pada bayi dengan
penggunaan ventilasi mekanik jangka waktu yang singkat (< 24 jam) atau
CPAP(Continue Positive Airway Pressure), infus intravena, nutrisi parenteral total
dan mungkin memakai jalur sentral menggunakan tali pusat dan jalur sentral melalui
intravena perkutan.
3. Pelayanan keperawatan neonatus pada tingkat III A, difokuskan pada asuhan
keperawatan menyeluruh untuk bayi yang lahir dengan usia kehamilan ≥ 28 minggu
dengan berat lahir ≥ 1000 gram, memberikan dukungan kehidupan terus menerus
yang terbatas pada ventilasi mekanik tetapi tidak menggunakan HFO(High
Frequency Oscilation) pada pembedahan minor.
Rasio pelayanan Tingkat II: 1: 4 neonatus
Rasio pelayanan Tingkat III: 1: 1-2 neonatus
1. KUALIFIKASI KEPALA RUANG dan KETUA TIM
a. Ners, pengalaman minimal 5 tahun dalam pelayanan neonatus tingkat III, atau
b. Ners , pengalaman minimal 2 tahun sebagai kepala ruangan di pelayanan
neonatus tingkat II.
c. Kompetensi perawat pelaksana tingkat III
1) Melakukan pelayanan keperawatan naonatus tingkat I
a) Melakukan resusitasi neonates baru lahir;
b) Menilai masa gestasi;
c) Mencegah kehilangan panas pada neonates;
d) Melaksanakan manajemen laktasi;
e) Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi;
f) Melakukan pemantauan kondisi klien;
g) Melakukan dokumentasi setelah melakukan tindakan keperawatan.
2) Melakukan pelayanan keperawatan neonates tingkat II
a) Merawat neonates dalam incubator
b) Melakukan tindakan kolaboratif: memberi oksigen dengan metode nasal
kanul, head box, CPAP, infus intravena perifer, obat injeksi, nutrisi
parenteral.
c) Melakukan pengukuran saturasi oksigen;
d) Melakukan penilaian dan pemantauan status neorologis;
e) Menghitung keseimbangan cairan;
f) Memasang alat dan memantau neonates yang mendapat terapi sinar;
g) Menyiapkan tindakan transfuse tukar;
h) Menangani kegawadaruratan neonates;
i) Melakukan bimbingan antisipasi berduka.
3) Mengoperasionalkan alat monitoring kardiorespirasi;
4) Memantau nilai parameter pada monitoring kardiorespirasi dan
menganalisanya;

10
5) Menyiapkan dan merawat neonates untuk pemasangan UAC (Umbilical
Arteri Catheter), UVC (Umbilical Vena Catheter), artery line, long line,
TPN;
6) Memantau kondisi klien selama dan sesudah tindakan transfuse tukar;
7) Melakukan perawatan neonates yang menggunakan CPAP dan ventilator;
8) Melakukan bronchial washing;
9) Memberikan obat inotropik dan sedatif sesuai program terapi;
10) Melakukan bimbingan proses kehilangan dan berduka.
11) Melakukan monitoring respon klien terhadap tindakan keperawatan;
12) Melakukan modifikasi tindakan berdasarkan respon klien
13) Mengutamakan prinsip keselamatan klien (patient safety), privacy dan
ekonomis;
14) Menerapkan prinsip kewaspadaan baku (universal precaution);
15) Melibatkan keluarga dan profesi lain dalam melaksanakan tindakan;
16) Mendokumentasikan tindakan keperawatan.
d. Manajemen pelayanan keperawatan intensif.
2. KUALIFIKASI PERAWAT PALAKSANA
a. Ners, pengalaman minimal 3 tahun dalam pelayanan nenoatus Tingkat II
b. D3 Keperawatan , pengalaman minimal 4 tahun dalam pelayanan neonates
tingkat II
c. Kompetensi yang harus dimiliki dan dibuktikan dengan sertifikat:
Kompetensi tingkat II:
1) Melakukan pelayanan keperawatan naonatus tingkat I
a) Melakukan resusitasi neonates baru lahir;
b) Menilai masa gestasi;
c) Mencegah kehilangan panas pada neonates;
d) Melaksanakan manajemen laktasi;
e) Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi;
f) Melakukan pemantauan kondisi klien;
g) Melakukan dokumentasi setelah melakukan tindakan keperawatan.
2) Melakukan pelayanan keperawatan neonates tingkat II
a) Merawat neonates dalam incubator
b) Melakukan tindakan kolaboratif: memberi oksigen dengan metode nasal
kanul, head box, CPAP, infus intravena perifer, obat injeksi, nutrisi
parenteral.
c) Melakukan pengukuran saturasi oksigen;
d) Melakukan penilaian dan pemantauan status neorologis;
e) Menghitung keseimbangan cairan;
f) Memasang alat dan memantau neonates yang mendapat terapi sinar;
g) Menyiapkan tindakan transfuse tukar;
h) Menangani kegawadaruratan neonates;
i) Melakukan bimbingan antisipasi berduka.
3) Melakukan monitoring respon klien terhadap tindakan keperawatan;

11
4) Melakukan modifikasi tindakan berdasarkan respon klien
5) Mengutamakan prinsip keselamatan klien (patient safety), privacy dan
ekonomis;
6) Menerapkan prinsip kewaspadaan baku (universal precaution);
7) Melibatkan keluarga dan profesi lain dalam melaksanakan tindakan;
8) Mendokumentasikan tindakan keperawatan.
d. Semua perawat yang memberikan pelayanan/asuhan keperawatan neonates
teregistrasi (minimal SIP dan SIK)
E.

12

Anda mungkin juga menyukai