Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RESUME INSTRUMENTASI TEKNIK COLESISTEKTOMY Pada Ny.

N
DENGAN INDIKASI COLELITIASIS DI IBS RSUD DR. SOEDONO KOTA MADIUN

Oleh
DINA AULIA
(NIM. 1501460035)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN MALANG
2019
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
No. Rekam Medis : 6774XXX
Diagnosa Medis : Colelitiasis
Rencana Tindakan : Colesistektomi

B. DEFINISI
Kolelitiasis adalah suatu kondisi medis dimana batu empedu terbentuk di dalam
kandung empedu, yang mana dapat menyebabkan nyeri perut. Batu empedu biasanya
ditemukan pada penderita kanker kandung empedu.
Kolesistektomi adalah suatu tindakan pembedahan dengan cara mengangkat kandung
empedu dan salurannya dengan cara membuka dinding perut
Kolesistektomi adalah operasi pengangkatan kantong empedu, yang tekniknya dapat
dilakukan dengan laparoskopi atau bedah terbuka.

C. INDIKASI
o Pasien dengan colelitiasis.
o Hasil pemeriksaan penunjang dan laboratorium dalam batas normal.
o Tanda-tanda vital dalam batas normal.
o GCS 4,5,6.

D. KONTRAINDIKASI
1. Kontraindikasi Absolut :
 Koagulopati yang tidak terkontrol
 Penyakit liver stadium akhir
 Penyakit Paru Obstruktif berat dan penyakit jantung kongestif berat
2. Kontraindikasi Relatif (tergantung keahlian operator) :
 Cirhosis hepatis
 Obesitas
 Gangrene dan empyema gall bladder
 Biliary entereic fistula
 Kehamilan
 Ventriculo-peritoneal shunt (VP-Shunt)

E. TATA LAKSANA
a. Persiapan Lingkungan
1. Mengatur dan mengecek fungsi mesin ESU dan mesin suction, lampu operasi, meja
mayo, meja instrument.
2. Menyiapkan linen dan u-pad pada meja operasi.
3. Mempersiapkan linen dan instrument steril yang akan dipergunakan Set Bedah 4.
4. Mempersiapkan dan menempatkan tempat sampah medis agar mudah dijangkau
5. Mengatur suhu ruangan 18˚C - 22˚C
6. Cek fungsi penerangan

b. Persiapan Alat
(1) Persiapan Bahan Habis Pakai

NO NAMA ALAT JUMLAH


1 Handscon steril 7 ½ / 6 ½ 2 / 1
2 Underpad on 1
3 Kassa Darm gass 2
4 Kassa Deepers 7
5 Kassa Dressing 10
6 Providone Iodine 2
7 NS 1L 3
8 Selang Suction 1
9 Plester 2
10 Sufratule 1
11 Mess no 10 1
12 Benang (PDA) Vicryl 2/0 1
13 Benang (PDA) Safil 2/0 1
14 Benang (Polipropilene) T-Lene 2/0 1
15 Benang Silk 2/0 2

(2) Persiapan Pasien


1. Pasien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan mengenakan pakaian khusus
masuk kamar operasi.
2. Pasien/ keluarga telah menandatangani persetujuan tindakan dokter.
3. Lepas semua perhiasan bila ada
4. Vital sign dalam batas normal.
5. Pasien dibaringkan di meja operasi dengan posisi supine di meja operasi.
6. Hasil pemeriksaan laborat
7. Pasien dilakukan tindakan pembiusan dengan general anaestesi.

(3) Persiapan Penataan Instrumen Bedah


a) Instrumen di Meja Mayo
N NAMA ALAT JUMLAH
O
1 Handvat mess no 3 1
2 Pinset Anatomi 2
3 Pinset Sirugis 2
4 Naldvoeder 2
5 Pean Manis 2
6 Kocher 2
7 Langenbeck 2
8 Timan 1
9 Kom 1
10 Cucing 1
11 Nampan/bengkok 1
12 Canul Suction 1
13 Gunting Metzenboum 1
14 Gunting Benang 1
15 Mosquito 1
16 Desinfeksi Klem 1
17 Towel Klem 5
18 Ring Klem 2
19 Mikulikz 4
20 Stone Tang 1
21 Rightangle 2

b) Instrumen Penunjang

N NAMA ALAT JUMLAH


 O
1 Handpiece Cauter Monopolar 1
2 Suction Kateter 1
Instrumen Penunjang Non Steril
N NAMA ALAT JUMLAH
O
1 Electronic Surgical Unit 1
2 Lampu Operasi 1
3 Meja Operasi 1
4 Meja Instrument 1
5 Meja Mayo 1
6 Standar Infus 1
7 Tempat Sampah 1
8 Mesin Suction 1

 Set linen
NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Duk Besar 3
2 Duk Sedang/tipis 1
3 Duk Kecil 3
4 Sarung Meja Mayo 1
5 Handuk Tangan 5
6 Scort/ Gaun Operasi 5

(4) Persiapan Petugas


1. Tim Bedah terdiri dari
a) Dokter bedah : 1 Orang
b) Perawat Asisten bedah : 1 Orang
c) Perawat Instrumen : 1 Orang
d) Perawat Sirkulasi : 1 Orang
e) Dokter Anestesi : 1 Orang
f) Perawat Anestesi : 1 Orang

2. Tim bedah (dokter bedah, perawat asisten dan perawat instrument) melakukan :
a) Memakai APD pembedahan yaitu tutup kepala, masker, apron, sandal/sepatu
tertutup dan goggle yang rapat menutup mata.
b) Cuci tangan bedah (hand scrub) sesuai prosedur.
c) Gowning
d) Gloving dengan tehnik tertutup

(5) Instrumen Teknik Pembedahan


a) SIGN IN
 Konfirmasi identitas, area operasi, tindakan operasi, dan lembar penunjang.
 Konfirmasi apakah area operasi sudah di tandai atau belum.
 Periksa mesin anestesi dan obat-obatan kesiapannya.
 Memeriksa kesiapan / fungsi pulse oksimetri.
 Konfirmasi riwayat alergi px.
 Memeriksa adakah penyulit airway / resiko aspirasi.
(1) Memindahkan pasien dari brankart ke meja operasi, kemudian memasang under-
pad on steril di bawah perut.
(2) Pasien dilakukan general anestesi oleh petugas anestesi, posisikan kepala ekstensi,
bahu diganjal bantal, lalu kepala difiksasi dengan bantal donat.
(3) Tim bedah melakukan surgical scrubbing, gowning, dan gloving, serta membantu
memakai baju operasi dan handscone kepada operator dan asisten.
(4) Instrumentator memberikan desinfeksi klem dan cucing kepada operator untuk
desinfeksi area operasi, dengan urutan sebagai berikut :
a. Desinfeksi pertama menggunakan savlon
b. Desinfeksi kedua menggunakan providone iodine
(5) Kemudian bersikan dengan kassa kering.
(6) Melakukan drapping
a. Berikan linen besar untuk drapping area simpisis pubis ke bawah
b. Berikan linen besar untuk drapping area prosesus xipoideus ke kepala
c. Berikan linen kecil (2) untuk drapping bagian kanan dan kiri
d. Berikan lenen besar untuk pelapis area bawah.
(7) Menghitung jumlah kassa dan alat
(8) Dekatkan meja Mayo, instrument, kemudian pasang selang suction, dan couter
monopolar lalu difiksasi dengan towel klem.

b) TIME OUT
(9) Time Out difasilitasi oleh perawat sirkuler
 Mengkonfirmasi bahwa semua tim operasi telah memperkenalkan nama dan
tugas masing-masing
 Mengkonfirmasi identitas pasien, jenis tindakan, dan area operasi.
 Mengkonfirmasi antibiotic prolaksis telah diberikan paling tidak 60 menit
sebelum operasi.
 Mengkonfirmasi akan dibutuhkan instrumentasi tambahan (radiologi)
 Mengkonfirmasi jumlah kassa dan alat sebelim dilakukan insisi
 Mengingatkan operator untuk memimpin doa.
(10) Memberikan pinset sirugis untuk menandai area insisi
(11) Memberikan handvatt mess no 10 dan pinset cirurgis pada operator, lalu
memberikan klem pean dan kassa pada asisten, insisi dilakukan pada pasien dengan
midline
(12) Merawat perdarahan bila ada dengan klem pean + kassa deepers dan couter
(13) Insisi dilakukan dengan couter sampai daerah fat dan diperlebar dengan langenbeck
untuk memperlebar lapang operasi
(14) Berikan handvatt mess untuk membawa fasia, kockher untuk menjepit fasia kanan
dan kiri
(15) Berikan gunting kasar untuk memperlebar sayatan, berikan asisten pinset anatomis
(16) Setelah tampak peritoneum, memberikan pinset anatomis pada asisten, gunting
metzenboum & pinset anatomis pada operator, setelah peritoneum terbuka.
(17) Berikan double klem peritonium ( Mikulicz) untuk menjepit lapisan peritonium,
lalu peritoneum diperlebar dengan menggunakan gunting metzemboum
(18) Memberikan bigkas basah pada operator dan dimasukkan kerongga abdomen guna
melindungi bagian usus, omentum dan gaster.
(19) Selanjutnya klem peritonium dilepas dan berikan double retraktor (timan), asisten
memperlebar lapangan operasi menggunakan retraktor hingga terlihat jelas kantung
empedu.
(20) Setelah kantong empedu terlihat, operator melakukan punksi pada kantong empedu
untuk mengeluarkan cairan empedu agar nantinya mudah dipegang, berikan spuit
10 cc pada operator untuk punksi
(21) lalu berikan ringklem pada operator untuk memegang kantong empedu
(22) Berikan rightangle dan couter untuk memisahkan kantung empedu dari hepar,
sampai tampak duktus sistikus.
(23) Kemudian berikan statinky pada operator untuk mengklem duktus sistikus beserta
arterinya
(24) Berikan jahitan dengan benang mersilk 2-0 round untuk ligasi pangkal kantong
empedu beserta arteri sistikus, dengan statinky dipertahan untuk mempermudah
proses ligasi
(25) Setelah ligasi dilakukan, berikan gunting metzenbaum pada operator untuk
memotong duktus sistikus selanjutnya kantong empedu yang sudah dipotong
diberikan pada perawat sirkuler guna pemeriksaan patologi
(26) Berikan couter pada operator untuk diatermi (membakar) ujung dari potongan
kantong empedu
(27) Keluarkan big kasa serta pastikan tidak ada kassa dan instrument yang tertinggal di
dalam rongga abdoment
(28) Operator melakukan evaluasi perdarahan, berikan deepres kecil dan cuci area
operasi dengan cairan NS 0.9%
(29) Setelah tidak tampak perdarahan, berikan 4 peritoneum klem pada operator untuk
menjepit peritoneum
(30) Perawat sirkuler mengembalikan posisi meja operasi (meja operasi diluruskan)
c) SIGN OUT
(31) Sign Out dilakukan Perawat Sirkuler dengan bantuan perawat instrument.
 Jenis Tindakan
 Menghitung jumlah kelengkapan kassa
 Mengkonfirmasi permasalahan pada alat-alat yang digunakan
(32) Selanjutnya, memberikan jahitan dengan benang vicryl no. 2/0 dan pinset anatomis
pada operator untuk menjahit peritoneum, otot dan fasia sekaligus dengan jahitan
jelujur serta berikan klem pean manis, langenback dan gunting benang pada asisten
untuk membantu operator
(33) Memberikan jahitan dengan benang safil no 2-0 pada operator untuk menjahit fat
sampai subcutis
(34) Memberikan jahitan dengan benang T-Lene no 2-0 dan pinset chirurgis pada
operator untuk menjahit lapisan kulit dengan jahitan satu-satu
(35) Setelah lapisan kulit tertutup, membersihkan daerah incisi dengan kassa basah lalu
dikeringkan dengan kassa kering
(36) Menutup luka dengan sofratul sesuai panjang luka, tutup dengan kassa kering dan
fiksasi dengan plester
(37) Rapikan pasien, bersihkan bagian tubuh pasien dari bekas betadin yang masih
menempel dengan menggunakan towel
(38) Operasi selesai, bereskan semua instrument, selang suction dan kabel couter
dilepas.
(39) Rapikan pasien, bersihkan bagian tubuh pasien dari bekas betadin yang masih
menempel dengan menggunakan kassa basah dan keringkan.
(40) Pindahkan pasien ke brankart, dorong ke ruang recovery.
(41) Inventaris bahan habis pakai pada lembar depo farmasi.

F. DOKUMENTASI
Proses dokumentasi instrumentasi dan proses asuhan pasien peri operatif dilakukan pada
format format berikut ini:
1. Timbang terima keselamatan pembedahan
2. Surgical Savety Cheklist
3. Laporan Operasi
4. Laporan asuhan keperawatan intra operasi

Anda mungkin juga menyukai