Anda di halaman 1dari 7

TEHNIK INSTRUMENTASI TREPANASI + CRANIOPALSTY PADA Tn W

DENGAN EDH TEMPORO FRONTAL (S) + OEDEM CEREBRI


DI KAMAR OPERASI RS LAVALETTE

ISLINA SARI FRIYANTI

NIM. 1501410001

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-IV PERIOPERATIF
2016

1
INSTRUMENTASI TEKNIK
TREPANASI + CRANIOPALSTY PADA Tn W
DENGAN EDH TEMPORO FRONTAL (S) + OEDEM CEREBRI
1. Pengertian
Trepanasi / kraniotomi adalah suatu tindakan membuka tulang kepala yang bertujuan mencapai
otak untuk tindakan pembedahan definitif (akatsuki-ners.blogspot.com/2011/08/trepanasi-
kraniotomi.html?m=).
Cranioplasty adalah memperbaiki kerusakan tulang kepala dengan menggunakan bahan plastik /
metal plate (bangeud.blogspot.com/2011/03/askep-kraniotomi.html?m=1)
Epidural Hematoma (EDH) adalah suatu perdarahan yang terjadi di antara tulang dan lapisan
duramater (akatsuki-ners.blogspot.com/2011/08/trepanasi-kraniotomi.html?m=)
Edema otak (cerebral edema) adalah kondisi yang ditandai oleh adanya sejumlah besar air di
otak (kamuskesehatan.com)

2. Etiologi
Pada kasus EDH di atas banyak disebabkan oleh trauma kepala.

3. Indikasi
a. Pengangkatan jaringan abnormal baik tumor maupun kanker.
b. Mengurangi tekanan intrakranial.
c. Mengevakuasi bekuan darah, perdarahan, peradangan otak.
d. Trauma kepala.

4. Kontra indikasi
Pasien dengan gangguan hemodinamik.

5. Persiapan
5.1 Persiapan pasien
1. Pasien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan mengenakan pakaian khusus masuk kamar
operasi.
2. Persetujuan tindakan operasi dan kelengkapan identitas.
3. Pasien mampu diposisikan pada posisi supine di meja operasi yang akan dilakukan tindakan
pembiusan dengan GA.
4. Pastikan area operasi bersih.
5.2 Persiapan lingkungan
1. Mengatur dan mengecek fungsi mesin suction, mesin couter (mono&bipolar), lampu operasi,
viewer, perfarator dan kraniotom.
2
2. Menyiapkan tempat sampah, meja mayo, meja instrumen.
5.3 Mempersiapkan set waskom, set instrumen steril (trepanasi) dan set linen umum.
5.4 Persiapan alat
5.4.1 Instrument operasi
a. Instrument Meja Mayo
Desinfeksi klem : 1
Bengkok : 2
Cucing : 2
Duk klem : 4
Pinset cirurgis : 2
Dissecting forceps (pinset anatomis) : 2
Dissecting forceps kecil (pinset anatomis bebek) : 1
Scalp blade & handle (handvat mess) no. 4 & 3 : 1/1
Delicate hemostatic forcep (musquito klem) : 2
Metzembaum scissor (gunting metzembaum) : 1
Surgical scissor lurus (gunting kasar lurus) : 1
Gunting benang : 1
Dendi : 5
Klem mosquito : 2
Klem manis : 1
Needle holder : 2
Hak tajam : 2
Langen back : 1
Canule suction : 2
Rasparatorium kecil / besar : 1/1
Desektor : 1
Elevator : 1
Brain spatel : 1
Spring hook / skin flap hook : 2
Knable : 1
Screw driver : 1
b. Instrument penunjang
Instrumen penunjang steril
i. Handpiece couter mono & bipolar : 1/1
ii. Selang suction : 1
3
iii. Kraniotom set + perforator set : 1
iv. Set waskom : 1
v. Plate kranium + screw : 4 psg
Instrumen penunjang on steril
i. Mesin couter : 1
ii. Mesin HSD : 1
iii. Mesin suction : 1
iv. Lampu operasi : 1
v. Meja operasi : 1
vi. Meja instrumen : 1
vii. Meja mayo : 1
viii. Troli waskom : 1
ix. Tempat sampah : 2
x. Bolpoin marker : 1
5.4.2 Persiapan linen
Duk besar : 5
Duk kecil : 4
Gaun operasi : 5
Sarung meja mayo : 1
Handuk : 6
5.4.3 Persiapan bahan habis pakai
Handscoon 6,5/7/7,5 : sesuai kebutuhan.
Mess no. 22 & 15 : 1/1
NaCl 0,9 % : 1000 cc
Providon iodin : 100 cc
Alkohol : 100 cc
Lidocain : 2 ampul
Adrenalin : 1 ampul
Spuit 3cc / 10cc : 1/4
Hepavix : secukupnya
Tensocrep 10 cm : 1
Kassa steril : 60 lembar
Wouches : secukupnya
Deppers : 15
Sufratul : 1
4
Spongostan : 1
Surgicel : 2
Bonewax : 1
Opsite besar 45 x 55 cm : 1
Redon drain no. 12 : 1
DK no. 16 : 1
Urobag : 1
Jelly : secukupnya
Safil 30 / 2-0 : 1/2
Zyede 3-0 : 1
Mersilk 2 0 : 1
Premiline 3 0 : 1
Under pad on & steril : 1/3
6. Instrumentasi Tehnik
Sign in

1) Pasien datang, cek kelengkapan data pasien.


2) Membantu memindahkan pasien ke meja operasi.
3) Setelah tim anasthesi melakukan induksi (GA), pasien diposisikan terlentang kemudian pasang
ground couter di kaki pasien dan U-pad di bawah kepala pasien.
4) Operator marker garis insisi, lalu dicuci dengan larutan desinfeksi.
5) Kemudian perawat sirkuler memasang folley chateter no. 16 + urobag, mengatur posisi klien
supinasi.
6) Perawat instrumen melakukan surgical scrub, gowning dan gloving selanjutnya melakukan
persiapan alat di meja instrumen dan meja mayo.
7) Perawat instrument membantu gowning dan gloving pada operator dan asisten.
8) Berikan desinfeksi klem dan 3 deppers dengan iodine povidone dalam cucing dan 3 deppers
alkohol dalam bengkok ke operator untuk melakukan desinfeksi lapangan operasi, kemudian
deppers kering.
9) Melakukan drapping :
a. Duk kecil (2) dan U-pad steril untuk bagian bawah kepala dan lingkarkan duk atas pada
kepala dan fiksasi dengan duk klem.
b. Duk kecil (2) untuk kanan dan kiri.
c. Duk besar (1) untuk bagian bawah.
d. Duk sedang (1) untuk bagian atas secara melingkar.
e. Duk besar tipis (1) untuk badan ke bawah.
5
10) Pasang kabel couter, bipolar, selang suction, kabel HSD, kabel kraniotom lalu fiksasi dengan
towel klem, lalu dekatkan meja mayo & meja instrumen.
11) Berikan opsite dan bantu memasangnya.

Time out oleh perawat sirkuler

12) Berikan injeksi infiltrasi adrenalin : lidocain = 1 : 200.000 (adrenalin 1 amp/1 cc + NS 9cc, lalu
ambil 1cc + 2 ampul lidocain/4cc + 5cc NS = 10 cc, ambil 5cc larutan tsb + 5cc NS = 10cc) ke
operator untuk suntik di daerah sekitar insisi, sebelumnya lapor ke bagian anastesi.
13) Setelah 5 menit, berikan mess 1 (handle no. 4 & mess no. 22) ke operator untuk incisi
dilanjutkan mess 2 (handle no. 3 & mess no. 15) untuk membuka periosteum, lalu berikan pinset
cirurgis pada operator dan asisten.
14) Berikam raspat untuk membersihkan tulang dari periosteum, lalu berikan kasa basah untuk
menutupi bagian dalam flap dan kasa kering tebal untuk bantalan flap, lalu spring hook (2) +
potongan handscon dan ujungnya diberi duk klem.
15) Berikan kasa dan couter bipolar untuk rawat perdarahan sambil dispoling dengan NS dalam spuit
10 cc dan juga suction, lalu berikan sean miller untuk membuka medan operasi.
16) Berikan couter monopolar untuk marking pada tulang yang akan dibor.
17) Berikan bor ke operator, langenback ke asisten dan spoling NS + Suction, ambil serpihan tulang
dengan mosquito & spatel lalu tempatkan di cucing.
18) Berikan bonewax untuk menghentikan perdarahan pada tulang.
19) Setelah selesai mengebor di 4 tempat, berikan kraniotom ke operator dan spoling + suction ke
asisten.
20) Berikan elevator untuk mengangkat tulang yang sudah dipotong, lalu tempatkan di bengkok dan
bersihkan tulang tersebut dari hematom dengan kasa basah.
21) Berikan Suction dan bipolar ke operator untuk mengeksplorasi hematom EDH, sambil dilakukan
spoling.
22) Berikan spatel dura untuk mengambil stolsel, lalu wouches kecil, bonewax, spongostan dan
surgicel untuk hemostasis.
23) Berikan jahitan vicryl 3-0 + nald fouder ke operator untuk hit stich dura, pean dan gunting ke
asisten. Dan juga jahit gantung dura.
24) Siapkan tulang kranium yang akan dipasang dengan knable, bersihkan, lubangi di 3 tempat
untuk gantung dura, lalu berikan screw driver pasang screw 4 pasang pada kranium.
25) Berikan redon drain no. 12 dan jahitan mersilk 2-0 untuk fiksasi.

6
Sing Out

26) Setelah dipastikan inventaris instrumen lengkap (kasa, wouches & instrumen) lepaskan spring
hook.
27) Berikan needle holder + safil 2-0 + pincet cirurgis untuk subkutis. Berikan klem dan gunting
benang ke asisten.
28) Untuk menutup kulit luar berikan needle holder + premiline 3-0 + pincet cirurgis, klem &
gunting ke asisten.
29) Setelah luka tertutup, bersihkan luka operasi dengan kasa basah dan kering.
30) Tutup luka insisi dengan sufratul & kasa kering, lalu fiksasi hepavix.
31) Berikan tensocrep untuk fiksasi kepala.
32) Operasi selesai, ambil kabel couter, bor dan selang suction dengan melepas doek klem lalu
bersihkan pasien.
33) Bereskan semua instrument lalu didekontaminasi, diinventaris, bungkus / packing dan siap
disteril.
34) Catat pemakaian bahan habis pakai pada lembar depo dan rapikan ruang operasi.

Anda mungkin juga menyukai