Anda di halaman 1dari 7

Laporan Pendahuluan

Insisional Biopsi Atas Indikasi Tumor Mammae


di Kamar Operasi 1 Rumah Sakit Saiful Anwar Malang

Danisa Septiani Aulia


NIM. 1501410021

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN MALANG
2016
1. Pengertian
Tumor mamae adalah sel mammae yang mengalami proliferasi dan diferensiasi
abnormal serta tumbuh secara otonom, menyebabkan infiltrasi ke jaringan sekitar sambil
merusak dan menyebar ke bagian tubuh lain (Muttaqin, 2009).

Insisi biopsi adalah pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh manusia untuk
pemeriksaan patologis mikroskopik.

2. Etiologi
Sebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara pasti, tetapi ada
faktor resiko tinggi antara lain :
a. Menstruasi dini,menofause lebih awal / lambat
b. Melahirkan anak pertama dengan usia 30 th keatas
c. Kontrasepsi oral
d. Status social ekonomi tinggi
e. Factor genetika
f. Obesitas
g. Diet tinggi masukan lemak
h. Stress fisiologi kronis

3. Patofisiologi
Tumor merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri proliferasi sel yang
berlebihan yang tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan
sekitarnya. Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan
proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan
menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ
yang jatuh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimiaterutama dalam
intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi
transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel tumor.

4. Tanda dan Gejala


a. Benjolan yang dapat dipalpasi
b. Biasnya sedikit nyeri
c. Kebanyakan sering ditemukan pada kuadran atas luar
d. Rabas pada putting susu
e. Retraksi putting
f. Kulit berlesung
g. Edema
h. Perubahan pada kontur payudara
i. Adenopati aksila
j. Nyeri tulang

5. Persiapan Pasien
 Pasien dipuasakan 6-8 jam
 Informed consent (prosedur pembedahan dan anastesi)
 Apakah pasien sudah diberi antibiotik profilaksis
 Perlu atau tidak perlu skiren
 Apakah pasien memakai perhiasan, gigi palsu, atau prostase lainnya
 Perlengkapan oprasi yang perlu dibawa pasien
 Site marking area oprasi
 Pemeriksaan laboraturium dan radiologi
 Pasien sudah mandi dengan sabun antiseptik dan memakai baju operasi
 Pasien tidak boleh memakai cat kuku
 Apakah pasien perlu huknah/ lavement atau tidak
 Apakah pasien sudah memakai kateter atau belum

6. Persiapan lingkungan
 Suhu ruangan 19-22°C
 Kelembapan ruangan 45-60%
 Siapkan meja oprasi
 Siapkan meja mayo, instrumen, troley wakom
 Siapkan mesin suction
 Siapkan mesin ESU

7. Persiapan Instrumen
Meja Mayo
 1. Doek klem (towel klem) :5
 2. Disinfeksi klem (washing & dressing forcep) :2
 3. Pinset cirurgis (dissecting forcep) :2
 4. Pinset anatomis (tissue forcep) :2
 5. Gunting kasar (surgical scissor) :1
 6. Gunting metzenbaum (metzenboum scissor) :1
 7. Handvast (sclap blade and handle) no.3 :1
 8. Baby mosquito (baby mosquito pean klem) :1
 9. Arteri klem/pean (delicate haemostatic forcep ) :1
 10. Pean manis (chorm klem) :1
 11. Nald foeder (needle holder) sedang :1
 12. Gunting benang (yarn scissor) :1
 13. Hack kombinasi/ sainmeler :2
 14. Allis klem (Tissue gasping) :1

Meja instrumen
 Cucing disinfektan :1
 Bengkok sedang :1
 Doek besar :4
 Doek sedang :4
 Doek lubang :2
 Doek kecil :2
 Sarung meja mayo :1
 Gown steril :6
 Handuk steril :5

Bahan Habis Pakai


 Handscoen steril no.6,5 / 7 / 7,5 :4/4/4
 betadhin 10% : seperlunya
 Alkohol 70 % : seperlunya
 aquabides :1
 Mess no. 10 :1
 Spuit 3 cc :1
 Sufratule :1
 vycril 2-0/premiline 3-0 :1/1
 Pehacain : 1 ampul
 Hypavix : secukupnya
 Kassa/deppers : secukupnya
 U-ped steril :2

8. Teknik instrumentasi
1. Sign in.
2. Mengatur posisi pasien ( supine ) sebelum dilakukan pembiusan.
3. Perawat sirkuler membantu memasang plat diatermi.
4. Perawat instrumen melakukan scrubing, gowning dan gloving.
5. Perawat instrumen memakaikan baju operasi kepada operator
6. Berikan disinfeksi klem, deepers dan Iodine 10% dalam cucing pada
operator untuk melakukan disinfeksi pada lapangan operasi.
7. Lakukan drapping dengan duk berlubang 1 dan duk kecil 1 untuk
menutupi bagian bawah yang masih terbuka.
8. Pasang kabel coutter dan fiksasi dengan duk klem (1).
9. Berikan spuit 3 cc yang berisi pehacain pada operator untuk melakukan anastesi
lokal
10. Berikan pada operator pinset cirurgis untuk mengecek kerja pehacain
11. Time out
12. Berikan handvat mess no. 10 pada operator untuk dilakukan insisi pada kulit dan
berikan double pinset cirurgis pada assisten dan berikan kassa kering + mosquito dan
rawat perdarahan dengan kassa kering dan couter.
13. Berikan haak pada assisten dan gunting metzenboum pada operator untuk
memperdalam insisi hingga tumor terlihat.
14. Berikan ellis klem pada operator untuk menjepit jaringan tumor dengan elis klem
potong dengan mess no.10 rawat perdarahan dengan masquito dan couter.
15. kemudian jaringan tumor diberikan kepada perawat sirkuler dalam botol kecil yang
telah diberi cairan formalin dan identitas pasien untuk di PA.
16. Sign out
17. Cek kelengkapan instrument dan kassa, pastikan semua dalam keadaan lengkap.
18. Berikan nald foeder dengan benang vycril 2-0 dan pinset cirurgis pada operator dan
gunting benang + pean untuk menjepit benang pada asisten operator.
19. Berikan premile 3-0 untuk menjahit kulit.
20. Bersihkan luka operasi dengan kasa basah dan keringkan dengan kasa kering.
21. Tutup luka dengan suffratule sesuai kebutuhan.
22. Tutup luka dengan kassa kering sesuai kebutuhan.
23. Tutup luka dengan hipafik sesuai kebutuhan.
24. Operasi selesai, pasien dibersihkan dan dirapikan.
25. Motivasi pasien
a. Luka tidak boleh kena air dalam 3 hari pertama
b. Makan-minum bebas
c. Obat diminum teratur
d. Kontrol ulang tiga hari lagi
e. Jaga kebersihan tubuh

9. Proses Dekontaminasi
 Alat-alat dibilas di air mengalir
 Alat-alat direndam di larutan enzimatic detergen selama 15 menit.
 Alat-alat dicuci dan disikat
 Alat-alat dibilas air lagi.
 Keringkan alat-alat
 Pack lalu disterilkan.

10. Asuhan keperawatan

1. Pengumpulan data
2. Ciri-ciri umum (identitas pasien)

3. Riwayat keperawatan

4. Keluhan utama: benjolan di payudara bewarna merah dan mengeras

5. Riwayat penyakit sekarang: adanya benjolan di payudara, terkadang disertai nyeri

6. Riyat penyakit dahulu: riwayat tumor payudara atau kelainan pada payudara

7. Riwayat penyakit keluarga: adanya keluarga yang juga mengalami tumor


payudara

8. Pemeriksaan fisik: denyut nadi meningkat, tekanan darah meningkat, terdapat


benjolan di payudara ketika di palpasi bewarna merah dan mengeras, terdapat
pembesaran KGB

9. Diagnosa keperawatan dan intervensi


Diagnosa keperawatan Intervensi
Risiko terjadi injuri berhubungan 1. Membantu pasien berpindah dari
dengan perpindahan pasien, branchart/ kursi roda
ketinggalan instrumen, dan
pemasangan arde 2. Mengangkat pasien dari branchart
dengan 3 orang

3. Mendorong pasien ke ruang


tindakan dengan hati-hati.

4. Mengatur pasien sesuai dengan jenis


operasinya.

5. Menghitung instrumen dan kassa


sebelum dan sesudah operasi

6. Menjaga pasien dari jatuh dan bila


perlu lakukan restrain.

7. Memasang pelindung pada tempat


tidur supaya pasien tidak jatuh
Cemas berhubungan dengan kurang 1. Mengidentifikasi kebutuhan pasien.
pengetahuan dan stres pembedahan
2. Menjelaskan bahwa operasi ini
sudah sering dilakukan dan
ditangani oleh tim ahli

3. Menjelaskan rangkaian kegiatan dan


kejadian rutin
Risiko infeksi berhubungan dengan 1. Menjaga teknik aseptik
tindakan operasi
2. Menjaga kesetrilan alat.

3. Bergerak sesuai dengan jalur


aseptiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin. 2009. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC


Juall,Lynda,Carpenito Moyet. (2003).Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi
10.Jakarta:EGC
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius
Marilyan, Doenges E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk
perencanaan dan  pendokumentasian perawatyan px) Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai