Anda di halaman 1dari 8

RESUME KASUS TINDAKAN PEMBEDAHAN PADA TN..

A DENGAN LOSS OF
FIXATION POST ORIF FEMUR (D) DENGAN TINDAKAN REKONSTRUKSI + ORIF DI
INSTALASI BEDAH SENTRALR.S. ORTOPEDI PROF Dr. SOEHARSO SURAKARTA

Disusun oleh :
Dwi Febriliana

RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF SOEHARSO SURAKARTA


2018
RESUME KASUS TINDAKAN PEMBEDAHAN PADA TN.. A DENGAN LOSS OF
FIXATION POST ORIF FEMUR (D) DENGAN TINDAKAN REKONSTRUKSI DI OK IGD
R.S. ORTOPEDI PROF Dr. SOEHARSO

A. Pengkajian
Nama : Tn. A
Tanggal lahir/umur : 29-08-1989/29 tahun
No. RM : 325624
Tanggal Masuk RS : 12-12-2018 (jam 09.00 WIB)
Tanggal Oprasi : 13-12-2018 (jam 09.40 WIB)
Ruang Oprasi : OK II
Diagnose Medis : Loss bof fixation post orif femur (D)
Tindakan Oprasi : Rekonstruksi
Dokter Bedah : dr. Asep SP.OT (K)
Asisten Bedah : dr. Hanif
Dokter Anastesi : dr. Heri Budi Sp.Ans
Perawat Anastesi : Bapak Bambang
Perawat Instrument : Bapak Eko/ dwi
Perawat Sirkuler : Bapak Dibyo / Iin

B. Pelaksanaan Pembedahan
a. Pre- Operatif
Sign – In Jam 08.00 WIB
1. Melakukan serah terima pasien dengan perawat ruangan di ruang penerimaan OK
IGD.
2. Mengidentifikasi pasien dengan mengecek gelang identitas pasien
3. Mengecek kelengkapan status pasien seperti surat pengantar, puasa , persetujuan
pembedahan, foto rontgen, serta obat profilaksis Cefazolin 2 gr.
4. Mengecek lokasi atau area yang akan di bedah yaitu pada bagian kaki kanan
(femur)
5. Mengkomunikasikan makan terakhir pasien (Jam 02.00 WIB)
6. Mengecek infuse terpasang RL 20 tpm di tangan kanan.
7. Memastikan pasien tidak memakai gigi palsu, perhiasan dan kaca mata
8. Melakukan verivikasi adanya riwayat alergi.
9. Mengganti baju pasien dan memakai topi operasi.
10. Mengkonfirmasi telah dilakukan skin test antibiotic cefazolin 0,1 cc melalui
intracutan pada pukul 08.10 WIB yang dilakukan di ruang penerimaan pasien di
OK IGD.
11. Memberikan obat profilaksis cefazolin 2 gr dalam Nacl 100 ml melalui intravena
pukul 08.15 WIB.

b. Intra Operatif
Memasukkan pasien ke ruang operasi pukul 09.00 WIB
1. Pasien dipindahkan ke meja oprasi.
2. Kemudian dilakukan pembiusan oleh dokter anastesi dan perawat
anastesi.
3. Menyiapkan Set instrument :
No Set Instrument Jumlah
1. Set dasar 1 set
2. Set Cuci Kulit 1 set
3. Bonsar 2 set
4. Bor 1 bungkus
5. Screw 4,5 1 set
6. Board plate hole 11 1buah
7. Kassa 2 buah
8. Handle lamp 2 buah
9. Cautter 1 buah
10. Mess 15 dan 20 1: 1 buah
4. Perawat Sirkuler Menyiapkan BHP
No BHP Jumlah
1. Supratule 2 buah
2. Benang Vio 2-0 1 buah
3. Steril water 3 botol
4. Handscoon 5 buah
5. Tensocraph 6 inch 2 gulung
6. Benang optime 1 bungkus
7. Drine 1 buah
8. Iodine Povidine 3 buah
9. Chlorhexcidine 4 buah

5. Dokter dan Perawat anastesi menyiapkan mesin anastesi dan obat anastesi.
6. Menyiapkan mesin suction.
7. Menyiapkan mesin electric cauter dengan tekanan (coag : 60 cut : 60)
8. Memasang kateter.
9. Membantu Mengatur posisi pasien dalam posisi lateral kiri.
10. Cuci area oprasi.
11. Dokter bedah dan perawat instrument mencuci tangan bedah.
12. Drapping steril dengan tujuan :
- Memberi batas tegas antara daerah steril dan non steril.
- Mempersempit area oprasi.
13. Menyiapkan cauter dan selang suction dan di ikat dengan kassa steril dan
di fiksasi dengan menggunakan duk klem.
14. Kemudian perawat instrument mempersiapkan alat atau instrument di
meja mayo yaitu sebagai berikut :
No Set Instrument di meja Mayo Jumlah
1. Handle mess 4 : 3 1 : 1 buah
2. Pinset sinurgis 2 buah
3 Klem 3 buah
4. Kocher 1 buah
5. Gunting matcembung 1 buah
6. Gunting benang 1 buah
7. Navulder 1buah
8. Duk klem 3 buah
9. Hammer 1 buah
10. Knabel besar 1 buah
11. Kuret kecil 1 buah
12. Langen hak dalam 1 buah
13. Double hak 2 buah
14. Howman 3 buah
15. Respatorium 1 buah
16. Elevator 1 buah
17. Clow hag gigi 4 1 buah
18. Clow hag gigi 6 1 buah
19. Kanul suction 1 buah
20. verbuger 2 buah
21. Bontang besar 2 buah
22. Screw driver 4,5 1buah
23. Drill bit 3,2 mm 1 buah
24. Tapper 4,5 mm 1 buah
25. Depth gauze 1 buah
26. Kom 1 buah
27. Bengkok 1 buah
28. Kassa 50 lembar
29. Cautter 1 buah
30. Selang suction 1 buah

15. Meminta perawat sirkuler untuk menghubungkan selang suction dan kabel
cauter ke mesinnya masing-masing.

16. Memastikan suction dan cauter berfungsi dengan baik.


17. Melakukan Time Out pada pukul 09.30 WIB.
18. Konfirmasi tim bedah memperkenalkan diri sesuai nama dan perannya :
Dokter Bedah : dr. Asep SP.OT (K)
Asisten Bedah : dr. Hanif
Dokter Anastesi : dr. Heri Budi Sp.Ans
Perawat Anastesi : Bapak Bambang
Perawat Instrument : Bapak Eko / dwi
Perawat Sirkuler : Bapak Dibyo / Iin
19. Konfirmasi kembali nama pasien, prosedur dan letak
insisi yang akan dibuat.
20. Konfirmasi pemberian antibiotic profilaksis, sudah diberikan dan
Konfirmasi nama obat serta dosis.( Cefazolin 2gr diberikan pukul 08.15)
21. Konfirmasi kejadian kritis dan antisipasinya oleh operator. ( Kejadian
Kritis : Perdarahan diantisipasi dengan cautterisasi)

22. Kofirmasi kejadian kritis dan antisipasinya oleh anetesi. ( kejadian kritis :
perdarahan, antisipasi: infus 2 jalur)
23. Konfirmasi sterilisasi alat oleh perawat instrumen (sudah steril
terdapat indikator external dan internal ).

24. Foto rontgen telah terpasang.


25. Semua tim operasi sudah menggunakan APD ( Jas Steril, Topi
operasi, Masker, Handscoen)
26. Operator memimpin Berdoa.
27. Memulai Oprasi : 09.39 WIB
28. Melakukan insisi pada Jam 09.40 WIB
Uraian Pembedahan
1. Pembiusan, pasien dengan Lokal Anastesi.
2. Posisioning lateral kiri
3. Drapping
4. Cuci medan oprasi
5. Insisi pertama yaitu bagian lateral femur dari proksimal ke distal
kemudian di perdalam dengan matcembung, lalu removel of imlant
dengan screw driver ( board plate hole 8 dan 8 screw ( 40 = 3,
42=5). Kemudian merapikan tulang yang akan direkonstruksi
dengan knabel.
6. Kemudian di rekonstruksi dengan board plate hole 11, lalu dibor
dengan drill bit 3,2 mm dan di tapper dengan ukuran 4,5 mm,
lalu diukur dengan depth gauze
7. Pasang screw cortexal 4,5 mm dengan screw driver sebanyak 11
( 40= 3, 42= 8) Masukan bone graft dengan pinset pada bagian
tulang yang berlubang
8. Cuci dengan air sterill sebanyak 2 liter, dan mengoleskan
betadine pada area yang terpasang implant.
Sign Out : Jam 11.15 WIB.

1. Nama prosedur oprasi ORIF


2. Jumlah kassa 100 lembar.
3. Instrument setelah oprasi lengkap ( melepas duk klem, selang suction, cauter dan
tidak ada alat medis yang tertinggal).
4. Pasang drine dan jahit fasia dengan benang optime 0.
5. Jahit subcutan dengan benang T-Vio 2-0, dan jahit draine
6. Kemudian membersihkan area sekitar tempat operasi dengan kasa basah dn
dikeringkan
7. Memberikan supratull dan pasang kassa kering
8. Pasang tensocrap 6 inch
9. Operasi selesai.
C. Post Operatif.

10. Pasien di pindahkan ke ruang RR.


Di ruang RR pasien di lakukan :
- Pemasangan manset spigmomnometer pukul 11.20 WIB
- Mengobservasi tanda-tanda vital.
- Memonitor kesadaran pasien.
- Memasang saturasi.
11. Pasien di pindahkan ke ruang RR pukul 12.00 WIB
12. Menilai tingkat kesadaran pasien. Jika kesadaran baik pasien di jemput ke ruangan.

Foto rontgen

Anda mungkin juga menyukai