Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN INTRA BEDAH KASUS SC ( SECTIO CAESAREA )

Laporan Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Peminatan Kamar
Bedah

Nama :
Putri Lestari (A01702364)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2020
INSTRUMENTASI TEKNIK SC ( SECTIO CAESAREA )

A. Jenis Operasi.
SC ( Sectio Caesarea ).

B. Anestesi.
Anestesi yang diberikan disesuaikan dengan lokasi pembedahan, umumnya
anestesi yang digunakan pada operasi SC menggunakan Anestesi Spinal
(regional), namun juga masih ada yang menggunakan anestesi general
(umum) Anastesi terdiri dari beberapa macam yaitu :
1. Anestesi umum
Anestesi umum melibatkan hilangnya kesadaran secara penuh.
Anestesi umum dapat diberikan kepada pasien dengan injeksi
intravena/inhalasi (Royal Colagge of Physicians (UK), 2011).
Keuntungan dari penggunaan anastesi ini adalah dapat mencegah
terjadinya kesadaran intraoprasi ; efek relaksasi otot yang tepat dalam
jangka waktu yang lama; memungkinkan untuk pengontrolan jalan,
sistem, dan sirkulasi pernapasan; dapat diberikan tanpa mengubah posisi
supinasi pasien; dapat disesuaikan secara mudah apabila waktu operasi
perlu diperpanjang; dan dapat diberikan secara cepat dan reversible.
Anestesi umum juga memiliki kerugian, yaitu membutuhkan perawatan
yang lebih rumit; membutuhkan persiapan pasien praoperasi; dapat
menyebabkan fluktuasi fisiologi yang membutuhkan intervensi aktif;
berhubungan dengan beberapa komplikasi seperti mual muntah, sakit
tenggorokan, sakit kepala, menggigil, dan terlambatnya pengembalian
fungsi mental normal; serta berhubungan dengan hipertermia maligna,
kondisi otot yang jarang dan bersifat keturunan apabila terpapar oleh
anestesi umum dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh akut dan
berpotensi letal, hiperkarbia, asidosis metabolic dan hyperkalemia (Press,
2015).
2. Anestesi regional
Anestesi regional memberikan anastesi efek mati rasa terhadap saraf
yang menginerpasi beberapa bagian tubuh, memalui injeksi anastesi lokal
pada spinal atau epidural, plekus, atau secara Bier block (Mohyeddin,
2013). Anestesi regional memiliki keuntungan, diantaranya adalah
menghindari poliparmasi, alaternatif yang efektif terhadap anastesi
umum, anesthesia yang dapat diperpanjang, pasien dapat tetap dalam
keadaan sadar, dan dapat dilakukan pemberian makan atau minuman
yang lebih dini (Mohyeddin, 2013).
3. Anestesi lokal
Anestesi lokal secara reversible menghambat konduksi saraf didekat
pemberian anastesi, sehingga menyebabkan mati rasa di daerah yang
terbatas secara sementara (Press,2015). Perbedaannya anestesi regional
adalah, anastesi lokal hanya memblok sensasi di area dimana injeksi
diberikan, tanpa mempengaruhi daerah-daerah lain yang diinervasi oleh
saraf tersebut (Peters,2011).

C. Pengertian.
Sectio Caesarea (SC) adalah tindakan pembedahan pada rongga
abdomen dengan membuka uterus untuk mengeluarkan janin

D. Indikasi.
1. Prolong negleted labour
2. Fetal distress
3. Berat badan bayi > 4000 gram
4. Letak bayi sungsang atau melintang
5. Hydrocephalus
6. Plasenta previa
7. Disproporsi cevalo-pelvik (ketidakseimbangan antara ukuran kepala bayi
dan panggul ibu
8. Rupture uteri
9. Distosia serviks
10. Perdarahan antepartum
11. Kehamilan prematur
12. Kehamilan ganda
13. Preeklampsia atau eklampsia
14. Kegagalan induksi
15. Seksio berulang
16. Primi muda atau tua
17. Partus tidak maju
18. Tambahan: permintaan SC

E. Tujuan.
Tujuan melakukan sectio caesarea (SC) adalah untuk mempersingkat
lamanya perdarahan dan mencegah terjadinya robekan serviks dan segmen
bawah rahim.

F. Persiapan.
1. Pasien.
a. Pemeriksaan Fisik Ibu dan Janin
b. Pemeriksaan Darah lengkap dan urin lengkap, tes golongan darah
lama perdarahan, dan waktu pembekuan darah, pemeriksaan
elektrolit
c. Pemeriksaan Rontgen
d. Pemeriksaan USG
e. Puasa
f. Menanggalkan semua perhiasan dan gigi palsu
g. Personal hygiene
h. Informet consent
i. Persiapan psikologi
2. Instrument.

PERSIAPAN ALAT
Alat Steril Jumlah Alat On steril Jumlah
Alat Steril (Basic Set)
1. Desinfektan klem 1 1. Meja operasi
2. Doek klem 5 2. Meja instrumen
3. Handvatmess No. 4 1 3. Lampu operasi
4. Pinset Anatomis 2 4. ESU
5. Pinset Chirurgis 2 5. Schort 5
6. Arteri klem van pean 5 6. Gunting perban
7. Arteri klem van 4 7. Hipapix
kockher
8. Ring klem 4 8. Suction
9. Chrome klem 4 9. Troley
10. Meculicz 4
11. Gunting Benang 1
12. Hak gigi 2
13. Langenbeck 2
14. Wound haak 1
15. Needle holder 2
16. Cucing 2
17. Bengkok 2
Linen Steril
1. Doek besar 3
2. Doek kecil 2
3. Handuk steril 4
4. Jas operasi 4
5. Alas meja steril 1
PERSIAPAN OBAT DAN ALAT HABIS PAKAI
Obat Jumlah Alat Jumlah
1. NaCL 0,9% 1. Scalpel No. 20
2. Betadine 2. Handscoon steril
sesuai ukuran.
3. Alkohol 70% 3. Kassa Steril
4. Providon Iodine 3% 4. Big gauze steril
5. Tulle
6. Selang suction
bayi
7. Benang bedah:
- Benang
absorbable
monofilamen
t cutting 0 (2
bh)
- Benang
absorbable
monofilamen
t taper 2/0
- Benang
absorbable
monofilamen
t taper 3/0
DAFTAR PUSTAKA

Anastesiolgi Indonesia. 2015. Sejarah Anastesi. Diakses pada tanggal 28 April


2020 pukul 11.30 WIB di https://www.anestesiologi-indonesia.org/

Bondjol Kartama, Igede. 2019. Instrumen Teknik SC. Diakses pada Tanggal 28
April 2020. Dari :
https://www.scribd.com/document/422231315/Instrumentasi-Teknik-SC

Anda mungkin juga menyukai