Anda di halaman 1dari 10

HIPKABI Bangsal : Ayyub 2 Kelamin : L Nomor : 61XXXX

Nama : Tn. A Umur : 21 th, Tgl/bl/th : 09/01/2001


6 bln, 3 hari
Kelas / Jaminan : 3 Km Operasi No : Jam OP : 10.30 WIB
/BPJS 2 Tgl : 19 Juli 2022
LAPORAN Praktikan : Syarief Trainer : Munadi, AMK.
PENGHITUNGAN Satria Aji A.Md.Kep Paraf :
INSTRUMENT DAN Paraf :
LANGKAH-LANGKAH
OPRASI
Diagnosa Medis : Hemoroid Operator: dr. I
Tindakan Oprasi : Hemoroidectomy
Instrumen
Peran Pratikan Observer Asisten Instrument Dengan Instrument Mandiri
Pendampingan

Persiapan Anestesi

Jenis Anestesi : Spinal Anestesi

- Bunascan 20 mg (1) - Spuit 3 cc (2)

- Lidocain 2 mg (1) - Spuit 5 cc (1)

- Tramadol 100 mg (1) - Glove steril No 7 dan 7,5 (1/1)

- Ondancentron 4 mg (1) - Kassa steril (3)

- Spinocan no 25 (1) - Providone iodine 10 % (1)

- Ringer Laktat (1) - Alkohol 70 % (1)

- Ephedrine 50 mg (1)
INSTRUMENT DAN BAHAN HABIS PAKAI
JUMLAH
NO. INSTRUMENT DAN SPONGE
PRE INTRA POST
INSTRUMEN
1. Kidney Tray (Bengkok) 1 - 1
1. Bowl (Kom Sedang) 2 - 2
2. Anatomis Pinset 2 - 2
3. Chirurgis Pinset 2 - 2
Klem Bengkok/ Hemostatic
4. 5 - 5
Forceps Pean
5. Needle Holder 2 - 2
Pean Lurus / Rochester Forceps
6. 5 - 5
Pean
7. Gunting Jaringan / Metzenbaum 2 - 2
8. Gunting Benang/ Delicate Scissor 1 - 1
9. ESU 1 - 1
10. Duk Klem / Towel Clamp 6 - 6

BAHAN HABIS PAKAI


1. Glove Steril No. 7 3 - 0
2. Kassa Steril 20 - 5
3. Iodine Povidine 10% 100 cc - 10 cc
4. Apron 3 - 0
5. Hipafix/Plester 5 cm - 0
6. Nacl 0,9 % 500 cc - 50 cc
7.8 Spuit 10 cc 1 - 0
8. Jelly 10 cc - 0
9. Supositoria 1 - 0
10. Underpad 1 - 0
11. Jas Operasi 3 - 0
12. Benang Cromic no 0 taper (●). 1 - 0
13. Ground Plate 1 - 0

PENGELOLAAN PASIEN PERIOPERATIF


SERAH TERIMA PASIEN
1. Pasien dari ruang Ayyub 2 datang ke IBS dilakukan serah terima pasien antara
perawat ruangan dengan perawat IBS.
2. Melakukan transfer pasien dari brankart ruangan dengan meminta pasien
bergeser/ berpindah ke brankart kamar bedah di holding room.
3. Mengganti baju pasien dan memakai topi operasi serta memasang siderail
brankart kamar bedah.
4. Melakukan pengecekan pengisian ceklist yang berisi lama puasa, pengecekan
inform concent (persetujuan operasi), identitas pasien, kelengkapan serah
terima pasien lainnya termasuk obat-obatanya yang dibawa.
5. Memeriksa keadaan pasien di ruang pra-induksi, meliputi tingkat kesadaran,
tanda-tanda vital (TTV) dan kaji alergi, memasang stiker merah bila terjadi
alergi obat-obatan pre-medikasi tertentu.

SIGN IN
Perawat sirkuler melakukan sign in di ruangan pra-induksi sebelum induksi
anastesi, dan dihadiri minimal oleh dokter anastesi, perawat bedah dan perawat
anastesi.
a. Apakah pasien telah memberikan konfirmasi kebenaran identifikasi, lokasi
operasinya, prosedurnya dan telah memberikan persetujuan dalam lembar
informed concent? (sudah)
b. Apakah lokasi operasi sudah diberikan tanda / marking? (sudah dimarking)
c. Apakah mesin dan obat anastesi telah di cek dan lengkap? (sudah)
d. Apakah pulse oximeter sudah terpasang dan berfungsi? (sudah)
Apakah pasien memiliki
a. Riwayat alergi yang diketahui? (tidak)
b. Resiko kesulitan pada jalan napas atau resiko aspirasi? (tidak ada)
c. Resiko kehilangan darah > 200 ml (35ml/kg BB pada dewasa)? (tidak ada)

PERSIAPAN TIM BEDAH, ANASTESI DAN PENGELOLAAN PASIEN


1. Dokter operator, asisten operator, perawat instrument menggunakan APD
(Penutup kepala, masker, kacamata, apron, sandal / sepatu boot).
2. Alasi meja operasi dengan menggunakan duk bersih dan underpad kemudian
pasien dipindahkan ke meja operasi dari brankart secara aman.
3. Perawat instrument menyiapkan instrumen set dasar yang akan digunakan
untuk tindakan Hemoroidectomy.
4. Perawat sirkuler memasang pulse oxymeter, bedside monitor,
sphygmomanometer dan menempatkan infus pada standart infus.
5. Tim anastesi (dokter anastesi dan penata anastesi) melakukan anastesi dengan
teknik spinal anastesi.
6. Kemudian perawat sirkuler mengatur posisi pasien litotomi.
7. Cek fungsi electro surgery unit (ESU).
8. Pasang ground plate atau netral couter pada salah satu ekstremitas bawah
pasien yang di pasang oleh perawat sirkuler.

SCRUBING
Dokter, perawat instrumen, asisten operator melakukan cuci tangan bedah. ( air
mengalir. Chlorehexidine 4%, pembersih kuku, sponge, sikat). Dengan langkah-
langkah :
a) Lepas asesoris yang berada di tangan
b) Pakai apron
c) Lipat lengan baju ±10 cm di atas siku.
d) Basahi tangan dan lengan sampai 5 cm diatas siku dibawah air yang mengalir.
e) Bersihkan kuku dengan menggunakan pembersih kuku di bawah air mengalir
dari arah dalam ke luar.
f) Tuangkan cairan chlorehexidine 4% ke spon secukupnya (5ml).
g) Basahi spon dan remas–remas ssampai berbusa, lumuri dan gosok seluruh
permukaan tangan sampai 5 cm di atas siku.
h) Sikat kuku jari pada masing-masing tangan selama 1 menit (dengan arah
menjauhi badan)
i) Buang sikat dan bilas dengan air mengalir sampai bersih (spon tetap di
pegang)
j) Dengan meremas spon sampai berbusa, lumuri kembali tangan ¾ lengan (5
detik untuk 2 tangan)
k) Gunakan untuk membersihkan tangan kiri dan kanan (mulailah menggosok
telapak tangan selama 15 detik, punggung tanagn 15 detik, kemudian seluruh
jari 15 detik secara berurutan. Setiap jari digosok seolah mempunyai 4 sisi)
lalu buang spon kemudian bilas di bawah air yang mengalir sampai bersih.
l) Lumuri kembali dan gosok telapak tangan sampai pergelangan tangan dengan
chlorhexidine 4% lakukan cuci tangan procedural.
m) Bilas dengan air mengalir sampai bersih
n) Biarkan air mengalir dari arah tangan sampai siku, jangan dikibas.
o) Perhatikan posisi tangan agar telapak tangan sejajar dengan bahu.

GOWNING DAN GLOVING


9. Dokter, perawat instrumen, asisten operator mengeringkan tangan dengan
towel kemudian memakai jas operasi dan glove steril. (jari – jari tidak boleh
melewati manset jas operasi).
10. Perawat instrument menyiapkan meja mayo meliputi memasang sarung meja
dan penyiapkan instrument di meja mayo.

ASEPSIS
11. Perawat instrument memberikan kassa steril yang telah dijepit dengan sponge
holding forcep dan bowl yang berisi alcohol 70 % dan povidon iodine 10%
kepada operator untuk melakukan asepsis pada area operasi.

DRAPPING
12. Perawat instrument memberikan duk steril, kepada asisten operator untuk
melakukan drapping
a. Berikan set duk besar untuk menutupi area caudal. Berikan satu duk besar
untuk menutupi bagian atas tubuh /frontal pasien, berikan dua duk sedang
untuk bagian samping kemudian fiksasi dengan ditali. Pasang set duk
perlak diatas duk besar bagian caudal untuk mencegah tumpahan darah,
cairan tubuh pasien yang merembes/tembus.
b. Pasang fiksasi set ESU dengan towel clip atau doek klem kecil.

INSTRUMENTASI
13. Scrubing nurse/instrumentator menyiapakan instrument Hemoroid untuk
tindakan Hemoroidectomy dan bahan habis pakai meliputi kassa steril 20,
benang Cromic no 0 taper (●).
TIME OUT
14. Perawat sirkuler memimpin time out
a. Seluruh anggota telah menyebutkan nama dan peran masing-masing
b. Konfirmasi klien mengenai (identitas klien, diagnose, prosedur oprasi dan
area insisi)
c. Antibiotic provilaksis telah diberikan dalam 60 menit? (ya, inj. Cefazolin
1 gr)
ANTISIPASI KEJADIAN KRITIS :
 Operator
a. Hal kritis atau langkah tak terduga apakah yang mungkin diambil?
(tidak ada)
b. Berapa estimasi lama operasi? (1 jam)
c. Antisipasi kehilangan darah yang di persiapkan? (tidak ada)
 Tim anastesi
a. Adakah masalah spesifik yang timbul? (tidak ada)
b. Adakah terdapat hal penting mengenai pasien yang perlu di
perhatikan? (airway)
 Tim keperawatan
a. Apakah peralatan sudah steril? (steril sesuai indikator)
b. Adakah alat khusus harus diperhatikan? (tidak ada)
Dipersilahkan operator memimpin doa

LANGKAH –LANGKAH OPERASI


URAIAN LANGKAH – LANGKAH INSTRUMENT, BHP
No.
OPERASI DAN SPONGE
1. Perawat instrument memberikan pinset sirurgis 1. Klem Haemorhoid
untuk mengecek reaksi anastesi kemudian 2. Pinset anatomis,
dilanjut memberikan 2 buah Haemorhoid untuk
menjepit hemoroid pasien kemudian Tarik.
2. Perawat instrument memberikan ESU kepada 1. ESU
operator untuk menginsisi hemoroid sambil 2. Kassa Steril
dilakukan dappers menggunakan kasa steril
oleh asisten operator sampai jaringan sedikit
terpotong.
3. Perawat instrument memberikan gunting 1. Gunting Jaringan
jaringan kepada operator untuk menggunting 2. Bengkok
jaringan hemoroid dan menerima jaringan
hemoroid yang sudah dipotong kemudian
letakkan pada bengkok.
4. Selanjutnya berikan peran kepada operator 1.ESU
untuk menjepit sumber perdarahan kemudian
berikan ESU untuk menghentikan perdarahan.
5. SIGN OUT
Lakukan penghitungan instrument yang digunakan
Nama barang Pre Intra Post
Instrumen 29 - 29
Kasa 20 - 20
Jarum 1 - 1
- Labeling specimen jaringan (minimal terdapat asal jaringan, nama
pasien, no, rm, tanggal lahir)? (ada)
- Apakah terdapat permasalahan peralatan yang perlu disikapi? (tidak
ada)
Kepada operator, dokter anastesi dan tim keperawatan, apakah terdapat
pesan khusus untuk pemulihan pasien? (monitor hemodinamik)
6. Jika semua instrument dan bahan habis 1.Pinset anatomis
pakai dinyatakan sudah lengkap dan 2. Cromic No 0 Tapper (●)
3. Needle Holder
dipastikan tidak ada yang tertinggal, mulai
4. Gunting Benang
dilakukan penjahitan. Perawat instrument
5. Kassa Steril
memberikan pinset anatomis, needle
6. Nacl
holder dan benang cromic no 0 tapper (●)
kepada operator untuk menjahit dan
memberikan gunting benang untuk
memotong benang sambil melakukan
dappers menggunakan kasa steril,
disemprot menggunakan nacl sampai
dinyatakan pendarahan berhenti.
7. Setelah semua hemoroid terangkat, evaluasi 1.Kasa Steril
kembali perdarahan kemudian lakukan
dappers.
8. Kemudian berikan kasa steril yang digulung 1.Kassa Steril
kemudian dicelupkan kedalam povidon iodin 2. providone
10 % kemudian olesi menggunakan jelly Iodine 10%
sebagai dappers. 3.Jelly
9. Bersihkan luka menggunakan nacl kemudian 1. Plester
tutup menggunakan kasa kering dan fiksasi
2. Nacl
menggunakan plester.
3. Kasa Steril
10. 3. Perawat instrument, sirkuler, operator
melepas jas steril, melepas sarung tangan,
apron, setelah itu cuci tangan procedural.
4. Tim anastesi melakukan pengecekan pada
pasien
5. Setelah itu, pindahkan pasien ke brankart
dan di bawa ke recovery room
6. Sesampainya di RR, perawat RR
melakukan observasi hemodinamik,
pemasangan BSM (Bed Side Monitor)
7. Monitor kesadaran, TTV klien, dan atur
posisi
8. Setelah itu melakukan penilaian kondisi
pasien selesai operasi menggunakan
Bromage Score dan pasien bisa dipindah
ke bangsal jika score minimal ≤ 2.
9. Timbang terima antara perawat RR dengan
perawat ruangan.

Semarang, Juli 2022


Pembimbing Klinik/CI

( )
NIK.

Anda mungkin juga menyukai