Anda di halaman 1dari 8

HIPKABI Bangsal : Nakula 1 Kelamin : L Nomor : 00-73-72

Nama : Tn. S Umur : 60 Th Tgl/Bl/Th : 5/51959

Kelas/Jaminan : lll/BPJS Km Operasi No : Op. Ke : 3


3 Tgl : 05/09/2019 Jam :
10.00
LAPORAN Praktikan : Arina Trainer : Ns. Anwar Adi P, S.Kep
PENGHITUNGAN Shofiana, Amd.Kep
INSTRUMEN DAN
LANGKAH-LANGKAH Paraf: Paraf:
OPERASI
Diagnosa Medis : Abses Scrotum Operator : dr. W,Sp. B
Tindakan Operasi : Debridement
Peran Sirkuler Instrumen
Observer Asisten Instrumen
Praktikan Mandiri

Persiapan Anestesi
Jenis Anestesi : Regional Anestesi

PENGHITUNGAN INSTRUMEN DAN BAHAN HABIS PAKAI


No Instrumen dan sponge Jumlah
Pra Intra + Post
Instrumen
1. Dressing forcep/ Kocher
1 1 - 1
lurus 30 cm
2. Nierbekan / Kidnew Bowl 1 1 - 1
3. Kom / Wash Bowl 2 2 - 2
4. Doek Klem / Towel Clamp 5 5 - 5
5. Handle Scapel No.3 1 1 - 1
6. Handle Scapel No. 4 1 1 - 1
7. Pinzet Anatomis 2 2 - 2
8. Pinset Chirugi 14 cm 2 2 - 2
9. Pean lurus 13 cm / artery
4 4 - 4
clamp
10. Pean bengkok 20 cm 4 4 - 4
11. Pean bengkok 13 cm 4 4 - 4
12. Kocher 16 cm 4 4 - 4
13. Gunting jaringan 15 cm
2 2 - 2
bengkok/curved
14. Gunting benang 14 cm 2
2 2 -
lurus
15. Needle Holder 20 cm 2 2 - 2
16. Allis Clamp 1 1 - 2
17. Canul Suction 1 1 - 1
18. Sendok Curet 1 1 - 1
Barang Habis Pakai
1. Glove Steril No. 6,5/7/7,5 1/2/1 1/2/1 - 1/2/1
2. Kassa Steril 30 30 - 10
3. Nacl 0.9 % 1 1 - 1
4. Povidon Iodin 10% 100 cc 1000 cc 50 cc
5. Apron 4 4 - 4
6. Hipafix/Plester 15 cm 15 cm - 15 cm
7. Alkohol 70 % 100 cc 100 cc - 50 cc
8. H2O2 (Pehidrol) 100 cc 100 cc - 50 cc
9. T- Silk no 1 1 1 - 1
10. Spuit 10 cc 1 1 - 1
11. Underpad 1 1 - 1
12. Non Woven 1 1 - 1
12 Bisturi no 10 1 1 - 1
13 Suction Yanker 1 1 - 1
PENGELOLAAN PASIEN PERIOPERATIF
SERAH TERIMA PASIEN
1. Pasien dari ruang Nakula 1 datang ke IBS dilakukan serah terima pasien antara perawat
ruangan dengan perawat IBS.
2. Melakukan transfer pasien dari brankart ruangan dengan bergeser pindah ke brankart
kamar bedah di holding room.
3. Mengganti baju pasien dan memakaikan topi operasi serta memasang siderail brankart
kamar bedah
4. Melakukan pengecekan pengisian ceklist yang berisi pengecekan inform concern
(persetujuan operasi), identitas pasien, kelengkapan operasi (obat premedikasi sebelum
operasi)
5. Memeriksa keadaan pasien meliputi tingkat kesadaran, tanda-tanda vital (TTV) dan
mengkaji riwayat alergi.

A. SIGN IN
1. Perawat sirkuler melakukan sign in diruang pra induksi sebelum induksi anestesi, dan
dihadiri minimal oleh dokter anestesi, perawat bedah dan perawat anestesi.
a. Apakah pasien telah memberikan konfirmasi kebenaran identifikasi, lokasi operasi,
prosedur dan telah memberikan persetujuan dalam lembar inform concern ? (sudah)
b. Apakah lokasi operasi sudah diberi tanda/marking ? (tidak)
c. Apakah mesin dan obat anestesi telah dicek dan lengkap ? (sudah)
d. Apakah pulseoxymeter sudah terpasang dan berfungsi ? (sudah)
2. Apakah pasien memiliki
a. Riwayat alergi yang diketahui ? (tidak ada)
b. Risiko kesulitan pada jalan napas atau risiko aspirasi ? (tidak ada)
c. Risiko kehilangan darah > 500 cc (35ml/KgBB pada dewasa) ? (tidak ada)
3. Alasi meja operasi dengan menggunakan duk bersih dan underpad, kemudian pasien
dipindahkan ke meja operasi secara aman dengan bergeser pindah sendiri dibantu perawat.
Kemudian perawat sirkuler membantu memasang ground plate di kaki pasien.
4. Perawat instrument menyiapkan instrument set dasar yang akan digunakan untuk tindakan
debridement.
5. Perawat anastesi memasang pulseoxymeter, bedside monitor, spigmomanometer,
menempatkan infus pada standart infus, dan mengecek tabung suction lalu memasang
tabung suction.
6. Tim anestesi (dokter anestesi dan perawat anestesi) melakukan anestesi dengan teknik
Regional Anestesi (RA).
7. Kemudian perawat sirkuler mengatur posisi pasien litothomi.
8. Dokter operator, asisten operator, perawat instrument menggunakan APD (penutup kepala,
masker, apron, dan jas operasi).

B. SCRUBING
Dokter operator, asisten operator, perawat instrument melakukan cuci tangan bedah
menggunakan air mengalir, chlorehexidine 4%, pembersih kuku, sponge, dan sikat. Dengan
langkah-langkah:
1. Melepaskan aksesoris pada tangan dan mengecek apakah tangan ada yang terluka atau
tidak, jika ada luka minta perawat instrument lain untuk menggantikan.
2. Memakai apron
3. Melipat lengan baju sampai 10 cm di atas siku
4. Membasahi tangan sampai 5 cm di atas siku di bawah air mengalir
5. Membersihkan kuku menggunakan pembersih kuku dibawah air mengalir dari arah dalam
keluar. Buang pembersih kuku ke tempat sampah
6. Mengambil chlorehexidine 4% ke spon secukupnya (alat sensor) bersamaan dengan
membuang plastik tempat sikat dan spon ke tempat sampah.
7. Membasahi spon dan meremas-remas sampai berbusa, gosokkan tangan dari jari sampai 5
cm di atas siku.
8. Menyikat kuku pada masing-masing tangan selama 1 menit atau 60x gosokan dengan arah
menjauhi badan
9. Membuang sikat ke tempat sampah dan bilas tangan menggunkan air mengalir sampai
bersih (spon tetap dipegang)
10. Mengambil kembali chlorehexidin pada busa, remas-remas dan gosokkan pada tangan
hingga ¾ lengan
11. Membersihkan tangan menggunakan spon pada tangan kanan dan kiri secara bergantian
(menggosok telapak tangan, punggung tangan dan seluruh jari masing-masing selama 15
detik secara berurutan) kemudian membuang spon ke tempat sampah.
12. Bilas tangan hingga bersih dibawah air mengalir
13. Mengambil kembali chlorehexidine 4%, lumuri tangan sampai pergelangan tangan,
dilanjutkan cuci tangan prosedural (6 langkah cuci tangan)
14. Membilas tangan dengan air mengalir sampai bersih.
15. Angkat tangan diantara bahu dan pusar, tangan harus tetap menghadap keatas, biarkan air
mengalir sampai kesiku, jangan dikibaskan.

C. GOWNING GLOVING
1. Dokter operator, asisten operator, dan perawat instrument mengeringkan tangan
menggunakan towel kemudian memakai jas operasi dan glove steril dengan bantuan
perawat sirkuler.
2. Perawat instrument menyiapkan meja mayo meliputi memasang sarung meja, perlak dan
duk sedang dan menyiapkan instrument di meja mayo.

D. INSTRUMENTASI
Scrubing nurse/ perawat instrument menyiapkan instrument set dasar dan bahan habis pakai
meliputi kassa 20 lipat, bisturi no 10, iodine povidine, alcohol 70 %, suction, T – Silk No. 1.
E. ASEPSIS
Perawat instrument memberikan kassa steril yang telah dijepit menggukan sponge holder
forcep dan bowl yang berisi povidon iodine 10% dan dan alkohol 70% di bowl kepada operator
untuk melakukan asepsis pada area operasi memutar dari dalam ke luar berlawanan arah jarum
jam.

F. DRAPPING
G. Perawat instrumen memberikan duk steril kepada asisten operator untuk melakukan drapping.
1. Alasi bagian tubuh bagian bawah pasien dengan Underpad untuk mencegah cairan tubuh
pasien merembes/tembus dan siapkan suction yanker dan fiksasi dengan towel klem.
2. Duk besar untuk menutupi bagian kanan pasien/ kaki sebelah kanan dengan cara kaki
dibalut dengan duk dan fiksasi dengan towel klem
3. Duk besar untuk menutupi bagian kanan pasien/ kaki sebelah kiri dengan cara kaki dibalut
dengan duk dan fiksasi menggunakan towel klem.
H.
I. TIME OUT
Perawat sirkuler melakukan time out. Dilakukan sebelum insisi, dihadiri minimal oleh perawat,
ahli anestesi dan operator.
1. Seluruh anggota tim menyebutkan nama dan peran masing-masing.
2. Konfirmasi pasien mengenai (identitas, diagnosa, prosedur operasi dan lokasi operasi)
3. Adakah antibiotik profilaksis yang di berikan ? (sudah)
4. Pencegahan kejadian yang tidak diinginkan.
a. Operator
1) Kemungkinan kesulitan selama operasi (tidak ada)
2) Estimasi lama operasi (1 jam)
3) Antisipasi kehilangan darah (minimal)
b. Tim anestesi
1) Adakah masalah spesifik yang timbul ? (tidak ada)
2) Hal apa yang perlu diperhatikan ? (status hemodinamik pasien)
c. Tim keperawatan
1) Apakah peralatan sudah steril ? (steril)
2) Apakah alat sudah lengkap ? (sudah)
3) Adakah alat khusus yang harus diperhatikan ? (tidak ada)
5. Hasil pemeriksaan imaging penting di tampilkan ? (tidak)
Dipersilahkan operator memimpin Do’a.
LANGKAH – LANGKAH OPERASI DEBRIDEMENT
No URAIAN LANGKAH – LANGKAH OPERASI INSTRUMENT, BHP DAN
SPONGE
1 Perawat instrumen memberikan kassa steril yang dijepit 1. Sponge Dressing
menggunakan sponge dressing forcep dan kom berisi povidon Forcep (1)
iodine 10% kepada operator untuk melakukan tindakan 2. Kom / Wash Bowl (1)
aseptik pada area operasi. 3. Povidon Iodine 10 %
(50 cc)
4. Kassa Steril (2)
4 Perawat instrumen memasang selang suction yang di fiksasi 5. Suction
pada drapping, lalu perawat sirkuler membantu
menyambungkan pada tabung suction
5 Perawat sirkuler membacakan TIME OUT dilanjutkan operator
memimpin doa sebelum operasi dimulai.
6 Perawat instrumen memberikan pinset chirugis dan bisturi 6. Pinset Chirugis (1)
nomor 15 yang sudah dipasang pada scalpel nomor 3 7. Bisturi No. 10 (1)
menggunakan bengkok pada operator 8. Scapel No. 3 (1)
7 Asisten operator melakukan suction pada cairan dan pus yang 9. Suction
keluar
8 Perawat instrumen memberikan sendok kuret kepada 10. Sendok Curette (1)
operator untuk membersihkan luka bagian dalam
9 Perawat instrumen memberikan pinset dan gunting jaringan 11. Pinset Chirugis (1)
untuk membersihkan jaringan yang telah mati 12. Gunting Jaringan (1)
10 Berikan NaCl 0,9% dalam spuit 10 cc tanpa needle untuk 13. NaCl 0,9 %
membersihkan luka 14. Spuit 10 cc
11 Berikan pehidrol 3% dalam spuit 10 cc tanpa needle, guyur 15. H2O2 3 % / Pehidrol
pada luka sambil operator menggosok-gosok luka 16. Spuit 10 cc
12 Bilas luka menggunakan NaCl 0,9%, asisten melakukan suction 17. Infus NaCl 0,9 %
18. Suction
13 Pastikan area operasi bersih dari kotoran ( pus dan jaringan
mati ) dan evaluasi perdarahan
14 Perawat instrumen memberikan kassa tampon yang sudah 19. Kassa Tampon Kecil
dibasahi dengan povidon iodine 10%, operator memasukan 20. Povidon Iodine 10%
tampon kedalam luka menggunakan pinset chirugis 21. Pinset Chirugis
15 Kemudian perawat instrumen memberikan benang T-silk no 1 22. T- Silk no 1
untuk menjahit bagian luar.
16 SIGN OUT
Lakukan penghitungan instrumen yang digunakan sejumlah
Nama Barang Pre Intra (+) Post

Instrumen 40 25 - 40
Kassa 30 20 - 30
Jarum 1 1 - 1
- Label specimen (minimal terdapat asal jaringan,nama pasien,no RM, tanggal lahir)?
(Tidak ada)
- Apakah terdapat permasalahan peralatan yang perlu disikapi? (Tidak ada)
- Kepada operator,Dokter anastesi dan tim keperawatan, Apakah terdapat pesan
khusus untuk pemulihan pasien? (Pasien harus dengan posisi head up)
Kepada operator, Dokter anestesi dan tim keperawatan, Apakah terdapat pesan khusus
untuk pemulihan pasien? (Tidak ada)
16 Tutup luka menggunakan kassa kering dan fiksasi 23. Kassa (3)
menggunakan hypafix 24. Hypafix

17 1. Perawat sirkuler merapikan dan membersihkan pasien 25. Towel


dengan towel
2. Perawat instrument menaruh instrument ke tempat box
alat kotor setelah di hitung kelengkapan.
3. Perawat instrument, sirkuler, operator melepas jas steril,
melepas sarung tangan, apron, setelah itu cuci tangan
procedural.
4. Sesampainya di recovery room di pasang BSM ( Besdside
monitor )
5. Monitor kesadaran, TTV dan atur posisi
6. Setelah itu lakukan penilaian kondisi pasien selesai operasi
menggunakan bromage score dan pasien bisa di pindah ke
bangsal jika score minimal ≥ 2.
Timbang terima antara perawat recovery room dengan
perawat ruangan

Semarang, September 2019


Pembimbing Klinik / CI

( Ns. Anwar Adi P, S.Kep )


NIP. 198005032005011007

Anda mungkin juga menyukai