Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN DAN TEKNIK

INSTRUMENTASI SECTIO CAESAREA


Oleh :
1. Asri Purwanti Rahayu (1601460004)
2. Herin Fidela Roosyidah (1601460006)
3. Fadhil Rizqi Rahmatullah (1601460007)
4. M. Ubaidillah Sulthoni (1601460027)
DEFINISI SECTIO CAESAREA
• Sectio caesaria adalah suatu
persalinan buatan dimana janin
dilahirkan melalui suatu insisi
pada dinding depan perut dan
dinding rahim dengan syarat
rahim dalam keadaan utuh
serta berat janin di atas 500
gram (Sarwono, 2010)
INDIKASI SECTIO CAESAREA
• CPD ( Chepalo Pelvik
Disproportion )
• PEB (Pre-Eklamsi
Berat)
• KPD (Ketuban Pecah
• Bayi Kembar
Dini) • Faktor Hambatan Jalan Lahir.
• Kelainan Letak Janin
a. Kelainan letak kepala
b. Letak sungsang.
Pathway
section
caesarea
Uji laboratorium

Hitung darah lengkap       :


mengevaluasi hemoglobin,
trombosit, leukosit dan hematokrit

PEMERIKSAAN
PENUNJANG Pemeriksaan
elektrolit

Skrining toksik dari


serum dan urin
DIAGNOSA DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
DIAGNOSA STANDART LUARAN INTERVENSI
KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN

PRE Ansietas berhubungan Tingkat ansietas menurun Reduksi ansietas (I.09314)


OPERASI dengan kekhawatiran (L. 0866)
mengalami kegagalan

INTRA Resiko perdarahan Tingkat perdarahan Manajemen perdarahan


OPERASI berhubungan dengan menurun (L.09093) (I.02040)
prosedur
pembedahan
Resiko Infeksi Tingkat infeksi menurun Pencegahan infeksi
berhubungan dengan (L.14137) (I.14539)
prosedur
pembedahan
POST Resiko hipotermi Termoregulasi Membaik Manajemen hipotermi
OPERASI berhubungan dengan (L.14134) (I.14507)
proses pembedahan
INSTRUMENTASI TEKNIK
SECTIO CAESAREA
PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Mengatur dan mengecek fungsi mesin suction, mesin
cauter, lampu operasi, meja mayo, dan meja instrument
2. Memasang underpad on steril
3. Memperiapkan tempat sampah agar mudah
dijangkau
4. Mengatur suhu ruangan
PERSIAPAN ALAT
KONSEP TEORI INTRUMENTASI DI LAPANGAN

Set Dasar
Set Dasar 1. Desinfeksi klem : 1
1. Desinfeksi klem : 1 2. Doek klem :1
2. Doek klem :6 3. Gunting matzembaum : 1
3. Gunting matzembaum : 1 4. Gunting mayo : 1
4. Gunting mayo : 1 5. Gunting benang : 1
5. Gunting benang : 1 6. Handle Mess no 4 : 1
6. Handle Mess no 4 : 1 7. Pinset chirugis : 2
7. Pinset chirugis : 2 8. Pinset anatomis : 2
8. Pinset anatomis : 2 9. Klem pean bengkok besar : 4
9. Klem pean bengkok besar : 4 10. Klem kocher : 2
10. Klem kocher : 4 11. Needle holder : 2
11. Needle holder : 2
KONSEP TEORI INSTRUMENTASI DI
LAPANGAN

Set tambahan : Set tambahan :


• Peritoneum klem : 4 • Peritoneum klem : 4
• Langenback : 2 • Langenback : 2
• Ricadson : 1 • Ricadson : 1

Peralatan penunjang Peralatan penunjang


• Cucing : 2 • Cucing : 2
• Baskom sedang : 1 • Baskom sedang : 1
• Bengkok : 1
• Bengkok : 1
Linen steril
Linen steril
ALAT DAN BAHAN HABIS PAKAI
01
KONSEP TEORI



Hand scoon 6½/ 7/ 7½/ 8 : Sesuai kebutuhan
Mess No 22 : 1
02 INSTRUMENTASI DI LAPANGAN
• U – Pad steril/ on steril : 1/ 2
• NaCL 0,9% : Sesuai kebutuhan • Hand scoon 6½/ 7/ 7½/ 8 : Sesuai kebutuhan
• Chlorhexidine gluxonate : Sesuai kkebutuhan • Mess No 22 : 1
• Couter : 1 • U – Pad steril/ on steril : 1/ 2
• Benang Cromic Catgut no 2 : 1
• NaCL 0,9% : Sesuai kebutuhan
• Benang Plain Catgut no 1.0/2.0 : 1/ 1
• Benang Poliglixanone no 1.0/ 2.0 : 1/ 1
• Chlorhexidine gluxonate : Sesuai kkebutuhan
• Biggkass/ Kassa/ Deppers: 5/ 20/ 10 • Couter : 1
• Cateter no 16/ Urobag/ Jelly : 1/ 1/ Secukupnya • Benang Cromic Catgut no 2 : 1
• Spuit 10 cc : 1 • Benang Plain Catgut no 1.0/2.0 : 1/ 1
• Tulle : 1
• Benang Poliglixanone no 1.0/ 2.0 : 1/ 1
• Plester : Secukupnya
• Biggkass/ Kassa/ Deppers: 5/ 20/ 10
• Cateter no 16/ Urobag/ Jelly : 1/ 1/ Secukupnya
• Spuit 10 cc : 1
• Tulle : 1
• Plester : Secukupnya
PERSIAPAN PASIEN

surat persetujuan opeasi ( Inform Consent).

Pasien telah puasa, 6 – 8 jam sebelum operasi.

Pasien memakai baju khusus masuk kamar operasi,

Pasien tidak memakai perhiasan & lepas gigi palsu jika ada.

Pasien di persiapkan secara psikis & fisik.


PELAKSANAAN
1. Saat pasien berada di ruang premedikasi dilakukan serah terima dari perawat
premedikasi ke perawat anastesi dan perawat instrument.
2. Pasien dipindahkan dari ruang premedikasi ke kamar operasi oleh tim anastesi.
3. Saat pasien dikamar operasi, pasien dipindahkan ke meja operasi dengan meminta
agar bergeser/ di angkat oleh tim anastesi bersama perawat instrument.
4. Perawat sirkuler melakukan sign in, meliputi :
- Konfirmasi identitas, area operasi, tindakan operasi, dan lembar persetujuan
operasi.
- Penandaan area operasi
- Kesiapan mesin anastesi dan obat – obatannya.
- Kesiapan fungsi pulse oksimeter.
- Riwayat alergi pasien.
- Resiko penyulit airway atau resiko aspirasi.
- Resiko kehilangan darah.
5. Team anastesi melakukan pembiusan dengan spinal anastesi block
6. Perawat sirkuler memasang cateter no 16 pada pasien bila belum terpasang,
memasang arde, & melakukan pencucian lapangan operasi dengan cholerexidine
dan dikeringkan dengan doek kecil steril
7. Perawat instrument melakukan scrubbing, gowning & gloving, kemudian
membantu operator dan asisten memakai gown dan handscoon steril
8. Perawat instrument menyiapkan alat di meja mayo
9. Berikan desinfeksi klem dan kom berisi chlorhexidin gluconate 4% dan deppers
kepada asisten untuk melakukan desinfeksi area operasi
10. Lakukan drapping:
- Pasang U – Pad steril di atas perut pasien
- Berikan doek sedang 2 untuk bagian atas dan bawah, doek besar 2 untuk bagian
kanan dan kiri lalu fiksasi dengan doek klem pada 4 sudut
- Tambahkan lagi doek kecil untuk lapisan atasnya, di atas sympisis
11. Dekatkan meja mayo dan meja instrument lalu Pasang selang suction dan
cauter, ikat dengan kassa dan fiksasi dengan doek klem
12. Perawat sirkuler membaca time out, meliputi :
a. Konfirmasi semua tim operasi telah memperkenalkan nama dan tugas masing-
masing
- Konfirmasi nama pasien, jenis tindakan dan area yang akan di operasi
- Antibiotik profilaksis telah diberikan paling tidak 60 menit sebelum operasi
- Untuk operator :
 Apakah ada tindakan darurat atau prosedur diluar standart operasi yang
akan dilakukan.
 Berapa lama operasi
 Antisipasi kehilangan darah
- Untuk anestesi :
apakah ada perhatian khusus mengenai pembiusan pada pasien ini
- Untuk instrument :
 Apakah peralatan sudah di sterilisasi
 Apakah ada perhatian khusus pada peralatan
- Apakah diperlukan radiologi
13. Operator memimpin do’a
14. Berikan pinset cirugis kepada operator untuk marking area operasi
15. Berikan mess 1 ( Handle no 4 dan mess no 22) ke operator untuk
insisi kulit dengan insisi pfannenstiel sampai lemak dan berikan kassa
kering dan klem pean ke asisten untuk rawat perdarahan
16. Berikan langenback untuk memperluas lapangan operasi
17. Tampak fasia, berikan double pinset cirugis ke operator dan
asisten untuk memegang fasia lalu berikan gunting jaringan ke
operator untuk gunting fasia sampai tampak otot musculus
tromversus abdominisis
18. Setelah tampak otot musculus tromversus abdominisis, berikan
pinset anantomis pada operator untuk membuka otot secara secara
tumpul atau dengan kedua tangan sampai terlihat peritoneum
18. Berikan double pinset anatomis ke operator dan asisten untuk
memegang peritoneum lalu berikan gunting metzembaum pada
operator untuk membuka peritoneum
19. Perawat instrument menyingkirkan semua alat instrument dan
kassa di sekitar lapang operasi sebelum bayi di keluarkan
20. Berikan hak sectio untuk memperlebar lebih luas ( tampak uterus
gravidarum ). Berikan biggkas untuk melindungi usus
21. Berikan gunting metzembaum dan pinset anatomis kepada operator untuk
membuka peritoneum viseral

• V
22. Berikan mess ke operator untuk insisi uterus dan suction perdarahan
kemudian insisi dilakukan sampai terligat kantong amnion yang masih utuh
23. Kemudian insisi diperlebar sampai ke lateral
24. Berikan kocher/ pinset curugis pada operator untuk membuka kantong
amnion, kemudian di pisahkan

25. Suction perdarahan dan cairan ketuban, kemudian operator


meluklis bayi : kepala, badan, kaki, lalu mengusapnya dengan biggkass
26. Berikan double klem kocher untuk mengklem tali pusat dan berikan
gunting mayo untuk memotong tali pusat ditengah – tengah klem
27. Berikan bayi ke petugas bayi ( perawat perinatolgi )
28. Operator melakukan peragangan tali pusat hingga plasenta
dapat di keluarkan
29. Letakkan plasenta pada bengkok, dan pindahkan atau
masukkan pada tempat plasenta
30. Suction sisa – sisa air ketuban dan perdarahan di uterus
31. Berikan needle holder dengan benang cromic 2 dan pinset
anatomis untuk menjahit satu sudut uterus. Kemudian berikan
benang polyglicolide acid/ polidioxanone untuk menjahit
uterus secara continuous.
32. Berikan still deppers pada asisten untuk rawat perdarahan
33. Jika sudah yakin uterus sudah tidak ada perdarahan,
lakukan pencucian dengan menyiram 1 kom cairan NS pada
abdomen lalu suction
34. Berikan 4 klem peritoneum pada operator untuk menjepit
peritoneum agar mudah di jahit.
01
35. Perawat sirkuler membacakan Sign out, meliputi :
 Konfirmasi jenis tindakan
 Kecocokan jumlah instrument, kassa, jarum sebelum dan sesudah operasi
 Label pada spesimen
 Apakah ada permasalahan pada alat yang digunakan
 Perhatian khusus pada masa recovery pasien
36. Berikan nald vouder dengan benang plain catgut 1 pinset anantomis untuk menjahit
peritoneum, kemudian di lanjutkan dengan menjahit otot
37. Berikan double kocher pada operator untuk menjepit fasia di bagian proximal dan distal
38. Berikan nedle holder dengan benang polidioxanone / Polyglycolide acid 1 dan pinset
cirugiss untuk menjahit fasia, kemudian dilanjutkan menjahit lemak dengan plain catgut 1
dengan jahitan satu-satu
39. Berikan nedle holder dengan benang polydioxanone 3.0 dan pinset cirugiss untuk menjahit
subcutis dan kulit secara subcuticuler continuous suture.
40. Bersihkan area operasi dengan kassa basah, kemudian keringkan dengan kassa kering
41. Tutup luka dengan tule dan lapisi dengan kassa kemudian fikasasi dengan plester
42. Operasi selesai, rapikan pasien dan kumpulkan alat dalam baskom
43. Pasien posisi lithotomy kemudian dilakukan VT. Cek pembukaan cervix lalu drainage locher
• Setelah alat – alat di kumpulkan dalam
baskom, kemudian bawa ke tempat
pencucian
PENYELESAIAN • Alat – alat yang sudah terkontaminasi cairan
tubuh pasien, di rendam dalam baskom yang
(DEKONTAMINASI S/D sudah di isi air 5L dan cairan cidezym 40 ml
selama 10 – 15 menit
PACKING) • Lsakukan penyikatan pada alat dan bilas
dengan aier bersih yang sudah ada di baskom
yang lain serta bilas dengan air mengalir dari
kran air
• Keringkan alat dengan handuk dan invetaris
sesuai dengan jumlah
• Lakukan packing pada alat dan baskom serta
beri indicator lalu bawa ke tempat sterilisasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai