Anda di halaman 1dari 4

Nama Ps : Ny.

I PR Umur 27 thn 7 bln RM 06xxx


RESUME dr. Operator : dr. Dian Caesarianna Tanggal 28/02/2024 Jam
ASUHAN Sp.B
KEPERAWATAN dr. Anestesi : dr. Iqbal sp.an Perawat/ Penata Anestesi : Mbak Atik
PERIOPERATIF Asisten : Mbak Danik Perawat Instrumen: Mas Rasyid
Diagnosa: Appendicitis Peran Praktikan sebagai : O
Tindakan Operasi: Laparascopy App
NO INSTRUMEN & BAHP JML LANGKAH – LANGKAH OPERASI
INSTRUMEN PRE OPERASI
1. Sponge holding forcep 1 A. Menyiapkan ruangan
2. Kom 2 1. Menyalakan lampu
3. Bengkok / Nierbekken 1 2. Menyalakan dan mengatur suhu kelembapan
4. Needle holder 1 3. Memasang dan mengecek mesin ESU dan suction serta Bed
5. Towel clamp 6 monitor
6. Langeen back 2 4. Mengecek lampu operasi
7. Gunting benang 1 5. Menyiapkan meja instrumen
8. Metzenbaum 1 6. Menyiapkan tempat sampah medis, non medis, tempat linen
9. Trochar 10ml 2 kotor, dan safety box
10. Trochar 5ml 1 7. Menyiapkan set instrument dasar, set laparascopy.
11. Grasper forcep 1
12. Gunting benang endoscopy 1 B. Persiapan pasien di ruang penerimaan
13. Metzenbaum endoscopy 1 1. Menerima operan dri perawat bangsal
14. Diseptor forceps 1 2. Mengidentifikasi nama pasien, rekam medis, tanggal lahir
15. Endoloop 2 pasien, diagnosa, jenis operasi, inform consent, penandaan
16. Scapel mess no. 3 1 operasi.
17. Camera lensa 0° 1 3. Melakukan pemeriksaan vital sign
18. Bipolar laparascopy 1 TD : 120/80 HR : 80x/menit
19. Selang suction 1 RR : 20x/menit Suhu : 36°C
20. Kanul suction 1 4. Menanyakan pada pasien nama, tempat tanggal lahir, masih
21. Needle feres 1 memakai aksesoris atau tidak

BAHP SIGN IN : jam 12.30 WIB


1. Gloves steril uk 6,5/7,5 Perawat sirkuler melakukan sign in di ruang pra induksi sebelum
2. Kassa steril 3 induksi anastesi, dan dihadiri minimal oleh dokter anastesi,
3. Apron 20 perawat bedah dan perawat anastesi.
4. Underpad 3 1. Apakah pasien telah memberikan konfirmasi kebenaran
5. Benang side no 2.0 1 identifikasi, lokasi operasinya, prosedurnya dan telah
6. Benang chromic 0 1 memberikan persetujuan dalam lembar informed concern?
7. NaCL 0.9% 1 (Ya)
8. Providone iodine 10% 50cc 2. Apakah lokasi operasi sudah diberikan tanda/marking?
9. Alkohol 70% 50cc (Tidak)
10. Sufratul 50cc 3. Apakah mesin dan obat anestesi telah di cek dan lengkap?
11. Hypafix 1 (Ya)
12. Bisturi/Mess uk. 11 1 4. Apakah pulse oximeter sudah terpasang dan berfungsi?
13. Spuit 3cc 1 (Sudah)
1 Apakah pasien memiliki
a. Riwayat alergi yang diketahui? (Tidak ada)
LINEN b. Resiko kesulitan pada jalan napas atau resiko aspirasi?
1. Jas operasi steril (Tidak ada)
2. Towel/Handuk kecil steril 3 c. Resiko kehilangan darah > 200 ml (35ml/kgBB pada
3. Duk kecil 3 dewasa)? (Tidak ada)
4. Duk besar 2
5. Slove meja mayo 2 INTRA OPERASI
1 A. Persiapan pasien
1. Memindahkan pasien ke meja operasi
2. Tim anestesi melakukan SAB & TIVA anestesi
3. Memposisikan pasien supinasi

B. Persiapan perawat
1. Perawat menyiapkan instrument laparascopy
2. Perawat instrument menyiapkan linen steril yang terdiri dari
jas steril, duk steril, dan handuk steril
3. Melakukan cuci tangan bedah lalu mengeringkan dengan
handuk steril, menggunakan gown steril, dan memakai
sarung tangan steril dengan teknik tertutup
4. Memasang duk/slove meja mayo kemudian menata
instrument laparascopy dan kassa di meja mayo

C. Prosedur operasi
1. Pasien dipatikan sudah di anestesi dan sudah dalam posisi
supinasi
2. Scrub nurse melakukan teknik aseptic dan antiseptic di
daerah operasi (kassa steril yang telah dijepit dengan sponge
holding forcep yang berisi alcohol 70% dan povidone iodine
10 % di dalam kom dengan cara memutar dari dalam keluar
area yang akan di insisi sebanyak 2 kali)
3. Memasang drapping dengan duk besar 2 untuk daerah atas
dan bawah, dan duk kecil 2 pada daerah samping kanan dan
kiri, selanjutnya duk dipasang duk klem di masing masing
sudut.

TIME OUT : Jam 12.45 WIB


1. Perawat sirkuler memimpin time out. Dilakukan sebelum
insisi dihadiri minimal oleh perawat, ahli anestesi dan
operator.
a. Seluruh anggota telah menyebutkan nama dan peran
masing-masing
b. Konfirmasi klien mengenai (identitas klien, diagnosa,
prosedur operasi dan area insisi)
c. Antibiotic profilaksis telah diberikan dalam 60 menit?
ya
2. Antisipasi kejadian kritis :
Operator
a. Hal kritis atau langkah tak terduga apakah yang
mungkin diambil? (Tidak ada)
b. Berapa estimasi lama operasi? (1 jam)
c. Antisipasi kehilangan darah yang dipersiapkan? (tidak
ada)
Tim Anastesi
a. Adakah masalah spesifik yang timbul? (tidak ada)
b. Adakah terdapat hal penting mengenai pasien yang
perlu diperhatikan? (airway dan hemodinamik)
Tim Keperawatan
a. Apakah perlatan sudah steril (sesuai indikator)? (sesuai
indikator)
b. Adakah masalah atau perhatian khusus mengenai
peralatan? (tidak ada)
3. Operator memimpin doa.
4. Scrub nurse memberikan scapel mess no 3 dengan bisturi no
11 pada dokter operator untuk dilakukan insisi kulit di
bawah umbilical
5. Operator melakukan control bleading daerah insisi
6. Perawat instrumen memberikan duk klem kepada Asisten
Operator untuk mengeklem kulit di kedua sisi insisi
7. Perawat instrument memberikan needle feres kepada
operator dan dimasukkan dilubang insisi
8. Perawat instrument memberikan spuit 3cc berisi NaCL
untuk cek feres
9. Setelah itu Gas cO2 masuk ke feres
10. Perawat instrument memberikan trochar 10ml kepada
operator
11. Perawat instrument memberikan camera lensa 0° kepada
operator
12. Selanjutnya perawat instrument memberikan scapel mess no
3 dan bisturi no 11 kepada operator untuk dilakukan insisi
contra app dan suprapubic
13. Setelah di insisi, perawat instrument memberikan trochar
ukuran 10ml untuk insisi contra app dan trochar 5ml untuk
insisi suprapubic
14. Setelah trochar terpasang, grasper forceps dan diseptor
bipolar dimasukkan
15. Operator mulai mengidentifikasi app dan control bleading
16. Operator membebaskan messoappendik dari appendik
dengan menggunakan bipolar grasper
17. Setelah itu perawat instrument memberikan endoloop yang
sudah terdapat benang chromic 0 kepada operator untuk
mengikat bagian proximal sebanyak 2 ikatan dan bagian
distal sebanyak 1 ikatan, setelah itu bagian tengah ikatan
dipotong dengan metzenbaum forceps
18. Setelah appendik terpotong dan dikeluarkan, operator
mengecek ulang ada/tidaknya perdarahan pembuluh darah
didaerah messoappendik dan dinding abdomen
19. Setelah aman tidak ada perdarahan, semua alat mulai dari
camera, bipolar, trochar dicabut satu persatu dari lubang
insisi

SIGN OUT
Dilakukan sebelum pasien meninggalkan kamar bedah.
a. Tim keperawatan secara lisan mengkonfirmasi dihadapan
tim
1) Nama prosedur : Laparascopy Appendicitis
2) Kelengkapan hitungan instrumen, spons, dan jarum
sudah sesuai

Nama Tak
Pre Intra (+) Post
Barang terpakai
Instrument 30 30 - 2 28
Kassa 20 15 - 5 20
Jarum 2 2 - - 2

3) Labeling specimen (minimal terdapat asal jaringan,


nama pasien, no RM, tanggal lahir)? Ada 1 appendiks
dimasukkan kedalam pot
4) Apakah terdapat permasalahan peralatan yang perlu
disikapi? (Tidak ada)
5) Kepada operator, dokter anastesi dan tim keperawatan,
apakah terdapat pesan khusus untuk pemulihan pasien?
(Hemodinamik, vital sign, perdarahan, airway )

20. Kemudian perawat instrument memberikan benang chromic


0 kepada operator untuk menjahit bagian umbilical dalam
(subkutan)
21. Setelah operator selesai, asisten melanjutkan menjahit
lemak-kulit insisi dengan menggunakan benang side (t-silk)
2.0 dengan teknik simple jahit
22. Kemudian setelah luka selesai dijahit, pasang sufratul sesuai
kebutuhan lalu ditutup dengan kassa kering dan hypafix
23. Asisten operator memberikan area operasi dengan kassa
yang sudah diberi NaCL 0.9% lalu membersihkan pada
daerah sekitar insisi dengan kassa kering
24. Perawat Instrumen membersihkan instrumen laparascopy
dan lakukan dekontaminasi
25. Meletakkan instrument ke kotak brankas alat kotor setelah
dihitung kelengkapannya dan dipastikan tidak ada yang
tertinggal dalam tubuh pasien
26. Perawat instrument, asisten operator dan operator melepas
jas steril, melepas sarung tangan, apron, kemudian cuci
tangan procedural dengan chlorhexidine 4%
27. Tim anestesi melakukan pengecekan kesadaran pasien
setelah itu dipindahkan ke brankart dan dibawa ke recovery
room
28. Sesampainya di ruang recovey room pasien dipasang
bedside monitor dan oksigen untuk mengetahui status
himodinamika pasien
29. Monitor kesadaran pasien, ttv dan atur posisi pasien
30. Nurse hand over antara perawat RR dengan perawat ruang

Pembimbing Klinik

(… ........................................ )

Anda mungkin juga menyukai