Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN INTRA BEDAH KASUS ORIF (OPEN REDUCTION

INTERNAL FICTATION)

Laporan Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Peminatan Kamar
Bedah

Nama :
Putri Lestari (A01702364)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2020
INSTRUMENTASI TEKNIK ORIF (OPEN REDUCTION
INTERNAL FICTATION)

A. Jenis Operasi.
ORIF.

B. Anestesi.
Anestesi yang diberikan disesuaikan dengan lokasi pembedahan. Anastesi
terdiri dari beberapa macam yaitu :
1. Anestesi umum
Anestesi umum melibatkan hilangnya kesadaran secara penuh.
Anestesi umum dapat diberikan kepada pasien dengan injeksi
intravena/inhalasi (Royal Colagge of Physicians (UK), 2011).
Keuntungan dari penggunaan anastesi ini adalah dapat mencegah
terjadinya kesadaran intraoprasi ; efek relaksasi otot yang tepat dalam
jangka waktu yang lama; memungkinkan untuk pengontrolan jalan,
sistem, dan sirkulasi pernapasan; dapat diberikan tanpa mengubah posisi
supinasi pasien; dapat disesuaikan secara mudah apabila waktu operasi
perlu diperpanjang; dan dapat diberikan secara cepat dan reversible.
Anestesi umum juga memiliki kerugian, yaitu membutuhkan perawatan
yang lebih rumit; membutuhkan persiapan pasien praoperasi; dapat
menyebabkan fluktuasi fisiologi yang membutuhkan intervensi aktif;
berhubungan dengan beberapa komplikasi seperti mual muntah, sakit
tenggorokan, sakit kepala, menggigil, dan terlambatnya pengembalian
fungsi mental normal; serta berhubungan dengan hipertermia maligna,
kondisi otot yang jarang dan bersifat keturunan apabila terpapar oleh
anestesi umum dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh akut dan
berpotensi letal, hiperkarbia, asidosis metabolic dan hyperkalemia (Press,
2015).
2. Anestesi regional
Anestesi regional memberikan anastesi efek mati rasa terhadap saraf
yang menginerpasi beberapa bagian tubuh, memalui injeksi anastesi lokal
pada spinal atau epidural, plekus, atau secara Bier block (Mohyeddin,
2013). Anestesi regional memiliki keuntungan, diantaranya adalah
menghindari poliparmasi, alaternatif yang efektif terhadap anastesi
umum, anesthesia yang dapat diperpanjang, pasien dapat tetap dalam
keadaan sadar, dan dapat dilakukan pemberian makan atau minuman
yang lebih dini (Mohyeddin, 2013).
3. Anestesi lokal
Anestesi lokal secara reversible menghambat konduksi saraf didekat
pemberian anastesi, sehingga menyebabkan mati rasa di daerah yang
terbatas secara sementara (Press,2015). Perbedaannya anestesi regional
adalah, anastesi lokal hanya memblok sensasi di area dimana injeksi
diberikan, tanpa mempengaruhi daerah-daerah lain yang diinervasi oleh
saraf tersebut (Peters,2011).

C. Pengertian.
ORIF (Open Reduction Internal Fictation) adalah suatu
tindakan pembedahan dengan pemasangan internal fiksasi pada
fraktur yang berfungsi untuk mempertahankan posisi fragmen
tulang agar tetap menyatu dan tidak mengalami pergeseran.

D. Indikasi.
1. Fraktur yang tidak dapat direduksi kecuali dengan operasi
2. Fraktur terbuka.
3. Fraktur tertutup
E. Tujuan.
1. Untuk menyatukan fraktur atau tulang yang mengalami
trauma.
2. Membantu dalam penyembuhan tulang sesuai dengan garis
fraktur

F. Persiapan.
1. Pasien.
a. Konfirmasi ulang identitas pasien, lokasi dan penandaan
operasi.
b. Puasa.
c. Cek kesiapan fisik dan mental pasien.
d. Profilaksis
2. Lingkungan.
a. Menciptakan lingkungan / ruangan operasi yang bersih dan
steril.
b. Mempersiapkan dan mengatur meja instrumen, meja mayo,
meja operasi, mesin couter, mesin suction, dsb.
c. Mengatur dan mengecek fungsi mesin suction, couter,
lampu operasi, meja operasi, meja mayo, dan meja
instrumen.
d. Mengatur suhu ruangan.
e. Menempatkan tempat sampah medis maupun non medis
yang sesuai.
f. Memberi perlak dan doek pada meja operasi, persiapkan
linen steril
3. Instrument.

NO. Alat Jumlah Alat


Basic Set

1. Bengkok 2

2. Scaple besar 1

3. Scaple kecil 1

4. Klem Arteri/ Klem Bengkok/ Pean 10

5. Kom 2

6. Kocher 4

7. Gunting Jaringan 2

8. Gunting Benang 2

9. Pinset Anatomis 2

10. Pinset Cirurgis 2

11. Duk klem/ Power klem 5-6

12. Needle Holder 2

Set ORIF
13 Raspatorium 1
14. Cobra 2
15. Elevator 1
16. Reduction klem 2
17. Verbrugge klem 2
18. Bone currate 1
19. Penduga 1
20. Taper 3.5 mm 1
21. Screw driver 1
22. Drills / bor 1
23. Straight plate lubang 7 1
24. Screw corticle 3.5 mm x 14 mm 5
25. Screw corticle 3.5 mm x 16 mm 1
26. Mata bor 2.5 mm / 2.7 mm / 2.8 1/1/1

mm
27. Hand drill (kepala, chuck key) 1 set

Bahan Habis Pakai

28. Handscoon steril Sesuai Kebutuhan

29. Kassa steril 30

30. Kassa deppers 5

31. Mess no.10 1

32. Mess no.15 1

33. Benang premiline 4.0 1

34. Benang vicrly 3.0 1

35. Cairan Ns 0,9 % 1

36. Spuit 10 cc 1

37. Sufratul 1

38. Kassa gulung 10 cm steril 1

39. Povidone iodine 10% 250cc

40. Hipafix Sesuai Kebutuhan

41. Alcohol 70% 100cc


42. Urobag 1

43. Kateter No. 18 1

44. Aquades Sesuai Kebutuhan

DAFTAR PUSTAKA

Anastesiolgi Indonesia. 2015. Sejarah Anastesi. Diakses pada tanggal 27 April


2020 pukul 11.30 WIB di https://www.anestesiologi-indonesia.org/

Astri Permatasari, Vinda. 2014. Persiapan, Prosedur dan Alat- Alat Bedah.
Diakses pada Tanggal 27 April 2020. Dari :
https://www.scribd.com/doc/201394493/PERSIAPAN-PROSEDUR-
DAN-ALAT-ALAT-BEDAH

Instrumen Orif Close Fraktur. 2018. Diakses pada tanggal 27 April 2020. Dari :
https://islidedocs.com/document/instrumentasi-orif-close-fraktur

Ranirahayu. 2015. Tindakan Pemasangan Orif. Diakses Pada Tanggal 27 April


2020. Dari : http://documents.tips/download/link/tindakan-pemasangan-
orif

Anda mungkin juga menyukai